GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

dokumen-dokumen yang mirip
Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Kondisi Hukum SETELAH KASUS BG LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

AHOK VS DPRD. LSI DENNY JA Maret 2015

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

MAYORITAS PUBLIK DUKUNG SBY KELUARKAN PERPPU PILKADA LANGSUNG. LSI DENNY JA Oktober 2014

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

100 HARI JOKOWI : 3 RAPOR MERAH, 2 RAPOR BIRU LSI DENNY JA JANUARI 2015

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

MUNAS GOLKAR DI MATA PUBLIK. LSI DENNY JA Desember 2014

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

AKANKAH LAJU PRABOWO TERHENTI? KASUS AKTIVIS GATE. Juni 2014

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

PUBLIK MAKIN KHAWATIR DENGAN KINERJA KABINET DI TAHUN POLITIK

PRAHARA PARTAI DEMOKRAT DAN KEKHAWATIRAN PUBLIK TERHADAP KINERJA PRESIDEN SBY

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

AHOK KEMBALI KE JALUR PARTAI KAH?

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

MAYORITAS PUBLIK KHAWATIR PEMERINTAHAN LUMPUH DI TAHUN Lingkaran Survei Indonesia Desember

MAKIN SURAMNYA PARTAI & CAPRES ISLAM DI PEMILU Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2012

KRISIS CAPRES DAN CAWAPRES PARTAI ISLAM : SIAPAKAH PASANGAN CAPRES- CAWAPRES TERKUAT PEMILU 2014? Lingkaran Survei Indonesia Maret 2013

3 Sukses LSI di Pilpres 2014

POLITIK KEBIJAKAN BBM, BLSM & EFEK ELEKTORALNYA. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2013

LAPORAN SURVEI DKI JAKARTA AHOK POTENSIAL KALAH? Agus Harimurti Yudhoyono Kuda Hitam? Lingkaran Survei Indonesia, Oktober 2016

ROBOHNYA MK KAMI. Lingkaran Survei Indonesi Oktober

INDEKS CAPRES PEMILU 2014 : CAPRES RIIL VERSUS CAPRES WACANA. Lingkaran Survei Indonesia Oktober 2013

TERANCAMNYA KONVENSI DEMOKRAT: DARI HERO KE ZERO-KAH NASIB DEMOKRAT? Lingkaran Survei Indonesia November 2013

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

Massa Mengambang Tentukan Pemenang Pilpres Deklarasi

2014: Momentum Reformasi Jilid Dua. Lingkaran Survei Indonesia MEI

MAYORITAS PUBLIK INGIN TAHU PROGRAM CAPRES 2014

Blunder Politik Demokrat???? Kasus Nazaruddin dan Perubahan Dukungan Partai. Analisis Survei Nasional Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

MORALITAS PUBLIK PARA ELITE DI TITIK NADIR. Lingkaran Survei Indonesia Juli 2013

MEDIA SURVEI NASIONAL

LENGSERKAH DOMINASI DEMOKRAT DARI KEKUASAAN 2014? Lingkaran Survei Indonesia Juni 2012

Peran Pemerintah Minimal Saja

Merosotnya Leadership SBY di Mata Publik. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Juni 2011

Skandal Wisma Atlet Dan Tiga Skenario Demokrat. Lingkaran Survei Indonesia Feb

BBM, BLT Dan Efek Elektoralnya. Lingkaran Survei Indonesia Maret

Publik Sangat Kecewa Kiprah Politisi Muda

JK: Tradisi Golkar di Pemerintahan

ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

MAKIN BANYAK ORANGTUA YANG TAK INGIN ANAKNYA JADI ANGGOTA DPR. Lingkaran Survei Indonesia November

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

BAB I PENDAHULUAN. langsung oleh rakyat. Pemilihan umum adalah proses. partisipasi masyarakat sebanyak-banyaknya dan dilaksanakan

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

I. PENDAHULUAN. basis agama Islam di Indonesia Perolehan suara PKS pada pemilu tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. relatif independen dan juga disertai dengan kebebasan pers. Keadaan ini

