PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI SMP AL INAYAH PURWOSARI PASURUAN

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN PEMBELAJARAN TSTS DENGAN AKTIFITAS WINDOW SHOPPING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BANGUN RUANG SISI DATAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII-C SMP NEGERI 3 LINGSAR PADA MATERI SEGIEMPAT MELALUI MODEL DISCOVERY LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIMEDIA

SKRIPSI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY-TWO STRAY

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh: SASMITASARI E1R

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

Rahmawati et al., Metode Problem Solving...

PENGGUNAAN TEKNIK TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

Wirma Niasari *), Susda Heleni, Titi Solfitri **) Keyword : Cooperative Learning, Two Stay Two Stray, Learning Achievement

Seprotanto Simbolon 1, Sakur 2, Syofni 3 Contact :

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY

Oleh: Lusi Lismayeni Drs.Sakur Dra.Jalinus Pendidikan Matematika, Universitas Riau

Key Word : Students Math Achievement, Realistic Mathematics Education, Cooperative Learning Model of STAD, Classroom Action Research.

Desi Suryaningsih et al., Penerapan Model Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan...

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION (PBI) BERBANTUAN MEDIA MOVIE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA

Joyful Learning Journal

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KOMPETENSI OPERASI HITUNG PECAHAN MELALUI AKTIVITAS KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VII DI SMP

UPAYA MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR FISIKA MENGGUNAKAN MODEL INKUIRI DI SMP

Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau ABSTRACT

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

ARTIKEL PENELITIAN OLEH: RAHAYU OCTAVIA NPM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Departement of Mathematic Education Mathematic and Sains Education Major Faculty of Teacher Training and Education Riau University

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI PESAWAT SEDERHANA DI SMP

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KOMUNIKASI MATEMATIS MELALUI MODEL TSTS SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 24 PURWOREJO

Anna Hartati MTs Negeri Barabai Abstract

Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT

Noviana Kusumawati Pendidikan Matematika FKIP Universitas Pekalongan Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

Oleh. I Putu Budhi Sentosa, NIM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PESERTA DIDIK KELAS VIII.2 SMPN 3 BANGKINANG

ARTIKEL PENELITIAN. Oleh RANTI EFRIZAL NPM

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

Oleh: Asih Pressilia Resy Armis Zuhri D ABSTRACT

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STAD PADA MATERI BARISAN DAN DERET BILANGAN

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh:

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL PENELITIAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS VI SD NEGERI 30 SUNGAI NANAM KABUPATEN SOLOK

Penerapan Numbered Heads Together untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Entrepreneurship

PENERAPAN PAIKEM PADA MATERI MENJELANG PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA (UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

Fika Yunifa Efrianingrum, Triwahyudianto, Rofi ul Huda Universitas Kanjuruhan Malang

Lukluk Ibana 1, Pujiastuti 2, Iis Nur Asyiah 3 PENDAHULUAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS V SDN MEJING 2 MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CREATIVE PROBLEM SOLVING

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION

PENINGKATAN KARAKTER DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DIPADU TALKING STICK

Abstrak. Kata Kunci : menyimak wawancara, model think pair share, penerapan model think pair share, peningkatan kemampuan menyimak wawancara.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika di FKIP Universitas Mataram.

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANAH MERAH

PENGGUNAAN TEKNIK THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS IV SDN 1 SIDOGEDE

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS VII C SMP NEGERI 2 PURWODADI KABUPATEN PASURUAN

Dewi Mayangsari dkk, Penerapan Metode Eksperimen Untuk Meningkatkan Aktivitas...

Keywords: TAI (Team Assisted Individualization), increase, math, learning outcomes

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD)

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SISWA KELAS IV SD NEGERI DIWAK

Kata Kunci: metode inkuiri, kemampuan berpikir kritis, hasil belajar, kegiatan ekonomi

Dalmawati¹, Wirnita Eska¹, Zulfa Amrina¹. ¹Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Journal of Elementary Education

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh SRIANANINGSIH NIM.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

Fatma Kumala 1, Sehatta Saragih 2, Nahor Murani Hutapea 3 No. Hp.

