ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION

dokumen-dokumen yang mirip
ANALYSIS OF THE FORMATION OF PORTFOLIO IN FIVE COMPANIES THAT MOVE IN THE FIELD PLANTATION

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA TIGA PERUSAHAAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI PORTOFOLIO. (STUDI KASUS PADA SAHAM PT GUDANG GARAM Tbk,

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISEIN PADA PT AQUA GOLDEN MISSISIPI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO DARI TIGA SEKURITAS PERUSAHAAN YANG TERCATAT SEBAGAI INDEKS LQ45 PERIODE FEBRUARI-JULI 2009 PADA BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional negara tersebut, Sehingga banyak negara yang melakukan

ANALISIS PORTOFOLIO OPTIMAL INVESTASI SAHAM PADA SEKTOR PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA STUDI KASUS ( )

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan nilai investasi (Husnan, 1998). Investasi dianggap mempunyai

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan. Hal ini dikarenakan permintaan kelapa sawit baik dari dalam

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI TOBACCO MANUFACTURERS DENGAN MODEL MARKOWITZ

Nama : AGUNG HARY PURNOMO Kelas : 4EA18. Dosen Pembimbing: Dr. Lana Sularto SE., MMSI

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN PADA PERUSAHAAN KERAMIK, KACA DAN PORSELEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ

tingkat keuntungan yang diharapkan portofolio, serta varians dan standar deviasi portofolio. Penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu harga penu

Analisis Pembentukan Portofolio yang Efisien pada Tiga Perusahaan Semen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 1.1 Analisis Portofolio Pada Aktiva Berisiko (Saham dan Emas)

Fuji Nurdiani

BAB I PENDAHULUAN. Melalui pasar modal (capital market), investor sebagai pihak yang memiliki

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... xxiii DAFTAR TABEL... xxv DAFTAR GAMBAR... xxvii DAFTAR ISTILAH...xxix DAFTAR SINGKATAN...xxxi

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

PORTOFOLIO OPTIMAL UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI DI INDONESIA

ABSTRACT. Keywords: optimal portfolio, Markowitz, Expected Return, risk level, risk lover, risk averse. vii

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perusahaan yang Termasuk dalam Industri Pertanian di BEI Pada

ANALYSIS OF THE OPTIMAL PORTFOLIO FORMATION OF THREE COMPANIES USING PORTFOLIO THEORY (CASE STUDY ON STOCK AT PT.GUDANG GARAM TBK, STOCK AT PT

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan dituntut untuk selalu meningkatkan kinerjanya agar dapat

Budi Syastria Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Gunadarma

Dewi Kumala Sari Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok.

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Khususnya pada kegiatan investasi, baik berupa real asset maupun. terkandung apabila kita ingin melakukan investasi.

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Kuncoro (2013: 145). Data kuantitatif adalah data yang

ANALISIS HUBUNGAN RETURN DAN RISIKO SAHAM DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) PADA JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII)

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA DENGAN MODEL MARKOWITZ. Ina Hartono dan Emmy Indrayani

ANALISIS KINERJA SAHAM UNTUK MENGETAHUI TINGKAT PENGEMBALIAN DAN RISIKONYA PADA SAHAM SEKTOR INDUSTRI PERTANIAN DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Analisis Portofolio Optimal Menggunakan Model Indeks Tunggal

I. PENDAHULUAN. Pasar modal adalah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan

: Fanzi Nalar Prasetia NPM : Jurusan : Manajemen : Dr. Bambang Gunawan Hardianto

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL DENGAN MODEL MARKOWITZ PADA SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE TAHUN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

SKRIPSI ANALISIS PERAMALAN HARGA SAHAM DALAM KEPUTUSAN INVESTASI PADA PERUSAHAAN PERKEBUNAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA OLEH FAUZIAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS PORTOFOLIO MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN PULP AND PAPER DI BEI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada periode waktu tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. memfasilitasi jual-beli sekuritas yang umumnya berumur lebih dari satu tahun,

PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN AGROINDUSTRI YANG TERDAFTAR PADA INDEKS LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan kita perlu memiliki pengetahuan tentang Nilai Perusahaan. Nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keadaan perekonomian Indonesia yang saat ini menurun akibat melemahnya

