BAB IV HASIL PENGEMBANGAN, IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENGEMBANGAN, IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN"

Transkripsi

1 BAB I HASIL PENGEMBANGAN, IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN.1 HASIL PENGEMBANGAN Pengembangan pembelajaran yang sudah dilakukan mengacu pada teori yang dikembangkan oleh Borg & Gall (1983), Nana S. Sukmadinata (2007), Dick & Carey (200). Prosedur yang sudah ada diadaptasi menjadi empat tahap pengembangan yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, (3) tahap pengembangan dan evaluasi, dan () tahap akhir. Keempat tahapan tersebut akhirnya menghasilkan model prosedur pembelajaran dengan metode Problem -Based Learning untuk mata kuliah Konsep Dasar Matematika dengan urut-urutan pembelajaran sebagai berikut: 1. Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus 2. Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah 6. Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama 7. Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan 8. Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari Berdasarkan delapan langkah prosedur kegiatan ini kemudian dikembangkan dalam dua Satuan Acara Pembelajaran (SAP) untuk materi himpunan dan persamaan kuadrat. Secara rinci dalam dilihat standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan tujuan pembelajaran kedua materi serta langkah-langkah pembelajarannya. 27

2 Tabel 2 SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran dan Langkah Pelajarannya untuk Materi Himpunan Standar Kompetensi Mengkaji Pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan logika matematika Kompetensi Memecahan masalah terkait dengan pengertian, operasi dan penerapan himpunan Dasar dalam kehidupan sehari-hari 1. Mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan Indikator 3. Mahasiswa mampu memecahan masalah terkait dengan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari 1. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan Tujuan 2. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa Pembelajaran mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan. Melalui kegiatan kerja individu mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam soal cerita terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 1 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: Melakukan tanya jawab terkait dengan pengertian himpunan menurut pengalaman mahasiswa sewaktu SMP dan SMA 3. Membagi kelas dalam kelompok. Menjelaskan kegiatan kerja kelompok. Memberikan masalah utama terkait dengan pengertian himpunan kepada mahasiswa (Lampiran dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan pengertian himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 2 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 28

3 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang operasi bilangan bulat, bagaiman cara melakukannya? Bagaimana dengan himpunan, apakah juga bisa dilakukan operasi himpunan? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan operasi himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 3 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari? Memberikan soal-soal terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu kegiatan persentasi perwakilan mahasiswa dan memandu jalannya diskusi 7. Membahas hasil diskusi kelas C. Penutup Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan penerapan teori himpunan dengan kehidupan sehari-hari 29

4 Tabel 3 SK, KD, Indikator, Tujuan Pembelajaran dan Langkah Pelajarannya untuk Materi Himpunan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Mengkaji Pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam bidang aritmetika, aljabar, geometri, pengukuran, statistika dan logika matematika Memecahan masalah terkait dengan pengertian, operasi dan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari Indikator Tujuan Pembelajaran Langkah-langkah Pembelajaran PERTEMUAN 1 1. Mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan 2. Mahasiswa mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan 3. Mahasiswa mampu memecahan masalah terkait dengan penerapan himpunan dalam kehidupan sehari 1. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu menemukan pengertian dan penyajian himpunan 2. Melalui kegiatan pemecahkan masalah dengan diskusi kelompok mahasiswa mampu menyelesaikan masalah terkait dengan operasi himpunan 3. Melalui kegiatan kerja individu mahasiswa mampu memecahkan masalah dalam soal cerita terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan sehari-hari A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: Melakukan tanya jawab terkait dengan pengertian himpunan menurut pengalaman mahasiswa sewaktu SMP dan SMA 3. Membagi kelas dalam kelompok. Menjelaskan kegiatan kerja kelompok. Memberikan masalah utama terkait dengan pengertian himpunan kepada mahasiswa (Lampiran dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatifalternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan pengertian himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia 30

