BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Bandung sebagai Ibu Kota Jawa Barat dan sebagai kota ketiga terbesar di

BAB I PENDAHULUAN. Mobilitas manusia sudah dimulai sejak jaman dahulu, dimana kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB II HASIL SURVEY. mobil bekas dengan nama Cipaganti Motor oleh Andianto Setiabudi pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. kompetisi pasar, salah satunya dalam jasa, untuk meningkatkan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil PT. Cipaganti Citra Graha Tbk (Cipaganti Group

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan telah semakin besar. Semakin banyak pihak yang menaruh perhatian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.6 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan usaha tumbuh dengan pesat. Hal ini. memicu semakin tajamnya persaingan antar industri maupun antar

BAB I PENDAHULUAN. bersaing untuk meningkatkan kualitas produk masing-masing. Perubahan konsep

Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN. lebih baik. Menurut data dari BPS.go.id, jumlah pertumbuhan penduduk DKI Jakarta dari

BAB I PENDAHULUAN. para pembelian hingga purna pembelian (unikom.ac.id). Dewasa ini masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Penggunaan bahan bakar diperlukan untuk kebutuhan sehari-hari seperti

BAB I PENDAHULUAN. Di era modern ini, persaingan dalam dunia bisnis jasa semakin ketat. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. mobilitas diberbagai tempat, tidak heran jika manusia selalu membutuhkan sarana

Adanya perubahan gaya hidup dan mobilitas yang semakin tinggi menyebabkan masyarakat lebih menyukai makanan yang praktis tetapi memiliki nilai gizi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Cipaganti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seperti yang kita ketahui bahwa beberapa tahun terakhir kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi saat ini, manusia telah memasuki jaman yang mendunia,

BAB II HASIL SURVEY. mengalami peningkatan yang cukup baik sehingga dapat berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. industri sepatu membuat para pengusaha saling membuat strategi dan inovasi, selain

BAB I PENDAHULUAN. Loyalitas pelanggan juga merupakan penentu utama dalam memprediksi

PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu komponen yang diperlukan dalam memelihara dan

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pertumbuhan sektor jasa di Indonesia berkembang dengan

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Transportasi berperan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan karyawan sebagai ujung tombak perusahaan, merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan produknya. Selain itu pola pikir dan prilaku konsumen yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. aktivitas masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan tak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat. Terkait dengan pertumbuhan industri jasa, di sisi lain juga semakin

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. diberikan antara satu penyedia jasa (service provider) dengan pemberi jasa

BAB I PENDAHULUAN. dengan menjual produk / jasa yang berkualitas, pengiriman barang tercepat atau

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi merupakan salah satu kebutuhan yang paling penting bagi


BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis transportasi saat ini semakin meningkat, salah

objek evaluasi konsumen ketika konsumen mengkonsumsi jasa. Selain itu Gronroos (1994) juga mempertanyakan keberadaan paradigma marketing mix, yang

HARFI FAHRUDIAWAN NIM: A

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Kotler, 2000) Kotler et al (2002)

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang (Panjaitan dkk, 2010:01)

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat pesat. Hal ini ditandai dengan muncul dan tumbuhnya berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai kota besar yang terus berkembang dengan populasi mencapai jiwa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berhubungan dengan harapan pelanggan (Kotler, 2000). Sedangkan kepuasan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Peranan transportasi di dalam kehidupan merupakan hal yang paling penting bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. Telekomunikasi yang dipimpin oleh suatu direksi yang bertanggung jawab pada

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan memperebutkan nasabah bank di Indonesia sangat ketat.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh masing masing travel untuk menarik para konsumennya.

1 BAB I PENDAHULUAN. SDM dengan baik agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan optimal.

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

I. PENDAHULUAN. regional maupun internasional. Setiap perusahaan dituntut untuk dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan bisnis di Indonesia yang semakin maju mengakibatkan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan perusahaan saat ini di Indonesia semakin lama semakin

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman saat ini telah menyebabkan adanya pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. Pengembangan sektor pariwisata merupakan salah satu upaya yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Industri jasa pengiriman barang di Indonesia, saat ini dihadapkan pada

BAB I PENDAHULUAN. jasa maupun dalam bidang manufaktur. Setiap perusahaan dituntut untuk

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dewasa ini perkembangan perekonomian Indonesia, khususnya

