logo lembaga [ X.230 ] Kajian Faktor Yang BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
KAJIAN FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

Kode : X.229 KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

[ ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI BENGKULU ]

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

LATAR BELAKANG. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa

logo lembaga [ X.291] Ir. Annas Zubair, M.Si Serli Anas, S.Pt Dwi Rohmadi, S.Pt Jaka Sumarno, STP Sukarto

Pengembangan Teknologi Mikrobial untuk Produksi Pemacu Biosintesa Klorofil pada Tanaman Pangan di Lahan Suboptimal

UPT Balitbang Biomaterial LIPI 2012

X.252 KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SAWIT PADA PEMBUATAN PUPUK ORGANIK GUNA MENDUKUNG PENGEMBANGAN SAYURAN ORGANIK DI KALIMANTAN BARAT

BALAI PENELITIAN TANAH BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN 2012

logo lembaga Kode Judul X.303 Idawanni, SP KAJIAN IDENTIFIKASI DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KARET RAKYAT DI KABUPATEN ACEH BARAT PROVINSI ACEH

ANALISIS FINANSIAL KELAPA SAWIT RAKYAT DI PROVINSI LAMPUNG

[kode. kegiatan : I. 39]

[ BALAI BESAR LITBANG SUMBERDAYA LAHAN PERTANIAN] 2012

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN

[ X.253 ] KAJIAN PEMANFAATAN MIKROBA TANAH DI LAHAN SUB OPRIMAL EKS PENAMBANGAN BATUBARA MENJADI LAHAN PRODUKTIF DI KALIMANTAN TENGAH

[I.75. [Rekayasa rantai Makanan untuk Meningkatkan Produktivitas Biota Perairan pada. Sistem Aliran Tertutup]

Click to edit Master subtitle style

SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

X.250 KAJIAN MESIN PENCACAH PELEPAH SAWIT UNTUK PENGOLAHAN PAKAN TERNAK MENDUKUNG SISTEM INTEGRASI SAWIT-TERNAK (SISKA) DI KALIMANTAN BARAT

DIFUSI MODEL PENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT MENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN HORTIKULTURA DI SENTRA JERUK SULAWESI SELATAN

PENERAPAN SISTEM BIO-ORGANIK UNTUK PEMULIHAN LAHAN TERDEGRADASI AKIBAT PEMAKAIAN PUPUK KIMIA SINTETIS BERLEBIHAN

BALAI BESAR LITBANG SUMBER DAYA LAHAN PERTANIAN BADAN PENELITIAN DAN ENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012

IDENTIFIKASI KARAKTER SPESIFIK UNGGUL KARET BERDASARKAN. Budi Martono Edi Wardiana Meynarti SDI Rusli KODE JUDUL: X.26

PENINGKATAN PRODUKSI SATOIMO (Colocasia esculenta Schott var. antiquorum) BERBASIS PERTANIAN ORGANIK DI KABUPATEN BANTAENG, SULAWESI SELATAN

KODE JUDUL : X.46 AGROEKOLOGI WILAYAH PENGEMBANGAN VARIETAS TEBU DI LAHAN KERING SULAWESI SELATAN MENDUKUNG PERCEPATAN PENCAPAIAN SWASEMBADA GULA

LAPORAN KEMAJUAN TAHAP II PROGRAM INSENTIF PKPP KAJIAN PENGELOLAAN HARA DI PERKEBUNAN KELAPA SAWIT BERBASIS EFISIENSI PEMUPUKAN

KAJIAN KORELASI KARAKTERISTIK AGROEKOLOGI TERHADAP PRODUKSI KELAPA SAWIT DAN KARET DI PROVINSI LAMPUNG

Kementerian Pertanian 2012

TEKNOLOGI PEMUPUKAN TANAMAN KAKAO. Oleh. Ir. Azri, MSi.

