MESIN PENGOLAH LIMBAH KAIN DAN KERTAS DENGAN KAPASITAS 120 KG/JAM SEBAGAI BAHAN INDUSTRI ETERNIT

dokumen-dokumen yang mirip
RANCANG BANGUN MESIN PENGOLAH LIMBAH KAIN DAN KERTAS SEBAGAI SERAT PENGUAT UNTUK INDUSTRI PEMBUATAN ETERNIT

Prosiding SNATIF Ke-3 Tahun 2016 ISBN: MESIN CRUSHERDENGAN KAPASITAS 120 KG/JAM SEBAGAI PENGOLAH LIMBAH KERTAS DAN KAIN

Rancang Bangun Mesin Pengolah Limbah Kain dan Kertas Sebagai Bahan Industri Eternit

Prototipe Mesin Press Otomatis dengan Sistem Pneumatik Berbasis

APLIKASI PLC SEBAGAI SISTEM KONTROL PADA MESIN PRESS DENGAN SISTEM PNEUMATIK UNTUK PEMBUATAN PAVING BLOK

ANALISIS MESIN PEMOTONG BAGIAN ATAS GELAS PLASTIK

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK SERBUK KAYU DENGAN RESIN POLIMER MENGGUNAKAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

REKAYASA MESIN UNTUK INDUSTRI KECIL PAKAN TERNAK UNGGAS DI KLATEN

T E K N O S I M 2009 Yogyakarta, 12 November 2009

PERANCANGAN MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG AGAM CHAIRUL ACHYAR

RANCANG BANGUN MESIN PENGADUK MENTEGA (CHURNER) DENGAN SPEED CONTROL

PERANCANGAN MESIN HAMMER MILL PENGHANCUR BONGKOL JAGUNG DENGAN KAPASITAS 100KG/JAM SEBAGAI PAKAN TERNAK

Analisa Deformasi Material 100MnCrW4 (Amutit S) Pada Dimensi Dan Media Quenching Yang Berbeda. Muhammad Subhan

Perancangan dan Pembuatan Mesin Penggiling Daging dan Pengaduk Adonan Bakso

PERENCANAAN MESIN PERAJANG DAGING AYAM DAN IKAN DENGAN KAPASITAS 76 KG/JAM

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

PERANCANGAN MESIN PELUBUR KERTAS BEKAS. HARRY SUNARDI;

RANCANG BANGUN MESIN PEMBERSIH LENDIR TERUNG DENGAN 50KG/PROSES SEBAGAI BAHAN BAKU KERUPUK

PERANCANGAN ALAT INJEKSI PLASTIK UNTUK GAGANG PISAU PADA UKM PENGRAJIN PISAU DI DESA HADIPOLO KUDUS

PERANCANGAN MESIN PENCACAH BOTOL PLASTIK DENGAN MENGGUNAKAN METODE VDI Oleh TRIYA NANDA SATYAWAN

TINGKAT EFISIENSI PENGGUNAAN ALAT PEMOTONG KERUPUK RAMBAK SISTEM DOBEL PISAU DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH FIBER DI UKM KERUPUK RAMBAK

70 KG/JAM SKRIPSI. Diajukan kepada. Falkutas Teknik Universitas Nusantara. Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Penyelesaian

LAMPIRAN I DATA PENGAMATAN. 1. Data Uji Kinerja Alat Penepung dengan Sampel Ubi Jalar Ungu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2013 sampai dengan selesai.

RANCANG BANGUN MESIN PENGHANCUR SPUIT BEKAS

Proses Manufaktur Komponen Dinamis Pada Mesin Pengiris multi hortikultura. Oleh : BENY SANTOSO

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia teknik dikenal empat jenis material, yaitu : logam,

Volume 17 No. 01 Maret 2016 ISSN : ABSTRAK

ANALISA KEKERASAN PADA PISAU BERBAHAN BAJA KARBON MENENGAH HASIL PROSES HARDENING DENGAN MEDIA PENDINGIN YANG BERBEDA

Aplikasi Cairan Pelumas Pada Pengeboran Pelat ASTM A1011 Menggunakan Mata Bor HSS

