IMPLEMENTASI PAIKEM DENGAN MEDIA GOOGLE DRIVE PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN

dokumen-dokumen yang mirip
pembelajaran berbasis paikem

I. PENDAHULUAN. Proses hidup manusia adalah proses berkembang, manusia akan terus

GOOGLE DRIVE FOR STORING ARCHIVES MENGOPTIMASI PENGGUNAAN GOOGLE DRIVE SEBAGAI TEMPAT PENYIMPANAN ARSIP BAGI PELAJAR. Anisa Ni'matussholiha.

Apa itu Google Drive?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kemampuan belajar yang dimiliki individu merupakan bekal yang

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

2.1 Pengertian Google Drive

KINERJA DOSEN DALAM PENGELOLAAN PEMBELAJARAN AKTIF, KREATIF, INOVATIF, EFEKTIF DAN MENYENANGKAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model Problem Based Learning dikembangkan oleh Barrows sejak tahun

GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN

Artikel GOOGLE DRIVE UNTUK PENDIDIKAN. Oleh Muda Nurul Khikmawati

BAB II LANDASAN TEORI. A. Keterlaksanaan Pembelajaran Matematika

BAB III TINJAUAN PEDAGOGIK PEMBELAJARAN BERBASIS KOMPUTER

FOKUS KAJIAN. 1. Latar belakang 2. Konsep dasar 3. Teori belajar yang relevan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. dengan bahasa melalui model matematika. sebagai produk yang siap pakai. Selain itu guru-guru tidak mengetahui bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan

PEMANFAATAN MEDIA MUSIK PENDEKATAN PAKEM PADA MATA KULIAH MATEMATIKA 1

BAB II KAJIAN TEORITIK

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir tingkat tinggi adalah berpikir kritis. Menurut Maulana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia bagi suatu bangsa. Dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. terutama dalam mata pelajaran matematika sejauh ini telah mengalami

I. PENDAHULUAN. dan kritis (Suherman dkk, 2003). Hal serupa juga disampaikan oleh Shadiq (2003)

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini memberikan gambaran pada beberapa aspek meliputi

Penjenjangan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Prodi Pendidikan Matematika FMIPA UNNES dalam Menyelesaikan Masalah Matematika

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. terapannya mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Matematika adalah salah satu ilmu dasar, yang sangat berperan penting

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Peran pendidikan sangat dibutuhkan dalam mempersiapkan dan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal penting dalam kehidupan karena dapat

PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI LINGKARAN SISWA KELAS VIII

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

I. PENDAHULUAN. Manusia (SDM) yang berkualitas yang mampu menghadapi tantangan

I. PENDAHULUAN. kreatif, terampil, bertanggung jawab, produktif, dan berakhlak. Fungsi lain dari

dewasa ini merupakan perkembangan yang terjadi sebelumnya. yang dimiliki dan merupakan peningkatan kualitas dan kuantitas pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia efektif adalah akibatnya atau pengaruhnya.

Implementasi Model Project Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa

BAB I PENDAHULUAN. lainnya (Permana dan Utari Sumarmo, 2007: 117). Koneksi matematika harus

BAB I PENDAHULUAN. National Cauncil of Teacher of Mathematics (NCTM, 2000) menyebutkan. masalah (problem solving), penalaran (reasoning), komunikasi

II. TINJAUAN PUSTAKA. untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan, dan dapat mencapai tujuan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penalaran menurut ensiklopedi Wikipedia adalah proses berpikir yang bertolak

I. PENDAHULUAN. Pada era global yang ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA MATERI BILANGAN BULAT

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Model Pembelajaran Problem Based Instruction (PBI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, karena pendidikan yang berkualitas dapat menghasilkan tenaga-tenaga

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. diri setiap individu siswa. Mudah masuknya segala informasi, membuat siswa

DAYA MATEMATIS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

I. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan

2 menguasai bidang ilmu lainnya. Abdurahman (2009:253) mengatakan bahwa ada lima alasan perlunya belajar matematika karena matematika merupakan: (1) s

