Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

dokumen-dokumen yang mirip
Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus. Pimpinan: I Wayan Batan. Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu 4 o C

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus. Pimpinan: I Wayan Batan. Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli

BAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat menuntut produksi lebih dan menjangkau banyak konsumen di. sehat, utuh dan halal saat dikonsumsi (Cicilia, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan tingkat kebutuhan gizi

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus. Pimpinan: I Wayan Batan. Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli

PENDAHULUAN. Sebagian besar masyarakat Indonesia menyukai daging ayam karena. Sebagai sumber pangan, daging ayam mempunyai beberapa kelebihan lainnya

I PENDAHULUAN. dikonsumsi khususnya anak anak dalam periode pertumbuhan agar tumbuh

Pengaruh Jenis Otot dan Lama Penyimpanan terhadap Kualitas Daging Sapi

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

I. PENDAHULUAN. Daging merupakan makanan yang kaya akan protein, mineral, vitamin, lemak

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Laju pertambahan penduduk yang terus meningkat menuntut

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus. Pimpinan: I Wayan Batan. Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

BAB I PENDAHULUAN. (5) Kerangka Pemikiran, (6) Hipotesa Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Sapi bali dikenal sebagai sapi lokal yang banyak dipelihara di Pulau Bali karena sangat

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi protein hewani, khususnya daging sapi meningkat juga.

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HEWANI. ENDRIKA WIDYASTUTI, S.Pt, M.Sc, MP

Kualitas Telur Ayam Konsumsi yang Dibersihkan dan Tanpa Dibersihkan Selama Penyimpanan Suhu Kamar

PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH. Oleh : ROSIDA, S.TP,MP

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kambing Kacang yang lebih banyak sehingga ciri-ciri kambing ini lebih menyerupai

II. TINJAUAN PUSTAKA. alot (Chang et al., 2005). Daging itik mempunyai kandungan lemak dan protein lebih

HASIL DAN PEMBAHASAN. Keadaan Umum Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

PAPER BIOKIMIA PANGAN

PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan daging yang paling banyak dikonsumsi masyarakat

KIAT-KIAT MEMILIH DAGING SEHAT Oleh : Bidang Keswan-Kesmavet, Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat (disadur dari berbagai macam sumber)

I. PENDAHULUAN. dalam memenuhi kebutuhan protein hewani adalah kambing. Mengingat kambing

PENDAHULUAN. Latar Belakang. yang sangat besar. Hal ini dipengaruhi oleh pertumbuhan penduduk yang

Tatap muka ke : 10 POKOK BAHASAN VII VII. SISTEM PRODUKSI TERNAK KERBAU

PENDAHULUAN. amino esensial yang lengkap dan dalam perbandingan jumlah yang baik. Daging broiler

UJI KADAR PROTEIN DAN ORGANOLEPTIK DAGING SAPI REBUS YANG DILUNAKKAN DENGAN SARI BUAH NANAS (Ananas comosus) NASKAH PUBLIKASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kemudian dikembangkan di penjuru dunia. Puyuh mulai dikenal dan diternakkan

I PENDAHULUAN. beberapa tahun terakhir ini mengalami peningkatan. Keadaan ini disebabkan oleh

PENGARUH PERBEDAAN JENIS OTOT DAN LAMA PENYIMPANAN TERHADAP BIOLOGICAL VALUE DAGING SAPI BALI

Karakteristik mutu daging

TINJAUAN PUSTAKA. Kerbau adalah hewan tergolong memamah biak subkeluarga bovinae dan

Tanya Jawab Seputar DAGING AYAM SUMBER MAKANAN BERGIZI

I. PENDAHULUAN. dan semua produk hasil pengolahan jaringan yang dapat dimakan dan tidak

I. PENDAHULUAN. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan

I. PENDAHULUAN. peternakan pun meningkat. Produk peternakan yang dimanfaatkan

Mutu Telur Asin Desa Kelayu Selong Lombok Timur yang Dibungkus dalam Abu Gosok Dan Tanah Liat