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 15 BULUKUMBA

ANALISIS KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN KEAKTIFAN SISWA SMA DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING

Bismar Yogaswara Universitas Negeri Malang

MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN STRATEGI WRITING TO LEARN PADA SISWA SMP 4

Mivafarlian et al., Penerapan Metode Diskusi Berbantuan Garis Bilangan. 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 2 No 1, Maret 2014

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KETERAMPILAN MENULIS MELALUI TEKNIK PEMODELAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 SUNGAI SARIAK KABUPATEN PADANG PARIAMAN.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENTS TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE COOPERATIVE SCRIPT PADA SISWA KELAS VIIIA SMP N 1 BINANGUN CILACAP

PENGGUNAAN MEDIA GRAFIS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS KELAS IV SEKOLAH DASAR

Pendahuluan. Yunita et al., Penerapan Metode Resitasi untuk Meningkatkan Aktivitas...

Economic Education Analysis Journal

J. Pijar MIPA, Vol. X No.1, Maret 2015: ISSN (Cetak) ISSN (Online)

Transkripsi:

PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI MATEMATIS PADA MATERI RELASI DAN FUNGSI DI SMP AL INAYAH PURWOSARI PASURUAN Rosita Dwi Ferdiani Dosen Pendidikan Matematika Universitas Kanjuruan Malang Email: Rositazahra22@gmail.com Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan langkah langkah pembelajaran Two Stay Two Stray yang meningkatkan komunikasi matematis pada materi relasi dan fungsi di kelas VIII SMP Al Inayah Purwosari. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yang dilakukan untuk meningkatkan komunikasi siswa pada materi relasi dan fungsi. Penelitian ini termasuk penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dilaksanakan di SMP Al Inayah Purwosari, Pasuruan pada semester gasal. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII. Data dalam penelitian ini adalah hasil validasi perangkat pembelajaran dalam lembar validasi, skor siswa dalam mengerjakan tes, hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam lembar observasi, hasil wawancara terhadap 4 subjek penelitian, hasil catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung. Hasil Penelitian berdasarkan hasil tes pertama terdapat 19 siswa yang memporelah nilai 65 dan siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 9 siswa, dengan nilai tertinggi sebesar 90, nilai terendah sebesar 52 dan rata rata kelas 74,10. Berdasarkan perolehan nilai hasil tes tersebut berarti ketuntasan klasikal adalah 71%. Pada siklus II terjadi peningkatan komunikasi matematis siswa yang diikuti dengan peningkatana pemahaman siswa terbukti adanya peningkatan nilai rata rata dari 74,10 menjadi 81,17 dan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 18, 28 %, yaitu dari 71% meningkat menjadi 89, 28%. Kata Kunci : pembelajaran two stay two stray, peningkatan komunikasi matematis, relasi dan fungsi Abstract This research aimed to describe the learning steps of Two Stay Two Stray to improve mathematical communication among 8th graders of Al Inayah Junior High School Purwosari Pasuruan. As a collaborative classroom action research, the purpose of this research was to increase students' communication while learning the subject of "relation and function". This action research were conducted in SMP Al Inayah Purwosari, Pasuruan, during odd semester. The research subjects were 8th grade. The data in this study were gathered from validation of learning outcomes, students' test scores, observation of teacher & students' activities, interviews with four research subjects, & field notes during teaching & learning process. It was known from the result of the first tests that 19 students obtained scores 65 and 9 students got 65. The highest score was 90, while the lowest score was 52, and the average score was 74.10. Thus, it can be inferred that the classical completeness was 71%. Later on, in the 2nd cycle, it was known that students' mathematical communication were increased. It was followed by the improvement of students' comprehension--as shown by the increasing average scores from 74.10 to 81.17 and the increasing classical completeness from 71% to 89.28%. Keywords: two stay two stray, improving mathematical communication, relation and function. Pada era globalisasi saat ini tentunya diperlukan sumber daya manusia yang kreatif, inovatif, dan bermental tangguh dalam menghadapi semua tantangan yang ada. Sehingga peranan ilmu pengetahuan dan teknologi memegang peranan penting dalam perkembangan jaman modern ini. Ilmu ilmu sains tentunya sangat berperan penting dalam perkembangan saat ini, salah satunya yaitu ilmu matematika. Terkadang keterlibatan manusia akan matematika kurang dapat disadari oleh manusia itu sendiri. Hal ini disebabkan kurangnya komunikasi dalam menyampaikan peranan atau keterkaitan 715

