1 SAMBUTAN GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA ACARA PERESMIAN PROYEK-PROYEK PEMBANGUNAN DAN PENCANANGAN KOTA TERPADU MANDIRI DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT Hari Tanggal : Sabtu /17 Mei 2008 Pukul : 10.50 WIB Tempat : Rasau Jaya Yth. Bapak Wakil Presiden RI; Yth. Bapak Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI; Yth. Bapak Menteri Pertanian RI; Yth. Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat; Yth. Anggota Muspida Provinsi Kalimantan Barat; Yth. Bupati Sambas dan Penjabat Bupati Kubu Raya; Yth. Chief Executive Officer Jawa Post Grup beserta jajarannya; Yth. Kepala Dinas/Badan/Instansi di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat dan Kabupaten Kubu Raya; Yth. Para Tokoh Masyarakat dan Undangan yang berbahagia. Selamat siang dan salam sejahtera untuk kita semua. Mengawali sambutan ini, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena dengan limpahan kasih sayangnyalah, kita dapat berkumpul bersama pada hari ini, dalam keadaan sehat wal afiat dan dalam suasana yang sangat berbahagia pada acara Peresmian Proyek-Proyek Pembangunan dan Pencanangan Kota Terpadu Mandiri di Provinsi Kalimantan Barat, sebagal rangkaian acara Kunjungan Kerja Bapak Wakil Presiden dan Ibu Mufidah Jusuf Kalla beserta rombongan. Bapak Wakil Presiden dan para hadirin yang saya hormati.
2 Provinsi Kalimantan Barat mempunyai luas wilayah 146.807 Km2 atau 7,53 % dari luas Indonesia, merupakan provinsi terluas keempat setelah Provinsi Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah, dengan jumlah penduduk Kalimantan Barat sebesar 4.243.500 jiwa (Data BPS Provinsi Kalimantan Barat berdasarkan proyeksi tahun 2008) maka kepadatan penduduk kurang lebih 28 Jiwa per Km persegi. Hal ini menunjukkan bahwa persebaran penduduk Kalimantan Barat masih jarang sementara wilayahnya sangat luas dengan sumber daya alam yang melimpah. Kondisi ketidakseimbangan antara sumberdaya manusia dan sumber daya alam menuntut adanya terobosan program pembangunan yang bertujuan mengelola sumberdaya alam yang ada, semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitarnya khususnya, dan masyarakat Kalimantan Barat umumnya. Oleh karena itu, program transmigrasi yang mulai dilaksanakan sejak Pra Pelita I di Kalimantan Barat merupakan program yang sangat relevan dan urgen dalam mewujudkan upaya tersebut, di samping dalam konteks percepatan pembangunan daerah dan membuka isolasi daerah. Bapak Wakil Presiden, perlu kami laporkan bahwa realisasi penempatan transmigrasi di Provinsi Kalimantan Barat sejak Pra Pelita I sampai dengan 30 Desember 2007 adalah 123.091 KK atau 523.944 jiwa, tersebar di 327 Unit Pemukiman Transmigrasi (UPT) pada 12 Kabupaten dan 1 Kota, dan telah berhasil membangun areal seluas ± 270.435 Ha serta jaringan jalan penghubung/poros/desa sepanjang ± 2.417 km. Dari 327 UPT tersebut, yang telah menjadi Desa Definitif adalah sebanyak 212 desa dan 10 kecamatan. Hal ini menunjukkan bahwa program transmigrasi dengan tujuan membuka isolasi daerahdaerah pedalaman dan terpencil, dan membuka pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru secara nyata telah terbukti, sehingga memberikan kontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitarnya serta pembangunan Kalimantan Barat. Saat ini UPT yang masih dibina adalah sebanyak 24 UPT dengan jumlah transmigran 5.274 KK atau 18.682 jiwa yang tersebar di 8 kabupaten/kota.
