By : Ratna Wardani. Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada, Kediri

dokumen-dokumen yang mirip
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU SURAKARTA. Sunarsih Rahayu Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK USIA 1-3 TAHUN

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Balita di Kelurahan Baros Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

ANALISIS PENGETAHUAN DENGAN POLA ASUH PADA IBU BALITA UMUR 4-5 TAHUN DI TK DHARMA WANITA DESA SAMBIROBYONG KECAMATAN KAYEN KIDUL KABUPATEN KEDIRI

Nurin Fauziyah Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri

PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH. Achmad Ridwan, Anita Nur Lely Akademi Keperawatan Pamenang Pare Kediri

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN STIMULASI BICARA DAN BAHASA PADA BALITA DI PAUD NURUL A LA KOTA LANGSA

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA TODDLER DI POSYANDU MELATI TLOGOMAS MALANG ABSTRAK

JUMAKiA Vol 3. No 1 Agustus 2106 ISSN

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Usia toddler merupakan usia anak dimana dalam perjalanannya terjadi

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN STIMULASI DINI SENSORIS DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 2-3 TAHUN DI PAUD A LESTARI SURABAYA SKRIPSI

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK AISYIYAH BANJARMASIN ABSTRAK

PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA PRASEKOLAH (4-6 TAHUN) DENGAN PENDIDIKAN IBU

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

KARAKTERISTIK IBU BALITA KAITANNYA DENGAN PELAKSANAAN STIMULASI, DETEKSI DAN INTERVENSI DINI TUMBUH KEMBANG ANAK BALITA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DENGAN PERKEMBANGANANAK USIA TODDLER DI KELURAHAN TLOGOMAS KECAMATAN LOWOKWARU MALANG

GAMBARAN PERKEMBANGAN BALITA GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KABUPATEN JOMBANG

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

Anis Fitriyani 1, Nuke Devi Indrawati 1

52 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN. Latar Belakang

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN GURU TAMAN KANAK-KANAK TENTANG ALAT PERMAINAN EDUKATIF

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Rysta Dwi Lystyanna,Dwi Nurjayanti,Nindy Yunitasari STIKES BUANA HUSADA PONOROGO ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-3 TAHUN DI POSYANDU TERATAI I DESA BANGUNJIWO TAHUN 2015

HUBUNGAN PERAN IBU DALAM PEMILIHAN ALAT PERMAINAN DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-6 TAHUN DI YAYASAN AR-RAHMAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEAKTIFAN IBU BALITA DALAM KEGIATAN POSYANDU DI POSYANDU NUSA INDAH DESA JENAR KECAMATAN JENAR KABUPATEN SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. keturunan dan dapat berguna bagi nusa dan bangsa di kemudian hari. Oleh

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 0-24 BULAN DI DESA TRIGUNO KECAMATAN PUCAKWANGI KABUPATEN PATI

Jurnal Keperawatan, Volume XII, No. 2, Oktober 2016 ISSN

PERBEDAAN ASPEK PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH ANTARA SISWA BARU DAN SISWA LAMA DI SATUAN PAUD SEJENIS (SPS) CUT NYAK DIEN KRETEK, BANTUL

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 5-6 TAHUN

PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN BAYI USIA 0-12 BULAN

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH DI TK KARTIKA X-9 CIMAHI 2012

HUBUNGAN ANTARA STATUS GIZI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PERMAINAN EDUKATIF PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK AISYIYAH KARANGGAYAM SUMBER SIMO BOYOLALI

HUBUNGAN LINGKAR KEPALA DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANAK USIA 1-24 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR

Oleh : Yuyun Wahyu Indah Indriyani ABSTRAK

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

KETERAMPILAN IBU DALAM DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG TERHADAP TUMBUH KEMBANG BAYI SKILLS ON THE DETECTION OF EARLY MOTHER FLOWER GROW WITH BABY ABSTRAK

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN TUGAS PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA PRA SEKOLAH (3-5 TAHUN) DI TK INSAN CENDEKIA TULANGAN SIDOARJO TAHUN 2016 SKRIPSI


BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang dengan Status Gizi Balita (1-5 tahun) Di Desa Sumurgeneng Wilayah Kerja Puskesmas Jenu-Tuban

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN MOTIVASI IBU DALAM MENINGKATKAN STATUS GIZI PADA BALITA DENGAN STATUS GIZI KURANG DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BARENG

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk fisik maupun kemampuan mental psikologis. Perubahanperubahan

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN LINGKUNGAN BIOLOGIS DAN PSIKOSOSIAL DENGAN PERTUMBUHAN PERKEMBANGAN BAYI TIGA TAHUN