5 PERTEMUAN 2 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang operasi bilangan bulat, bagaiman cara melakukannya? Bagaimana dengan himpunan, apakah juga bisa dilakukan operasi himpunan? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk menentukan alternatifalternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu mahasiswa dalam kelompok untuk membuat laporan untuk bahan persentasi 7. Memandu kegiatan persentasi kelompok 8. Membahas hasil diskusi kelompok C. Penutup 1. Mahasiswa dan dosen membuat kesimpulan 2. Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan operasi himpunan dan kaitannya dengan kehidupan manusia PERTEMUAN 3 A. Kegiatan Awal 1. Penyampaian tujuan pembelajaran dan kegiatan yang akan dilakukan 2. Apersepsi dan motivasi: menanyakan kepada mahasiswa tentang contoh penerapan himpunan dalam kehidupan sehari-hari? Memberikan soal-soal terkait dengan penerapan teori himpunan dalam kehidupan seharihari? (dipandu dengan masalah lanjutan dalam power point) B. Kegiatan Inti 1. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk memahami masalah yang diberikan 2. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk bertanya jika ada masih ada kelompok yang belum memahami permasalahan yang diberikan 3. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa menentukan alternatif-alternatif penyelesaian masalah. Memberikan pendampingan kepada mahasiswa untuk mengintegrasikan alternatif-alternatif penyelesaian sehingga didapatkan solusi yang paling tepat. Memandu mahasiswa untuk menyelesaikan masalah sesuai alternatif penyelesaian yang telah dipilih 6. Memandu kegiatan persentasi perwakilan mahasiswa dan memandu jalannya diskusi 7. Membahas hasil diskusi kelas C. Penutup Mahasiswa mendapat penguatan melalui kegiatan refleksi terkait dengan penerapan teori himpunan dengan kehidupan sehari-hari 31

6 Hasil rancangan yang dikembangkan dalam SAP lalu di nilai oleh pakar pembelajaran untuk dilihat kualitas pembelajaran yang sudah dirancang dan kesesuaian dengan metode yang digunakan yaitu problem-based learning. Berikut adalah hasil penilaian SAP oleh pakar pembelajaran untuk dua SAP dan telah dibuat. Tabel Rekap Hasil Uji Pakar terhadap Rancangan Pembelejaran dengan Metode Problem-Based Learning SAP 1 No. Indikator NILAI 1 Ketepatan indikator dengan kompetensi dasar yang akan dicapai 2 Ketepatan tujuan pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 3 Ketepatan media/sumber pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai Ketepatan urutan pembelajaran dengan metode problembased learning Ketepatan urutan materi pembelajaran berdasarkan metode problem-based learning 6 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep 7 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 8 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan 9 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan 10 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan 11 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan 12 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan RATA-RATA KATEGORI BAIK 32

7 Tabel Rekap Hasil Uji Pakar terhadap Rancangan Pembelejaran dengan Metode Problem-Based Learning SAP 2 No. Indikator NILAI 1 Ketepatan indikator dengan kompetensi dasar yang akan dicapai 2 Ketepatan tujuan pembelajaran dengan indikator dan kompetensi dasar yang akan dicapai 3 Ketepatan media/sumber pembelajaran dengan kompetensi dasar yang akan dicapai Ketepatan urutan pembelajaran dengan metode problembased learning Ketepatan urutan materi pembelajaran berdasarkan metode problem-based learning 6 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep 7 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 8 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan 9 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan 10 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan 11 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan 12 Ketepatan langkah pembelajaran dalam tahap membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan RATA-RATA 3.1 KATEGORI BAIK Berdasarkan hasil penilaian untuk kedua SAP didapatkan kategori baik untuk keduanya dan layak untuk digunakan. Ada beberapa masukan yang diberikan antara lain dibagian media untuk kedua SAP, urutan materi untuk kedua SAP, dan ketepatan pemberian masalah utama pada SAP 1. Ada tiga masukan yang diberikan yaitu (1) memperbaiki media dalam power point khususnya yang digunakan untuk memberikan masalah utama, (2) mengemas materi lebih 33

8 sistematis sehingga mudah dipahami oleh mahasiswa, dan (3) memperbaiki masalah utama pada SAP 1 supaya lebih menantang. Hasil SAP yang sudah diperbaiki, lalu diujicobakan untuk dilihat keterlaksanaannya sehingga didapatkan pola pembelajaran yang utuh dan sesuai dengan konsep pembelajaran dengan metode problem-based learning. Hasil ujicoba dapat dilihat dari tabel 6 dan tabel 7 dibawah ini. Tabel 6 Hasil Observasi Kegiatan Pembelajaran oleh Dosen Lain (observer) No Aktifitas Pengajar 1 Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus 2 Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 3 Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah 6 Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama 7 Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan 8 Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari Kategori Keterlaksanaan Ya Tidak CATATAN: Pembelajaran dilakukan dengan sistematis dengan tahapan yang jelas dan mudah dipahami 3

