PROSPEK PERDAGANGAN KOPI ROBUSTA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL. (Indonesian Robusta Coffee Trade Prospects In The International Markets)

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL ARIMA UNTUK MEMPREDIKSI HARGA SAHAM PT. TELKOM Tbk. APPLICATION OF ARIMA TO FORECASTING STOCK PRICE OF PT. TELOKM Tbk.

PREDIKSI HARGA SAHAM PT. BRI, Tbk. MENGGUNAKAN METODE ARIMA (Autoregressive Integrated Moving Average)

PERAMALAN SAHAM JAKARTA ISLAMIC INDEX MENGGUNAKAN METODE ARIMA BULAN MEI-JULI 2010

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Adapun langkah-langkah pada analisis runtun waktu dengan model ARIMA

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada semester genap tahun akademik 2014/2015

Analisis Peramalan Data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sebagai Tolak Ukur Kinerja Perekonomian Provinsi Kepulauan Bangka Belitung

BAB I PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas perkebunan yang mempunyai peranan

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN DAN INFLASI INDONESIA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

4 BAB IV HASIL PEMBAHASAN DAN EVALUASI. lebih dikenal dengan metode Box-Jenkins adalah sebagai berikut :

PEMODELAN ARIMA DALAM PERAMALAN PENUMPANG KERETA API PADA DAERAH OPERASI (DAOP) IX JEMBER

Prediksi Laju Inflasi di Kota Ambon Menggunakan Metode ARIMA Box Jenkins

PENDUGAAN DATA RUNTUT WAKTU MENGGUNAKAN METODE ARIMA

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki areal perkebunan yang luas.

ANALISIS POSISI EKSPOR KOPI INDONESIA DI PASAR DUNIA EXPORT POSITION ANALYSIS OF COFFEE INDONESIA IN THE WORLD MARKET

Analisys Time Series Terhadap Penjualan Ban Luar Sepeda Motor di Toko Putra Jaya Motor Bangkalan

PERAMALAN KUNJUNGAN WISATA DENGAN PENDEKATAN MODEL SARIMA (STUDI KASUS : KUSUMA AGROWISATA)

PERAMALAN PENYEBARAN JUMLAH KASUS VIRUS EBOLA DI GUINEA DENGAN METODE ARIMA

I. PENDAHULUAN. Perekonomian merupakan salah satu indikator kestabilan suatu negara. Indonesia

Penerapan Model ARIMA

FORECASTING INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ARIMA

PERAMALAN PENJUALAN TEH HIJAU DENGAN METODE ARIMA (STUDI KASUS PADA PT. MK)

Prediksi Jumlah Penumpang Kapal Laut di Pelabuhan Laut Manado Menggunakan Model ARMA

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG BANDARA I GUSTI NGURAH RAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE AUTOREGRESSIVE INTEGRATED MOVING AVERAGE (ARIMA)

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS RUNTUN WAKTU. Laporan VI ARIMA Analisis Runtun Waktu Model Box Jenkins

ANALISIS FORECASTING DALAM SPSS : APLIKASI KOMPUTER STATISTIK

VERIFIKASI MODEL ARIMA MUSIMAN MENGGUNAKAN PETA KENDALI MOVING RANGE

BAB 2 LANDASAN TEORI

JSIKA Vol. 5, No. 9, Tahun 2016 ISSN X

PENGGUNAAN MODEL GENERALIZED AUTOREGRESSIVE CONDITIONAL HETEROSCEDASTICITY (P,Q) UNTUK PERAMALAN HARGA DAGING AYAM BROILER DI PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 2 LANDASAN TEORI

TINJAUAN PUSTAKA. perubahan harga yang dibayar konsumen atau masyarakat dari gaji atau upah yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING...iii. HALAMAN PENGESAHAN...iv. HALAMAN PERSEMBAHAN... vi. KATA PENGANTAR... viii. DAFTAR ISI... x. DAFTAR TABEL...