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

Kajian Pelaporan Awal Dana Kampanye Partai Politik Pemilu 2014: KPU Perlu Tegas Atas Buruk Laporan Dana Kampanye Partai Politik

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

Pemilu 2014, Partai Islam Bakal 'Keok'

I. PENDAHULUAN. Konflik internal yang terjadi pada Partai Golongan Karya ( GOLKAR) bukan

BAB I PENDAHULUAN. negara di masa yang akan datang, sebab kebijakan di masa depan akan sangat

Pilpres Siapa yang Menang? Bisakah ada dua pemenang di Pilpres? Tidak mungkin. Pemenang Pilpres hanya satu, kalau bukan Prabowo- Hatta ya Jokowi- JK.

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Setelah dilakukannya pembahasan pada bab-bab sebelumnya maka dapat. dirumuskan kesimpulan berupa:

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.edu

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

PT. Universal Broker Indonesia 1 MARKET OUTLOOK MEI: PILPRES. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia. 26 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. politiknya bekerja secara efektif. Prabowo Effect atau ketokohan mantan

Lima Rapor Merah Satu Rapor Biru

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

PENGENALAN PUBLIK TENTANG PARTAI POLITIK: BAGAIMANA KUALITAS PILEG 2014?

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

POLITICAL OUTLOOK 2014: PILIHAN DAN KEMUNGKINAN CAPRES DAN CAWAPRES PEMILU 2014

RILIS SURVEI NASIONAL 2012 STAGNASI PERILAKU PEMILIH: FENOMENA PARTAI POLITIK MATI SURI

BAB III DATA RESPONDEN

Pelajaran dari Kasus Pansus Bank Century

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

LAPORAN EKSEKUTIF SURVEI NASIONAL MEI 2014

Metodologi Quick Count

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pemilihan Umum (Pemilu) adalah salah satu cara dalam sistem

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

Transkripsi:

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM LSI DENNY JA Desember 2014

Golkar Pasca Putusan Menkumham Menteri Hukum dan Ham (Menkumham) telah mengeluarkan keputusan bahwa pemerintah tak bisa menentukan apakah Munas Golkar Bali atau Munas Golkar Jakarta yang sah. Menkumham menyatakan kedua Munas tersebut sah dan meminta Golkar menyelesaikan terlebih dahulu dualisme kepemimpinan di tubuh Golkar. Pasca keputusan Menkumham soal Munas Golkar, mayoritas publik yaitu sebesar 72.94 % menginginkan pimpinan Golkar segera melakukan Islah dan menyelesaikan permasalahan dualisme kepemimpinan melalui Mahkamah Partai. Hanya minoritas yaitu sebesar 17.65 % yang menginginkan kedua versi Golkar itu bertarung kembali di pengadilan untuk menentukan pihak mana yang sah. Demikian salah satu temuan survei Lingkaran Survei Indonesia Denny JA. LSI Denny JA kembali mengadakan survei khusus untuk memotret respon publik terhadap pelaksanaan Munas Golkar di Bali maupun Munas Jakarta. Survei ini dilakukan melalui quick poll pada tanggal 16-17 Desember 2014. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1200 responden dan margin of error sebesar +/- 2,9 %. Survei dilaksanakan di 33 propinsi di Indonesia. Kami juga melengkapi survei dengan penelitian kualitatif dengan metode analisis media, FGD, dan in depth interview.

Harapan kedua kubu partai Golkar untuk melakukan islah melalui mahkamah partai merata di semua segmen masyarakat. Baik mereka yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan, pria maupun wanita, wong cilik maupun kelas ekonomi mapan, mereka yang terpelajar maupun berpendidikan rendah. Namun paling besar harapan ini berasal dari pemilih Golkar sendiri, lapisan masyarakat yang terdidik, tinggal di perkotaan, laki-laki, dan mereka yang kelas ekonomi mapan. ***** Dari hasil riset kualitatif yang dilakukan oleh LSI Denny-JA, ada 4 (empat) alasan yang mendasari harapan publik agar Golkar melakukan Islah melalui Mahkamah Partai. Pertama, publik memposisikan Golkar sebagai penyangga politik indonesia. Ibarat bangunan, jika penyangganya retak, maka bangunannya pun ikut retak. Baik dan buruknya Golkar, stabil dan pecahnya Golkar akan berpengaruh pada politik nasional. Instabilitas politik internal Golkar akan berdampak pada instabilitas politik nasional. Mayoritas publik sependapat bahwa konflik di tubuh Golkar akan menggangu stabilitas politik nasional.