3 Kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi dimana dalam tahun anggaran 2008 ini, Provinsi Kalimantan Barat telah didukung melalui alokasi Dana Tugas Pembantuan untuk Sub Sektor Transmigrasi sebesar Rp. 68.168.009.000 (enam puluh delapan milyar seratus enam puluh delapan juta sembilan ribu rupiah) dengan target 770 KK yang dialokasikan untuk 5 Kabupaten yaitu, Sambas, Bengkayang, Sanggau, Kapuas Hulu dan Kayong Utara. Bapak Wakil Presiden dan para undangan yang berbahagia. Selama ini kawasan-kawasan transmigrasi yang telah dibangun ada yang sudah berkembang menjadi pusat-pusat pertumbuhan, baik berupa ibukota kecamatan maupun desa, walaupun proses tersebut membutuhkan waktu yang relatif lama. Di sisi lain, kita masih dihadapkan pula pada suatu kenyataan bahwa terdapat kawasan transmigrasi yang telah dibangun, namun belum berkembang sesuai dengan yang diharapkan, baik yang disebabkan karena kendalakendala SDA, potensi bahkan SDM itu sendiri. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat bekerjasama dengan Pemerintah Pusat melalui Depnakertrans pada tahun 2008 ini, telah memprogramkan pembangunan Kota Terpadu Mandiri (KTM) di kawasan transmigrasi Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya dan Subah Kabupaten Sambas, dalam rangka mengembangkan Wilayah Pengembangan Transmigrasi menjadi pusat-pusat pertumbuhan baru, dan mendukung pusat-pusat pertumbuhan yang telah ada. Luas kawasan kedua KTM tersebut mencakup ± 184.500 Ha. Pada kawasan KTM Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya terdapat 25 Desa yang di dalamnya ada 16 UPT yang telah dibangun dengan jumlah transmigran ± 6.648 KK (33.135 jiwa), sedangkan kawasan KTM Subah Kabupaten Sambas terdapat 18 Desa yang di dalamnya ada 12 UPT yang telah dibangun, dengan jumlah transmigran ± 6.398 KK (31.990 jiwa). Di masa mendatang pada kedua kawasan tersebut akan dibangun pula Unit-Unit Pemukiman Transmigrasi Baru.
4 Dengan dibangunnya 2 kawasan transmigrasi tersebut menjadi KTM, diharapkan terdapat peningkatan investasi di bidang pertanian, industri, jasa dan perdagangan, peningkatan produktivitas transmigran dan penduduk sekitar, peningkatan jaringan infrastruktur, peningkatan perluasan kesempatan kerja dan peluang usaha, yang diharapkan pada gilirannya tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan warga transmigrasi tetapi juga penduduk di sekitarnya. Bapak Wakil Presiden dan para hadirin yang saya hormati. Perlu kami informasikan bahwa potensi kawasan pertanian di kedua KTM tercatat 42.650 Ha di Rasau Jaya dan 63.495 Ha di Subah yang diusahakan untuk pengembangan komoditi unggulan seperti Jagung, Nenas, Karet dan Kelapa Sawit. Komoditas unggulan yang merupakan kontribusi produksi di kedua kawasan KTM tersebut, diperkirakan produksinya sebagai berikut: Kelapa Sawit akan memberikan kontribusi 315.200 ton/th pada awal produksi dan akan terus meningkat sampai 975.000 ton/th, sesuai luas tanam yang dikembangkan (± 67.200 Ha) dan sesuai umur tanamnya. Produksi Karet yang merupakan andalan masyarakat akan memberikan kontribusi 58.200 ton/th. Jagung akan memberikan kontribusi 37.500 ton/tahun. Produksi Nenas tercatat 66.000 ton/tahun dan akan terus meningkat. Sudah barang tentu dalam usaha agribisnis yang berorientasi menjadi agroindustri akan menyerap banyak tenaga kerja. Untuk KTM Rasau Jaya diperkirakan akan memerlukan tenaga kerja ± 56.150 orang dan KTM Subah ± 42.400 orang. Total kebutuhan investasi untuk perluasan kebun Kelapa Sawit, Karet, Jagung dan lain-lain serta pembangunan pabrik CPO untuk Kelapa Sawit, Crum Rubber untuk Karet dan Unit Prosessing Jagung diperlukan biaya ± 405 Milyar di Rasau Jaya dan 840 Milyar di Subah.