9 Tabel 7 Hasil angket respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran No Pernyataan TOTAL 1 2 Saya senang dengan pembelajaran matematika yang baru saja dilakukan Saya ingin tahu lebih jauh tentang matematika jika pembelajaran matematika seperti yang baru saja dilakukan Rata- Rata Saya bersemangat dalam belajar matematika Saya lebih leluasa untuk belajar matematika dengan pembelajaran seperti ini Saya mempunyai kesempatan untuk melihat kemampuan awal saya terkait dengan konsep yang akan dipelajari Rata-rata Setiap Aspek 3.6 Kategori SENANG karena mahasiswa mendapat kesempatan yang luas untuk berpendapat, melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar. 6 berpendapat dan menanggapi pendapat orang lain berpikir lebih kritis menentukan penyesaikan masalah dengan beberapa alternatif melakukan refleksi terhadap jawaban saya dengan pendapat teman lain Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi menentukan solusi masalah yang diberikan Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah Pembelajaran memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk berpendapat, menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian 12 Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan refleksi terhadap hasil solusi yang dibuat Jika pembejaran ini dilakukan terus menerus akan membuat kemampuan berpikir kristis saya meningkat Jika pembelajaran ini dilakukan terus menerus akan membuat saya terampil dalam memecahan masalah matematika sehari-hari Pembelajaran dengan model ini perlu dilanjutkan lagi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika Rata-rata Total Ada harapan mahasiswa untuk dapat diteruskan model pembelajaran dengan metode Problem-based Learning Kategori SENANG Hasil inilah yang dijadikan sebagai landasan untuk menilai apakah pembelajaran yang dikembangkan dapat diimplementasikan atau belum. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penilaian teman sejawat dan penilaian mahasiswa maka model pembelajaran dengan metode problem-based learning dapat diimplementasikan. 3

10 .2 HASIL IMPLEMENTASI Rancangan pembelajaran yang sudah dikembangkan dan direvisi kemudian diimplementasikan dalam pembelajaran mata kuliah Konsep Dasar Matematika. Materi yang dibahas tentang Himpunan dan Persamaan Kuadrat. Materi himpunan disampaikan dalam tiga kali pertemuan dan materi Persamaan kuadrat dilakukan dalam dua kali pertemuan. Lalu dilanjutkan dengan penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa dalam kegiatan tes. Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan lalu diberikan angket untuk melihat respon mereka terkait dengan proses pelaksanaan pembelajaran. Berikut adalah rekap angket respon mahasiswa terhadap pembelajaran yang sudah dilaksanakan. Tabel 8 Hasil angket respon mahasiswa terhadap proses pembelajaran No Pernyataan TOTAL Rata-Rata Rata-rata Setiap Aspek Analisis 1 2 Saya senang dengan pembelajaran matematika yang baru saja dilakukan Saya ingin tahu lebih jauh tentang matematika jika pembelajaran matematika seperti yang baru saja dilakukan Saya bersemangat dalam belajar matematika Saya lebih leluasa untuk belajar matematika dengan pembelajaran seperti ini Saya mempunyai kesempatan untuk melihat kemampuan awal saya terkait dengan konsep yang akan dipelajari Berdasarkan rata-rata setiap aspek menunjukkan adanya rasa senang mahasiswa terhadap proses pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa dapat belajar dengan baikkarena mendapat kesempatan yang luas untuk berpendapat, melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar. 6 berpendapat dan menanggapi pendapat orang lain berpikir lebih kritis menentukan penyesaikan masalah dengan beberapa alternatif melakukan refleksi terhadap jawaban saya dengan pendapat teman lain Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi menentukan solusi masalah yang diberikan Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan diskusi dalam menyelesaikan masalah Nilai rata-rata aspek ini menunjukkan bahwa pembelajaran memberikan kesempatan yang luas kepada mahasiswa untuk berpendapat, menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian 12 Pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada kelompok untuk melakukan refleksi terhadap hasil solusi yang dibuat Jika pembejaran ini dilakukan terus menerus akan membuat kemampuan berpikir kristis saya meningkat Jika pembelajaran ini dilakukan terus menerus akan membuat saya terampil dalam memecahan masalah matematika sehari-hari Pembelajaran dengan model ini perlu dilanjutkan lagi untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika Nilai rata-rata aspek ini menunjukkan bahwa ada harapan mahasiswa untuk dapat diteruskan model pembelajaran dengan metode Problem-based Learning 36