Sebesar 63.20 % publik menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa konflik Golkar akan berpengaruh pada stabilitas politik. Hanya 28.75 % publik yang menyatakan bahwa konflik Golkar tidak berpengaruh pada stabilitas politik nasional. Kedua, publik menilai jika berhasil islah, maka golkar akan menjadi role model partai politik Indonesia. Kemampuan elit golkar untuk rujuk kembali (elite settlement melalui Mahkamah Partai) akan juga menjadi model partai lain untuk menempuh cara serupa. Ketiga, makin panjang konflik, makin retak Golkar. Jika elite Golkar tak mau berislah dan memilih jalur pengadilan, maka akan menambah dalam perpecahan di tubuh partai Golkar. Saat ini, fakta konflik Golkar masih pada level elite Jakarta dan fraksi di DPR. Jika kedua kubu semakin lama bertarung, maka perpecahan ini akan merambat ke daerah. Keempat, publik yakin Golkar punya tradisi panjang menyelesaikan konflik. Sebagai partai besar, paling tua dan berpengalaman, publik yakin bahwa partai Golkar punya kemampuan menyelesaikan konflik internalnya. Para elite Golkar pun sudah terbiasa berada dalam situasi konflik dan bisa mencapai win win solution untuk semua pihak.

Pengalaman dan kemampuan menyelesaikan konflik ini diharapkan publik bisa diterapkan dalam konflik dualisme kepemimpinan saat ini. Situasi terkini menunjukan bahwa dualisme kepemimpinan dan konflik internal yang berlarut-larut telah berdampak pada elektabilitas Partai Golkar. Survei LSI Denny JA, Desember 2014 menunjukan bahwa elektabilitas Golkar kini merosot jauh dibawah 10%. Jika pemilu legislatif dilakukan saat ini (saat survey dilakukan), maka elektabilitas Golkar hanya sebesar 8.4 %. Elektabilitas Golkar yang kini hanya dibawah 10 % merupakan terendah dalam sejarah perjalanan politik partai Golkar. Jika melihat perolehan suara Golkar di tiga pemilu terakhir pasca reformasi, elektabilitas Partai Golkar selalu diatas 10 %. Pada pemilu 1999, meski dihujat dan dianggap sebagai musuh reformasi, Partai Golkar masih bisa memperoleh 22.44 % suara. Pada Pemilu 2004, Golkar menjadi pemenang pemilu dengan perolehan suara sebesar 21.58%. Pada Pemilu 2009, Golkar memperoleh suara 14.45 %. Dan pada pemilu 2014, Partai Golkar masih tetap menjadi partai besar, pemenang kedua setelah PDIP dengan perolehan suara sebesar 14.75%. Jika konflik ini berlanjut, maka Golkar bisa saja menggali kuburnya sendiri. Elektabilitas partai akan semakin merosot karena citra buruk yang melekat akibat konflik elite partainya sendiri. Partai Golkar terancam hanya menjadi partai kelas dua atau bahkan partai gurem. Tak ada pilihan lain bagi Golkar selain melakukan Islah dan membenahi kembali partai bersama-sama. Konflik tersebut merugikan kedua kubu Golkar.

