PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5E TERHADAP PERUBAHAN KONSEP TENTANG HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PALU

dokumen-dokumen yang mirip
Pengaruh Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual Terhadap Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Pada Siswa Kelas X SMA Al-Azhar Palu

PENGARUH INTERACTIVE DEMONSTRATION TERHADAP PERUBAHAN KONSEP SISWA TENTANG TEKANAN ZAT CAIR PADA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALU

Nurun Fatonah, Muslimin dan Haeruddin Abstrak Kata Kunci:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA FISIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PALU

PENGARUH PROBLEM SOLVING LABORATORY MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONFLIK KOGNITIF TERHADAP PERUBAHAN KONSEP FISIKA SISWA SMA NEGERI 5 PALU

Model Pembelajaran Learning Cycle Tipe 5E untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X MA Al-khairaat Pusat Palu

Penerapan Model Pembelajaran Interactive Engagement untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 4 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 1 ISSN : Pembelajaran Berbasis Proyek, Pembelajaran Langsung, Pemahaman Konsep

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbasis Peer Instruction Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Sigi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 2 ISSN

Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Suhu dan Kalor Pada Siswa Kelas X Man 1 Palu.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PALU

Pengaruh Model Experiential Learning Berbasis Eksperimen Inquiry Terhadap Pemahaman Konsep Fisika pada Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 3 No. 3 ISSN Kata Kunci : Guided Inquiry dengan Teknik Think Pair Share, Hasil Belajar [1]

Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Pada Materi Gerak di Kelas X SMA Negeri 6 Sigi

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 5 No. 3 p-issn /e-ISSN

Suhaemi, I Komang Werdhiana dan H.Amiruddin Hatibe.

Pengaruh Model Problem Based Learning Menggunakan Simulasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Gerak Lurus Kelas VII MTs Bou

Dian Vitayana, Yusuf Kendek dan Fihrin Abstrak Kata Kunci :

PENERAPAN MODEL PROBLEM SOLVING LABORATORY TERHADAP PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KALOR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 4 PALU

Penerapan Problem Solving Menggunakan Strategi Heuristik Terhadap Pemahaman Konsep Tentang Kalor Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

Pengaruh Model Self Regulated Learning terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa SMP Negeri 18 Palu

Pengaruh Model Learning Start With A Question Berbasis Eksperimen Sederhana terhadap Pemahaman Konsep Fisika Siswa Kelas X Man 2 Model Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 4 No. 4 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 3 ISSN

PENGARUH PEMBELAJARAN INKUIRI ROLE APPROACH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SUHU DAN PERUBAHANNYA DI SMP NEGERI 3 PALU

Pengaruh Model Project Based Learning Berbantuan Multimedia Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Pada Materi Tekanan Zat Cair di SMPN 18 Palu

Kata Kunci: Model Pembelajaran Sinektik, Hasil Belajar Fisika I. PENDAHULUAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS OTAK TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP KALOR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 20 PALU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE BERBASIS EKSPERIMEN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK ZAT DAN WUJUDNYA

Penerapan Model Learning Cycle Tipe 5E dengan Media Visual Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika Pada Siswa Kelas X c SMA Negeri 2 Dolo

Kata Kunci: model learning cycle tipe 7E; model direct instruction; pemahaman konsep. I. PENDAHULUAN

Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa Pada Materi Dinamika Gerak Kelas X Man 2 Model Palu

I. PENDAHULUAN. Kata Kunci: Metode Pictorial Riddle; Metode Demonstrasi; Hasil Belajar

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Menggunakan Asesmen Ranking Task Exercise (RTE) terhadap Pemahaman Konsep Hukum Newton

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN MEMECAHKAN MASALAH FISIKA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 4 PALU

Kata Kunci: startegi, konflik kognitif, dan perubahan konsep

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DOLO

Bonitalia, Hendrik Arung Lamba dan Sahrul Saehana

Pengaruh Model Pembelajaran Predict, Observe And Explain terhadap Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Balaesang

Nurhalima Sari, I Wayan Darmadi, dan Sahrul Saehana

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berpikir logis dan keterampilan kognitif yang lebih tinggi pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 4 ISSN

Pengaruh Model Pembelajaran Advance Organizer Dengan Menggunakan Peta Konsep Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Kelas X di SMA Negeri 7 Palu

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No.1 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PERBANDINGAN KETERAMPILAN PROSES SAINS ANTARA KELOMPOK SISWA YANG DIAJAR DENGAN MODEL POE DAN MODEL DISCOVERY

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN ALJABAR DENGAN MODEL ELABORASI TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MAHASISWA

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Perbandingan Hasil Belajar Fisika Antara Model Pembelajaran Problem Based Learning dengan Discovery Learning pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 12 Sigi

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THE 5E LEARNING CYCLE DISERTAI TEKNIK PICK UP CARDS GAME

: Model Pembelajaran Guided Discovery, Hasil Belajar Fisika.

Perbedaan Hasil Belajar Fisika antara Metode Pembelajaran Kumon dan Metode Pembelajaran Group to Group Exchange pada Siswa Kelas X SMA Negeri 4 Palu

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5-E

Pengaruh Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Berbasis Mind Maping terhadap Hasil Belajar Fisika pada Pokok Bahasan Cahaya di SMP Negeri 18 Palu

Model Pembelajaran Guided Discovery dan Direct Instruction Berbasis Keterampilan Proses Sains Siswa SMA Negeri 4 Palu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian meliputi: (1) Pengelolaan pembelajaran fisika menggunakan model

Penerapan Metode Stop Think Do Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas Xb SMA Negeri 2 Dolo

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 1 No. 3 ISSN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penguasaan konsep siswa terhadap materi fluida statis diukur dengan tes

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN WHOLE BRAIN TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 18 PALU

I. PENDAHULUAN. pada kenyataan bahwa pendidikan merupakan pilar tegaknya bangsa, melalui

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 2 ISSN

Penerapan Model Pembelajaran Terpadu untuk Mengukur Hasil Belajar Siswa SMP Negeri 3 Palu

MODEL LEARNING CYCLE 5E SERTA PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA

PENDEKATAN PEMBELAJARAN KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA SMA PADA TOPIK SUHU DAN KALOR

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGARUH PENERAPAN SIKLUS BELAJAR ABDUKTIF EMPIRIS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KALOR

Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving Untuk Meningkatkan Hasil Belajar pada Siswa Kelas X MIPA4 SMA Negeri 5 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE (5E) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS BIOLOGI SISWA KELAS X SMA AL ISLAM 1 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gilarsi Dian Eka Pertiwi, 2013

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PESAWAT SEDERHANA

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Pretest, Posttest dan Indeks Gain Penguasaan Konsep

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Muhamad Soeleman Universitas Suryakancana Cianjur

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 6E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON DI KELAS X SMA NEGERI 3 PEKANBARU

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5-E LEARNING CYCLE TERHADAP KERJA ILMIAH DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA BAGI SISWA KELAS X MIA SMA LABORATORIUM UM

I. PENDAHULUAN. proses kognitif. Proses belajar yang dimaksud ditandai oleh adanya perubahanperubahan

Penyajian Fenomena Kontekstual Berbantuan Komputer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Konsep Kalor Pada Siswa Kelas X B SMA Negeri 1 Marawola

BAB I PENDAHULUAN. yang merupakan dasar bagi ilmu pengetahuan yang lain, seperti kedokteran,

BIORMATIKA Jurnal Ilmiah FKIP Universitas Subang Vol.4 No 1 Pebruari 2017 ISSN

Komang Gde Suastika, Hj. Titik Utami, Meriana Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Palangka Raya

Pengaruh Problem-Based Learning Menggunakan Praktikum Alat Sederhana Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMA Negeri 7 Palu

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pengalaman disini berupa pengalaman untuk melakukan proses belajar

PEMBEKALAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMA MELALUI PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS MASALAH

ANALISIS MULTIMODAL REPRESENTASI MAHASISWA CALON GURU PADA PEMAHAMAN KONSEP LISTRIK DINAMIS

PENGARUH TEKNIK BERTUKAR PASANGAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA PGRI 6 BANJARMASIN

TINJAUAN PUSTAKA. Learning Cycle (LC) adalah suatu kerangka konseptual yang digunakan sebagai

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

Silvia Fitriyani 1, Ali Sudin 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurrachman No. 211 Sumedang 1 2

I. PENDAHULUAN. Ilmu kimia merupakan bagian dari ilmu pengetahuan alam (IPA) yang pada awalnya

Pemahaman Konsep Hubungan antara Arah Gaya, Kecepatan dan Percepatan dalam Satu Dimensi pada Mahasiswa Calon Guru Fisika FKIP Universitas Tadulako

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation terhadap Hasil Belajar Fisika pada Siswa Kelas XI MA Alkhairaat Kalangkangan

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN 5E TERHADAP PERUBAHAN KONSEP TENTANG HUKUM NEWTON PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PALU Fitriani Yusuf, Jusman Mansyur dan Fihrin yusuf.fitriani@ymail.com Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Tadulako Jl. Soekarno Hatta Km. 9 Kampus Bumi Tadulako Tondo Palu Sulawesi Tengah Penelitian ini bertujuan mengetahui ada tidaknya pengaruh model pembelajaran 5E terhadap perubahan konsep tentang hukum Newton pada siswa Kelas X SMA Negeri 6 Palu. Desain penelitian adalah The Non Equivalen - Design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa (n=84) kelas X pada SMA Negeri 6 Palu. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling dengan sampel penelitian adalah kelas X D (n=14 sebagai kelas eksperimen) dan Kelas X C (n=16 sebagai kelas control). Instrumen penelitian adalah tes pemahaman konsep dan lembar observasi. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan statistik nonparametrik dengan uji U Mann-Whitney pada taraf signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran 5E terhadap perubahan konsep Hukum Newton siswa SMA Negeri 6 Palu. Kata Kunci: model pembelajaran 5E, perubahan konsep. I. PENDAHULUAN Fisika adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari kejadian-kejadian yang ada, baik yang dapat diamati secara langsung maupun tidak langsung. Pada awalnya, siswa sudah membawa konsep awal yang disebut prakonsepsi [1]. Prakonsepsi merupakan konsep awal yang dibawa oleh siswa sebelum siswa mendapat pembelajaran formal di sekolah dan biasanya dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Prakonsepsi ini dapat sesuai dengan konsep ilmiah dan dapat juga tidak sesuai dengan konsep ilmiah. Hanya saja prakonsepsi ini kurang lengkap sehingga prakonsepsi ini perlu dikembangkan dan dibenahi didalam pembelajaran formal atau dengan kata lain perubahan konsep. Jika perubahan konsep akan terjadi, mulamula anak itu harus merasa tidak puas dengan gagasan yang ada [2,3]. Ketidakpuasan anak akan gagasan yang dimilikinya terjadi pada waktu ia dihadapkan pada suatu gagasan baru yang bertentangan dengan gagasan yang dimilikinya, yaitu fase dihadapkan pada situasi konflik [1]. Untuk melibatkan terjadinya suatu konflik pada anak agar akhirnya gagasan lama diganti dengan gagasan baru, diperlukan suatu model pembelajaran bagi guru yang sesuai dan tepat agar dapat berlangsung perubahan konseptual pada siswa di dalam kelas. Penelitian tentang perubahan konseptual menyimpulkan bahwa seorang siswa benar-benar berkembang dalam memahami konsep-konsep fisika hanya dengan perubahan konseptual, baik yang memperluas konsep ataupun meluruskan konsep yang tidak tepat [4]. Model pembelajaran 5E merupakan salah satu model pembelajaran dengan pendekatan konstruktivis [5]. Model pembelajaran 5E terdiri dari 5 tahap yaitu engagement (pembangkit minat), exploration (eksplorasi), explanation (penjelasan), elaboration (elaborasi), dan evaluation (evaluasi). Berdasarkan penelitian sebelumnya, menunjukkan bahwa model pembelajaran 5E dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa [6] dan dapat dapat meningkatkan penguasaan konsep fisika [7]. Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud melakukan penelitian untuk melihat pengaruh model pembelajaran 5E terhadap perubahan konsep Hukum Newton siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu. II. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian dengan rancangan eksperimen kuasi (quasi-experimental design) yaitu penelitian dengan cara membandingkan kelompok. Adapun desain penelitian yang digunakan yaitu the non ekivalen pretest-posttest design. Desain penelitian yang digunakan dapat dilukiskan seperti pada Tabel 1. 52

Data tersebut disajikan kembali dalam diagram agar lebih memberikan gambaran detail dan menyeluruh tentang hasil penelitian. Tabel 1 Rancangan Prates-Pascates yang tidak Ekuivalen Kelompok Prates Perlakuan Pascates Eksperimen O X 1 O Kontrol O X 2 O Keterangan: X 1 : Perlakuan dengan model pembelajaran 5E X 2 : Perlakuan dengan model pembelajaran konvensional O : Prates/Pascates 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 61,40 34,18 20,36 14,14 4,86 5,92 N-Gain Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Penelitian dilakukan di SMA Negeri 6 Palu. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu tahun pelajaran 2014/2015 yang terdiri dari 4 kelas. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas XC dan XD. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. III. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasil Penelitian A. Uji Peningkatan Perubahan Konsep tentang Hukum Newton Peningkatan perubahan konsep siswa tentang hukum Newton yang diperoleh dari kelas eksperimen (menggunakan model pembelajaran 5E) dan kelas kontrol (menggunakan model pembelajaran konvensional) yang dihitung menggunakan persamaan N-Gain disajikan pada Tabel 2. Tabel 2 Hasil Uji N-Gain Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Uraian Tes Awal Tes Akhir N-Gain Eksperimen 4,86 20,36 61,40 Kontrol 5,92 14,14 34,18 Berdasarkan data Tabel 2 dapat dilihat bahwa peningkatan perubahan konsep untuk kelas eksperimen berada pada ketergori sedang begitupun untuk kelas kontrol berada pada ketegori sedang tetapi jika ditinjau secara kuantitatif untuk kelas eksperimen lebih unggul dari kelas kontrol dengan nilai rata-rata N-Gain sebesar 61,40% sedangkan untuk kelas kontrol 34,18%. Gambar 1 Diagram Perbandingan Skor Rata-rata Tes awal, Tes akhir dan N-gain Tes Pemahaman Konsep antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol B. Uji Hipotesis Uji hipotesis ini digunakan untuk memastikan apakah hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Uji hipotesis ini menggunakan uji statistik nonparametrik uji Mann-Whitney. Tabel 3 Uji Hipotesis Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Kelas U hitung U tabel ( =0,05) Eksperimen 61,40 Kontrol 34,18 Keputusan 4,50 71,00 H 1 diterima Berdasarkan Tabel 3 Nilai U hitung < U tabel atau 4,50 < 71,00. Hal ini menunjukkan bahwa U hitung berada diluar daerah penerimaan Ho. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata perubahan konsep antara siswa yang mendapatkan pembelajaran 5E lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran konvensional sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh perubahan konsep siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran 5E. C. Hasil Observasi Data aktivitas guru dan siswa diperoleh melalui observasi yang dilakukan oleh seorang observer setiap pertemuan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Kelas Eksperimen Rerata Skor Rerata Skor (%) Pertemuan (%) Siswa Guru Pertemuan 1 81,06% 85,29% 53

Pertemuan 2 84,85% 86,03% Pertemuan 3 86,29% 87,50% Rerata skor (%) 86,07% 86,27% Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat aktivitas guru dan siswa pada kelompok eksperimen termasuk dalam kategori baik. D. Jawaban Hasil Tes Untuk mengetahui gambaran konsep Hukum Newton dalam penelitian digunakan instrumen penelitian berupa tes sejumlah 6 butir soal essai. Berikut ditampilkan beberapa kutipan jawaban siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran 5E tentang konsep Hukum Newton untuk melihat perubahan konsep pada siswa melalui tes pemahaman konsep. a) Soal tentang Konsep Hukum I Newton (1) Diberikan sebuah kasus tentang sebuah mobil yang sedang berjalan dan tiba-tiba supir mobil menginjak rem secara mendadak. Siswa diminta menyebutkan apa yang terjadi dan menjelaskan (Lampiran A soal No.1). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-05 mengenai konsep Hukum I Newton dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-05 Jawaban siswa c) Soal tentang Konsep Hukum II Newton Diberikan contoh kasus mendorong lemari kosong, siswa diminta untuk menjelaskan mengapa kecepatannya meningkat (Lampiran A soal No.3). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-03 mengenai konsep kelajuan dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-03 d) Soal tentang Konsep Hukum III Newton (1) Disajikan sebuah gambar buku diam yang diletakkan di atas meja, siswa diminta mengidentifikasi gaya-gaya yang bekerja. Pada soal Nomor 4 banyak siswa menjawab tidak ada gaya yang bekerja tanpa memberikan alasan (Lampiran A soal No.4). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-08 dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-08 b) Soal tentang Konsep Hukum I Newton (2) Diberikan sebuah kasus tentang sebuah benda yang bergerak, siswa diminta untuk mengidentifikasi kecepatan benda pada saat tidak ada gaya luar yang bekerja (Lampiran A soal No.2). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-05 dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-05 e) Soal tentang Konsep Hukum III Newton (2) Disajikan sebuah gambar balok yang digantungkan, siswa diminta mengidentifikasi gaya-gaya yang bekerja (Lampiran A soal No.5). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-14 mengenai konsep aksi reaksi dapat dilihat pada Tabel 9. 54

Tabel 9 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-14 kontrol menerima materi dengan pembelajaran konvensional dengan model pembelajaran konvensional. Selanjutnya kedua kelas tersebut diberikan tes akhir untuk melihat pengaruh model pembelajaran 5E terhadap perubahan konsep siswa. Pada saat dilakukan tes akhir diperoleh skor rata-rata seperti pada Gambar 1 yaitu untuk kelas eksperimen sebesar 20,36 dengan N-gain 61,40% dan kelas kontrol sebesar 14,14 dengan N-gain sebesar 34,18%. Dari skor N-gain tersebut ditunjukkan bahwa kelas eksperimen yang menerima materi dengan model pembelajaran 5E memperoleh peningkatan perubahan konsep lebih tinggi daripada kelas kontrol yang menerima materi dengan model pembelajaran konvensional. Namun demikian skor N-gain kedua kelas tersebut masih termasuk dalam kategori sedang. Perbandingan persentase peningkatan perubahan konsep siswa pada setiap soal dapat dilihat pada Gambar 2. f) Soal tentang Konsep Hukum II dan Hukum III Newton Diberikan sebuah kasus tentang seorang tukang batu yang diberi tugas menarik gerobak untuk memindahkan sebongkahan batu, siswa diminta untuk mengidentifikasi asumsi yang ada (Lampiran A soal No.6). Untuk lebih jelasnya, perubahan konsep K-09 mengenai konsep Hukum II dan Hukum III Newton dapat dilihat pada Tabel 10. 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 73,44 68,85 70,31 53,19 55,71 53,97 45,28 47,62 34,33 24,56 24,24 16,39 1 2 3 4 5 6 Eksperimen Kontrol Tabel 10 Perbandingan jawaban pretest dan posttest K-09 2. Pembahasan Sebelum diberikan perlakuan, siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diberikan tes awal untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Selanjutnya, siswa yang berada di kelas eksperimen menerima materi dengan model pembelajaran 5E, sedangkan siswa pada kelas Gambar 2. Diagram Perbandingan N-Gain pada Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol untuk Setiap soal Berdasarkan grafik pada Gambar 2, dapat diketahui bahwa peningkatan perubahan konsep kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol sehingga dapat dikatakan terdapat pengaruh perubahan konsep siswa sesudah diterapkannya model pembelajaran 5E. Selama dalam pembelajaran siswa dalam kelompok-kelompok kecil setiap kelompok terdiri dari empat atau lima siswa dan anggota kelompok sifatnya tetap. Dengan mengelompokkan siswa ke dalam kelompokkelompok kecil, memberi peluang untuk mendiskusikan masalah yang dihadapi, saling tukar ide antar siswa, dan memperdebatkan alternatif pemecahan masalah. Selain itu, siswa dimungkinkan mampu menyelesaikan masalah yang lebih baik dibanding jika mereka bekerja sendiri [8]. 55

Pada tahap pertama model pembelajaran 5E yaitu tahap engagement (pembangkit minat). Tahap ini bertujuan untuk merangsang pengetahuan awal siswa dengan memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini siswa mulai aktif dalam menjawab pertanyaan, hal ini dapat terlihat dari antusias semua siswa dalam menjawab. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, yang menyatakan bahwa pada tahap engagement (pembangkit minat) dapat membangkitkan semangat siswa dalam memulai pembelajaran dan membuat siswa lebih aktif dalam pembelajaran [9]. Selanjutnya tahap exploration (eksplorasi), pada tahap ini siswa berkelompok untuk melakukan ekperimen. Siswa menjadi lebih aktif sedangkan guru hanya mengarahkan siswa untuk dapat menemukan konsep yang dimaksud. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, kelompok yang melakukan pengamatan melalui eksperimen hasilnya lebih baik dari kelompok yang menerima materi dari gambar karena melalui eksperimen siswa terlibat langsung dalam kegiatan untuk menemukan suatu konsep dan melibatkan lebih banyak indera [10]. Kemudian dilanjutkan menyelesaikan permasalahan yang terdapat didalam Lembar Kerja Siswa (LKS). Tahap selanjutnya adalah tahap explanation (penjelasan), pada tahap ini siswa akan memberikan perwakilan dari setiap kelompok untuk maju mempresentasikan hasil yang diperoleh pada tahap exploration. Siswa akan menjelaskan konsep dari ekperimen yang telah dilakukan dengan menggunakan bahasa mereka sendiri atau bahasa yang mereka pahami. Jika masih terdapat jawaban yang kurang tepat maka guru akan meluruskan jawaban siswa tersebut. Tahap yang keempat yaitu elaboration (elaborasi) yang bertujuan agar siswa dapat menerapkan konsep yang baru saja mereka pelajari dalam situasi yang berbeda atau konteks yang berbeda. Pada tahap ini guru memberikan pertanyaan kepada siswa dan didiskusikan secara berkelompok. Siswa akan lebih mudah dalam menjawab pertanyaan karena mereka telah mengetahui konsep yang dipelajari. Selain itu, siswa akan mengetahui contoh penerapan dari konsep yang telah dipelajari. Selama kegiatan diskusi berlangsung guru memantau jalannya diskusi, memberikan bimbingan serta motivasi agar siswa aktif terlibat dalam kegiatan pemecahan masalah di kelompok masing-masing. Hal ini sesuai dengan 56 Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) penelitian sebelumnya, yaitu guru memberikan motivasi agar siswa aktif berdiskusi karena hasil pemikiran beberapa siswa akan lebih baik daripada hasil pemikiran satu siswa saja [11]. Tahap yang terakhir adalah tahap evaluation (evaluasi), pada tahap ini guru memberikan kuis. Dari nilai yang diperoleh siswa, terlihat perubahan konsep siswa mengalami peningkatan. Hal ini juga memperkuat data lain yang diperoleh dari hasil posttest. Berbeda halnya dengan kelas eksperimen, pada kelas kontrol proses pembelajarannya menggunakan metode konvensional yaitu ceramah dan tanya jawab. Pada metode ini siswa cenderung bersifat pasif, hanya menerima semua yanng dijelaskan oleh guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting di papan tulis. Sementara kegiatan guru adalah menyampaikan materi hukum Newton secara lisan. Selain itu ketika siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan pertanyaan, mereka canggung untuk bertanya. Ketidak aktifan siswa dalam proses pembelajaran menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk menemukan konsep terkait dengan materi yang diberikan. Selain itu, menyebabkan materi yang diterima kurang efektif sehingga mudah terlupakan dan pada akhirnya perubahan konsep siswa kurang berkembang. Kelebihan dari model pembelajaran 5E dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional adalah keaktifan siswa. Karena dengan menggunakan model pembelajaran 5E siswa memiliki kesempatan untuk menyelidiki sendiri, menemukan konsep, dan menjelaskan konsep dengan bahasa yang lebih mereka pahami. Hal ini sejalan dengan penelitian yang sebelumnya yang menyatakan bahwa model pembelajaran 5E merupakan model yang menuntut aktifitas maupun kreativitas siswa dalam belajar diantaranya membuat siswa lebih termotivasi dalam bekerja sama [6]. Berdasarkan analisis data, perubahan konsep yang terjadi pada siswa cukup baik. Namun, walaupun semua siswa mengalami perubahan konsep secara baik masih terdapat miskonsepsi pada beberapa konsep. Hal ini disebabkan siswa memiliki konsep awal dan ini sangat bersifat resisten. Hasil ini didukung dengan pernyataan yang menyatakan konsep yang bertentangan dengan teori atau konsep awal siswa tidak selalu diterima. Siswa yang tidak menerima, tidak akan menghasilkan perubahan konsep secara kuat, sedangkan bila menerima akan menghasilkan

perubahan konsep secara kuat atau akomodasi [12]. IV. KESIMPULAN Berdasarkan hasil dan analisis data penelitian maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh model pembelajaran 5E terhadap perubahan konsep hukum Newton siswa kelas X SMA Negeri 6 Palu. DAFTAR PUSTAKA [1] Dahar, R.W. (2011). Teori-Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. [2] Posner, G. et al. (1982). Accommodation of a scientific conception: Toward a theory of conceptual change. Science Education, 66(2), 221-227. [3] Hewson, P.W. dan Thorley, N.R. 1989. The Conditions of Conceptual Change in the Classroom. Int. J. Sce. Educ., 11 special issue: 541-553. [4] Meidahrianti. (2014). Pengaruh Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif Terhadap Perubahan Konseptual Siswa Pada Materi Listrik Dinamis Di SMA Negeri 1 Tanjung Batu. Jurnal Inovasi dan Pembelajaran Fisika. Vol.1 No.1, Mei 2014. [5] Wena, M. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. [6] Holijah. (2011). Peningkatan Pemahaman Konsep Fisika Melalui Model Pembelajaran Learning Cycle (LC) Pada Siswa Kelas VIII C SMP Negeri 19 Palu. Palu: FKIP Universitas Tadulako. [7] Karim, L.A. (2012). Penerapan Model Learning Cycle Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Getaran Dan Gelombang Pada Kelas VIII SMPN 9 Palu. Palu: FKIP Universitas Tadulako. [8] Erman, S. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Komtemporer. Bandung: JICA-UPI. [9] Kulsum, U. dan Hindarto, N. (2011). Penerapan Model Learning Cycle Pada Sub Pokok Bahasan Kalor Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII SMP. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia. 7: 128-133. [10] Nurjannah, F. (2014). Analisis Kemampuan Generik Siswa Melalui Kegiatan Praktikum Fotosintesis (Penelitian Deskriptif pada Kelas VIII di SMP AL- Hasra Depok). Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. Jakarta: Tidak dipublikasikan. [11] Lie, Anita. (2008). Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas. Jakarta: Gramedia. [12] Suparno, P. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo. 57

93