matematika dalam permasalahan sehari - hari khususnya pada pembelajaran di kelas. Salah satu akibat kegagalan pembelajaran adalah kurang adanya komunikasi antara guru dan siswa. komunikasi menjdi hal yang sangat penting dalam pembelajaran karena dengan adanya komunikasi terdapat kesamaan pandangan (konsep) antara siswa dan guru. Pembelajaran yang hanya berjalan satu arah (teacher center) mengakibatkan siswa tidak dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyampaikan pendapat atau pemikiran siswa. Hal ini sejalan dengan pemikiran Baroody (1993: 107), bahwa pembelajaran harus dapat membantu siswa mengkomunikasikan ide matematika melalui lima aspek komunikasi yaitu (1) representing (membuat representasi berarti membuat bentuk yang lain dari ide atau permasalahan, misalkan suatu bentuk tabel direpresentasikan ke dalam bentuk diagram atau sebaiknya),(2) listening (aspek mendengar merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam diskusi. Kemampuan dalam mendengarkan topiktopik yang sedang didiskusikan akan berpengaruh pada kemampuan siswa dalam memberikan pendapat atau komentar),(3) reading (proses membaca merupakan kegiatan yang kompleks, karena di dalamnya terkait aspek mengingat, memahami, membandingkan, menganalisis, serta mengorganisasikan apa yang terkandung dalam bacaan), (4) discussing (salah satu bentuk komunikasi matematis adalah berbicara (speaking), hal ini identik dengan diskusi (discussing)) dan (5) writing (menulis tentang sesuatu yang dipikirkan dapat membantu para siswa untuk memperoleh kejelasan serta dapat mengungkapkan tingkat pemahaman para siswa tersebut). Pemahaman matematis siswa mempunyai kaitan erat dengan komunikasi matematis siswa. Siswa yang sudah mempunyai pemahaman matematis akan dapat mengkomunikasikan kepada orang lain. Dengan mengkomunikasikan pemahaman matematisnya kepada orang lain maka pemahaman tersebut dapat ditingkatkan. Hal ini tentunya sejalan dengan pemikiran Greenes dan Schulman (1996: 168) yang menyatakan bahwa komunikasi matematik merupakan: (I) kekuatan utama bagi siswa dalam merumuskan konsep dan strategi matematik, (2) modal keberhasilan bagi siswa dalam menentukan pendekatan dan penyelesaian matematik, (3) tempat bagi siswa dalam berkomunikasi dengan siswa lainnya untuk memperoleh informasi, membagi pikiran dan penemuan, tukar pendapat pendapat, dan mempertajam ide untuk meyakinkan orang lain. Untuk itu pembelajaran dua arah antara guru dan siswa sangatlah penting untuk dilakukan guna melatih kemampuan komunikasi siswa. Kurangnya kemampuan komunikasi siswa dalam menyampaikan pendapat, ide, atau permasalahan matematika tercermin pada pembelajaran matematika di kelas 8 SMP Al Inayah Purwosari Pasuruan. Siswa kurang percaya diri dalam menjawab pertanyaan guru atau merasa malu malu dalam menyampaikan pendapatnya. Hal ini menunjukkan kurangnya aktifitas untuk melatih kemampuan komunikasi siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru matematika kelas 8, kemampuan matematis siswa juga sangatlah kurang sehingga jumlah anak yang mencapai KKM pada semester ganjil hanya 45% dari 28 siswa dan dengan KKM sebesar 6.50. Prinsip dasar dalam kegiatan pembelajaran adalah berpusat pada siswa. Namun kenyataannya, kegiatan pembelajaran yang berlangsung hanya berpusat pada guru yaitu pembelajaran hanya difokuskan pada pemindahan 716