Kementerian Pertanian 2012

X.117 ANALISIS PERMINTAAN, PENAWARAN DAN KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOMODITAS TANAMAN PANGAN UTAMA DALAM PROGRAM MP3EI DI KORIDOR SULAWESI

Pengembangan teknologi pembangkit biogas dari bahan tumbuhan di Jambi

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN

I. PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi daerah dan nasional. Pertanian yang berkelanjutan

LAPORAN MONITORING INTERNAL PROGRAM INSENTIF PKPP TAHUN 2012 TAHAP I. 1. Lokus : Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Sumatera Selatan

KAJIAN KEBIJAKAN AGRIBISNIS KOMODITAS UNGGULAN DAERAH DI PROVINSI GORONTALO

REMEDIASI LAHAN BEKAS TAMBANG TIMAH UNTUK PERKEBUNAN KARET RAKYAT

KAJIAN PENGOLAHAN LIMBAH CPO UNTUK PRODUKSI SABUN PADA SKALA USAHA KECIL

KAJIAN PENYAKIT BUSUK BUAH PADA KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ACEH TIMUR

PENGKAJIAN UJI ADAPTASI PENGGUNAAN BIBIT SOMATIK EMBRIO GENETIK UNTUK MENINGKATKAN PRODUKSI DAN MUTU KAKAO DI SULAWESI TENGAH

logo lembaga N 61 INVENTARISASI POTENSI DAN SEBARAN JENIS NIPAH DI PAPUA Ir. Relawan Kuswandi, M.Sc BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KEHUTANAN 2012

KAJIAN STRATEGI KEBIJAKAN DAN LANGKAH OPERASIONAL DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI KARET UNTUK MENDUKUNG PEMBANGUNAN KORIDOR SUMATERA

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 25 TAHUN 2011 TENTANG

I. PENDAHULUAN. ternak. Penanaman tanaman dengan sistem agroforestri ini dapat meningkatkan

PEMANFAATAN ZEOLIT DAN MIMBA UNTUK PERBAIKAN KERAGAAN TANAMAN JERUK PADA LAHAN SUB OPTIMAL DI SULAWESI TENGGARA

KODE JUDUL : X.47 SISTEM PERTANIAN TERPADU TEBU TERNAK MENDUKUNG SWASEMBADA GULA DAN DAGING MOCH ROMLI

BAB I. kemampuannya. Indonesia sebagai Negara agraris memiliki potensi pertanian

VI. REKOMENDASI KEBIJAKAN

INSENTIF PENINGKATAN KEMAMPUAN PENELITI DAN PEREKAYASA KAJIAN TEKNOLOGI UNGGULAN KELAPA SAWIT BERBASIS OUTCOME BASED EVALUATION DI KALIMANTAN

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PENYUSUNAN RENSTRA

[ nama lembaga ] 2012

KEBUTUHAN DAN HARGA ECERAN TERTINGGI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2014 BUPATI KUDUS,

BAB I. PENDAHULUAN. adalah mencukupi kebutuhan pangan nasional dengan meningkatkan. kemampuan berproduksi. Hal tersebut tertuang dalam RPJMN

I. PENDAHULUAN. Karet di Indonesia merupakan salah satu komoditas penting perkebunan. selain kelapa sawit, kopi dan kakao. Karet ikut berperan dalam

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Nusa Tenggara Barat 2012

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian merupakan salah satu tindakan yang mendukung untuk

I. PENDAHULUAN. Usaha perkebunan merupakan salah satu jenis usaha yang sangat potensial untuk

Z.4 KAJIAN PELUANG KOPERASI UNTUK MEMBANGUN PABRIK PENGOLAHAN KELAPA SAWIT MINI PENELITI: 3. Dr. Ir. Anwar Sitompul MM.

Pengembangan Klaster Industri Pariwisata & Pangan di Kabupaten Gunung Kidul

Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi 2012

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

PEMANFAATAN SILASE KULIT BUAH KAKAO UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KAMBING PADA SISTEM INTEGRASI KAKAO-KAMBING

KARAKTERISASI DAN EVALUASI POTENSI LAHAN UNTUK PENGEMBANGAN KAKAO DI KAB. DONGGALA DAN PARIGI MOUTONG PROV. SULTENG MENDUKUNG MP3EI

I. PENDAHULUAN. pertanian. Indonesia memiliki beragam jenis tanah yang mampu. menyuburkan tanaman, sinar matahari yang konsisten sepanjang tahun,