Melalui Lesson Study : Tingkatkan Kompetensi Guru Dalam Melaksanakan PAIKEM

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran matematika yang ada di SD Negeri 2 Labuhan Ratu khususnya pada

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

Diajukan Oleh : IRFAKNI BIRRUL WALIDATI A

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

UPAYA MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE TOUTOR SEBAYA

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

PEMAHAMAN KONSEP DAN KOMUNIKASI MATEMATIK DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF CO-OP CO-OP

II. TINJAUAN PUSTAKA. lemah menjadi kuat, dari tidak bisa menjadi bisa. Seperti diakatakan oleh Slameto

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

Materi Sim Dig KD 3.2. Menerapkan Komunikasi Daring (2. Melaksanakan Komunikasi Daring Sinkron)

BAB I PENDAHULUAN. tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Kemudian

2015 PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PENGETAHUAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN IPS SD

I. PENDAHULUAN. Kemampuan berpikir kreatif merupakan kebutuhan yang harus dimiliki

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN, IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan bangsa yang dicita-citakan, yaitu masyarakat yang berbudaya dan

BAB I PENDAHULUAN. dan sekaligus pembangunan SDM (Sumber Daya Manusia). Matematika juga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGANTAR KEARSIPAN DIGITAL EVADA EL UMMAH KHOIRO, S.AB., M.AB HAJAR CHERRY PUSPALILLAH, S.AB., M.AB

Dewasa ini komputer telah dan akan menjadi bagian dari kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan matematika diajarkan tingkat dasar hingga tingkat menengah

BAB I PENDAHULUAN. kaitannya dengan tuntutan untuk menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM)

BAB 1 PENDAHULUAN. Berpikir merupakan suatu kegiatan mental yang dialami seseorang jika

BAB I PENDAHULUAN. kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karunia Eka Lestari, 2013

II. TINJAUAN PUSTAKA. Model pembelajaran berbasis masalah (Problem-based Learning), adalah model

BAB I PENDAHULUAN. memiliki kemampuan atau skill yang dapat mendorongnya untuk maju dan terus

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) di dunia secara. global dan kompetitif memerlukan generasi yang memiliki kemampuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan di Indonesia mengindikasikan bahwa matematika sangatlah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang

A. LATAR BELAKANG MASALAH

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN BANTUAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Matematika pada awalnya adalah ilmu tentang pola dan urutan yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

IMPLEMENTASI PAIKEM DENGAN MEDIA GOOGLE DRIVE PADA MATA KULIAH PEMBELAJARAN GEOMETRI DAN PENGUKURAN Joko sulianto Dosen PGSD IKIP PGRI Semarang sulianto.jo@gmail.com Abstrak Matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Di perguruan tinggi khusunya di prodi PGSD salah satu kajian matematika adalah pembelajaran geometri dan pengukuran. Permasalahan yang muncul adalah kemandirian belajar mahasiswa perlu dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penjelasan dosen, Semangat mahasiswa untuk belajar mandiri kurang, sehingga perlu difasilitasi untuk belajar mandiri. Pemanfaatan sumber belajar dan media perlu dikembangkan untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa,kesempatan mahasiswa dalam melakukan aktifitas belajar, eksplorasi berbagai sumber belajar perlu ditingkatkan. Implementasi PAIKEM dengan media Google Drive mampu memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk melakukan eksplorasi lebih banyak atas apa yang akan dipelajari, sehingga dimungkinkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran geometri dan pengukuran lebih baik. Kata Kunci: PAIKEM, Google Drive, Geometri dan Pengukuran

