Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara 1)

dokumen-dokumen yang mirip
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS PERILAKU MASYARAKAT DALAM MEMILIH MEREK HANDPHONE DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS FAKTOR (Studi Kasus Mahasiswa Universitas Udayana)

PENERAPAN ANALISIS KORELASI KANONIK PADA HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN NY SHOPP

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEPUTUSAN SISWA SMA MELANJUTKAN STUDI S1 DI UNIVERSITAS UDAYANA

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

FAKTOR KUALITAS LAYANAN TERHADAP LOYALITAS NASABAH KREDIT PADA PT. BANK PANIN TBK SURABAYA

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

PENERAPAN ANALISIS KOMPONEN UTAMA DALAM PENENTUAN FAKTOR DOMINAN YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA (Studi Kasus : SMAN 1 MEDAN)

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Analisis Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Akademik Menggunakan Analisis Faktor

KUESIONER HARAPAN DAN KINERJA(PERFORMANCE)

FAKTOR FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MAHASISWA ASAL LUAR BALI KULIAH DI FMIPA UNIVERSITAS UDAYANA BALI

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

BAB IV ANALISIS DATA. yang memotivasi konsumen untuk berolah raga arung jeram serta menguji

BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam

PENETAPAN FAKTOR KUALITAS LAYANA JASA TRAVEL CIPAGANTI DENGAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

METODE PENELITIAN. Sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi : Merupakan data yang langsung didapatkan melalui penyebaran kuisioner

IDENTIFIKASI FAKTOR PENDORONG PERNIKAHAN DINI DENGAN METODE ANALISIS FAKTOR

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis akan melakukan penelitian dengan mengambil objek

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei. Penelitian survei adalah suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksplanatori (eksplanatory

METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. disebarkan sebanyak 45 kuesioner dan yang dapat diolah sebanyak 40 kuisioner. Grafik 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Objek dan Subjek Penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

BAB III METODE PENELITIAN. menginterpretasikan data dan akhirnya pada kesimpulan yang didasarkan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah peserta BPJS Kesehatan Dikantor Cabang Gedong Kuning. akan diteliti adalah peserta BPJS Kesehatan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di Unit Kegiatan Mahasiswa KSR-PMI Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN

Pengaruh Mutu Pelayanan Terhadap Tingkat Kepuasan Konsumen Apotek Non Praktek Dokter di Kuta Utara

KARAKTERISTIK SEKTOR PERTANIAN DI PROVINSI BALI MENURUT SUBSEKTOR PENYUSUN

Lampiran 1 Kuesioner. Wilson

BAB III METODE PENELITIAN. yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

PENGARUH SHOPPING LIFESTYLE DAN FASHION INVOLVEMENT PADA IMPULSE BUYING BEHAVIOR KONSUMEN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dari variabel-variabel yang saling berkorelasi. Analisis peubah ganda dapat

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan mengenai objek dan subjek penelitian, jenis data

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE EKSPLORATORI KOMPONEN UTAMA

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN

2. Desak Putu Eka Nilakusmawati, S.Si, M.Si ABSTRAK

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kausalitas, yang mana digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Dalam suatu penelitian harus mempergunakan metode yang tepat dan sesuai

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP PADA RSUD KABUPATEN KARANGANYAR. Tutik Nuryanti 1),Slamet Djauhari 2) 1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PENUMPANG KERETA API SRIWEDARI DI STASIUN SOLO BALAPAN JURUSAN SOLO-YOGYAKARTA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survey, sedangkan jenis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam penelitian survei. Penelitian survei

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, maka jenis penelitian ini termasuk

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA. Rangkuti, Freddy (2002), Measuring Customer Satisfaction, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Togu P. Marpaung, Normalina Napitupulu, Rachmad Sitepu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Pelayanan Jasa Pelabuhan Sunda Kelapa

BAB III METODE PENELITIAN. Peneliti berasumsi bahwa mayoritas pendengar acara tersebut adalah muda-mudi

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SURAKARTA. Juni Trisnowati Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta

III. METODE PENELITIAN. 2. Angket, yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui daftar pertanyaan

BAB III METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

STRUKTUR DIMENSI KEPUTUSAN MAHASISWA UNTUK MEMBELI SMARTPHONE SAMSUNG GALAXY CORE NAMA :INDAHPERMATASARI NPM : PEMBIMBING : HERNAMA, SE, MM.

