ANALYSIS OF TIME SERIES DATA (EL NINO and Sunspot) BASED ON TIME- FREQUENCY

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS UJI KESESUAIAN DATA IKLIM ASIMILASI (REANALYSIS) DAN OBSERVASI BERBASIS WAKTU-FREKUENSI

PENGARUH INDIAN OCEAN DIPOLE MODE (IODM) TERHADAP INTENSITAS HUJAN DI BENUA MARITIM INDONESIA (BMI) BARAT

Kampus Bukit Jimbaran, Badung, Bali 80361, Indonesia. Abstrak

PENERAPAN METODE POLARISASI SINYAL ULF DALAM PEMISAHAN PENGARUH AKTIVITAS MATAHARI DARI ANOMALI GEOMAGNET TERKAIT GEMPA BUMI

PENGEMBANGAN PIRANTI LUNAK WEIGHTED WAVELET Z-TRANSFORM (WWZ) DALAM ANALISIS SPEKTRAL AKTIVITAS MATAHARI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian terkait Gunung Merapi merupakan hal yang menarik untuk dilakukan. Berbagai metode digunakan untuk

ANALISIS PENGARUH MADDEN JULIAN OSCILLATION (MJO) TERHADAP CURAH HUJAN DI KOTA MAKASSAR

POSITRON, Vol. IV, No. 2 (2014), Hal ISSN :

ALGORITHMA FAST FOURIER TRASFORM (FFT) UNTUK ANALISIS POLA CURAH HUJAN DI KALIMANTAN BARAT

ANALISIS SINYAL EL NIÑO SOUTHERN OSCILLATION (ENSO) DAN HUBUNGANNYA DENGAN VARIABILITAS ARUS LINTAS INDONESIA DI SELAT LIFAMATOLA TUGAS AKHIR

Isu Kiamat 2012 : Adakah Siklus Lima Belas Tahunan Akan Berperan Aktif Kembali Disana?

1. I Wayan Sumarjaya, S.Si, M.Stats. 2. I Gusti Ayu Made Srinadi, S.Si, M.Si. ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. meruntuhkan bangunan-bangunan dan fasilitas umum lainnya.

Perubahan Klimatologi di Priangan Timur (Studi Kasus Kabupaten Ciamis, Jawa Barat) dan Hubungannya dengan Suhu Permukaan Laut

POLA ARUS PERMUKAAN PADA SAAT KEJADIAN INDIAN OCEAN DIPOLE DI PERAIRAN SAMUDERA HINDIA TROPIS

BAB I PENDAHULUAN. waktu adalah suatu deret observasi yang berurut dalam waktu. Analisis data

Musim Hujan. Musim Kemarau

Aplikasi Transformasi Fourier untuk Menentukan Periode Curah Hujan (Studi Kasus: Periode Curah Hujan di Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku)

ANALISA AKUSTIK UJI STATIS MOTOR ROKET MENGGUNAKAN ALGORITMA FFT

BAB III PENGOLAHAN DATA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Metode Jaringan Saraf Tiruan Propagasi Balik Untuk Estimasi Curah Hujan Bulanan di Ketapang Kalimantan Barat

Pemisahan Sinyal Noise Pada Pengolahan Data Medan Magnet Bumi Menggunakan Transformasi Wavelet

SPECTRUM ANALYZER BERBASIS MIKROKONTROLER DENGAN PENCUPLIKAN SECARA PARALEL

TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT PADA SINTETIK PEMBANGKIT SINYAL ELEKTROKARDIOGRAM

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

Dosen Pembimbing Dr. Eng. Muhammad Zikra, ST., M.sc Suntoyo, ST., M,Eng, Ph.D

1. Pendahuluan Latar Belakang

PERAMALAN DATA SAHAM DENGAN TRANSFORMASI WAVELET HAAR

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PEMANFATAAN DATA EQUATORIAL ATMOSPHERE RADAR (EAR) DALAM MENGKAJI TERJADINYA MONSUN DI KAWASAN BARAT INDONESIA

