PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

dokumen-dokumen yang mirip
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI PENGGUNAAN ALAT PERAGA KONKRIT PADA SISWA KELAS 1A SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

Kanti Sukowati 9. Kata Kunci: metode demonstrasi, hasil belajar. Guru Kelas VI A SDN Darungan 01 Kec. Tanggul

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

Suwarni 42. Kata Kunci: pembelajaran matematika, media manik-manik. 42 Guru Kelas IV SDN Tanggul Wetan 02 Jember

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas ( classroom. bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai.

PENERAPAN RECIPROCAL TEACHING

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN TENTANG LUAS BANGUN DATAR MELALUI KERJA KELOMPOK PADA SISWA KELAS VI SDN PATEMON 01 TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

Penerapan Media Kotak dan Kartu Misterius (Kokami) untuk Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 25 Purworejo

Oleh: Yuniwati SDN 2 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Gambar 3.1. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Taviv Listin Kariani 15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

PENERAPAN TEKNIK KUPANG LIGITARANG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SISWA KELAS 4 B SDN SIDOMEKAR 08 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

SUDARIYANTO 43. Kata Kunci: Hasil dan Aktivitas Belajar, Pembelajaran IPS, Media Visual. 43 Guru Kelas V SDN Selodakon 04 Jember

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

Rinendah Sihwinedar 16

Yayuk Jatining Rahayu 4

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN MELALUI METODE DEMONSTRASI. Mubarokah

Kanti Wilujeng 14. Kata kunci: bermain peran, hasil belajar. Guru Kelas III SDN Semboro 01 Jember

Bambang Supriyanto 36

Chemical Education Study Program Teachers Training and Education Faculty University of Riau

MENINGKATKAN AKTIFITAS DAN HASIL BELAJAR SISTEM TATA SURYA MELALUI INKUIRI ILMIAH SISWA KELAS VI SDN DARUNGAN 04 TANGGUL JEMBER TAHUN PELAJARAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF ABJAD MELALUI TEKNIK MENULIS DI UDARA PADA SISWA KELAS 1 B SDN KLATAKAN 02 JEMBER.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI GAYA MAGNET MELALUI METODE INKUIRI TERBIMBING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWADENGAN MENERAPKAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA MATA PELAJARAN IPA

BAB III METODE PENELITIAN. pelajaran 2013/2014 selama 3 (tiga) bulan mulai dari bulan Juli sampai

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) DENGAN MEDIA KOKAMI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMI MELALUI PEMBUATAN MINIATUR MUKA BUMI PADA SISWA KELAS 3 SD NEGERI SIDOMULYO 03

Hartati Dj. Butudoka. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SD NEGERI 032 SINONOAN

Kata-kata Kunci : metode kooperatif, kartu kalino, perkalian, matematika SD.

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SEMESTER I SDN 4 BESUKI SITUBONDO

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TENTANG MAKHLUK HIDUP DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING. Rochimah

Sri Andayani 5. Kata kunci: model pembelajaran TAI (Team-Assisted-Individualization), hasil belajar. Guru SDN Gadingrejo 01 Umbulsari Jember

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SDN 2 Donggulu Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Pemberian Tugas Individu Di Kelas IV

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian tindakan kelas atau Classroom Actions research.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran IPA Dengan Metode Demonstrasi di Kelas IV SDN 14 Ampana

BAHASAN KEUTUHAN NKRI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI PADA SISWA KELAS V-A SDN TANGGUL WETAN 04 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata-kata Kunci : Model Numbered Head Together (NHT), Media Manik-manik, Aktifitas, Hasil Belajar, Pembelajaran Matematika, Sekolah Dasar

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jagabaya I Kecamatan

BAB III METODE PENELITIAN

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL MAKE A MATCH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI BELAJAR SISWA PADA MATERI OPERASI HITUNG BILANGAN.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Gaya Dengan Menggunakan Metode Eksperimen PadaPelajaran IPA Kelas IV SDN No.