PERANCANGAN MESIN PENGAYAK PASIR CETAK VIBRATING SCREEN PADA IKM COR DI JUWANA KABUPATEN PATI. Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus

ALAT PENGADUK ADONAN WINGKO BABAT KAPASITAS 100 KG UNTUK USAHA PEMBUATAN WINGKO BABAT DI KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penguatan yang berdampak terhadap peningkatan sifat mekanik dapat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

PERENCANAAN MESIN PERAJANG SINGKONG DENGAN KAPASITAS 150 Kg/JAM SKRIPSI

PEMBUATAN MESIN EMPING MELINJO SISTEM ROLL BERMOTOR LISTRIK UNTUK USAHA KECIL DAN MENENGAH

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Beberapa kesimpulan yang dapat ditulis adalah sebagai berikut :

ANALISIS PENGARUH TEMPERING

PERENCANAAN MESIN PENCACAH SAMPAH ORGANIK KAPASITAS KG/JAM

PERENCANAAN MESIN PERAJANG APEL KAPASITAS 60 KG/JAM

PERANCANGAN PISAU MESIN PEMIPIL DAN PENGHANCUR BONGGOL JAGUNG HADIYATULLAH

SIDIK GUNRATMONO NIM : D

RANCANG BANGUN MODIFIKASI MESIN BENCH DRILL (5 SPINDLE 5 COLLET) UNTUK PROSUKSI SANGKAR BURUNG

BAB IV METODE PENELITIAN

MENENTUKAN JUMLAH KALOR YANG DIPERLUKAN PADA PROSES PENGERINGAN KACANG TANAH. Oleh S. Wahyu Nugroho Universitas Soerjo Ngawi ABSTRAK

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS APRIL 2016

PERENCANAAN MESIN PENGUPAS KULIT KEDELAI DENGAN KAPASITAS 100 KG/JAM

BAB IV KENDALA YANG DIALAMI SELAMA PROSES PERANCANGAN PANEL DINDING RINGAN BERBAHAN BOTOL PLASTIK

PERENCANAAN MESIN PENGADUK, DAN PENCETAK ADONAN MIE

1. MENGAPA PENGETAHUAN BAHAN DIPERLUKAN. Tergantung dari penugasan yang diterima, tapi seorang sarjana teknik industri

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

TEKNOLOGI PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN TONGKOL JAGUNG UNTUK MENGATASI MASA PACEKLIK PAKAN TERNAK

PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PENGARUH KEKUATAN PENGELASAN PADA BAJA KARBON AKIBAT QUENCHING

BAHAN DAN METODE. Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tulang

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini direncanakan dilakukan pada bulan Agustus 2012 sampai bulan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses pertumbuhannya yaitu berkisar antara ºc dan baik di tanam pada

BAB IV METODE PENELITIAN A.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Agustus sampai bulan Oktober 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA PENINGKATAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGUATAN USAHA OPAK SILI MELALUI PERANCANGAN ALAT PENGHALUS SINGKONG DAN PERBAIKAN PENGEMASAN

RANCANG BANGUN MESIN PEMBUAT ES PUTER DENGAN PENGADUK DAN PENGGERAK MOTOR LISTRIK

Gambar 3.1 Diagram alur Penelitian

ANALISIS UMUR PAHAT DAN BIAYA PRODUKSI PADA PROSES DRILLING TERHADAP MATERIAL S 40 C

ANALISA DAYA MOTOR TERHADAP KAPASITAS PRODUKSI PADA MESIN PEMARUT DAN PEMERAS KETELA SEBAGAI TAHAP AWAL PROSES PEMBUATAN BIOETHANOL PROYEK AKHIR

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN TUNGKU PELEBURAN LOGAM DENGAN PEMANFAATAN OLI BEKAS SEBAGAI BAHAN BAKAR

METODE PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini diantaranya : 1. Sampel tanah yang digunakan berupa tanah lempung yang berasal dari