Pada saat belajar matematika, siswa diharapkan akan belajar tentang hal hal yang berkaitan dengan penalaran, yaitu alasan alasan logis yang dapat diterima oleh akal (Fajar Shadiq, 2000: 1). Kemampuan bernalar inilah yang merupakan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya. Kemampuan tersebut dapat ditularkan dari satu generasi ke generasi berikutnya dengan pendidikan. Hal itu sejalan dengan Standar Isi Mata Pelajaran Matematika (2006: 416) bahwa mata pelajaran matematika diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Kemandirian belajar mahasiswa perlu dikembangkan sehingga mengurangi ketergantungan terhadap penjelasan dosen. Semangat mahasiswa untuk belajar mandiri kurang, sehingga perlu difasilitasi untuk belajar mandiri. Kemandirian belajar merupakan kesiapan dari individu yang mau dan mampu untuk belajar dengan inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan pihak lain dalam hal penentuan tujuan belajar, metoda belajar, dan evaluasi hasil belajar. Berkaitan dengan hal tersebut, Sugilar (2000) merangkum pendapat Guglielmino, West & Bentley menyatakan bahwa karakteristik individu yang memiliki kesiapan belajar mandiri dicirikan oleh: (1) kecintaan terhadap belajar, (2) kepercayaan diri sebagai mahasiswa, (3) keterbukaan terhadap tantangan belajar, (4) sifat ingin tahu, (5) pemahaman diri dalam hal belajar, dan (6) menerima tanggung jawab untuk kegiatan belajarnya. Dalam kemandirian belajar, inisiatif merupakan indikator yang sangat mendasar (Knowles). Dalam pengertiannya yang lebih luas, kemandirian belajar mendeskripsikan sebuah proses dimana individu mengambil inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan belajar, memformulasikan tujuan belajar, mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan menentukan pendekatan strategi belajar, dan melakukan evaluasi hasil belajar yang dicapai. Kemandirian belajar menuntut tanggung jawab yang besar pada diri

peserta ajar sehingga peserta ajar berusaha melakukan berbagai kegiatan untuk tercapainya tujuan belajar Pembelajaran PAIKEM PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inspiratif/Interaktif/Inovatif, Kritis /Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan. Dalam PAIKEM digunakan prinsip prinsip pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik. Sehingga muara akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan, dan keterampilannya. Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai berikut: (a). Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Peserta didik menjadi subjek pembelajaran sehingga keterlibatan aktivitasnya dalam pembelajaran tinggi. Tugas guru adalah mendesain kegiatan pembelajaran agar tersedia ruang dan waktu bagi peserta didik belajar secara aktif dalam mencapai kompetensinya. (b). Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan dalam KD dan SK tercapai secara utuh. Aspek kompetensi yang terdiri dari sikap, pengetahuan, dan keterampilan terintegrasi menjadi satu kesatuan. (c). Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan individual setiap peserta didik. Peserta didik memiliki karakteristik, potensi, dan kecepatan belajar yang beragam. Oleh karena itu dalam kelas dengan jumlah tertentu, guru perlu memberikan layanan individual agar dapat mengenal dan mengembangkan peserta didiknya. (d). Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai ketuntasan yang ditetapkan. Peserta didik yang belum tuntas diberikan layanan remedial, sedangkan yang sudah tuntas diberikan layanan pengayaan atau melanjutkan pada kompetensi berikutnya. (e). Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga peserta didik menjadi pembelajar yang kritis, kreatif, dan mampu memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu guru perlu mendesain pembelajaran yang berkaitan dengan permasalahan kehidupan atau konteks kehidupan peserta didik dan lingkungan. Berpikir kritis

adalah kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah, menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (originality) dan ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) adalah kemampuan tahap tinggi siswa dalam mengatasi hambatan, kesulitan maupun ancaman. Metode problem solving (metode pemecahan masalah) bukan hanya sekedar metode mengajar tetapi juga merupakan suatu metode berpikir, sebab dalam problem solving dapat menggunakan metode metode lainnya dimulai dengan mencari data sampai kepada menarik kesimpulan. (f). Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia sehingga memberikan pengalaman belajar beragam bagi peserta didik. Tujuan PAIKEM Pembelajaran berbasis PAIKEM membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir tahap tinggi, berpikir kritis dan berpikir kreatif (critical dan creative thinking). Berpikir kritis adalah suatu kecakapan nalar secara teratur, kecakapan sistematis dalam menilai, memecahkan masalah menarik keputusan, memberi keyakinan, menganalisis asumsi dan pencarian ilmiah. Berpikir kreatif adalah suatu kegiatan mental untuk meningkatkan kemurnian (orginality), ketajaman pemahaman (insigt) dalam mengembangkan sesuatu (generating). Kemampuan memecahkan masalah merupakan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Dalam pembelajaran pemecahan masalah, siswa secara individual atau kelompok diberi tugas untuk memecahkan suatu masalah. Jika memungkinkan masalah diidentifikasi dan dipilih oleh siswa sendiri, dan diidentifikasi hendaknya yang penting dan mendesak untuk diselesaikan serta sering dilihat atau diamati oleh siswa sendiri, umpamanya masalah kemiskinan, kejahatan, kemacetan lalu lintas, pembusukan makanan, wabah penyakit, kegagalan panen, pemalsuan produk, atau soal soal dalam setiap mata pelajaran yang membutuhkan analisis dan pemahaman tingkat tinggi.