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

PENDAHULUAN. seperti yang disajikan oleh data dibawah ini: Tabel I. Data Populasi Kota Bandung. Pria Wanita

BAB I PENDAHULUAN. ingin ditujunya. Seperti kemudahan bertransportasi pada saat ini sudah hampir dapat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Sumber: BPS, 2004 Gambar 1. Grafik Data Penumpang Angkutan Udara yang Berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Jan-Nov 2004)

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan berusaha menyusun strategi pemasaran yang dapat. kebanyakan di antaranya menggunakan media media yang sama dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Trans Retail Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pelanggannya. Perusahaan harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. pada loyalitas penggunaan produk Nissan sendiri. Seperti dapa t dilihat pada tabel dibawah ini:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada persaingan pasar global belakangan ini banyak sekali barang dan jasa

BAB I PENDAHULUAN. yang dipublikasikan melalui majalah The Banker ( The

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah perekonomian yang berorientasi perdagangan pasar maka. kesuksesan sebuah perusahaan ditentukan oleh kemampuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perilaku keputusan pembelian dan loyalitas merek sudah lama menjadi

BAB I PENDAHULUAN. memaksimalkan kinerja perusahaannya agar dapat bersaing di pasar. Perusahaan

BERITA PERS. MPMX Raih Pendapatan Rp 12,2 Triliun selama 9 Bulan di Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. atau barang dari suatu merek dan tidak terpengaruh oleh faktor-faktor apapun

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi saat ini, persaingan dalam dunia bisnis semakin

BAB I. Dengan adanya kemajuan dan perubahan tersebut secara tidak langsung. menuntut kita untuk dapat mengimbanginya dalam kehidupan sehari-hari.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini baik dunia usaha maupun dunia teknologi sedang memasuki era

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini banyak pihak yang menaruh perhatian terhadap kepuasan atau

BAB I PENDAHULUAN. berbagai dimensi, yang membedakan produk yang dimiliki dengan pesaing

BAB I PENDAHULUAN. merupakan asset jangka panjang. Hal ini didukung oleh Kotler (2000) yang

BAB I PENDAHULUAN. ketat terutama dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswa. Pemerintah pun

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini perkembangan industri otomotif semakin menunjukan peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. pada sarana angkutan antar wilayah, kini tuntutan tersebut telah lebih berkembang.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dihubungi di manapun berada menyebabkan telepon selular menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha saat ini menuntut orang untuk selalu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bandung merupakan salah satu kota terbesar di Indonesia. Sebagai kota besar yang terus berkembang, laju pertumbuhan perekonomian serta perubahan teknologi dan arus informasinya pun semakin cepat, pada tahun-tahun terakhir ini banyak bermunculan perusahaan-perusaahan yang menawarkan jasa seperti contohnya jasa refleksi kaki, jasa pengantaran barang antar kota, jasa travel,dll. Jasa pada umumnya memiliki karakteristik yang berbeda dengan barang. Agar dapat memahami perbedaan tersebut, maka akan dibahas mengenai pengertian jasa. Menurut Kotler dan Amstrong (1996:660) : Jasa adalah tindakan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu badan usaha kepada pihak lain yang bersifat tidak terwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu. Jasa pada dasarnya merupakan suatu kegiatan yang memiliki beberapa unsur ketakberwujudan yang dapat diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lainya dan memberikan berbagai manfaat bagi pihak-pihak yang terkait. Setiap pemberi jasa perlu mengetahui, mengantisipasi, dan memenuhi kebutuhan serta keinginan pelanggan dengan memperhatikan karakteristik jasa.

