PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGEMBANGAN SISTEM PEMBELAJARAN BERBANTUAN WEB PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI SMK

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNTUK SISWA KELAS VIII SMP

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK

PENGEMBANGAN MODUL INTERAKTIF BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK MATA PELAJARAN TEKNIK ANIMASI 2D KELAS XI MM DI SMKN 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan internet sebagai alat bantu. Dalam penelitian ini software

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI, PERAN AKTIF, DAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN NOTASI BALOK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DI SMA N I HULU GURUNG

PENGEMBANGAN AUGMENTED REALITY VIDEO KARTUN PADA MODUL PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL DI MTs WAHID HASYIM 2 MALANG

ARTIKEL ILMIAH OLEH ELSA NOVYARTI NIM RSA1C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI AGUSTUS, 2014

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS LECTORA INSPIRE PADA MATERI LAJU REAKSI UNTUK SISWA KELAS XI SMAN 4 KOTA JAMBI

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF DENGAN SERIOUS GAME MATA PELAJARAN KIMIA. Agung Panji Sasmito, Heru Wahyu Herwanto

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang tepat untuk penelitian ini adalah metode penelitian dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. coba produk dinyatakan layak untuk digunakan dengan kategori Baik.

BAB III METODE PENELITIAN

Muhammad Sugiantoro* Dra. Arbaiyah Prantiasih, M.Si.** Hj. Yuniastuti, SH.M.Pd.**

PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMILIHAN PROGRAM STUDI PERGURUAN TINGGI UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS

APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF TEKNIK ANIMASI 3D BERBASIS MULTIMEDIA

THE DEVELOPMENT OF ACCOUNTING LEARNING MEDIA USING LECTORA INSPIRE IN FINANCIAL STATEMENT TOPIC OF GRADE X AT SMK NEGERI 1 MALANG

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN E-MODUL ONLINE ELEKTRONIKA ANALOG PADA PENDIDIKAN JARAK JAUH. Suwasono

BAB III METODE PENELITIAN

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. terdiri dari 30 item soal tes pilihan ganda. Uji coba instrumen ini diikuti oleh 33

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO STOP MOTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

BAB III METODE PENELITIAN. Definisi operasional diperlukan agar tidak terjadi salah pengertian dan

Slamet Riyanto 1 dan Fatim Nugrahanti 2 1,2

BAB III METODE PENELITIAN. Pengembangan (Research and Development). Menurut Borg dan Gall

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut. Produk

METODE PENELITIAN. Adapun desain yang dipilih adalah pre-experimental designs (nondesign). Desain

BAB I PENDAHULUAN. bermacam-macam metode yang diberikan oleh pendidik. Pendidik berperan

TAHUN AJARAN 2014/2015. ARTIKEL

PENGEMBANGAN MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN PERTEMPURAN DI SURABAYA UNTUK SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 KALITIDU- BOJONEGORO

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. eksperimen semu (quasi experiment). Menurut Suryabrata (2010 : 92) tujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. ditentukan oleh ketetapan peneliti dalam memilih metodologi penelitiannya

PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK BERBASIS DISCOVERY LEARNING MENGGUNAKAN 3D PAGEFLIP PROFESSIONAL PADA MATERI GERAK LURUS UNTUK KELAS X SMA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. perbedaan penafsiran terhadap istilah-istilah yang terkandung di dalam judul skripsi.

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KOMPETENSI DASAR STABILITY FLIGHT AND DYNAMICS SISWA SMK

BAB III METODE PENGEMBANGAN. Penelitian yang peneliti lakukan merupakan penelitian pengembangan dengan

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN E-MODULE BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING MATA PELAJARAN KIMIA UNTUK SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MALANG

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF IPA KELAS V SD POKOK BAHASAN ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Definisi penelitian dan pengembangan (R & D) Penelitian dan pengembangan atau dalam bahasa inggrisnya Research and

BAB III METODE PENELITIAN. A. Pengembangan Multimedia Pembelajaran

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERPENDAKATAN SCIENTIFIC PADA MATERI SISTEM EKSKRESI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek atau variabel dalam penelitian ini adalah motivasi belajar siswa yang