Karakteristik PAIKEM Sesuai dengan singkatan PAIKEM, maka pembelajaran yang berfokus pada siswa, makna, aktivitas, pengalaman dan kemandirian siswa, serta konteks kehidupan dan lingkungan ini memiliki 4 ciri yaitu: mengalami, komunikasi, interaksi dan refleksi. Mengalami (pengalaman belajar) antara lain: Melakukan pengamatan Melakukan percobaan Melakukan penyelidikan Melakukan wawancara Siswa belajar banyak melalui berbuat Pengalaman langsung mengaktifkan banyak indera. Komunikasi, bentuknya antara lain: Mengemukakan pendapat Presentasi laporan Memajangkan hasil kerja Ungkap gagasan Interaksi, bentuknya antara lain: Diskusi Tanya jawab Lempar lagi pertanyaan Kegiatan Refleksi yaitu memikirkan kembali apa yang diperbuat/dipikirkan. Mengapa demikian? Apakah hal itu berlaku untuk? Untuk perbaikan gagasan/makna Untuk tidak mengulangi kesalahan Peluang lahirkan gagasan baru Dari karakteristik PAIKEM tersebut, maka guru perlu memberikan dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritas atau haknya dalam membangun gagasan. Tanggung jawab belajar, memang berada pada diri siswa, tetapi guru bertanggung jawab dalam memberikan situasi yang mendorong

prakarsa, motivasi, perhatian, persepsi, retensi, dan transfer dalam belajar, sebagai bentuk tanggung jawab siswa untuk belajar sepanjang hayat. Media Google Drive Google Drive adalah layanan berbasis komputasi awan itu dapat digunakan untuk membuat, membagi, mengolaborasikan dan menyimpan data hingga 1 terabite (TB). Menurut perwakilan Google, Sundar Pichai, Drive memungkinkan pengguna mengunggah dan mengakses berbagai file seperti video, foto, Google Docs dan PDF. Semua dapat dilakukan. Anda dapat mengakses file dari mana saja. Di rumah, kantor, atau bahkan saat berada jauh dari perangkat anda, dengan media penyimpanan berbasis awan ini. Menurutnya, Drive dapat digunakan di komputer Mac dan merek lain. Selain itu, Drive juga bisa digunakan di komputer tablet dan ponsel bersistem operasi Android. Tidak hanya itu, pengguna yang mengalami gangguan penglihatan pun dapat mengakses Drive menggunakan alat pembaca layar (screen reader). Google Drive memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 5 Gigabite (GB) dan dapat digunakan gratis. Jika ingin memperbesar kapasitas sebesar 25 GB sampai 1TB, pengguna dikenai tarif sebesar USD2,5-USD 50 per bulan. Layanan berbasis komputasi awan milik Google Drive diklaim sebagai yang termurah. Berbeda dengan layanan lain yang telah diluncurkan kompetitor, Google Drive dapat dikolaborasikan dengan aplikasi pengolah kata Google Docs. Pembahasan Karakteristik Paikem meliputi: Mengalami, Komunikasi, Interaksi dan Refleksi dapat diterapkan dalam pembelajaran Geometri dan Pengukuran dengan memanfaatkan fasilitas Google Drive. Google drive merupakan fasilitas yang disediakan google untuk menyimpan dokumen di awan, sehingga memungkinkan dapat dibuka dimana saja selama ada jaringan internet. Untuk memanfaatkan google drive maka perlu dibangun worksheet yang di kelola oleh seorang admin. Pada penerapannya dalam mata kuliah pembelajaran geometri dan pengukuran dosen pengampu sebagai admin group kelas, dan kemudian membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang setiap kelompoknya dipilih salah satu sebagai admin kelompok yang akan mengupload bahan kajian ke worksheet kelas.

Membangun worksheet Langkah pertama dalam memanfaatkan google drive adalah dengan cara membangun worksheet dengan cara membuat email atau tinggal login dengan email gmail yang sudah ada kemudian masuk ke http://docs.google.com. Gambar 1. Login di account google drive Setelah berhasil masuk tinggal membuat worksheet baru Gambar 2. Worksheet baru siap digunakan. Setelah berhasil membangun worksheet baru langkah selanjutnya adalah mengundang peserta untuk diskusi dalam worksheet.

Gambar 3. Mengundang peserta diskusi dalam worksheet Worksheet bisa digunakan dalam kelompok belajar berikutnya mengimplementasikan PAIKEM dalam perkuliahan dengan melalui tahapan berikut; Mengalami Pada tahap ini mahasiswa diberikan penugasan untuk menggali materi yang akan dijadikan bahan pembelajaran dengan cara mengeksplorasi bahan kajian melalui sumber belajar, buku, internet untuk di diskusikan bersama kelompoknya, kemudian hasil diskusi final dari bahan yang menjadi tugas belajar di upload di worksheet yang telah dibangun. Di dalam worksheet admin kelompok saling melengkapi dari hasil kajian yang mereka dapat. Sehingga dimungkinkan banyak pengalaman belajar dari mahasiswa. Komunikasi Komunikasi dilakukan di dalam kelas untuk memvalidasi bahan kajian yang telah diupload mahasiswa di worksheet, peran dosen disini sangat diperlukan untuk membatasi kajian sesuai dengan topic dan bahan kajian, menambahkan materi yang belum termuat di worksheet atau menghapus kajian yang menyimpang. Interaksi

Setelah adanya diskusi di dalam kelas maka dilanjutkan dengan pengujian mahasiswa dengan cara membangun kompetisi dalam belajar dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada mahasiswa. Refleksi Pada tahap refleksi atas apa yang telah dikaji, mahasiswa bersama kelompok kecil membuat rangkuman sederhana dan membuat soal dan pemecahan sesuai dengan topik yang telah dikaji. Kemudian diunggah di worksheet. Maka untuk perkuliahan berikutnya dosen membagi kajian untuk dicari mahasiswa dalam berbagai sumber belajar. Dan sesuai tahapan PAIKEM akan diulang untuk kajian materi yang berbeda. Simpulan Implementasi PAIKEM dengan media Google Drive mampu memberikan kesempatan kepada mahasiwa untuk melakukan eksplorasi lebih banyak atas apa yang akan dipelajari, sehingga dimungkinkan kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah pembelajaran geometri dan pengukuran lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA Fajar Shadiq. 2000. Paket Pembinaan Penataran: Aritmetika (Perbandingan, Waktu dan Kecepatan). Yogyakarta: PPPG Matematika. Mc. Keague, Charles P. 1994. Beginning Algebra. 4th Edition. Orlando: Harcourt Brace College Publisher. Sukardjono. 1998. Paket Pembinaan Penataran: Matematika SD dalam Kehidupan Sehari-hari Permasalahan dan Pembelajaran. Yogyakarta: PPPG Matematika. Sukirman dan Rachmadi. 2000. Bahan Penataran Guru SLTP: Aritmetika. Yogyakarta: PPPG Matematika. Sugilar. (2000). Kesiapan belajar mandiri peserta pendidikan jarak jauh. Jurnal Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh, 1(2), hal. 13. Jakarta: Universitas Terbuka.