ANALISA PERBEDAAN SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PISTON HASIL PROSES PENGECORAN DAN TEMPA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN. terbuat dari logam, proses pembentukannya yang relatif lebih sulit, dapat

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Vol.16 No.1. Februari 2014 Jurnal Momentum ISSN : X

STUDI KOMPARASI KUALITAS PRODUK PENGELASAN SPOT WELDING DENGAN PENDINGIN DAN NON-PENDINGIN ELEKTRODA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Penelitian Sifat Fisis dan Mekanis Roda Gigi Transduser merk CE.A Sebelum dan Sesudah Di-Treatment

PERENCANAAN MESIN PERAJANG BAWANG MERAH KAPASITAS 100 KG/JAM. SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Universitas Lampung. Sedangkan waktu penelitian dilaksanakan pada rentang

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. ( Jamilah, 2009 ). Menurut Direktorat Bina Produksi Kehutanan (2006) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. pesat dewasa ini telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan. dari dunia industri, sebab adanya ilmu pengetahuan dan teknologi

Oleh : Hafni. Dosen Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Padang. Abstrak

ANALISA QUENCHING PADA BAJA KARBON RENDAH DENGAN MEDIA SOLAR

IMPLEMENTASI EKO-EFISIENSI PADA INDUSTRI BATIK CAP YANG MELAKUKAN PROSES PENCELUPAN PADDING

TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH GELAS PLASTIK. Oleh : RAHMA GRESYANANTA FABIAN SURYO S Pembimbing

PENGARUH WAKTU TAHAN PROSES PACK CARBURIZING

Abstrak. Kata kunci : Serat sabut kelapa, Genteng beton, Kuat lentur, Impak, Daya serap air

DESAIN MESIN KOMPOSTER SKALA INDUSTRI KECIL

PENGARUH WAKTU PENAHANAN TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA PROSES PENGKARBONAN PADAT BAJA MILD STEEL

ANALISA PENGARUH PUTARAN PISAU TERHADAP KAPASITAS MESIN PERAJANG SINGKONG SISTEM VERTIKAL

MESIN PENGGILING JAGUNG TIPE HAMMER MILL

RANCANG BANGUN MESIN PEMECAH BIJI KEMIRI DENGAN SISTEM BENTUR

PENELITIAN AWAL TENTANG PENGGUNAAN CONSOL FIBER STEEL SEBAGAI CAMPURAN PADA BALOK BETON BERTULANG

SKRIPSI / TUGAS AKHIR

APLIKASI DAN UJI KINERJA DISKSAW CHOPPER UNTUK PEMBUATAN PUPUK ORGANIK

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

Transkripsi:

MESIN PENGOLAH LIMBAH KAIN DAN KERTAS DENGAN KAPASITAS 120 KG/JAM SEBAGAI BAHAN INDUSTRI ETERNIT Moh. Dahlan 1*, Rochmad Winarso 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus 2 Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Muria Kudus Kampus UMK Gondangmanis PO.BOX 53.Kudus. * Email: dahlan.kds@gmail.com Abstrak Di Kabupaten Kudus, banyak tumbuh sentra-sentra industri garment seperti di desa Langgar Dalem, Loram Wetan, Loram Kulon, Megawon, Klumpit, Undaan dan masih banyak lagi yang menghasilkan limbah kain tidak termanfaatkan. Untuk itu diperlukan inovasi dalam memanfaatkan bahan baku yang melimpah tersebut guna memenuhi UKM pembuatan eternit. Tujuan dari penelitian ini adalah; membuat mesin pengolah limbah kertas dan kain menjadi bahan baku eternit untuk produksi UKM eternit dengan menggunakan motor listrik 6 PK. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah; 1) merancang mesin pengolah limbah kain/kertas, 2) menentukan kebutuhan komponen serta kesiapan laboratorium pendukung yang akan digunakan untuk membuat mesin tersebut. 3) membuat mesin pengolah limbah kertas dan kain dengan kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. Kata kunci : eternit, limbah, pengolah kain dan kertas. 1. PENDAHULUAN Saat ini berkembang UMKM dalam usaha pembuatan eternit. UMKM ini kebanyakan terletak di desa Getas Pejaten, kurang lebih 7 km dari pusat kota Kudus. Dari pengamatan di lapangan, pekerjaan pembuatan eternit ini dari sisi teknologi masih mempergunakan teknologi sederhana dan dan kurang efektif dari sisi optimalisasi industry sehingga mempunyai produktifitas yang rendah. Rata-rata hasil produksi 80-90 lembar per hari dengan waktu kerja 8 jam. Bahan baku pembuatan eternit terdiri ini terdiri dari semen, serat kain, mill dan oli bekas. Sedang mesin produksi yang ada hamper semua bersifat sederhana dan konvensional, hanya berupa silinder rol penggilas yang berfungsi juga sebagai penekan. Untuk mencampur (mixer) bahan baku seperti semen, mill, serat kain, dan oli dengan cara membuat kubangan dan diaduk dengan sekop.untuk pengeringan masih menggunakan sistem alamiah yaitu di tiriskan pada udara panas dari sinar matahari. Disamping mesin produksi yang masih konvensional, keterbatasan bahan baku serat penguat menjadi kendala utama untuk meningkatkan kapasitas produksi. Selama ini serat limbah kain yang di datangkan dari beberapa pabrik tekstil di wilayah lain. Disatu sisi, di Kabupaten Kudus banyak tumbuh sentra-sentra industri garment seperti di desa Langgar Dalem, Loram Wetan, Loram Kulon, Megawon, Klumpit, Undaan dan masih banyak lagi yang menghasilkan limbah kain tidak termanfaatkan. PT. Colombo dan PT. Muriatex merupakan pabrik tenun yang menghasilkan kain limbah/reject rata-rata 10% dari total produksinya, sehingga dilihat dari bahan baku sebetulnya di Kabupaten Kudus sendiri sangat melimpah, tetapi hal ini sampai saat ini belum termanfaatkan dengan optimal Kebaruan dari penelitian ini adalah; pemanfaatan bahan limbah dari lokal (konveksi dan industri textile) untuk pemenuhan kebutuhan bahan baku UMKM lokal (industri eternit di wilayah Kudus) sekaligus mengurangi dampak lingkungan, diistilahkan; Zero Wasted from Local to Local for Green Environment. Sehingga sangat memungkinkan terjadinya kemitraan antara usahawan garment, pengumpul limbah kertas dengan usaha pembuatan eternit ini. Tentunya hal ini harus didukung teknologi pengolah limbah kertas/kain untuk dijadikan serat sebagai bahan baku utama pembuatan eternit. Mesin pengolah limbah kain/kertas sebagaimana kami sebut diatas, belum dipunyai oleh industri pembuatan eternit ini. Padahal kebutuhan serat kain/kertas cukup tinggi 300-350 kg perhari dengan harga beli Rp 5000/kg. Permintaan pasar untuk memenuhi pesanan beberapa toko bangunan yang ada di Kudus, Demak, Jepara, Pati dan Grobongan bisa mencapai ±1000 kg per hari. Sementara kemampuan produksi maksimal 400 kg perhari. Kualitas produk eternit sangat ditentukan oleh kekuatan tekan dan densitas/kerapatannya. Hal ini sangat Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 7

