BAB I PENDAHULUAN. membeli dan menjual (perdagangan) barang antara pengusaha yang bertempat di

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. memegang peranan penting bagi perkembangan ekonomi Indonesia. bagi masing-masing pihak yaitu pihak penjual diwajibkan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. barang antar pengusaha yang masing masing bertempat tinggal di negara negara

I. PENDAHULUAN. internasional negara-negara di dunia, khususnya yang didasarkan pada kepentingankepentingan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pesatnya perkembangan dalam bidang usaha pada zaman modern

BAB I PENDAHULUAN. dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal dengan perdagangan ekspor-impor.

TATA CARA PEMBAYARAN TRANSAKSI DALAM KONTRAK

Pembayaran Transaksi Ekspor Impor. Pertemuan ke-13

BAB II TINJAUAN UMUM RED CLAUSE L/C DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. dan pendapatan negara (export earnings) yang merupakan salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Djumhana, Hukum Perbankan Indonesia, (Bandung : PT Citra Aditya Bakti, 2006), hal. 41.

E UNIVERSITAS SEBELAS MARET

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu macam

BAB I PENDAHULUAN. tahun terakhir merupakan refleksi minat masyarakat terhadap ekonomi syariah

BAB I PENDAHULUAN. yang memiliki kelebihan dana dengan pihak-pihak yang kekurangan dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bab ini berisi tinjauan terhadap kepustakaan yang ada, sepanjang yang

BAHAN KULIAH HUKUM PERNIAGAAN/PERDAGANGAN INTERNASIONAL MATCH DAY 11. SISTEM PEMBAYARAN DALAM PERDAGANGAN INTERNASIONAL LETTER of CREDIT (L/C)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perdagangan internasional merupakan salah satu aspek penting dalam

Pendanaan Ekspor dan Impor

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perdagangan internasional kegiatan beli disebut impor dan

Fendhi Harsinto Aji NIM : C

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Abdulkadir Muhammad (2000:225), yang dimaksud perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, kesinambungan dan. peningkatan pelaksanaan pembangunan nasional yang berasaskan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga barang dan jasa yang diproduksi pun berbeda. Untuk memenuhi

BAB II TINJAUAN TERHADAP TRANSAKSI EKSPOR IMPOR DENGAN MENGGUNAKAN LETTER OF CREDIT

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seiring dengan gencar-gencarnya Pemerintah meningkatkan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih Penelitian hukum dengan judul: Problematika Hukum

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2006), hal. 51. Grafindo Persada, 2004), hal. 18. Tahun TLN No. 3790, Pasal 1 angka 2.

TINJAUAN YURIDIS TENTANG BENTUK PEMBAYARAN EKSPOR-IMPOR FURNITURE PADA CV.MUGIHARJO BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa ini, perkembangan ekonomi berkembang sangat pesat.

Materi Minggu 7. Prosedur Dasar Pembayaran Internasional

BAB I PENDAHULUAN. pengusaha-pengusaha yang bertempat di negara-negara yang berbeda. dan cara yang berbeda-beda (Roselyne Hutabarat, 1996: 1).

BAB III METODE PENELITIAN. menggali, mengelola dan merumuskan bahan-bahan hukum dalam menjawab

MENYIMAK KASUS LC FIKTIF BNI KEBAYORAN BARU

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan. Perbankan, dalam pasal 1 angka 2 dinyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. sumber alam, iklim, letak geografis, penduduk, keahlian, tenaga kerja,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Dalam perkembangannya tidak hanya orang yang

A. Latar Belakang Masalah

BAB III SISTEM PEMBAYARAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL

KETERKAITAN PERBANKAN DALAM TRANSAKSI WAREHOUSE RECEIPT 1. Oleh: Dr. Ramlan Ginting, S.H., LL.M 2

BAB 3 METODE PENULISAN

BAB V PENUTUP. Berdasarkan uraian pada Bab-bab sebelumnya dapat diambil

PERLINDUNGAN TERHADAP BANK DALAM TRANSAKSI PERDAGANGAN DENGAN MENGGUNAKAN SARANA LETTER OF CREDIT / LC. Oleh : Sarah D.L.

BAB IV LETTER OF CREDIT (L/C)

BAB IV JASA BANK. A. Jenis-jenis Jasa Bank

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. membandingkan dengan standar ukuran yang telah ditentukan. 1

BAB I PENDAHULUAN. segala sesuatunya bersifat praktis dan aman, khususnya dalam bidang

III. METODE PENELITIAN

ASPEK HUKUM STANDBY LETTER. Oleh SURI SEKAR AYU

Bab 4 MATERI SIP-4 1 JASA BANK JASA BANK TRANSFER JENIS JASA BANK INKASO KLIRING. Perbankan. Perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. satu atau beberapa gejala hukum tertentu dengan cara menganalisisnya. 1

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi Indonesia tidak bisa lepas dari dasar falsafah

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE. MM

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan yang sangat meningkat, dengan banyaknya pelaku pelaku usaha yang tumbuh dan

BAB 1 KONSEP PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Syarat Pembayaran dlm Jual Beli Perniagaan

METODE PEMBAYARAN TAGIHAN SUPLIER MELALUI SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI (SKBDN) PADA PT. ADHIKARYA (PERSERO) TBK DIVISI KONSTRUKSI III MEDAN

Berbagai Dokumen Penting Ekspor. Pertemuan ke-6

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. badan usaha untuk memenuhi kebutuhan konsumsinya seperti kebutuhan untuk

BAB I PENDAHULUAN. musibah. Manusia dalam menjalankan kehidupannya selalu dihadapkan

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu pakar ekonomi dari Inggris, David Ricardo, menyatakan dalam teori

PELAKSANAAN PERJANJIAN PENERBITAN KARTU KREDIT DI PT BNI (PERSERO) SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. maka hubungan dagang tersebut tidak hanya dilakukan antara para pengusaha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Munculnya berbagai lembaga pembiayaan dewasa ini turut memacu

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin pesatnya perkembangan dunia bisnis. Tentunya proses yang berjalan

Syariah Mandiri (BSM) menerapkan produk L/C ini untuk melayani transaksi. hanya terietak pada saat pembayaran weselnya saja. Untuk sight L/C, bank

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mengungkapkan kebenaran secara sistematis, metodologis dan konsisten. 2 Jadi

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Soerjono Soekanto bahwa : 103. asas sesuatu (inquiry) secara sistematis dengan adanya penekanan bahwa

BAB 1 PENDAHULUAN. Perjanjian pengalihan..., Agnes Kusuma Putri, FH UI, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Transaksi perdagangan luar negeri merupakan suatu rangkaian kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. provisi, ataupun pendapatan lainnya. Besarnya kredit yang disalurkan akan

BAB I PENDAHULUAN. hukum dengan judul: Jaminan Deposito atas Documentary Credit dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut pengertian umum dapat diartikan sebagai tempat untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dengan secara tepat dan cepat menyalurkan dana tersebut pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Namun demikian perjanjian kredit ini perlu mendapat perhatian khusus dari

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

Proses dan Prosedur Impor. Pertemuan ke-9

BAB I PENDAHULUAN. pilar utama dalam pembangunan ekonomi di Indonesia. Sistem perbankan memegang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha yang terus berkembang di segala bidang. Usaha yang

III. METODE PENELITIAN. beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan menganalisisnya. Selain itu, juga

III. METODE PENELITIAN. Penelitian hukum merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan kepada metode,

BAB I PENDAHULUAN. sedang pihak lain menuntut pelaksanaan janji itu. 1. perjanjian dalam Pasal 1313 KUHPerdata adalah Suatu perjanjian adalah

BAB I PENDAHULUAN. Hubungan-hubungan dagang yang bersifat lintas batas dapat mencakup

BAB II LANDASAN TEORI. miliki kepada bangsa lain atau negara asing dengan mengharapkan

BAB III METODE PENELITIAN. kepustakaan atau data sekunder, dengan mengkaji mengenai asas-asas, norma,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan berkembangnya jumlah penduduk, kebutuhan akan tanah terus

Surat Kredit (LC) dan SKBDN

DAFTAR PUSTAKA. Abbas Salim, 1985, Dasar-Dasar Asuransi (Principle Of Insurance) Edisi Kedua, Tarsito, Bandung.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Ekspor adalah kegiatan pengiriman dan penerimaan barang yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. pokok masyarakat. Pasal 1457 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH

BAB I PENDAHULUAN. akan mati, jadi wajar apapun yang terjadi di masa depan hanya dapat direka reka. itu tidak dapat diperkirakan kapan terjadinya.

BAB I PENDAHULUAN. Penulis memilih judul "Trust Receipt dalam Mengatasi Persoalan Tidak

BAB I PENDAHULUAN. berbuat semaksimal mungkin dan mengerahkan semua kemampuannya untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalan penelitian normatif empiris. Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Peran bank sangat besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi suatu

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 5/6/PBI/2003 TENTANG SURAT KREDIT BERDOKUMEN DALAM NEGERI GUBERNUR BANK INDONESIA,

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Transaksi perdagangan luar negeri yang lebih dikenal dengan eksporimpor pada hakikatnya adalah suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual (perdagangan) barang antara pengusaha yang bertempat di Negara yang berbeda. 1 Ekspor impor dewasa ini disebut juga sebagai bisnis dokumen atau bisnis surat berharga. 2 Namun dalam perdagangan barang dan jasa yang menyeberangi laut dan darat tidak jarang menimbulkan berbagai masalah yang komplek antara pengusaha yang mempunyai bahasa, kebudayaan, adat istiadat dan peraturan yang berbeda-beda. Pengaruh keseluruhan dari perdagangan ekspor-impor tanpa memandang beberapa penyebabnya adalah untuk memberikan keuntungan bagi Negara-negara yang mengimpor dan mengekspor. Salah satu penyebab yang mendorong dilakukannya transaksi ekspor-impor adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu Negara untuk memproduksi sendiri suatu barang dibandingkan dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mengimpor barang tersebut dari Negara lain (comparative advantage). Hal ini secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi dari Negara-negara yang terlibat di dalamnya. 1 Huala Adolf, 2005, Hukum Perdagangan Internasional, Rajawali Pers, Jakarta, hal. 3. 2 Amir MS., 2003,Letter of Credit dalam Bisnis Ekspor-Impor, PPM, Jakarta, h.1. (Selanjutnya disebut Amir MS I)

2 Bagi perkembangan perekonomian Indonesia, transaksi ekspor-impor merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang penting. Dalam situasi perekonomian dunia yang masih belum menggembirakan ini, berbagai usaha telah dilaksanakan pemerintah Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan pencarian berbagai sumber devisa. Globalisasi dan liberalisasi ekonomi jelas meningkatkan perdagangan internasional, serta meningkatkan intensitas lalu lintas pembayaran ekspor-impor antar Negara di dunia. Sistem pembayaran yang relatif aman dipandang dari sudut kepentingan ekspotir dan importir adalah melalui mekanisme Letter of Credit atau L/C. L/C adalah suatu sarana yang paling efektif, yang ditawarkan oleh bank-bank devisa dalam penyelesaian pembayaran transaksi perdagangan internasional. Dengan penerbitan L/C, sebuah bank bertindak sebagai pengganti importir, yakni pihak yang memberikan kepercayaan dan kepastian kepada penjual bahwa pembayaran akan dilakukan oleh bank tersebut sesuai dengan persyaratan yang terdapat pada L/C. Dalam transaksi L/C, bank hanya berurusan dan berkepentingan dengan dokumen-dokumen saja dan tidak terlibat dengan barang-barang. Oleh sebab itu L/C tidak menjamin importir bahwa isi dan kualitas barang saat pengapalan yang dilakukan oleh eksportir sesuai dengan yang disebut dalam perjanjian jual-beli (sales contract) antara kedua belah pihak. Pada umumnya L/C ini digunakan sebagai alat pembayaran jangka menengah dengan pembayaran secara tunai atau cicilan pada saat penyerahan

3 barang. Namun dalam usaha meningkatkan transaksi ekspor melalui badan-badan pengembangan ekspor, bekerjasama dengan badan badan asuransi, telah mengembangkan pemanfaatan L/C dalam bentuk berbagai fasilitas dan prosedur baru dengan pembiayaan jangka pendek dan panjang. Fasilitas pembayaran jangka pendek dapat digunakan wesel unjuk. Sedangkan fasilitas pembayaran jangka panjang digunakan wesel berjangka. Peranan L/C dalam perdagangan internasional adalah untuk memudahkan pelunasan pembayaran transaksi ekspor, mengamankan dana yang disediakan importir untuk membayar barang impor, serta menjamin kelengkapan dokumen pengiriman barang. 3 Begitu pentingnya peranan L/C dalam perdagangan internasional, dari sekian banyak jenis L/C seperti: Irrevocable L/C, Revocable L/C, Sight L/C, Usance L/C, Transferable L/C, Restricted L/C, Unrestricted L/C, Confirmed L/C, Unconfirmed L/C, Red Clause L/C, Differed Payment L/C, Back to back L/C, Revolving L/C, Periodic L/C, Straight L/C, Negotiating L/C, Standby L/C, dalam penulisan ini, dititikberatkan pada salah satu jenis L/C, yaitu Red Clause L/C. Cara pembayaran impor dengan pembukaan Red Clause L/C, pembeli (applicant) menguasakan advising, negotiating, comfirming bank untuk pemberikan pembayaran dimuka atau terlebih dahulu kepada penjual sebagai beneficiary (beneficiary mendapat fasilitas kredit ekspor dari pembeli sebagai MS II) 3 Amir MS, 2002, Kontrak Dagang Ekspor,PPM, Jakarta, h.5.(selanjutnya disebut Amir

4 applicant) sebelum pengajuan dan penyerahan dokumen-dokumen dilakukan. Red Clause dicantumkan di L/C berdasarkan permintaan khusus dari applicant. 4 Red Clause L/C dapat menimbulkan terjadinya kerugian atau mengandung resiko yang besar bagi pihak yang terkait langsung (applicant, issuing bank dan advising bank) dalam perdagangan internasional, sehingga akan menimbulkan berbagai masalah yang berkaitan erat dengan pelaksanaan hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam pembukaan Red Clause L/C. Berdasarkan latar belakang diatas mendorong untuk melakukan penelitian hukum yang dituangkan dalam sebuah skripsi yang berjudul: Penerbitan Red Clause L/C Dalam Transaksi Perdagangan Internasional. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, masalah yang akan dibahas dalam penulisan ini adalah: 1. Faktor-faktor apakah yang menjadi alasan pihak importir maupun eksportir untuk memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C? 2. Resiko-resiko hukum apa saja yang mungkin dihadapi oleh para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C dan bagaimana mengantisipasi untuk menghindari timbulnya resiko-resiko yang lebih besar? 4 Roslyne Hutabarat, 2010, Transaksi Ekspor-Impor, BP. Cipta Jaya, Jakarta, h.37.