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 1 APRIL 2017

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN TINGKAT KECEMASAN PADA LANSIA USIA TAHUN DI RW 08 KELURAHAN SUKUN KECAMATAN SUKUN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. (Wong, 2009). Usia pra sekolah disebut juga masa emas (golden age) karena pada

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin lama stimulasi dilakukan, maka akan semakin besar manfaatnya

Hubungan Pendidikan di Playgroup dengan Perkembangan Emosional Anak di TK Hidayah Desa Kembangbilo Tuban

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN GANGGUAN PERTUMBUHAN BALITA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. faktor genetik dan lingkungan bio-fisiko-psikososial (Soetjiningsih,

CHMK NURSING SCIENTIFIC JOURNAL Volume 1. No 2 OKTOBER Joni Periade a,b*, Nurul Khairani b, Santoso Ujang Efendi b

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERKEMBANGAN EMOSI ANAK PRASEKOLAH USIA 3-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

ARTIKEL ILMIAH. Disusun Oleh : TERANG AYUDANI J

Oleh : Suyanti ABSTRAK

HUBUNGAN PERAN ORANGTUA DENGAN KEMANDIRIAN PERSONAL HYGIENE ANAK PRA SEKOLAH (USIA 4-6 TAHUN)

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Anak menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah keturunan kedua.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA DI DESA MULYOREJO, KEC.KRATON, KAB.PASURUAN.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN SIKAP ORANG TUA DALAM MELAKUKAN STIMULASI PERKEMBANGAN MOTORIK PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI TKK SANG TIMUR MALANG ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWANG.

Umi Sa adah, Asih Setyorini

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU IBU YANG MEMPUNYAI ANAK USIA PRASEKOLAH DALAM MEMBAWA ANAK KE POSYANDU WILAYAH KERJA DESA GIRIROTO

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG STIMULASI VERBAL DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK PRASEKOLAH DI TK PGRI 116 BANGETAYU WETAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mampu mencapai tugas perkembangannya. Menerangkan gambar dan tulisan

PENINGKATAN PERILAKU IBU DALAM PENGATURAN POLA MAKAN BALITA DI POSYANDU MELATI DESA BINTORO KECAMATAN PATRANG KABUPATEN JEMBER Susi Wahyuning Asih*

BAB I PENDAHULUAN. seutuhnya antara lain diselenggarakan melalui upaya kesehatan anak yang

PENGARUH PEMBERIAN ASI TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 6 12 BULAN DI RW 04 DESA SAMBIBULU KECAMATAN TAMAN SIDOARJO. *Ayun Nif ah, **Firdaus

PEMBERIAN STIMULUS TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK USIA 3 5 TAHUN GIVING STIMULUS OF CHILDREN DEVELOPMENT AGES 3-5 YEARS OLD ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. peka terhadap rangsangan-rangsanganyang berasal dari lingkungan. Lingkungan

BAB 1 PENDAHULUAN. Down, gangguan mental dan lain-lain. Oleh karena itu penyimpangan

PENGARUH PELATIHAN DETEKSI DINI TUMBUH KEMBANG BALITA (DTKB) TERHADAP MOTIVASI DAN KETRAMPILAN KADER DI DUSUN SORAGAN NGESTIHARJO KASIHAN BANTUL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

HUBUNGAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DENGAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 4-5 TAHUN DI DESA TAWANREJO BARENG KLATEN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG ISPA DENGAN PENANGANAN BALITA ISPA

HUBUNGAN PENGETAHUAN PEMANFAATAN BUKU KIA DENGAN KEMAMPUAN PERAWATAN BALITA PADA IBU BALITA DI POSYANDU LARAS LESTARI NOGOTIRTO SLEMAN

Program Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) 1. Pengertian Program SDIDTK merupakan program pembinaan tumbuh kembang anak

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PERILAKU MENSTIMULASI PERKEMBANGAN ANAK USIA 3-5 TAHUN DI POSYANDU KAMBOJA DUSUN KALONGAN MLATI SLEMAN

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Tahapan perkembangan merupakan tingkatan tumbuh dan

POLA ASUH ORANG TUA DENGAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK PRASEKOLAH (USIA 3-6 TAHUN)

Ika Sedya Pertiwi*)., Vivi Yosafianti**), Purnomo**)

MANFAAT PEMBERIAN PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK PADA BALITA

STUDI D IV KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI WALUYO UNGARAN

Ardina Nur Rahma 1, Mulyo Wiharto 2. Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-ilmu Kesehatan, Universitas Esa Unggul 2