KAJIAN METODE BOOTSTRAP DALAM MEMBANGUN SELANG KEPERCAYAAN DENGAN MODEL ARMA (p,q)

PERAMALAN LAJU INFLASI, SUKU BUNGA INDONESIA DAN INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN METODE VECTOR AUTOREGRESSIVE (VAR)

PERBANDINGAN MODEL ARIMA DAN MODEL REGRESI DENGAN RESIDUAL ARIMA DALAM MENERANGKAN PERILAKU PELANGGAN LISTRIK DI KOTA PALOPO

PERAMALAN INDEKS HARGA KONSUMEN MENGGUNAKAN MODEL INTERVENSI FUNGSI STEP

Peramalan Penjualan Pipa di PT X

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kopi Indonesia merupakan salah satu komoditas perkebunan yang telah di ekspor

model Seasonal ARIMA

BAB SIMULASI PERHITUNGAN HARGA BARANG. Bab 4 Simulasi Perhitungan Harga barang berisikan :

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KOPI ANDALAN EKSPOR INDONESIA

BAB II LANDASAN TEORI

Metode Box - Jenkins (ARIMA)

OPTIMALISASI PERENCANAAN PRODUKSI DENGAN PREEMPTIVE GOAL PROGRAMMING (STUDI KASUS: UD. DODOL MADE MERTA TEJAKULA, SINGARAJA)

PEMODELAN ARIMA UNTUK PREDIKSI KENAIKAN MUKA AIR LAUT DAN DAMPAKNYA TERHADAP LUAS SEBARAN ROB DI KOTA AMBON

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Analisis Situasi

SKRIPSI. Disusun Oleh : YUNISA RATNA RESTI NIM

BAB I PENDAHULUAN. salah satu komoditas penting yang diperdagangkan secara luas di dunia. Selama

Prediksi Harga Saham dengan ARIMA

Peramalan Permintaan Paving Blok dengan Metode ARIMA

LULIK PRESDITA W APLIKASI MODEL ARCH- GARCH DALAM PERAMALAN TINGKAT INFLASI

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA PEMBUKAAN IHSG MENGGUNAKAN MODEL ARIMA

Penerapan Model ARIMA

PERAMALAN NILAI EKSPOR DI PROPINSI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS

PEMODELAN TIME SERIES DENGAN PROSES ARIMA UNTUK PREDIKSI INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) DI PALU SULAWESI TENGAH

PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG PESAWAT TERBANG DOMESTIK DI BANDAR UDARA JUANDA DENGAN MENGGUNAKAN METODE FUNGSI TRANSFER MULTI INPUT

BAB 2 LANDASAN TEORI

I. PENDAHULUAN. perekonomian nasional bagi banyak negara di dunia. Semakin terbuka suatu

Pemodelan ARIMA Non- Musim Musi am

MODEL EXPONENTIAL SMOOTHING HOLT-WINTER DAN MODEL SARIMA UNTUK PERAMALAN TINGKAT HUNIAN HOTEL DI PROPINSI DIY SKRIPSI

Metode Deret Berkala Box Jenkins

BAB III METODE PENELITIAN. dikumpulkan oleh pihak lain selain dari penelitian itu sendiri. Jenis data yang dipakai

Oleh : Dwi Listya Nurina Dosen Pembimbing : Dr. Irhamah, S.Si, M.Si

PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA

Peramalam Jumlah Penumpang Yang Berangkat Melalui Bandar Udara Temindung Samarinda Tahun 2012 Dengan Metode ARIMA BOX-JENKINS

Analisa Performansi Dan Peramalan Call Center PT.INDOSAT, Tbk dengan Menggunakan Formula Erlang C

BAB I PENDAHULUAN. maupun luar negeri. Sebagian besar produksi kopi di Indonesia merupakan

I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor andalan dalam mengembangkan

Spesifikasi Model. a. ACF

MODUL MINITAB UNTUK PERAMALAN DENGAN METODE ARIMA DAN DOUBLE EXPONENTIAL

PERAMALAN BANYAKNYA OBAT PARASETAMOL DAN AMOKSILIN DOSIS 500 MG YANG DIDISTRIBUSIKAN OLEH DINKES SURABAYA

AKURANSI ARIMA DALAM PERAMALAN INFLASI KOTA BANDUNG

Peramalan Kecepatan Angin Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Box-Jenkins

V. GAMBARAN UMUM. 5.1 Luas Areal Perkebunan Kopi Robusta Indonesia. hektar dengan luas lahan tanaman menghasilkan (TM) seluas 878.