BAB III METODE PENELITIAN. Hos Cokroaminoto Ruko Grogol C2, Pekalongan. Alasan dipilihnya toko

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dengan analisis data statistik setelah data-data yang peneliti kumpulkan lengkap.

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGARUH PEMILIHAN PRODUK SUSU KEMASAN KARTON TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMBELIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Bandar

Program Studi Pendidikan Ekonomi FE UNY

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

PENGARUH KUALITAS LAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN MEDICAL CHECK UP (MCU) PADA RUMAH SAKIT DR. AK. GANI PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan atau instansi kepada konsumen. dibidang kesehatan banyak bermunculan di kota-kota di Indonesia, baik dari

Faktor-faktor yang mempengaruhi.. I Gusti Made Subrata 43

NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN YANG MENGUNJUNGI SOLO GRAND MALL SURAKARTA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. yang dibagikan. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 130 kuesioner. Jumlah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. kualitas pelayanan yang diberikan perusahaan kepada konsumen.

Transkripsi:

Faktor-faktor yang Memengaruhi Kualitas Pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara 1) Made Susilawati; susilawati.made@gmail.com Ni Ketut Tari Tastrawati; taritastrawati@yahoo.com Ni Nyoman Widiasih; widia_mentog18@yahoo.co.id 1) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Udayana Abstract: The research aimed to determine the factors that influence service quality Balinese Mandara health insurance that can give consideration to local governments in planning health care quality improvement. The research took as many as 150 respondents who use the health insurance resoponden Bali Mandara. In this study, 27 variables that affect the quality of health insurance Balinese Mandara analyzed by factor analysis which reduces the number of variables that have to be a bit and named it as a factor The results in this study suggests that there are six factors that affect the quality of Balinese Mandara health insurance with a cumulative donation of 76,021%. The most dominant factor is the factor Direct Evidence with an eigenvalue for 10,165 or 37,648 of these factors could explain 37.648% of the total of the factors that influence health service quality assurance Bali Mandara. Keywords: JKBM, Factor analysis, Health Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan Bali Mandara sehingga dapat memberikan pertimbangan bagi Pemerintah daerah dalam rangka perencanaan peningkatkan kualitas kesehatan. Penelitian ini mengambil responden sebanyak 150 resoponden yang menggunakan jaminan kesehatan Bali Mandara. Dalam penelitian ini, 27 variabel yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan Bali Mandara dianalisis dengan analisis faktor yang mereduksi sejumlah variabel yang ada menjadi sedikit/berarti dan menamakannya sebagai faktor. Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 6 faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan bali Mandara dengan sumbangan kumulatif sebesar 76.021%. Faktor yang paling dominan adalah faktor Bukti Langsung dengan nilai eigen sebesar 10.165 atau faktor ini mampu menjelaskan 37.648% dari seluruh total faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan jaminan kesehatan Bali Mandara. Katakunci: JKBM, Analisis faktor, Kesehatan Tujuan pelayanan kesehatan adalah tercapainya derajat kesehatan masyarakat yang memuaskan harapan dan kebutuhan masyarakat, melalui pelayanan yang efektif oleh pemberi pelayanan pada institusi pelayanan yang diselenggarakan secara efisien (Ahmad, 2001). Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat merupakan salah satu unsur penting dari peningkatan pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas. Pembangunan kesehatan yang sudah dilaksanakan di Bali secara umum telah menunjukkan terjadinya peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Disamping perkembangan pembangunan kesehatan tersebut, masih banyak pula tantangan dan masalah pembangunan kesehatan yang belum sepenuhnya dapat teratasi, seperti masih tingginya anak yang mengalami kurang gizi, kesenjangan kualitas, dan akses pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau antar wilayah dan sebaran tenaga kesehatan yang belum merata. Belum optimalnya alokasi pembiayaan kesehatan juga telah membuka mata orang bahwa kesehatan merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat. Himbauan Menteri Kesehatan kepada dokter dan rumah sakit untuk tidak menaikan tarif menunjukkan betapa esensialnya pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 1