ANALISIS MORFOLOGI GANGGUAN SINTILASI IONOSFER DI INDONESIA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENGUKURAN LAPANGAN, PENGOLAHAN, DAN ANALISIS DATA SEISMOELEKTRIK

PENDETEKSIAN LONCATAN DAN PUNCAK TAJAM DENGAN METODE WAVELET

Pasang Surut Surabaya Selama Terjadi El-Nino

Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian

Sebaran Arus Permukaan Laut Pada Periode Terjadinya Fenomena Penjalaran Gelombang Kelvin Di Perairan Bengkulu

BAB I PENDAHULUAN. Proses pengenalan kata merupakan salah satu fungsi dari

PENDAHULUAN. Latar Belakang

SIMULASI PENGARUH PENGGUNAAN FILTER BUTTERWORTH PADA MASUKAN SINYAL GETARAN ACAK TERHADAP NILAI RATA-RATA MAGNITUDO

VARIABILITAS MUSIM HUJAN DI KABUPATEN INDRAMAYU

Jony Sitepu/ ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA ANOMALI SUHU PERMUKAAN LAUT DENGAN CURAH HUJAN DI JAWA

BAB 4 PENGUJIAN DAN EVALUASI. teknik pemrosesan citra dengan menggunakan logika samar dan dengan teknikteknik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab II Teori Dasar. Gambar 2.1 Diagram blok sistem akuisisi data berbasis komputer [2]

Digital Watermarking Untuk Melindungi Informasi Informasi Multimedia Dengan Metode Fast Fourier Transform (FFT)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAPORAN POTENSI HUJAN AKHIR JANUARI HINGGA AWAL FEBRUARI 2016 DI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

V. PENYUSUNAN MODEL PREDIKSI CURAH HUJAN BERDASARKAN FENOMENA ENSO DAN IOD UNTUK MENENTUKAN RENCANA TANAM

PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN SUPERPOSISI GELOMBANG BUNYI BONANG BARUNG SECARA SIMULTAN DAN MIXING BERBANTUAN AUDACITY DAN MATLAB

MODUL 3 REPRESENTASI SINYAL DALAM DOMAIN WAKTU DAN DOMAIN FREKUENSI

Frekuensi Dominan Dalam Vokal Bahasa Indonesia

Digital Audio Watermarking dengan Fast Fourier Transform

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan

3. Analisis Spektral 3.1 Analisis Fourier

MODUL 5 EKSTRAKSI CIRI SINYAL WICARA

ANALISIS SUHU MUKA LAUT SELATAN JAWA DAN PENGARUHNYA TERHADAP CURAH HUJAN DAS CITARUM

ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA BAB I PENDAHULUAN

geofisika yang cukup popular. Metode ini merupakan metode Nondestructive Test yang banyak digunakan untuk pengamatan dekat

ANALISIS KETAHANAN METODE STEGANOGRAFI ADVANCE LEAST SIGNIFICANT BIT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH FENOMENA GLOBAL DIPOLE MODE POSITIF DAN EL NINO TERHADAP KEKERINGAN DI PROVINSI BALI

VERIFIKASI SESEORANG BERDASARKAN CITRA PEMBULUH DARAH MENGGUNAKAN METODA PHASE ONLY CORRELATION ABSTRAK

Daftar Isi. Daftar Isi Daftar Gambar Bab 1. Pendahuluan... 5

ANALISA VARIASI HARMONIK PASANG SURUT DI PERAIRAN SURABAYA AKIBAT FENOMENA EL-NINO

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika 2012

PENENTUAN LOKASI GANGGUAN HUBUNG SINGKAT PADA SALURAN TRANSMISI MENGGUNAKAN TRANSFORMASI WAVELET. Oleh : RHOBI ROZIEANSHAH NIM :