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO YANG OPTIMAL MENGGUNAKAN MODEL MARKOWITZ PADA PERUSAHAAN ASURANSI. Moh. Rizal

BAB V KESIMPULAN & SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi pada umumnya dilakukan untuk memperoleh

I. PENDAHULUAN. dalam waktu dua tahun atau lebih secara bertahap. Secara umum investasi dikenal

Nurita Ziyadatur Rahman R. Rustam Hidayat Devi Farah Azizah Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

MODEL MARKOWITZ UNTUK MENENTUKAN PORTOFOLIO EFISIEN PADA PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Melihat keadaan perekonomian Indonesia yang tidak stabil pada beberapa

METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. return saham sedangkan variabel independen yang digunakan adalah earning per

PORTOFOLIO MODEL MARKOWITZ SEBAGAI PERTIMBANGAN INVESTASI PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. memperluas lapangan pekerjaan, peningkatan output yang dihasilkan, dan bahkan

`ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY DI BEI


DAFTAR PUSTAKA. Darmadji, T dan Fakhrudin M.H Pasar Modal di Indonesia Pendekatan. Tanya Jawab. Jakarta: Salemba Empat.

NLISIS PMNTUKN PORTOOLIO LM PMILIHN INVSTSI P PRUSHN GRUP KRI YNG TRTR I URS K INONSI biyoga Pradipta Putra Mahasiswa akultas konomi Universitas Gunad

I. PENDAHULUAN. proses pengadaan bahan baku, proses pengolahan dan pemasaran produk

BAB 1 PENDAHULUAN. saham, dengan harapan expected return yang diperoleh akan tinggi. Namun pada

Nama : Rini Pratiwi NPM : Jurusan: Manajemen Pembimbing : Dr. Budi Hermana

ANALISIS PEMILIHAN PORTOFOLIO OPTIMAL SAHAM SYARIAH DENGAN SINGLE-INDEX MODEL

BAB I PENDAHULUAN. datang. (Tandelilin, 2010:2). Investasi merupakan Penundaan konsumsi sekarang

PENDAHULUAN. ini pertumbuhannya sangat signifikan. Sejak tahun 2006 indonesia telah. Tabel 1.1 Volume dan Nilai Expor Kelapa Sawit

BAB I PENDAHULUAN. ekspansi, penambahan modal kerja dan lain-lain. Fungsi keuangan yaitu menjadi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. pengolahan data. Dalam pengolahan data menggunakan program Microsoft Excel

Ekonomis : Jurnal of Economics and Business Vol.1 No.1 September Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Batanghari 2

BAB I PENDAHULUAN. beberapa jenis perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Investasi. cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek-efek mana yang

SKRIPSI. Disusun oleh: TRIAS DIAN MAYASARI B

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan pasar modal di Indonesia memiliki peran penting bagi. berkembangnya perekonomian, karena para investor dan perusahaan,

ANALISIS INVESTASI SAHAM PERUSAHAAN GO PUBLIC SEKTOR PERTANIAN DI BURSA EFEK JAKARTA. Artie Arditha R., S.E. Endang Asliana, S.E.

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu Negara

BAB 3 METODE PENELITIAN

ANALISIS RETURN DAN RISIKO SAHAM UNTUK MEMBENTUK PORTOFOLIO YANG EFISIEN SEKTOR MANUFAKTUR

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. optimal pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jumlah keseluruhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dijalankan sesuai prinsip syariah. Prinsip-prinsip syariah tersebut

PENGARUH RESIKO TERHADAP RETURN SAHAM LQ 45 : PENELUSURAN DENGAN METODE CAPM. Nofi Arjiatno ABSTRAK

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO OPTIMAL PADA SAHAM INDEKS KOMPAS 100 DENGAN MODEL INDEKS TUNGGAL

BAB I PENDAHULUAN. keuntungan di masa datang. Harapan keuntungan (return) di masa datang tersebut

Manajemen Investasi. SUTIA BUDI STIE AHMAD DAHLAN JAKARTA

Account: Agung Hary Purnomo, Lana Sularto

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal di Indonesia, yaitu Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan ekonomi, terutama

BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan adanya pasar modal (capital market), pemodal sebagai pihak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi ke dalam surat

BAB I PENDAHULUAN. dana yaitu investor yang membeli efek di Pasar Modal dengan pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. karena pasar modal menyediakan fasilitas yang mempertemukan dua

III. METODE PENELITIAN

PENENTUAN PORTOFOLIO YANG EFISIEN BAGI CALON INVESTOR PADA INDUSTRI OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. 2010:26), dengan adanya pasar modal (capital market), investor sebagai pihak

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang akan menginvestasikan dananya (investor). Prinsip-prinsip

Judul : Pembentukan Portofolio Optimal Pada

BAB III METODE PENELITIAN. bursa efek indonesia melalui media internet dengan situs dan

BAB III METODE PENELITIAN

SAHAM SKRIPSII. Gelar. Disusun Oleh NIM

Stock Portfolio Performance Analysis in Estate Crop Subsector Using Sharpe Measure, Treynor Measure, and Jensen Measure

III. METODE PENELITIAN. untuk secara langsung menjelaskan hubungan sebab akibat (non causality

BAB 5 PENUTUP. membeli saham untuk diinvestasikan. potensial yang berharga murah.disaat itulah investor bisa membeli saham.

Transkripsi:

ANALISIS PEMBENTUKAN PORTOFOLIO PADA LIMA PERUSAHAAN YANG BERGERAK DI BIDANG PLANTATION Okki Jatnika Email : okki.jatnika@yahoo.com Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya 100 Depok. ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui kombinasi portofolio efisien yang dibentuk pada lima perusahaan yang bergerak di bidang Agriculture dengan konsentrasi Plantation dengan berdasarkan data tahun 2006 2009, dengan periode pengamatan Januari 2006 Mei 2009. Metode pendekatan yang dipergunakan ialah tingkat keuntungan (expected return) dan tingkat risiko (standar deviasi) yang dihasilkan dari setiap portofolio yang dibentuk. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat dari Bursa Efek Indonesia seperti JSX Monthly. Data yang diambil dari JSX Monthly merupakan harga penutupan saham (closing price) tiap bulannya. Data yang telah didapat diolah dengan menggunakan alat analisis yang meliputi penghitungan return tiap sekuritas, standar deviasi tiap sekuritas, koefisien korelasi, return portofolio, dan standar deviasi portofolio guna mencari kombinasi portofolio yang efisien. Dari hasil penelitian ini didapat bahwa bagi investor yang menyukai risiko dapat memilih kombinasi saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatera Plantations 10%, PT. PP London Sumatra sebesar 35%, PT. SMART 10%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko dapat memilih kombinasi saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatra Plantations 10%, PT. PP London Sumatera sebesar 15%, PT. SMART 30%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,71% dan risiko sebesar 16,86%. Kata Kunci : expected return, standar deviasi, koefisien korelasi, expected return portofolio, standar deviasi portofolio, portofolio yang efisien PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENELITIAN Investasi merupakan suatu bentuk penanaman modal baik secara langsung maupun tidak langsung, baik jangka pendek maupun jangka panjang dengan harapan nantinya akan mendapatkan keuntungan atau bentuk manfaat lainnya dari hasil investasi tersebut. Seperti yang kita ketahui, krisis ekonomi global pada tahun 2008 kemarin memberikan dampak yang sangat buruk terhadap perekonomian negara berkembang dan maju di dunia. Berawal dari krisis ekonomi yang terjadi di Amerika Serikat, Analisis Pembentukan Portofolio 1