POTENSI PEMBERIAN FORMULA PAKAN KONSENTRAT KOMERSIALTERHADAP KONSUMSI DAN KADAR BAHAN KERING TANPA LEMAK SUSU

TINJAUAN PUSTAKA Konversi Otot Menjadi Daging

KUALITAS KIMIA DAGING DADA AYAM BROILER YANG PAKANNYA DITAMBAHKAN CAMPURAN MINYAK IKAN KAYA ASAM LEMAK OMEGA-3 SKRIPSI DANNI HARJANTO

Hubungan antara Umur dengan Berat Karkas Depan (Fore Quarter) Ditinjau dari Potongan Primal Sapi Bali Jantan

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

Bahan pada pembuatan sutra buatan, zat pewarna, cermin kaca dan bahan peledak. Bahan pembuatan pupuk dalam bentuk urea.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Usaha sektor peternakan merupakan bidang usaha yang memberikan

HASIL DAN PEMBAHASAN. perendam daging ayam broiler terhadap awal kebusukan disajikan pada Tabel 6.

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus

PENDAHULUAN. sebagai penghasil telur dan daging sehingga banyak dibudidayakan oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. semua produk hasil pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk

PENGARUH BUNGKIL BIJI KARET FERMENTASI DALAM RANSUM TERHADAP KARAKTERISTIK FISIK DAGING DOMBA PRIANGAN JANTAN

1. PENDAHULUAN. pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat tentang kebutuhan gizi

Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali dan Wagyu

PENDAHULUAN. masyarakat. Permintaan daging broiler saat ini banyak diminati oleh masyarakat

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum Penelitian

I. PENDAHULUAN. atau sampai kesulitan mendapatkan hijauan makanan ternak (HMT) segar sebagai

I. TINJAUAN PUSTAKA. hingga diperoleh ayam yang paling cepat tumbuh disebut ayam ras pedaging,

MATERI DAN METODE. Materi

HUBUNGAN VARIASI PAKAN TERHADAP MUTU SUSU SEGAR DI DESA PASIRBUNCIR KECAMATAN CARINGIN KABUPATEN BOGOR

HASIL DAN PEMBAHASAN

FORMULASI RANSUM PADA USAHA TERNAK SAPI PENGGEMUKAN

KAJIAN PENAMBAHAN TETES SEBAGAI ADITIF TERHADAP KUALITAS ORGANOLEPTIK DAN NUTRISI SILASE KULIT PISANG

PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. di daerah yang minim nutrisi. Rumput gajah membutuhkan sedikit atau tanpa

BAB I PENDAHULUAN. mengandung protein dan zat-zat lainnya seperti lemak, mineral, vitamin yang

Kualitas Daging Se i Babi Produksi Denpasar

DAFTAR ISI RIWAYAT HIDUP... ABSTRACT... UCAPAN TERIMAKASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...

PENGANTAR. sangat digemari oleh masyarakat. Sate daging domba walaupun banyak. dipopulerkan dengan nama sate kambing merupakan makanan favorit di

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB III METODE PENELITIAN. konversi pakan ayam arab (Gallus turcicus) ini bersifat eksperimental dengan

PROSIDING SEMINAR NASIONAL DUKUNGAN INOVASI TEKNOLOGI DALAM AKSELERASI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN. Malang, 13 Desember 2005

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Produk daging yang dihasilkan dari kelinci ada dua macam yaitu fryer dan roaster. Kelinci

TINJAUAN PUSTAKA. Daging ayam juga merupakan bahan pangan kaya akan gizi yang sangat. diperlukan manusia. Daging ayam dalam bentuk segar relatif

Ketahanan Susu Kambing Peranakan Ettawah Post-Thawing pada Penyimpanan Lemari Es Ditinjau dari Uji Didih dan Alkohol

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

YUWIDA KUSUMAWATI A

Pendinginan dan Pembekuan. Kuliah ITP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Pakan Penelitian

MATERI DAN METODE. Waktu dan Lokasi. Materi

PEMBERIAN PAKAN PADA PENGGEMUKAN SAPI

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Kandang Hewan Percobaan, Laboratorium fisiologi dan biokimia, Fakultas

BAB I PENDAHULUAN. Daging ayam merupakan penyedia protein hewani yang cukup tinggi sehingga

PENGARUH KUALITAS PAKAN TERHADAP KEEMPUKAN DAGING PADA KAMBING KACANG JANTAN. (The Effect of Diet Quality on Meat Tenderness in Kacang Goats)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. nutrisi makanan. Sehingga faktor pakan yang diberikan pada ternak perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh penggunaan ampas kecap dalam ransum