BUPATI TANGGAMUS PERATURAN BUPATI TANGGAMUS NOMOR : 02 TAHUN 2014 TENTANG

I. PENDAHULUAN. sebagai dasar pembangunan sektor-sektor lainnya. Sektor pertanian memiliki

SIDa F 24. Dr. Ir. Suhendar I Sachoemar, MSi Ir. Nenie Yustiningsih, MSc Wisnu Sujatmiko, APi, MS Dra. Jeni Hariyanti Drs. Dedy Roesmajadi, MM

KajianPengembanganProduksiTepungJagungDalam PenyediaanPangandi Kupang-Nusa Tenggara Timur

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Desa Pandu Senjaya merupakan wilayah dengan potensi pengembangan

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG ALOKASI PUPUK BERSUBSIDI UNTUK SEKTOR PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS TAHUN ANGGARAN 2010

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. Perumusan visi dan misi Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 13 TAHUN 2012

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

I PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian memiliki peran yang strategis dalam perekonomian

PENGEMBANGAN ALSINTAN PENDUKUNG PENINGKATAN PRODUKSI DAN KUALITAS HASIL KENTANG

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI 2012

I. PENDAHULUAN. Salah satu sasaran pembangunan nasional adalah pertumbuhan ekonomi dengan

PENGEMBANGAN MODEL & DESTINASI WISATA PENDIDIKAN LINGKUNGAN DI KEBUN RAYA EKA KARYA BALI

I. PENDAHULUAN. dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 1,3 juta ton pada tahun 1995 dan 1,9

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

X.156 PENGEMBANGAN MODEL NERACA AIR LAHAN KERING BERIKLIM KERING UNTUK PENGEMBANGAN PETERNAKAN

PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

G U B E R N U R L A M P U N G

Pusat Litbang Permukiman Kementrian Pekerjaan Umum 2012

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG,

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia 2012

Kajian Teknologi Spesifik Lokasi Budidaya Jagung Untuk Pakan dan Pangan Mendukung Program PIJAR di Kabupaten Lombok Barat NTB

Integrated Information Government Mobile Services. Balai IPTEKnet BPPT 2012 F2.84

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra karet di Indonesia, menurut

I. PENDAHULUAN. negara dititikberatkan pada sektor pertanian. Produksi sub-sektor tanaman

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 138 TAHUN 2015 TENTANG

Teknologi Pengolahan Dolomit sebagai Bahan Penunjang Industri Besi Baja

KAJIAN POLA KEMITRAAN DALAM MEMPRODUKSI BENIH PADI BERMUTU DI SULAWESI TENGGARA

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA 2012

HASIL DAN PEMBAHASAN Kualitas Lahan

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian yang berhasil dapat diartikan jika terjadi pertumbuhan

Transkripsi:

logo lembaga [ X.230 ] Kajian Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit Rakyat Di Provinsi Lampung Dr. Ir. Bariot Hafif,, M.Sc, dkk. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN 2012

LATAR BELAKANG Meski kebun kelapa sawit rakyat Lampung lebih luas dibanding Perkebunan Negara/Swasta, namun total produksi thn 2010 (166,104 ton) lebih kecil dibanding total produksi perkebunan kelapa sawit swasta(172,298 ton). Hal itu sebagai indikasi bahwa produktivitas kebun kelapa sawit rakyat Lampung, masih berpeluang ditingkatkan. Peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat berarti juga memperbaiki perannya sebagai penyerap tenaga kerja, pengentas kemiskinan dan tulang punggung PAD dan devisa negara. Karenanya perlu suatu studi untuk memahami permasalahan yang dihadapi petani kelapa sawit dalam meningkatkan produktivitas. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

PERMASALAHAN Produktivitas kebun kelapa sawit rakyat Lampung rata-rata 15 ton TBS/ha/tahun, potensi produksi bisa mencapai 30 ton TBS/ha/tahun. Penyebabnya antara lain penguasaan petani akan budidaya kelapa sawit yang benar masih kurang, selain kondisi sosial ekonomi dan kurangnya pembinaan. Maksud kegiatan: adalah mempelajari faktor-faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. Tujuan: adalah untuk mendisain suatu teknologi pengelolaan perkebunan kelapa sawit rakyat yang lebih baik, dengan memanfaatkan hasil kajian sebagai landasan berfikir. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 2