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN TAHAP PENCAPAIAN TUMBUH KEMBANG BALITA USIA 4-5 TAHUN DI KELURAHAN MEDONO KOTA PEKALONGAN

(The Differences of Mother s Role in Stimulating Preschooler s Development on Working and Not Working Mothers at Puskesmas Banyu Urip Surabaya)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

Transkripsi:

ANALISIS FAKTOR PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI PENYIMPANGAN MENTAL EMOSIONAL DENGAN PERTUMBUHAN TERHADAP PERKEMBANGAN PADA ANAK USIA 4-6 TAHUN DI TK DHARMA WANITA SEMANDING KABUPATEN KEDIRI By : Ratna Wardani Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Surya Mitra Husada, Kediri ABSTRAK Pemantauan status pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang status kesehatan anak dan screening terhadap gangguan/hambatan di dalam tumbuh kembang anak. Tujuan penelitian adalah mengetahui hubungan pengetahuan ibu tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional dengan tumbuh kembang pada anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita. Penelitian menggunakan desain korelasional dengan pendekatan crosssectional. Populasi adalah semua ibu yang mempunyai anak usia 4-6 tahun di TK Dharma yaitu 51 orang. Sampel adalah sebagian ibu yang mempunyai anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Kabupaten Kediri yaitu 45 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Variabel independen adalah pengetahuan ibu tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional, sedangkan variabel dependen adalah tumbuh kembang pada anak usia 4-6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan 89% pengetahuan tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional termasuk kategori baik. Pertumbuhan pada anak usia 4-6 tahun dihasilkan 87% termasuk kategori normal dan perkembangan pada anak usia 4-6 tahun dihasilkan 93% termasuk dalam kategori sesuai. Uji statistic menggunakan analisa jalur didapatkan nilai sig 0,005 < 0,05 pada pengetahuan dan pertumbuhan 0,012 < 0,05 terhadap perkembangan yang berarti H0 ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara langsung antara pengetahuan ibu tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional dan pertumbuhan terhadap perkembangan pada anak usia 4-6 tahun. Sedangkan pendidikan ibu memiliki hubungan tidak langsung terhadap perkembangan pada anak usia 4 6 tahun. Berdasarkan hasil penelitian diharapkan lebih ditingkatkan lagi kerja sama antara sekolah sekolah TK dengan Puskesmas maupun di bidang kesehatan lainnya dalam pemeriksaan tumbuh kembang pada anak. Kata kunci: pengetahuan, tumbuh kembang 158

FACTORS ANALYSIS KNOWLEDGE OF MOTHER ABOUT EMOTIONAL MENTAL DISORDERS EARLY DETECTION WITH GROWTH AND DEVELOPMENT IN CHILDREN AGED 4-6 YEARS IN THE DHARMA WANITA SEMANDING KINDERGARDEN DISTRICT KEDIRI ABSTRACT Monitoring to growth and development of the status children is very important, because it can to give information about healthy status on children and screening forwards disturbance/hindrance in growth and development of the children. The aim of the research is to know the relationship knowledge of mother about emotional mental disorders early detection with growth and development in children aged 4-6 years in the Dharma Wanita Semanding Kindergarden District Kediri. This study uses a correlational design with a crossectional approach. The population are mother who have children aged 4-6 years in Dharma Wanita Semanding Kindergarden District Kediri of 51 people. The sample are part mothers with children aged 4-6 years in the Dharma Wanita Semanding kindergarden District Kediri is 45 people. The sampling technique used is sample random sampling. The independent variables is the mother of knowledge about emotional mental disorders early detection and the growth in children aged 4 6 years, while the dependent variable is development in children aged 4-6 years. The result showed 89% of knowledge about emotional mental disordersnearly detection including good categories.the growth in children aged 4-6 years yielded 87% including normal categories and the development in children aged 4-6 years 93% including complatible categories. In the statistical analysis with path analysis test result significance in the knowledge of 0,005< 0,05 and growth of 0,012 < 0,05 H0 rejected which means that it can be concluded that was a direct effect between knowledge of mother about emotional mental disorders early detection and growth to development in children aged 4-6 years, and education of mother was indirect effect to development in children aged 4-6 years. Based on the results of this study is expected to be increased cooperation between the kindergardens of school with health center and others in the health to examination growth and development in children. Keywords: knowledge, growth and development PENGANTAR Pengetahuan ibu didapat dari hasil pengamatan terhadap objek tertentu yang dapat dipengaruhi oleh pengalaman, keyakinan, sosial budaya, serta umur. Pengetahuan juga mempengaruhi perkembangan intelektual serta aspek fisiologis juga berperan dalam mendapatkan pengetahuan (Notoatmodjo,2003). Tingkat pengetahuan ibu dipengaruhi oleh tingkat pendidikan dan umur ibu (Wawan dan Dewi, 2011). Pemantauan status pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang status kesehatan anak dan screening terhadap adanya gangguan/hambatan di dalam tumbuh kembang anak (Adriana,2011). Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah,anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya. Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar waktu bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke 159