Pemodelan Konsumsi Listrik Berdasarkan Jumlah Pelanggan PLN Jawa Timur untuk Kategori Rumah Tangga R-1 Dengan Metode Fungsi Transfer single input

PENERAPAN METODE ARIMA DALAM MERAMALKAN INDEKS HARGA KONSUMEN (IHK) INDONESIA TAHUN 2013

BAB 2 LANDASAN TEORI. datang. Kegunaan dari peramalan terlihat pada saat pengambilan keputusan.

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris dengan keanekaragaman sumberdaya hayati yang tinggi. Sektor pertanian merupakan

Peramalan Harga Minyak Mentah Standar West Texas Intermediate dengan Pendekatan Metode ARIMA

Peramalan Aset dengan Memperhatikan Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dengan Metode Fungsi Transfer

Artikel Ilmiah. Peneliti : Auditya Gianina Bernadine Amaheka ( ) Michael Bezaleel Wenas, S.Kom., M.Cs.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan sektor pertanian saat ini telah mengalami perubahan

Pemodelan Autoregressive (AR) pada Data Hilang dan Aplikasinya pada Data Kurs Mata Uang Rupiah

PERAMALAN NILAI TUKAR DOLAR SINGAPURA (SGD) TERHADAP DOLAR AMERIKA (USD) DENGAN MODEL ARIMA DAN GARCH

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

BAB I. PENDAHULUAN. Sektor pertanian memegang peran strategis dalam pembangunan

I. PENDAHULUAN. Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dan termasuk dalam kelompok

UNNES Journal of Mathematics

Metode Variasi Kalender untuk Meramalkan Banyaknya Penumpang Kereta Api

PENERAPAN MODEL ARFIMA (AUTOREGRESSIVE FRACTIONALLY INTEGRATED MOVING AVERAGE) DALAM PERAMALAN SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI)

ARIMA and Forecasting

ESTIMASI PARAMETER MODEL ARMA UNTUK PERAMALAN DEBIT AIR SUNGAI MENGGUNAKAN GOAL PROGRAMMING

Transkripsi:

PROSPEK PERDAGANGAN KOPI ROBUSTA INDONESIA DI PASAR INTERNASIONAL (Indonesian Robusta Coffee Trade Prospects In The International Markets) Devi Chandra, R. Hanung Ismono, Eka Kasymir Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung, Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. Bandar Lampung, E-mail: devi_000@yahoo.com ABSTRACT This research aims to predict thrades of Indonesian coffee in the international market for the next decade. This research used secondary data, specifically the export volume of robusta coffee from 7 to 0. Forecasting process was done by using the method of linear time series analysis with ARIMA models. The results showed that the model for maximum export volume of robusta coffee was Y t = Y t- + 6.66 0.0 (W t- W t- ) 0, (W t- W t- ) +.. It was predicted in the next 0 years, from 0 to 0, the export volume of the Indonesian coffee will increase. The growth of the export volume of robusta coffee will be.6% each year. Finally, in 0 the export volume of robusta coffee will reach. tons. Keyword : ARIM, Export, Forecasting, Robusta Coffee, Time Series PENDAHULUAN Kopi merupakan salah satu komoditas andalan dalam sektor perkebunan Indonesia. Peran komoditas kopi bagi perekonomian Indonesia cukup penting, baik sebagai sumber pendapatan bagi petani kopi, sumber devisa, penghasil bahan baku industri, maupun penyedia lapangan kerja melalui kegiatan pengolahan, pemasaran, dan perdagangan (ekspor dan impor). Kopi merupakan produk perkebunan yang mempunyai peluang pasar, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Sejak tahun pangsa ekspor kopi Indonesia di pasar kopi internasional menduduki nomor tiga tertinggi setelah Brazilia dan Kolombia, bahkan untuk kopi jenis robusta ekspor Indonesia menduduki peringkat pertama di dunia. Sebagian besar ekspor kopi Indonesia adalah jenis kopi robusta (%), dan sisanya adalah kopi jenis arabika. Namun sejak tahun 7 posisi Indonesia tergeser oleh Vietnam. Pada tahun 00 volume ekspor kopi robusta Indonesia meningkat menjadi.0 ton dari tahun sebelumnya 00 sebanyak.7 ton. Kemudian pada tahun 0 volume ekspor kopi robusta Indonesia menurun menjadi 6.6 ton. Nilai ekspor kopi Indonesia berfluktuatif. Fluktuasi nilai ekspor lebih dipengaruhi oleh perubahan harga kopi dibandingkan dengan perubahan volume ekspor (AEKI, 0). Pada era liberalisasi perdagangan saat ini, sebenarnya menjadi peluang bagi perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Hambatan ekspor dalam bentuk tarif berangsurangsur akan hilang dan hal ini akan mengurangi beban eksportir kopi nasional, yang selanjutnya juga akan menguntungkan petani kopi Indonesia. Masalah yang dihadapi Indonesia adalah jenis kopi robusta yang merupakan produk kopi ekspor utama Indonesia sering dijustifikasi bermutu rendah. Harga kopi sangat ditentukan oleh kualitas, dimana kualitas kopi dipengaruhi oleh negara asal tempat tumbuh, varietas, dan penangannan pasca panen (Yahmadi, 00). Sebenarnya banyak potensi yang dapat dikembangkan terkait dengan produksi kopi nasional sehingga dapat meningkatkan ekspor kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Diperkirakan bahwa di masa yang akan datang perdagangan kopi robusta Indonesia memiliki banyak peluang untuk menjadi semakin maju. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana prospek perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional untuk periode waktu sepuluh tahun kedepan. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pemerintah untuk dijadikan sebagai bahan informasi dalam pengambilan kebijakan guna terwujudnya perkembangan perdagangan kopi Indonesia yang berdaya saing di pasar internasional. Bagi pihak-pihak yang berkepentingan, sebagai referensi dan pertimbangan dalam mengevaluasi dan membuat perencanaan yang berhubungan dengan perkembangan perdagangan kopi Indonesia di pasar internasional. Selain itu, bagi peneliti lain 0