kemudian merambat menjadi krisis ekonomi global. Termasuk Indonesia sendiri yang merasakan akibat dari krisis global tersebut, ditandai dengan meningkatnya pengangguran, terganggunya kegiatan ekspor impor, nilai tukar rupiah yang semakin melemah, kondisi pasar modal yang semakin tertekan akibat dari jatuhnya Bursa Asing Global, dan puncaknya penutupan Bursa Efek Indonasia selama tiga hari berturut-turut. Oleh karena kondisi tersebut banyak para investor yang gagal dalam investasinya yang kemudian mengakibatkan terganggunya kegiatan pasar modal. Namun pada tahun 2009 ini kondisi pasar modal sudah pulih kembali, ditandai dengan kembali bergairahnya kegiatan jual beli dalam pasar modal. Pembelian efek atau surat berharga di pasar modal melalui bursa efek merupakan salah satu cara dalam berinvestasi dana dapat menjadi pilihan bagi para investor. Hal ini dapat dikatakan karena pasar modal merupakan salah satu penggerak perekonomian suatu negara karena pasar modal merupakan sarana pembentuk modal dan akumulasi dana masyarakat untuk menunjang biaya pembangunan. Pasar modal juga merupakan reperesentasi dari kondisi perusahaan pada suatu negara. Sebelum kita mengambil keputusan untuk berinvestasi di dalam pasar modal ada baiknya kita untuk mengenal terlebih dahulu perusahaan yang akan dibeli sahamnya, juga pergerakan harga saham perusahaan tersebut. Apabila volume penjualan saham suatu perusahaan fluktuatif dan harganya cenderung naik dapat diindikasikan bahwa perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang baik dan sehat.. Faktor tersebut harus dipertimbangkan oleh investor untuk mengurangi kemungkinan risiko yang akan terjadi dikemudian hari. Selain itu pasar modal memiliki daya tarik tersendiri, karena dalam investasi di pasar modal memungkinakan para investor memiliki berbagai pilihan investasi sesuai dengan preferensi risiko mereka. Kemudian pasar modal memiliki kelebihan pada likuiditas dalam pilihan investasinya, dapat dicontohkan seperti, investor dapat melakukan investasi hari ini pada industri semen, dan ia dapat menggantinya minggu depan pada industri farmasi, hal yang tidak mungkin dapat dilakukan apabila berinvestasi pada real assets. Peran investor sendiri sangat penting dalam proses berlangsungnya kehidupan perusahaan. Dilihat dari pihak perusahaan, bahwa semakin besar investor mengeluarkan dananya untuk membeli saham perusahaan, maka semakin besar pula perusahaan tersebut untuk berkembang dan meraih pasar. Tetapi jika dilihat dari pihak investor, Analisis Pembentukan Portofolio 2

maka sebagian besar investasi yang dikeluarkan, semakin besar pula keuntungan dan risiko yang akan diperolehnya. Hal yang paling penting tentunya tidak terlepas dari sikap investor dalam memilih altenatif untuk menginvestasikan dananya di perusahaan mana. Untuk dapat meminimalkan risiko dalam investasi saham di pasar modal, investor dapat melakukan portofolio (diversifikasi) saham yaitu dengan melakukan investasi pada banyak saham sehingga risiko kerugian pada satu saham dapat ditutup dengan keuntungan pada saham yang lainnya. Untuk mengetahui saham mana yang memiliki tingkat keuntungan yang tinggi dan dengan risiko tertentu serta bagaimana meminimalkan risiko tersebut maka perlu dilakukan analisis portofolio terlebih dahulu. Dengan melakukan analisis portofolio, maka akan membantu investor dalam mengambil keputusan untuk menentukan portofolio mana yang paling efisien yang mempunyai tingkat keuntungan yang diharapkan terbesar dengan risiko tertentu, atau yang mempunyai risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang diharapkan tertentu dari portofolio yang dibentuk. Dalam satu portofolio investasi itu sendiri sebenarnya dapat dilakukan pada beberapa perusahaan yang bergerak di bidang industri yang berbeda-beda. Namun penulis mencoba untuk menerapkan analisis portofolio saham pada salah satu industri yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dan tertera pada statistik JSX yaitu Agriculture dengan konsentrasi Plantation dalam tujuan untuk memperoleh keuntungan yang optimal. Ada 7 perusahaan yang bergerak di bidang Plantation yang tercatat di BEI, namun hanya 5 perusahaan yang memiliki data harga saham sejak Januari 2006, oleh karena itu penulis hanya dapat mengambil 5 perusahaan. Industri ini dipilih karena penulis melihat bahwa perusahaan yang bergerak di bidang Plantation dengan hasil utama industrinya CPO (Crude Palm Oil) sedang berada pada kondisi yang baik saat ini. Hal tersebut dapat dilihat dari terus meningkatnya tingkat ekspor CPO Indonesia, bahkan saat ini Indonesia merupakan negara pengekspor CPO kedua terbesar di dunia setelah Malaysia dengan tingkat ekspor mencapai 15 juta ton. Selain itu pemerintah Indonesia juga sedang merencanakan untuk menjadikan harga CPO Indonesia menjadi harga patokan CPO dunia. Suatu kondisi yang dapat menjadikan bisnis di bidang ini semakin menjanjikan. Analisis Pembentukan Portofolio 3