2 Kebutuhan masyarakat akan jasa travel meningkat dari tahun ke tahun,dilihat dari perkembangan travel di Bandung, dahulu masih sedikit jasa travel yang ditawarkan pada masyarakat, sekarang beragam jenis travel ada. Mulai dari harga termurah sampai termahal. Ada beberapa travel di Kota Bandung, yaitu DayTrans,Kangaroo Travel,CitiTrans,X-trans,megatrans,Safa Trans,Transline,Tele Trans,Bymatrans dengan berbagai tariff, dari yang paling murah sampai paling mahal. Persaingan industry travel di Indonesia, khususnya di Kota Bandung, semakin ketat. Dengan banyaknya travel-travel baru, menambah persaingan. Salah satu usaha travel yang berkembang di Indonesia adalah Cipaganti Group, telah muncul sejak tahun 1985 bernama Cipaganti Motor yang didirikan oleh Andianto Setiabudi. Berawal dari sebuah perusahaan jual beli mobil bekas di Bandung, hingga sukses menjadi perusahaan ternama yang kini telah meluaskan pelayanan melingkupi: jasa pembangunan (kontraktor), pengembangan (developer), pertambangan, perindustrian, perdagangan; rental alat berat dan kendaraan; travel & shuttle service, hingga kerjasama proyek. Cipaganti pun telah ditopang oleh 950 armada, yang terdiri dari mobil, minibus dan alat berat (dumptruck, forklift, crane, excavator, buldozer, dll) yang diharapkan pada tahun ini dapat berkembang menjadi lebih 1000 unit. Kalau dilihat dari perkembangannya, travel Cipaganti merupakan pemimpin pasar di kota Bandung bahkan di Indonesia, menurut Soni Krisna (partner relations Cipaganti Group), dilihat dari penghargaan yang diterima oleh

3 Direktur Utama Cipaganti Group Andianto Setiabudi yaitu penghargaan Indonesian Service Quality Award 2010 dari CEO Carre CCSL Yuliana Agung, MBA dan Pemimpin Redaksi Majalah Marketing P.J. Rahmat Susanta, penilaian berdasarkan tingkat kepuasan pelayanan terhadap 2000 responden dengan 5 dimensi pengukuran accessibility, process, people, complain handling & repair work quality yang dilakukan oleh lembaga survei independen Carre CCSL (Center for Customer Satisfaction & Loyalty) dan Majalah Marketing. Penghargaan ini memastikan Eksistensi Cipaganti Group sebagai pemimpin pasar jasa transportasi di Indonesia. Cipaganti sebagai Original Brand juga berhasil dikukuhkan sebagai Top 50 Indonesia Corporate Brand 2010 dari tim riset majalah Ekonomi dan Bisnis SWA. Dengan diraihnya dua penghargaan tersebut Cipaganti Group sebagai entitas usaha telah diakui memiliki Service Quality (roh & jiwa) dan Corporate Brand (image & visi) terbaik yang diharapkan mampu memaknai sebuah kebanggaan untuk terus mengembangkan usahanya Go Nasional kearah Regional & Internasional. Cipaganti bersiap diri untuk menuju Go Internasional yang diawali dengan membuka cabang di Singapura dan Malaysia dan akan segera menuju panggung dunia (Presiden Direktur PT. Cipaganti Citra Graha, Andianta Setiabudi). Cipaganti travel adalah perusahaan dari Kota Bandung, Jawa Barat yang sadar akan nilai-nilai budaya kekayaan alam Indonesia yang beragam merupakan potensi besar pariwisata Indonesia. Cipaganti Group adalah perusahaan transportasi terpadu yang melayani tur dan tiket, bus pariwisata, shuttle service, taksi, rental mobil, kurir dan kargo yang mendukung kepariwisataan Indonesia. Cipaganti travel memiliki visi yaitu

4 menjadi perusahaan tingkat dunia yang menyediakan jasa penyewaan peralatan pembangunan dan transportasi, juga menjadi kontraktor di bidang konstruksi dan pengolahan lahan, serta membangun industri terkait. Sehingga dapat menjadi aset nasional yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi Bangsa dan Negara Indonesia dan misi cipaganti travel yaitu menyediakan jasa dan kualitas produk terbaik untuk penyewaan peralatan pembangunan dan jasa kontraktor serta transportasi angkutan darat yang aman, efesien dan menguntungkan, yang dijalankan oleh profesional yang kompeten dan bermotivasi tinggi. Peneliti meneliti salah satu jasa yang ditawarkan Cipaganti group, yaitu shuttle service (travel) dan akan dibahas di dalam penelitian. Produk jasa berkualitas mempunyai peranan penting untuk membentuk kepuasan pelanggan (Kotler dan Armstrong, 1996). Semakin berkualitas produk dan jasa yang diberikan, maka kepuasan yang dirasakan oleh pelanggan semakin tinggi. Bila kepuasan pelanggan semakin tinggi, maka dapat menimbulkan keuntungan bagi badan usaha tersebut. Pelanggan yang puas akan terus melakukan pembelian pada badan usaha tersebut. Demikian pula sebaliknya jika tanpa ada kepuasan, dapat mengakibatkan pelanggan pindah pada produk lain. Menurut Tjiptono (1997:24) : Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan adalah respon pelanggan terhadap evolusi ketidaksesuaian (discinfirmation) yang dirasakan antara harapan sebelumnya dan kinerja aktual produk yang dirasakan bahwa pada persaingan yang semakin ketat ini, semakin banyak produsen yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga hal ini

5 menyebabkan setiap badan usaha harus menempatkan orientasi pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama, antara lain dengan semakin banyaknya badan usaha yang menyatakan komitmen terhadap kepuasan pelanggan dalam pernyataan misi, iklan. Kualitas jasa yang ditawarkan Cipaganti travel beraneka ragam dan lengkap, karena itu Cipaganti menjadi salah satu travel di Bandung yang diminati masyarakat. Karena kualitas jasanya yang tersedia beraneka ragam, membuat pelanggannya tertarik untuk mencoba menggunakan jasanya. Sehingga ini yang membuat pendapatan Cipaganti travel naik 100% dari 600 miliar pada tahun 2009 menjadi 1,2 triliun rupiah tahun ini. Hingga Agustus 2010, pendapatan perseroan sudah mencapai 780 miliar rupiah (Presiden Direktur Batavia, Judiawan Tansari). Loyalitas pelanggan merupakan dorongan perilaku untuk melakukan pembelian secara berulang-ulang dan untuk membangun kesetiaan pelanggan terhadap suatu produk/jasa yang dihasilkan oleh badan usaha tersebut membutuhkan waktu yang lama melalui suatu proses pembelian yang berulangulang tersebut (Olson, 1993). Riset mengatakan bahwa (Raphel,et all,2007) : 14% pelanggan pergi karena keluhan yang tidak ditangani, 9% pelanggan pergi dan menjadi pelanggan pesaing kita, 9% pindah keluar kota sedangkan 68% mengatakan mereka pergi untuk alasan tidak special. Hasil riset ini menunjukkan bahwa loyalitas pelanggan itu penting bagi perusahaan.

6 Dengan kata lain, hampir 68% pelanggan pergi karena alasan yang tidak special. Alasannya adalah karena banyak perusahaan mencoba mencari pelanggan baru, tetapi tidak memfokuskan pelayanannya kepada pelanggan lamanya. Jadi semakin lama kita mempertahankan pelanggan kita, semakin banyak uang yang bisa kita raih. Dari fenomena-fenomena yang terjadi, maka penulis tertarik untuk mengambil judul Pengaruh Kualitas Layanan terhadap Loyalitas Konsumen dengan Kepuasan Konsumen sebagai Variabel Mediasi. 1.2 Identifikasi Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan? 2. Apakah terdapat pengaruh kepuasan terhadap loyalitas? 3. Apakah kepuasan pelanggan memediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan terhadap kepuasan 2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan terhadap loyalitas

7 3. Untuk menganalisis kepuasan pelanggan sebagai mediasi pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen 1.4 Kegunaan Penelitian 1. Manfaat bagi akademisi : Sebagai pengetahuan dan pengalaman bagi dan orang-orang yang terdapat di dalamnya bahwa kualitas layanan dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan dengan kepuasan pelanggan sebagai variable mediasinya. 2. Manfaat bagi praktisi : Untuk mengetahui cara pemberian kualitas layanan yang baik kepada pelanggan karena dapat mempengaruhi loyalitas pelanggan Cipaganti travel. 3. Bagi penulis : Untuk menambah pengetahuan dan menerapkan pengetahuan teoritis yang didapat selama perkuliahan, khususnya tentang pengaruh kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variable mediasi dan untuk memenuhi persyaratan akademis untuk mengikuti sidang sarjana lengkap Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Kristen Maranatha.

8 4. Bagi perusahaan : Menerima beberapa masukan yang berupa saran-saran perbaikan yang berguna dalam menentukan strategi yang tepat pada masa yang akan datang sehubungan dengan pengaruhnya kualitas layanan terhadap loyalitas konsumen dengan kepuasan konsumen sebagai variable mediasi. 5. Bagi masyarakat : Diharapkan dapat menambah pengetahuan mengenai seberapa besar pengaruh kualitas terhadap loyalitas konsumen serta penerapannya melalui mediasi kepuasan konsumen.