11 Berdasarkan respon mahasiswa menunjukkan adanya tanggapan yang positif terhadap pembelajaran yang sudah dilakukan. Mareka merasa senang karena diberi kesempatan yang luas untuk berpendapat, melihat kemampuan awal mereka sehingga mereka memiliki semangat untuk belajar. Perubahan juga terjadi pada saat pembelajaran, dosen memberikan kesempatan mahasiswa untuk menanggapi pendapat orang lain, berpikir kritis, memilih alternatif jawaban, melakukan refleksi hasil dengan teman lain, dan melakukan diskusi dengan teman satu kelompok dalam menentukan penyelesaian. Bukan sekedar itu, respon mahasiswa juga menunjukkan bahwa ada harapan mahasiswa untuk belajar dengan pembelajaran menggunakan model pembelajaran yang dikembangkan dengan metode Problem-based Learning. Selain hasil repon mahasiswa terhadap proses pembelajaran, keberhasilan proses pembelajaran ditunjukkan dari hasil tes tulis dalam bentuk soal cerita. Hasil tes inilah yang akan dipakai untuk melihat peningkatan kemampuan berpikir kristis dan kemampuan memecahkan masalah setelah pelaksanaan pembelajaran. Berikut adalah hasil tes mahasiswa yang dipakai untuk melihat kemampuan berpikir kritis dan kemampuan meyelesaikan masalah. Tabel 9 Daftar Skor Kemampuan Berpikir Logis Mahasiswa No Interval Kategori Awal Akhir Peningkatan Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 1 78 Tinggi 11% 7 20% 3 9% 2-77 Sedang 1 0% 19 % 1% Rendah 17 9% 9 26% 8 23% TOTAL 3 100% 3 100% 16 6% Tabel 10 Daftar Skor Kemampuan Memecahkan Masalah No Interval Kategori Awal Akhir Peningkatan Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen 1 78 Tinggi 7 20% 11 31% 11% 2-77 Sedang 12 3% 17 9% 1% Rendah 16 6% 7 20% 9 26% TOTAL 3 100% 3 100% 18 1% Hasil ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan berpikir kritis mahasiswa dan kemampuan mahasiswa dalam memecahkan masalah yang kaitannya dengan matematika meskipun belum maksimal. Dengan demikian implementasi model pembelajaran dengan metode problem-based learning dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan kemampuan 37

12 mememcahkan masalah matematika, dalam hal ini untuk materi himpunan dan persamaan kuadrat dalam mata kuliah Konsep Dasar Matematika I..3 PEMBAHASAN Seperti yang telah dipaparkan pada tahap pengembangan bahwa pengembangan model pembelajaran dengan metode problem-based learning ini menggunakan model pengembangan menurut Borg & Gall (1983), Nana S. Sukmadinata (2007), Dick & Carey (200). Prosedur yang sudah ada diadaptasi menjadi empat tahap pengembangan yaitu (1) tahap studi pendahuluan, (2) tahap penyusunan draft produk, (3) tahap pengembangan dan evaluasi, dan () tahap akhir. Tahapan pembelajaran dikembangkan dalam delapan kegiatan yaitu: 1. Memberikan masalah utama kepada mahasiswa terkait dengan konsep yang dipelajari sebagai stimulus 2. Mengorganisasikan mahasiswa dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan menggali informasi yang relevan dengan masalah yang diberikan 3. Memberi kesempatan kepada mahasiswa mengajukan pertanyaan tentang apa yang mereka tidak mengerti terkait dengan masalah yang diberikan. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk memprioritaskan beberapa alternatif solusi masalah. Mengarahkan mahasiswa dalam kelompok untuk mengintegrasikan pendapat untuk menyeleksi solusi masalah 6. Mendampingi mahasiswa dalam kelompok Memecahkan masalah dengan solusi masalah yang sudah dipilih dan disepakati bersama 7. Meminta perwakilan kelompok untuk menyampaikan hasil pemecahan masalah kelompok lain memberikan tanggapan 8. Membimbing mahasiswa melakukan refleksi diri terkait dengan materi dan kebermanfaatkan materi pelajaran dengan kehidupan mereka sehari-hari Delapan tahapan kegiatan ini dirancang secara sistematis dengan tujuan memberikan alur pikir kepada mahasiswa secara benar dalam memahami persoalan sampai menyelasaikan persoalan tersebut. Langkah ini juga memberikan pelajarankepada mahasiswa bahwa untuk menyelesaikan persoalan diperlukan beberapa hal yaitu bagaimana mahasiswa memamhi sebuah persoalan, hal apa saja yang harus dipersiapkan untuk menyelesaikan masalah, bagaimana mendapat informasi sebagai bahan untuk memecahkan masalah, bagaimana mengumpulkan alternative pemecahan, bagaimana mengambil keputusan penyelesaian terbaik yang diambil bersama dalam kelompok, bagaimana bekerja sama, bagaimana memproses pemecahan masalah, 38

