BAB IV PEMBAHASAN Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON. ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PEMBAHASAN Rancangan alat Pengukur panjang Terpal. Push Button. Gambar 4.1 Diagram Pengukur Panjang Terpal

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kepustakaan dan

AVR USB ISP mkii Trademarks & Copyright

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

AVR USB ISP Trademarks & Copyright

AVR USB ISP mkii ver 2

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

III. METODE PENELITIAN. Pengerjaan tugas akhir ini bertempat di laboratorium Terpadu Teknik Elektro

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat dewasa ini,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

AVR-51 USB ISP Trademarks & Copyright

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. penelitian laboratorium. Studi kepustakaan dilakukan sebagai penunjang yang

BAB III PERENCANAAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

AVR-51 USB ISP mkii Trademarks & Copyright

AT89 USB ISP Trademarks & Copyright

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV METODE PENELITIAN. serta menghubungkan pin mosi, sck, gnd, vcc, miso, serta reset. Lalu di

BAB IV PENGUJIAN SISTEM. Pengujian minimum system bertujuan untuk mengetahui apakah minimum

PEMROGRAMAN ROBOT PENJEJAK GARIS BERBASIS MIKROKONTROLER

PROCEEDING. sepeti program untuk mengaktifkan dan PENERAPAN AUTOMATIC BUILDING SYSTEM DI PPNS. menonaktifkan AC, program untuk counter

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian dilakukan terhadap 8 sensor photodioda. mendeteksi garis yang berwarna putih dan lapangan yang berwarna hijau.

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Juli 2009

BAB III PERANCANGAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai beberapa hal dasar tentang bagaimana. simulasi mobil automatis dirancang, diantaranya adalah :

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMODELAN

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu

BAB III PENGENDALIAN GERAK MEJA KERJA MESIN FRAIS EMCO F3 DALAM ARAH SUMBU X

BAB III PERANCANGAN DAN KERJA ALAT

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM PADA AYAM TERNAK

MICROCONTROLER AVR AT MEGA 8535

BAB II PENDEKATAN PEMECAHAN MASALAH. Tombol kuis dengan Pengatur dan Penampil Nilai diharapkan memiliki fiturfitur

BAB III PERANCANGAN SISTEM

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAKSI... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

Sistem Minimum Mikrokontroler. TTH2D3 Mikroprosesor

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

SISTEM OTOMATISASI PEMBERIAN MINUM AYAM TERNAK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Mei 2012 sampai

MIKROKONTROLER Arsitektur Mikrokontroler AT89S51

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dan perancangan tugas akhir ini telah dimulai sejak bulan Agustus

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM

STIKOM SURABAYA BAB IV PEMBAHASAN. 4.1 Perangkat Keras. Informasi waktu yang akan ditunjukkan oleh jarum dan motor power

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

Jurnal Rancang Bangun Prototype Palang Parkir Menggunakan Mikrokontroler ATmega 8535

NASKAH PUBLIKASI KARYA ILMIAH PEMASANGAN MOTOR DC PADA SEKUTER DENGAN PENGENDALI PULSE WIDTH MODULATION

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Simulasi Rancang Bangun Rumah Cerdas Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16

Perancangan Alat Ukur Kekeruhan Air Menggunakan Light Dependent Resistor Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535

BAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai

TEKNIK PEMROGRAMAN MIKROKONTROLER AVR

BAB IV PERANCANGAN. Gambar 4. 1 Blok Diagram Alarm Rumah.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

JOBSHEET I ANTARMUKA MIKROKONTROLER DENGAN LED

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM MIKROKONTROLER. program pada software Code Vision AVR dan penanaman listing program pada

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tujuan dari tugas akhir ini yaitu akan membuat sebuah mobile Robot

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan pengendali

BAB III METODE PENELITIAN. baik pada perangkat keras maupun pada komputer. Buffer. Latch

BAB III PERANCANGAN. Microcontroller Arduino Uno. Power Supply. Gambar 3.1 Blok Rangkaian Lampu LED Otomatis

DT-SENSE Application Note

DT-AVR. Gambar 1 Blok Diagram AN177

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM. didapat suatu sistem yang dapat mengendalikan mobile robot dengan PID

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISA SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8

Transkripsi:

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Identifikasi Masalah Dalam proses produksi hal yang paling menonjol untuk menghasilkan suatu barang produksi yang memiliki kualitas yang bagus adalah bahan dan mesin yang digunakan. Bahan yang baik akan menghasilkan barang yang bagus, tetapi semua itu harus ditunjang dengan mesin produksi yang canggih atau memiliki kualitas yang bagus, agar barang yang dihasilkan dalam proses produksi tersebut menjadi barang yang memiliki kualitas unggulan. Supaya menjadi barang yang memiliki kualitas unggulan diperlukan kontrol dalam produksi. Hal yang perlu dikontrol otomatis dalam pembuatan terpal diantaranya penentuan panjang terpal. Untuk itu kerja praktek ini merancang sebuah prototype rancang bangun alat pengukur panjang terpal. Dalam merancang sebuah prototype diperlukan desain mekanik dan elektronik. 4.1.1 Rancangan Mesin Panjang Terpal PUSH BUTTON ATMega 128 (Kendali Kecepatan Motor Dua Arah) MOTOR DRIVER ADJUSTABLE INFRARED SENSOR MOTOR DC Gambar 4.1 Diagram Pemotongan Terpal PE Berikut ini akan disajikan tabel alocation list pada rancangan yang akan di uji dari sistem yang tergambar pada diagram blok di atas: 16

17 Untuk keterangan pada Tabel 4.1 yaitu; PORTB.0 : di gunakan untuk motor bergerak maju. PORTB.1 : di gunakan untuk motor bergerak mundur. PORTB.5 (OCR1A) : di gunakan untuk mengatur PWM pada suatu Motor DC. PORTE.0 : di gunakan untuk memulai tombol START. PORTE.1 : di gunakan untuk sensor Adjustable Infrared Sensor sebagai batas Minimal pada gerak pemotongan. PORTE.2 : di gunakan untuk sensor Adjustable Infrared Sensor sebagai batas Maksimal pada gerak pemotongan. Tabel 4.1 Letak PORT pada Rancang Pemotong Terpal Otomatis PORTB.0 OUT DIR MOTOR + PORTB.1 OUT DIR MOTOR - PORTB.5(OCR1A) OUT( PWM MOTOR KANAN) PORTE.0 IN/OUT Push Button On PORTE.1 IN/OUT Adjustable Infrared Sensor PORTE.2 IN/OUT Adjustable Infrared Sensor Pada saat alat di jalankan, langsung menekan tombol RESET, setelah di tekan tombol RESET langsung tekan tombol START secara otomatis alat pemotong maju maksimal hingga menyentuh sensor 1, setelah itu secara otomatis alat pemotong tersebut akan mundur hingga menyentuh sensor 2 dan alat pemotong tersebut berhenti.

18 4.1.2 Desain Mekanik Dalam rancangan prototype alat pemotong Terpal P.E selain diperlukan rancangan sistem juga diperlukan rancangan untuk desain alat pemotong Terpal PE tersebut, dimana desain ini memiliki tujuan untuk mengetahui model dari prototype yang akan dirancang. Pada gambar 4.2 adalah rancangan desain mekanik untuk pembuatan prototype rancang bangun alat pengukur panjang terpal P.E. Gambar 4.2 Mekanik dari Alat Pemotongan Terpal P.E Keterangan dari Gambar 4.2 : A. Gear B. Almini 5cm C. Motor DC 12 v D. Rantai E. Silet 4.1.3 Rancangan alat Pemotong Terpal Pada Gambar 4.3 Rangkaian Schematic pemotongan Terpal, terdiri dari beberapa rangkaian Elektronika agar alat tersebut bisa di gunakan sebagai alat pemotong Terpal PE. 1. Atmega 128 2. Motor DC 3. Push Button

19 4. Adjustable Infrared Sensor 5. EMH H-Bridge 5A 6. Resistor Gambar 4.3 Rancangan Elektronika Pengukur Panjang Terpal P.E 4.2 Cara Kerja Alat Cara menggunakan atau menjalankan alat pemotong terpal sebagai berikut: Hubungkan dengan listrk bertegangan 5V. 1. Tekan Push Button RESET sebelum memulai pemotongan. 2. Tekan Push Button START. 3. Alat pemotong akan berjalan sampai mengenai sensor 1 alat pemotong akan berhenti sejenak lalu secara otomatis alat pemotong akan mundur hingga mengenai sensor 2 maka alat pemotong akan berhenti.