sebagai bahan pembanding atau pustaka untuk penelitian yang sejenis. METODE PENELITIAN Penelitian ini mencakup perdagangan produk kopi Indonesia di tingkat pasar internasional. Pengambilan data dilaksanakan pada bulan Mei 0. Data yang dikumpulkan adalah data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perkebunan, International Coffee Organization (ICO), dan Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), yang berupa data volume ekspor kopi robusta tahun 7 hingga 0. Metode pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan metode ARIMA (Model Autoregressive Integreted Moving Average) dengan bantuan software statistika yaitu Minitab 6. Metode ini terdiri dari tiga tahap yaitu, tahap pertama identifikasi awal yang meliputi pemasukan data deret waktu pada lembar kerja Minitab, plot data deret waktu, identifikasian nilai ACF dan PACF (jika nilai ACF dan PACF menunjukkan bahwa data belum stasioner, maka dilakukan differencing, sedangkan jika nilai ACF dan PACF menunjukkan bahwa data stasioner, maka tidak perlu dilakukan proses differencing), plot data deret waktu hasil differencing, dan identifikasian nilai ACF dan PACF hasil differencing. Tahap kedua, penaksiran parameter (estimasi) dan diagnostic checking, dengan melihat hasil estimasi parameter dan diagnostic checking maka dapat ditentukan apakah dugaan model sementara tersebut sudah sesuai atau tidak, jika model sudah sesuai maka model dapat digunakan untuk peramalan, sedangkan jika model tidak sesuai maka kembali dilakukan identifikasian nilai ACF dan PACF hasil differencing. Tahap ketiga adalah peramalan (forecasting). Setelah didapatkan model terbaik dan persamaan dari proses diagnostik, maka langkah selanjutnya adalah melakukan peramalan. Dengan memasukkan nilai-nilai dalam persamaan yang telah didapatkan, maka dapat dihitung prediksi terhadap volume ekspor kopi robusta Indonesia pada sepuluh tahun yang akan datang. Persamaan metode peramalan (forecasting) dengan model ARIMA dapat dituliskan sebagai berikut ini. Model Autoregresif (Autoregressive, AR) Model AR adalah model untuk memprediksi Yt sebagai fungsi dari data di masa yang lalu, yakni t-, t-,..., t-n. Persamaannya model autoregresif dapat dituliskan seperti berikut. Yt = B 0 + B Y t- + B Y t- + + B n Y t-n +... () Y t Y t-, Y t-, Y t-n B 0 B, B, B n = prediksi volume ekspor kopi robusta Indonesia tahun t = volume ekspor kopi robusta Indonesia tahun sebelumnya = konstanta = koefisien model AR = eror yang menjelaskan efek dari variabel yang tidak dijelaskan oleh model. Persamaan AR di atas merupakan persamaan AR untuk data yang sudah stasioner. Namun jika data historis volume ekspor kopi robusta Indonesia mengandung otokorelasi dan perlu dilakukan differencing, maka persamaan AR seperti berikut. Y t Y t - = B 0 + B (Y t- Y t- ) + B (Y t- Y t- ) +... Bn (Y t-n Y t-n- ) + et... () Atau dapat dituliskan sebagai berikut : Y t = Y t - + B 0 + B (Y t- Y t- ) + B (Y t- Y t- ) +... Bn (Y t-n Y t-n- ) + et... () Model Rata-rata Bergerak (Moving Average) Model Moving Average (MA) adalah model untuk memprediksi Y t (volume ekspor kopi robusta Indonesia), sebagai fungsi dari kesalahan prediksi di masa lalu (past forecast error) dalam memprediksi Y t. Persamaan model moving average dapat dituliskan seperti berikut ini. Y t = A 0 A W t- A W t- -...- A n W t-n +... () Y t W t-, w t-, W t-n A 0 A, A, A n = prediksi volume ekspor kopi robusta Indonesia = nilai lag dari volume eskpor kopi robusta Indonesia = konstanta = koefisien model MA = eror Persamaan MA di atas merupakan persamaan MA untuk data yang sudah stasioner. Namun jika data historis volume ekspor kopi robusta Indonesia mengandung otokorelasi dan perlu dilakukan differencing, maka persamaan MA seperti berikut. Y t Y t - = A 0 + A (W t- W t- ) + B (W t- W t- ) +... An (W t-n W t-n- ) + et... ()