METODOLOGI Ruang Lingkup Kegiatan: studi faktor-faktor yang diduga berpengaruh terhadap produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat. Fokus kegiatan: identifikasi karakteristik agro-ekologi, mempelajari teknik budidaya dan managemen perkebunan kelapa sawit dan kondisi sosial ekonomi petani. Desain Penelitian: survey dan wawancara dengan pemilihan lokasi kajian secara acak. Tahapan Kegiatan: 1) Pengumpulan data dukung, 2) Sosialisasi dan koordinasi, 3) Survey lahan perkebunan, 4) Wawancara petani kelapa sawit(pengisian kwisioner) 5) Tabulasi dan analisis data. Perkembangan dan Hasil Kegiatan: Kegiatan kajian dilakukan terhadap 8 hamparan perkebunan kelapa sawit rakyat di 8 kabupaten sentra produksi sawit di Provinsi Lampung. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 3

HASIL KEGIATAN Lahan perkebunan kelapa sawit rakyat di Lampung secara umum tergolong kelas sesuai (S2) dan sesuai marginal (S3) Faktor pembatas pertumbuhan utama: ketersediaan air, ph tanah, ketersediaan hara dan kemiringan lahan. Teknologi pengelolaan lahan yang direkomendasikan: Pembuatan jebakan-jebakan air di lahan untuk meningkatkan ketersediaan air tanah. Meningkatkan penggunaan bahan organik dan hara makro selain NPK. Memantapkan teknologi konservasi tanah dan air pada lahan miring. Pembinaan petani, karena peningkatan produksi berkorelasi nyata dengan umur, pendidikan, dan pengalaman budidaya sawit. Kepada petani sawit perlu diinformasikan bahwa penggunaan pupuk pada fase TBM berkaitan erat dengan kemampuan kelapa sawit dalam menghasilkan buah pada fase TM. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 4

SINERGI KOORDINASI Lingkup: kajian permasalahan perkebunan kelapa sawit rakyat. Bentuk Koordinasi: sinergitas kegiatan kajian dengan rencana program pembinaan Institusi terkait. Nama lembaga yang diajak koordinasi : Dinas Perkebunan di kabupaten. Strategi pelaksanaan koordinasi: Perkebunan rakyat sasaran kajian terpilih disesuaikan dengan daerah sasaran program pembinaan Dinas Perkebunan. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan; Staf Dinas Perkebunan dan penyuluh terkait terlibat dalam kegiatan kajian(survey dan wawancara). Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan: sosialisasi hasil kegiatan ke Institusi pengambil kebijakan di daerah. Publikasi hasil kegiatan berupa tulisan ilmiah. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan: Hasil kajian diharapkan jadi dasar pertimbangan daerah dalam penyusunan rencana pembinaan petani sawit. Data (jumlah dan demografi): Pengambil kebijakan, peneliti dan pelaksana/petani perkebunan kelapa sawit. Signifikansi pemanfaatan hasil: Hasil kajian membuka wawasan pengambil kebijakan dan petani kelapa sawit akan berbagai faktor yang harus menjadi pertimbangan/perhatian dalam upaya perbaikan produktivitas kelapa sawit. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 6

POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan: penyusunan rencana program pembinaan petani sawit, dan pelaksanaan penelitian/kajian lanjutan. Strategi Pengembangan ke depan: Bekerjasama dengan daerah dan Institusi penelitian untuk menyusun rencana program pembinaan petani dan penelitian/ kajian lanjutan. Tahapan Pengembangan ke depan - Rekomendasi teknologi pengelolaan yang lebih baik - Bekerjasama dengan daerah dalam program pembinaan petani kelapa sawit - Penelitian terapan secara pertisipatif. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

Koordinasi dengan Ka. Dinas Perkebunan Lampung Selatan dan Kasi Perkebunan Tuba Barat Survey kondisi agroekologi lahan dan diskusi produktivitas perkebunan kelapa sawit dengan petani Pertemuan dengan poktan sawit di Waytuba Way Kanan dan suasana pengisian kwisioner Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Produktivitas Litbang 2012 8

logo lembaga TERIMA KASIH 1. Dr. Ir. BariotHafif, M.Sc. 2. Dr. Ir. Yulia Pujiharti, Msi. 3. Ir. Rr. Ernawati, MTA 4. Asropi STP 5. Reli Hevrizen SP 6. Eka M, SPt 7. Meidaliyantisyah, STP ]