20 4.3 Komponen Pemotong terpal P.E Komponen adalah hal yang dibutuhkan dalam pembuatan rancangan bangun alat pengukur panjang terpal ini karena komponen-komponen akan dijadikan sebuah rangkaian. Rangkaian ini yang akan menggerakkan atau mengontrol tengangan dan lain-lain. Dibawah ini adalah penjelasan tentang komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan pengukur panjang terpal P.E. 4.3.1 Minimum System A. Arsitektur CPU ATMEGA128 Mikrokontroller ATmega 128 merupakan mikrokontroller keluarga AVR yang mempunyai kapasitas flash memori 128KB. AVR (Alf and Vegard s Risc Processor) merupakan seri mikrokontroler CMOS 8-bit buatan Atmel, berbasis arsitektur RISC (Reduced Instruction SetComputer).Secara umum, AVR dapat terbagi menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx. Pada dasarnya yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, bisa dikatakan hampir sama. Semua jenis AVR dilengkapi dengan flash memori sebagai memori program. Kapasitas dari flash memori ini berbeda antara chip yang satu dengan chip yang lain. Tergantung dari jenis IC yang digunakan. Untuk flash memori yang paling kecil adalah 1 kbytes (ATtiny11, ATtiny12, dan ATtiny15) dan paling besar adalah 128 kbytes (AT- Mega128). B. EEPROM Data Memori ATMEGA 128 (AVR) adalah mikrokontroler yang telah dilengkapi EEPROM sebesar 4Kbyte didalam chipnya. EEPROM ini terpisah dari flash memory AVR, dan dapat ditulis, baca per byte. Untuk dapat mengakses EEPROM ini perlu mengatur register-register dan fuse bit. Untuk mencegah kesalahan dalam penulisan dan pembacaan EEPROM diusahakan power supply yang digunakan cukup stabil.

21 Saat pembacaan EEPROM mikrokontroler berhenti selama 4 cycle clock sebelum mengerjakan perintah berikutnya dan untuk menulis EEPROM mikrokontroler berhenti selama 2 cycle clock sebelum mengerjakan perintah berikutnya. 4.3.2 Program Downloader DT-HiQ AVR-51 USB ISP mkii adalah In-System Programmer (ISP) untuk mikrokontroler AVR 8-bit RISC dan MCS-51. Programmer ini dapat dihubungkan ke PC melalui antarmuka USB dan mengambil sumber catu daya dari target board. Untuk memprogram IC AVR, DT-HiQ AVR-51 USB ISP mkii dapat digunakan dengan perangkat lunak AVR Studio, CodeVisionAVR, AVRDUDE (WinAVR ), BASCOM-AVR, dan perangkat lunak lain yang mendukung protokol ATMEL AVRISP MKII (USB). Untuk memprogram IC MCS 51, DT-HiQ AVR-51 USB ISP mkii dilengkapi dengan perangkat lunak berbasis Windows yang menyediakan antarmuka yang sederhana dan mudah digunakan pengguna. Gambar 4.4 DT-HiQ AVR-51 USB ISP mkii

22 Berikut fungsi-fungsi pin pada downloader pada Tabel 4.2 : Tabel 4.2: Tabel Fungsi PIN NAMA NO.PIN I/O KETERANGAN VTG 2 - Catu daya dari project board (2.7 5.5 V) GND 4, 6, 8,10 - Titik referensi LED 3 Output Sinyal control untuk LED atau multiplexer (opsional) MOSI 1 Output Command dan data dari AVR USB ISP mkii ke target AVR MISO 9 Input Data dari target AVR ke AVR USB ISP mkii SCK 7 Output Serial clock, dikendalikan oleh AVR USB ISP mkii RESET 5 Output Reset, dikendalikan oleh AVR USB ISP mkii Berikut ini adalah gambar PINOUT Connection Gambar 4.5 PINOUT Connection

23 4.3.3 Rangkaian Reset Pin reset pada microcontroller adalah pin (kaki) 1. Reset dapat dilakukan secara manual atau otomatis saat power dihidupkan (Power reset ON). 5 V R1 10k reset SW1 R2 C1 10uF/16v 100 Gambar 4.6 Rangkaian Reset Reset terjadi dengan adanya logika 1 selama minimal 2 machine cycle yang diterima pin reset dan akan bernilai low. Pada saat reset bernilai low, microcontroller akan melakukan reset program yang ada di dalam microcontroller dan mengakhiri semua aktivitas pada microcontroller (Pribadi,2014). 4.3.4 Rangkaian Power Gambar 4.7 Rangkaian Power Sumber tegangan input dari baterai 12 volt akan masuk ke transistor, tegangan langsung diturunkan dengan transistor 7806 sehingga tegangan menjadi 5,5 volt dengan arus 1 A. Output dari transistor 7806 akan masuk ke resistor 100 Ω untuk mengurangi 0,3 A, selanjutanya arus masuk ke input kaki base Tip 41. Pada kaki collector Tip 41 yang dipasang secara pararel, sehingga outputnya arus menjadi 8 A, karena pada tiap-tiap Tip 41 mempunyai arus 4 A pada outputanya. Kapasitor di rangkaian power untuk menyimpan daya saat baterai dari sumber tegangan mati (Pribadi,2014).

24 Rangakian diatas ini merupakan simulasi untuk perancangan alat, karena sebelum membuat alat seharusnya memiliki rancangan terlebih dahulu sebelum memprosesnya. Dalam gambar tersebut ada beberapa komponen yang digunakan, akan tetapi fungsi dari setiap komponen yang terpasang dalam rangkaian schematic diatas memiliki fungsi dan keunggulan masing masing. Walaupun memiliki fungsin dan keunggulan masing - masing komponen itu saling berhubungan dengan komponen yang lain, agar menghasilkan suatu yang diharapkan oleh penggunanya.