pengetahuan kepada siswa, sehingga siswa kurang mendapatkan pengalaman belajar secara langsung yang mengakibatkan rendahnya kemampuan dalam berkomunikasi. Usaha yang dapat dilakukan guru untuk mencapai pembelajaran yang optimal, yaitu dengan memilih dan menerapkan model pembelajaran yang sesuai dan efektif, sehingga dapat menarik minat belajar siswa. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara menerapkan model pembelajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi, saling bertukar pikiran, mengaktifkan siswa dalam pembelajaran,saling berdiskusi antar siswa, bekerja sama dalam kelompok serta melibatkan dalam membuat kesimpulan. Salah satu alternative untuk mendorong siswa dalam mengembangkan komunikasi dan berinteraksi dengan siswa lainnya adalah pemilihan metode cooperative learning. Metode pembelajaran cooperative learning banyak jenisnya, salah satu di antaranya model pembelajaran two stay two stray atau dua tinggal dua tamu. Metode cooperative learning model Two Stay Two Stray, adalah salah satu alternative untuk meningkatkan kemampuan komunikasi. Pembelajaran Two Stay Two Stray atau Dua Tinggal Dua Tamu diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka selesaikan, siswa yang tetap berada ditempat (stay) mempresentasikan hasil jawaban kepada kelompok yang bertamu (Suprijono, 2012). Menurut Isjoni (2007: 79) model cooperative learning tipe two stay two stray adalah teknik yang dikembangkan Spencer Kagan dan bisa digunakan dengan teknik kepala bernomor. Teknik ini memberi kesempatan kepada siswa untuk membagikan hasil informasi dengan kelompok lain. Pembelajaran menggunakan model cooperative learning tipe two stay two stray dapat meningkatkan komunikasi siswa. Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) dalam pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan komunikasi pada materi Relasi dan Fungsi di kelas VIII SMP AL Inayah Purwosari Pasuruan. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas secara kolaboratif yang dilakukan untuk meningkatkan komunikasi siswa pada materi relasi dan fungsi..prosedur penelitian meliputi (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan tindakan (action), observasi(obsevation), dan refleksi (reflection) dalam setiap siklus. Penelitian ini dilaksankan di SMP Al Inayah Purwosari- Pasuruan yang berlokasi di jalan Masjid Kemantren, Dusun Kemantren, Desa Martupuro, Kec. Purwosari-Pasuruan pada semester gasal. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII dengan jumlah 28 siswa perempuan. Data dalam penelitian ini adalah hasil validasi perangkat pembelajaran dalam lembar validasi, skor siswa dalam mengerjakan tes, hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam lembar observasi, hasil wawancara terhadap 4 subjek penelitian, hasil catatan lapangan selama pembelajaran berlangsung. Hasil Penelitian dan Pembahasan Tahap Pra Pendahuluan Tahap awal penelitian dimulai dengan mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah dan guru bidang studi matematika SMP Al Inayah. Pemilihan materi tentang relasi dan fungsi berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika kelas VIII. Berdasarkan informasi yang diperoleh, materi yang dianggap sulit oleh siswa selama semester satu adalah materi tentang relasi dan fungsi. 717

Paparan Data Siklus I Perencanaan (planning) Pada tahap perencanaan (planning), hal yang dilakukan adalah membuat skenario pembelajaran. Adapun rincian skenario pembelajaran nya adalah sebagai berikut: 1. Tahap Awal Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kemudian menggali pengetahuan awal siswa tentang relasi serta dilanjutakan dengan pemberian motivasi. 2. Tahap Inti a) Guru memberikan contoh prosedur kerja tentang tahapan dalam Two Stay Two Stray b) Meminta siswa untuk duduk bersama kelompoknya masing masing c) Meminta sisa untuk berdiskusi dalam menyelesaikan soal di lembar kerja siswa. Tiap kelompok diberikan lembar kerja siswa yang berbeda beda permasalahannya (soalnya) d) Setelah siswa menerima lembar kegiatan yang berisi permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan konsep materi dan klasifikasinya, guru meminta siswa untuk untuk mendiskusikan masalah tersebut bersama anggota kelompoknya. Masing-masing kelompok memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian 2 dari 4 anggota dari masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain, sementara 2 anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Setelah memperoleh informasi dari 2 anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok masingmasing dan melaporkan temuannya dan membahas hasilhasil kerja mereka e) Meminta siswa mempresentasikan hasil jawaban kelompok siswa f) Memberikan penguatan atau penegasan materi yang telah dipelajari. g) Memberikan penguatan atau penegasan materi yang telah dipelajari. h) Memberikan penghargaain kepada kelompok siswa yang mendapat skor tertinggi 3. Tahap Akhir Membuat kesimpulan dan merumuskan hasil kerja kelompok. Pelaksanaan Tindakan Tahap tindakan merupakan penerapan dari tahap perencanaan. Peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Pada tahapan ini, peneliti melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran dalam penelitian ini terbagi menjadi dua siklus. Tiap siklus terdapat tiga kali pertemuan. Pertemuan pertama membahas tentang Relasi, pertemuan kedua membahas tentang fungsi, sedangkan pertemuan ketiga membahas tentang penentuan nilai fungsi. Berdasarkan hasil tes pertama terdapat 19 siswa yang memporelah nilai 65 dan siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 9 siswa, dengan nilai tertinggi sebesar 90, nilai terendah sebesar 52 dan rata rata kelas 74,10. Berdasarkan perolehan nilai hasil tes tersebut berarti ketuntasan klasikal adalah 71%. Hasil Observasi Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh tiga orang pengamat yang selalu mengamati 718

aktivitas siswa dan mencatatnya dalam lembar observasi kemandirian belajar siswa dan lembar observasi pelaksanaan pembelajaran Tabel 1 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Pertama I 90% 75% II 95% 75% Tabel 2 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Kedua I 85% 75% II 90% 80% Tabel 3 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Ketiga I 90% 80% II 90% 80% Hasil observasi dari ketiga observer terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray menunjukkan hasil yang sangat baik. Tetapi terdapat tahapan yang direncanakan dalam RPP tidak dilaksanakan oleh guru. Berdasarkan hasil refleksi terdapat beberapa kendala selama pelaksanaan siklus 1 yaitu: 1. Diskusi kelompok belum berjalan dengan baik, karena dalam kelompok terdapat siswa yang diam dan tidak mau bekerja sehingga terlihat ada keributan kecil dalam kelompok. Terlihat beberapa siswa yang suka mengobrol dan bercanda. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan guru dalam memberikan pengawasan terhadap seluruh kelompok. 2. Siswa masih belum terbiasa dengan pembelajaran model Two Stay Two Stray. siswa belum terbiasa untuk berkomunikasi tentang masalah matematika dengan siswa lain. Sehingga siswa masih dibimbing guru untuk mengemukakan pendapatnya. 3. Siswa masih tampak malu malu mengemukakan pendapatnya atau bertanya kepada siswa lain pada saat bertamu ke kelompok lain sehingga membutuhkan waktu yang lama, pada akhirnya pembelajaran tidak selesai tepat waktu. 4. Masih terdapat 9 siswa mendapat nilai kurang dari 65 (dibawah KKM) Berdasarkan hasil refleksi tersebut, penelitian perlu dilanjutkan ke siklus II dengan memperbaiki rencana pembelajaran. Adapun rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada siklus II antara lain : a) Guru memberikan penjelasan kembali tentang pembelajaran dengan menggunakan model Two Stay Two Stray. Hal ini dilakukan agar siswa tidak mengalami kesulitan pada saat pembelajaran berlangsung. b) Merevisi Lembar Kerja Siswa pada siklus I yaitu dengan memperjelas petunjuk kerja LKS. c) Melanjutkan kompetensi dasar materi membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat Cartesius d) Mereview materi sebelum pelaksanaan tes akhir. 719

Paparan Data Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II terdiri dari 2 pertemuan. Dengan melanjutkan kompetensi dasar materi membuat sketsa grafik fungsi aljabar sederhana pada sistem koordinat Cartesius. Berdasarkan hasil tes kedua terdapat 25 siswa yang memporelah nilai 65 dan siswa yang memperoleh nilai 65 sebanyak 4 siswa, dengan nilai tertinggi adalah 100, nilai terendah adalah 55 dan rata rata kelas 81,17. Berdasarkan perolehan nilai hasil tes tersebut berarti ketuntasan klasikal adalah 89,28%. Pada saat pembelajaran berlangsung, peneliti dibantu oleh tiga orang observer yang selalu mengamati aktivitas siswa dan mencatatnya dalam lembar observasi aktivitas siswa dan lembar observasi kegiatan guru. Berikut ini adalah hasil analisa observer pada saat tindakan II: Tabel 4 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Pertama I 95% 85% II 95% 85% Tabel 5 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Pertemuan Kedua I 85% 85% II 90% 90% III 85% 90% Berdasarkan refleksi pada sat siklus II, diskusi kelompok pada siklus II mulai berjalan dengan baik, siswa mulai aktif dan bertukar pikiran dengan teman sekelompoknya. Komunikasi siswa sudah mulai lancar. Siswa yang tadinya pasif, sudah mulai berkomunikasi dengan siswa lain. Peningkatan komunikasi matematis siswa diikuti dengan peningkatana pemahaman siswa. Hal ini terbukti adanya peningkatan nilai rata rata dari 74,10 menjadi 81,17 dan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 18, 28 %, yaitu dari 71% meningkat menjadi 89, 28% Simpulan Pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan komunikasi matematis pada materi Relasi dan Fungsi di SMP AL Inayah Purwosari Pasuruan. Pembelajaran Two Stay Two Stray atau Dua Tinggal Dua Tamu diawali dengan pembagian kelompok. Setelah kelompok terbentuk, guru memberikan tugas berupa permasalahan-permasalahan yang harus mereka selesaikan, siswa yang tetap berada ditempat (stay) mempresentasikan hasil jawaban kepada kelompok yang bertamu. Pada saat kegiatan bertamu, siswa yang sudah mempunyai pemahaman matematis akan dapat mengkomunikasikan pemahamannya kepada orang lain. Dengan mengkomunikasikan pemahaman matematisnya kepada orang lain maka pemahaman tersebut dapat ditingkatkan. Peningkatan komunikasi matematis siswa yang diikuti dengan peningkatana pemahaman siswa terbukti adanya peningkatan nilai rata rata dari 74,10 menjadi 81,17 dan peningkatan ketuntasan klasikal sebesar 18, 28 %, yaitu dari 71% meningkat menjadi 89, 28% 720

Pustaka Rujukan Baroody. A.J. 1993. Problem Solving, Reasoning, and Communicating. New York: Macmillan Publishing. Greenes, C. & Schulman, L. (1996). "Communication Processes in Mathematical Explorations and Investigations". In P. C. Elliott and M. J. Kenney (Eds.). 1996 Yearbook. Communication in Mathematics. K-12 and Be.vond. USA: NCTM. Isjoni. 2007. Cooperative Learning Efectifitas Pembelajaran Kelompok. Alfabeta. Bandung Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar 721