taman taman bermain, taman taman kota, atau ke tempat tempat yang menyediakan fasilitas permainan untuk anak (Depkes RI, 2006). Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur melakukan pemeriksaan terhadap 2.634 anak dari usia 0-72 bulan. Dari hasil pemeriksaan untuk perkembangan ditemukan normal sesuai dengan usia 53%, meragukan (membutuhkan pemeriksaan lebih dalam) sebanyak 13%, penyimpangan perkembangan sebanyak 34%. Dari penyimpangan perkembangan, 10% terkena motorik kasar (seperti berjalan, duduk), 30% motorik halus (seperti menulis, memegang), 44% bicara bahasa dan 16% sosialisasi kemandirian. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa angka meragukan dan penyimpangan perkembangan masih cukup besar di Indonesia. Hal ini dikarenakan masih rendahnya pengetahuan orangtua terhadap tahap-tahap perkembangan balita serta sikap dan keterampilan orangtua yang masih kurang dalam hal pemantauan perkembangan balitanya (Yurika, 2009). Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Jawa Timur (2004) menyebutkan bahwa di Kota Kediri yang mempunyai jumlah balita dan anak prasekolah 24.523 hanya dilakukan deteksi dini pada 7.622 balita dan anak prasekolah, sedangkan di Kabupaten Kediri yang memiliki balita dan anak prasekolah 125.728 hanya dilakukan deteksi dini pada 50.689 balita dan anak prasekolah, hal ini menunjukkan bahwa belum dilakukan deteksi dengan tepat sehingga tidak bisa diketahui jumlah anak dengan kelainan tumbuh kembang yang sesungguhnya (Budiarti,Temu, Wahjurini, P.H, dan Suryawati, Fifi, 2011). Menurut studi pendahuluan yang telah dilakukan, didapatkan data jumlah murid TK Dharma Wanita sebanyak 51 anak yang terdiri dari 28 anak kelas A dan 23 anak kelas B. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap 11 orang ibu, didapatkan bahwa beberapa ibu mengatakan tidak mengetahui tentang Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional. Selain itu, dari pemeriksaan deteksi dini tumbuh kembang didapatkan juga bahwa beberapa anak mengalami keterlambatan perkembangan dalam hal perkembangan personal sosial. Beberapa ibu juga mengatakan bahwa masih harus menemani anaknya setiap hari di sekolah dan saat jam istirahat berlangsung, anak lebih memilih untuk bersama ibunya daripada bermain bersama temannya. Selain itu ditemukan pula bahwa beberapa anak belum bisa menyebutkan nama lengkapnya sendiri tanpa bantuan. Masa prasekolah mewakili masa perubahan penting emosional dan gizi bagi anak dengan kontak semakin efektif untuk terkena penyakit menurut sudut pandang kesehatan masyarakat, tahapan kehidupan ini merupakan tahapan yang perlu diberi lebih banyak perhatian, tidak seperti untuk pencegahan kematian sebagaimana pencegahan penyakit fisik dan mental dan trauma yang dapat menghambat kehidupan masa datang yang bersangkutan. Karena individu pada rentang usia ini mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat cepat, apa yang sering kali muncul pada saat sebagai pengaruh sifat gizi, emosional, gigi atau fisik yang tidak ada hubungannya mungkin mempunyai pengaruh kumulatif akhir yang akan jauh di luar proporsi penampakannya semula. (Pickett dan Hanlon, 2008). Berdasarkan uraian di atas, betapa pentingnya pengetahuan orang tua, terutama ibu untuk mengetahui tumbuh kembang yang salah satunya adalah deteksi dini penyimpangan mental emosional. Karena ibu selalu dekat dan sering bersama dengan anaknya. Jika ibu tidak mengetahui adanya kelainan dini maka mustahil ibu akan melakukan upaya untuk tumbuh kembang anaknya. 160