Mesin Pengolah Limbah Kain dan Kertas dengan Kapasitas 120 Kg/Jam... (Dahlan dan Winarso) bergantung dengan kekuatan serat penguat serta komposisi bahan utama. Rendahnya kualitas produk di UKM Mitra lebih banyak disebabkan oleh kedua hal tersebut yaitu kualitas serat penguat yang rendah serta prosentase serat yang kurang. Limbah kain/kertas yang dipandang kurang mempunyai manfaat dan banyak dijual murah sebagai produk sampah, dapat diolah untuk bahan baku berupa serat penguat untuk pembuatan eternit. Melalui teknologi pengolah limbah kain/kertas menjadi serat penguat eternit inilah yang sangat diharapkan oleh usaha kecil menengah sebagai bahan baku pembuatan eternit, sehingga kapasitas produksinya meningkat. Dengan penerapan dan pengembangan teknologi pengolah limbah kain/kertas ini, UKM akan mampu meningkatkan kapasitas produksi sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang pada akhirnya meningkatan pendapatan. Dapat menumbuh kembangkan jiwa berwiraswasta, serta penyerapan tenaga kerja. Disamping itu, dengan pemanfaatan limbah kain/kertas sebagai bahan baku serat juga mengatasi permasalahan sampah dan pencemaran lingkungan. Selama ini serat penguat untuk bahan baku pembuatan eternit diperoleh dari limbah kain pabrikan. Serat kain ini jumlahnya terbatas dan harganya relatif mahal. Teknologi mesin pengolahan limbah kain/kertas belum dapat diusahakan oleh industri menengah kecil karena harganya yang relative mahal. Mesin ini dirancang sederhana tanpa mengurangi kemampuan dan kualitas produksinya. Dampak positif yang timbul dari penerapan dan pengembangan teknologi ini adalah mengatasi permasalahan limbah bagi lingkungan, terutama limbah kain dan kertas, disamping itu penyerapan tenaga kerja melalui unit usaha baru pengolahan limbah kain/kertas, menumbuhkan wirausahawan baru, tumbuhnya kemitraan antar pengusaha. 2. METODOLOGI Dalam penelitian ini yang bertujuan merancang bangun mesin pengolah limbah kertas dan kain menjadi bahan baku eternit untuk produksi UKM eternit dengan kapasitas 1200 gr/putaran. Tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam, ini kami menggunakan metodologi yang di gambarkan dalam diagram alir berikut ini. Mesin crusher untuk mengolah/mencacah limbah kain menjadi serat untuk penguat bahan komposit ini terdiri atas : a. Pisau dinamis sebanyak 9 baris x 3 buah = 27 buah b. Pisau statis sepanjang 300 mm sebanyak 9 buah. Dengan spesifikasi pisau diatas diharapkan kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. Bahan pisau/tool steel dipilih baja paduan antara unsur Carbon (C) dengan paduan Cr, W, Mo dan V sesuai untuk baja perkakas (Malau, V, 2004). Dalam perancangan ini material pisau menggunakan baja special K dengan proses pengerasan hardening sebagai berikut : Suhu hardening 950-980 ºC untuk mencapai kekerasan 63-65 HRC Media quenching oli atau udara. Untuk mencapai suhu 950 ºC harus dipanaskan bertahap yaitu : Suhu 450 ditahan selama 10 menit / 10 mm tebal material. Lalu dipanaskan lagi ke 750 ºC selama 10 menit / 10 mm tebal material. Lalu dipanaskan kembali sampai suhu 950-980 ºC. Di tahan sebentar lalu di keluarkan dan di celupkan kedalam oli quenching sambil digoyang goyang supaya gelembung asap cepat terlepas dari permukaan baja sehingga pendinginannya dapat merata (Hendro, S, 2011). Kapasitas produksi sangat dipengaruhi juga oleh sifat fisis daripada jenis kain yang dihancurkan. Nilai berat jenis kain sangat beragam (Fauji R, 2011) sebagai berikut : Berat jenis serat kapas 1,4905 gr/cm³ Berat jenis Rayon Viskosa 1,527 gr/cm³ Berat jenis Rami 0,97795 gr/cm³ Berat jenis Sutera 1,2715 gr/cm³ Berat jenis Wool 1,3445 gr/cm³ Berat jenis Poliester 1,3445 gr/cm³ Berat jenis Poliaklirat 1,0525 gr/cm³ Berat jenis Poliamida 1,125gr/cm³ Berat jenis Poliester-Kapas 1,4905 gr/cm³ 8 ISBN 978-602-99334-5-1