Kini banyak pihak, baik swasta maupun pemerintah yang menyadari bahwa jaring pengaman sosial (social safety net) harus segera dibentuk, karena sekitar 72,12% dari penduduk Bali belum memiliki Jaminan Pemeliharaan Kesehatan yang senantiasa akan bermasalah ketika jatuh sakit. Bahkan yang sudah tercakup asuransipun masih ada kendala, karena sebagian asuransi yang dikembangkan pemerintah kabupaten, portabilitasnya masih terbatas sampai tingkat pelayanan dasar atau tingkat rujukan lokal (rumah sakit kabupaten setempat), sehingga akan tetap bermasalah ketika harus ketingkat Provinsi. Berdasarkan hal tersebut di atas, Pemerintah Provinsi Bali (Gubernur dan Bupati/Walikota) mengambil kebijakan untuk menaungi masyarakat dengan pelayanan kesehatan melalui program Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk seluruh Masyarakat Bali dan mulai tanggal 1 januari 2010 Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sudah dapat dinikmati oleh masyarakat di Bali. Dengan adanya program ini seluruh penduduk Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan dapat dilayani dengan hanya memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Bali dan pelayanan mengikuti mekanisme rujukan (www.baliprov.go.id). Dari uraian di atas maka penulis ingin mengetahui apakah program pemerintah ini sesuai dengan harapan masyarakat dengan menggunakan metode Analisis Faktor. Analisis faktor merupakan analisis statistika yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang melandasi dan menunjukan saling keterkaitan diantara variabel. Adapun tujuan dari analisis faktor yaitu menganalisis hubungan interkorelasi diantara sejumlah variabel dengan cara mengidentifikasi satu set dimensi pokok yang sama yang disebut faktor. Sehingga yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) dan mengetahui faktorfaktor yang dominan memengaruhi kualitas pelayanan Jaminan Kesehatan Bali Mandara. KAJIAN PUSTAKA Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) adalah jaminan kesehatan yang diberikan kepada seluruh masyarakat Bali yang belum memiliki jaminan kesehatan seperti askes, Jamsostek, Askeskin, Jamkesmas atau jaminan kesehatan lainnya. Menurut Kotler (2009) kualitas (quality) adalah totalitas fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau tersirat. Definisi kualitas berpusat pada konsumen, seorang produsen dapat memberikan kualitas bila produk atau pelayanan yang diberikan dapat memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas JKBM dapat memberikan peningkatan terhadap derajat kesehatan masyarakat. Penilaian kualitas bantuan meliputi lima dimensi yaitu: a) Hal-hal yang berwujud/fasilitas fisik (tangibles), meliputi penampilan dari fasilitas 2

fisik, peralatan, petugas, dan materi komunikasi. b) Empati (Empathy), perhatian secara individual seperti kemudahan untuk menghubungi petugas, kemampuan petugas untuk berkomunikasi dengan pasien dan usaha petugas untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasien. c) Kehandalan (Reability), yaitu kemampuan untuk melaksanakan atau memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan kualitas yang sama (konsisten) pada setiap waktu, untuk semua orang, secara tepat, akurat, dan dapat dipercaya. Dalam hal ini, kinerja harus sesuai dengan harapan pelanggan seperti ketepatan waktu, pelayanan yang sama untuk semua pelanggan tanpa kesalahan. d) Daya tanggap (Responsiveness), yaitu keinginan untuk memberikan pelayanan secara cepat tanggap (responsif) kepada pelanggan serta membantu konsumen dalam menyediakan pelayanan yang dibutuhkan. e) Jaminan (Assurance), yaitu kemampuan petugas atas pengetahuan, kualitas keramah tamahan, perhatian dan kesopanan dalam memberikan pelayanan, ketrampilan dalam memberikan informasi. Salah satu analisis variabel ganda yang sering digunakan yaitu analisis faktor. Analisis faktor adalah suatu metode statistika variabel ganda yang memiliki tujuan utama menggambarkan struktur yang mendasari suatu matriks data. Secara umum dapat dikatakan bahwa analisis ini bertujuan untuk menganalisis hubungan sejumlah besar variabel dengan menentukan satu kelompok dimensi umum yang disebut faktor (Hair et al, 1995). Prinsip dasar pada analisis faktor yaitu dengan mengekstrasi sejumlah faktor atau common factor dari gugusan variabel asal X1, X 2, X 3, L, X p sehingga banyaknya faktor lebih sedikit dari banyaknya variabel asal X, dan sebagian besar informasi (ragam) variabel asal X tersimpan dalam sejumlah faktor. Variabel X1, X 2, X 3, L, X p menyebar normal dengan vektor nilai tengah µ dan matrik ragam peragam, yang dinyatakan sebagai berikut: X N µ p (, ) maka dapat dibuat model sebagi berikut: (1) dimana: faktor ke-j = faktor ke-j = bobot (loading) dari variabel ke-i pada = galat (error) atau faktor spesifik. Faktor pada analisis faktor memiliki nilai eigen lebih besar dari satu ( λ>1) dinyatakan sebagai faktor bermakna. Untuk dapat menginterpretasikan faktor bermakna, yang perlu diperhatikan adalah besar bobot dari faktorfaktor tersebut pada masing-masing variabel. 3