Atau dapat dituliskan sebagai berikut : Y t = Y t- + A 0 + A (W t- W t- ) + B (W t- W t- ) +... Bn (W t-n W t-n- ) + et... (6) 0 00 Time Series Plot of Volume Ekspor kopi Robusta Model Autoregressive Integreted Moving Average (ARIMA) Model ARIMA merupakan model campuran berisi gabungan dari model AR dan model MA. Bentuk umum model ARIMA dapat dinyatakan dalam persamaan berikut (Sartono, 006): V olume Ekspor kopi Robusta 0 00 0 00 0 00 Y t = B 0 + B Y t- + + B n Y t-n A W t- - - A n W t-n +... (7) 6 0 Index 6 Y t = nilai series yang stasioner Y t-, Y t- = nilai lampau series yang bersangkutan W t-, W t- = variabel bebas yang merupakan lag dari residual = eror B 0 = konstanta B, B n, A, A n = koefisien model Persamaan ARIMA di atas merupakan persamaan untuk data yang sudah stasioner. Namun jika data historis volume ekspor kopi robusta Indonesia mengandung otokorelasi dan perlu dilakukan differencing, maka persamaan ARIMA seperti berikut. Y t Y t - = B 0 + B (Y t- Y t- ) +... + Bn (Y t-n Y t-n- ) A (W t- W t- ) -... An (W t- n W t-n- ) + et... () Atau dapat dituliskan sebagai berikut : Y t = Y t- + B 0 + B (Y t- Y t- ) +.. + Bn (Y t-n Y t- n-) A (W t- W t- ) -... An (W t-n W t-n- ) + et... () HASIL DAN PEMBAHASAN Prospek perdagangan kopi robusta Indonesia di masa mendatang dapat dilihat dari analisis peramalan. Data yang digunakan adalah data volume ekspor kopi robusta Indonesia dari tahun 7 hingga tahun 0. Plot data deret waktu volume ekspor kopi robusta Indonesia di pasar internasional periode 7-0 dapat dilihat pada Gambar. Gambar. Plot data volume ekspor kopi robusta Indonesia di pasar internasional periode 7-0 Pada Gambar terlihat data volume ekspor kopi robusta Indonesia pada tahun 7 sebesar 0.7 ton dengan nilai ekspor US$ 0,6 juta. Kemudian tahun 0 volume ekspor kopi robusta Indonesia meningkat menjadi 6.6 ton dengan nilai ekspor US$ 0 juta. Volume ekspor kopi robusta Indonesia yang tertinggi sebesar.0 ton, terjadi pada tahun 00. Pada Gambar juga terlihat bahwa data belum stasioner karena masih mengalami perubahan seiring perubahan waktu. Setelah itu dilakukan proses identifikasi data, dimana dihasilkan output dalam bentuk grafik autokorelasi, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Gambar. A utocorrelation.0 0. 0.6 0. 0. 0.0-0. -0. -0.6-0. -.0 Gambar. Autocorrelation Function for Volume Ekspor kopi Robusta (with % significance limits for the autocorrelations) Lag 6 Fungsi autokorelasi data volume ekspor kopi robusta Indonesia di pasar internasional periode 7-0 7

Pada Gambar terlihat jelas lag data (bar warna biru) yang menurun ke bawah, hal ini menunjukan ciri adanya autokorelasi. Sehingga sebelum diproses lebih jauh dengan ARIMA, perlu dilakukan proses differencing. Differencing dilakukan untuk merubah data historis menjadi stasioner. Selanjutnya dilakukan proses estimasi dengan memasukkan berbagai model ARIMA yang terdiri dari paramater p, d, dan q. Angka p menunjukan ordo atau derajat autoregressive (AR), angka d adalah tingkat proses differencing, dan angka q menunjukan ordo atau derajat moving average (MA), sehingga model dapat dituliskan ARIMA (p,d,q). Hasil identifikasi menunjukkan bahwa data historis volume ekspor kopi robusta Indonesia tidak stasioner, sehingga memerlukan proses differencing, oleh karena itu angka d (differencing) atau integrasi ditulis dengan angka terkecil yakni. Dengan demikian, angka d pada model ARIMA (p,d,q) menjadi, sehingga pada data digunakan model ARIMA (p,,q). Kemungkinan model yang digunakan dalam analisis ini antara lain : ARIMA (,,0), ARIMA (0,,), ARIMA (,,), ARIMA (,,0), ARIMA (0,,), dan ARIMA (,,). Dari kemungkinan yang telah diestimasi maka model yang telah memenuhi kriteria adalah model ARIMA (0,,) yang mencakup nilai AR (0) dan MA (). Hasil diagnostik model ARIMA (0,,) dapat dilihat pada grafik ACF (Gambar ) dan grafik PACF (Gambar ). A utocorrelation.0 0. 0.6 0. 0. 0.0-0. -0. -0.6-0. -.0 ACF of Residuals for Volume Ekspor kopi Robusta (with % significance limits for the autocorrelations) Lag Gambar. Grafik ACF residual volume ekspor kopi robusta Indonesia 6 7 Partial A utocorrelation.0 0. 0.6 0. 0. 0.0-0. -0. -0.6-0. -.0 PACF of Residuals for Volume Ekspor kopi Robusta (with % significance limits for the partial autocorrelations) Lag Gambar. Grafik PACF residual volume ekspor kopi robusta Indonesia Pada kedua grafik tersebut, keduanya mempunyai kesamaan, yakni tidak ada satupun bar warna biru yang melampaui garis batas merah, atau dapat dikatakan bahwa residu dari model di atas bersifat random, sehingga model dapat digunakan untuk memprediksi volume ekspor kopi robusta Indonesia. Hal ini juga menunjukkan bahwa dengan melakukan differencing dengan lag, terbukti sudah tidak ada autokorelasi lagi. Dengan demikian, model ARIMA (0,,) sudah dapat digunakan untuk memprediksi volume ekspor kopi robusta Indonesia dan dapat dirumuskan persamaan peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia sebagai berikut. Y t = Y t- +, 0,06 (W t- W t- ) Y t = volume ekspor kopi robusta Indonesia yang diprediksi 6 = eror yang menjelaskan efek dari variabel yang tidak dijelaskan W t-, W t- = volume ekspor kopi robusta Indonesia yang merupakan lag dari residual Berdasarkan persamaan tersebut didapatkan hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia pada sepuluh tahun yang akan datang. Hasil peramalan dapat dilihat pada Tabel. 7