BAHAN DAN CARA PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang memiliki anak usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri. Sampel dalam penelitian ini adalah 45 responden yang diambil secara Simple Random Sampling. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah kuesioner untuk penelitian pengetahuan sedangkan untuk tumbuh kembang menggunakan diantaranya penilaian pertumbuhan dengan alat ukur yaitu berat badan dengan timbangan injak dan tinggi badan dengan pengukur tinggi badan dan penilaian perkembangan dengan observasi dan wawancara sesuai KPSP (Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan). Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa hampir setengahnya responden berumur 36-40 tahun yaitu sebesar 35% (16 responden). Gambar 2. Karakteristik Responden berdasarkan Umur Anak Berdasarkan pada gambar 2 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai anak yang berumur 5-6 tahun yaitu sebesar 89% (40 responden). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN KARAKTERISTIK RESPONDEN Responden terdiri dari 45 ibu dan anak di TK Dharma Wanita. Karakteristik responden meliputi umur ibu, jumlah anak, usia anak, urutan anak, pendidikan, pekerjaan dan pengasuh anak. Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan Urutan Anak Berdasarkan gambar 3 dapat diketahui bahwa hampir setengahnya respoden mempunyai urutan anak yang pertama yaitu sebesar 47 % (21 responden). Gambar 1. Karakteristik Responden berdasarkan Umur Ibu Gambar 4. Karakteristik responden berdasarkan Pendidikan Berdasarkan pada gambar 4 dapat diketahui bahwa hampir 161

setengahnya responden berpendidikan SD yaitu sebesar 38% (17 responden). Gambar 5. Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Berdasarkan pada gambar 5 di atas diketahi bahwa hampir setengahnya responden tidak bekerja yaitu sebesar 49% ( 22 responden) Gambar 6. Karakteristik Responden berdasarkan Perolehan Informasi Berdasarkan gambar 6 diketahui bahwa sebagian besar responden tidak pernah mendapatkan informasi tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional yaitu sebesar 67% (30 responden). Berdasarkan pada gambar 7 di atas diketahui bahwa sebagian besar sumber informasi didapatkan dari perawat yaitu sebesar 76% (10 responden). Menunjukkan bahwa di TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri hampir setengah responden berusia 36-40 tahun sebanyak 16 orang (35%), sebagian besar responden mempunyai anak berumur 5-6 tahun sebesar 40 anak (89%). Hampir setengah responden mempunyai urutan anak pertama sebesar 40 anak (47%), dan hampir setengah responden berpendidikan terakhir SD dan SMP sebanyak 14 orang (31%), hampir setengah responden tidak bekerja yaitu sebesar 21 orang (49%), sebagian besar responden yang tidak pernah memperoleh informasi sebanyak 30 orang (67%) dan sebagian besar responden yang mendapat informasi dari perawat sebanyak 10 orang (67%). KARAKTERISTIK VARIABEL Tabel 1. Karakteristik Pengetahuan Ibu tentang Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional pada Anak Usia 4-6 Tahun No Pengetahuan Ibu Jml % 1. Baik 40 88,9 2. Cukup 3 6,7 3. Kurang 2 4,4 Total 45 100 Gambar 7. Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi Berdasarkan tabel 1 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang baik tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional pada anak usia 4-6 tahun yaitu sebesar 88,9% dari 45 responden. 162

Tabel 2. Karakteristik Pertumbuhan Anak Usia 4-6 No Pertumbuhan Jml % 1. Normal 39 86,7 2. Kurus 5 11,1 3. Kurus sekali 0 0 4. Gemuk 1 2,2 Total 45 100 pada Berdasarkan tabel 2 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai pertumbuhan yang normal yaitu sebesar 86,7% (39 responden). Tabel 3. Karakteristik Perkembangan pada Anak Usia 4-6 tahun No. Perkembanga n Jml % 1. Sesuai 42 93,3 2. Meragukan 2 4,4 3. Menyimpang 1 2,2 Total 45 100 Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mempunyai perkembangan yang sesuai yaitu sebesar 93,3% (42 responden). Analisis Faktor Pengetahuan Ibu tentang Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional di TK Dharma Tabel 4. Analisis Faktor Pengetahuan Variabel sig coefficient Beta Usia 0,809 0,0008 0,027 Pendidikan 0,000 2,796 0,798 Berdasarkan tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa yang pendidikan mempengaruhi pengetahuan. Hal tersebut dapat diketahui dari nilai sig yang < 0,05. Sedangkan usia dengan melihat nilai sig > 0,05 maka dapat dikatakan bahwa usia tidak mempengaruhi pengetahuan. Pengetahuan yang baik dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh 2 faktor yatiu internal dan eksternal. Faktor internal merupakan segala sesuatu yang berada di dalam indvidu yang mempengaruhi pengetahuan yatiu kematangan usia, perbedaan jenis kelamin, kondisi kesehatan, kapasitas mental, motivasi, dan pengalaman sebelumnya. Sedangkan faktor eksternal merupakan sesuatu yang berada di luar individu yang mempengaruhi pengetahuan yaitu lingkungan, bimbingan belajar, kondisikondisi insentif dan informasi (Notoatmodjo, 2003). Usia responden tidak mempengaruhi pengetahuan karena dari hasil penyebaran datanya menunjukkan penyebaran yang merata.sehingga dapat dikatakan usia tidak mempengaruhi pengetahuan pada penelitian ini.. Berdasarkan penelitian didapatkan hampir setengahnya responden berpendidikan SD dan SMP yang besarnya sama yaitu sebesar 31,1% (14 responden) mempunyai pengetahuan yang baik. Sedangkan responden yang berpendidikan SMA/SMK dengan berpengetahuan baik berjumlah 12 responden ( 26,7 %). Semakin tinggi pendidikan responden akan semakin meningkatkan kemampuan responden dalam meningkatkan pengetahuannya. Dengan pendidikan yang semakin tinggi akan semakin memudahkan responden dalam menerima informasi-informasi yang berkaitan dengan pengetahuan deteksi dini tumbuh kembang anak. Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan menurut Notoatmodjo (2007) adalah pendidikan (bimbingan yang diperoleh oleh seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju ke 163