METODE DETEKSI KERUSAKAN IMPELLER PADA POMPA SENTRIFUGAL BERBASIS DOMAIN FREKUENSI SINYAL GETARAN

ABSTRAK. PDF created with FinePrint pdffactory Pro trial version

SPECGRAM & SPECGRAMDEMO

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Hubungan 1/1 filter oktaf. =Frekuesi aliran rendah (s/d -3dB), Hz =Frekuesi aliran tinggi (s/d -3dB), Hz

KOMPRESI CITRA MENGGUNAKAN COMPRESSED SENSING BERBASIS BLOK

Proteksi Hak Cipta Pada Lagu Menggunakan Watermarking Berdasarkan Metoda Time Base Modulation ABSTRAK

IV. METODE PENELITIAN. Metode HVSR (Horizontal to Vertical Spectral Ratio) merupakan metode yang

PENGKLASIFIKASIAN TINGKAT DANGEROUS DRIVING BEHAVIOR MENGGUNAKAN DATA ELEKTROENSEFALOGRAFI (EEG) DENGAN PENDEKATAN MACHINE LEARNING

BAB III METODOLOGI. dari suara tersebut dapat dilihat, sehingga dapat dibandingkan, ataupun dicocokan dengan

PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PEMODELAN DAN SIMULASI MAXIMUM POWER POINT TRACKER

PENGENALAN SUARA MANUSIA DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN SARAF TIRUAN MODEL PROPAGASI BALIK

ANALISIS SPEKTRAL DALAM PENENTUAN PERIODISITAS SIKLUS CURAH HUJAN DI WILAYAH SELATAN JATILUHUR, KABUPATEN SUBANG, JAWA BARAT

PERANCANGAN DAN REALISASI PENAMPIL SPEKTRUM FREKUENSI PORTABLE BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 16

Analisis Jarak Microphone Array dengan Teknik Pemrosesan Sinyal Fast Fourier Transform Beamforming

STUDI KARAKTERISTIK SISTEM STANDAR TEGANGAN DC

ANALISIS KEJADIAN EL NINO TAHUN 2015 DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENINGKATAN TITIK API DI WILAYAH SUMATERA DAN KALIMANTAN, INDONESIA

Benarkah Tahun 2002 akan Terjadi El-Niño dengan Intensitas Lemah?

Penerapan Logika Samar dalam Peramalan Data Runtun Waktu

BAB I PENDAHULUAN. pernah tepat, dan sedikitnya semacam noise terdapat pada data pengukuran.

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMASI RANCANGAN FILTER BANDPASS AKTIF UNTUK SINYAL LEMAH MENGGUNAKAN ALGORITMA GENETIK Studi Kasus: Sinyal EEG

ANALISIS PERIODISITAS SUHU DAN TEKANAN PARAS MUKA LAUT DI INDONESIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN AKTIVITAS MATAHARI R. HIKMAT KURNIAWAN

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar Gambar Beberapa Gunungapi di Pulau Jawa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BABI PENDAHULUAN. Pada dunia elektronika dibutuhkan berbagai macam alat ukur dan analisa.

Transkripsi:

ANALISIS DATA TIME SERIES (EL NINO dan SUNSPOT) BERBASIS WAKTU- FREKUENSI Marnianty Muin, Bannu Abdul Samad, Halmar Halide, Eko Juarlin Jurusan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin ANALYSIS OF TIME SERIES DATA (EL NINO and Sunspot) BASED ON TIME- FREQUENCY Marnianty Muin, Bannu Abdul Samad, H. Halmar Halide, Eko Juarlin Department of Physics, Faculty of Mathematics and Natural Science, Hasanuddin University Abstrak. Analisis waktu-frekuensi terhadap data temperatur permukaan laut Pasifik ekuatorial atau indeks El Niño dan bintik-bintik Matahari (Sunspot) dari tahun 1951-2013 telah dilakukan dengan menggunakan metode Transformasi Fourier Cepat (TFC) dan Transformasi Wavelet Morlet (TWM). Kedua metode tersebut dijalankan melalui bantuan perangkat lunak berbasis windows yaitu Matlab v.10 (R2010a). Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode TFC yang digunakan hanya mampu memberikan informasi berupa periode utama dari data yang dianalisis, sedangkan TWM selain periode utama juga dapat memperlihatkan informasi waktu terjadinya periode tersebut. Metode TWM memperlihatkan spektrum power wavelet yang terlokalisasi secara lokal dan global. Hasil ini juga menunjukkan bahwa TWM dapat memberikan informasi yang lebih banyak sehingga memungkinkan digunakan untuk analisis periodisitas dan prediksi data deret waktu. Kata kunci: Indeks El Niño, Sunspot, Transformasi Fourier Cepat (TFC), dan Transformasi Wavelet Morlet (TWM). Abstract. Time-frequency analysis of the data equatorial Pacific sea surface temperature (El Niño index) and sunspot from 1951 to 2013 was performed using Fast Fourier Transform (FFT) and Morlet Wavelet Transform (MWT) methods. Both methods are implemented through the Windows-based software that MATLAB v.10 (R2010a).The results obtained indicate that FFT method only be able to provide information in the a major period of the time series data, while MWT in addition to the major period can also reveal information that period of time occurrence. MWT method was shown that localized wavelet power spectrum in locally and globally. Also, these results indicate that MWT provided more information that may be used in the periodicity analysis and prediction of time series data. Keywords: El Niño Index, Sunspot, Fast Fourier Transform (FFT), and Morlet Wavelet Transform (MWT). PENDAHULUAN Sinyal adalah deskripsi bagaimana satu parameter mengubah parameter lainnya. Parameter tersebut merupakan sekumpulan informasi yanng ditimbulkan oleh suatu fenomena dan dapat diperlakukan sebagai data misalnya pada El Nino dan bintik-bintik matahari ( Sunspot). Konsep-konsep sinyal muncul dalam berbagai bidang yang luas, ide-ide dan teknik-teknik yang terkait dengan konsep ini memegang peranan penting dalam berbagai macam-macam ilmu pengetahuan dan teknologi seperti komunikasi, penerbangan dan antariksa, rancangan sirkuit, kustik, seismologi, biomedik, dan pemrosesan percakapan. [1] Sinyal dapat berada di kawasan-kawasan (domain), seperti domain waktu, domain frekuensi, dan domain ruang (spasial). Namun,umumnya sinyal dijumpai dalam kawasan waktu. [2] Pengolahan sinyal adalah suatu operasi matematik yang dilakukan terhadap suatu sinyal sehingga diperoleh informasi yang berguna.dalam hal ini terjadi suatu transformasi. Transformasi Fourier merupakan sebuah perangkat matematik untuk

mentransformasikan datadari kawasan waktu ke kawasan frekuensi. Transformasi Fourier memberikan informasi frekuensi dari sebuah data runtun waktu namun tidak dapat menggambarkan informasi waktu terjadinya frekuensi tersebut. Untuk menyelesaikan masalah ini telah dikembangkan suatu teknik yang dapat lebih merepresentasikan sinyal dalam domain waktu dan frekuensi pada waktu yang sama. Ide di balik representasi gabungan waktu-frekuensi ini adalah untuk memotong sinyal menjadi beberapa bagian dan kemudian menganalisa bagian-bagian tersebut secara terpisah. Dengan menganalisa sebuah sinyal dengan cara seperti ini akan memberikan informasi tentang kapan dan dimana komponen perbedaan frekuensi. Dan untuk menyelesaikan masalah ini, maka digunakan wavelet. Transformasi Wavelet merupakan perbaikan dari transformasi Fourier. Wavelet adalah suatu fungsi matematika yang membagi data menjadi beberapa komponen frekuensi yang berbeda-beda dan menganalisis setiap komponen tersebut dengan menggunakan resolusi yang sesuai dengan skalanya. Wavelet mempunyai keuntungan apabila dibandingkan dengan metode transformasi Fourier dalam hal menganalisis suatu sinyal yang nonstationer. [3] 3. Mengolah data dengan menggunakan metode transformasi Fourier Cepat ( Fast Fourier Transform atau FFT) dan transformasi Wavelet pada perangkat lunak Matlab 2010A. 4. Membandingkan dan menganalisis data sinyal dengan sinyal hasil olahan FFT dan wavelet. Bagan Alir Penelitian FFT Mulai Data Sinyal Riil dan sinyal buatan Analisis Sinyal Wavelet METODOLOGI PENELITIAN Alat dan bahan yang digunakan adalah: satu set komputer dengan sistem operasi Windows 7 dan perangkat lunak Matlab version 7.10.0.499 (R2010a). Prosedur Penelitian Pada penelitian ini, data yang digunakan adalah data SST ( Sea Surface Temperatur) NINO dari tahun 1951-2013 [4] dan data Sunspot yang diambil dari Solar Influences Data Analysis Center. Adapun langkah-langkah penelitian ini, yaitu: 1. Mengkaji sinyal buatan sebagai dasar untuk mengolah data. 2. Menyiapkan data yang akan digunakan yaitu data SST NINO dan data Sunspot. HASIL DAN PEMBAHASAN Data Awal Hasil Selesai Tahapan proses penelitian pada proses transformasi Fourier cepat (TFC) adalah dengan memasukkan sinyal riil dan buatan program Matlab. 1 Data indeks El Nino Pada data El Nino, ada 4 sinyal yang digunakan dalam transformasi ini, yaitu : Anomali SPL (Suhu Permukaan Laut) di daerah NINO 1+2

untuk masing-masing daerah sedangkan sumbu X menyatakan tahun. Gambar 1-4 diperoleh setelah data digambarkan dengan tahun terjadinya. 2. Data bintik matahari (Sunspot) Gambar 1 Bentuk sinyal data anomali SPL di daerah NINO 1+2 Anomali SPL di daerah NINO 3 Gambar 2 Bentuk sinyal data anomali SPL di daerah NINO 3 Anomali SPL didaerah NINO4 Gambar 5 Bentuk sinyal data bintikbintik matahari (Sunspot) Gambar 5 merupakan bentuk sinyal data bintik-bintik matahari ( Sunspot) dari tahun 1700-1987. Sumbu Y menyatakan besarnya jumlah bintik-bintik matahari ( Sunspot) sedangkan sumbu X menyatakan tahun. Gambar5 diperoleh setelah data bintik matahari ( Sunspot) digambarkan dengan tahun terjadinya. Transformasi Fourier Data Index El Nino dan Bintik Matahari (Sunspot) Selanjutnya sinyal-sinyal tersebut ditransformasi Fourier kan dan hasilnya ditampilkan dengan periodegram untuk masing-masing data. Gambar 3 Bentuk sinyal data anomali SPL di daerah NINO 4 Anomali NINO 3.4 Untuk lebih memfokuskan analisis, maka ditampilkan rentang yang memuat power yang besar (mencuat). Selanjutnya dengan memberikan sedikit perlakuan terhadap sinyal akan diperoleh periode masing-masing data yang digunakan seperti yang terlihat pada gambar berikut. Anomali SPL di daerah NINO 1+2 Gambar 4 Bentuk sinyal data anomali SPL di daerah NINO 3.4 Gambar 1 sampai 4 merupakan bentuk sinyal data anomali suhu permukaan (SPL) di daerah NINO 1+2, NINO 3, NINO 4 dan NINO 3.4 dari tahun 1951-2013. Sumbu Y menyatakan besarnya nilai anomali SPL ( C) Gambar 5 Periodegram anomali SPL di daerah NINO 1+2

Anomali SPL di daerah NINO 3 Dapat dilihat pada gambar 5 9 muncul periode yang mencirikan seluruh sinyal dengan periode 4.9231 sehingga dapat disimpulkan bahwa periode yang paling sering muncul untuk keempat anomali tersebut adalah 5 tahun. Pada Sunspot, muncul periode 11.0386, sehingga dapat disimpulkan periode yang paling sering muncul adalah 11 tahun. Transformasi Wavelet Gambar 6 Periodegram anomali SPL di daerah NINO 3 Anomali SPL di daerah NINO 4 Pengolahan data anomali SPL di daerah NINO 2+1, NINO 3, NINO 4, dan NINO 3.4 menggunakan induk wavelet Morlet. Hasil yang diperoleh sebagai berikut: Anomali SPL di daerah NINO 1+2 Gambar 7 Periodegram anomali SPL di daerah NINO 4 Anomali SPL di daerah NINO 3.4 Gambar 10Wavelet anomali SPL di daerah NINO 2+1 Gambar 8 Periodegram anomali SPL di daerah NINO 3.4 Bintik matahari (Sunspot) Gambar 9 Periodegram bintik matahari ( Sunspot ) Dari gambar 10 (a) menunjukkan bahwa data time series anomali SPL di daerah NINO 1+2 tahun 1951-2013, (b) wavelet power spectrum, menggunakan induk wavelet Morlet. Sumbu X merupakan lokasi wavelet dalam waktu ( tahun ), sedangkan sumbu Y merupakan periode wavelet dalam tahun. Gambar 10 (b) menunjukkan bahwa sinyal terdeteksi dalam selang periode ~ 5tahun, terlihat di sepanjang tahun 1965 2009 dan puncaknya terjadi pada tahun 2000. Kemudian sinyal yang cukup menonjol juga terdeteksi pada rentang periodisitas ~ 10 tahun, pada tahun 1980 2000, ini terlihat jelas pada (c) global wavelet spectrum titik yang paling kanan menunjukkan periode yang paling dominan. Sedangkan periode lain juga muncul dengan intensitas yang kecil. Garis putusputus menunjukkan tingkat signifikan 95 %. Anomali SPL di daerah NINO 3

Gambar 11Wavelet anomali SPL di daerah NINO 3 Untuk gambar 11, (a) menunjukkan data time series anomali SPL di daerah NINO 3 tahun 1951-2013 (b) wavelet power spectrum, menggunakan induk wavelet Morlet. Sumbu X merupakan lokasi wavelet dalam waktu ( tahun ), sedangkan sumbu Y merupakan periode wavelet dalam tahun. Gambar 11(b) menunjukkan bahwa sinyal terdeteksi dalam selang periode ~ 5 tahun, terlihat pada tahun 1970 tapi tidak kontinu dan muncul lagi pada tahun 1980 2004 dan puncaknya terjadi pada tahun 2000. Kemudian sinyal yang cukup menonjol juga terdeteksi pada rentang periodisitas ~10 tahun, pada tahun 1975 2000, ini terlihat jelas pada (c) global wavelet spectrum titik yang paling kanan menunjukkan periode yang paling dominan. Sedangkan periode lain juga muncul dengan intensitas yang kecil. Garis putus- putus menunjukkan tingkat signifikan 95 %. Anomali SPL di daerah NINO 4 Gambar 12 Wavelet anomali SPL di daerah NINO 4 tahun 1951-2013 (b) wavelet power spectrum, menggunakan induk wavelet Morlet. Sumbu X merupakan lokasi wavelet dalam waktu ( tahun ), sedangkan sumbu Y merupakan periode wavelet dalam tahun. Wavelet power spectrum anomali NINO 4 (b) menun jukkan bahwa sinyal terdeteksi dalam selang periode ~ 5 tahun, terlihat pada tahun 1970 tapi tidak kontinu,muncul lagi pada tahun 1990 dan terdeteksi juga sinyal yang lemah pada tahun 1997. Kemudian sinyal yang menonjol juga terdeteksi pada rentang periodisitas ~ 10 tahun, pada tahun 1970 2000, ini terlihat jelas pada (c) global wavelet spectrum ada dua periode yang dominan. Sedangkan periode lain juga muncul dengan intensitas yang lebih kecil. Garis putus- putus menunjukkan tingkat signifikan 95 %. Anomali SPL di daerah NINO 3.4 Gambar 13 Wavelet anomali SPL di daerah NINO 3.4 Untuk gambar 13, (a) menunjukkan data time series anomali SPL di daerah NINO 3.4 tahun 1951-2013 (b) wavelet power spectrum, menggunakan induk wavelet Morlet. Sumbu X merupakan lokasi wavelet dalam waktu ( tahun ), sedangkan sumbu Y merupakan periode wavelet dalam tahun. Gambar 13 (b) menunjukkan bahwa sinyal terdeteksi dalam selang periode ~ 5 tahun, terlihat pada tahun 1970-2009 dan terdeteksi juga sinyal yang cukup lemah pada tahun 1986-2000 pada periode ~ 10 tahun. Hal ini terlihat jelas pada (c) global wavelet spectrum ada dua periode yang dominan.sedangkan periode lain juga muncul dengan intensitas yang lebih kecil. Garis putus- putus menunjukkan tingkat signifikan 95 %. Gambar 12, (a) menunjukkan data time series anomali SPL di daerah NINO 4

Bintik matahari (Sunspot) informasi periode dan informasi waktu periode itu terjadi. Gambar 14 Wavelet bintik matahari (Sunspot) Gambar 14, (a) menunjukkan data time series bintik matahari ( Sunspot) tahun 1700-1950 (b) wavelet power spectrum, menggunakan induk wavelet Morlet. Sumbu X merupakan lokasi wavelet dalam waktu ( tahun ), sedangkan sumbu Y merupakan periode wavelet dalam tahun. Wavelet power spectrum Sunspot (b) menunjukkan bahwa sinyal terdeteksi dalam selang periode ~ 11 tahun, terlihat pada tahun 1730 tapi tidak kontinu,muncul lagi pada tahun 1780 dan sepanjang tahun 1830-1870. Selain itu, terdeteksi juga sinyal yang lemah pada tahun 1950. Kemudian sinyal yang menonjol juga terdeteksi pada rentang periodisitas ~ 96 tahun disepanjang tahun 1700 1950, terlihat jelas pada (c ) global wavelet spectrum menunjukkan ada dua periode yang dominan. Sedangkan periode lain juga muncul dengan intensitas yang lebih kecil. Garis putus- putus menunjukkan tingkat signifikan 95 %. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh beberapa kesimpulan : 1. Dalam penggunaannya, transformasi wavelet masih lebih baik daripada transformasi Fourier untuk mengetahui informasi yang terkandung dari suatu sinyal. Hal tersebut disebabkan karena pada transformasi Fourier hanya diperoleh informasi periode maximum dari keseluruhan sinyal sedangkan pada transformasi wavelet memberikan 2. Periode untuk masing-masing anomali SPL didaerah NINO 1+2, NINO 3, NINO 4, NINO 3.4 dan bintik matahari ( Sunspot) dengan menggunakan transformasi Fourier adalah 5 tahun dan 11 tahun sedangkan menggunakan transformasi wavelet diperoleh 2 periode yang paling dominan yaitu s periode ~ 5 tahun dan ~10 tahun untuk masingmasing anomali. Pada bintik matahari (Sunspot), periode yang dominan yaitu periode ~ 11 tahun dan ~96 tahun. Adapun hasil yang diperoleh dari penelitian ini masih perlu untuk dikembangkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan dengan metode lain yang belum digunakan dalam penelitian ini. REFERENSI 1. AV, Oppenheim dan Willsky AS. 2000. Sinyal dan Sistem. Jilid I. Edisi II. Erlangga:Jakarta 2. Mudhalifana, Waode Sitti. 2006. Skripsi Fisika Aplikasi Simulink Dalam Pengajaran Pemrosesan Sinyal ( Signal Processing).Jurusan Fisika. FMIPA Universitas Hasanuddin:Makassar 3. Torrence,T. and Compo, G.P, (1998), A Practical Guide to Wavelet Analysis, Bull.Amer. Meteor, SOC. Vol. 79. No.1 4. http://cpc.ncep.noda.gov/indices/ersst3b.ni no.mth.asci diakses pada tanggal 14 Maret 2014.