KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO)

Transkripsi

1 KETERPADUAN BKB-POSYANDU-PAUD (SEBUAH PENGALAMAN DARI KULON PROGO) Oleh: Ny. Hj. Wiwik Toyo Santoso Dipo Ketua TP PKK Kabupaten Kulon Progo Disampaikan dalam Pertemuan Telaah Program KB Nasional Provinsi DIY Rabu, 26 Agustus 2009 Di Kepatihan Yogyakarta

2 PEMIKIRAN DASAR Masa balita merupakan masa emas karena pada usia ini perkembangan otak berjalan sangat cepat, sementara tumbuh kembang lainnya juga berlangsung pesat. Masa ini merupakan saat yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak melalui stimulasi pendidikan, pola pengasuhan yang baik, pemberian asupan gizi yang cukup serta pemantauan dan perawatan kesehatan anak secara kontinyu. Kelompok Bina Keluarga Balita (BKB), Posyandu dan Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) merupakan tiga kegiatan yang perlu disinergikan dalam rangka penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas. Diperlukan upaya pengintegrasian agar upaya pembinaan terhadap tumbuh kembang anak berlangsung efektif dan efisien.

3 LATAR BELAKANG Kegiatan BKB-Posyandu-PAUD berjalan sendiri-sendiri Pendanaan dan sarana-prasarana berbeda menyebabkan ada kegiatan yang berjalan bagus ada yang tidak Kegiatan pembinaan dalam rangka membangun SDM masa depan yang sehat, cerdas, trampil, berbudi pekerti luhur serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi tidak optimal. Perlu dikembangkan model pengintegrasian BKB-Posyandu-PAUD yang efektif dan efisien. S/d Juni 2009 Kulon Progo memiliki jumlah Kelompok BKB: 314 Posyandu : 955 PAUD Non Formal (Kel Bermain, SPS, dan TPA) : 345

4 TUJUAN Menggiatkan dan menggerakkan kegiatan BKB-Posyandu-PAUD secara serasi, selaras dan seimbang di tingkat kabupaten hingga dusun sehingga ketiga kegiatan tersebut dapat tumbuh dan berkembang baik. Terciptanya pola pembinaan terpadu antara sektor terkait (Badan PMPDP dan KB, Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan TP PKK) dalam rangka mengoptimalkan proses tumbuh kembang anak.

5 DASAR PELAKSANAAN UU No 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera UU No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak PP No 21 Tahun 1994 tentang Penyelenggaraan Pembanguna Keluarga Sejahtera

6 BENTUK PENGINTEGRASIAN Waktu pelaksanaan Dikoordinasikan agar tidak saling mengganggu/merugikan bila waktunya bersamaan memilih lokasi yang sama dengan pengaturan waktu dan sasaran yang jelas, termasuk siapa pembinanya. Materi Menyelaraskan materi yang diberikan kader BKB,Posyandu, PAUD saling tukar pengalaman dan wawasan sehingga dapat saling melengkapi. Menyusun materi pengayaan secara bersama-sama dalam bentuk buku Pengasuhan dan Pembinaan Tumbuh Kembang Anak yang telah dilaunching oleh Bupati KulonProgo pada Puncak Harganas XIV, 18 Juli 2007 di Balai Desa Kaliagung Sentolo. Anggaran dan penggunaan sarana pra sarana Dikelola bersama atas kebijaksanaan dusun dengan catatan PKK mendapat laporan dan terlibat aktif dalam pengelolaannya. DIUJICOBAKAN PADA 36 DUSUN DI 12 KECAMATAN KAB. KULON PROGO SE-

7 HASILYANG DICAPAI BERDASARKAN KAJIAN PADA 36 DUSUN YANG KEGIATAN POSYANDU-PAUD NYA DIINTEGRASIKAN BKB- KUANTITATIF TINGKAT KEHADIRAN ANGGOTA BKB Sebelum diintegrasikan rata-rata 23,69 orang Sesudah diitegrasikan rata-rata 25,00 orang Persentase kenaikan 5,53% Posyandu Sebelum diintegrasikan rata-rata 31,66 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 33,07 orang Persentase kenaikan 4,45% PAUD Sebelum diintegrasikan rata-rata 21,79 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 23,66 orang Persentase kenaikan 8,58%

8 TINGKAT KEHADIRAN KADER BKB Sebelum diintegrasikan rata-rata 4,63 orang Sesudah diitegrasikan rata-rata 4,97 orang Persentase kenaikan 7,34% Posyandu Sebelum diintegrasikan rata-rata 5,00 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 5,20 orang Persentase kenaikan 4,00% PAUD Sebelum diintegrasikan rata-rata 4,10 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 4,37 orang Persentase kenaikan 6,59%

9 TINGKAT KEHADIRAN PENYULUH/PETUGAS BKB Sebelum diintegrasikan rata-rata 5,39 orang Sesudah diitegrasikan rata-rata 6.32 orang Persentase kenaikan 17,25% Posyandu Sebelum diintegrasikan rata-rata 6,43 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 6,79 orang Persentase kenaikan 5,60% PAUD Sebelum diintegrasikan rata-rata 4,11 orang Sesudah diintegrasikan rata-rata 4,86 orang Persentase kenaikan 16,25%

10 KUALITATIF 1. Kegiatan BKB-Posyandu-PAUD tampak berjalan seiring, tidak ada persaingan yang tidak sehat 2. Kader, penyuluh dan keluarga sasaran lebih bersemangat melakukan kegiatan 3. Kualitas pertemuan penyuluhan meningkat seiring dengan meningkatnya wawasan dan pengetahuan kader.

11 BEBERAPA KENDALA YANG DIHADAPI Masih kurangnya kepedulian tokoh masyarakat dan tokoh agama dalam hal pendanaan atau dukungan materi lainnya untuk mendukung kegiatan pengintegrasian BKB-Posyandu-PAUD. Masih kurangnya kesadaran anggota kelompok sasaran kegiatan terutama BKB untuk berswadaya dalam rangka optimalisasi kegiatan kelompok Sulitnya kelompok untuk menggali sumber dana dalam rangka melengkapi sarana pra sarana kelompok, khususnya untuk kegiatan BKB Tempat untuk melakukan kegiatan kelompok dirasa kurang layak, apalagi dengan adanya upaya menggabungkan dua atau tiga kegiatan kelompok kegiatan dalam satu waktu.

12