arah cita-cita tertentu) beliau menyatakan tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Pertumbuhan pada Anak Usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Berdasarkan penelitian di TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri, menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden mempunyai pertumbuhan yang normal yaitu sebesar 86,7% ( 39 responden) sedangkan pertumbuhan yang normal dengan urutan anak pertama hampir setengahnya responden yaitu sebesar 19 responden ( 42, 2%). Gizi itu memegang peranan penting dalam hal tumbuh kembang anak, di mana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa karena makanan bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan ( Soetjiningsih, 2003). Dari hasil penelitian didapatkan bahwa banyak anak pertama yang pertumbuhannya normal yaitu 42,2%, karena ibu hanya lebih fokus untuk memantau kondisi kesehatan anaknya yang hanya satu saja. Ibu bahkan sampai memberikan nasehat tidak boleh makan di luar sekolah ataupun di luar rumah dan hanya boleh makan di rumah. Ibu lebih memperhatikan pertumbuhan anaknya. Seolah dipikiran ibu hanya anaknya saja tanpa ada yang lain. Jadi anak yang pertama mendapat perhatian lebih oleh ibunya. Selain itu ibu yang mempunyai anak pertama tentunya belum mengetahui mana yang seharusnya dimakan dan baik untuk pertumbuhannya. Jadi ibu lebih berhati hati memberi makanan apapun untuk anaknya. Kewaspadaan ibu lebih tinggi terhadap anak pertama. Jika ibu yang mempunyai banyak anak yang terdapat dalam hasil penelitian ini ada anak urutan kedua dengan jumlah 18 responden, urutan anak ketiga berjumlah 5 responden, dan urutan anak keempat berjumlah 1 dari 45 responden,maka anak yang urutan pertama akan berbagi perhatiannya dengan anak anaknya yang lain. Ini dapat dilihat bahwa ibu tidak terlalu fokus pada kondisi anak pertama sepenuhnya. Kadang dianggap sudah baik dan tidak terlalu dipantau secara berlebihan. Akhirnya anak bisa masuk ke dalam kondisi gemuk, kurus sekali atau kurus yang termasuk dalam kategori yang tidak baik untuk pertumbuhan. Jika ibu tidak memperhatikan anaknya dan sudah terlampau batas kondisinya maka bisa terjadi gangguan pertumbuhan. Perkembangan pada Anak Usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Berdasarkan penelitian TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri, menunjukkan bahwa sebagian besar responden mempunyai perkembangan yang sesuai yaitu sebesar 93,3 % (42 responden). Perkembangan anak yang masuk dalam kategori sesuai yaitu sebagian besar pada anak usia 5-6 tahun dengan persentase sebesar 82,2 % (37 responden). Pada usia 5-6 tahun terdapat responden yang mempunyai perkembangan menyimpang yaitu sebesar 2,2 % (1 responden) dan 4.4% (2 responden) mempunyai perkembangan meragukan. Usia anak adalah periode yang sangat menetukan kualitas masa remaja dan dewasa (Fatimah, 2006). Anak dikatakan mengalami keterlambatan perkembangan apabila tidak dapat mencapai suatu tahapan perkembangan pada saat anak lain dapat mencapainya (Depkes RI, 2006). Hasil penelitian didapatkan bahwa perkembangan anak usia 4-6 tahun itu yang sebagian besar berusia 5-6 tahun dengan perkembangan yang 164

