Taman Posyandu Matahari Layak Jadi Percontohan Nasional Thursday, 17 January :09

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pelayanan kesehatan masyarakat pada prinsipnya mengutamakan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan masyarakat

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 15 TAHUN 2013

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR MINIMAL PELAYANAN POSYANDU PLUS DI KABUPATEN ACEH TIMUR

MATRIKS WAWANCARA. Seruan Presiden untuk meningkatkan keunggulan kembali Posyandu. Belum dapat, tidak ada baik dari depkes maupun dari dinkes

KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) tahun menitikberatkan

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG PENGEMBANGAN ANAK USIA DINI HOLISTIK INTEGRATIF PROVINSI JAWA TIMUR

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA UNTUK KADER

KUESIONER UNTUK KADER

CATATAN KELUARGA CATATAN KELUARGA DARI : KRITERIA RUMAH : ANGGOTA KELOMPOK DASA WISMA : JAMBAN KELUARGA : TAHUN : SUMBER AIR :

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2016 NOMOR 32 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG REVITALISASI POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN. Derajat kesehatan masyarakat di Indonesia masih rendah disebabkan banyak

ISSN: VOLUME XV, No. 1, 2009 LEMBAR BERITA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

VISI Menjadikan Bogor Sebagai Kota yang Nyaman, Beriman dan Transparan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat, khususnya bayi dan balita. Tujuan Posyandu adalah menunjang penurunan Angka

BAB I PENDAHULUAN. Pos pelayanan terpadu (Posyandu) merupakan bentuk partisipasi. masyarakat yang membawa arti yang sangat besar bagi kesehatan dan

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu diselenggarakan untuk kepentingan masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Menurut Profil Kesehatan Indonesia tahun 2012 mengatakan

Sekilas tentang POKJANAL POSYANDU Pedoman Umum Pengelolaan Posyandu, Kemenkes RI, 2011

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

sebagai "gerakan Aladin " atau gerakan membantu keluarga pra sejahtera memperbaiki atap, lantai dan dinding.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang telah diketahui bersama bahwa negara kita sedang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sistem Kesehatan Nasional merupakan suatu tatanan yang mencerminkan

BAB I PENDAHULUAN. Posyandu adalah suatu bentuk keterpaduan pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. diupayakan, diperjuangkan dan tingkatkan oleh setiap individu dan oleh seluruh

DAFTAR PELATIHAN KHA YANG TELAH DILAKUKAN TAHUN 2012

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI KEBIJAKAN, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. memprihatinkan karena mengancam kualitas sumber daya manusia yang akan

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN DAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan di tiap kelurahan/rw. Kegiatannya berupa KIA, KB, P2M

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari

Judul : Bertaruh Harga Diri Bangsa di Dunia Internasional Media : Indo Pos Wartawan : adv. Tanggal : Feb 2016 Halaman : 3

Wujud pemberdayaan masyarakat UKBM (Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat) Promotif, Preventif Mulai dicanangkan 1986

INDIKATOR PEMBERDAYAAN DAN KESEJAHTERAAN KELUARGA ( PKK )

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu bentuk upaya

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan dan gizi merupakan kebutuhan dasar manusia. Sejak janin

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pos Pelayanan Terpadu. Layanan Sosial Dasar. Pedoman.

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang ekonomi maupun bidang kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. diperkirakan mencapai % menurun menjadi % (Adisasmito, upaya untuk mendekatkan masyarakat terhadap jangkauan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG DESA/ KEL.. KECAMATAN... Jalan... No... Telp.(0341)... CONTOH. KEPUTUSAN DESA/ KELURAHAN... Nomor : 180/ /421.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN menjadi 228 kasus pada Angka kematian bayi menurun dari 70

BAB I PENDAHULUAN. pangan, pendidikan, bahan bakar dan juga subsidi kesehatan. Oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur

BIDANG PENDIDIKAN. Ida Rindaningsih, M.Pd

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar, karena menyangkut pemenuhan kebutuhan yang sangat vital bagi kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan diarahkan untuk terciptanya kesadaran, kemauan

B. Kondisi Demografi. Usia (tahun) Jumlah (orang) No keatas 2.724

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Untuk mempercepat terwujudnya masyarakat sehat, yang merupakan bagian

UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM)

._-" 'x'- '\~ ~ -.'\:.:,;.'.".;,~p,.. ",:,..;...:t;1l. -91.:'l;1. !JI~ f!i'~plj~ ~ wkkta~ PERATURAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga selanjutnya disebut

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA PLESUNGAN KECAMATAN KAPAS KABUPATEN BOJONEGORO TAHUN ANGGARAN 2016

MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK MELALUI GERAKAN POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan bisa dijadikan

BAB I PENDAHULUAN. kasih sayang dan rasa aman, pemeliharaan kesehatan, kecukupan gizi, pemberian

Posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana.