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Aves, ordo Anseriformes, family Anatidae, sub family Anatinae, rumpun Anatini,

I. PENDAHULUAN. ekonomi, perubahan pola hidup, peningkatan kesadaran gizi, dan perbaikan

BAB III METODE PENELITIAN. yang menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sapi potong merupakan salah satu komoditas ternak yang potensial dan

Kualitas Susu Kambing Peranakan Etawah Post-Thawing Ditinjau dari Waktu Reduktase dan Angka Katalase

Uji Didih, Alkohol dan Derajat Asam Susu Sapi Kemasan yang Dijual di Pasar Tradisional Kota Denpasar

I. PENDAHULUAN. energi dan pembentukan jaringan adipose. Lemak merupakan sumber energi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Susunan Redaksi Indonesia Medicus Veterinus Pimpinan: I Wayan Batan Wakil Pimpinan: Muhsoni Fadli Penyunting Pelaksana : Muhammad Arafi Nur Faidah Hasnur Hanesty Jantiko Deny Rahmadani Affan Nur A Prista Oktafebri Y Rian K A Praja Jefferson Sanul Karimah I Dewa A Gede Tara M. Andry Rahim Muhammad Pahri A Zuraidatul Asna Penyunting Ahli : Tjok Oka Gede Pemayun Nyoman Mantik Astawa Iwan Harjono Utama Ketut Suatha Nyoman Suarsana Wayan Suardana Tjok Sari Nindhia

Kualitas Daging Sapi Wagyu dan Daging Sapi Bali yang Disimpan pada Suhu - 19 o c (THE QUALITY OF WAGYU BEEF AND BALI CATTLE BEEF DURING THE FROZEN STORAGE AT - 19 O C) Thea Sarassati 1, Kadek Karang Agustina 2 1 Mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan 2 Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana Jalan PB. Sudirman Denpasar, Bali Email : thea.sarassati21@gmail.com ABSTRAK Daging merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, karena di dalam daging mengandung nilai gizi yang tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air. Penyimpanan di bawah titik beku merupakan salah satu cara pengawetan daging yang banyak dilakukan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perubahan kadar-kadar gizi pada daging wagyu dan daging sapi bali meliputi kadar protein, lemak, karbohidrat dan kadar air pada penyimpanan di bawah titik beku selama 25 hari. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x6. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air daging Wagyu dengan daging sapi bali selama penyimpanan suhu beku berbeda nyata (P<0,05). Tidak terjadi interaksi yang nyata (P>0,05) antara jenis daging sapi wagyu dan daging sapi bali dengan lama penyimpanan pada suhu beku terhadap kadar protein dan kadar air daging sapi. Terjadi interaksi yang nyata (P<0,05) antara jenis daging sapi Wagyu dan daging sapi bali dengan lama penyimpanan pada suhu beku terhadap kadar lemak dan kadar karbohidrat daging sapi. Kata-kata kunci : Daging wagyu, daging sapi bali, pembekuan, kualitas PENDAHULUAN Meningkatnya populasi dunia membuat standar hidup masyarakat juga meningkat, mengakibatkan produksi daging yang lebih banyak dan lebih baik. Hal ini mendorong para peternak untuk melakukan perawatan pada ternaknya untuk menghasilkan daging dengan kualitas yang baik. Seekor ternak yang diperlakukan khusus, tidak hanya lingkungan kandang yang harus bersih dan pakan yang berkualitas, melainkan ternak juga diperlakukan secara istimewa agar tidak stres dan selalu dalam keadaan rileks. Hal tersebut akan menghasilkan 178