Tabel. Hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia tahun 0-0 Period Forecast Lower Upper 0 7.70 0.. 0.0.7.06 0. 7. 0. 0.6. 7.0 06.6.66 6.770 07 6.0.7 7.0 0 70. 6.60 7.6 0 76. 66. 6.6 00.6 70.6.60 0 7.7 7. 00.07 Pada Tabel dapat diketahui bahwa hasil analisis peramalan menunjukkan bahwa pada sepuluh tahun yang akan datang volume ekspor kopi akan meningkat. Pada tahun 0 hingga tahun 0 diprediksikan volume ekspor kopi robusta akan meningkat dengan pertumbuhan volume ekspor kopi robusta tiap tahunnya sama sebesar,6%. Sampai tahun 0 volume ekspor kopi robusta Indonesia mencapai 7.7 ton. Hasil peramalan (forecasting) volume ekspor kopi robusta Indonesia pada sepuluh tahun yang akan datang dapat dilihat pada Gambar. VOLUME EKSPOR KOPI ROBUSTA 0000 0000 70000 60000 0000 0000 Time Series Plot of VOLUME EKSPOR KOPI ROBUSTA Gambar. 6 7 Index Plot data hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia tahun 0-0 Menurut AEKI, prospek ekspor kopi robusta Indonesia di pasar internasional sangat menjanjikan. Hal ini dapat terjadi karena trend konsumsi atau permintaaan pasar kopi dunia dalam kurun lima tahun terakhir jauh lebih cepat dibandingkan produksi kopi dunia. Data dari International Coffee Organization (ICO) 0 menyebutkan bahwa trend peningkatan konsumsi kopi dunia terjadi sejak tahun 00 dengan jumlah peningkatan rata-rata sebesar,%/tahun. Pada tahun 00, diperkirakan kebutuhan kopi dunia akan mencapai 0, juta ton. Meskipun saat ini produksi dan ekspor kopi robusta Indonesia masih belum optimal, namun dari hasil peramalan volume ekspor kopi robusta Indonesia dapat menumbuhkan optimisme dan motivasi bagi seluruh stakeholder perkebunan kopi robusta untuk lebih berusaha dalam meningkatkan produksi dan ekspor kopi robusta nasional. Perkebunan kopi Indonesia memiliki potensi yang dapat ditingkatkan lagi. Menurut Soetriono (00), hasil penelitiannya menyatakan bahwa usahatani kopi robusta yang dilakukan petani Indonesia masih mempunyai peluang yang besar dan sangat menjanjikan untuk dikembangkan. Hal ini dibuktikan dengan kondisi komoditas kopi robusta yang dihasilkan oleh petani mempunyai daya saing yang kuat. Menurut Reni Kustiarti (007), masih terdapat peluang-peluang untuk pengembangan perkopian Indonesia di masa yang akan datang. Pertama, permintaan produk-produk kopi dan olahannya masih sangat tinggi, terutama di pasar domestik dengan penduduk yang melebihi 00 juta jiwa merupakan pasar potensial. Kedua, peluang ekspor terbuka terutama bagi negara-negara pengimpor wilayah nontradisional seperti Asia Timur, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Eropa Timur. Ketiga, kelimpahan sumber daya alam dan letak geografis di wilayah tropis merupakan potensi besar bagi pengembangan agribisnis kopi. Lahan yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya kopi masih sangat luas, seperti lahan-lahan potensial yang tersebar di luar Pulau Jawa. Jika hal ini dapat dieksploitasikan secara benar dan terpadu dengan kawasan hutan, maka produksi kopi Indonesia akan meningkat. Persoalan investasi dan permodalan menjadi faktor kunci untuk mendorong tumbuh kembangnya kegiatan agribisnis kopi di Indonesia. Sebaiknya pemerintah memberikan iklim yang lebih baik untuk mendorong bergairahnya kegiatan agribisnis kopi robusta yang diusahakan oleh rakyat, sehingga pada akhirnya kondisi tersebut dapat mendorong peningkatan daya saing dan perdagangan kopi robusta Indonesia di pasar internasional. Masih banyaknya potensi yang dapat ditingkatkan dari perkebunan kopi Indonesia. Hal ini tentunya dapat mendorong peningkatan volume dan nilai ekspor kopi robusta Indonesia. Oleh karena itu