BUPATI MADIUN SALISSS SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 46 TAHUN 2012 TENTANG

I. PENDAHULUAN. seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat. Pembangunan manusia seutuhnya tidak

III. METODE KAJIAN. inovasi, dan strategi revitalisasi posyandu dalam pembangunan kesehatan

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan terdepan. Posyandu dilaksanakan oleh masyarakat itu sendiri dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terdapat 7,7 juta balita yang terhambat pertumbuhannya. Dalam

LAMPIRAN PETUNJUK PENGISIAN DATA MANUAL POSYANDU

BAB 1 PENDAHULUAN. mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Kemenkes, 2011).

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Kader Kesehatan Dengan Pelayanan Posyandu

Keluarga kurang mampu tersebut didorong dan. C. Pemberdayaan Bidang Wirausaha bagi Ibu/Wanita. IV. STRATEGI PENGEMBANGAN

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah melalui pelayanan kesehatan di posyandu. Kegiatan-kegiatan dalam

TINJAUAN PUSTAKA Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)

Jakarta, Maret 2013 Deputi Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga, DR. Sudibyo Alimoeso, MA

BAB I PENDAHULUAN. gizi anak balitanya. Salah satu tujuan posyandu adalah memantau peningkatan status

BAB I PENDAHULUAN. penduduknya yang tinggi. Bahkan Indonesia menduduki peringkat ke-empat

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam mencapai tujuan Nasional Bangsa Indonesia sesuai Pembukaan

BAB V POTRET BURAM PEREMPUAN DAN LINGKUNGAN MASYARAKAT WONOREJO. A. Profil Gerakan Perempuan dan Lingkungan Hidup di Wonorejo

PETUNJUK PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN POS PEMBERDAYAAN KELUARGA (POSDAYA KELUARGA)

PERTANYAAN PENELITIAN KETERAMPILAN BIDANG BOGA PADA PELAKSANAAN KKN POSDAYA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA

BAB 1 PENDAHULUAN. Populasi lansia pada masa ini semakin meningkat, oleh karena itu

Disampaikan pada : REFRESHING KADER POSYANDU Kabupaten Nias Utara Tahun 2012

INDIKATOR BIDANG PENDIDIKAN

BAB V GAMBARAN UMUM USAHA. Kelompok Usaha Bersama (KUB) Hurip Mandiri merupakan suatu

1. PERATURAN BUPATI NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG GDSC KAB. BOJONEGORO

BAB I PENDAHULUAN. 1993, namun setelah tahun 1993 Posyandu mengalami penurunan fungsi dan

Monday, October 24, Berbagai Macam Program PAUD

PENGUATAN KADER POSYANDU DALAM UPAYA DETEKSI DINI KESEHATAN IBU, BAYI DAN BALITA DI WILAYAH KECAMATAN TELANAIPURA KOTA JAMBI TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN. Angka kematian ibu dan bayi di Indonesia masih tinggi. Hasil Survey

Lampiran 1 KUESIONER PENELITIAN

Anak balitanya telah mendapatkan imunisasi BCG, DPT I dan Polio di Posyandu. Ibu ani adalah peserta asuransi kesehatan.