Metode penduga pembobot dalam analisis faktor yaitu menggunakan solusi AKU (Analisis Komponen Utama). Data masukan untuk AKU dapat berupa matriks peragam (S) yang digunakan bilamana unit satuan dan skala data dari seluruh variabel yang akan dianalisis adalah sama atau matriks korelasi (R) digunakan bilamana unit satuan dan skala data dari seluruh variabel yang akan dianalisis adalah tidak sama. Dari S dan R akan diperoleh (eigen value) dan (eigen vektor) yang berpadanan. Pembobotan pada analisis faktor dapat dinyatakan dalam persamaan: c = λα (2 ) j j j METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di provinsi Bali. Data pada penelitian ini diperoleh dari data primer dengan cara metode survei, yaitu dengan menyebarkan kuisioner dan data yang langsung diperoleh berupa data sikap responden. Populasi pada penelitian ini adalah pasien yang pernah menggunakan program JKBM beserta keluarga yang menungguinya pada saat di rawat. Sampel pada penelitian ini sebanyak 150 responden dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling yaitu pengambilan anggota sampel secara sengaja sesuai dengan persyaratan sampel yang diperlukan dan dianggap cocok sebagai sumber data yang akan menjadi sampel pada penelitian (Sugiono,2007). Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini ada 27 variabel. Kuesioner yang dipergunakan dalam penelitian adalah kuesioner pilihan dengan skala interval, artinya responden memilih jawaban yang paling tepat dari interval 0 sampai 10. HASIL DAN PEMBAHASAN Uji Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, dan dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian, sedangkan reliabel artinya konsisten atau stabil. Pernyataan dikatakan valid apabila nilai t hitung > t tabel. Sebelum menghitung nilai t hitung, terlebih dahulu harus diketahui nilai korelasinya. Hasil pengujian validitas diketahui bahwa dari 27 butir pertanyaan untuk mengungkap tentang faktor-faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan JKBM, ke-27 butir pertanyaan dinyatakan valid. Tabel 1 berikut menunjukkan hasil uji validitas terhadap instrumen yang digunakan dalam penelitian ini. 4

Tabel 1. Uji Validitas Instrumen Penelitian No Pertanyaan Koefisien Korelasi t hitung t tabel Ket. 1 0.611 4.011 1.701 Valid 2 0.608 3.979 1.701 Valid 3 0.72 5.391 1.701 Valid 4 0.644 4.374 1.701 Valid 5 0.399 2.261 1.701 Valid 6 0.699 5.079 1.701 Valid 7 0.786 6.606 1.701 Valid 8 0.647 4.409 1.701 Valid 9 0.563 3.54 1.701 Valid 10 0.408 2.322 1.701 Valid 11 0.585 3.748 1.701 Valid 12 0.605 3.948 1.701 Valid 13 0.417 2.384 1.701 Valid 14 0.579 3.69 1.701 Valid 15 0.689 4.94 1.701 Valid 16 0.749 5.874 1.701 Valid 17 0.737 5.666 1.701 Valid 18 0.674 4.741 1.701 Valid 19 0.707 5.195 1.701 Valid 20 0.813 7.255 1.701 Valid 21 0.735 5.632 1.701 Valid 22 0.877 9.484 1.701 Valid 23 0.795 6.81 1.701 Valid 24 0.793 6.764 1.701 Valid 25 0.684 4.872 1.701 Valid 26 0.352 1.954 1.701 Valid 27 0.761 6.095 1.701 Valid Sumber: Data diolah 2012 Uji reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hasil pengujian reliabilitas diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,910 yang lebih besar dari kriteria yang ditentukan yaitu 0,5 berarti semua pertanyaan dalam kuisioner sudah reliabel. Analisis Faktor Langkah pertama yang dilakukan untuk melihat apakah data yang diperoleh layak untuk diolah dengan analisis faktor adalah dengan melihat nilai KMO. 5