LSI Denny JA menemukan bahwa ada dua produk islah melalui Mahkamah Partai yang disarankan oleh publik. Kedua produk islah tersebut antara lain: Pertama, sebaiknya Golkar melakukan munas bersama atau munas rekonsiliasi. Munas rekonsiliasi dilakukan atas dasar kesepakatan kedua kubu mengenai panitia penyelenggara, tempat dan waktu. Dalam munas ini, semua pihak dibolehkan bertarung kembali. Ketua umum hasil munas rekonsiliasi inilah yang nantinya akan diakui bersama. Namun cara ini menurut publik membutuhkan waktu lama dan mahal. Kedua, islah dengan cara kesepakatan power sharing. Pada cara kedua ini, baik kubu Agung Laksono (Munas Jakarta) dan kubu Aburizal Bakrie (Munas Bali) harus sepakat untuk mengelola Golkar secara bersama-sama dimana semua pihak merasa diakomodasi dalam jabatan dan peran. Menurut publik, ini adalah cara yang murah dan cepat namun dibutuhkan kerelaan kedua pihak untuk berbagi. Namun demikian, ada 2 (dua) isu yang akan menjadi kendala dalam upaya islah tersebut. Pertama, isu siapakah yang menjadi ketua umum Golkar. Jika kedua kubu sama-sama bertahan dengan hasil munas masing-masing, maka sulit terjadi islah.

Kedua, isu posisi Golkar sebagai ketua KMP. Isu ini pun akan menjadi kendala dalam upaya rekonsiliasi. Karena kubu Munas Bali telah menetapkan Golkar tetap di KMP. Sedangkan kubu Munas Jakarta merekomendasikan Golkar keluar dari KMP dan mengisyaratkan mendukung pemerintahan Jokowi-JK. Mayoritas publik berharap konflik Golkar cepat selesai. Sebesar 86.75% publik menyatakan harapan itu. Hanya 6.02 % yang tidak menginginkan konflik Golkar cepat selesai. Jika tidak, maka Golkar semakin ditinggalkan banyak pemilih. Meski demikian, mayoritas publik yakin Partai Golkar bisa bangkit kembali dan menjadi juara pada pemilu 2019. Sebesar 65.45 % yakin Partai Golkar bisa menjadi pemenang pemilu pada pemilu 2019 jika konfliknya cepat diselesaikan dan membuat program pro rakyat. Hanya 25.45 % yang tak yakin Golkar bisa bangkit kembali dan menjadi pemenang pemilu 2019. Jumat, 19 Desember 2014 Lingkaran Survei Indonesia - Denny JA Narasumber : Ardian Sopa (0819.88.20.20 / 0856.858.3694) Moderator : Fitri Hari (0813.801.40.260) Tim Riset LSI: Adjie Alfaraby, Ardian Sopa, Ade Mulyana, Rully Akbar, Fitri Hari, Dewi Arum.

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILEG 2014 NAMA PARTAI PREDIKSI LSI* HASIL KPU TERBUKTI/TIDAK TERBUKTI PDIP DIATAS 16% 18.95% TERBUKTI GOLKAR DIATAS 16% 14.75% *Selisih 1,3% GERINDRA 8-16% 11.81% TERBUKTI DEMOKRAT 8-16% 10.19% TERBUKTI PKB 3,5%-8% 9.04% * Selisih 1.05% PAN 3,5%-8% 7.59% TERBUKTI PKS 3,5%-8% 6.79% TERBUKTI NASDEM 3,5%-8% 6.72% TERBUKTI PPP 3,5%-8% 6.53% TERBUKTI HANURA 3,5%-8% 5.26% TERBUKTI PBB TIDAK LOLOS PT 1.46% TERBUKTI PKPI TIDAK LOLOS PT 0.91% TERBUKTI Dimuat, antara lain di Rakyat Merdeka 8 April 2014, hal 12 Sehari Sebelum PILEG Hanya 2 partai dari 12 partai yang selisih 1.3% 8

Track Record LSI Prediksi Survei Yang Diiklankan Sebelum PILPRES 2009 DUKUNGAN PEMILIH SURVEI LSI AWAL JUNI 2009 SURVEI LSI AKHIR JUNI 2009 PREDIKSI PEMENANG PILPRES 2009 HASIL KPU DI ATAS 50% SBY- BOEDIONO SBY- BOEDIONO SBY-BOEDIONO TERBUKTI 30%-50% - - - - DI BAWAH 30% MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO MEGA- PRABOWO JK-WIRANTO - TERBUKTI Dimuat di KOMPAS pada tanggal 3 Juli 2009 halaman 3. Tepat 5 hari sebelum Pemilihan Presiden 2009. 9