BAB I PENDAHULUAN. (pos pelayanan terpadu) di wilayah kerja Puskesmas Tampaksiring I sesuai data

BAB I PENDAHULUAN. Dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, pembinaan

PANDUAN PENILAIAN POSDAYA TERBAIK TAHUN 2014

SEMANGAT PAGI CERIA SELALU

Integrasi Posyandu Dengan PAUD Dan BKB

Transkripsi:

Perkembangan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Jawa Timur (Jatim) dari tahun ke tahun sangat pesat. Hingga akhir 2012, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, jumlah Posyandu yang tersebar di seluruh 38 Kabupaten/Kota di Jatim mencapai 45.603. 1 / 6

Posyandu Matahari merupakan salah salah satu diantara 45.603 Posyandu tercatat sebagai Posyandu terbaik di provinsi ini. Ditunjang dengan fasilitas yang cukup memadai, Posyandu Matahari bisa menjadi percontohan Posyandu di Jatim. Bahkan, Posyandu yang terletak di Desa Plosorejo, Kecamatan Pademangan, Kabupaten Blitar, bisa dijadikan percontohan nasional. Awalnya, kondisi Posyandu Matahari tak beda jauh dengan enam Posyandu Desa Plosorejo lainnya. Fasilitas yang dimiliki apa adanya. Namun, seiring dengan program yang dicanangkan Tim Penggerak PKK Kab Blitar, Posyandu Matahari meningkatkan mutu dan kualitasnya. Dulu kondisinya ya tidak seperti ini, kata Ketua Tim Penggerak PKK Kab Blitar, Astuti. Kini, Posyandu Matahari yang sebelumnya Posyandu Madya naik stratanya menjadi Posyandu mandiri. Perubahan strata ini setelah Posyandu melengkapi sarana dan pra sarananya. Utamanya penyediaan sarana Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Bina Keluarga Balita (BKB). Bagusnya, kedua sarana pendidikan dan kesehatan bagi anak dan ibu itu dilengkapi dengan fasilitas ruang pemeriksaan bayi (0-12 bulan) dan balita (1-5 tahun), lumbung pitutur, panggung boneka, pojok Laktasi, tabungan balita, sudut baca, warung Posyandu, Kebun balita dan kolam balita. Masing-masing kegiatan itu memiliki sasaran yang dituju. Ambil contoh panggung balita. Kegiatan ini bertujuan untuk mencerdaskan anak. Materi yang disampaikan oleh kader langsung melalui alat peraga mudah dipahami, diterima dan selalu diingat oleh balita. Anak balita tidak bisa dipaksanakan untuk mengerti sesuatu yang tidak dikenal, tambah Astuti. Dari sisi kesehatan, prestasi yang diukir Posyandu Matahari tak kalah bagusnya. Selama sepuluh tahun terakhir, desa Plosorejo terbebas dari Gizi buruk yang pernah menjangkit anak bayi dan balita pada tahun 2002 lalu. 2 / 6

Hal itu terjadi karena masyarakat desa Plosorejo tidak paham cara merawat bayi dan balita yang benar akibat lemahnya penyuluhan kesehatan dari aparat pemerintahan setempat. Hebatnya lagi, sepanjang tahun 2012, tidak ada satupun bayi lahir meninggal dunia. Pada tahun 2012, tercatat ada 14 bayi lahir dalam kondisi selamat. Ibunya juga demikian. Syukur alhamdulillah semua bayi yang lahir selamat dan sekarang tumbuh menjadi balita yang sehat, tuturnya. Tidak heran jika kemudian Posyandu Matahari mendapat banyak penghargaan dari keikutsertaannya dalam lomba Posyandu. Prestasi yang diukir itu antaranya juara 1 lomba Posyandu katagori administrasi Posyandu Kabupaten Blitar tahun 2010, juara 1 lomba Posyandu katagori mandiri Kabupaten Blitar tahun 2011 dan juara 1 lomba Posyandu tingkat Jawa Timur tahun 2012. Prestasi terakhir yang diukir Posyandu Matahari adalah harapan II tingkat nasional tahun 2012. Harapan kita sih bisa juara tingkat nasional tahun depan. Namun, tidak mudah. Yang sulit itu justru mempertahankan prestasi yang ada sekarang, ucapnya. Kader Keberhasilan itu tak bisa dilepaskan dari peran kader Posyandu dan partisipasi masyarakat. Kader memiliki peran besar terhadap perkembangan bayi dan balita. Sebab, mereka terlibat langsung dalam penanganan bayi dan balita. Ibu-ibu yang tidak paham dengan program penanganan bayi dan balita yang sehat mendapat pengarahan dan bimbingan langsung dari kader atau petugas kesehatan Posyandu. Berkaitan dengan ini, beberapa waktu lalu Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim memberikan pembekalan para kader Posyandu se-jatim agar memiliki kemampuan mengasuh bayi dan balita supaya tumbuh aktif dan berkembang menjadi anak yang cerdas. 3 / 6

