METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

ANALISIS KORELASI KANONIK TERHADAP HUBUNGAN RESTRUKTURISASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN. Oleh FERI TARSJIANSAH H

A. Kerangka Pemikiran Restoran fast food yang banyak bermunculan di kota Bogor saat ini memicu persaingan antar restoran fast food tersebut di kota

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian menurut Silalahi ( 2010 : 180) yaitu, rencana dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian eksplanatori yang bersifat eksplanatory

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen sumber daya manusia,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaruh service convinience terhadap

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, tipe disain penelitian yang digunakan bersifat

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pengaruh pemanfaatan fasilitas perpajakan Sunset Policy terhadap tingkat

BAB 3 METODE PENELITIAN. dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Dalam penelitian ini, jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN Alur Pikir Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan dan hipotesis yang ditentukan, maka penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian adalah Inspektorat Provinsi Gorontalo. Penelitian ini

HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan Sejarah Singkat Perusahaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Setelah merumuskan hipotesis yang diturunkan secara deduktif dari landasan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2013:2).

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian adalah sesuatu yang akan kita ukur. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

agar penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data sesuai yang dan menjadi objek inferensi, Statistika inferensi mendasarkan diri pada dua

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan dan kegunaan tertentu. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan bahwa, Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang

BAB III METODE PENELITIAN. Tengah Kota Gorontalo sebagai lokasi penelitian. Hal ini didasarkan pada

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.

III. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory research. Jenis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Verifikatif, dengan jenis pendekatan survei. Menurut Nazir (2005: 63), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian ini, maka permasalahan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis, diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek pada penelitian ini adalah tingkat partisipasi dari

Uji Validitas dan Reliabilitas

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan permasalahan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 8 Bandar Lampung pada semester

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 7 SMP Negeri 8

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. dengan menggunakan jenis penelitian eksplanatif dan metode penelitian kuantitatif.

Transkripsi:

III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Dalam penelitian ini, kerangka berpikir diarahkan untuk mendapatkan konsep-konsep penelitian yang berkaitan dengan permasalahan yang ada sehingga dapat dijadikan sebagai landasan dalam setiap tahapan penelitian. Salah satu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana tingkat hubungan restrukturisasi organisasi terhadap kinerja karyawan PD Pasar Jaya unit area 03 Pramuka. PD Pasar Jaya memiliki salah satu hambatan yaitu persaingan yang ketat dengan menjamurnya pasar modern. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk menetapkan kebijakan organisasi agar tetap bertahan dalam menjalankan perusahaan. Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi dan dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas, produktivitas serta pendayagunaan semua sumber daya yang dimiliki, maka pada tahun 2003 PD Pasar Jaya mulai melakukan restrukturisasi organisasi. Langkah restrukturisasi diambil manajemen PD Pasar Jaya dalam rangka perbaikan organisasi agar lebih efektif dan efisien. Perubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan kembali berbagai sistem internal seperti ukuran (struktur dan jumlah karyawan), arus kerja, kompleksitas tugas, infrastruktur, hubungan kewenangan formal, kontrol formal, dan sistem komunikasi. Tujuan dari restrukturisasi ini yaitu untuk meningkatkan kinerja nilai perusahaan. Kinerja perusahaan dapat dilihat melalui kinerja para karyawannya. Menurut Simamora (2004), banyak hal yang dapat diukur untuk menentukan kinerja karyawan sebagaimana diperlihatkan melalui Tabel 2. sebelumnya. Hal-hal tersebut mencakup tiga aspek yaitu karakteristik individu, perilaku dan hasil. Berdasarkan hasil restrukturisasi organisasi, perusahaan menyetujui bahwa pada penelitian ini kinerja karyawan akan diteliti melalui hal-hal yang mencakup kualitas pekerjaan, kuantitas

pekerjaan, penguasaan pekerjaan, tanggung jawab, disiplin, hubungan kerja, sikap, inisiatif, dan partisipasi. PD Pasar Jaya Visi, Misi, dan Tujuan PD Pasar Jaya Kebijakan Organisasi Restrukturisasi 1. Ukuran Struktur a. Organisasi b. Jumlah Karyawan 2. Jumlah Karyawan 3. Arus Kerja 4. Kompleksitas Tugas 5. Infrastruktur 6. Wewenang Formal 7. Kontrol Formal 8. Sistem komunikasi Korelasi Kanonik Kinerja 1. Kualitas pekerjaan 2. Kuantitas pekerjaan 3. Tanggung jawab 4. Disiplin 5. Hubungan kerja 6. Penguasaan pekerjaan 7. Sikap 8. Inisiatif 9. Partisipasi Kinerja Karyawan Kinerja PD Pasar Jaya Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian

Dalam penelitian ini peneliti akan menganalisis tingkat hubungan antara restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan yang akan dianalisis dengan menggunakan metode analisis korelasi kanonik. Melalui metode ini dapat dicari kombinasi linier yang memiliki korelasi terbesar sehingga dapat mengidentifikasi korelasi maksimum dari hubungan antara restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan. Selanjutnya dapat diketahui komponen-komponen dari variabel restrukturisasi organisasi yang memiliki kontribusi paling besar terhadap kinerja karyawan PD Pasar Jaya. Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian yang digambarkan diatas, peubah bebas (variabel independen) dalam penelitian ini adalah restrukturisasi organisasi sedangkan yang menjadi peubah tidak bebas (variabel dependen) yaitu kinerja karyawan. Sebelum dilakukan pengolahan data, data ordinal/skala Likert dari kuesioner akan dikonversi ke dalam skala interval untuk mendapatkan tingkat keakuratan hasil analisis data yang lebih baik serta menormalkan sebaran data. Pengolahan data dilakukan dengan bantuan software Microsoft Excel 2007, SPSS 15 for Windows, dan Minitab 15 for Windows. Konversi data dari skala ordinal menjadi skala interval dilakukan dengan menggunakan bantuan program macro-minitab. 3.2. Uji Hipotesis Hipotesis adalah jawaban sementara yang menyatakan adanya hubungan diantara variabel-variabel tertentu. Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini yaitu adanya sebuah hubungan yang positif antara restrukturisasi organisasi dengan kinerja karyawan pada PD Pasar Jaya unit area 03 Pramuka. Berikut adalah rincian yang diperlukan untuk kepentingan pengujian hipotesis: 1. Ukuran a. Variabel-variabel ukuran struktur organisasi memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin efisien struktur organisasi berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan.

b. Variabel-variabel ukuran jumlah karyawan memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin efisien ukuran jumlah karyawan berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 2. Variabel-variabel arus kerja memiliki ukuran hubungan dengan variabelvariabel kinerja karyawan. Semakin baik indikator-indikator arus kerja berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 3. Variabel-variabel kompleksitas tugas memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin baik indikator-indikator kompleksitas tugas berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 4. Variabel-variabel kualitas infrastruktur memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin baik kualitas infrastruktur berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 5. Variabel-variabel kewenangan formal memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin baik pengelolaan indikatorindikator kewenangan formal berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan.

6. Variabel-variabel kontrol formal memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin baik indikator-indikator kontrol kontrol formal berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 7. Variabel-variabel sistem komunikasi memiliki ukuran hubungan dengan variabel-variabel kinerja karyawan. Semakin baik indikator-indikator sistem komunikasi berhubungan dengan meningkatnya kinerja karyawan. 3.3. Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diperoleh dari hasil penelitian sebelumnya serta studi literatur, baik dari buku-buku, data dari perusahaan, maupun sumber-sumber lain yang menunjang penelitian. Metode pengumpulan data pada penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode sensus. Penggunaan metode ini berlaku jika anggota populasi relatif kecil sehingga tidak diperlukan pengambilan sebagian anggota populasi yang dijadikan sampel. Data awal diperoleh dari penyebaran kuesioner terhadap 71 responden yang merupakan jumlah seluruh karyawan PD Pasar Jaya unit area 03 Pramuka, Jakarta Timur. 3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas 3.4.1. Uji Validitas Uji validitas menunjukkan sejauh mana data yang ditampung pada suatu kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur. Langkah-langkah dalam mengukur validitas kuesioner yaitu melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden, mempersiapkan tabel tabulasi jawaban, dan menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pertanyaan dengan skor

total memakai rumus Pearson Correlation Product Moment (Umar, 2003), yaitu: = ( )( ) {( ) ( ) }{( ) ( ) ]...(1) Keterangan: r = Nilai koefisieen korelasi n = Jumlah responden x = Skor butir instrumen y = Total skor Hipotesis yang digunakan: = Instrumen dinyatakan tidak valid (ρ = 0) = Instrumen dinyatakan valid (ρ 0) Setelah dihitung, nilai korelasi yang diperoleh dibandingkan dengan angka kritik tabel korelasi nilai r, dengan n = 30 orang dan taraf signifikansi sebesar 5% dan diperoleh nilai r tabel sebesar 0,361. Jika nilai korelasi yang diperoleh lebih dari 0,361 maka H o ditolak dan diterima. Artinya, data tersebut dikatakan valid apabila nilai r lebih besar dari r tabel. Sebaliknya, apabila nilai r lebih kecil dari r tabel, maka data tersebut dikatakan tidak valid. 3.4.2. Uji Reliabilitas Menurut Umar (2003), reliabilitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukan oleh instrumen pengukuran. Umumnya instrumen yang valid sudah pasti reliabel, tetapi instrumen yang reliabel belum tentu valid, oleh karena itu diperlukan pengujian reliabilitas instrumen. Teknik yang digunakan untuk mengukur reliabilitas instrumen digunakan teknik Alfa Cronbach (Sugiyono, 2004) dengan rumus sebagai berikut: r = ( ) 1 (2)

