Re-Design Interior Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal

dokumen-dokumen yang mirip
Re-Desain Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal

BAB III KONSEP PERANCANGAN INTERIOR

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ABSTRACTION... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Ide Gagasan Rumusan Masalah 4

diberikan Tuhan, meminta tolong kepada Tuhan, menenangkan pikiran dan memusatkannya untuk menuju ke fase kesederhanaan, absolusi / penebusan, epifania

Perancangan Small Private Space pada Ruang Interior Perpustakaan Universitas Kristen Petra

PERANCANGAN INTERIOR GEREJA SANTA MARIA ASSUMPTA GAMPING YOGYAKARTA TRI GUNAWAN ARIFIANTO

DAFTAR ISI. LEMBAR PENGESAHAN... i. LEMBAR PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI... ii. PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN TUGAS AKHIR... iii. KATA PENGANTAR...

Perancangan Interior Museum Jakarta Fashion Week

GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI PRINGGOLAYAN, BANTUL

Perancangan Interior Pusat Informasi dan Rehabilitasi Kelumpuhan Pasca Stroke

Wahana Rekreasi Edukatif Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia Di Surabaya

ABSTRAK. Penghargaan ini berguna untuk memotivasi mereka menampilkan musik yang terbaik. Dan tolak

KAJIAN PERWUJUDAN NIRMANA INTERIOR GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS DI SURABAYA DENGAN PENDEKATAN SEMIOTIK

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

RENCANA PERKULIAHAN DI 4275

GEREJA GMIM DI WOLOAN RECIPROCAL FRAME SEBAGAI MANIFESTASI SIMBOL KEKRISTENAN Febrian Franklin Korompu 1 Pierre H. Gosal 2 Vicky Makarau 3

Perancangan Interior Museum Jakarta Fashion Week

BAB I PENDAHULUAN. dimana arsitektur itu berada (Rapoport, 1969). Rapoport membagi arsitektur menjadi

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

JURNAL INTRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-5 1

DAFTAR ISI. ABSTRACT... iii KATA PENGANTAR... iv DAFTAR ISI.. vi DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR DIAGRAM. xiv

ABSTRAKSI. Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

PUSAT DESAIN DAN PEMBUATAN MEBEL

DAFTAR ISI. 1.1 Latar Belakang Penelitian Identifikasi Masalah Rumusan Masalah Ide Gagasan... 4

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan

Fasilitas Rumah Duka di Surabaya

1.Kelengkapan data dan sumber 2.Ketepatan jawaban 3.Keruntutan alur pikir. Ceramah Observasi

Perancangan Interior Fasilitas Studio Program Studi Desain Interior Fakultas Seni dan Desain Universitas Kristen Petra

Bab I Pendahuluan BAB 1 PENDAHULUAN

Implementasi Konsep Cheerful Pada Interior Health and Beauty Care for Baby and Kids di Surabaya

kreasi Volume 1 Nomor 2 April 2016

Desain Interior Restoran 1914 Surabaya dengan konsep Kolonial Luxury

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

SKETSA INTERIOR Pentingnya Sketsa Interior

I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Penerapan Konsep Bawah Laut pada Interior Selam Rekreasi di Surabaya

Sistem Pelayanan Terbuka Pada Interior Perpustakaan Umum di Kota Semarang

BAB V KONSEP PERANCANGAN

MODUL PRAKTIKUM MATA KULIAH DESAIN INTERIOR I (DIR 103) Disusun oleh: Irma Damayantie, S.Ds., M.Ds.

bahasa dan mulai menyebarkan ajaran Kristus kepada orang lain yang beranekaragam. Hal tersebut mirip dengan karakter umat di Gereja St. Monika BSD yan

BAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep desain kawasan menggunakan konsep dasar transformasi yang

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

RUMAH RETRET DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan

Perancangan Interior Pusat Informasi Gizi Anak di Surabaya

DESAIN INTERIOR I One Room Apartment

Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. sejak berabad-abad silam dan beberapa diantaranya sekarang sudah menjadi aset

Redesign Perpustakaan Daerah Di Ambon

PERANCANGAN INTERIOR ART SHOP YANA ART GALLERY DI GIANYAR, BALI

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan Dunia dalam berbagai bidang kehidupan mempengaruhi kehidupan

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. ABSTRAK... iii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... vii. DAFTAR TABEL... ix. DAFTAR DIAGRAM... x

SATUAN ACARA PERKULIAHAN STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR 2 / 3 SKS

BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GEREJA KATOLIK SANTO PAULUS PRINGGOLAYAN

BAB IV. KONSEP PERANCANGAN

Perancangan Furniture Fungsional Home Office Untuk Desainer Interior

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

MEBEL sebagai sarana pemenuhan kebutuhan manusia

Perancangan Interior Graha Shinjuku Salon di Surabaya

DAFTAR ISI. Bab I Pendahuluan Latar Belakang Ide Gagasan Konsep Identifikasi Masalah Tujuan Perancangan...

Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya

Perancangan Interior Arts Center dengan Pendekatan Ruang Fleksibel

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB 6 HASIL PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pemasaran Mebel di Kota Pasuruan ini menggunakan

Redesign Interior Rumah Sakit Hewan Universitas Airlangga Surabaya

JURNAL INTRA Vol. 5, No. 2, (2017) Perancangan Interior Perpustakaan Fasilitas Multimedia di Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. berkembang akan berbagai hal. Salah satu contoh kemajuan teknologi dan

REDESAIN INTERIOR DAN EKSTERIOR GBI KELUARGA ALLAH YANG BERSEMANGAT, BERSAHABAT, DAN RELIGIUS DI GEDUNG GRAND PELITA TERBAN YOGYAKARTA

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebagai denah khusus dengan tujuan pendalaman lebih pada kedua bidang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR PUSTAKA DAFTAR BAGAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Rumusan Masalah 2

PERANCANGAN INTERIOR SEKOLAH KHUSUS AUTIS YDKW (Yayasan Dharma Karya Wanita)

ABSTRAK REDESAIN GEREJA SIDANG KRISTUS SUKABUMI

ABSTRACT. cemetery needs as an affection and a respect to them. For that, it s necessary for a place where

BAB V PENUTUP. masyarakat. Perancangan interior bertema Fragment of Spirit dengan gaya

Penerapan Gaya Desain Modern Natural pada Perancangan Interior Museum Teh di Surabaya

Fasilitas Sinema Terpadu di Surabaya

KAJIAN SEMIOTIKA PADA INTERIOR GEREJA SANTO YAKOBUS SURABAYA

Pengaruh Interior Toko Oen Malang terhadap Perilaku Pengunjung

GEREJA KATOLIK IBU TERESA DI LIPPO CIKARANG

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Perancangan Interior Galeri dan Diorama Soerabaja-Tempo Doeloe

BAB Il TINJAUAN UMUM. : 6,5 dari tepi jalan alam sentosa di hadapan tapak. : Gereja dan Hunian terdiri dari Imam lanjut usia,

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

PERANCANGAN INTERIOR KAPEL, BIARA, DAN PANTI WREDHA KONGREGASI SANTO FRANSISKUS CHARITAS PALEMBANG ABSTRAK

PRAKATA. sehingga Laporan Tugas Akhir ini dapat diselesaikan dengan sebaik- baiknya.

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan pembahasan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:

AUDITORIUM MUSIK KLASIK DI BANDUNG

Hotel Resor dan Fasilitas Wisata Mangrove di Pantai Jenu, Tuban

BAB III METODE PERANCANGAN. perancangan ialah merupakan metode dalam sebuah perancangan. Yang hal ini bisa

TUGAS AKHIR GALERI & SANGGAR KREATIFITAS SENI ANAK RUANG EKSPLORATIF MEMPEROLEH GELAR SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR

BAB VI HASIL PERANCANGAN. terdapat pada konsep perancangan Bab V yaitu, sesuai dengan tema Behaviour

JURNAL INTRA Vol. 1, No. 1, (2013) 1-8 1

TEORI DAN KONSEP PERANCANGAN RUANG DALAM

dilatarbelakangi oleh bertambahnya di kawasan BSD dan sekitarnya, sehingga dibutuhkan sebuah bangunan gereja yang dapat mengakomodasi kegiatan Gereja

Transkripsi:

JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 888-892 888 Re-Design Interior Gereja Katolik Santo Paulus Di Surabaya Berdasarkan Ajaran Allah Tritunggal Frederick Irianto Tantu Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya E-mail: Frederictantuft_designer@ymail.com Abstrak Gereja Katolik Santo Paulus merupakan salah satu gereja Katolik yang berada di kota Surabaya. Gereja ini terletak di dalam kompleks pangkalan TNI Angkatan Laut Juanda, tepatnya di Jalan Raya Juanda Waru. Salah satu ajaran didalam agama Katolik adalah kepercayaan terhadap Allah Tritunggal, yaitu satu Allah namun mempunyai tiga pribadi : Allah Bapa, Allah Putra, dan Allah Roh Kudus. Dalam karya redesign ini, penulis membuat suatu rancangan interior baru pada pada gereja ini yang nantinya bertujuan untuk memberikan cerminan ajaran agama Katolik mengenai Allah Tritunggal. Sehingga nantinya interior gereja ini mampu merefleksikan kehadiran Allah Tritunggal, baik secara langsung maupun tidak langsung di dalam interior gereja tersebut. Penulis berharap karya re-design gereja ini mampu mengenalkan ajaran agama Katolik kepada masyarakat, khususnya memberikan pemahaman iman kepada umat Katolik itu sendiri. Kata Kunci gereja, agama, Katolik, Surabaya, konsep, interior, ajaran, Allah tritunggal. Abstrac St. Paul Catholic Church is one of the Catholic Churches in Surabaya. This church located on the complex of Navy Juanda, on Juanda-Waru street. Trinity is one of the main doctrine in Catholic : the God in three persons : Father, Son, and Holy Spirit. In this design work, writer makes a new interior design for this church which supposed to give an illustration about Catholic doctrine : The Trinity. The interior that based on doctrine means that the design will reflect the presents of God Trinity, direct or indirect - through the church s interior. So this design can introducing the Catholic doctrine to society, specially to give comprehension for the Catholic people. Keyword church, religion, Catholic, Surabaya, design, concept, interior, doctrine, God trinity. G I. PENDAHULUAN ereja merupakan tempat peribadatan untuk dua agama besar di dunia, yaitu agama Kristen dan agama Katolik. Kata gereja sendiri berasal dari bahasa Portugis, yaitu igreja, yang berasal dari bahasa Yunani ekklesia, dengan arti mereka yang dipanggil, kaum, golongan, dan kyriake, yang berarti dimiliki Tuhan. Salah satu syarat gereja yang baik adalah gereja yang mampu mencerminkan ajaran agamanya didalam arsitektur maupun interior gereja tersebut. sekaligus mampu menjalin interaksi dari umat kepada Tuhan dan umat ke sesama umat yang lain. Sehingga didalam gereja itu terwujud dengan nyata cinta kasih sesuai ajaran Yesus Kristus. Pada saat ini di Surabaya sendiri banyak terdapat gereja gereja Kristen maupun Katolik. Sayangnya banyak dari umatnya hanya mengagumi hasilnya saja tanpa mengetahui makna yang terkandung didalam perancangan gereja tersebut. Makna makna ini merupakan hal hal penting dimana didalamnya terkandung ajaran ajaran gereja itu sendiri. Untuk itu penting bagi umat untuk mengetahui makna makna tersebut. Agar makna itu dapat diketahui oleh umat diperlukan suatu konsep bangunan gereja yang jelas dan sesuai dengan ajaran gereja. Konsep itu hendaknya diwujudkan nyata dalam arsitektur dan interior gereja baik secara jelas maupun lewat interpretasi bentuk bentuk didalam interior maupun arsitektur bangunan.untuk menjawab tuntutan tersebut maka penulis merancang sebuah karya re-design dari bangunan gereja yang sudah ada sebelumnya. Tujuan dari re-design ini adalah menunjukkan secara jelas kepada masyarakat dan pemeluk agama Katolik mengenai ajaran gereja Katolik yaitu Allah Tritunggal dan hubungannya dengan interior gereja yang sesuai dengan hasil Konsili Vatikan ke II. II. METODE PERANCANGAN A. Pengumpulan Data Studi Literatur Tahap pertama dari metode perancangan dari karya redesign gereja Katolik Santo Paulus ini adalah pengumpulan data dari studi literatur dengan mengumpulkan data - data dari perancangan gereja maupun penelitian mengenai gereja di perpustakaan universitas Kristen Petra. Selain itu, penulis juga mengambil data data literatur interior mengenai antropologi tubuh manusia dan dimensi ruang interior yang diharapkan membantu penulis dalam karya re-design ini. B. Observasi Langsung Tahap berikutnya adalah metode observasi langsung pada obyek yang akan dikerjakan. Metode observasi adalah metode pengamatan terhadap objek yang diteliti. Hasil yang diperoleh berupa data lapangan yang terbagi atas data fisik dan data non fisik obyek perancangan. Data fisik dari obyek berupa layout, tampak dan potongan bangunan. Sedangkan data non-fisik berupa hasil wawancara dengan romo dan umat dari obyek gereja yang akan di re-design.

JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 888-892 889 C. Pengumpulan data Tipologi Tahap berikutnya adalah pengumpulan data tipologi. Maksud dari metode ini ialah pengumpulan data-data dari obyek sejenis yang dapat dijadikan bahan perbandingan dari obyek yang akan dirancang. Data tipologi pada karya redesign ini berasal dari gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga dan gereja Katolik Santo Yakobus yang keduanya terletak di Surabaya. Kedua gereja ini mempunyai desain interior yang masing masing terdapat kelebihan maupun kekurangannya. D. Metode Analisis Data Setelah semua data berhasil dikumpulkan maka tahap berikutnya ialah analisis dari data - data tersebut. Analisis data dilakukan dengan mengelompokkan informasi sesuai dengan bagan-bagan organisasional, pola aktivitas, dan tingkat otoritas yang sudah ada. Berikutnya data tersebut diolah didalam programming sehingga menghasilkan standar perancangan yang akan digunakan seperti besaran ruang, kebutuhan perabot, karakteristik dan hubungan antar ruang, serta pengelompokkan zoning dan grouping. E. Menentukan Konsep Tahap berikutnya adalah menentukan konsep dari karya redesign ini. Konsep diperlukan sebagai dasar pemikiran desainer dalam memecahkan masalah dan merancang suatu objek desain. Selain itu konsep juga diperlukan agar didalam perancangan terdapat batasan desain yang jelas sehingga perancangan tidak keluar jalur. Konsep yang dibuat akan membentuk batasan desain, suasana, bentukan, sirkulasi dan perilaku pengguna yang ingin dibentuk dan diharapkan oleh perancang dalam desainnya. Dalam karya re-design ini konsep yang dipakai ialah Trinity In Composition yang berarti komposisi dari Allah Tritunggal didalam interior gereja. Maksud dari konsep ini adalah mewujudkan kehadiran Allah Tritunggal secara nyata didalam interior dari gereja yang di re-design ini. F. Skematik Desain Pada tahap skematik desain, desainer akan menggambarkan ide ide yang ada secara spontan didalam sketsa-sketsa yang menuju dalam tahap desain akhir. Sketsa ide yang dibuat mencakup penggambaran ruang dan perabot dari obyek perancangan yang akan di re-design. Sketsa-sketsa yang dibuat haruslah berdasarkan dari analisis pemecahan masalah yang telah disusun sebelumnya serta analisis kebutuhan pengguna serta hubungan antar ruangan tersebut. Sketsa ide yang dibuat dapat berbentuk pembagian ruang, pola lantai dan plafon, sketsa bentuk perabot, perspektif suatu ruang untuk memperlihatkan suasana dari ruang tersebut. G. Gambar Kerja dan Desain Akhir Tahap ini adalah tahap terakhir dalam proses desain dan perancangan. Desain yang sudah dibuat, diwujudkan ke dalam gambar kerja yang detail dan lengkap dalam keterangan material dan finishing yang digunakan, disertai ukuran secara lengkap dan disajikan dengan format yang mudah dimengerti oleh orang-orang yang akan bekerja mengaplikasikan desain tersebut dalam bangunan nyata seperti mandor dan tukang. III. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Konsep Konsep dari gereja ini adalah Trinity In Composition yang berarti komposisi tiga pribadi di dalam interior gereja. Maksud dari konsep ini ialah mengenalkan ajaran Allah Tritunggal kepada masyarakat secara langsung dalam perwujudan aplikasi konsep ke dalam denah, bentuk perabot, ornamen dekoratif, maupun aplikasi ke dalam elemen interior lainnya. Perwujudan tersebut didasarkan pada karakteristik kepribadian masing masing. Allah Bapa sebagai pencipta segala sesuatu diterapkan didalam pemilihan bahan dan bentuk perabot. Sedangkan Allah Putra sebagai penebus dosa manusia diterapkan didalam perabot dan bentuk pada daerah Altar, dan Allah Roh Kudus sebagai pengajar diterapkan didalam bentuk ornament, lukisan dinding, dan pemilihan warna. B. Tema dan Gaya Re-design Tema dan gaya dari karya re-design gereja ini berfokus pada konsep yang dipakai yaitu Trinity In Composition. Oleh sebab itu gaya yang dipakai adalah gaya yang mampu mewujudkan konsep secara jelas dan fungsional sesuai dengan fungsi dari ruang yang didesain, maka gaya dari karya redesign gereja ini adalah modern Rococo. C. Desain Akhir 1.) Layout Pola Lantai dan Pola Plafon Layout yang telah ada tidak terlalu banyak mendapatkan perubahan. Adapun perubahan yang terjadi adalah penambahan akses masuk dari ruang persiapan menuju area altar sehingga romo beserta pendampingnya tidak perlu lagi memutari area luar untuk bisa masuk ke dalam area altar. Selain itu terdapat perubahan dari area toilet umat yang dipindahkan keluar area gereja untuk digantikan dengan area gudang. Alasan dari hal ini adalah peletakkan toilet umat yang bergabung dengan area gedung gereja membuat tatanan estetika gereja kurang baik. Gambar. 1. Layout.

JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 888-892 890 Gambar. 2. Pola Plafon. Gambar. 5. Area Altar Awal. Gambar. 3. Pola Lantai. 2.) Main Entrance Gambar. 6. Potongan A-A. Gambar. 4. Main Entrance. Gambar. 7. Area Altar Baru. Pada main entrance di gereja ini terdapat perubahan dari main entrance gereja yang sebelumnya berbentuk seperti pura digantikan menjadi salib dimana perubahan ini dimaksudkan untuk lebih menonjolkan fungsi gereja sebagai rumah ibadat Katolik. 3.) Area Altar Area altar merupakan pusat dari seluruh aktivitas ibadat yang dilangsungkan didalam gereja. Oleh sebab itu ia haruslah menjadi fokus dari interior di gereja ini. Gambar. 8. Potongan C-C.

JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 888-892 891 4.) Area Ganti Misdinar Area misdinar sebelum re-design terletak di sebelah kanan dari area persiapan namun tidak mempunyai batasan fisik berupa dinding sehingga privasi ketika mengganti pakaian tidak ada. Pada re-design yang baru, area ini diberi batasan yang jelas dan privasi sehingga ruang ini dapat dipakai sesuai dengan fungsinya. Pada karya re-design area ini kembali difungsikan sesuai dengan fungsi awalnya dan area gudang dipindahkan menuju area toilet yang diletakkan di samping gereja. Gambar. 12. Area Sakristi Awal Gambar. 9. Area Ganti Misdinar Awal Gambar. 12. Area Sakristi Baru Gambar. 10. Ruang Ganti Baru 1 6.) Area Pengakuan Dosa Area pengakuan dosa terletak di sebelah kanan dan kiri dari area altar. Pada desain awal tidak terdapat dinding pembatas yang membatasi romo dan umat ketika sedang mengaku dosa. Hal ini mengakibatkan kurangnya privasi bagi umat yang sedang mengaku dosa. Oleh sebab itu pada re-design diberikan penambahan dinding pada area ini sesuai dengan fungsi utama dari ruang ini. Gambar 11. Ruang Ganti Baru 2 5.) Area Sakristi Area Sakristi adalah area dimana Romo mempersiapkan dirinya sebelum memulai ibadat. Pada desain awal area Sakristi ini dijadikan sebagai area gudang sehingga romo tidak mempunyai area khusus untuk dirinya mempersiapkan diri.

JURNAL INTRA Vol. 2, No. 2, (2014) 888-892 892 UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Tuhan dan pihak-pihak yang membantu penulisan jurnal ini sehingga dapat selesai dengan baik. Ucapan terima kasih juga penulis haturkan kepada ibu Sriti Mayang Sari selaku pembimbing penulisan jurnal ini. Akhir kata, penulis berharap artikel ilmiah ini dapat berguna di masa-masa yang akan datang. Gambar 13. Ruang Pengakuan dosa Awal DAFTAR PUSTAKA [1] D.K. Ching, Francis, Arsitektur, Bentuk, Ruang, dan Tatanan. Jakarta: Erlangga. (2008). [2] Suptandar, J. Pamudji, Perancangan Tata Ruang Dalam (Desain Interior).Jakarta: Penerbit Djambatan. (1999). [3] Pile, John F, A History Of Interior Design. England: Laurence King Publishing. (2000). [4] Grodsol, L, Gothic Architecture. Singapura : Abrams. (2000). [5] Panero, Julius, Dimensi Manusia dan Ruang Interior. Jakarta: Erlangga. (2003). [6] Konferensi Waligereja Indonesia, Pedoman Umum Misale Romawi. Jakarta: Nusa Indah. (2002). [7] SarapanPagi. Sejarah Gereja Mula-Mula.. (2014). Retrieved January 3, 2014. From : http://www.sarapanpagi.org/sejarah-gereja-mula-mulavt1684.html. [8] Gregory, Albertus, Gereja Katolik St. Aloysius Gonzaga, Darmo Satelit, Surabaya. (2012). Retrieved January 3, 2014. From : http://albertusgregory. blogspot.com/2012/09/gereja-katolik-st-aloysiusgonzaga.html. [9] Katolisitas. org. Perencanaan Pembangunan Gereja Baru. (2014). Retrieved February 17, 2014. From : http://katolisitas.org/12737/perencanaan-bangunan-gereja-baru.html Gambar 14. Area Pengakuan Dosa Baru IV. KESIMPULAN Merancang interior sebuah gereja diperlukan suatu pendekatan interior yang berbeda dengan perancangan interior lainnya. Hal ini dikarenakan banyaknya makna yang terkandung dalam simbol simbol didalam gereja tersebut. Perancangan interior gereja yang baik adalah perancangan interior yang mampu menunjukkan secara langsung maupun tidak langsung mengenai makna-makna yang terkandung didalam interior gereja terseebut.