Tabel 2. Nilai KMO dan Bartlett s Kaiser-Meyer-Olkin 0.75 Measure of Sampling Adequacy. Bartlett's Approx. 3681 Test of Chi- Sphericity Square Df 351 Sig. 0 Sumber: Data diolah 2012 Kesimpulan tentang layak tidaknya analisis faktor dilakukan dengan menggunakan uji KMO (Kaiser Meyer Olkin). Berdasarkan Tabel 2 diperoleh nilai KMO sebesar 0,750 sehingga analisis faktor layak dilakukan dengan kategori baik. Sedangkan Barlett Test merupakan test statistik untuk menguji apakah betul variabelvariabel yang dilibatkan berkorelasi. Nilai Barlett Test didekati dengan nilai chi square, diketahui nilai chi square adalah 3680.973 dengan besar signifikan 0,000, sehingga antar variabel terdapat korelasi. Proses Ekstraksi Faktor Dalam menentukan jumlah faktor yang diinginkan sebagai hasil ekstrak dalam penelitian ini menggunakan nilai eigen sebagai dasar dalam mengetahui faktor yang paling dominan memengaruhi kualitas pelayanan JKBM, artinya hanya faktor dengan nilai eigen > 1 yang dianggap sebagai faktor bermakna. Dari hasil analisis data berdasarkan 27 variabel diperoleh enam komponen utama yang memiliki nilai eigen lebih dari satu yang menunjukkan jumlah faktor yang menentukan kualitas pelayanan JKBM, keenam komponen utama ini secara bersama mampu menerangkan variabilitas total sebesar 76.021%. Dengan menggunakan metode Varimax yang mengasumsikan bahwa antar faktor tidak berkorelasi diperoleh bahwa untuk factor 1 dapat menjelaskan keragaman data sebesar 37.648%, factor 2 sebesar 14.4962%, factor 3 sebesar 8.479%, factor 4 sebesar 6.006%, factor 5 sebesar 5.466%, dan factor 6 sebesar 3.927%. Faktor 1 sampai factor ke 6 secara rinci terlihat pada Tabel 2 berikut: Tabel 3. Pengelompokan Variabel Berdasarkan Faktor yang Ditetapkan dengan Nilai Eigen Lebih Besar 1 Faktor No Pertayaan Indikator Faktor 1 X2, X3, X4, 1. Fasilitas Tangibles X6, X7, X8 2. Keamanan pasien dan X27 (bukti 3. Keamanan barang bawaan pasien langsung), Nilai eigen = 4. Kebersihan kamar rawat inap 10,165 5. Kebersihan tempat tunggu pasien 6. Kebersihan kamar mandi 7. Kemanjuran obat Faktor 2 X1, X9, X12, Reability X14, X15, 1. Kelengkapan pelayanan 2. Akses 6

(kehandalan), Nilai eigen = 3,914 X16 dan X17 Faktor 3 X18, X20, Responsiveness X22, X24 dan X25 (daya tanggap) Nilai eigen = 2,289 Faktor 4 Pemamfaatan dan Komunikasi, Nilai eigen = 1,622 X5, X10, dan X13 3. Prosedur administrasi Komunikasi 4. Keakurasian bantuan 5. Bentuk pelayanan 6. Respon Rumah Sakit 7. Tindakan Rumah sakit 1. Pelayanan jasa 2. Kenyamanan 3. Ketrampilan petugas rumah sakit 4. Sikap dan tindakan petugas rumah sakit 5. Kesabaran petugas rumah sakit 1. Manfaat bantuan 2. Komunikasi 3. Ketepatan janji Faktor 5 kompetensi Petugas, Nilai eigen = 1,476 X11, X19 dan X23 1. Pemahaman petugas rumah sakit 2. Pemberian informasi 3. Pengetahuan petugas rumah sakit Faktor 6 X21dan X26 1. Administrasi tambahan 2. Harga obat (Jaminan), Nilai eigen =1,060 Sumber : Data diolah 2012 Berdasarkan Tabel 3 interpretasi nama faktor didasarkan pada variabel yang diwakilinya. Faktor 1 yang terdiri dari enam variabel yang meliputi: fasilitas, keamanan pasien, keamanan barang bawaan pasien, kebersihan kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu pasien, kebersihan kamar mandi dan kemanjuran obat. Dengan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah fasilitas kamar seperti tempat menunggui pasien, pispot dan lainnya. Dengan skor loadingnya adalah 0.840. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor satu dapat diberi nama dengan faktor tangibles (bukti langsung). Faktor 2 yang terdiri dari tujuh variabel yang terbentuk yang meliputi: kelengkapan pelayanan, akses, prosedur administrasi, keakurasian bantuan, bentuk pelayanan, respon rumah sakit dan tindakan rumah sakit. Dengan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah keakurasian bantuan. Dengan skor loadingnya adalah 0.881. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor Reability (kehandalan). 7