13 sampai bagaimana menyampaikan hasil pemecahan dan membahas dengan kelompok lain, dan bagaimana mengimplementasi pemecahan itu dalam kehidupan sehari-hari. Langkah-langkah yang sistematis inilah yang nantinya akan melatih dan memberi pengalaman kepada mahasiswa bagaimana berpikir secara benar. Dengan demikian kemampuan berpikir mereka semakin meningkat sehingga mahasiswa semakin kritis dalam menanggapi sesuatu dengan alur pikir yang benar. Keadaan ini sesuai dengan tujuan dan kompetensi yang akan dicapai dalam pembelajaran matematika yaitu mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang melalui latihan bertindak atas dasar kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Hasil pengembangan sudah dilakukan menunjukkan bahwa model pembelajaran dengan metode problem-based learning memiliki kategori yang baik dan layak diimplementasi baik menurut ahli, teman sejawat, maupun mahasiswa. Hasil dari implementasi pembelajaran memberikan gambaran yang luar biasa dimana terjadi peningkatan kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah matematika bagi mahasiswa. Peningkatan yang terjadi bukan terjadi begitu saja, tetapi mengalami proses yang cukup panjang. Mulai bagaimana mahasiswa harus belajar bagaimana memahami masalah, mencari informasi sebagai bahan pemecahan masalah, merumuskan beberapa pemecahan masalah, memilih alternative pemecahan yang efektif, bekerja sama dalam pemecahan masalah. Proses yang terjadi sedikit demi sedikit ini akhirnya memberikan pengalaman bagaimana mereka harus berpikir benar dan sistematis serta selalu tanggap terhadap persoalan itu. Proses inilah yang membuat mereka semakin kristis dalam memecahkan masalah. Dengan proses inilah berangsurangsur kemampuan berpikir kritis mereka semakin meningkat dan kemampuan mereka dalam memecahan masalah semakin meningkat pula. 39

SAP (1) PROGRAM STUDI : S-1 PGSD Bobot : 2 sks, T/P/L : 2/0/0

SAP (1) PROGRAM STUDI : S-1 PGSD Bobot : 2 sks, T/P/L : 2/0/0 [ FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Jl. Diponegoro 56 60 SALATIGA SAP (1) Semester : 2 Form : Kode: : JG 234 Matakuliah : Konsep Dasar Matematika I PROGRAM STUDI :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PEKALONGAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PEKALONGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 1 PEKALONGAN Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran Topik Waktu : Matematika-Wajib : Geometri : 1 2 Jam A. Tujuan Pembelajaran Melalui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal 4.1.1.1 Kondisi Proses Pembelajaran Kondisi pembelajaran yang terpusat pada guru terjadi pada pembelajaran matematika di

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER OLEH MAHASISWA CALON GURU FISIKA Susilawati Program Studi Pendidikan Fisika, IKIP PGRI Semarang Jln. Lontar No. 1 Semarang susilawatiyogi@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini akan menjelaskan tentang hasil penelitian dan pembahasan tentang gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan metode problem-based learning, deskripsi kemampuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk mengkaji keefektifan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and Development, R&D). Borg & Gall (Sugiyono 2011: 47) menyatakan bahwa research and development