sesuai yaitu sebesar 82.2 %(39 responden). Pada usia 5-6 tahun ini terdapat pula perkembangan menyimpang 1 responden dan 2 responden mempunyai perkembangan meragukan. Menurut peneliti pada usia 5-6 tahun itu masa yang akan beranjak ke masa sekolah. Pada masa ini anak sangat lebih aktif dalam segala hal apapun tentunya tidak hanya dalam belajar saja. Lalu keingintahuan anak usia 5-6 tahun sangat tinggi. Mereka selalu mencari tahu dengan berani bertanya kepada orang yang dewasa. Jika tidak puas dengan jawabannya, pasti dikejar jawabnya hingga anak merasa cukup puas penjelasannya. Mereka merasa seperti ingin diperhatikan lebih oleh orang sekitarnya terutama orang tua. Responden yang memmpunyai perkembangan meragukan dapat dilakukan test kembali ke bulan berikutnya ada kemungkinan adanya malu terhadap peneliti atau pada saat ditest pada kondisi yang tidak baik atau sakit. Jadi responden perkembangannya dapat menjadi masuk dalam kategori sesuai. Sedangkan pada responden yang mempunyai perkembangan menyimpang yang ada pada hasil penelitian ini. Apabila keterlambatan tidak diketahui secara dini maka seorang anak harus menunggu sampai tanda dan gejala keterlambatannya berubah menjadi ketidakmampuan. Hal ini akan memperberat keadaan anak hingga usia sekolah. Anak akan semakin tertekan dengan kondisinya bahkan mungkin bisa sampai ke psikologisnya yaitu mental anak menjadi menurun. Jika akan melakukan sesuatu dia akan takut untuk bertindak dan harus ditemani terus oleh orang terdekat baginya. Analisis Pengetahuan Ibu tentang Deteksi Dini Penyimpangan Mental Emosional dengan Pertumbuhan terhadap Perkembangan pada Anak Usia 4-6 tahun di TK Dharma Wanita Tabel 5. Analisis Jalur perkembangan Variable Sig Coefficie Beta nt Pengetahua n 0,00 5 0,284 0,38 5 Pertumbuha n 0,00 0 21,598 0,79 8 Berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK Dharma Wanita menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yang berpengetahuan baik dan mempunyai pertumbuhan anak yang normal yaitu sebesar 82,2 % ( 37 responden). Setelah dilakukan uji statistik dengan analisis jalur didapatkan tingkat signifikan 0,005 < 0,05 untuk pengetahuan yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional dengan perkembangan pada anak usia 4 6 tahun di TK Dharma Wanita. Untuk pertumbuhan didapatkan nilai sig 0,012 < 0,05 yang berarti H0 ditolak yang berarti ada hubungan pertumbuhan terhadap perkembangan pada anak usia 4 6 tahun di TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri. usia pendidikan pertumbuhan pengetahuan perkembangan Gambar 8. Analisis Jalur Perkembangan anak usia 4 6 tahun Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai dari konsepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu yang khas untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan proses 165