Faktor 3 yang terdiri dari lima variabel yang meliputi: pelayanan jasa, kenyamanan, keterampilan petugas rumah sakit, sikap dan tindakan rumah sakit dan kesabaran petugas rumah sakit. Dengan skor loadingnya adalah 0.845. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor Responsiveness (daya tanggap). Faktor 4 yang terdiri dari tiga variabel yang meliputi: manfaat bantuan, komunikasi dan ketepatan janji. Dengan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah ketepatan janji. Dengan skor loadingnya adalah 0.879. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor pemanfaatan dan komunikasi. Faktor 5 yang terdiri dari tiga variabel yang meliputi: pemahaman petugas rumah sakit, pemberian informasi dan pengetahuan petugas rumah sakit. Dengan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah pemahaman petugas rumah sakit. Dengan skor loadingnya adalah 0.795. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor kompetensi petugas rumah sakit. Faktor 6 yang terdiri dari dua variabel yang meliputi: administrasi dan harga obat. Dengan variabel yang paling dominan berpengaruh adalah harga obat. Dengan skor loadingnya adalah 0.782. Dalam pengelompokkan variabel pada faktor ini dapat diberi nama dengan faktor fasilitas tambahan (kenyamanan). Dari ke 6 faktor tersebut, faktor yang paling dominan berpengaruh adalah faktor 1 yang terdiri dari enam variabel yang meliputi: fasilitas, keamanan pasien, keamanan barang bawaan pasien, kebersihan kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu pasien,dan kebersihan kamar mandi dan kemanjuran obat. Maka dapat dikatakan fasilitas rumah sakit sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan JKBM. KESIMPULAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang faktorfaktor yang memengaruhi kualitas pelayanan JKBM dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Hasil analisis faktor terdapat 6 faktor yang memengaruhi kualitas pelayanan JKBM adalah sebagai berikut: Faktor pertama Tangibles (bukti langsung) dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 37.648%, faktor kedua Reability (kehandalan) dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 14.496%, faktor ketiga yaitu Responsiveness (daya tanggap) dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 8.479%, faktor keempat pemamfaatan dan komunikasi dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 6.006%, faktor kelima kompetensi petugas rumah sakit dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 5.4.66%, faktor keenam fasilitas tambahan dapat menjelaskan tentang kualitas pelayanan JKBM sebesar 3.927%. Dengan jumlah keseluruhan faktor yang menentukan kualitas pelayanan JKBM sebesar 76.021% 2. Faktor Tangibles (bukti langsung) merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh terhadap kualitas pelayanan JKBM yaitu sebesar 37.648%. Faktor ini dijelaskan oleh lima variabel yaitu fasilitas, keamanan pasien, keamanan barang bawaan pasien, kebersihan 8

kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu pasien, dan kebersihan kamar mandi. Saran Berdasarkan temuan dari penelitian serta berbagai kekurangan maupun keterbatasan yang ada, maka penulis memberikan saran untuk Pemerintah daerah dan pihak rumah sakit agar pengaruh Faktor tangibles (bukti langsung) yang meliputi yaitu fasilitas, keamanan pasien, keamanan barang bawaan pasien, kebersihan kamar rawat inap, kebersihan tempat tunggu pasien, dan kebersihan kamar mandi, diharapkan makin ditingkatkan. DAFTAR RUJUKAN Ahmad Djojosugito. 2001, Kebijakan Pemerintah Dalam Pelayanan Kesehatan Menyongsong AFTA, Pusat Data dan Informasi PERSI, Jakarta Hair, J.F.,Rolph, E.A., Ronald L.T., dan William, C.B. 1995. Multivariate Data Analysis With Reading. Fourth Edition. Prentice Hall International Editions. New Jersey. Kotler, P. 2009. Manajemen Pemasaran, Marketing Manajemen, Analisis Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian, Edisi Milenium, Edisi Bahasa Indonesia. Penerbit: Prehallindo, Jakarta. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. Cetakan ke 10. Alfebeta Bandung. www.baliprov.go.id/infomasyarakat/2010/11/apakahjkbm-itu - diakses pada tanggal 14 februari 2012 9