HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III

dokumen-dokumen yang mirip
dalam suatu pendapat yang perumusanya bermacam-macam.

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIII KEBIDANAN TINGKAT I POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA

Sartika Tolingguhu NIM :

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR ASKEB II PADA MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT 2 DI STIKes MITRA KENCANA TASIKMALAYA

*Korespondensi Penulis. Telp: , ISSN: ABSTRAK

Oleh: Sri Arita dan Susi Evanita ABSTRACT

ABSTRAK GAMBARAN KESULITAN BELAJAR PADA MAHASISWA AKADEMI KEPERAWATAN MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER I PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN TAHUN AKADEMIK

MOTIVASI BELAJAR BAHASA JEPANG MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG UMY. -Studi Survey pada mahasiswa PBJ UMY angkatan

HUBUNGAN MOTIVASI MENJADI PERAWAT DENGAN PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA AKPER YPIB MAJALENGKA TAHUN 2015

Dheska Arthyka Palifiana ABSTRAK

DI STIKES MERCUBAKTIJAYA dalam PADANG

Oleh: Lasma Siagian, M.Pd. (Dosen FKIP Universitas HKBP Nommensen)

Jurnal Kesehatan Bina Husada, Volume 10 No. 4, Januari 2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna. Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PPKn OLEH:

HUBUNGAN MOTIVASI DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR ASKEB II DI AKADEMI KEBIDANAN KARYA HUSADA YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

HUBUNGAN KUALITAS MODEL PEMBELAJARAN STUDENT CENTERED LEARNING

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI PADA IBU NIFAS UNTUK MENYUSUI BAYINYA DENGAN KEJADIAN BENDUNGAN ASI (Studi Di BPS Yuliana, Amd. Keb. Kabupaten Lamongan 2016)

HUBUNGAN PENGETAHUAN MAHASISWA KEBIDANAN TINGKAT III TENTANG SADARI DENGAN FREKUENSI MELAKUKAN SADARI. Nanik Nur Rosyidah

BAB V PENUTUP. 1. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan Minat Belajar terhadap

Pengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

NASKAH PUBLIKASI. Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi.

NASKAH PUBLIKASI. Disusunoleh: Sabrina ulinnuha NIM :

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

HUBUNGAN MINAT MENGIKUTI PENDIDIKAN DIII KEBIDANAN DENGAN PRESASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA

FAKROR YANG MENYEBABKAN TURUNNYA PRESTASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 1 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO ARTIKEL. Oleh DESI RAHMAWATY LOKO NIM.

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN HASIL BELAJAR ASUHAN PERSALINAN II MAHASISWA SEMESTER III PRODI D IV BIDAN PENDIDIK STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia. Pendidikan akan

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana Strata 1 (S1) Program Studi Pendidikan Akuntansi

Pengaruh Kemampuan Awal Matematika dan Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar Matematika

HUBUNGAN PERAN KELUARGA DENGAN KETEPATAN STIMULASI PERKEMBANGAN ANAK 0-3 TAHUN DI DESA SOKO KEC. GLAGAH KAB. LAMONGAN.

PENGARUH CARA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SISWA KELAS III JURUSAN LISTRIK SMK NEGERI 5 MAKASSAR

Jurnal Teknologi Vol.18 No. 2 Halaman Juni-Desember 2015 ISSN :

Pengaruh Pemberian Tugas Terhadap Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran Geografi ABSTRAK

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HUBUNGAN PERAN PEMBIMBING AKADEMIK DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA TINGKAT II D- III KEBIDANAN STIKES RANAH MINANG PADANG TAHUN 2014

HUBUNGAN MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP NILAI EVALUASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER III AKADEMI KEPERAWATAN PRIMA JAMBI TAHUN AJARAN 2012/2013

HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PRAKTIK DILABORATORIUM KETERAMPILAN KEPERAWATAN

HUBUNGAN INTERAKSI SOSIAL, KONSEP DIRI, DAN KECERDASAN EMOSIONAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KECAMATAN PITURUH

GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA TENTANG KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 6 SURAKARTA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS. Pembahasan pada Bab II ini terdiri dari tinjauan pustaka, hasil penelitian yang

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

MOTIVASI MAHASISWA DALAM MENYELESAIKAN STUDI DI JURUSAN KESEJAHTERAAN KELUARGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG. Oleh: YULIANI 57617/2010

PENGARUH MOTIVASI DAN DISIPLIN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB II KAJIAN TEORETIS

PENGARUH SUASANA BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP INTENSITAS BELAJAR SERTA DAMPAKNYA PADA PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

BAB II LANDASAN TEORI. Konsep tentang Locus of control (pusat kendali) pertama kali

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA MATA PELAJARAN PKN DI KELAS V SDN NO MEDAN DELI

Hubungan Antara Pemberian Motivasi Belajar Dari Orangtua Dengan Prestasi Belajar IPS/ Sejarah Bagi Peserta Didik

Immanuel Jurnal Ilmu Kesehatan Volume 9, Nomor 2, Desember 2015 ISSN X

Oleh. Hamidah SDN 1 Cakranegara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mutia Ramadanti Nur,2013

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 JATI AGUNG

ANALISIS FAKTOR INTERNAL YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA D-IV BIDAN PENDIDIK

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. berikut: Terdapat Hubungan Positif dan Signifikan Kebiasaan Belajar

HUBUNGAN PEMBERIAN TUGAS RUMAH DENGAN HASIL BELAJAR IPS MATERI KOPERASI PADA SISWA KELAS IV SDN 14/1 SUNGAI BAUNG SKRIPSI

KARAKTERISTIK IBU HAMIL DENGAN PEMAHAMAN TENTANG PELAYANAN KEBIDANAN DI RB KINASIH, SIDOHARJO, WONOGIRI

SURVEI MOTIVASI SISWA KELAS XI TERHADAP PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI DAN OLAHRAGA DI SMA NEGERI 1 PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL SKRIPSI

DESKRIPSI KOMPETENSI MAHASISWA DALAM PRAKTIKUM KEBIDANAN STIKes MITRA HUSADA KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN.

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Mega Multi

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

60 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. Volume VII Nomor 1, Januari 2016 ISSN: PENDAHULUAN

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN DISIPLIN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA DI SMP KARYA INDAH KECAMATAN TAPUNG FITRIANI

Jurnal Ilmiah Kebidanan STIKes Medika Cikarang Volume 9 No. 2 Desember 2014

HUBUNGAN ANTARA TOLERANSI STRES DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIPLOMA IV BIDAN PENDIDIK JALUR ANVULEN DI STIKES ASIYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

Journal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DIV REGULAR BIDAN PENDIDIK SEMESTER II STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA 2011/2012

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA, MOTIVASI BELAJAR, DAN GAYA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS. Eddi Artanti Puji Lestari L.A

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. mengadakan hubungan atau memerlukan bantuan orang lain. Tanpa bantuan,

BAB I PENDAHULUAN. 2010). Sehingga diupayakan generasi muda dapat mengikuti setiap proses

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TUTOR SEBAYA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 01 MOJOGEDANG KECAMATAN MOJOGEDANG KABUPATEN KARANGANYAR

HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN KENAKALAN REMAJA KELAS XI DI SMK MUHAMMADIYAH 4 KECAMATAN LAMONGAN KABUPATEN LAMONGAN. Ida Safitri * Sulistiyowati **

Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII MTSN NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

BAB II KAJIAN TEORI. A. Strategi Pembelajaran Increasing the Capacity to Think (ICT)

PENGARUH PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DAN TANGGUNG JAWAB SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI I BATANG

PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG KOMUNIKASI TERAPEUTIK DENGAN PERILAKU PERAWAT

Pengaruh Frekuensi Penggunaan Media Pembelajaran LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Pelajaran IPS

PERSEPSI SISWA MENGENAI KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SMA MUHAMMADIYAH 2

BAB V PEMBAHASAN. A. Motivasi Belajar Mahasiswa Semester IV Program Studi DIII. Kebidanan Akademi Kebidanan X Surakarta Tahun 2016/2017

NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Oleh: RIZKI DEWI SEPTIANI A PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Prestasi Mata Pelajaran Ekonomi

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS, EFIKASI DIRI, DAN PEMBERIAN REWARD

Omega: Jurnal Fisika dan Pendidikan Fisika 3 (1), 6-10 (2017)

PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012

HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MURID KELAS III SDN 32 BEURAWE BANDA ACEH TAHUN 2012

Ada 3 tiga variabel yang diteliti yaitu minat (X 1 ), dan motivasi. deskripsinya, ketiga variabel dapat dinyatakan secara kategorik.

HUBUNGAN POLA ASUH ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH ASUHAN KEBIDANAN II MAHASISWA SEMESTER III Fitriana Ikhtiarinawati F* dan Dwi Tria Khoirunnisa** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Belajar efektif dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa sesuai dengan tujuan instruksional. Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik perlu diperhatikan kondisi internal yang meliputi bakat, motivasi dan intelegensi, serta kondisi eksternal. Penelitian analitik korelasi dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh mahasiswa semester III Prodi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun Ajaran 2010-2011, dengan teknik sampling non probability sampling secara Simple Random Sampling. Hasil penelitian hampir seluruh responden memiliki motivasi yang baik yaitu 77 responden (96,25%). Dan sebagian besar responden dengan hasil belajar baik yaitu 60 responden (75%). Hasil uji statistik Rank Spearman (rs) menunjukkan signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p value) = 0,000 sehingga p < α 0,05. Sedangkan Koefisien Korelasi (rs) = 0,430, maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yang berarti ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah asuhan kebidanan II mahasiswa semester III di Prodi D- III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 2010-2011. Upaya yang perlu dilakukan adalah menggali faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar dan meningkatkan kualitas pengajaran untuk meningkatan prestasi belajar mahasiswa yang optimal. Kata kunci : Motivasi belajar, hasil belajar asuhan kebidanan II PENDAHULUAN Prestasi belajar mahasiswa di perguruan tinggi merupakan salah satu tolok ukur kualitas SDM di Indonesia dan alat untuk mengukur keberhasilan perguruan tinggi dalam penyelenggaraan sistem pendidikan. Oleh karena itu, perguruan tinggi sebagai basis perbaikan dan peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia memiliki peran strategis untuk melakukan berbagai langkahlangkah konkrit dalam upaya menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas dan memiliki daya saing yang tinggi. (Ahmadi, 2007). Menurut Djamarah (2008: 166) penemuan penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Seperti yang dikemukakan oleh Dimyati (2002) bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karena tidak adanya minat dan motivasi dalam dirinya. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga 1

tercapai hasil hasil yang semula tidak terduga. Kebidanan adalah bagian integral dari sistem kesehatan dan berkaitan dengan segala sesuatu yang menyangkut pendidikan, praktek dan kode etik bidan dimana dalam memberikan pelayanannya meyakini bahwa kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang fisilogi dan bukan merupakan penyakit, walaupun pada beberapa kasus mungkin berkomplikasi sejak awal karena kondisi tertentu atau komplikasi bisa timbul kemudian. Fungsi kebidanan adalah untuk memastikan kesejahteraan ibu dan janin/ bayinya, bermitra dengan perempuan, menghormati martabat dan memberdayakan segala profesi yang ada padanya.(depkes RI, 2007). Menurut informasi dari BAAK, masih banyak mahasiswa yang mengikuti ujian perbaikan (UP) terutama mata kuliah Askeb II (Persalinan) yaitu hampir mencapai 50% di semester III. Sebagian mahasiswa mengemukakan berbagai alasan yang menyebabkan prestasi belajarnya menurun, dimana salah satunya adalah kualitas pengajaran. Misalnya cara penyampaian materi dosen yang dianggap membosankan atau terlalu cepat, sikap dosen terhadap mahasiswa, kemampuan dosen dalam berkomunikasi /berdiskusil. Keluhan yang disampaikan mahasiswa ini muncul karena mahasiswa menganggap bahwa media yang digunakan oleh dosen kurang menarik perhatian mahasiswa, sehingga minat dan motivasi belajar mahasiswa menurun dampaknya prestasi belajar mereka menjadi jelek atau kurang memuaskan. Sebagian besar mahasiswa yang berulangkali mengalami kegagalan dalam studinya akan menimbulkan kejengkelan, kemarahan, kemalasan, kebosanan dan bahkan kebencian. Pada akhirnya mahasiswa terpaksa harus meninggalkan bangku kuliahnya dengan segala macam kerugian berupa gangguan mental, kerugian biaya dan kehancuran dalam seluruh hidupnya (Oemar Hamalik, 2003). Djamarah (2008) menyatakan motivasi melahirkan prestasi dalam belajar. Oleh karena itu, mutu prestasi belajar pada siswa perlu diperkuat terus-menerus, dengan tujuan agar siswa memiliki motivasi belajar yang kuat, sehingga prestasi belajar yang diraihnya dapat optimal. Hasil belajar yang menurun dari proses pembelajaran sebelumnya dikarenakan adanya beberapa faktor yang mendukung, diantaranya adanya motivasi yang kurang serta penggunaan media dalam pembelajaran yang kurang menarik minat mahasiswa. Sehingga penurunan hasil belajar menjadi akibat dari faktor-faktor tersebut. (Arshad, 2010). Upaya memperbaiki cara belajar sangat diperlukan untuk menghindari kegagalan dalam belajar. Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengenal sedini mungkin jenis kesulitan belajar dan mencari sumber penyebab utama dan penyerta yang menimbulkan kesulitan belajar (Ahmadi, 2007). TUJUAN PENELITIAN Mengetahui hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas 2