5 1.3. Ruang Lingkup Masalah Mengingat begitu luasnya permasalahan yang dapat diangkat, maka dipandang perlu adanya pembatasan mengenai ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Adapun permasalahan pertama dibatasi hanya pada faktor-faktor yang menjadi alasan pihak importir maupun eksportir untuk memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C. Permasalahan kedua dibatasi hanya pada Resiko-resiko hukum yang mungkin dihadapi oleh para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C dan bagaimana mengantisipasi untuk mrngindari timbulnya resiko-resiko yang lebih besar. 1.4. Orisinalitas Penelitian Dalam rangka menumbuhkan semangat anti plagiat didalam dunia pendidikan di Indonesia, maka mahasiswa diwajibkan untuk mampu menunjukan orisinalitas dari penelitian yang tengah dibuat dengan menampilkan, beberapa judul penelitian skripsi sebagai pembanding. Adapun dalam penelitian kali ini, peneliti akan menampilkan 2 (dua) Skripsi terdahulu yang pembahasannya berkaitan dengan penerbitan Red Clause L/C dalam praktek perdagangan internasional ini melalui penelusuran internet antara lain: 1. Nama : Desy Eka Widyantari Tempat : Universitas Indonesia Tahun :2000 Judul : Aspek-aspek Hukum Penerbitan Red Clause L/C Dalam Praktek Perdagangan Internasional

6 Permasalahan: a. Apa dan bagaimana kendala teknis dan yuridis dalam pelaksanaan pembayaran dengan Red Clause L/C? b. Bagaimana tindakan penyelesaian apabila terjadi perselisihan antara applicant dengan issuing bank, advising bank dengan beneficiary, dan issuing bank dengan advising bank dalam penerbitan Red Clause L/C? 2. Nama : Lintang Rizki Puspitasari Tempat : Universitas Jendral Soedirman, Purwekerto Tahun : 2013 Judul :Tinjauan Yuridis Atas Penipuan Dokumen Dalam Transaksi Letter of Credit. Permasalahan: a. Bagaimana hubungan hukum antara sales contract yang dibuat antara penjual dengan pembeli terhadap pemeriksaan dokumen-dokumen yang sedang di negosisasikan dalam L/C yang mengandung penipuan? b. Bagaimana tindakan hukum bank penerbit jika terdapat permohonan penolakan pembayaran atas dasar penipuan terhadap dokumen dalam L/C? Dengan demikian penelitian ini adalah asli dan secara akademis dapat dipertanggungjawabkan. Meskipun ada peneliti terdahulu yang pernah melakukan penelitian mengenai penerbitan red clause L/C, namun secara substansi pokok permasalahan yang dibahas berbeda dengan penelitian ini.

7 1.5. Tujuan Penelitian 1.5.1. Tujuan umum Adapun tujuan umum dari penulisan penelitian ini, adalah: 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan pihak importir maupun eksportir untuk memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C; 2. Untuk mengetahui resiko-resiko hukum yang dihadapi oleh para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C dan cara mengantisipasi untuk mrngindari timbulnya resiko-resiko yang lebih besar. 1.5.2. Tujuan khusus Selain tujuan umum, penulisan penelitian ini mempunyai tujuan khusus yaitu:. 1. Untuk mendalami faktor-faktor yang menjadi alasan pihak importir maupun eksportir untuk memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C; 2. Untuk mendalami resiko-resiko hukum yang dihadapi oleh para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C dan cara mengantisipasi untuk mrngindari timbulnya resiko-resiko yang lebih besar. 1.6. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik bagi penyusun maupun bagi pihak lain, berupa: 1.6.1. Manfaat teoritis Secara teoritis hasil penelitian akan dapat menambah ilmu pengetahuan, khususnya yang berkenaan dengan studi hukum Bisnis mengenai penerbitan Red Clause L/C dalam transaksi perdagangan internasional, serta diharapkan dengan

8 penelitian ini menambah referensi para eksportir dan importir mengenai pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C, disamping itu juga menambah referensi bagi pihak bank dalam hal menerbitkan Red Clause L/C. 1.6.2. Manfaat praktis 1. Dapat menjadi masukan dan bahan pertimbangan bagi pihak bank dalam menerbitkan Red Clause L/C; 2. Dapat mengetahui faktor-faktor yang menjadi alasan pihak importir maupun eksportir untuk memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C; 3. Dapat mengetahui resiko-resiko hukum yang mungkin dihadapi oleh para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C dan cara mengantisipasi untuk menghindari timbulnya resiko-resiko yang lebih besar; 4. Dapat menambah pengalaman dan kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian hukum. 1.7. Landasan Teoritis Pada prinsipnya suatu teori adalah hubungan antara dua fakta atau lebih, atau pengaturan fakta menurut cara-cara tertentu fakta tersebut merupakan suatu yang dapat diamati dan pada umumnya dapat diuji secara empiris, oleh sebab itu dalam bentuknya yang paling sederhana, suatu teori merupakan hubungan antara dua variabel atau lebih yang telah diuji kebenarannya. 5 Sehingga dapat menjawab 5 Soerjono Soekanto,2001, Sosiologi Suatu Pengantar, PT Raja Gravindo Persada, Jakarta, h.30. (Selanjutnya disebut Soerjono Soekanto I)

9 permasalahan yang terkait dengan penerbitan Red Clause L/C dalam transaksi perdagangan internasional. Di dalam penulisan ini terdapat tiga hal penting yang saling terkait dalam setiap pembahasan. Adapun ketiga hal tersebut adalah perdagangan internasional, letter of credit dan Red Clause L/C. Yang dimaksud dengan: 1) Perdagangan Internasional merupakan transaksi jual beli (atau imbal beli) lintas Negara, yang melibatkan dua pihak yang melakukan jual beli yang melintasi batasan kenegaraan. 6 2) Letter of Credit Adalah setiap jenis kesepakatan atau komitmen atau janji dari issuing bank yang tidak bisa dibatalkan secara sepihak untuk melakukan pembayaran kepada beneficiary apabila menerima dokumen sesuai dengan syarat dan kondisi L/C. 7 3) Red Clause L/C adalah L/C dengan suatu klausula yang memberikan penarikan uang muka atau pembayaran dimuka sebelum dokumen-dokumen yang disyaratkan dalam L/C diserahkan kepada bank. Penarikan uang muka tersebut dapat seluruhnya atau sebagian dari nilai L/C. 8 6 Gunawan Widjaja, 2008, Aspek Hukum Dalam Kontrak Dagang Internasional: Analisis Yuridis Terhadap Kontrak Jual Beli Internasional, Jurnal Hukum Bisnis Vol.27 No.4, Bandung, h.24. 7 Ec Warsidi, 2009, Letter of Credit: A Guide To The Impact Of The New Rules Of UCP 600, cet.1, Komexindo.press, Surabaya, h.12. 8 Adrian Suteji, 2012, Tinjauan Yuridis Letter of Credit dan Kredit Sindikasi, Alfabeta, Bandung, h.25.

10 Permohonan penerbitan L/C diatur oleh hukum nasional masing-masing negara yang dalam hal tertentu dapat berbeda dari satu negara terhadap negara lainnya. Penerbitan L/C di Indonesia dilakukan dengan mengacu kepada ketentuan sebagai berikut: a. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 04/M- DAG/PER/1/2015 Tentang Penggunaan Letter Of Credit Untuk Ekspor Barang Tertentu. b. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 26/M- DAG/PER/3/2015 Tentang Ketentuan Khusus Pelaksanaan Penggunaan Letter Of Credit Untuk Ekspor Barang Tertentu c. Peraturan Bank Indonesia Nomor. 5/11/PBI/2003 Tentang Pembayaran Transaksi Impor. d. Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor. 01/M- DAG/PER/1/2009 Tentang Ekspor Barang Yang Wajib Menggunakan Letter Of Credit. e. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman Luar Negeri Dan Penerimaan Hibah. f. Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP 600). Di dalam UCP menganut 2 (dua) prinsip dasar L/C yaitu prinsip independensi L/C terhadap kontrak dasar dan kontrak lainnya dan prinsip bahwa bank hanya berurusan dengan dokumen tidak dengan barang atau jasa.

11 Terdapat sejumlah asas dalam pembayaran menggunakan L/C. Berikut akan secara singkat dijelaskan asas-asas tersebut: 9 a. The Rule of Strict Compliance (Aturan Kesesuaian) Aturan ini mengatur bahwa segala dokumen perdagangan yang ada harus betul-betul sama dengan keterangan yang ada di dalam L/C, termasuk bill of lading, invoice, insurance policy, dan seluruh dokumen yang diminta. Sedikit saja perbedaan dapat membuat bank menolak mengakui otentisitas dokumen-dokumen tersebut. Sehubung dengan aturan kesesuaian mutlak. b. Principle of Separation (Asas Pemisahan) Aturan ini mengatur bahwa pembuatan L/C berbeda dengan perjanjian dagang (contract) antara kedua pihak. Dengan demikian, bank hanya berurusan dengan dokumen L/C (dan dokumen penyertanya, sebagai bentuk verifikasi), bukan berurusan dengan barang-barang yang diperdagangkan. Berikut adalah beberapa keuntungan pemakaian letter of credit dalam transaksi perdagangan internasional: 10 1. Berguna bagi eksportir dan importir yang belum mengenal secara baik, artinya letter of credit menyediakan suatu jaminan legal bahwa proses pembayaran akan diselesaikan hingga tuntas. 9 Haryani Agusti, 2012, Tugas 2(contoh kasus letter of credit), http://haryaniagusti.blogspot.com/2012/03/tugas-2-contoh-kasus-letter-of-credit.html 10 Amir MS., 2010,Letter of Credit, PPM, Jakarta, h.10. (Selanjutnya disebut Amir MS III)

12 2. Eksportir dapat mempercayai bahwa pembayaran akan betul-betul diselesaikan. Misal: dalam penggunaan sight L/C, pembayaran akan segera dilakukan ketika seluruh tanggung jawab diselesaikan. 3. Importir dapat melakukan impor barang dengan dana yang minim, setidaknya memberi waktu untuk memenuhi kewajibannya sampai barang selesai dikirimkan kepada importir. 4. Importir dapat diyakinkan bahwa pembayaran akan dilakukan hanya jika seluruh persyaratan dipenuhi (dokumen-dokumen perdagangan internasional) Kerugian digunakannya letter of credit: 1. Bank tidak terlibat dalam pemeriksaan barang, sehingga meskipun persyaratan dokumen dapat dipenuhi seluruhnya, sangat mungkin terjadi bahwa kondisi barang tidak sesuai yang dijanjikan. 11 2. Penggunaan L/C memakan biaya yang cukup banyak, terutama mulai dari permintaan diterbitkannya L/C sampai klaim pembayaran dari L/C. 3. Terdapat banyak waktu yang dibuang dalam proses pembayaran menggunakan L/C. 1.8. Metode Penelitian Metodeologi penelitian merupakan ilmu mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian atau ilmu yang membahas metode 63. 11 HR Daeng Naja, 2005, Hukum Kredit dan Bank Garansi, Citra Aditya Bakti, Bandung, h.

13 ilmiah dalam mencari, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan. 12 1.8.1. Jenis penelitian Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa dan konstruksi yang dilakukan secara metodelogis, sistematis, dan konsisten. 13 Penelitian yang dilakukan kaitannya dengan penulisan skripsi ini termasuk dalam kategori/jenis penelitian normatif, yaitu penelitian hukum kepustakaan atau penelitian hukum yang didasarkan pada data sekunder. 14 Data sekunder yaitu data-data yang bersumber dari data yang sudah terdokumenkan dalam bentuk bahan hukum. 15 Perlunya penelitian hukum normatif ini adalah beranjak dari belum adanya norma hukum berkaitan permasalahan penelitian, sehingga didalam mengkajinya lebih mengutamakan sumber data sekunder, yaitu berupa bahan hukum primer, sekunder dan tersier. 1.8.2. Jenis pendekatan Dalam penulisan skripsi ini terdapat dua jenis pendekatan yang digunakan yaitu pendekatan perundang-undangan (The Statute Approach), pendekatan ini dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang bersangkut paut dengan permasalahan penerbitan red clause L/C ini serta jenis 12 Rianto Adi, 2004, Metodologi Penelitian Sosial dan Hukum, Edisi I, Granit, Jakarta, h.1. 13 Soerjono Soekanto, 2007, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, h. 42. (Selanjutnya disebut Soerjono Soekanto II) 14 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006, Penelitian Hukum Normatif: Suatu Tinjauan Singkat, Rajawali Pers, Jakarta, h.15. 15 Sedarmayanti & Syarifuddin Hidayat, 2002, Metodelogi Penelitian, Mandar Maju, Bandung, h.108.

14 pendekatan analisis konsep hukum (Analitical & Conseptual Approach), yaitu suatu metode pendekatan yang mengambil data baik secara tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk diuraikan sehingga memperoleh gambaran dan pemahaman yang menyeluruh tentang sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara suatu gejala dengan gejala lain dalam masyarakat. Penelitian ini diarahkan untuk mengidentifikasi atau menetapkan konsep tertentu dalam hukum, dilakukan dengan cara memahami, menerima, dan menangkap konsep tersebut untuk dibahas. 1.8.3. Sumber bahan hukum Bahan hukum yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah bahan hukum primer, bahan hukum sekunder, dan bahan hukum tertier. Adapun bahanbahan hukum sebagaimana dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bahan hukum primer yaitu bahan hukum yang bersifat autoritatif atau mempunyai otoritas atau memiliki kekuatan mengikat. 16 2. Bahan hukum sekunder, yaitu bahan hukum yang memberikan penjelasan terhadap bahan hukum primer, yaitu meliputi buku-buku, literatur, makalah, tesis, skripsi, dan bahan-bahan hukum tertulis lainnya yang berhubungan dengan permasalahan penelitian, 17 disamping itu, juga dipergunakan bahan-bahan hukum yang diperoleh melalui electronic research yaitu melalui internet dengan jalan 16 Soerjono Soekanto dan Sri Mahmmudji, op.cit, h. 34. 17 Peter Mahmud Marzuki, 2008, Penelitian Hukum, Cetakan ke-iv, Kencana, Jakarta, h.141.

15 mengunduh bahan hukum yang diperlukan. 3. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder. 1.8.4. Teknik pengumpulan bahan hukum Pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui studi dokumentasi. Bahan hukum yang diperoleh, diinventarisasi dan diidentifikasi serta kemudian dilakukan pengklasifikasian bahan-bahan sejenis, mencatat dan mengolahnya secara sistematis sesuai dengan tujuan dan kebutuhan penelitian. Tujuan dari tehnik dokumentasi ini adalah untuk mencari konsepsi-konsepsi, teori-teori, pendapat-pendapat, penemuan- penemuan yang berhubungan dengan permasalahan penelitian. Teknik studi dokumen merupakan teknik awal yang digunakan dalam melakukan penelitian ini dengan cara mengumpulkan data berdasarkan pada bahan-bahan berbentuk tulisan, dilakukan dengan cara mencari, membaca, mempelajari dan memahami data-data sekunder yang berhubungan dengan hukum sesuai dengan permasalahan yang dikaji yang berupa buku-buku, majalah, literatur, dokumen, peraturan yang ada relevansinya dengan masalah yang diteliti. 1.8.5. Teknik analisis bahan hukum Penelitian ini menggunakan teknik deskripsi (Penggambaran mengenai faktor-faktor yang menjadi alasan para pihak memilih pembayaran melalui pembukaan Red Clause L/C dan resiko-resiko hukum yang mungkin dihadapi para pihak yang memilih pembayaran dengan Red Clause L/C serta cara

16 mengantisipasinya). Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara tepat sifatsifat suatu individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk menentukan penyebaran suatu gejala, atau untuk menentukan ada tidaknya hubungan antara gejala yang satu dengan gejala lain dalam masyarakat.