Keterangan: r i k S S = Keandalan instrumen = Mean kuadrat subyek = Mean kuadrat kesalahan = Varians total Rumus untuk menghitung varians total dan varians item adalah sebagai berikut: S = ( ) (3) Keterangan: JKi JKs S =.(4) = Jumlah kuadrat skor item. = Jumlah kuadrat subyek. Nilai alpha yang dihasilkan dari pengujian reliabilitas kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan klasifikasi nilai alpha berikut: Tabel 3. Klasifikasi nilai alpha Klasifikasi Nilai Alpha α > 0,9 α > 0,8 α > 0,7 α > 0,6 α > 0,5 α > 0,4 Sumber: George dan Mallery, 2003. Kesimpulan sempurna (excellent) baik (good) dapat diterima (acceptable) diragukan (questionable) lemah (poor) tidak dapat diterima (unacceptable) Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan untuk dijadikan sebagai alat ukur penelitian. Untuk pengujian validitas dan reliabilitas, data yang diperoleh akan ditabulasi dan diolah dengan

rumus statistika menggunakan bantuan software Microsoft Excel 2007 dan SPSS 15 for windows. 3.5. Pengolahan dan Analisis Data 3.5.1. Skala Likert Salah satu cara yang paling sering digunakan dalam menentukan skor adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert adalah ukuran gabungan yang didasarkan pada struktur intensitas pertanyaan-pertanyaan. Skala Likert berhubungan dengan pertanyaan tentang sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak senang, (Kinnear dalam Umar, 2003). dan baik-tidak baik Skala penilaian yang dipakai pada penelitian adalah skala Likert. Dalam hal ini digunakan kuesioner yang akan dibagikan pada sekelompok responden untuk memperoleh data. Untuk menentukan skor masing-masing butir pertanyaan diukur dengan skala Likert lima poin, yaitu angka 1-5 yang merupakan jenjang skor setiap pertanyaan dengan kriteria berikut: Tabel 4. Bobot nilai jawaban responden Jawaban Responden Bobot Nilai 3.5.2. Konversi Data Sangat setuju 5 Setuju 4 Cukup setuju 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 Data skala likert termasuk tipe data ordinal. Menurut Nazir dalam Waryanto dan Millafati (2006), tipe data ordinal seringkali menggunakan pendekatan analisis jalur dan untuk itu membutuhkan perhitungan matematis di dalamnya. Oleh karena itu skala pengukuran data yang dibutuhkan minimal berskala interval. Jika

data yang akan dianalisis berskala ordinal, maka perlu ditransformasi terlebih dulu menjadi skala interval agar dapat digunakan untuk analisis lebih lanjut. Untuk mendapatkan tingkat keakuratan hasil analisis data yang lebih baik, data skala likert/ordinal kemudian diubah ke dalam skala interval. Konversi data pada penelitian ini memiliki tujuan untuk mengintervalkan data hasil pengukuran skala Likert agar dapat dilakukan perhitungan aritmatika terhadap data tersebut. Hasil dari konversi data adalah berupa angka-angka yang berdistribusi normal sehingga dapat dilakukan pengolahan dengan metode statistika parametrik pada data tersebut. Proses konversi data dilakukan dengan menggunakan bantuan software Minitab 15 for Windows. Perlu diketahui, penggunaan Minitab 15 for Windows dalam konversi data memerlukan penulisan sintaks dan penggunaan program macro- Minitab. Hal ini dikarenakan belum tersedianya fungsi atau model konversi data untuk melakukan transformasi data dalam perangkat lunak statistik saat ini (SPSS, SAS, Minitab, dan lainnya). 3.5.3. Analisis Korelasi Kanonik (Canonical Correlation analysis) Analisis korelasi kanonik adalah salah satu teknik analisis statistik yang digunakan untuk melihat hubungan antara segugus variabel dependen (,,, ) dengan segugus variabel independen (,,, ). Analisis ini dapat mengukur tingkat keeratan hubungan antara segugus variabel dependen dengan segugus variabel independen. Disamping itu, analisis korelasi kanonik juga mampu menguraikan struktur hubungan didalam gugus variabel independen. Analisis korelasi kanonik berfokus pada korelasi antara kombinasi linear dari gugus variabel dependen dengan kombinasi linear dari gugus variabel independen. Ide utama dari analisis ini adalah mencari pasangan dari kombinasi linear ini yang memiliki korelasi terbesar. Pasangan dari kombinasi linear ini disebut fungsi kanonik dan korelasinya disebut korelasi kanonik.