daging dengan kualitas yang istimewa, sebagaimana daging yang selama ini telah dikenal dengan daging wagyu yang memiliki keempukan yang luar biasa. Daging wagyu adalah daging yang berasal dari Jepang. Wilayah Negara Jepang yang tidak terlalu luas, menyebabkan ternak sapi yang dimiliki petani berada di dalam kandang yang juga tidak terlalu besar. Saat musim dingin di Jepang terbilang lembab, ini menyebabkan adanya perlakuan dan pemberian pakan khusus pada ternak sapi, seperti teknik pemijatan, pemberian minuman khas Jepang yaitu sake, pemberian pakan gandum, biji pilihan dan pakan rumput khusus. Daging wagyu juga berasal dari ternak sapi tipe pekerja. Sapi bali merupakan sapi asli Indonesia yang terdapat dalam populasi yang cukup besar dengan wilayah penyebaran sapi bali yang luas di Indonesia. Semakin tingginya permintaan akan daging dan ternak sapi seharusnya mendorong pihak-pihak terkait untuk memperbaiki produktivitas dan mengelola sapi bali sebaik-baiknya. Sapi bali memiliki keunggulan dalam beradaptasi dengan lingkungan yang memiliki ketersediaan pakan berkualitas rendah, sapi bali juga memiliki fertilitas yang tinggi (Handiwirawan dan Subandriyo, 2004). Masyarakat sudah banyak mengembangkan sapi bali untuk digemukkan sebagai sumber pupuk, tenaga kerja, tambahan pendapatan, tabungan dan penyediaan lapangan kerja (Hafid, 2005). Daging merupakan salah satu bahan makanan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, karena di dalam daging mengandung nilai gizi yang tinggi, seperti protein, lemak, karbohidrat, dan air. Nilai gizi yang tinggi yang dimiliki daging merupakan media yang baik bagi aktivitas enzim dan pertumbuhan mikroorganisme, sehingga daging merupakan bahan pangan yang cepat mengalami kerusakan yang diakibatkan oleh aktivitas mikrobia dan proses enzimatis yang berlanjut. Jika tidak segera mendapatkan penanganan tertentu maka dalam waktu sehari pada suhu kamar setelah pemotongan, daging mengalami kerusakan. Untuk mencegah kerusakan daging maka perlu dilakukan suatu pengawetan, seperti pengawetan di suhu beku. Penelitian tentang kualitas daging wagyu dan daging sapi bali ditinjau dari kadar protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air perlu dilakukan mengingat kualitas daging beku dipengaruhi antara lain oleh faktor-faktor tersebut. Kualitas daging beku diharapkan tidak mengalami 179

perubahan, sehingga produk daging beku akan aman dikonsumsi atau tidak merugikan konsumen. MATERI DAN METODE Penelitian ini menggunakan sampel daging wagyu yang didapat dari salah satu Plaza, di Kabupaten Badung, Bali dan daging sapi bali yang didapat dari pasar swalayan di daerah Denpasar. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial 2x6 yaitu 2 faktor jenis daging (sapi wagyu dan sapi bali) dan 6 faktor lama penyimpanan pada suhu beku (hari ke-0, 5, 10, 15, 20 dan 25). Setiap kombinasi perlakuan penelitian diulang sebanyak 3 kali sehingga total sampek yang dibutuhkan sebanyak 2x6x3=36 sampel. Peubah yang diteliti meliputi kadar protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air. HASIL DAN PEMBAHASAN Kadar Protein Hasil pemeriksaan kadar protein daging Wagyu dan daging sapi bali pada penyimpanan suhu beku mengalami penurunan. Penurunan kadar protein ini disebabkan karena keluarnya drip pada saat thawing sehingga menyebabkan hilangnya kandungan nutrisi daging. Kadar protein daging wagyu lebih rendah dari daging sapi bali, kemungkinan hal ini disebabkan karena perbedaan kesegaran daging tersebut. Daging wagyu melalui proses penyimpanan yang lebih lama dibandingkan dengan daging sapi bali yang masih dalam keadaan segar, daging wagyu juga melalui proses distribusi pengiriman yang lebih lama sehingga terjadi proses denaturasi protein. Denaturasi protein menyebabkan berkurangnya daya ikat air daging dan pada saat thawing terjadi kegagalan serabut otot menyerap kembali semua air yang keluar atau mengalami translokasi pada proses pembekuan yang disebut drip (Sutaryo, 2004). 180