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Setting Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Setting Penelitian menjelaskan tentang lokasi berlangsungnya penelitian, pada

Lebih terperinci

LAPORAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INOVATIF

LAPORAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INOVATIF HALAMAN JUDUL LAPORAN IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN INOVATIF PROGRAM HIBAH DIA BERMUTU BATCH II TAHUN 3 IMPLEMENTASI PROBLEM-BASED LEARNING UNTUK MENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN MEMECAHAN MASALAH

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. KAJIAN TEORI 1. Pembelajaran Matematika a. Pembelajaran Matematika di SD Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SDN Mlowo Karangtalun 04 Kecamatan Pulokulon Kabupaten Grobogan. SDN Mlowo Karangtalun

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 01/Tahun XVIII/Mei 2014 PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS VA SD NEGERI JETIS 1 YOGYAKARTA MELALUI PROBLEM SOLVING SYSTEMATIC Sukemi Guru Kelas V SD Negeri Jetis 1 Yogyakarta Abstrak Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman

BAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai proses pemberian bimbingan terhadap anak oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar mencapai kedewasaan.

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMELAJARAN (RPP) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMP : Matematika-Wajib : VIII/1 : Fungsi : 10 40 menit A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai bagian dari kurikulum di sekolah, memegang peranan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan yang mampu bertindak atas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Kondisi Awal 1.1.1. Kondisi Aktifitas Pembelajaran Pelaksanaan pembelajaran khususnya pembelajaran matematika di SDN Kalangsono 02 Kecamatan Banyuputih Kabupaten

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Politeknik sebagai perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tingkat diploma III dan diploma IV merupakan satu bagian dari Sistem Pendidikan Nasional

Lebih terperinci

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER

KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER KAJIAN KESULITAN MAHASISWA TERHADAP MATA KULIAH STATISTIKA ELEMENTER Yusri Wahyuni 1 dan Fauziah 2 1,2) Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Lebih terperinci

A. Latar Belakang Masalah

A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Pengembangan yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti langkah penelitian dan pengembangan dari Borg dan Gall. Menurut Borg dan Gall (Sukmadinata, 2011)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu dasar yang menjadi alat untuk mempelajari ilmu-ilmu yang lain. Oleh karena itu penguasaan terhadap matematika mutlak diperlukan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang memerlukan kemampuan intelektual, materinya berupa tematema

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang memerlukan kemampuan intelektual, materinya berupa tematema 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan keterampilan yang memerlukan kemampuan intelektual, materinya berupa tematema esensial, aktual serta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kabila Kabupaten Bone Bolango pada pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang berlangsung BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain dan Paradigma Penelitian Desain dan paradigma penelitian yang digunakan diadaptasi dari model pendekatan sistem yang dikembangkan oleh Dick dan Carrey (2003), yang

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan

09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang B. Tujuan 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu 50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus

Lebih terperinci

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir.

Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir. Penerapan Metode Smart Games untuk Meningkatkan Hasil Belajar Bilangan Berpangkat Pada Siswa Kelas IX SMPN 1 Kalidawir Widaryantii 1 1 SMPN 1 Kalidawir, Tulungagung Email: 1 widaryanti@gmail.com Tersedia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi secara cepat dan mudah dari berbagai sumber. Dengan demikian

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/1 Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Determinan dan Invers suatu Matriks Waktu : 2 45 menit A. Kompetensi Inti SMA

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMA N 5 Banda Aceh Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : X / 2 Materi : Trigonometri Materi Pokok : 1. Ukuran Sudut dan Konsep Dasar Sudut 2. Perbandingan

Lebih terperinci

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari

Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang. Novita Sari Menemukan Rumus Luas Lingkaran dengan Konteks Bundaran Air Mancur Palembang Novita Sari A. PENDAHULUAN Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran

Lebih terperinci

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang

48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang 48. Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunalaras (SMALB E) A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa memiliki pengetahuan konseptual tentang silabus dan prosedur perkuliahan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN. : Mahasiswa memiliki pengetahuan konseptual tentang silabus dan prosedur perkuliahan SATUAN ACARA PERKULIAHAN Topik/ Pokok Bahasan 1 : Penjelasan silabus dan prosedur perkuliahan : Mahasiswa memiliki pengetahuan konseptual tentang silabus dan prosedur perkuliahan 1 Pengantar perkuliahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam jenis Penelitian Tindakan Kelas. Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika adalah suatu alat untuk mengembangkan cara berpikir. Salah satu hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika adalah pemecahan masalah. Hampir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yang menghasilkan produk. Produk pengembangan berupa RPP dan LKS dengan pendekatan saintifik berbasis problem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah satu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu pengembangan model pembelajaran Problem posing berbasis aktivitas belajar siswa dengan pendekatan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan : SMP... Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII / 1 Materi Pokok : Perbandingan dan Skala Alokasi Waktu : 1 JP x 30 Menit ( 1 kali pertemuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA NEGERI 6 SEMARANG MELALUI MODEL PBL PRISMA 1 (201 8 ) PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/prisma/ MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMBUKTIAN MATEMATIS DAN RASA INGIN TAHU SISWA KELAS XI MIPA SMA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara. Oleh karena

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di kelas III SDN 2 Ngaren, yang terletak di desa Ngaren, Kecamatan Pedan, Kabupaten Klaten, pada semester II tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan masyarakat menyebabkan perubahan-perubahan dalam masyarakat, perubahan ini akan menyebabkan perubahan

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian penembangan yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan dan menghasilkan suatu produk dengan kualifikasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam penelitian diperlukan suatu metode dan teknik penelitian yang sesuai dengan masalah yang diteliti sehingga hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D).

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model pengembangan produk yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/ R&D). Penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

09. Mata Pelajaran Matematika

09. Mata Pelajaran Matematika 09. Mata Pelajaran Matematika A. Latar Belakang Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelajaran pada hakikatnya adalah suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak dengan sumber belajar, dan anak dengan pendidik (Majid, 2014:15). Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA). Matematika perlu. diberikan kepada semua siswa mulai dari sekolah dasar untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan di Indonesia mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah Menengah Atas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal.

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan berbagai kompetensi tersebut belum tercapai secara optimal. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dapat diartikan sebagai suatu proses atau usaha sadar dan penuh tanggung jawab dari orang dewasa dalam membimbing, memimpin, dan mengarahkan peserta

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Berpikir Kritis Menurut Ennis (Kuswana, 2012) berpikir kritis adalah berfikir yang wajar dan reflektif yang berfokus pada memutuskan apa yang harus diyakini

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Secara sederhana dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (Action research)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode Penelitian adalah suatu cara atau prosedur yang dipergunakan untuk melakukan penelitian sehingga mampu menjawab rumusan masalah dan tujuan penelitian (Aji Suraji). Menurut

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Pengembangan Hasil dari penelitian ini berupa (1) sebuah LKS berbasis creative problem solving pada materi barisan dan deret tak hingga, (2)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika merupakan ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Matematika dipelajari, dikembangkan, dan digunakan untuk menyelesaikan permasalahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam

I. PENDAHULUAN. yang telah di persiapkan sebelumnya untuk mencapai tujuan. Dalam 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik dan pengajar yang menggunakan segala sumber daya sesuai dengan perencanaan yang telah di persiapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) A. IDENTITAS Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Atas Kelas / Semester : XII / 5 (lima) Mata Pelajaran : Matematika Program : Wajib Pokok Bahasan : Barisan dan Deret

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dihadapi. Dalam proses pembelajaran, guru maupun siswa juga

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang dihadapi. Dalam proses pembelajaran, guru maupun siswa juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang memiliki berbagai masalah yang harus dipecahkan dan menuntut mereka untuk berfikir kreatif dalam menemukan solusi atas masalah yang sedang dihadapi.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengetahuan Prosedural Matematika

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Pengetahuan Prosedural Matematika 5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Pengetahuan Prosedural Matematika Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengetahuan diartikan sebagai segala sesuatu yang diketahui. Prosedur adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan atau Research and Development (R & D). Menurut Sugiyono (2007: 407), penelitian

Lebih terperinci

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati

PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN. Sri Eti Ermawati Didaktikum: Jurnal Penelitian Tindakan Kelas Vol. 17, No. 2, Mei 2016 (Edisi Khusus) ISSN 2087-3557 PENINGKATAN MENGHITUNG OPERASI BILANGAN BULAT DENGAN METODE EKSPOSITORY BERBANTUAN MEDIA GARIS BILANGAN