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PELUANG BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MAHASISWA STKIP PGRI PACITAN

BAB III METODE PENELITIAN. dari tahap perencanaan, pengumpulan data, pengolahan data sampai pada tahap. pengambilan kesimpulannya (Sutedi, 2009: 53).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan

METODE PENGEMBANGAN. Metode penelitian yang digunakan yaitu research and development atau

: Pengembangan, Media Komputer Pembelajaran, Video

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN ADOBE FLASH CS3 PADA MATA PELAJARAN IPS MATERI KEADAAN ALAM DI INDONESIA KELAS VII

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif pada penelitian ini adalah untuk menganalisis data aktivitas

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 17-22

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MULTIMEDIA UNTUK SISWA KELAS VIII SMP ISLAM YAKIN TUTUR KABUPATEN PASURUAN ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS ANDROID PADA MATERI PLANTAE UNTUK SISWA SMA MENGGUNAKAN ECLIPSE GALILEO

Muhammad Amil Busthon Universitas Negeri Malang Kata kunci: simulasi, sketchup, fisika zat padat, model tiga dimensi

Pengembangan E-Module Kimia SMA Pada Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektrolit

UPAYA PENINGKATAN PEMAHAMAN SISWA TERHADAP PRINSIP KERJA PNEUMATIK BERBANTUAN PERANGKAT LUNAK MULTIMEDIA INTERAKTIF

BAB III METODELOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah pembelajaran menggunakan

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA ANIMASI PADA PEMBELAJARAN KOMPETENSI DASAR MEMPERBAIKI SISTEM STARTER TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA SMK

Oleh : Elsa Novyarti 1 ), Jefri Marzal 2 ), Rohati 2 )

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

PENGEMBANGAN VIDEO TERMEDIASIKAN AUGMENTED REALITY SEBAGAI ELECTRONICPERFORMANCE SUPPORT SYSTEM DALAM PEMBELAJARAN

COMMITTING INTERACTIVE INSTRUCTIONAL MEDIA COMPACT DISC (CD) USING ADOBE FLASH ON RESPIRATION MATTER OF SCIENCE SUBJECT ATCLASS VII SMPN 12 BATAM

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATEMATIKA (MATERI STATISTIK) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ACTIVE LEARNING SISTEM 5 M UNTUK SISWA KELAS VII

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Paradigma pendidikan mengalami perubahan yang disesuaikan dengan

Dan hasil penelitian Fadhilatul Laila ( 2004 ) menyatakan bahwa. yang ada sehingga masalah tersebut lebih mudah teratasi jika siswa

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 ModelPengembanganDesain Multimedia Pembelajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pra eksperimen

Disampaikan pada Kegiatan PPL KKN Oleh: Estu Miyarso, M.Pd. Teknologi Pendidikan FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN APLIKASI BERBASIS WEB PADA MATERI BIOLOGI SEMESTER GENAP UNTUK SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BATU

BAB III METODE PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN AKUNTANSI MODUL INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR

PENGARUH PEMANFAATAN METODE ANIMASI MULTIMEDIA PADA MATA KULIAH PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI

O 1 X O 2 Pre-test Treatment Post-test

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. terhadap buku teks terjemahan adalah metode

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK PERUSAHAAN JASA. Ihda Neni Nur Azizah Nujmatul Laily Universitas Negeri Malang

Perancangan Multimedia Pembelajaran IPA Biologi Materi Sistem Ekskresi untuk Siswa SMP dengan Computer Assisted Instruction (CAI)

PENGEMBANGAN MODUL MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS E-LEARNING PADA POKOK BAHASAN BESARAN DAN SATUAN DI SMA

AECT (Association for Educational Communication and Technology) membedakan enam jenis sumber belajar yang dapat digunakan dalam proses belajar,

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN DENGAN MACRO MEDIA FLASH 8 PADA PEMBELAJARAN TUNE UP SEPEDA MOTOR DI SMK YPE SAWUNGGALIH KUTOARJO

PENGEMBANGAN MEDIA INTERAKTIF PEMBUBUTAN DASAR DI WORKSHOP BERBASIS VIDEO DALAM BIDANG PRAKTIK PEMESINAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA SD KELAS 3 (Studi Kasus: MI Muhammadiyah Bekangan)

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBANTUAN KOMPUTER PADA MATERI DIAGRAM VENN UNTUK SISWA KELAS VII SMP

Transkripsi:

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA MATERI PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS VIII-C TAHUN AJARAN 2013/2014 MTS SURYA BUANA Tri Kukuh Prasetiyo Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang e-mail: trikukuhprasetiyo@gmail.com Abstrak: Pengembangan Multimedia Materi Persamaan Linear Dua Variabel Mata Pelajaran Matematika Kelas VIII-C Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya Buana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghasilkan produk multimedia, mengetahui tingkat validitas produk pengembangan multimedia dan keefektifan pembelajaran dengan adanya pengembangan multimedia untuk mata pelajaran materi persamaan linear dua variabel kelas VIII-C MTs Surya Buana. Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pengembangan William W. Lee dan Diana L. Owens. Hasil penelitian menunjukkan bahwa multimedia materi persamaan linear dua variabel valid dan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kata Kunci: pengembangan, multimedia, persamaan linear dua variabel, matematika Usaha untuk meningkatkan peran aktif siswa khususnya yang berkenaan dengan partisipasi belajar dan kualitas hasil belajar maka perlu diupayakan adanya teknologi dan media pembelajaran di kelas. Dengan demikian, perlu adanya komitmen guru yang lebih menekankan pada pemberdayaan teknologi pembelajaran dan media pembelajaran di kelas (Setyosari, 2005: 7). Ada banyak keuntungan dari penggunaan komputer di ruang kelas. Komputer telah membawa banyak kegembiraan di kelas dan membantu memotivasi siswa yang lamban dalam mengerjakan (Stone, 2007: 13). Jika dilihat dari psikologi siswa yang hubungannya dengan motivasi belajar maka motivasi instrinsik untuk mempelajari sesuatu dapat ditingkatkan oleh penggunaan bahan yang menarik, dan juga oleh berbagai jenis cara penyajian. Penggunaan komputer dapat meningkatkan motivasi instrinsik kebanyakan siswa untuk belajar (Lepper dalam Slavin, 2009: 134). Tersedianya media penting sekali untuk merangsang kegiatan belajar siswa. Kehadiran guru, untuk mengarahkan kegiatan belajar; buku-buku teks sebagai sumber informasi; proyektor untuk menampilkan film; dan media-media lain amat diperlukan untuk merangsang kegiatan siswa. Perkembangan teknologi dalam pembelajaran maka diimbangi pula dengan kemajuan media dalam bidang pembelajaran. Kemajuan ini memberikan kontribusi yang berpengaruh terhadap semakin mudahnya suatu pesan pembelajaran disampaikan. Praktek dilapangan menunjukkan bahwa internet, software komputer dan multimedia pembelajaran pembelajaran telah memberikan kontribusi untuk

meningkatkan kemampuan pembelajaran (Setyosari, 2005: 23). Ada banyak media pembelajaran yang dikembangkan seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sebagai contoh yaitu pemanfaatan televisi pendidikan, radio pendidikan, internet, software komputer, video pembelajaran, audio pembelajaran, dan multimedia pembelajaran. Seorang siswa akan belajar dengan mudah manakala hal-hal yang dipelajari disertai dengan sesuatu yang dapat menambah kesan. Salah satu cara untuk memberikan kesan kepada siswa yaitu dengan disajikannya multimedia dalam pembelajaran. Sedangkan pengertian multimedia menurut para ahli adalah Multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, multimedia pembelajaran, teks, grafik dan gambar (Turban dkk dalam Praherdhiono, 2008: 2). Penelitian oleh para ahli tentang multimedia memberikan kesimpulan bahwa multimedia dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Thus, Multimedia technologies, which can provide stimulating and interactive multisensory experiences to learners, can help teachers improve the quality and the appeal of their instruction, (Richard, 2005: 291). Manikowati (2010) menyimpulkan bahwa Multimedia Pembelajaran Interaktif merupakan sebuah media yang syarat dengan quantum learning. Dengan situasi belajar yang menghargai privasi siswa mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan menyenangkan sehingga tercipta motivasi belajar yang tinggi untuk memacu siswa melakukan pemercepatan dalam belajar. Siswa yang dibelajarkan dengan melalui multimedia yang memuat kata-kata dan gambar memperoleh unjuk kerja lebih baik dari pada pebelajar yang hanya dibelajarkan melalui informasi kata-kata, (Meyer dalam Praherdhiono, 2006: 49). Media dapat digolongkan menjadi lima bentuk yaitu media visual, media audio, media audio-visual, kelompok media penyaji dan media objek dan media interaktif berbasis komputer, media yang terakhir merupakan media dan sumber terbaik yang dapat digunakan sebagai sumber media komunikasi. Karakteristik terpenting kelompok media ini adalah bahwa peserta didik tidak hanya memerhatikan media atau objek, melainkan juga dituntut untuk berinteraksi selama mengikuti pembelajaran, (Rusman, 2011:64) Berdasarkan hasil observasi awal di MTs Surya Buana, ditemukan beberapa hal yang melatar belakangi penelitian ini, (a) diperlukan suatu media yang dapat membantu siswa untuk memahami logika dan proses yang terjadi pada pokok bahasan dan persamaan linear dua variabel, (b) tersedianya ruang multimedia yang mendukung untuk menerapkan multimedia, (c) motivasi guru yang tinggi dalam meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (d) hampir semua siswa kelas VIII-C MTs Surya Buana memiliki perangkat pendukung berupa laptop untuk dijadikan sumber belajar, (e) siswa MTs Surya Buana lebih tertarik dan termotivasi untuk belajar dengan menggunakan multimedia, (f) sarana sekolah yang mendukung sehingga dapat diterapkan multimedia. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk multimedia, mengetahui tingkat validitas produk pengembangan multimedia dan keefektifan pembelajaran

dengan adanya pengembangan multimedia untuk mata pelajaran materi persamaan linear dua variabel kelas VIII-C MTs Surya Buana METODE Metode penelitian dan pengembangan yang digunakan dalam penelitian tentang multimedia pembelajaran adalah metode pengembangan William W. Lee dan Diana L. Owens. Metode William W. Lee dan Diana L. Owens terdiri dari (1) analisis dan penilaian kebutuhan multimedia, (2) desain instruksional multimedia, (3) pengembangan multimedia dan implementasi multimedia, (4) evaluasi multimedia. Teknik analisis data berupa angket untuk mengukur tingkat kevalidan multimedia disajikan sebagai berikut: Rumus untuk mengolah data per item (Arikunto:2006). P = x 100% Keterangan : P = prosentase X = jawaban responden dalam satu item Xi = jumlah nilai ideal dalam satu item 100% = konstanta P = x 100% Rumus untuk mengolah data secara keseluruhan item (Arikunto: 2006) Keterangan : P = prosentase = jumlah keseluruhan jawaban responden dalam seluruh item i = jumlah keseluruhan nilai ideal satu item 100% = konstanta Untuk menemukan kesimpulan yang telah tercapai maka ditetapkan kriteria sebagai berikut: Prosentase Keterangan 80% - 100% Sangat Valid 60% - 79% Valid 50% - 59% Cukup Valid / Revisi < 50% Tidak Valid/Diganti Tabel 3.1 Kriteria penilaian (Arikunto: 2006) Keterangan tabel kriteria : a) Apabila media yang diuji cobakan tersebut manapun tingkat prosentase 80% - 100%, maka media tersebut dikatakan kualifikasi sangat valid. b) Apabila media yang diuji cobakan tersebut mencapai tingkat prosentase 60% - 79%, maka media tersebut dikatakan kualifikasi valid c) Apabila media yang diuji cobakan tersebut mencapai tingkat prosentase 50% - 59%, maka media tersebut dikatakan kualifikasi cukup valid