PENERAPAN MODEL ACTIVE LEARNING PERMAINAN CARD SORT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SDN 05 METRO SELATAN

Retno Dwi Susanti 18. Kata kunci; pembelajaran berbasis proyek, replica virus 3 dimensi, SMA Negeri I Asembagus Situbondo

Penerapan Pendekatan Konstruktivisme Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bahasan Tumbuhan Hijau di Kelas V SDN 3 Tolitoli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

Ikmila Mak ruf, Yusuf Kendek, dan Kamaluddin. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

Linda Ratnaningtyas D.W. 34

PENINGKATAN KETERAMPILAN PROSES IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI MUNGGU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENENTUKAN KPK DAN FPB MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TUTOR SEBAYA

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME. Dina Hikmah Safariyah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN

*Keperluan Korespondensi, telp: ,

BAB III METODE PENELITIAN

Penerapan Metode Eksperimen pada Materi Sifat Cahaya Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN 1 Balukang Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA SISWA KELAS IV SDN 1 GIMPUBIA. Oleh.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan menerapkan model pembelajaran make a match. Elliot (Zainal

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Pemanfaatan Index Card Match untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Kelas V SDN 4 Barenglor dalam Pembelajaran IPS. Nela Rofisian.

Linda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang

WAHANA INOVASI VOLUME 4 No.2 JULI-DES 2015 ISSN :

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin

FUNGSI ALAT TUBUH MANUSIA. Carib

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan) mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam berhubungan dengan

Pendahuluan. Keywords: Scramble, time token, motivation learning, learning outcomes.

Annan Ginting Guru Pendidikan Agama Kristen SMP Negeri 1 Payung Surel :

Jamila 39. Kata kunci : Kemampan Membaca Nyaring, Bahasa Indonesia, Metode Drill. 39 Guru Kelas IB SDN Tanggul Wetan 02 Kabupaten Jember

Peningkatan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Metode Inquiri di Kelas IV SD Inpres 4 Kasimbar

Suyono 20. Kata kunci : Media Pembelajaran, Media Gambar, IPA, Hasil Belajar. Guru SDN 3 Tlogosari Situbondo

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MEDIA PEMBELAJARAN KOKAMI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan

Penerapan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains (Sifat Benda) di Kelas IV SDN 2 Karamat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) yang

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR SISWA MELALUI METODE ROLLING QUESTION MATERI SEGITIGA DAN SEGI EMPAT DI SMPN 3 CIAWIGEBANG KABUPATEN KUNINGAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Tentang Kegunaan Daun Pada Tumbuhan Melalui Metode Inkuiri Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Bobalo

BAB III METODE PENELITIAN

Oleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen dalam Pembelajaran IPA di Kelas V SDN Meselesek

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

Aprillia Fitriana 1, Dwi Haryoto 2, Sumarjono 3 Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Negeri Malang.

MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN METODE KERJA KELOMPOK. Sih Yuwono

Transkripsi:

PENGGUNAAN MEDIA KOKAMI PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VA SDN DARUNGAN 01 KECAMATAN TANGGUL KABUPATEN JEMBER Yuli Rusiana 24 Abstrak. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari. Penguasaan terhadap bidang IPA sangat diperlukan siswa sebagai bekal hidupnya dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat. Kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari berbagai permasalahan, diantaranya adalah rendahnya hasil belajar siswa dan pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat, sehingga siswa kurang memehami materi pelajarn sesuai dengan kompetensi dasar yang ditetapkan. Pernyataan tersebut didukung oleh kenyataan yang ada di lapangan yang menunjukkan bahwa hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPA) di Kelas VA SDN Darungan 01 masih tergolong rendah. Media atau alat peraga agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagimana penerapan, aktivitas, dan hasil belajar siswa dengan penggunaan media Kokami. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang yang terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus di SDN Darungan 01 Kecamatan Taggul Kabupaten Jember.Berdasarkan analisis data, aktivitas mendengarkan meningkat 23,68%, aktivitas diskusi meningkat 23,16%, dan aktivitas menyelesaikan soal meningkat 32,65%. Hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak (57,89%), dan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 anak (92,10 %).dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA Siswa Kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Taggul Kabupaten Jember dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata kunci: Media Kokami, hasil belajar siswa PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok bagi manusia. Pendidikan merupakan usaha manusia untuk meningkatkan ilmu pengetahuan yang didapat baik dari lembaga formal maupun informal. Lembaga formal melalui pendidikan di sekolah. Jenjang pendidikan pertama yang harus ditempuh adalah Pendidikan Sekolah Dasar (SD) 6 tahun. Mengingat pentingnya sekolah dasar dalam sistem pendidikan nasional, peningkatan mutu pendidikan dasar sangat perlu mendapatkan penanganan yang sungguh-sungguh, agar tujuan dari pendidikan sekolah dasar dapat tercapai secara optimal. 24 Guru IPA SDN Darungan 01 Tanggul Jember