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnaya

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnaya RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMAN Plus Provinsi Riau Mata Pelajaran : Matematika Minat Kelas/Semester : XI/I Materi Pokok : Persamaan Trigonometri Alokasi Waktu : Menit A. Kompetensi

Lebih terperinci

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan

III. METODE PENGEMBANGAN. prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan III. METODE PENGEMBANGAN Bab III ini berisi paparan tentang tiga hal, yakni (1) model pengembangan, (2) prosedur pengembangan yang terdiri atas (a) studi pendahuluan, (b) desain dan pengembangan, dan (c)

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah Mata pelajaran Kelas/Semester Materi Pokok Alokasi Waktu : SMA : Matematika : X/ (satu) : Barisan dan Deret : 2 x 45 Menit A. Kompetensi Inti. Menghayati

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I Lampiran 1 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR PPL I STANDAR KOMPETENSI 1. Mahasiswa terampil menerapkan paradigma baru pendidikan dan model inovatif sebagai usaha reformasi pendidikan masa kini. 2.

Lebih terperinci

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sri Isminah SDN 2 Watulimo Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek Sri Isminah, Membantu Siswa Mengingat Kembali Pelajaran... 161 MEMBANTU SISWA MENGINGAT KEMBALI PELAJARAN PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN LEWAT METODE DISKUSI KELOMPOK PADA SISWA KELAS I TAHUN 2014/2015

Lebih terperinci

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika di Kelas IV SD Negeri Pabelan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai dari jenjang sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Langkah Langkah Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memeroleh produk berupa LKS praktikum berbasis inkuiri pada topik pembuatan dan pengujian sabun. Untuk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2):

BAB I PENDAHULUAN (1982:1-2): BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang menduduki peranan penting dalam berbagai disiplin ilmu. Karena itu matematika sangat diperlukan, baik untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2) BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Sesuai dengan karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK), prosedur penelitian yang akan ditempuh adalah suatu bentuk proses pengkajian berdaur siklus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat

BAB I PENDAHULUAN. mutu pendidikan dari bangsa itu sendiri karena pendidikan yang tinggi dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Nurul Khuswatun, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Evi Nurul Khuswatun, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses yang tak bisa terpisah dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan pendidikan menentukan model manusia yang akan dibentuknya. Karena

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kemampuan Berargumentasi Kemampuan adalah kuasa, kesanggupan melakukan sesuatu (Tim Penyusun Kamus, 2005). Argumentasi adalah suatu bentuk retoritika yang berusaha untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP

2015 PEMBELAJARAN IPA TERPADU TIPE WEBBED TEMA TEKANAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMP DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i LEMBAR HAK CIPTA... ii HALAMAN PENGESAHAN TESIS... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR LAMPIRAN... ix ABSTRAK... v BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai sumber data, metode penelitian, langkahlangkah penelitian, instrumen penelitian, dan definisi operasional. Pembahasan secara lebih terperinci

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati posisi penting dalam mencetak generasi yang handal dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menempati posisi penting dalam mencetak generasi yang handal dan BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang Pendidikan menempati posisi penting dalam mencetak generasi yang handal dan mampu bersaing dalam setiapsektor kehidupan.tanpa adanya pendidikan yang bermutu faktor kreativitas

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Semester : X/Ganjil Mata Pelajaran : Matematika-Wajib Topik : Definisi Matriks, Jenis-jenis matriks, Transpos Matriks, Kesamaan dua

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Contoh RPP Kurikulum 01 Tadris Matematika IAIN Salatiga RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Satuan Pendidikan : SMA / MA / SMK Mata Pelajaran : Matematka Kelas/Semester : X / 1 Materi Pokok : Eksponen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan

BAB I PENDAHULUAN. di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran matematika adalah salah satu mata pelajaran yang di ajarkan di sekolah. Mata pelajaran matematika memiliki tujuan umum yaitu memberikan penekanan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PERTANYAAN-PERTANYAAN INOVATIF PADA POKOK BAHASAN LINGKARAN (PTK Di SMP N 1 BOYOLALI Kelas VIII Semester 2 Tahun Ajaran 2008/2009) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci