BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISA HASIL PENGOLAHAN DATA 4.1 Data dan Analisa Hasil Pengamatan Dari hasil pengamatan langsung dan dokumen maintenance didapat datadata sebagai berikut: Tabel 4.1 Data Hasil Pengamatan No Jenis Kegagalan Waktu Terjadi 1 Kontaktor lemah bulan 2 Roda gigi penggerak elektroda aus 6 bulan Valve gas lemah 5 bulan 4 Fan rusak 4 bulan 5 Regulator rusak 2 bulan 6 Kontaktip aus bulan 7 Brush pada motor penggerak elektroda aus 5 bulan 8 Ic kontrol lemah 10 bulan 50
9 Drive roller aus 6 bulan 10 Switch amper welding lemah 8 bulan 11 Nozzle aus bulan 12 Kabel torch putus 4 bulan Grafik Data Hasil Pengamatan Ref.Dept.Engieering Data penyebab kerusakan mesin las rehm PT.Indonesia Tunggal Citra 51
Dari data-data kegagalan yang diperoleh selama pengamatan akan dianalisa kejadian yang akan terjadi dalam 1 tahun (12 bulan) untuk menentukan nilai-nilai yang diperlukan dalam pembutan tabel FMEA. 4.2 Menentukan Nilai severity,occurance dan Detection 4.2.1 Kontaktor Lemah perbaikan dan memiliki nilai severity 8 dan memiliki nilai detection 5 x = p = x/12 = /12 = 1/4 = 0,25 q = 1 p = 1 0,25 = 0,75 n = 12/ = 4 μ = n. p = (4). (0,25) = 1 σ2 = n. p. q = (4). (0,25). (0,75) = 0,75 σ = 0,75 = 0,84 x µ 1 = = = 2,8 σ 0,84 Ppk = 2,8 = = 0,79 Jadi, untuk jenis kegagalan kontaktor lemah memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 7 4.2.2. Roda gigi penggerak elektroda aus perbaikan dan memiliki nilai severity 6 dan memiliki nilai detection 6 52
x = 6 p = x/12 = 6/12 = ½ = 0,5 q = 1 p = 1 0,5 = 0,5 n = 12/6 =2 μ = n. p = (2). (0,5) = 1 σ2 = n. p. q = (2). (0,5). (0,5) = 0,5 σ = 0,5 = 0,7 x µ 6 1 = = = 7,14 σ 0,7 7,14 Ppk = = = 2,8 Jadi, untuk jenis kegagalan Roda gigi penggerak elektroda aus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2. Valve gas Lemah perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 7 x = 5 p = x/12 = 5/12 =0,4 q = 1 p = 1 (0,4) = 0,6 n = 12/5 = 2,4 μ = n. p = (2,4). (0,4) = 0,96 σ2 = n. p. q = (2,4). (0,4). (0,6) = 0,57 σ = 0,57 = 0, 76 x µ 5 0,96 = = = 5, σ 0,76 Ppk = 5, = = 1,77 5
Jadi, untuk jenis kegagalan valve gas lemah memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2.4 Kipas pendingin rusak perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 5 x = 4 p = x/12 = 4/12 =0, q = 1 p = 1 0, = 0,67 n = 12/4 = μ = n. p = (). (0,) = 1 σ2 = n. p. q = (). (0,). (0,67) = 0,67 σ = 0, 67 =0,82 x µ 4 1 = = =,66 σ 0,82 Ppk =,66 = = 1,22 Jadi, untuk jenis kegagalan kipas rusak memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 4.2.5 Regulator rusak perbaikan dan memiliki nilai severity 8 dan memiliki nilai detection 7 x = 2 p = x/12 = 2/12 =0,17 q = 1 p = 1 (0,17) = 0,8 n = 12/2 = 6 54
μ = n. p = (6). (0,17) = 1 σ2 = n. p. q = (6). (0,17). (0,8) = 0,84 σ = 0,84 = 0, 92 x µ 2 1 = = = 1,08 σ 0,92 Ppk = 1,08 = = 0,6 Jadi, untuk jenis kegagalan Regulator rusak memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 10 4.2.6 Kontaktip aus perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 6 x = p = x/12 = /12 = 1/4 = 0,25 q = 1 p = 1 0,25 = 0,75 n = 12/ = 4 μ = n. p = (4). (0,25) = 1 σ2 = n. p. q = (4). (0,25). (0,75) = 0,75 σ = 0,75 = 0,84 x µ 1 = = = 2,8 σ 0,84 Ppk = 2,8 = = 0,79 Jadi, untuk jenis kegagalan kontaktip aus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 7 55
