Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle

dokumen-dokumen yang mirip
Dinamika Suhu pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle


Dinamika Proses pada Sistem Pemanas Tangki Berpengaduk dengan Arus Bypass

Dinamika Komposisi pada Sistem Tangki Pencampur 10 Liter

Perancangan Konfigurasi Pengendalian Proses dengan RGA pada Sistem Pure-Capacitive-Two-Tank-in-Series dengan Pemanas di Tangki T-01

VIII Sistem Kendali Proses 7.1

Instrumentasi dan Pengendalian Proses

Perancangan dan Simulasi MRAC PID Control untuk Proses Pengendalian Temperatur pada Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR)

Desain PI Controller menggunakan Ziegler Nichols Tuning pada Proses Nonlinier Multivariabel

DINAMIKA PROSES PENGUKURAN TEMPERATUR (Siti Diyar Kholisoh)

PEMODELAN SISTEM PENGENDALI PID DENGAN METODE CIANCONE BERBASIS MATLAB SIMULINK PADA SISTEM PRESSURE PROCESS RIG

BAB III DINAMIKA PROSES

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Tabel 1. Parameter yang digunakan pada proses Heat Exchanger [1]

SIMULASI PROSES PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN KONTROLER PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921

Studi Aplikasi Decoupling Control untuk Pengendalian Komposisi Kolom Distilasi

PENGENDALIAN PROSES EVAPORASI PADA PABRIK UREA MENGGUNAKAN KENDALI JARINGAN SARAF TIRUAN

Desain Kendali pada Sistem Steam Drum Boiler dengan Memperhitungkan Control Valve

METODE OPTIMASI PADA SISTEM PENGENDALIAN PROSES TANGKI PEMANAS BERPENGADUK

Tujuan Pembelajaran. Saat kuselesaikan bab ini, kuingin dapat melakukan hal-hal berikut.

APLIKASI LOAD CELL PADA PENGENDALIAN DAN MONITORING LEVEL AIR MENGGUNAKAN PLC ABSTRAK

Syahrir Abdussamad, Simulasi Kendalian Flow Control Unit G.U.N.T Tipe 020 dengan Pengendali PID

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DINAMIKA PROSES TANGKI [DPT]

B T A CH C H R EAC EA T C OR

Perancangan Sistem Pengendalian Level Pada Steam drum dengan Menggunakan Kontroller PID di PT Indonesia Power Ubp Sub Unit Perak-Grati

pengendali Konvensional Time invariant P Proportional Kp

UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES DENGAN BUKAAN VALVE 25%, 12,5%, dan 6,25%

UJI ALAT DINAMIKA PROSES ORDE DUA INTERACTING CAPACITIES BUKAAN VALVE 1/3 (33,33%), 1/6 (16,67%) DAN 1/9 (11,11%)

Simulasi Aplikasi Kendali Multi-Model pada Plant Kolom Distilasi ABSTRAK

Prosiding Matematika ISSN:

Pengembangan Sistem Kontrol

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6 1

BAB 1 FILOSOFI DASAR SISTEM KONTROL

Pengendalian Proses CHS SKS. Departemen Teknik Kimia FTUI

IX Strategi Kendali Proses

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian sebelumnya berjudul Feedforward Feedback Kontrol Sebagai

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

Simulasi Sistem Kontrol Kolom Distilasi Menggunakan Robust Dengan H Infinity

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA HASIL SIMULASI

MODUL PRAKTIKUM INSTRUMENTASI KENDALI SISTEM KENDALI INSTRUMENTASI INDUSTRI

BAB II LANDASAN TEORI. berefisiensi tinggi agar menghasilkan produk dengan kualitas baik dalam jumlah

Pertemuan-1: Pengenalan Dasar Sistem Kontrol

BAB II LANDASAN TEORI

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI KONTROL LEVEL AIR PADA TANGKI BERBASIS PLC (DESIGN AND IMPLEMENTATION OF WATER LEVEL CONTROL AT A TANK BASED ON PLC)

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

Tujuan Pengendalian 1. Keamanan (safety) 2. Batasan Operasional (Operability) 3. Ekonomi Pengendalian keamanan (safety) reaktor eksotermis isu-isu lin

DESAIN PENGONTROL MULTI INPUT MULTI OUTPUT LINEAR QUADRATIK PADA KOLOM DISTILASI

Rancang Bangun Sistem Pengendalian Level pada Knock Out Gas Drum Menggunakan Pengendali PID di Plant LNG

Strategi Pengendalian

BAB 3 PERANCANGAN PENGENDALI SISTEM JACKETED STIRRED TANK HEATER

DESAIN SISTEM KONTROL ROBUST PADA KOLOM DISTILASI DENGAN METODA ANALYSIS

oleh : Rahmat Aziz ( ) Reza Sofyan Arianto ( )

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN MODEL PREDICTIVE CONTROL (MPC) PADA PROSES QUADRUPLE TANK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Perancangan dan Simulasi Autotuning PID Controller Menggunakan Metoda Relay Feedback pada PLC Modicon M340. Renzy Richie /

PERANCANGAN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL DAN INTERLOCK STEAM DRUM DENGAN DUA ELEMEN KONTROL DI PT. INDONESIA POWER UBP SUB UNIT PERAK.

JET PUMP SEBAGAI POMPA HAMPA

SISTEM KENDALI DIGITAL

PENENTUAN BANYAKNYA UAP YANG DILEPASKAN KE UDARA DARI SUATU CAIRAN YANG TERSIMPAN DI TANGKI SIMPAN DENGAN PENDEKATAN TEORI NERACA ENERGI

BAB II PERANCANGAN PRODUK

DINAMIKA PROSES PERAMBATAN PANAS [DPP]

Tuning Parameter Pengendali MIMO IMC pada Proses Quadruple Tank

Materi 9: Fuzzy Controller

PERANCANGAN SISTEM KONTROL ph BERBASIS SINTESA REAKSI INVARIAN DENGAN MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY PADA STUDI KASUS TITRASI ASAM HCl DAN BASA NaOH

PERANCANGAN PID SEBAGAI PENGENDALI ph PADA CONTINUOUS STIRRED TANK REACTOR (CSTR)

Simulasi Pengontrol Intensitas Cahaya Pada Lahan Parkir P2a Bekasi Cyber Park Dengan Kontrol On-Off

Pembuatan Operator Training Simulator Proses Sintesis Pabrik Urea Menggunakan Fasilitas Function Block Pada Distributed Control System

4/16/2017. Start-up CSTR A, B Q A, B A, B. I Gusti S. Budiaman, Gunarto, Endang Sulistyawati Siti Diyar Kholisoh. (Levenspiel, 1999, page 84)

TUGAS AKHIR RESUME PID. Oleh: Nanda Perdana Putra MN / 2010 Teknik Elektro Industri Teknik Elektro. Fakultas Teknik. Universitas Negeri Padang

UNIVERSITAS INDONESIA PENGENDALIAN GERAK LONGITUDINAL PESAWAT TERBANG DENGAN METODE DECOUPLING TESIS AGUS SUKANDI

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK KIMIA IV DINAMIKA PROSES PADA SISTEM PENGOSONGAN TANGKI. Disusun Oleh : Zeffa Aprilasani NIM :

BAB II DASAR SISTEM KONTROL. satu atau beberapa besaran (variabel, parameter) sehingga berada pada suatu

Simulator Otomatisasi Chilled Water Pump pada Sistem Pendingin Terpusat

X Sistem Pengendalian Advance

FORMULASI SISTEMATIKA KNOWLEDGE-BASED ENGINEERING UNTUK PENANGANAN PERMASALAHAN PROSES DENGAN STUDI KASUS REAKTOR UREA PABRIK KALTIM-1

PERTEMUAN #7 SISTEM KONTROL CONTINUE & DISKRIT 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS. Sebelum melakukan pengujian pada sistem Bottle Filler secara keseluruhan, dilakukan beberapa tahapan antara lain :

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIMULASI

PENGENDALIAN OPTIMAL PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER MENGGUNAKAN METODE LINEAR QUADRATIC REGULATOR (LQR) Oleh : Ika Evi Anggraeni

LTM TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA Pemicu

Simulasi Peredaman Gangguan Sag Pada Tegangan Masukan Power Supply Di Personal Computer

LAPORAN AKHIR Penelitian Unggulan Perguruan Tinggi ( P )

DESAIN PENGENDALIAN KETINGGIAN AIR DAN TEMPERATUR UAP PADA SISTEM STEAM DRUM BOILER DENGAN METODE SLIDING MODE CONTROL (SMC)

ISTILAH-ISTILAH DALAM SISTEM PENGATURAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DESIGN SIMULATOR FRESH WATER TANK DI PLTU DENGAN WATER LEVEL CONTROL MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER

SIMULASI KONSUMSI ENERGI PEMURNIAN BIOETANOL MENGGUNAKAN VARIASI DIAGRAM ALIR DISTILASI EKSTRAKTIF DENGAN KONFIGURASI, V

Studi Pemodelan Bond Graph dan Perancangan Pengontrol Proportional + Integral untuk Level Boiler dan Temperatur Penukar Kalor pada Sistem Miniplant

APLIKASI RFID (Radio Frequency Identification) UNTUK SISTEM OTOMASI PENGISIAN MATERIAL ZAT CAIR

Pengendalian Sistem Kolom Distilasi Campuran Azeotrop Heterogen Butanol-Air Menggunakan Model Predictive Control (MPC)

BAB 1 PENDAHULUAN. dunia industri diperhadapkan pada suatu persaingan (kompetisi). Kompetisi dapat

PENGENDALIAN ph LIMBAH CAIR LABORATORIUM DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA UI MENGGUNAKAN PENGENDALI PID LINEAR PADA MINI PLANT WA921

PERMODELAN PERPINDAHAN MASSA PADA PROSES PENGERINGAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TAPIOKA DI DALAM TRAY DRYER

SISTEM KENDALI POSISI MOTOR DC Oleh: Ahmad Riyad Firdaus Politeknik Batam

ABSTRAK PENGGUNAAN H 2 DAN H DALAM APLIKASI KENDALI ROBUST

Perancangan Sistem Kontrol On/Off Multivariabel Level dan Temperatur Berbasis Microcontroller

Perancangan Alat Peraga Papan Catur pada Layar Monitor. Samuel Setiawan /

BAB III PERANCANGAN ALAT

Transkripsi:

Dinamika Level Cairan pada Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi dengan Arus Recycle Yulius Deddy Hermawan *, Yogi Suksmono, Dini Utami Dewi, dan Wina Widyaswara Jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran Yogyakarta Jl. SWK 4 (Lingkar Utara), Condong Catur, Yogyakarta 23 * Email: ydhermawan@upnyk.ac.id Abstract This research studies the liquid level dynamic behavior of non-interacting-tank (NIT) with recycle-stream which is frequently used in industries. Two tanks with volume of 2 liters are designed and arranged in series for experimentation in laboratory. Part of liquid from Tank-2 is recycled back to the Tank-. In this work, the mass disturbance load has been made based on both step increase and decrease. Those disturbances include the changes of flow-rate in input (f i ) and recycle (f R ) streams. The dynamic behavior of NIT system has also been explored. As can be seen from our investigation in laboratory, Tank- in NIT system produces a stable response to the disturbance change in flow-rates of the input and recycle streams. But, the liquid level response of Tank-2 is unstable. Furthermore, dynamic simulation using computer programming is also done, and its simulation results are compared with the experiment data from laboratory. The developed mathematical model of the NIT system is solved numerically. Such mathematical model is rigorously examined in Scilab software environment. The trends of simulation results are quite similar with those in our experiment results. As shown in our experiment and dynamic simulation results, this study is therefore considered useful to design a liquid level control configuration of NIT system for the next study. Keywords: Non-Interacting-Tank (NIT), liquid level, stable response, and unstable response. Pendahuluan Ketinggian cairan ( Level) di dalam sistem tangki proses pada industri tidak statis tetapi sangat dinamis; artinya, level tangki berubah dengan adanya perubahan beban gangguan (laju alir volumetrik) yang masuk ke proses. Oleh karena itu, kelakuan dinamiknya (dynamic behavior) sangat penting untuk dikenali bagi para engineer atau operator pabrik. Selain itu, penerapan pengendalian proses juga sangat penting untuk menunjang kelangsungan sistem tangki proses secara otomatis. Berbagai upaya melalui penelitian dilakukan untuk mengkaji masalah dinamika level pada sistem tangki cairan, antara lain: Aplikasi on-off control pada sistem pengendalian level cairan di dalam tangki (Khristiyanto, T., dan I Made P. Y. B., 7), Aplikasi Process Reaction Curves (PRC) untuk penyetelan parameter kendali level di sistem tangki cairan (Anggit, A., 7), pengaruh dead-time terhadap dinamika suhu pada sistem tangki-seri-tak-berinteraksi (Pamungkas A.G., dan Saputro, A.W., 7) dan pada sistem tangki-seri-berinteraksi (Huda, M. dan Nunun, A.I.K., 7). Namun, penelitian-penelitian tersebut tidak mengkaji pengaruh arus recycle terhadap kelakuan dinamik proses. Penelitian ini akan mempelajari pengaruh arus recycle terhadap kinerja proses pada sistem tangki-seri-tak-berinteraksi (TSTB). Sistem TSTB yang terdiri dari dua tangki dengan kapasitas masing-masing 2 liter dirancang di laboratorium. Untuk mempelajari kelakuan dinamik pada sistem TSTB dengan arus recycle, gangguan laju aliran dari arus input dan arus recycle dibuat berdasarkan fungsi tahap ( step function), karena pembuatan gangguan ini mudah dilakukan di laboratorium. Model matematika sistem TSTB dengan arus recycle diselesaikan secara numerik menggunakan software Scilab. Selanjutnya, hasil simulasi dengan pemrograman komputer akan dibandingkan dengan data percobaan laboratorium. Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk mendukung perancangan pengendalian level pada sistem TSTB dengan arus recycle. Landasan Teori Gambar menunjukkan sistem TSTB dengan arus recycle. Arus recycle sering diterapkan pada suatu proses dengan alasan: menghemat bahan baku, meningkatkan konversi, mengoptimalkan produk, dan efisiensi waktu (Himmelblau,996). Neraca massa untuk sistem TSTB dengan arus recycle disusun dengan asumsi densitas cairan di dalam Tangki- dan Tangki-2 adalah sama dan konstan. Neraca massa sistem ini adalah sebagai berikut: D

f i f R h f Tangki- f o Tangki-2 f 2 Gambar. Sistem Tangki-Seri-Tak-Berinteraksi (TSTB) dengan arus recycle. Tangki-: f i dimana, dh f R f A dt () f h (2) Bahan Percobaan Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah air. Air yang digunakan diambil dari laboratorium Jurusan Teknik Kimia, UPN Veteran Yogyakarta. Tangki-2: Pada sistem ini, dipasang pompa untuk mengalirkan cairan dari Tangki-2 ke proses lain. Arus keluaran pompa adalah konstan (f o m 3 /menit) dan dibagi menjadi dua, yaitu, sebagai arus recycle dan sebagai arus untuk proses lanjut. Neraca massa di Tangki-2 adalah sebagai berikut: f dh2 f o A2 (3) dt dimana, f o f R f 2 (4) Untuk mempelajari kelakuan dinamik sistem TSTB dengan arus recycle, arus input (f i ) dan arus recycle (f R ) ditetapkan sebagai variabel pengganggu. Persamaan () sampai (4) diselesaikan secara serempak dengan metode numerik untuk mempelajari kelakuan dinamik level cairan h dan. MULAI PERCOBAAN PENDAHULUAN Parameter kondisi tunak: f f, f, f, f, h,, i, R o 2 h2 PERCOBAAN DINAMIKA LEVEL Respon level: h (t) dan (t) SIMULASI OPEN LOOP DENGAN PEMROGRAMAN KOMPUTER Gangguan: Step input f i dan f R Metode Penelitian Pencapaian tujuan dalam penelitian ini dilaksanakan melalui percobaan laboratorium dan simulasi menggunakan komputer. Diagram alir penelitian yang menjelaskan tahapan kegiatan penelitian disajikan pada Gambar 2. Skema peralatan percobaan ditunjukkan pada Gambar 3. Perbandingan respon : Percobaan vs.model SELESAI Gambar 2. Diagram alir penelitian D 2

3 f i f R 6 h f 4 2 f 2 7 Keterangan: Tangki- Level indicator 2 Tangki-2 6 Rotameter 7 3 Tangki pengumpan 7 Pompa 4 Tangki penampung Valve Gambar 3. Skema peralatan percobaan. Cara Kerja Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan percobaan sebagai berikut: () Percobaan pendahuluan: untuk menentukan parameter-parameter pada kondisi tunak, yaitu: f, f R, f, f o, f 2, h, h2, i. (2) Percobaan dinamika level: Pada percobaan ini, dianggap suhu air konstan, sehingga tidak ada penjabaran neraca energi. Percobaan open loop dilakukan dengan membuat gangguan, yaitu mengubah laju alir volumetrik f i atau f R secara tiba-tiba ( step increase atau step decrease). Level cairan di Tangki- (h ) dan di Tangki-2 ( ) diamati dan dicatat sampai diperoleh kondisi tunak baru. (3) Simulasi dengan pemrograman komputer: Sistem persamaan matematika pada TSTB dengan arus recycle diselesaikan secara numerik dengan metode eksplisit euler. Selanjutnya hasil simulasi tersebut dibandingkan dengan data yang diperoleh dari percobaan. Hasil dan Pembahasan Dari percobaan pendahuluan diperoleh parameter - parameter kondisi tunak seperti ditunjukkan pada Tabel. Hubungan ketinggian cairan (level) di Tangki- (h ) dan laju alir volumetrik arus keluar Tangki- (f ) ditunjukkan pada Gambar 4. Persamaan empiris hubungan laju alir volumetrik arus keluar Tangki- (f ) dengan level Tangki- ( h ) adalah persamaan taklinear sebagai berikut:,47 f 7, 9h () Pada percobaan dinamika level, variabel f i dan f R diubah menurut fungsi step (step increase dan step decrease). Perilaku dinamik level h dan terhadap perubahan laju alir arus input ( f i ) diilustrasikan pada Gambar. Sedangkan pengaruh perubahan laju alir arus recycle (f R ) terhadap level h dan ditunjukkan pada Gambar 6. Tabel. Parameter-parameter kondisi tunak. Parameter Nilai Tunak f i (cm 3 /detik) f (cm 3 /detik) f 2 (cm 3 /detik) f R (cm 3 /detik) 94 h (cm) (cm) 23 D 3

4 data persamaan empiris f = 7,9 h,47 sampai over-flow karena flow output dari Tangki-2 konstan dan lebih kecil dari flow input (f ). level h (cm) 4 3 2 3 34 36 3 4 4 44 46 Laju Alir Volumetrik f (cm 3 /detik) Gambar 4. Hubungan laju alir volumetrik arus keluar Tangki- (f ) dengan level cairan di Tangki- (h ) Step Increase f i dengan beban gangguan M = 9 cm³/detik. Variabel f i diubah secara mendadak dengan memperbesar bukaan valve dari 6% menjadi 7%, M = 9 cm³/detik (dari f i = cm³/detik menjadi f i = cm³/detik). Dengan naiknya laju alir arus input, level di Tangki- dan Tangki-2 naik secara serempak. Seperti terlihat pada Gambar, level di Tangki- konstan pada ketinggian 24,2 cm dengan waktu sekitar 4 detik. Namun level di Tangki-2 naik sampai overflow karena flow output dari Tangki-2 konstan (sesuai dengan kapasitas pompa) dan lebih kecil dari flow input (f ). Step Decrease f i dengan beban gangguan M = - cm³/detik. Variabel f i diubah secara mendadak dengan memperkecil bukaan valve dari 6% menjadi 4%, M = - cm³/detik (dari f i = cm³/detik menjadi f i = 93 cm³/detik). Dengan turunnya laju alir arus input, level di Tangki- dan Tangki-2 turun secara serempak. Seperti terlihat pada Gambar, level di Tangki- konstan pada ketinggian 2 cm dengan waktu sekitar 4 detik. Namun level di Tangki-2 turun sampai cairannya habis karena flow output dari Tangki-2 konstan dan lebih besar dari flow input (f ). Step Increase f R dengan beban gangguan M = 4 cm³/detik Variabel f R diubah secara mendadak dengan memperbesar bukaan valve dari 6% menjadi 67%, M = 4 cm³/detik (dari f R = 94 cm³/detik menjadi f R = 9 cm³/detik). Dengan naiknya laju alir volumetrik arus recycle, level di Tangki- dan Tangki-2 naik secara serempak. Seperti terlihat pada Gambar 6, level di Tangki- konstan pada ketinggian 2 cm dengan waktu sekitar 6 detik. Namun level di Tangki-2 naik Step Decrease fr dengan beban gangguan M = - cm³/detik Variabel f R diubah secara mendadak dengan memperkecil bukaan valve dari 6% menjadi %, M = - cm³/detik (dari f R = 94 cm³/detik menjadi f R = 64 cm³/detik). Dengan turunnya laju alir input, level di tangki dan 2 turun secara serempak. Seperti terlihat pada Gambar 6, level di Tangki- konstan pada 6,7 cm dengan waktu sekitar 66 detik. Namun level di Tangki-2 turun sampai cairan habis karena flow output konstan dan lebih besar dari flow input (f ). Alternatif Konfigurasi Pengendalian Level Untuk menanggulangi masalah ketidak-stabilan di Tangki-2, sistem pengendalian level perlu diterapkan. Beberapa alternatif konfigurasi pengendalian level ditunjukkan pada Gambar 7. Dalam sistem ini, variable-variabel yang harus dijaga konstan (disebut controlled variable, CV) adalah level h dan. Untuk mengendalikan level h dan, dibutuhkan 2 variabel lain yang harus dimanipulasi (disebut manipulated variable, MV). Pada prinsipnya, variable-variabel yang memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap variabel CV dipilih sebagai variabel MV (Seeborg et.al.,99). Berdasarkan hasil percobaan, terlihat bahwa variable f i dan f R atau f 2 memberikan pengaruh langsung dan signifikan terhadap perubahan level h dan. Pada konfigurasi pengendalian level alternatif- (Gambar 7.a), variable f i dipilih sebagai MV untuk mengendalikan level h agar konstan. Sedangkan variable f R dipilih sebagai MV untuk menjaga level. Jika level di Tangki- naik, maka secara otomatis level controller akan membuat suatu keputusan untuk memperkecil laju alir f i dengan cara memperkecil bukaan valve-nya sampai level h kembali ke nilai yang diinginkan ( set-point). Jika level di Tangki-2 naik, maka secara otomatis level controller 2 akan membuat suatu keputusan untuk menambah laju alir f R dengan cara memperbesar bukaan valve-nya sampai level kembali ke nilai yang diinginkan (set-point). Konfigurasi pengendalian level alternatif-2 (Gambar 7.b) hampir sama dengan alternatif-, namun variable f 2 dipilih sebagai MV untuk menjaga level. Semua alternatif konfigurasi tersebut menghasilkan respon yang berbeda. Untuk mempelajari respon dinamik pada sistem pengendalian level TSTB, diperlukan studi lanjut (simulasi pro ses dengan pemrograman komputer). Sehingga selain dapat memberikan pemahaman dasar tentang perancangan sistem pengendalian proses, juga dapat memberikan gambaran yang jelas tentang dinamika proses sistem terkendali. D 4

step increase fi step decrease fi step increase fr step decrease fr 3 9 fi (cm 3 /detik) 2 fr (cm 3 /detik) 9 7 7 9 6 9 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (a). Perubahan step increase dan step decrease laju alir volumeterik arus input (f i ) ke Tangki- 6 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (a). Perubahan step increase dan step decrease laju alir volumeterik arus recycle (f R ) ke Tangki- data h (step increase fi) perhitungan h (step increase fi) data h (step increase fr) perhitungan h (step increase fr) data h (step decrease fi) perhitungan h (step decrease fi) data h (step decrease fr) perhitungan h (step decrease fr) 2 2 h (cm) h (cm) 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (b). Perilaku dinamik level di Tangki- (h ) 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (b). Perilaku dinamik level di Tangki- (h ) h2 (cm) 4 4 3 2 data h2 (step increase fi) perhitungan h2 (step increase fi) data h2 (step decrease fi) perhitungan h2 (step decrease fi) 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (c). Perilaku dinamik level di Tangki-2 ( ) Gambar. Pengaruh perubahan laju alir volumetrik arus input f i dengan fungsi step increase dan step decrease terhadap level di Tangki- dan Tangki-2. h2 (cm) 4 4 3 2 data h2 (step increase fr) perhitungan h2 (step increase) data h2 (step increase fr) perhitungan h2 (step decrease fr) 6 24 36 4 4 4 6 66 7 (c). Perilaku dinamik level di Tangki-2 ( ) Gambar 6. Pengaruh perubahan laju alir volumetrik arus recycle f R dengan fungsi step increase dan step decrease terhadap level di Tangki- dan Tangki-2. D

f i f R Daftar Notasi f i h Tangki- h Tangki- f Tangki-2 2 (a) Alternatif- f f R Tangki-2 (b) Alternatif-2 2 f o f o f 2 f 2 Gambar 7. Alternatif konfigurasi pengendalian level pada sistem tangki-seri-tak-berinteraksi dengan arus recycle Kesimpulan Sistem TSTB dengan arus recycle telah dibangun di laboratorium dan dipelajari kelakuan dinamiknya dalam menanggapi perubahan gangguan yang masuk ke proses. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, Tangki- pada sistem TSTB memberikan respon yang stabil terhadap perubahan laju alir arus input dan arus recycle. Sedangkan Tangki-2 memberikan respon yang tidak stabil. Selain itu, sistem persamaan matematika (model) TSTB dengan arus recycle juga telah disimulasikan secara numerik dengan pemrograman komputer. Hasil simulasi model TSTB dan hasil pengamatan percobaan laboratorium menunjukkan perilaku (trend) yang sama. Untuk mengatasi masalah ketidak-stabilan respon pada Tangki-2, maka perlu diterapkan sistem pengendalian level seperti yang diusulkan pada penelitian ini. Namun, kinerja dari alternatif konfigurasi pengendalian level pada sistem TSTB dengan arus recycle perlu dikaji lebih lanjut melalui percobaan laboratorium atau simulasi dengan pemrograman komputer. A = luas penampang Tangki-, [cm 2 ] A 2 = luas penampang Tangki-2, [cm 2 ] f i = laju alir volumetrik arus input ke Tangki-, f R = laju alir volumetrik arus recycle ke Tangki-, f = laju alir volumetrik arus output dari Tangki-, f 2 = laju alir volumetrik arus output dari Tangki-2, f o = laju alir volumetrik pompa, h = ketinggian (level) cairan di Tangki-, [cm] = ketinggian (level) cairan di Tangki-2, [cm] = densitas air, [gr/cm 3 ] = koefisien pengali pada persamaan empiris laju alir volumetrik: h f. = koefisien pemangkat pada persamaan empiris laju alir volumetrik: Daftar Pustaka f h Anggit, A., 7, Aplikasi Prosess Reaction Curve (PRC) pada Pengendalian Level Cairan di Dalam Tangki, Laporan Penelitian S, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta. Huda, M., dan Nunun, A.I.H., 7, Dinamika Suhu Pada Tangki-Seri-Berinteraksi dengan Dead- Time, Laporan Penelitian S, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta. Himmelblau, David M., 996, Basic Principles and Calculation in Chemical Engineering, 6 th ed.,prentice Hall International,Inc., NewJersey. Khristiyanto, T., dan I Made P. Y. B., 7, Aplikasi On-Off Control pada Pengendalian Level Cairan di Dalam Tangki, Laporan Penelitian S, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta. Pamungkas A.G., dan Saputro, A.W., 7, Dinamika Suhu Pada Tangki-Seri-Tak- Berinteraksi dengan Dead-Time, Laporan Penelitian S, Jurusan Teknik Kimia, FTI, UPN Veteran Yogyakarta. Seborg., D.E., Edgar, T.F., and Melichamp, D.A., 99, Process Dynamics and Control, 2 nd ed., John Wiley & Sons, New York. Ucapan Terimakasih Kami mengucapkan terimakasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM), UPN Veteran Yogyakarta, atas dukungan dana untuk penelitian ini. D 6