25 4.4 Pembahasan Program 4.4.1 Proses Pembuatan Program 1. Instal terlebih dahulu CodeVisionAVR2.05.3 2. Setelah selesai di install buka code vision Avr Gambar 4.8 Avr Pertama dibuka 3. Setelah proses tersebut selesai, kemudian akan masuk keinti program Avr yang tampilannya sebagai berikut : Gambar 4.9 Tampilan Avr

26 Gambar 4.10 Klik File 4. Klik file, pilih new, pilih project kemudian Ok. Gambar 4.11 Pembuatan Program 5. Setelah itu tulis program yang ada inginkan untuk dimasukkan ke dalam Atmega 128. Jika program selesai di buat dan kerja suatu alat sesuai dengan yang diharapkam, sekarang bagaimana cara supaya program yang di tulis di dalam code vision AVR bisa dimasukkan kedalam Atmega 128 sehingga alat yang dibuat dapat berjalan.

27 4.4.2 Proses Pemindahan Program kedalam Atmega 1. Pilih menu bar Tool, pilih Configure. Gambar 4.12 Pemilihan menu Configure 2. Pilih bagian After Build, centang Program the Chip,kemudian tekan OK. Beikut tampilan dari program Chip signature pada pada CodeVision AVR yang akan digunakan untuk menuliskan program dan melakukan percobaan terhadapat Minimum system. Gambar 4.13 Tampilan program Chip signature

28 3. Kemudian centang Check Erasure, lalu tekan OK. Gambar 4.14 Proses centang Check Erasure 4. Kemudian Run program AVR, tekan Ctrl-F9, setelah muncul tampilan dibawah tekan Program the chip. Gambar 4.15 Proses Running Program

29 5. Terakhir download program, setelah proses download berhasil dapat dikatakan Minimum system dapat bekerja dengan baik. Gambar 4.16 Proses Download Program AVR ke Mikro

30 4.4.3 Pengujian Alat Tujan pegujian alat ini adalah untuk menentukan apakah alat yang telah dibuat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan perencanaan. Pengujian ini meliput pengujian secara keseluruhan: Pengujian Motor DC Terdapat beberapa pengujian Motor DC dengan tacometer terhadap pergerakan Motor DC. Pengujian ini menginputkan PWM yang kita gunakan acuan, serta mengetahui Rata-rata setiap RPM tersebut. Tabel 4.3 Data hasil pengujian motor dc dengan tacometer terhadap pergerakan motor Tabel 4.3 Pengujian RPM menggunakan Tacometer. In PWM RPM Rata-Rata PWM 3 28.62 27.9 25.42 24.42 23.994 7 76.32 77.34 76.32 75.12 75.126 15 97.68 94.8 98.16 90.9 94.776 31 109.2 106.1 109.74 109.14 107.562 63 113.58 119.1 116.28 114.96 114.924 127 119.82 117.6 147.96 119.1 131.8 255 120.54 122.1 118.38 122.04 121.888 Untuk meyempurnakan pengujian diatas maka dilakukan pengujian kembali dengan menentukan setpoint dan PWM, kemudian dihitung berapa detik waktu yg dibutuhkan robot menuju ke setpoint dengan PWM tertentu. Pada Tabel 4.4, data hasil pengujian Motor DC terhadap setpoint yang di tentukan oleh besarnya PWM, setiap besarnya PWM dapat di ketahui lamanya waktu yang di butuhkan, semakin besar PWM yang di imputkan maka semakin cepat proses pemotongan Terpal PE.

31 Tabel 4.4 Pengujian Motor DC. No Setpoint PWM Waktu 1 2 meter 15 7,44 second 2 2 meter 31 5,79 second 3 2 meter 63 4,85 second 4 2 meter 127 4,77 second 5 2 meter 255 4,64 second Untuk setpoint 2 meter menggunakan PWM 15 maka waktu proses penyelesaian pemotogan membutuhkan waktu 7,44 second. Untuk PWM 31 maka waktu proses penyelesaian pemotongan membutuhkan waktu 5,79 second. Untuk PWM 63 maka waktu proses penyelesaian pemotongan membutuhkan waktu 4,85 second. Untuk PWM 127 maka waktu proses penyelesaian pemotongan membutuhkan waktu 4,77 second. Dan untuk PWM 255 maka waktu proses penyelesaian pemotongan membutuhkan waktu 4,64 second Jadi kesimpulan dari pengujian motor dc besar kecilnya PWM sangat berpengaruh pada waktu pemotongan Terpal PE.