4.2.7 Brush pada motor penggerak elektroda aus perbaikan dan memiliki nilai severity 8 dan memiliki nilai detection 7 x = 6 p = x/12 = 6/12 = ½ = 0,5 q = 1 p = 1 0,5 = 0,5 n = 12/6 =2 μ = n. p = (2). (0,5) = 1 σ2 = n. p. q = (2). (0,5). (0,5) = 0,5 σ = 0,5 = 0,7 x µ 6 1 = = = 7,14 σ 0,7 7,14 Ppk = = = 2,8 Jadi, untuk jenis kegagalan brush pada motor penggerak elektroda aus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2.8 Ic kontrol lemah perbaikan dan memiliki nilai severity 8 dan memiliki nilai detection 8 x = 10 p = x/12 = 10/12 = 0,84 q = 1 p = 1 0,84 = 0,16 n = 12/10 = 1,2 μ = n. p = (1,2). (0,84) = 1 σ2 = n. p. q = (1.2). (0,84). (0,16) = 0,16 σ = 0,75 = 0, 40 56
x µ 10 1 = = = 22,5 σ 0,40 Ppk = 22,5 = = 7,5 Jadi, untuk jenis kegagalan ic control lemah memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2.9 Drive roller pada penggerak elektroda aus perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 6 x = 6 p = x/12 = 6/12 = ½ = 0,5 q = 1 p = 1 0,5 = 0,5 n = 12/6 =2 μ = n. p = (2). (0,5) = 1 σ2 = n. p. q = (2). (0,5). (0,5) = 0,5 σ = 0,5 = 0,7 x µ 6 1 = = = 7,14 σ 0,7 7,14 Ppk = = = 2,8 Jadi, untuk jenis kegagalan Drive roller aus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2.10 Switch welding lemah perbaikan dan memiliki nilai severity 8 dan memiliki nilai detection 7 57
x = 8 p = x/12 = 8/12 = 0,66 q = 1 p = 1 (0,66) = 0,4 n = 12/8 = 1,5 μ = n. p = (1,5). (0,66) = 0,99 σ2 = n. p. q = (1,5). (0,66). (0,4) = 0, σ = 0, = 0, 58 x µ 8 1 = = = 12 σ 0,58 Ppk = 12 = = 4 Jadi, untuk jenis kegagalan switch welding lemah memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 1 4.2.11 Nozzle aus perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 6 x = p = x/12 = /12 = 1/4 = 0,25 q = 1 p = 1 0,25 = 0,75 n = 12/ = 4 μ = n. p = (4). (0,25) = 1 σ2 = n. p. q = (4). (0,25). (0,75) = 0,75 σ = 0,75 = 0,84 58
x µ 1 = = = 2,8 σ 0,84 Ppk = 2,8 = = 0,79 Jadi, untuk jenis kegagalan nozzle aus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 7 4.1.12 Kabel torch putus perbaikan dan memiliki nilai severity 7 dan memiliki nilai detection 5 x = 4 p = x/12 = 4/12 =0, q = 1 p = 1 0, = 0,67 n = 12/4 = μ = n. p = (). (0,) = 1 σ2 = n. p. q = (). (0,). (0,67) = 0,67 σ = 0, 67 =0,82 x µ 4 1 = = =,66 σ 0,82 Ppk =,66 = = 1,22 Jadi, untuk jenis kegagalan kabel torch putus memiliki tingkatan nilai/ranking occurrence = 59
4. Pengolahan data dalam tabel FMEA sebagai berikut: Data hasil pengolahan data dalam bentuk tabel FMEA dapat dilihat 60
Tabel FMEA Mesin Las Rehm FAILURE MODE EFFECT AND ANALISYS Part No : Tahun : 2009 Nama Mesin : Mesin las Rehm Prepared By : Masngudi Function/ Requirements Unit kontrol Fungsi sebagai pengatur dalam pengoperasian mesin las dan untuk mempermudah dalam penyetelan. Potential Failure Mode 1. Kontaktor lemah 2. IC control lemah Potential Effect of Failure - Mesin tidak dapat beroperasi dengan baik karena adanya gangguan pada salah satu komponen. 61 PT. Indonesia Tunggal Citra Checked By : Potential Cause (s) / Mechanism of Failure - Kontaktor rusak - Pegas dalam kontaktor sudah lemah - Usia pemakaian kontaktor telah habis - Setting amper yang tinggi dan kerja mesin terlalu berat - Mesin sangat bising - Distribusi arus listrik tidak merata - Hasil pengelasan tidak cair S E V E R (S) O C C U R (O) D E T E C (D) R P N 8 7 5 280 - Mesin tidak dapat beroperasi - Penggunaan ampere terlalu tinggi 8 1 8 64 dengan baik - Hilangnya salah satu fungsi - Arus tidak stabil dari komponen - Kinerja mesin menurun - Usia pemakaian telah habis - Pendinginan tidak berfungsi dengan baik
Unit penggerak kawat elektroda Fungsi sebagai central conection untuk mengatur pergerakan elektroda. Switch amper lemah 4. Kipas pendingin rusak 1. Brush pada motor habis 2. Roda gigi penggerak aus. Drive roller aus - Mesin tidak dapat beroperasi - Beban arus yang tinggi 8 1 7 56 - Bunyi mesin kasar - Setting ampere berlebihan yang mengakibatkan kerja mesin berat - Komponen lain, seperti - Arus listrik yang masuk tidak stabil switch kecepatan kawat tidak beroperasi dengan sempurna - Mesin tidak beroperasi - Kerja mesin terlalu berat 7 5 105 dengan baik karena tidak ada pendinginan - Temperatur mesin cepat - Usia pemakaian telah habis panas yang membuat kinerja mesin menurun - Hasil pengelasan tidak stabil - Terdapat kotoran pada kipas - Mesin tidak dapat beroperasi - Usia pemakaian brush telah habis 8 1 7 56 dengan baik dan menurunnya kinerja mesin - Motor tidak dapat beroperasi - Mesin bekerja terlalu berat - Hasil pengelasan tidak - Usia pemakaian telah habis 6 1 6 6 sempurna - Perawatan yang kurang baik - Pergerakan elektroda tidak stabil dan lancar - Kualitas elektroda tidak sesuai - Suara mesin berisik - Setting speed yang tinggi - Hasil pengelasan tidak bagus - Penyetelan yang tidak benar 7 1 6 42 - Mesin tidak dapat beroperasi dengan baik - Pergerakan elektroda tidak stabil - Usia pemakaian telah habis - Kelalaian operator - Kualitas elektroda jelek 62
Unit distribusi gas pelindung 4. Kabel torch putus 1. Regulator rusak - Pengelasan tidak sempurna dan stabil - Banyak percikan bunga api yang terjadi karena hubungan arus listrik - Torch cepat panas karena tidak ada peredam - Hasil pengelasan tidak sempurna - Setting amper terlalu tinggi 7 5 105 - Penggunaan mesin terus menerus - Usia pemakaian telah habis - Tekanan terlalu tinggi 8 10 7 560 - Hasil pengelasan tidak cair dan menggumpal - Setting gas pelindung terlalu besar - Terhambatnya gas pelindung - Skil dari operator - Bintik-bintik pada benda kerja Fungsi untuk mengirim gas pelindung dari tabung hingga ke benda kerja torch 2. Valve gas pelindung lemah - Hasil pengelasan tidak sempurna - Suara mesin berisik - Pegas sudah lemah - Gas pelindung yang keluar tidak teratur - Usia pemakaian sudah habis 7 1 7 49 - Banyak kotoran didalam - Banyak bintik-bintik pada benda kerja - Setting tekanan gas pelindung 6
Fungsi mengirim gas pelindung dan elektroda ke benda kerja/sebagai gun tempat keluarnya kawat las 1. Kontaktip aus - Hasil pengelasan kurang sempurna - Kawat elektroda keluar tidak - Kawat elektroda tidak sesuai stabil - Kawat elektroda jadi goyang - Perawatan yang kurang baik - Usia pemakaian telah habis 7 7 6 294 - Kemampuan operator las 2. Nozzle aus - Hasil pengelasan kurang sempurna karena pergerakan elektroda tidak stabil - Usia pemakaian telah habis 7 7 6 294 - Panas yang berlebihan dan kecepatan terlalu tinggi - Kontaktip cepat rusak - Skill dari operator dan perawatan yang tidak baik - Gas pelindung yang keluar tidak teratur - Kualitas elektroda tidak sesuai 64