Idealnya, setiap Posyandu memiliki 4 kader, kata Sofiyati Sucahyani, Ketua Bidang Pengembangan dan Permberdayaan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Di Jatim terdapat 226.829 kader Posyandu. Dari jumlah tersebut, 165.226 kader diantaranya kader yang terlatih. Sedangkan kader aktif di Posyandu sebanyak 205.227. Dari 205.227 kader aktif itu, sebenarnya sudah cukup. Cuma penyebarannya tidak merata, timpalnya. Tingkat pendidikan kader PAUD menjadi perhatian seksama. Sebab, kader PAUD yang disediakan Dinas Pendidikan Provinsi Jatim harus memiliki pendidikan tinggi. Minimal punya gelar sajana. Demikian pula kader BKB disiapkan oleh BKKBN dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB. Di satu sisi, kader-kader yang selama ini diterjunkan di Posyandu, tingkat pendidikannya rendah. Apalagi, kader Posyandu yang berada di pedesaan. Yang sulit itu menyiapkan kader. Kalau tingkat pendidikannya rendah, maka harus dibina lagi, timpalnya. Melihat kesuksesan Taman Posyadu Matahari itu, bukan mustahil program 10 ribu Taman Posyandu yang digagas Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Nina Soekarwo akan dapat terpenuhi pada tahun 2013. Jika tahun 2011 baru terbentuk 3 ribu Taman Posyandu. Tahun 2012, bertambah menjadi 6.500 Taman Posyandu. Sisa 3.500 Taman Posyandu diharapkan Nina Soekarwo akan dapat diselesaikan pada tahun 2013. Harapan istri dari Gubernur Jatim Soekarwo itu didasari pada kesehatan bayi yang baru lahir bisa tumbuh aktif hingga menjadi balita sehat dan berkembang menjadi anak yang cerdas dan pintar terwujud. Bayi yang sehat, maka akan dapat mengurangi angka gizi buruk di Jatim. Sebanyak 45.603 Posyandu yang tersebar di 38 kab/kota di Jatim itu bakal dipilih 10 ribu yang 4 / 6

akan dijadikan Taman Posyandu. Saat ini, kualitas 45.603 Posyandu tidak sama. Ada yang masuk strata Pratama, Madya, Purnama dan Mandiri. Rinciannya, 4.137 (9,07 persen) Posyandu dengan strata Pratama, 18.532 (40,64 persen) Madya, 21.843 (46,14 persen) Purnama dan 1.891 (4,15 persen) Mandiri. Posyandu dengan strata Purnama dan Mandiri inilah yang terbaik kualitasnya. Bila Posyandu dengan strata Purnama dan Mandiri digabung, layak dijadikan sebagai Taman Posyandu. Nantinya, akan diambil 10 ribu Taman Posyandu dari 22.924 Posyandu Purnama dan Mandiri itu. Termasuk Posyandu Matahari yang dikunjungi teman-teman wartawan, paparnya. Untuk menetapkan Posyandu menjadi Taman Posyandu, menurutnya, tidak mudah. Posyandu dengan strata Purnama dan Mandiri harus dikembangkan pelayanannya dengan PAUD dan BKB tadi. Kedua pelayanan itu harus memiliki kader yang mumpuni di bidangnya masing-masing. Makanya pendidikan kader perlu mendapat perhatian, tandasnya. Peran masyarakat tak kalah pentingnya pula. Masyarakat dituntut untuk mengerti dan memahami pentingnya Posyandu. Beruntung, kondisi demikian dipahami betul masyarakat desa Plosorejo, sehingga setiap bulan sekali mereka mendatangi kegiatan Posyandu Matahari untuk memeriksakan kesehatan bayi dan balitanya. Sinergi antara Posyandu dan masyarakat sangat membantu dalam mensukseskan program-program yang dicanangkan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar. Adanya Posyandu ini, sangat membantu kami dalam menumbuhkan bayi menjadi balita dan 5 / 6

anak yang sehat, tutur Suni, ibu dari Satya, bayi yang berusia 2 bulan dan kini secara rutin diperiksakan kesehatannya di Posyandu Matahari. Sumber: http://suarakawan.com 6 / 6