interaksi yang terus menerus serta rumit antara faktor genetik dan faktor lingkungan bio-fisiko-psikososial tersebut (Soetjiningsih,2003). Pengetahuan ibu yang sudah baik dalam penelitian ini beriringan dengan pertumbuhan anak yang termasuk dalam kategori normal, yaitu tidak melebihi batas ataupun kekurangan. Jadi dapat diartikan ideal untuk berat badan dengan tinggi badannya. Pengukuran pertumbuhan menggunakan tinggi badan dan timbangan badan dalam hitungan centimeter untuk tinggi badan sedangkan untuk berat badan dalam hitungan kilogram. Pengukuran pertumbuhan didapatkan gizi yang ada pada anak. Pertumbuhan dapat berubah sewaktu-waktu karena sesuai kondisi anak saat itu. Pertumbuhan anak harus sering dipantau walaupun biasanya bersifat lebih stabil. Berdasarkan penelitian yang dilakukan di TK Dharma Wanita menunjukkan bahwa sebagian besar dari responden yang berpengetahuan baik dan mempunyai perkembangan anak yang normal yaitu sebesar 86,7 % ( 39 responden). Tahapan perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik (Depkes, 2006). Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik dan terjadi berkesinambungan (Depkes, 2006). Pemantauan status pertumbuhan dan perkembangan anak sangat penting karena dapat memberikan informasi tentang status kesehatan anak dan screening terhadap adanya gangguan/hambatan di dalam tumbuh kembang anak (Adriana,2011). Dari hasil tabel 3 dan 4 dapat di ketahui bahwa perkembangan di pengaruhi secara langsung oleh variabel pengetahuan ibu dan pertumbuhan, sedangkan pendidikan ibu merupakan variable tidak langsung yang mempengaruhi perkembangan. pengetahuan ibu menjadi faktor pendukung anak dalam perkembangannya karena ibu yang selalu bersama anak tentunya lebih paham tentang perkembangan dalam tiap harinya. Perkembangan itu dilihat dari 4 sektor yaitu gerak halus, gerak kasar, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian. Perkembangan itu harus dipantau agar tidak terjadi suatu hal yang tidak diinginkan. Semua berawal dari sikap tahu dari ibu. Jika ibu tidak mengetahui ciri-ciri anak yang tidak sesuai dengan perkembangannya maka ibu akan menangggapi hal biasa tentang perkembangan anaknya. Ibu harus sering dan aktif mencari informasi yang berhubungan tentang perkembangan anak. Perkembangan dapat diperiksakan di rumah sakit atau di puskesmas. Perkembangan ini ada jadwalnya masing-masing dan tes perkembangannya sesuai dengan usianya karena terdapat tahap-tahap yang berbeda dari tiap usia. Ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan pada anak saat usia itu. Pengetahuan dapat diperoleh ibu dapat dari beberapa cara dan tidak semua dilihat dari pendidikan dan usianya saja, masih banyak faktor lainnya. Salah satunya yaitu daya serap untuk menerima informasi juga diperhitungkan karena tiap orang berbeda-beda dalam menerima informasi yang baru. Ibu yang mengetahui akan menjadi lebih tanggap dalam hal perkembangan anak. Jika ada yang tidak baik pada anaknya dalam hal perkembangan maka ibu akan sesegera mungkin memeriksakan anaknya ke puskesmas atau ke rumah sakit. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dan analisa yang dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang deteksi dini penyimpangan mental emosional di TK Dharma Wanita Semanding Kabupaten Kediri sebagian besar 166

mempunyai pengetahuan yang baik yaitu sebesar 40 responden (89%) dari 45 responden. Pertumbuhan pada anak usia 4-6 tahun dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari responden mempunyai pertumbuhan yang normal yaitu sebesar 87% ( 39 responden). Perkembangan pada anak usia 4-6 tahun dapat disimpulkan bahwa sebagian besar responden mempunyai perkembangan yang sesuai yaitu sebesar 93 % (42 responden). Pengetahuan ibu dan pertumbuhan anak merupakan variabel yang berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan anak usia 4 6 tahun, sedangkan pendidikan ibu merupakan variabel yang tidak berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan anak usia 4 6 tahun di TK Dharma Wanita Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dikembangkan dengan meneliti faktor sosio budaya dan ekonomi. Bagi responden,hasil penelitian ini agar responden terus meningkatkan pengetahuan dan memantau tumbuh kembang anak usia 4-6 tahun karena nantinya dapat mengetahui status kesehatan anak dalam tumbuh kembang. Bagi institusi pendidikan, hasil penelitian ini agar meningkatkan pembelajaran lagi tentang tumbuh kembang pada anak yaitu pada mata kuliah Ilmu Keperawatan Dasar V. Bagi institusi kesehatan, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kerjasama antara Puskesmas maupun bidang kesehatan lainnya dengan sekolah sekolah TK. Tumbuh Kembang Anak Usia 5-6 Tahun. Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes 4. Volume II Nomor 1, Januari 2011 ISSN: 2086-309; 44-50 3. Depkes RI. (2006). Pedoman Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar. Jakarta: Ditjen Yankes. 4. George, Pickett dan John J. Hanlon. (2008). Kesehatan Masyarakat Administrasi dan Praktik. Jakarta: EGC. 5. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003).Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip Prinsip Dasar). Jakarta: Rineka Cipta 6. Soetjiningsih. (2003). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC. 7. Wawan, A dan M, Dewi. (2011). Pengetahuan Sikap dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. 8. Yurika, Dewi. (2009). Efektifitas Pendidikan Kesehatan terhadap Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan Ibu dalam Pemantauan Perkembangan Balita. Tesis. Jakarta: Universitas Indonesia. DAFTAR PUSTAKA 1. Adriana, Dian. (2011). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta: Salemba Medika 2. Budiarti, Temu, Wahjurini, P.H., dan Suryawati, Fifi. (2011). Hubungan Antara Asupan Gizi Dengan 167