184 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 183-192, Nopember 2014 Seorang guru harus selalu berusaha untuk dapat mengkondisikan lingkungan belajar, sehingga proses pembelajaran menjadi menyenangkan bagi siswa. Berbekal berbagai pengetahuan dan pengalaman yang telah dimilikinya untuk digunakan dalam mempersiapkan program pengajaran dengan baik dan sistematis. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menghendaki adanya perubahan dalam kegiatan pembelajaran yang dapat menjadikan siswa lebih tertarik, bersemangat, dan aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar dikelas, sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan dan kebosanan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus dapat mengkondisikan kelas dan membuat media belajar siswa semenarik mungkin agar siswa mudah dalam menerima materi yang diajarkan. Rustaman (2003:136) mengemukakan bahwa media pembelajaran merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar dan bertumpu pada tujuan, materi, pendekatan, metode, dan evaluasi pembelajaran. Media mempunyai arti yang sangat penting dalam pembelajaran karena media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa. Oleh karena itu diperlukan media atau alat peraga agar siswa dapat menguasai materi dengan baik. Kokami (kotak dan kartu misterius) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa (Kadir, 2004:1). Permainan ini menjadi salah satu alternatif, selain untuk menanamkan pengetahuan kepada siswa dengan menarik dan berbekas juga berfungsi untuk merangsang minat dan perhatian siswa. Guru sebagai instruktur sekaligus fasilitator menyiapkan sebuah kotak yang didalamnya berisi pesan-pesan dan pesan itu dapat berupa perintah, gambar, pertanyaan dan sanksi yang ditulis diatas potongan-potongan karton yang dimasukkan kedalam amplop tertutup. Kartu pesan ini merupakan komponen yang paling penting dalam permainan ini karena arah kegiatan belajar mengajar tertuang didalamnya. Menurut Hamalik (2006:30), hasil belajar adalah apabila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar akan diterima atau terlihat setelah seseorang menerima pengalaman belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar mengajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti pengetahuan, keterampilan, tingkah laku dan sikap.

Yuli: Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA 185 Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, (1) bagaimana penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, (2) bagaimana aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?, (3) bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember?. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember? (2) mengetahui bagaimana aktivitas siswa selama penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember? (3) mengetahui Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran dengan penggunaan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember? METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas V B SDN Darungan 01 Jember. Jumlah siswa 38 dengan objek atau pokok bahasan Pembentukan Tanah. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau biasa disebut Classroom Action Research dalam bahasa Inggris, yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran (Susilo, 2007:16). Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model spiral dalam Hopkins. Menurut Aqib (2006:31), model spiral dalam Hopkins adalah penelitian tindakan kelas dalam bentuk spiral yang terdiri dari empat fase, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Keempat fase tersebut saling berhubungan yang kemudian diikuti oleh siklus spiral berikutnya. Penelitian ini direncanakan dengan menggunakan dua siklus yang masingmasing siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (action),

186 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 183-192, Nopember 2014 observasi (observation), dan refleksi (reflection). Jika hasil penelitan dalam penelitian pada siklus pertama belum tuntas, maka akan dilaksanakan siklus II. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 4yaitu observasi, wawancara, tes, dan dokumen.untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataaan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran serta aktifitas siswa selama pembelajaran. Aktivitas yang diamati dalam penelitian ini adalah aktivitas mendengarkan, aktivitas diskusi dan aktivitas menyelesaikan soal. Untuk menghitung ketuntasan hasil belajar siswa setelah penerapan pembelajaran IPA menggunakan media Kokami dapat dilakukan dengan membagi jumlah siswa yang tuntas belajar dengan jumlah seluruh siswa. Ketuntasan hasil belajar siswa diperoleh dari tes yang dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. HASIL DAN PEMBAHASAN Penerapan Pembelajaran dengan Pemanfaatan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA Kokami (kotak dan kartu misteri) merupakan salah satu jenis media yang dikombinasikan dengan permainan bahasa (Kadir, 2004:1). Penerapannya melibatkan seluruh siswa, baik siswa yang biasanya pasif maupun yang aktif. Dengan demikian, permainan ini sangat baik digunakan dalam kelas yang heterogen. Menurut Kadir (2004:1) gabungan antara media dan permainan ini mampu secara signifikan memberikan motivasi dan menarik minat siswa untuk ikut aktif terlibat dalam proses pembelajaran. Untuk melakukan pembelajaran ini, perlu disiapkan kelengkapan seperti sebuah kotak berukuran 30 x 20 x 15 cm, 15 buah amplop ukuran 15 x 9 cm, dan 15 lembar kartu pesan ukuran 6 x 12 cm. Kokami dapat dibuat secara sederhana yang fungsinya sebagai wadah tempat amplop dan amplop yang berisi kartu pesan. Sedangkan kartu pesan berisi materi pelajaran yang ingin disampaikan kepada siswa, diformasikan dalam