d) Apabila media yang diuji cobakan tersebut mencapai tingkat prosentase < 50%, maka media tersebut dikatakan kualifikasi tidak valid 1) Analisis data tes (pre-test and post-test) Apabila hasil yang diperoleh mencapai kriteria diatas 60%, maka multimedia tersebut sudah dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran Rumus untuk mengetahui tolak ukur perbedaan antara pre test post test dengan uji tes (Arikunto, 2006:86) t = dengan keterangan : Md Xd N = mean dari perbedaan pre-tes dan pos tes = deviasi masing-masing subjek (d - Md) = jumlah kuadrat deviasi = banyaknya subjek d.b = ditentukan dengan N - 1 dari hasil uji t dibandingkan dengan tabel t untuk mengidentifikasi apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran ini. Dari uji coba dengan desain pre-tes dan pos-tes ini maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut: H 0 = tidak ada perbedaan hasil belajar yang bersifat signifikan antara peningkatan prestasi hasil belajar sebelum dan sesudah digunakan produk multimedia pembelajaran materi persamaan linear dua variabel pada siswa kelas VIII-C Tahun Ajaran H 1 2013/2014 MTs Surya Buana = ada perbedaan hasil belajar yang signifikan antara peningkatan prestasi hasil belajar sebelum dengan sesudah digunakan produk multimedia persamaan linear dua variabel pada siswa kelas VIII-C Tahun Ajaran 2013/2014 MTs Surya Buana Bila t hitung > t tabel maka H 1 diterima. Bila t hitung < t tabel maka H 0 ditolak atau H 1 diterima HASIL DAN PEMBAHASAN Uji lapangan dilakukan di kelas VIII-C MTs Surya Buana Malang. Uji lapangan dilaksanakan untuk menilai perubahan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah menggunakan multimedia pembelajaran dengan KKM sebesar 70. Berikut adalah data hasil dan kesimpulan dari uji lapangan.

Data pre-test dan post-test Nomor Nilai Xd presensi siswa Pre-Test Post test Gain (d) (d-md) X 2 d 1 46,62 86,58 39,96 4,995 24,95 2 59,94 86,58 26,64-8,325 69,31 3 59,94 86,58 26,64-8,325 69,31 4 59,94 73,26 13,32-21,645 468,51 5 39,96 73,26 33,3-1,665 2,77 6 13,32 86,58 73,26 38,295 1466,51 7 53,28 86,58 33,3-1,665 2,77 8 59,94 86,58 26,64-8,325 69,31 9 46,62 93,24 46,62 11,655 135,84 10 33,3 79,92 46,62 11,655 135,84 11 39,96 79,92 39,96 4,995 24,95 12 53,28 86,58 33,3-1,665 2,77 13 53,28 93,24 39,96 4,995 24,95 14 39,96 66,6 26,64-8,325 69,31 15 59,94 59,94 0-34,965 1222,55 16 46,62 86,58 39,96 4,995 24,95 17 39,96 79,92 39,96 4,995 24,95 18 33,3 86,58 53,28 18,315 335,44 19 53,28 59,94 6,66-28,305 801,17 20 33,3 86,58 53,28 18,315 335,44 Tabel Hasil Uji Lapangan Hasil uji t dibandingkan dengan tabel t untuk mengidentifikasi apakah ada perbedaan antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia ini, dengan keterangan sebagai berikut:

H 0 H 1 = tidak ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia persamaan linear dua variabel = ada perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah menggunakan multimedia persamaan linear dua variabel Bila t hitung > t tabel maka H 1 diterima Bila t hitung < t tabel maka H 1 ditolak Penerapan rumus untuk menghitung data mentah seperti tabel diatas didapatkan t hitung sebesar 9,35 Dengan harga t hitung =9,35 dan d.b = 19, selanjutnya dilakukan penelaahan pada t tabel dengan taraf kepercayaan 0,05% (99,5%). Setelah diperbandingkan, antara t tabel = 2,86, dengan harga t hitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86. Artinya, t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pengujian hipotesis dengan menerapkan rumus statistik diperoleh hasil H 1 diterima dan H 0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (secara positif) hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah digunakan multimedia persamaan linear dua variabel. Maka dari hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan bahwa media yang dikembangkan yakni multimedia persamaan linear dua variabel layak digunakan sebagai media untuk mata pelajaran matematika di MTs Surya Buana Malang. Untuk mengetahui tingkat kevalidan multimedia maka perlu dilakukan validasi oleh ahli media, ahli materi dan tanggapan siswa. Adapun hasil validasi multimedia persamaan linear dua variabel sebagai berikut ahli media memberikan penilaian 92,19% dengan kriteria sangat valid, ahli materi memberikan penilaian 80,00% dengan kriteria sangat valid, uji coba siswa perseorangan menghasilkan penilaian 76,25 % dengan kriteria valid, uji coba kelompok kecil menghasilkan penilaian 72,8% dengan kriteria valid, uji lapangan menghasilkan penilaian tentang peningkatan hasil belajar siswa yaitu sebesar 34,97 dan peningkatan siswa yang mencapai KKM (KKM=70) sebesar 17 dari 20 siswa berhasil mencapai KKM. Dari hasil validasi maka diperoleh kesimpilan bahwa multimedia persamaan linear dua variabel valid berdasarkan kriteria penilaian validitas multimedia dan dapat digunakan dalam kegiatan belajar pembelajaran. SIMPULAN Berdasarkan proses pengembangan dan hasil analisis data dalam pelaksanaan validasi yang telah dipaparkan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1) Telah diproduksi multimedia materi persamaan linear dua variabel untuk mata pelajaran matematika kelas VIII-C MTs Surya Buana, 2) berdasarkan hasil validasi oleh ahli Ahli media memberikan penilaian 92,19% dengan kriteria sangat valid, ahli materi memberikan penilaian 80,00% dengan kriteria sangat valid, uji coba siswa perseorangan menghasilkan penilaian 76,25 % dengan kriteria valid,uji coba kelompok kecil menghasilkan penilaian 72,8% dengan kriteria valid sehingga dapat

disimpulkan bahwa multimedia tersebut valid dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Multimedia pembelajaran ini valid dan dapat digunakan sebagai media pembelajaran dengan melalui uji lapangan yaitu membandingkan hasil pre-test dan post-test. Hal ini dibuktikan dengan bahwa hasil perhitungan statistik uji-t diperoleh harga t hitung =9,35 dan d.b = 19, selanjutnya dilakukan penelaahan pada t tabel dengan taraf kepercayaan 0,05% (99,5%). Setelah diperbandingkan, antara t tabel = 2,86, dengan harga t hitung = 9,35 maka 9,35 > 2,86. Artinya, t hitung lebih besar daripada t tabel. Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa pengujian hipotesis dengan menerapkan rumus statistik diperoleh hasil H 1 diterima dan H 0 ditolak. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan (secara positif) hasil belajar siswa antara sebelum dan sesudah digunakan multimedia persamaan linear dua variabel. Maka dari hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan bahwa media yang dikembangkan yakni multimedia persamaan linear dua variabel layak digunakan sebagai media untuk mata pelajaran matematika di MTs Surya Buana Malang. DAFTAR RUJUKAN Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : PT.Rineka Cipta. Lee.W.W & Owens.D.L. 2004. Multimedia-Based Instructional Design, Second Edition. San Francisco: Preiffer Praherdhiono, H. & Adi, E,P. 2008. Panduan Praktikum Multimedia. Malang: FIP UM. Richard,C,F & Don.E.D. 2005. The Computer as an Educational Tool: Productivity and Problem Solving. Fourth Edition. Columbus: Pearson Education Setyosari, P. & Sihkabuden. 2005. Media Pembelajaran. Malang: Elang Mas. Slavin,R,E. 2009. Psikologi Pendidikan: Teori dan Praktik. Edisi kedelapan. Jakarta: PT Indeks Stone, R. 2007. Cara-cara Terbaik Mengajarkan Matematika: Berdasarkan Pengalaman guru kelas peraih penghargaan. Terjemahan oleh Suci Romadhona. 2009. Jakarta: PT Indeks Rusman. Kurniawan,D. Riyana,C. 2011. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi: Mengembangkan Profesionalitas Guru. Jakarta: Rajawali Pers Manikowati. 2010. Multimedia Pembelajaran Interaktif (Mpi), Aplikasi Quantum Learning. (Online), (http://kemdiknas.go.id diakses 14 Mei 2013).