5 Dari gambaran tersebut, diharapkan Program Pembangunan KTM akan dapat menarik minat para Investor dalam mengembangkan usaha agroindustri di kawasan ini, yang pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah (multiplier effect). Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat melalui Depnakertrans yang telah memprogramkan pembangunan KTM di Kalimantan Barat, dan kami berharap prioritas dukungan Pemerintah Pusat dalam membangun Infrastruktur yang diperlukan bagi pengembangan KTM tersebut. Bapak Wakil Presiden dan para hadirin yang saya hormati. Sejalan dengan tujuan pembangunan KTM tersebut, menjadi suatu keuntungan pula bagi Kalimantan Barat dengan dibangunnya Pabrik Pengolahan Nenas PT. Agro Industri Sari Bumi Kalimantan Barat yang berada di wilayah KTM Rasau Jaya yang sebentar lagi akan diresmikan. Karena pengolahan nenas menjadi konsentrat nenas tentunya merupakan langkah konkrit pihak swasta dalam mendukung program pemerintah guna meningkatkan ekonomi masyarakat, khususnya petani nenas. Dipilihnya Kalimantan Barat sebagai lokasi bagi pabrik pengolahan nenas, tentunya didasarkan pada potensi Kalimantan Barat yang memiliki kawasan gambut yang membentang kurang lebih 2.000.000 Ha, yang sangat cocok untuk budidaya nenas. Selain itu pula tanaman nenas saat ini sudah secara luas dibudidayakan oleh masyarakat, sehingga diharapkan akan mendukung pabrik pengolahan dimaksud. Penyebarannya terutama di Kabupaten Pontianak, Kubu Raya, Kota Singkawang dan Kota Pontianak. Namun selama ini terkesan kurang diminati dan/tidak menjadi komoditi unggulan, karena nilai jual yang rendah. Dengan demikian, adanya pabrik ini menjadi solusi alternatif pemecahan masalah yang dihadapi petani nenas, karena harga jual nenas yang tidak stabil (hanya menguntungkan pada saat tertentu saja, misalnya menjelang hari Raya). Ke depan tentunya para petani makin serius mengembangkan usaha taninya.
6 Untuk itu tentunya perlu menjadi perhatian pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/lota agar dapat memperhatikan dan membina: 1. Sentra-sentra produksi Nenas yang ada di Kalimantan Barat, terutama di Kabupaten Kubu Raya dan Pontianak mulai dikelola secara intensif, sehingga mendorong perekonomian rakyat setempat. 2. Mengkoordinir petani Nenas agar lebih terstruktur dan terpadu untuk memudahkan dalam melakukan pembinaan. Sehubungan dengan positif dan manfaatnya pembangunan Pabrik Pengolahan Nenas PT. Agro Industri Sari Bumi Kalimantan Barat, saya berharap kepada masyarakat, khususnya yang berada di sekitar lokasi proyek, hendaknya Saudara-saudara dapat berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini dengan menciptakan iklim yang kondusif, sehingga tujuan dari pembangunan proyek ini dapat tercapai. Selain itu saya berharap pembangunan KTM dan pabrik konsentrat Nenas akan saling bersinergi dalam memberikan kontribusi bagi kemaluan pembangunan daerah Kalimantan Barat. Selanjutnya berkaitan dengan peresmian Graha Pena Pontianak Post dan Graha Pena Equator, kami mengharapkan kepada Chief Executive Officer Jawa Post Group dan jajarannya di daerah, kiranya terhadap informasi-informasi yang dilansir oleh kedua media cetak tersebut selain memuat berita-berita aktual daerah/lokal juga diharapkan dapat memuat berita-berita aktual nasional, yang tentunya informasi dan berita yang disampaikan harus menjunjung tinggi dan berpijak pada profesionalisme dan kode etik wartawan. Akhirnya kepada Bapak Wakil Presiden RI kami mohon kesediaannya untuk memberikan arahan, dan sekaligus secara simbolis meresmikan proyek-proyek pembangunan di Kalimantan Barat, yaitu: 1. Peresmian Graha Pena Pontianak Post 2. Peresmian Graha Pena Equator 3. Peresmian. Pembangunan Pabrik Pengolahan Nenas PT. Agro Industri Sari Bumi Kalimantan Barat.
7 4. Pencanangan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya dan Subah Kabupaten Sambas. Terima kasih atas segala perhatiannya dan selamat siang.