Yuli: Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA 187 bentuk perintah, petunjuk, pertanyaan, pemahaman gambar, bonus atau sanksi (Kadir, 2004:1). Aturan dalam pembelajaran ini adalah: a. Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 siswa. Tiap kelompok duduk berhadap hadapan. Media kokami dan kelengkapannya diletakkan didepan papan tulis di atas meja. b. Anggota setiap kelompok diwakili seorang juru bicara (pelapor) yang dipilih oleh guru bersama-sama siswa. c. Selama permainan berlangsung, juru bicara (pelapor) setiap kelompok dibantu sepenuhnya oleh anggota. d. Juru bicara (pelapor) dalam kelompok selain bertugas mengambil satu amplop dari dalam kokami secara acak dan tidak boleh dilihat, juga membacakan isi amplop dengan keras dan harus diperhatikan oleh semua anggota. e. Anggota kelompok bertanggung jawab menyelesaikan kartu dalam kotak misteri. f. Kelompok lain berhak menyelesaikan tugas yang tidak dapat diselesaikan oleh salah satu kelompok. g. Pemenang ditentukan dari skor tertinggi dan berhak mendapatkan bonus. h. Kelompok yang mendapatkan skor terendah akan mendapatkan sanksi (Kadir, 2004:11). Media kokami yang digunakan berupa kartu pesan yang berisi pertanyaanpertanyaan tentang Pembentukan Tanah. Selain berisi pertanyaan tentang materi Pembentukan Tanah, kartu juga disertai gambar untuk menarik minat siswa dan sebagai petunjuk bagi siswa untuk lebih memahami materi tersebut. Materi Pembentukan Tanah dapat disampaikan dengan media kokami karena materi Pembentukan Tanah ini berhubungan dekat dengan kehidupan sehari-hari siswa. Dengan media kokami belajar sambil bermain membuat siswa semangat untuk belajar dan siswa juga dapat memahami materi. Selama pembelajaran observer mengamati aktivitas siswa. Aktivitas yang diamati yaitu aktivitas mendengarkan, aktivitas diskusi dan aktivitas menyelesaikan soal. Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini mengalami peningkatan. Hal itu dapat dilihat dari ketuntasan klasikal aktivitas siswa pada Tabel 1 dibawah ini:

188 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 183-192, Nopember 2014 Tabel 1. Perbandingan Persentase Aktivitas Siswa Siklus I dan Siklus II No Aktivitas Siswa Siklus I Siklus II 1 Mendengarkan penjelasan guru 71,05 % 94,73% 2 Diskusi 63,68% 86,84% 3 Menyelesaikan soal 59,45% 92,10% Tabel perbandingan aktivitas siswa siklus I dan siklus II di atas diketahui bahwa aktivitas mendengarkan pada siklus I sebesar 71,05% sedangkan pada siklus II 94,73% sehingga dapat diketahui pada aktivitas mendengarkan mengalami peningkatan 23,68%. Pada ketercapaian aktivitas diskusi pada siklus I sebesar 63,68% sedangkan pada siklus II 86,84% sehingga dapat diketahui pada aktivitas diskusi mengalami peningkatan 23,16%. Pada ketercapaian aktivitas menyelesaikan soal pada siklus I sebesar 59,45% sedangkan pada siklus II 92,10%, sehingga dapat diketahui pada aktivitas menyelesaikan soal mengalami peningkatan 32,65%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik berikut ini: 100,00% 80,00% 60,00% 40,00% Siklus I Siklus II 20,00% 0,00% Mendengarkan Diskusi Menyelesaiakan Soal Gambar 1. Grafik Perbandingan Aktivitas Siswa pada Siklus I dan II Hasil belajar siswa diperoleh dari hasil tes ynag dikerjakan siswa pada setiap akhir siklus. Berikut ini adalah tabel hasil belajar siswa. Tabel 2. Hasil Belajar Siswa No Urut Siswa Siklus I Siklus II 1. 60 70