masih diperlukan usaha dan kerja sama dari seluruh stakeholder perkebunan kopi, khususnya kopi robusta Indonesia agar dapat meningkatkan daya saing dan ekspor kopi robusta Indonesia sehingga mampu menguasi pasar dunia di masa depan. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis peramalan (forecasting), disimpulkan bahwa volume ekspor kopi robusta Indonesia pada sepuluh tahun mendatang memiliki prospek yang baik. Oleh karena itu, pemerintah harus mendukung terwujudnya kondisi ekspor yang baik di masa yang akan datang, dengan merumuskan kebijakan yang berorientasi kepada kesejahteraan petani melalui penghargaan terhadap hasil produksi kopi petani yang berkualitas, penyediaan infrastruktur yang memadai, dan peningkatan daya saing kopi robusta Indonesia. Sehingga pada akhirnya posisi Indonesia di pasar dunia lebih kuat sebagai salah satu negara produsen kopi robusta. DAFTAR PUSTAKA AEKI dan PT Mitraconprima. 00. Analisis Potensi, Strategi Pengembangan, dan Road Map Perkopian Indonesia. PT MITRACONPRIMA. Jakarta. Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia. 0. Statistik Kopi Asosiasi Eksportir dan Industri Kopi Indonesia 00-0. Jakarta.. 0. http://aeki-aice.org (0 Mei 0). Direktorat Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan. 00. Unggulan Pertanian Indonesia Untuk Dunia. Departemen Perdagangan RI. Jakarta Direktorat Jenderal Perkebunan Departemen Pertanian. 00. Statistik Perkebunan Kopi. Jakarta. Halim. 006. Diktat Time Series. Universitas Kristen Petra. Surabaya. International Coffee Organization. 0. http://.ico.org. ( Mei 0). Kuncoro, M. 00. Metode Kuantitatif Teori dan Aplikasi Untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi Kedua. AMP YKPN. Yogyakarta. Kustiarti, R. 007. Perkembangan Pasar Kopi Dunia dan Implikasinya bagi Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi, Volume, No., Tahun 007. Bogor. Mulyana. 00. Buku Ajar Analisis Deret Waktu. Universitas Padjajaran FMIPA Jurusan Statistika. Bandung. Pusat Data dan Informasi Pertanian. 00. Outlook Komoditas Perkebunan. Departemen Pertanian. Jakarta. Sadeq. A. 00. Analisis Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan dengan Metode ARIMA. (Tesis). Pasca Sarjana UNDIP. Semarang. Santoso, S. 00. Business Forecasting Metode Peramalan Bisnis Masa Kini dengan Minitab dan SPSS. Elex Media Komputindo. Jakarta. Soetriono, 00. Peningkatan Daya Saing Agribisnis Berorientasi Kesejahteraan Petani. Seminar Nasional Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian. Departemen Pertanian. Yahmadi, M. 00. Pemasaran Kopi Indonesia di Pasaran Global. Buletin No. 6. AEKI Jawa Timur.