Berat jenis Poliester-Rayon 1,4905 gr/cm³ Berat jenis Poliester-Wool 1,4175 gr/cm³ Adapun sisi mata potong pada pahat mempunyai 15 mm 3 sama artinya dengan volume serat kain yang terpotong. Massa serat kain dengan memilih salah satu jenis serat kain misalnya serat kapas maka didapatkan kapasitas mesin crusher sebanyak 1200 gr/putaran. Tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknik Mesin Universitas Muria Kudus dan UMKM industri eternit desa Loram Kudus. Hal yang perlu diperhatikan dalam proses perancangan teknik meliputi desain, faktor kekuatan,faktor ergonomi, kebutuhan bahan serta faktor biaya (Ruswandi, A, 2004). Untuk melaksanakan program penerapan dan pengembangan teknologi ditunjukkan pada diagram alir pada Gambar 1: Gambar 1. Alur pembuatan mesin perajang kain. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Dari pengamatan di lapangan, pekerjaan pembuatan eternit membutuhkan serat penguat untuk bahan baku pembuatan eternit yang diperoleh dari limbah kain pabrikan, berdasarkan hal tersebut dirancang bangun mesin pengolah limbah kertas dan kain menjadi bahan baku eternit untuk produksi UKM eternit dengan kapasitas 1200 gr/putaran (lihat Gambar 2). Tenaga penggerak Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 9

Mesin Pengolah Limbah Kain dan Kertas dengan Kapasitas 120 Kg/Jam... (Dahlan dan Winarso) menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. (a) (b) Gambar 2. Bentuk mesin dari dua sisi. Material pisau menggunakan baja special K dengan proses pengerasan hardening sebagai berikut:suhu hardening 950-980 ºC untuk mencapai kekerasan 63-65 RC media quenching oli atau udara.untuk mencapai suhu 950 ºC harus dipanaskan bertahap yaitu: 1. Suhu 450 ditahanselama 10 menit / 10 mm tebal material 2. Laludipanaskanlagike 750 ºC selama 10 menit / 10 mm tebal material 3. Laludipanaskankembalisampaisuhu 950-980 ºC 4. Di tahan sebentar lalu di keluarkan dan di celupkan ke dalam oli quenching sambil digoyang goyang supaya gelembunga sapcepatter lepas dari permukaan baja sehingga pendinginannya dapat merata. Adapun sisi mata potong pada pahat mempunyai 15 mm 3 sama artinya dengan volume serat kain yang terpotong. Massa serat kain dengan memilih salah satu jenis serat kain misalnya serat kapas maka didapatkan kapasitas mesin crusher sebanyak 1200 gr/putaran. Tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. 10 ISBN 978-602-99334-5-1

4. KESIMPULAN 1. Telah dibuat mesin pengolah limbah kertas dan kain dengan kapasitas mesin crusher sebanyak 1200 gr/putaran, sebagai bahan baku eternit untuk meningkatkan kapasitas produksi industri eternit. 2. Mesin pengolah limbah kertas dan kain sebagai bahan baku eternit, mempunyai kemampuan tenaga penggerak menggunakan motor listrik 6 PK, 3 phase putaran 1400 rpm, sehingga kapasitas maksimal mesin crusher sebesar 120 kg/jam. DAFTAR PUSTAKA Curtis Johnson, 1993, Process Control Instrumentation Technology, 4th Edition, Prentice Hall International Inc, New Jersey. Deutchman, Aaron D, 1975, Machine Design: Theory And Practice, Macmillan Publishing Co Inc., New York. Fauji R, 2011, Uji pembakaran dan uji berat jenis serat kain, sekolah tinggi teknologi tekstil, Bandung. Hendro, S, 2011, Perlakuan panas pada baja, ATMI, Solo. Harsokoesoma, H. Darmawan, 2004, Pengantar Perancangan Teknik (PerancanganProduk), Bandung, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Malau, V, 2004, Diktat teknologi bahan, Teknik mesin, UGM, Yogyakarta. Ruswandi, A, 2004, Metoda Perancangan, Bandung, Politeknik Manufaktur Negeri Bandung. Sularso, Kiyokatsu Suga, 1991, Dasar Perencanaan dan Pemilihan Elemen Mesin, Jakarta, Pradnya Paramita. Fakultas Teknik Universitas Wahid Hasyim Semarang 11