BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan sangat erat kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI),

dokumen-dokumen yang mirip
DISASTER RECOVERY PLANNING DALAM MANAJEMEN RESIKO PERENCANAAN PROYEK SISTEM INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Kelangsungan bisnis (business continuity) merupakan sebuah hal yang sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Peran sistem informasi makin dirasakan dalam segala aspek bisnis dan

ABSTRAK. Kata Kunci: Disaster Recovery Plan

PEMBUATAN DISASTER RECOVERY PLAN (DRP) BERDASARKAN ISO/IEC 24762: 2008 DI ITS SURABAYA (STUDI KASUS DI PUSAT DATA DAN JARINGAN BTSI)

BAB I PENDAHULUAN. Untuk meminimalisasi risiko tersebut, bank diharapkan memiliki Business

ABSTRAK. Kata Kunci : Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan, Bencana. Universitas Kristen Maranatha

BAB III METODE PENELITIAN

Pengembangan Rencana Penanggulangan Bencana (Disaster Recovery Planning) untuk Data Center ITB

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengukuran overhead..., Ida Nurhaida, FT UI, 2009

PERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN BISNIS(BUSINESS CONTINUITY PLAN) TANTRI HIDAYATI SINAGA STT HARAPAN MEDAN

Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum

TEKNIK AUDIT DATA CENTER DAN DISASTER RECOVERY. Titien S. Sukamto

Model Perusahaan Asuransi: Proteksi dan Teknik Keamanan Sistem Informasi

COMMAND CENTER. 1 Pengertian Dasar Command Center

- 1 - UMUM. Mengingat

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan saat ini telah masuk dalam era digital dan teknologi

ABSTRAK. Rizal Tantyo Suhendro, Universitas Ciputra, UC Town, Surabaya,, 60219

DISASTER RECOVERY PLANNING

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. On System Review Pemeriksaan Prosedur Eksisting untuk Database Backup dan Recovery. PLN Dis Jabar & Banten - LPPM ITB

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan bangsa melalui berbagai produknya. Banyaknya bank yang berdiri,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB II LANDASAN TEORI. Berikut ini adalah beberapa teori dan definisi yang terkait dengan Disaster. Recovery yang digunakan dalam tesis ini.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. Perusahaan-perusahaan masa kini menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk

ICT Continuity with Confidence

ABSTRAK. Kata Kunci: ancaman, aset, DISKOMINFO Bandung, keamanan, kontrol. Universitas Kristen Maranatha

PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas.

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI. mengumpulkan data dan mengolah data berdasarkan hasil dari wawancara dengan

ANALISIS BUSINESS CONTINUITY PLAN (BCP) PADA UNIT PENYELENGGARAAN KLIRING - KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMATERA UTARA DAN ACEH)

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Berikut merupakan bagan kerangka pikir penulisan thesis ini :

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/18/PBI/2005 TENTANG SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

Bab I Pendahuluan. I.1 Latar Belakang

ANALISA GAP UNTUK PERANCANGAN TATA KELOLA MANAJEMEN INSIDEN TI BERDASARKAN KERANGKA KERJA ITIL 2011 PADA PT BANK ABC

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB I PENDAHULUAN. Tabel I.1 Nama Direktorat PT.XYZ

BAB I PENDAHULUAN. ketepatan dan kelengkapan pelayanan terhadap pelanggan. yang terintegrasi yang bernama Integrated Trading System (ITS).

PEMANFAATAN CLOUD STORAGE DALAM PERENCANAAN SUATU PEMULIHAN BENCANA TEKNOLOGI INFORMASI ( IT DISASTER RECOVERY PLANNING )

PENGANTAR DATA CENTER

LAMPIRAN SURAT EDARAN BANK INDONESIA NOMOR 16/11/DKSP TANGGAL 22 JULI 2014 PERIHAL PENYELENGGARAAN UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY)

Kata kunci Business Continuity Plan (BCP), ISO 22301:2012, Bank of Japan, Dutch Financial Sector, risiko, teknologi informasi.

PERATURAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Bermain dengan Infrastruktur Virtual : VMware vsphere (Tulisan Pertama)

BAB I PENDAHULUAN. permintaan akan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) semakin meningkat. Hal ini

Business Continuity Management Sistem Pembayaran

UTUTS UJIAN TENGAH SEMESTER KEAMANAN JARINGAN CONTINGENCY PLANNING. Dosen Pengampu : Dr. Bambang Sugiantoro, M.T

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Perkembangan ekonomi yang berubah cepat serta kompetitif dengan permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aktivitas penunjang yang cukup penting pada PT sebagai

Dimensi Kelembagaan. Kebijakan Kelembagaan 1. Perencanaan 0.5

STUDI KELAYAKAN DISASTER RECOVERY PLAN PADA INFRASTRUKTUR JARINGAN KOMPUTER (STUDI KASUS JARINGAN KOMPUTER UNIVERSITAS WIDYATAMA)

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum keberhasilan perusahaan untuk mempertahankan. kelangsungan usahanya tergantung pada kemampuan perusahaan untuk

Langkah langkah FRAP. Daftar Risiko. Risk

TUGAS MANAJEMEN JARINGAN

Disaster Recovery Planning

Matriks Ketentuan MRTI ( ) publish.docx

Langkah-Langkah Merancang Arsitektur Big Data

PERANCANGAN DISASTER RECOVERY CENTER (DRC) BERDASARKAN ISO (STUDI KASUS: Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Bandung)

Rancangan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum ( )

No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan jaman saat ini banyak terdapat kemajuan-kemajuan

74% Perusahaan Pernah

WALIKOTA BANDUNG PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 1338 TAHUN 2017 TENTANG TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

TINJAUAN SEBUAH IT MASTER PLAN ( Studi Kasus Master Plan Pemerintah Daerah DKI Jakarta )

STANDAR PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI INFORMASI BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Pengelolaan Kelangsungan Usaha. (Business Continuity Management)

AUDIT TATA KELOLA TI BERBASIS MANAJEMEN RISIKO DENGAN MENGGUNAKAN PBI 9/15/2007 DAN COBIT 4.1 DI BANK X

BAB I PENDAHULUAN. jenis polis, salah satunya pada saat sekarang ini yaitu BNI Life Insurance.

BAB 4 ANALISA DAN PEMBAHASAN. 4.1 Analisa Proses Tata Kelola Sistem Call Center 123

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

Bulletin No. 1/2015

BAB I PENDAHULUAN. Disater Recovery Center (DRC) adalah fasilitas Back-up data dan sistem

BAB 1 PENDAHULUAN. teknologi informasi dalam proses pengolahan dan penyimpanan informasi bisnis.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan Bank dalam mendukung kegiatan dunia usaha kecil dan

Business Continuity Plan & Disaster Recovery Plan. Abdul Aziz

PERANCANGAN SISTEM RECOVERY DATABASE MENGGUNAKAN METODE MIRRORING. Linda Elisa Sinaga A

Manajemen Ketersediaan

LAMPIRAN 1. Kuesioner Analisis Dampak untuk investasi Proyek. Kuesioner ini dibuat dan disebarkan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ke segala penjuru negeri. Sehingga manusia dituntut lebih aktif berpartisipasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. proses konstruksi untuk merusak proyek (Faber, 1979). yang diperkirakan (Lifson & Shaifer, 1982).

Bussiness Continuity Management Sistem Informasi Akademik: Proses, Kendala, Risiko dan Rekomendasi

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang

ETIKA DAN KEMANAN DALAM SISTEM INFORMASI. OLEH : Angkatan 2015 Reguler A SISTEM INFORMASI

Struktur Organisasi dan Prosedur Continuity Planning pada Layanan Akademik Telkom University

RISK ASSESSMENT DAN BUSINESS IMPACT ANALYSIS SEBAGAI DASAR PENYUSUNAN DISASTER RECOVERY PLAN (STUDI KASUS DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA)

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

- 1 - PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 9/15/PBI/2007 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH BANK UMUM

16 Agustus 2011 PENGANTAR KEAMANAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. yang turbulen, sebuah bank harus dapat berkompetisi dengan bank-bank

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PENGUKURAN RISIKO TI

BAB I PENDAHULUAN. banyak terjerat kredit bermasalah, hal ini akan berpengaruh besar bagi operasional