Yuli: Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA 189 No Urut Siswa Siklus I Siklus II 2. 70 75 3. 65 80 4. 75 80 5. 50 75 6. 55 70 7. 80 80 8. 60 75 9. 60 90 10. 75 85 11. 85 85 12. 90 100 13. 75 85 14. 80 90 15. 70 90 16. 50 60 17. 60 70 18. 55 75 19. 90 90 20. 75 75 21. 60 60 22. 55 80 23. 55 75 24. 70 85 25. 70 90 26. 80 90 27. 60 70 28. 80 90 29. 75 75 30. 60 80 31. 55 65 32. 75 75 33. 70 70 34. 65 65 35. 80 95 35. 70 70 37. 50 60 38. 60 80

190 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 183-192, Nopember 2014 No Urut Siswa Siklus I Siklus II Jumlah 2570 2975 Rata - Rata 67,63 78,28 Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pada siklus I rata-rata nilai siswa adalah 67,63. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 16 siswa. Pada siklus II bahwa rata-rata nilai siswa adalah 78,28. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 dan yang tidak tuntas belajar sebanyak 3 siswa. Hasil belajar siswa tersebut dirangkum dalam tabel dibawah ini. Tabel 3. Perbandingan Persentase Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II No. Kategori Hasil Belajar Siklus I (%) Siklus II (%) 1. 2. Tuntas, memenuhi KKM ( 65) dari skor maksimal 100 Tidak Tuntas, Tidak memenuhi KKM ( 65) dari skor maksimal 100 57,89 92,10 42,11 7,90 Total 100 100 Tabel perbandingan hasil belajar siswa siklus I dan siklus II di atas, diketahui bahwa hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori tuntas pada siklus I sebesar 57,89% (22 siswa) sedangkan pada siklus II mencapai 92,10% (35 siswa) dengan demikian kategori hasil belajar siswa yang tergolong tuntas mengalami peningkatan sebesar 34,21%. Hasil belajar siswa yang tergolong dalam kategori tidak tuntas pada siklus I sebesar 42,11% (16 siswa) sedangkan pada siklus II juga sebesar 17,9% (3 siswa) dengan demikian kategori hasil belajar siswa yang tergolong tidak tuntas mengalami penurunanan sebesar 34,21%. Dibawah ini disajikan grafik ketuntasan hasil belajar siswa. 100,00% Siklus I 50,00% Siklus II 0,00% Tuntas Tidak Tuntas Gambar 2 grafik peningkatan hasil belajar siswa KESIMPULAN

Yuli: Penggunaan Media Kokami pada Mata Pelajaran IPA 191 Berdasarkan hasil dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penerapan pembelajaran dengan pemanfaatan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember pokok bahasan Pembentukan Tanah berjalan dengan baik. Hambatan yang dihadapi peneliti dapat diatasi dengan bantuan teman sejawat. Siswa terlihat lebih antusias dan tertarik dalam mengikuti pelajaran. Siswa mengannggap media kokami adalah hal yang baru, sehingga siswa terlihat bersemangat dalam pembelajaran. 2. Aktivitas siswa selama selama penerapan pembelajaran dengan pemanfaatan media kokami pada mata pelajaran IPA kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember mengalami peningkatan. aktivitas mendengarkan meningkat 23,68%, aktivitas diskusi meningkat 23,16%, dan aktivitas menyelesaikan soal meningkat 32,65%. Hasil belajar siswa meningkat setelah penerapan pembelajaran dengan pemanfaatan media kokami pada mata pelajaran IPA siswa kelas VA SDN Darungan 01 Kecamatan Tanggul Kabupaten Jember. Pada siklus I siswa yang tuntas belajar sebanyak 22 anak (57,89%), dan pada siklus II siswa yang tuntas belajar sebanyak 35 anak (92,10%). DAFTAR PUSTAKA Aqib, Z. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya. Hamalik, O. 2006. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara. Kadir, A. 2004. Melalui Kokami Menguasai Bahasa Inggris. [serial online]. http://www.republika.co.id/suplemen/cetak. detakdetal.agp?mid=1&id=171407&katid-105&kattid1-151. [diakses 1 Februari 2008] Rustaman N. Y, S. Dirdjosoemarto, S. Adi, Y. Achmad, R. Subekti, D. Rochintaniawati, dan M. Nurjhani. 2003. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI. Susilo.2007. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka Book Pubhliser.

192 Pancaran, Vol. 3, No. 4, hal 183-192, Nopember 2014