Tabel 1. Hasil Uji Duncan Kadar Protein Daging Wagyu dan Daging Sapi Bali dengan Lama Penyimpanan 25 Hari pada Penyimpanan Suhu Beku Lama Simpan Daging Sapi Daging Wagyu Daging Sapi Bali 0 19,04 + 0,01 Aa 21,58 + 0,08 Ba 5 18,97 + 0,03 Aab 21,43 + 0,05 Bab 10 18,73 + 0,05 Ab 21,15 + 0,14 Bb 15 18,40 + 0,29 Ac 20,48 + 0,23 Bc 20 18,10 + 0,18 Acd 20,03 + 0,34 Bd 25 17,39 + 0,28 Ad 19,63 + 0,54 Be Keterangan : Nilai dari huruf besar yang berbeda ke arah baris menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Nilai dari huruf kecil yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), sebaliknya huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05). Kadar Lemak Hasil pemeriksaan kadar lemak daging wagyu dan daging sapi bali pada penyimpanan suhu beku mengalami penurunan. Penurunan kadar lemak selama penyimpanan suhu beku 25 hari dikarenakan selama penyimpanan, serabut otot mengalami perubahan struktur sehingga pada serabut otot terbentuk rongga-rongga, sehingga air dan lemak akan keluar pada saat thawing. Hidrolisa karena enzim lipase pada suhu rendah tetap berlangsung lambat tetapi tidak berhenti. Hasil analisis statistik menunjukkan terdapat adanya perbedaan kadar lemak daging wagyu dengan daging sapi bali, dimana kadar lemak daging Wagyu lebih tinggi dari daging sapi bali. 181

Hal ini disebabkan sapi wagyu mendapat perlakuan yang berbeda saat pemeliharaan dan penyembelihan sedangkan sapi bali tidak mendapatkan perlakuan pemeliharaan seperti wagyu. Pemberian pakan juga mempengaruhi kualitas pada daging wagyu, pemberian pakan khusus juga untuk mempercepat pertumbuhan dan menghasilkan marbling lebih cepat. Tabel 2. Hasil Uji Duncan Kadar Lemak Daging Wagyu dan Daging Sapi Bali dengan Lama Penyimpanan 25 Hari pada Penyimpanan Suhu Beku Lama Simpan Daging Sapi Daging Wagyu Daging Sapi Bali 0 20,04 + 0,02 Aa 2,90 + 0,00 Ba 5 19,74 + 0,03 Ab 2,90 + 0,00 Bb 10 19,47 + 0,03 Ac 2,83 + 0,03 Bc 15 19,31 + 0,10 Ad 2,79 + 0,01 Bd 20 19,08 + 0,80 Ae 2,72 + 0,00 Be 25 18,95 + 0,05 Af 2,69 + 0,02 Bf Keterangan : Nilai dari huruf besar yang berbeda ke arah baris menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Nilai dari huruf kecil yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), sebaliknya huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05). Kadar Karbohidrat Hasil pemeriksaan kadar karbohidrat daging wagyu dan daging sapi bali pada penyimpanan suhu beku mengalami penurunan. Penurunan kadar karbohidrat ini disebabkan terjadinya glikosis selama penyimpanan. Enzim yang berperan mengubah glikogen menjadi asam laktat akan mengurangi kadar karbohidrat pada daging yang disimpan selama penyimpanan suhu beku. Kadar karbohidrat daging wagyu lebih tinggi dari daging sapi bali. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal, seperti perlakuan sebelum pemotongan dan pakan yang diberikan. Ternak wagyu 182

tidak hanya diberi rumput tetapi juga diberi pakan biji-bijian berenergi tinggi seperti gandum, jagung dan sorgum yang memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi. Berbeda dengan sapi bali yang hanya diberikan pakan hijauan yang kandungan karbohidrat yang tidak terlalu tinggi. Tabel 3. Hasil Uji Duncan Kadar Karbohidrat Daging Wagyu dan Daging Sapi Bali Selama Penyimpanan 25 Hari pada Penyimpanan Suhu Beku Lama Simpan Daging Sapi Daging Wagyu Daging Sapi Bali 0 7,83 + 0,01 Aa 1,53 + 0,06 Ba 5 7,75 + 0,01 Ab 1,46 + 0,03 Bb 10 7,57 + 0,01 Ac 1,35 + 0,03 Bc 15 7,47 + 0,04 Ad 1,29 + 0,01 Bd 20 7,16 + 0,16 Ae 1,25 + 0,00 Be 25 6,91 + 0,07 Af 1,23 + 0,01 Bf Keterangan : Nilai dari huruf besar yang berbeda ke arah baris menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Nilai dari huruf kecil yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), sebaliknya huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05). Kadar Air Hasil pemeriksaan kadar air daging wagyu dan daging sapi bali pada penyimpanan suhu beku mengalami penurunan. Terjadinya proses penguapan dan keluarnya weep dari dalam daging selama proses pelayuan menyebabkan kadar air dalam daging akan turun. Pada pembekuan cepat, kristal es yang lembut akan terbentuk. Jumlah air yang keluar pada saat drip dipengaruhi oleh kristal es yang terbentuk tersebut, sehingga memengaruhi jumlah cairan dalam daging. 183