Struktur Organisasi dan Prosedur Continuity Planning pada Layanan Akademik Telkom University

Manejemen Pusat Data

Introduction to Information Security

BAB III METODE PENELITIAN. Pada sub bab ini akan di bahas tentang perencaaan yang di gunakan untuk

BAB III METODOLOGI. proses penyusunan perencanaan strategi, terdapat beberapa komponen yang perlu. diperhatikan. Komponen-komponen tersebut adalah :

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri perbankan sangat erat kaitannya dengan Teknologi Informasi (TI), Penggunaan TI di sektor perbankan saat ini merupakan suatu keharusan, terlebih dengan meningkatkan persaingan antar Bank yang saling berlomba memberikan layanan sedekat dan semudah mungkin kepada nasabahnya. Bersamaan dengan ketergantungan bank pada teknologi informasi maka perlu dipikirkan jika terjadi suatu kondisi yang menyebabkan hilangnya akses ke sistem. Kehilangan akses yang dimaksud adalah suatu kondisi disaster yang terjadi dalam periode waktu tertentu. Kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan kerugian yang besar bagi perusahaan, kerugian yang ditimbulkan bukan hanya kehilangan produktivitas tetapi juga kehilangan data/informasi yang sangat beharga. Untuk menghadapi kondisi tersebut diperlukan suatu analisis apakah kerugian yang timbul akibat kondisi disaster bisa dieliminasi dengan membuat Disaster Recovery Plan (DRP). Schmidt, Klaus. (2006) menjelaskan Disaster recovery planning adalah aktivitas manajemen untuk mendefinisikan kegiatan yang perlu dilakukan untuk pemulihan bencana dan mengatur cara implementasinya. Disaster recovery planning juga berarti kemampuan untuk melanjutkan pelayanan saat terjadi bencana atau major outages dengan mereduksi kapabilitas serta kemampuan yang tersedia. 1

Sedangkan Bill Abram, (2005) dalam paper yang berjudul why your small business needs a disaster recovery plan mendefinisikan sebagai berikut A disaster recovery Plan is a documenented process or set of procedurs to recover and protect business IT infrastructure in the event of a disaster. Rencana pemulihan bencana adalah dokumentasi proses dan prosedur proses untuk memulihkan dan melindungi infrasruktur IT ketika terjadi gangguan. Pada saat ini persaingan industri perbankan telah bergeser ke fase kompetisi pelayanan dengan kebutuhan utama akan ketersediaan data sangatlah membutuhkan DRP oleh sebab itu diperlukan suatu proses perencanaan yang matang agar implementasi DRP berjalan efektif dan efisien. Rencana yang disusun tidak hanya mencakup aktivitas data processing, tetapi meliputi semua aspek di luar operasi data processing. Rencana tersebut harus meliputi prosedur yang telah diuji untuk meyakinkan keberhasilan proses recovery saat bencana benar-benar terjadi. Rencana yang sudah tersusun didokumentasikan dalam bentuk tulisan. Selain itu Schmidt, Klaus. 2006 dalam paper High Availability and Disaster Recovery Menjelaskan Disaster atau bencana, dalam konteks disaster recovery planning, dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Minor outage Merupakan bencana yang akibatnya tidak terlalu dirasakan oleh pengguna serta konsumen secara signifikan. Bencana dalam jenis ini umumnya tidak berakibat gagalnya sistem beroperasi secara keseluruhan. 2

2. Major outage Merupakan bencana yang akibatnya fatal bagi sistem dan proses bisnis secara keseluruhan. Jika bencana jenis ini terjadi, maka disaster recovery planning yang sudah disusun harus sesegera mungkin diimplementasikan agar kegiatan bisnis tetap berjalan sesuai rencana (business continuity planning). Dalam praktek, bencana seringkali diasumsikan sebagai force majeur atau keadaan yang tidak terduga dan tidak mungkin diatasi. Padahal, bencana yang mungkin akan terjadi seharusnya diperhitungkan sebagai sebuah resiko dan dimasukkan sebagai biaya dalam sebuah perencanaan proyek sistem informasi. Bagi pihak manajemen secara keseluruhan, bencana yang ditimbulkan dari resiko kegagalan implementasi sistem informasi, tidak dianggap sebagai sebuah biaya tambahan. Tetapi konsekuensi dari bencana tersebut akan menyebabkan biaya yang bertambah dan kekacauan yang terjadi dalam proses bisnis secara keseluruhan. Secara luas, sasaran dari Disaster Recovery (DR) menggabungkan bisnis kesinambungan dan pemulihan bencana menjadi satu istilah yang telah dihasilkan dari pengakuan yang berkembang bahwa kedua eksekutif bisnis dan teknologi eksekutif perlu berkolaborasi erat bukan mengembangkan rencana secara terpisah. Pada tabel dihalaman selanjutnya dapat dilihat gambaran kerugian yang timbul jika terjadi kondisi disaster di berbagai jenis industri. 3

Tabel 1. Gambaran kerugian yang timbul jika terjadi kondisi disaster Sumber: Cisco sistem Inc. Data Center Networking: Enteprise Distributed Data Centers Solutions Reference Nework Design March, 2013 Hilangnya layanan dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari bencana alam (kebakaran, banjir, gempa bumi), kesalahan sistem (server rusak, disk rusak, jaringan putus), sampai ke upaya pengrusakan yang dilakukan secara sadar (attack). Pengamanan terhadap ancaman ini dapat dilakukan dengan menggunakan sistem backup dan menyediakan Disaster Recovery Center yang dilengkapi dengan panduan untuk melakukan pemulihan (disaster recovery plan) DRP. Melihat begitu besarnya kerugian yang akan ditimbulkan jika perusahaan tidak memiliki kegiatan untuk pemulihan bencana, Maka penelitian ini akan membahas mengenai Implementasi Disaster Recovery Planning (DRP) pada Bank Syariah Bukopin yang telah dilakukan selama 3 tahun terakhir. 4

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang yang ada, studi ini mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut: 1. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin? 2. Indikator-indikator apakah yang mempengaruhi faktor implementasi DRP pada PT. Bank Syariah Bukopin? 3. Bagaimana model implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin? 4. Bagaimana evaluasi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin? 1.3 Tujuan Penelitian Ada beberapa pertanyaan sehubungan dengan dampak diterapkannya DRP pada Bank Syariah Bukopin, yakni: 1. Mencari faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 2. Mencari indikator-indikator yang mempengaruhi faktor implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 3. Membangun model implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 4. Melakukan evaluasi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 5

1.4 Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini antara lain: 1. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 2. Menemukan indikator-indikator yang mempengaruhi faktor implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 3. Menghasilkan model kesiapan implementasi sistem DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin 4. Menghasilkan evaluasi implementasi DRP pada PT.Bank Syariah Bukopin. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup pembahasan pada penelitian dibatasi pada: 1. Penelitian implementasi DRP dibatasi pada PT.Bank Syariah Bukopin Kantor Pusat. 2. Penelitian ini didasari oleh faktor-faktor yang didapatkan dari tinjauan pustaka yang dilakukan. 3. Kesimpulan dan saran yang dihasilkan penelitian ini didapatkan dari Analisis yang dilakukan dengan metode Analisis faktor yang kemudian diinterpretasi oleh peneliti dan disesuaikan dengan kondisi perusahaan yang menjadi objek penelitian. 6

1.6. Sistimatika Penulisan Penulisan tesis ini dibagi menjadi 6 (enam) bab, di mana untuk setiap bab terdapat beberapa sub-bab, yaitu: BAB I. PENDAHULUAN Dalam bab ini akan diuraikan mengenai pendahuluan yang berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manaat penelitian, batasan penelitian dan sistimatika penulisan. BAB II. LANDASAN TEORI Pada bab ini diuraikan teori-teori yang digunakan sebagai landasan dalam penyusunan penelitian dan pembahasan yang dihadapi BAB III. METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai metode yang digunakan sebagai kerangka berpikir di dalam penelitian berupa variabel-variabel yang hendak diteliti. BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini dibahas tentang temuan yang diperoleh dari analisis faktor dan keterbatasan dari penelitian serta penlitian lanjutan. BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab ini merupakan penutup yang akan mengemukakan beberapa kesimpulan yang diperoleh dari hasil pembahasan, serta diberikan saran-saran yang berguna sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan.. 7