RUMUSAN MASALAH Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 1. Berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dan risiko dari masing-masing sekuritas? 2. Berapa tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari masing-masing sekuritas tersebut? 3. Investasi portofolio dengan komposisi dana manakah yang dapat membentuk investasi yang efisien? TUJUAN PENELITIAN Berdasarkan uraian diatas, tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Menganalisis tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dan risiko dari masingmasing sekuritas. 2. Menganalisis tingkat keuntungan yang diharapkan dan risiko dari portofolio yang dibentuk dari ketiga sekuritas tersebut. 3. Memberikan gambaran suatu pemilihan portofolio efisien dari portofolio yang dibentuk dalam penelitian ini. METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat comfirmation research yang bertujuan untuk menjelaskan hubungan kausal antar variabel melalui pengujian hipotesis. Dimana data/variabel diteliti terlebih dahulu dan kemudian dijelaskan hubungannya kemudian dibentuk portofolionya. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan sekunder. Kemudian melakukan pengujian Inferensial menggunakan SPSS dengan alat statistik koefisien korelasi setelah data diolah dengan metode Markowitz. PENGUMPULAN DATA DAN PEMILIHAN SAMPEL Penelitian ini menggunakan data bulanan harga penutupan saham (closed price) selama periode Januari 2006-Mei 2009. Sampel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan pada industri Agriculture dengan konsentrasi Plantation yang sudah terdaftar atau Listing selama tiga tahun di Bursa Efek Indonesia Analisis Pembentukan Portofolio 4

sesuai dengan periode yang akan diteliti oleh penulis. Adapun data-data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan www.yahoofinance.com. VARIABEL-VARIABEL YANG DITELITI Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan adalah sebagai berikut: Return, merupakan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi yang ditanamkan. Risk, merupakan tingkat risiko dari suatu investasi yang ditanamkan. TEKNIK ANALISIS DATA Alat analisis yang digunakan pada penelitian ini dapat dijelaskan dalam langkahlangkah sebagai berikut : 1) Menghitung tingkat keuntungan yang diharapkan (Expected Return) dari setiap perusahaan Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat keuntungan yang diharapkan pada suatu investasi yang dikutip dari Warsini (2008:79) yaitu : Rit = ( Pit + 1 Pit ) / Pit Keterangan : Rit = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-t. Pit = Harga saham i pada periode ke-t. Pit + 1 = Harga saham i pada periode ke-t + 1. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung expected return yang dikutip dari Husnan (2005 : 51) dengan rumus : N E ( Ri ) = Rij i = 1 N Analisis Pembentukan Portofolio 5

Keterangan : E(Ri) = Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i. Rij = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j. N = Banyaknya periode yang terjadi. 2) Menghitung tingkat risiko saham tiap perusahaan Rumus yang digunakan untuk mencari tingkat risiko tiap perusahaan yang dikutip dari Warsini (2008 : 82) yaitu : N 1 ² = [ Rij E ( Ri ) ]² j=1 N Keterangan : E(Ri) = Tingkat keuntungan rata-rata yang diharapkan dari saham i. Rij = Tingkat keuntungan dari saham i pada periode ke-j. N = Banyaknya periode yang terjadi. Kemudian dilanjutkan dengan menghitung varians dan standar deviasi dari tiap perusahaan yang dikutip dari Husnan (2005 : 53). 1 = 1 ² Keterangan ; 1 = Varians 1 ² = Standar Deviasi (Tingkat Risiko) Analisis Pembentukan Portofolio 6

3) Koefisien Korelasi Adalah koefisien yang digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X dan Y. = n XY - X Y { [ n X² - ( X )² ] [ n Y² - ( Y )² ] } 4) Menentukan Proporsi Investasi Dalam penelitian ini penulis melakukan penentuan proporsi dana investasi dengan metode random. 5) Expected Return Tingkat keuntungan portofolio dihitung dengan menggunakan metode Markowitz. N E ( Rp ) = Xi. E ( Ri ) i=1 Keterangan : E ( Rp ) = Tingkat Keuntungan Yang Diharapkan dari Portofolio. Xi = Proporsi Dana yang Diinvestasikan pada Saham i. E ( Ri ) = Tingkat Keuntungan yang Diharapkan dari Saham i. 6) Standar Deviasi Kemudian untuk menghitung varians dan standar deviasi portofolio menggunakan rumus : p² = X 1 ² 1 ² + X 2 ² 2 ² + X 3 ² 3 ² + X 4 ² 4 ² + X 5 ² 5 ² + 2 ( X 1 X 2 12 1 2 + 2 ( X 1 X 3 13 1 3 ) + 2 ( X 1 X 4 14 1 4 ) + 2 ( X 1 X 5 13 1 5 ) + 2 ( X 2 X 3 23 2 3 ) + 2 ( X 2 X 4 24 2 4 ) + 2 ( X 2 X 5 25 2 5 ) + 2 ( X 3 X 4 34 3 4 ) + 2 ( X 3 X 5 35 3 5 ) + 2 ( X 4 X 5 45 4 5 ) Analisis Pembentukan Portofolio 7

Dan dilanjutkan dengan : = ² ² = Varians potofolio = Standar Deviasi (Risiko Portofolio) HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Tingkat Keuntungan dan Tingkat Risiko Masing-Masing Sekuritas Tabel 1 Tingkat Keuntungan Rata-Rata dan Risiko Masing-Masing Sekruitas Sekuritas E (Ri) AALI 0.048514 0.16973 UNSP 0.044097 0.234826 LSIP 0.044678 0.208018 SMAR 0.049173 0.218424 TBLA 0.043415 0.258961 Penghitungan tingkat keuntungan yang diharapkan dari tiap perusahaan didasarkan pada perubahan harga penutupan (Closing Price) saham setiap bulannya selama periode Jnuari 2006 Mei 2009. Berdasarkan rumus perhitungan (1) Expected Return dan (2) tingkat risiko tiap perusahaan maka akan diperoleh hasil perhitungan seperti yang dapat dilihat di Tabel 1. Dimana kita dapat melihat PT. SMAR memiliki tingkat keuntungan paling besar yaitu 4,91%, sedangkan PT. Tunas Baru Lampung memliki tingkat keuntungan paling rendah yaitu 4,34%. Dan pada tingkat risiko dapat kita lihat PT. Astra Agro Lestari memiliki tingkat risiko yang paling rendah yaitu 16,97%, sedangkan PT. Tunas Baru Lampung memiliki tingkat risiko yang paling besar yaitu 25,89%. Analisis Pembentukan Portofolio 8

Koefisien Korelasi Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel. Dalam penelitian ini koefisien korelasi yang dimaksud adalah koefisien korelasi yang menunjukkan hubungan tingkat keuntungan antar perusahaan yang dicerminkan pada harga saham.perhitungan korelasi ini dilakukan dengan bantuan program statistic SPSS (lihat tabel 2). Tabel 2. Koefisien Korelasi AALI UNSP LSIP SMAR TBLA AALI Pearson Correlation 1.682(**).801(**).544(**).481(**) Sig. (2-tailed).000.000.000.002 N 40 40 40 40 40 UNSP Pearson Correlation.682(**) 1.780(**).692(**).566(**) Sig. (2-tailed).000.000.000.000 N 40 40 40 40 40 LSIP Pearson Correlation.801(**).780(**) 1.585(**).462(**) Sig. (2-tailed).000.000.000.003 N 40 40 40 40 40 SMAR Pearson Correlation.544(**).692(**).585(**) 1.197 Sig. (2-tailed).000.000.000.224 N 40 40 40 40 40 TBLA Pearson Correlation.481(**).566(**).462(**).197 1 Sig. (2-tailed).002.000.003.224 N 40 40 40 40 40 Sumber : Output SPSS Diolah Dari hasil perhitungan di atas dapat kita ketahui koefisien korelasi antar perusahaan yang bernilai di bawah 0,5 ada 3 yaitu koefisien korelasi antar perusahaan AALI-TBLA, LSIP-TBLA, dan SMAR-TBLA. Hal ini menunjukkan kecerendungan kenaikan atau penurunan tingkat keuntungan antar saham memiliki hubungan yang tidak terlalu kuat, selebihnya koefisien korelasi perusahaan yang bernilai di atas 0,5 menunjukkan kecenderungan kenaikan atau penurunan tingkat keuntungan antar saham memiliki hubungan yang kuat. Penentuan PortofolioYang Efisien Dalam menentukan perhitungan tingkat keuntungan yang dihrrapkan dan standar deviasi untuk kombinasi portofolio saham yang efisien maka expected return dan Analisis Pembentukan Portofolio 9

standar deviasi yang sudah kita cari kita masukkan ke dalam rumus (5) expected return dan (6) standar deviasi portofolio efisien dengan bantuan Microsoft Excel. Tabel 3 Expected Return dan Standar Deviasi Portofolio Portofolio Proporsi Investasi AALI UNSP LSIP SMAR TBLA E (Rp) 1 20 15 20 30 15 0.04646 0,173824 2 25 15 25 25 10 0.04649 0,173781 3 20 20 20 20 20 0.04592 0,170505 4 25 15 20 25 15 0.04643 0,172365 5 30 15 15 30 10 0.04691 0,171470 6 35 10 15 30 10 0.047135 0,168689 7 30 20 15 20 15 0.04637 0,172869 8 30 10 20 30 10 0.04694 0,170146 9 35 10 35 10 10 0.04869 0,174344 10 40 15 15 15 15 0.04656 0,171073 Menurut Suad Husnan (2005 : 69), portofolio yang efisien adalah investasi yang memberikan tingkat keuntungan yang sama dengan risiko yang lebih rendah, atau dengan risiko yang sama memberikan tingkat keuntungan yang lebih tinggi. Namun untuk menentukan portofolio mana yang dapat dikatakan efisien kita juga harus melihat preferensi dari investor. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover) maka dapat dikatakan portofolio ke-9 merupakan portofolio yang efisien dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Sedangkan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) dapat dikatakan bahwa portofolio ke-6 dengan expected return sebesar 4,71% dan risiko sebesar 16,86%. KESIMPULAN 1. Selama periode Januari 2006 sampai dengan Mei 2009 PT. Astra Agro Lestari (AALI) kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,85% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 16,97%. PT. Bakrie Sumatra Plantations (UNSP) kemungkinan akan menghasilkan keuntungan sebesar 4,40% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 23,48%. PT. PP London Sumatera (LSIP) Analisis Pembentukan Portofolio 10

kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,46% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 20,80%. PT. SMART (SMAR) kemungkinan menghasilkan keuntungan sebesar 4,91% dengan tingkat risiko investasinya sebesar 21,84%. Dan PT. Tunas Baru Lampung (TBLA) kemungkinan akan menghasilkan keuntungan sebesar 4,34% dengan tingkat risiko sebesar 25,89%. 2. Berdasarkan sepuluh portofolio yang telah dibentuk dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa : Pada portofolio ke-1 dengan proporsi saham AALI 20%, saham UNSP 15%, saham LSIP 20%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,38%. Pada portofolio ke-2 dengan proporsi saham AALI 25%, saham UNSP 15%, saham LSIP 25%, saham SMAR 25% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,37%. Pada portofolio ke-3 dengan proporsi saham AALI 20%, saham UNSP 20%, saham LSIP 20%, saham SMAR 20% dan saham TBLA 20% mempunyai expected return sebesar 4,59% dan tingkat risiko sebesar 17,05%. Pada portofolio ke-4 dengan proporsi saham AALI 25%, saham UNSP 15%, saham LSIP 20%, saham SMAR 25% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,64% dan tingkat risiko sebesar 17,23%. Pada portofolio ke-5 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 15%, saham LSIP 15%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,69% dan tingkat risiko sebesar 17,14%. Pada portofolio ke-6 dengan proporsi saham AALI 35%, saham UNSP 10%, saham LSIP 15%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,71% dan tingkat risiko sebesar 16,86%. Pada portofolio ke-7 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 20%, saham LSIP 15%, saham SMAR 20% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,63% dan tingkat risiko sebesar 17,28%. Analisis Pembentukan Portofolio 11

Pada portofolio ke-8 dengan proporsi saham AALI 30%, saham UNSP 10%, saham LSIP 20%, saham SMAR 30% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,69% dan tingkat risiko sebesar 17,01%. Pada portofolio ke-9 dengan proporsi saham AALI 35%, saham UNSP 10%, saham LSIP 35%, saham SMAR 10% dan saham TBLA 10% mempunyai expected return sebesar 4,86% dan tingkat risiko sebesar 17,43%. Pada portofolio ke-10 dengan proporsi saham AALI 40%, saham UNSP 15%, saham LSIP 15%, saham SMAR 15% dan saham TBLA 15% mempunyai expected return sebesar 4,65% dan tingkat risiko sebesar 17,10%. 3. Jika dianalisis berdasarkan preferensi risiko investor maka dapat disimpulkan bahwa untuk investor yang menyukai risiko (risk lover) akan memilih portofolio ke-9 sebagai portofolio yang efisien dengan proporsi dana saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatera Plantations 10%, PT. PP London Sumatra sebesar 35%, PT. SMART 10%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,86% dan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) akan memilih portofolio ke-6 sebagai portofolio yang efisien dengan proporsi dana saham PT. Astra Agro Lestari sebesar 35%, PT. Bakrie Sumatra Plantations 10%, PT. PP London Sumatera sebesar 15%, PT. SMART 30%, dan PT. Tunas Baru Lampung sebesar 10% dengan expected return sebesar 4,71% dan risiko sebesar 16,86%. SARAN Berdasarkan kesimpulan penelitian, penulis mengemukakan beberapa saran: 1. Dalam pengambilan keputusan untuk menanamkan modal pada suatu saham sebaiknya mempertimbangkan tingkat keuntungan yang akan diperoleh dan risiko yang akan ditanggung pada masing-masing saham. Bagi investor yang menyukai risiko (risk lover) disarankan untuk memilih portofolio yang ke-9, karena portofolio tersebut memiliki expected return sebesar 4,86% dengan risiko sebesar 17,43%. Dan bagi investor yang tidak menyukai risiko (risk averter) disarankan untuk Analisis Pembentukan Portofolio 12

memilih portofolio ke-6, karena portofolio tersebut memiliki expected return sebesar 4,71% dan dengan risiko yang lebih kecil yaitu sebesar 16,86%. 2. Penelitian ini hanya menggunakan 41 bulan periode pengamatan, yaitu pada periode Januari 2006 Mei 2009, dengan demikian diharapkan pada penelitian berikutnya dapat ditambah periode waktunya DAFTAR PUSTAKA Agung Nugroho, Buono. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta : Penerbit ANDI. Astuti, Dwi dan Toto Sugiharto. 2005. Analisis Pembentukan Portofolio Optimal Pada Perusahaan Industri Plastics And Packaging Yang Terdaftar Di Bursa Efek Jakarta Studi Kasus (1999-2003). Jurnal. Auditorium Universitas Gunadarma. Jakarta. Edit, Robi. 2008. Analisis Portofolio Optimal Saham-Saham LQ 45 Pada Periode Agustus 2005 Juli 2006 di Bursa Efek Jakarta. Jurnal Bisnis & Manajemen Bunda Mulia. Vol : 4. No. 1. Halim, Abdul. 2005. Analisis Investasi. Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Hartono, Jogiyanto. 2008. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Husnan, Suad. 2005. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP AMP YKPN. Lie, Eric. 2001. Analisis Kelayakan Investasi Saham Dan Pembentukan Portofolio Yang Efisien Pada PT. Pool Asuransi Indonesia. Tbk. Skripsi. Universitas Bina Nusantara. Jakarta. Tim Manajemen Laboratorium Pasar Modal Universitas Trisakti. 2008. Modul Laboratorium Pasar Modal. Jakarta. Warsini, Sabar. 2009. Manajemen Investasi. Jakarta : Semesta Media. Analisis Pembentukan Portofolio 13