Track Record LSI Quick Count Paling Akurat Pasangan Capres- Cawapres Quick Count LSI (Data 100 %) Hasil Resmi KPU 22 Juli 2014 Prabowo-Hatta 46. 70 % 46. 85 % Jokowi-JK 53. 30 % 53. 15 % *Simpangan baku antara hasil KPU vs LSI hanya 0. 15 %

METODOLOGI SURVEI Pengumpulan Data : 16-17 Desember 2014 Quickpoll (smartphone LSI) Metode sampling : multistage random sampling Jumlah responden : 1200 responden Margin of error : ± 2.9 % Survei dilengkapi dengan Riset Kualitatif FGD di tujuh ibu kota propinsi terbesar In Depth Interview Analsis media nasional Semua pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi responden 11

Mayoritas Publik Ingin Golkar Islah Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Hanya dibawah 20% publik mendukung penyelesaian konflik Golkar melalui pengadilan

Laki-Laki Lebih Banyak Dukung Islah Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Gender Base Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT/TJ Laki-laki 50 % 80. 95 % 13. 10 % 5. 95 % Perempuan 50 % 65. 12 % 22. 09 % 12. 79 % Baik laki-laki maupun perempuan diatas 60 % yang mendukung Golkar sebaiknya menyelesaikan konflik melalui mekanisme internal partai / Islah.

Publik Di Kota Lebih Setuju Islah Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Gender Base Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT/TJ Desa 77.51 % 72. 39 % 19. 40 % 8. 21 % Kota 22.49 % 75. 00 % 11. 11 % 13. 89 % Publik di Kota lebih setuju penyelesaian konflik partai diselesaikan melalui mekanisme internal partai.

Wong Cilik Mendukung Islah Partai Golkar Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Tingkat Pendapatan Menengah Bawah Base Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT/TJ 45.89 % 68. 42 % 15. 79 % 15. 79 % Menengah 29.11 % 72. 94 % 20. 01 % 7. 06 % Menengah Atas 24.63 % 74. 24 % 15. 15 % 10. 60 % Di semua segmen ekonomi hanya dibawah 20 % yang mendukung penyelesaian konflik Golkar melalui jalur pengadilan.

Kelompok Terpelajar Mendukung Islah Golkar Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Tingkat Pendidikan Tamat SLTP ke bawah Tamat SLTA ke bawah Tamat D3/S1/diatasnya Base Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT/TJ 48.13 % 69. 38 % 20. 40 % 10. 22 % 38.43 % 74. 63 % 17. 91 % 7. 47 % 13.44 % 75. 00 % 12. 50 % 12. 50 % Di semua segmen pendidikan diatas 65 % yang menyatakan mendukung penyelesaian konflik Golkar melalui mekanisme internal partai.

Konstituen Partai KIH Setuju Golkar Islah Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Pilihan Partai Pileg 2014 Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT / TJ PDIP 63. 64 % 27. 27 % 9. 09 % PKB 92. 25 % 6. 25 % 1. 50 % HANURA 73. 33 % 13. 33 % 13. 33 % NASDEM 83. 33 % 8. 33 % 8. 33 % Rata-rata pemilih partai hanya dibawah 30 % yang mendukung penyelesaian konflik partai melalui pengadilan.

Pemilih Partai Golkar Setuju Islah Q : Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM memutuskan tidak akan mengesahkan kepengurusan hasil Munas Golkar Bali maupun kepengurusan hasil Munas Jakarta. Penyelesaian konflik dikembalikan melalui mekanisme internal partai (Islah) atau melalui pengadilan. Penyelesaian konflik melalui cara yang mana, apakah melalui mekanisme internal partai berupa Islah ataukah melalui jalur hukum pengadilan yang lebih Anda dukung? Pilihan Partai Pileg 2014 Menginginkan Islah Menginginkan Jalur Pengadilan TT / TJ Golkar 90. 91% 9. 09 % 0. 00 % Demokrat 74. 58 % 18. 15 % 7. 27 % Gerindra 76. 26 % 15. 45 % 8. 29 % PAN 87. 09 % 9. 78 % 3. 13 % PKS 79. 44 % 16. 85 % 3. 71 % PPP 67. 20 % 28. 20 % 4. 60 % Rata-rata pemilih partai hanya dibawah 30 % yang mendukung penyelesaian konflik partai melalui pengadilan.

4 Alasan Publik Dukung Golkar Islah Melalui Mahkamah Partai 19

1. Golkar Penyangga Politik Indonesia Publik memposisikan Golkar sebagai penyangga politik Indonesia. Baik dan buruknya Golkar, stabil dan pecahnya Golkar akan berpengaruh pada politik nasional Sebesar 63.20% publik menyatakan setuju dengan pernyataan bahwa konflik Golkar akan berpengaruh pada stabilitas politik.

2. Menjadi Role Model Penyelesaian Konflik Partai Publik menilai jika berhasil islah, maka golkar akan menjadi role model partai politik Indonesia. Kemampuan elit golkar untuk rujuk kembali (elite settlement melalui Mahkamah Partai) akan juga menjadi model partai lain untuk menempuh cara serupa.

3. Makin Panjang Konflik, Makin Retak Golkar Jika elite Golkar tak mau berislah dan memilih jalur pengadilan, maka akan menambah dalam perpecahan di tubuh partai Golkar. Saat ini, fakta konflik Golkar masih pada level elite Jakarta dan fraksi di DPR. Jika kedua kubu semakin lama bertarung, maka perpecahan ini akan merambat ke daerah.

4. Golkar Punya Tradisi Panjang Atasi Konflik Sebagai partai besar, paling tua dan berpengalaman, publik yakin bahwa partai Golkar punya kemampuan menyelesaikan konflik internalnya. Para elite Golkar pun sudah terbiasa berada dalam situasi konflik dan bisa mencapai win win solution untuk semua pihak.

Akibat Konflik, Elektabilitas Golkar Dibawah 10 % Survei LSI Denny JA, Desember 2014 menunjukan bahwa elektabilitas Golkar kini merosot jauh dibawah 10%. Jika pemilu legislatif dilakukan saat ini (saat survey dilakukan), maka elektabilitas Golkar hanya sebesar 8.4 %.

Suara Golkar Terendah Dalam Sejarah Periode Suara Golkar Pemilu 1999 22. 44 % Pemilu 2004 21. 58 % Pemilu 2009 14. 45 % Pemilu 2014 14. 75 % Survei LSI Desember 2015 8. 4 % Jika konflik ini berlanjut, maka Golkar bisa saja menggali kuburnya sendiri. Elektabilitas partai akan semakin merosot karena citra buruk yang melekat akibat konflik elite partainya sendiri.

Dua Produk Islah Dalam Mahkamah Partai Pertama, sebaiknya Golkar melakukan munas bersama atau munas rekonsiliasi. Namun cara ini menurut publik membutuhkan waktu lama dan mahal. Kedua, islah dengan cara kesepakatan power sharing. Menurut publik, ini adalah cara yang murah dan cepat namun dibutuhkan kerelaan kedua pihak untuk berbagi.

Dua Isu Yang Menjadi Kendala Islah Pertama, siapa yang menjadi ketua umum Golkar? Jika kedua kubu ngotot, sulit terjadi islah. Kedua, posisi Golkar sebagai Ketua KMP. Karena Munas jakarta merekomendasikan mendukung pemerintah.

Publik Harap Konflik Golkar Cepat Selesai Q : Konflik yang terus berlarut akan membawa efek buruk bagi citra Golkar sebagai partai paling tua di Indonesia. Apakah Anda berharap agar konflik internal ini dapat segera diselesaikan secepatnya oleh kedua kubu yang bertikai?

Golkar Bisa Bangkit dan Menang di Pemilu 2019 Mayoritas publik yakin Partai Golkar bisa bangkit kembali dan menjadi juara pada pemilu 2019. Sebesar 65.45 % yakin Partai Golkar bisa menjadi pemenang pemilu pada pemilu 2019 jika konfliknya cepat diselesaikan dan membuat program pro rakyat.