Jenis data dalam variat kanonikal yang digunakan dalam analisis korelasi kanonikal dapat bersifat metrik maupun nonmetrik. Bentuk umum fungsi kanonikal adalah sebagai berikut: + +. = + +..(5) (metrik, nonmetrik) (metrik, nonmetrik) Keterangan: Y = Variabel dependen (Kinerja karyawan) X = Variabel independen (Restrukturisasi organisasi) Secara umum, jika terdapat sejumlah p variabel bebas,,, dan q variabel tidak bebas,,, maka banyak pasangan variat adalah minimum p dan q. Jadi hubungan linier yang mungkin terbentuk adalah: = + + = + + dan = + + = + + = + + = + +.. (6) dimana r adalah nilai minimum p dan q. Hubungan ini dipilih sedemikian sehingga korelasi antara U 1 dan V 1 menjadi korelasi maksimum; korelasi U 2 V 2 juga maksimum diantara variabelvariabel yang tidak berhubungan dengan U 1 dan V 1 ; korelasi U 1, V 1,

U 1, dan V 2, dan seterusnya. Setiap pasang variabel kanonikal (U 1, V 1 ), (U 2, V 2 ),, (U r, V r ) merepresentasikan dimensi bebas dalam hubungan antara dua himpunan variabel (X 1, X 2,, X p ) dan (Y 1, Y 2,, Y q ). Pasangan pertama (U 1, V 1 ) mempunyai korelasi tertinggi karena merupakan korelasi penting; pasangan kedua (U 2, V 2 ) mempunyai korelasi tertinggi kedua karenanya menjadi korelasi terpenting kedua; dan seterusnya. Analisis korelasi kanonikal dimulai dengan matriks korelasi antara variabel X 1, X 2,,X p dan variabel Y 1, Y 2,,Y q. Dimensi matriks korelasi tersebut adalah (p + q) (p + q). matriks korelasi dapat dipecah menjadi empat partisi yaitu matriks A, C, C dan B, seperti disajikan dalam gambar 2. Gambar 2. Matriks korelasi kanonik Dari matriks korelasi dapat dihitung suatu matriks berdimensi q q hasil perkalian matriks B -1 C A -1 C, selanjutnya nilai eigen (Eigen value) didapat dari persamaan: (B -1 C A -1 C- λi ) b = 0. (7) Nilai eigen λ 1 > λ 2 > > λ r merupakan kuadrat korelasi antara variat kanonikal. Vektor eigen pada analisis ini adalah

(beturut-turut) b 1, b 2,, b r menjadi koefisien variabel Y untuk variat kanonikal. Koefisien U i, untuk variat kanonikal ke-i untuk variabel X didapat dari elemen vektor: a i = A -1 Cb i.(8) dari persamaan (1) dan (2 ) pasangan variat kanonikal ke-1 dihitung dengan perkalian berikut: U i = a i X = (a i1, a i2 a ip ) dan V i = b i Y = (b i1, b i2 b iq )...(9) Interpretasi variat kanonikal dilakukan dengan interpretasi tiga koefisien, yaitu bobot kanonik (canonical weights), muatan kanonik (canonical loadings) dan muatan-silang kanonik (canonical cross-loadings). Bobot (weight) kanonik merupakan koefisien kanonik yang telah dibakukan, dapat diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi variabel asal terhadap variat kanonik. Semakin besar nilai koefisien ini menyatakan semakin besar kontribusi variabel yang bersangkutan terhadap variate kanonik. Muatan (loadings) kanonik menyatakan korelasi variabel terhadap variat di mana variabel bergabung dalam setiap fungsi kanonikal. Muatan kanonik dapat dihitung dari korelasi antara variabel asal dengan masing-masing variabel kanoniknya. Semakin besar nilai loading mencerminkan semakin dekat hubungan fungsi kanonik yang bersangkutan dengan variabel asal.

Muatan-silang ( Cross loadings) kanonik menyatakan korelasi variabel dalam suatu variat terhadap variat kanonikal lainnya. Muatan-silang kanonik dapat dihitung dari korelasi antara variabel asal dengan bukan variabel kanoniknya. Semakin besar nilai loading mencerminkan semakin dekat hubungan fungsi kanonik yang bersangkutan dengan variabel asal.