Ikatan antara protein dengan air juga mempengaruhi kadar air, bila terjadi kerusakan protein maka daya ikat airnya juga akan berkurang. Berkurangnya kemampuan daya ikat air dapat menyebabkan berkurangnya kadar air selama proses penyimpanan daging yang dimana pada proses thawing akan menghasilkan drip (Harjanto, 2006). Kadar air daging wagyu lebih rendah dari daging sapi bali, ini karena daging wagyu mengalami proses pelayuan yang lebih lama, yang menyebabkan terjadinya drip dan proses penguapan dari dalam daging selama proses pelayuan sehingga kadar air daging menurun. Semakin lama proses pelayuan, keluarnya drip dan penguapan akan meningkat. Pembekuan daging tanpa proses pelayuan akan mencegah kadar air menurun lebih banyak (Widati, 2008). Tabel 4. Hasil Uji Duncan Kadar Air Daging Wagyu dan Daging Sapi Bali Selama Penyimpanan 25 Hari pada Penyimpanan Suhu Beku Lama Simpan Daging Sapi Daging Wagyu Daging Sapi Bali 0 53,06 + 0,03 Aa 73,96 + 0,15 Ba 5 52,92 + 0,01 Ab 73,69 + 0,33 Bb 10 52,75 + 0,03 Ac 73,23 + 0,25 Bc 15 52,36 + 0,21 Ad 72,85 + 0,25 Bcd 20 51,87 + 0,13 Ae 72,34 + 0,28 Bd 25 51,58 + 0,02 Af 71,94 + 0,06 Be Keterangan : Nilai dari huruf besar yang berbeda ke arah baris menunjukkan berbeda nyata (P<0,05). Nilai dari huruf kecil yang berbeda ke arah kolom menunjukkan berbeda nyata (P<0,05), sebaliknya huruf yang sama tidak berbeda nyata (P>0,05). SIMPULAN Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan, kadar protein dan kadar air daging wagyu nyata (p<0,05) lebih rendah dari daging sapi bali. Kadar lemak dan kadar karbohidrat daging wagyu nyata (p<0,05) lebih tinggi dari daging sapi bali. Selama penyimpanan suhu beku kadar 184

protein, lemak, karbohidrat, dan kadar air daging wagyu dan daging sapi bali mengalami penurunan. SARAN Perlu penelitian lebih lanjut tentang kualitas produk daging setelah diolah atau dimasak sebagai upaya menghasilkan daging sapi bali yang memiliki kualitas seperti daging wagyu. UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses penelitian di Laboratorium Kesehatan Masyarakat Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana. DAFTAR PUSTAKA Hafid H. 2005. Pertumbuhan dan Perkembangan Potongan Komersial Karkas Sapi Brahman Cross pada Jenis Kelamin yang Berbeda. Bull. Handiwirawan E, Subandriyo. 2004. Potensi dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Bali. Bogor. Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. 14(3):107-115. Harjanto D. 2006. Kualitas Kimia Daging Dada Ayam Broiler yang Pakannya Ditambahkan Campuran Minyak Ikan Kaya Asam Lemak Omega-3. Bogor : Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor. Sutaryo. 2004. Penyimpanan dan Pengawetan Daging. Universitas Diponogoro. Semarang. Widati AS. 2008. Pengaruh Lama Pelayuan, Temperatur Pembekuan dan Bahan Pengemas Terhadap Kualitas Kimia Daging Sapi Beku. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas Brawijaya. Malang. 185