Islam Lamongan pada tahun ajaran 2010-2011. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Dasar Belajar Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamnnya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya (Anni, 2006), belajar adalah suatu perubahan dalam tingkah laku, dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah pada tingkah laku yang lebih buruk. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu : 1. Faktor-faktor stimuli belajar 2. Faktor-faktor metode belajar 3. Faktor-faktor individual Faktor yang mempengaruhi belajar menurut Ahmadi (2007:259) adalah : 1) Faktor Endogen 2) Faktor Eksogen Prinsip-Prinsip Belajar Thomas Rohwer dan Salvin dalam Chatarina Tri Ani (2006:65)menyajikan beberapa prinsip belajar yang efektif sebagai berikut : 1. Spesifikasi (Specification) Dalam strategi belajar hendaknya sesuai dengan tujuan belajar dan karakteristik siswa yang menggunakannya. Misalnya belajar sambil menulis ringkasan akan lebih efektif bagi seseorang, namun tidak efektif bagi orang lain. 2. Pembuatan (Generativity) Dalam strategi belajar yang efektif, memungkinkan seseorang mengerjakan kembali materi yang telah dipelajari dan membuat sesuatu menjadi baru, misalnya membuat diagram yang menghubungkan antar gagasan, menyusun tulisan kedalam bentuk garis besar. 3. Pemantauan yang efektif (Effective Monitoring) Pemantauan yang efektif yaitu berarti bahwa siswa mengetahui kapan dan bagaimana cara menerapkan strategi belajarnya dan bagaimana cara menyatakannya bahwa strategi yang digunakan itu bermanfaat. 4. Kemujarapan Personal (Personal Efficacy) Siswa harus memiliki kejelasan bahwa belajar akan berhasil apabila dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini guru dapat membantu siswa dengan cara menyelenggarakan ujian berdasarkan pada materi yang telah dipelajari. Konsep Dasar Motivasi Motivasi berasal dari kata motif yang artinya daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan ( Sardiman 2008:73). Komponen Motivasi Motivasi mempunyai tiga komponen utama yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan.. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi (Dimyati, dkk, 2002:88). Jenis Motivasi Menurut jenisnya motivasi dapat dibedakan menjadi dua yaitu motivasi primer dan motivasi sekunder. Motivasi primer adalah 3

motivasi yang didasarkan pada motif-motif dasar. Motif-motif dasar tersebut umumnya berasal dari segi biologis atau jasmani manusia. Sedangkan motivasi sekunder adalah motivasi yang dipelajari. Sebagai contoh, orang yang lapar akan tertarik pada makanan tanpa belajar (Dimyati dan Mudjiono, 2002:86). Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2007:162) pada pokoknya motivasi dapat di bagi menjadi dua jenis yaitu : 1. Motivasi Instrinsik 2. Motivasi Ekstrinsik Fungsi Motivasi Belajar Menurut Sardiman (2008:83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai berikut : 1. Mendorong manusia untuk berbuat 2. Menentukan arah perbuatan 3. Menyeleksi perbuatan Prinsip Motivasi Motivasi dapat didorong dengan berbagai prinsip sebagai mana dijelaskan oleh Oemar Hamalik (2007:163) sebagai berikut : 1. Pujian lebih efektif dari pada hukuman. 2. Semua mahasiswa mempunyai kebutuhan psikologis (yang bersifat dasar) tertentu yang harus mendapat kepuasan. 3. Motivasi yang berasal dari dalam individu lebih efektif dari pada motivasi yang dipaksakan dari luar. 4. Pemahaman yang jelas terhadap tujuan akan merangsang motivasi. 5. Tekhnik dan proses mengajar yang bermacam-macam adalah efektif untuk memelihara minat mahasiswa. 6. Kecemasan yang besar akan menimbulkan kesulitan dalam belajar. 7. Mahasiswa punya tingkat toleransi frustasi yang berlainan. 8. Motivasi yang besar erat kaitannya dengan kreatifitas mahasiswa. Pengukuran Motivasi Menurut Notoatmodjo (2010), pengukuran motivasi dilakukan melalui: 1. Tes Proyektif yaitu memberikan stimulus untuk diinterpretasikan oleh klien. 2. Kuesioner yaitu mengisi pertanyaan yang memancing motivasi klien. 3. Observasi perilaku yaitu membuat situasi untuk memunculkan perilaku. Pengukuran Sikap Model Likert Dalam skala Likert, item ada yang bersifat favorable (baik/positif/tidak mendukung) terhadap masalah yang diteliti, sebaliknya ada pula yang bersifat unfavorable (tidak baik/negatif) terhadap masalah yang diteliti. Jumlah item yang positif maupun yang negatif sebaiknya harus seimbang atau sama. Beberapa bentuk jawaban pertanyaan atau pernyataan yang masuk dalam kategori skala likert adalah sebagai berikut : Alternatif penilaian terhadap item yang positif terhadap masalah penelitian : Sangat setuju : 4 Setuju : 3 Tidak setuju : 2 Sangat tidak setuju : 1 Alternatif penilaian terhadap item yang negatif terhadap masalah peneliti : Sangat setuju : 1 Setuju : 2 Tidak setuju : 3 Sangat tidak setuju : 4 (Hidayat, 2007). 4

Konsep Mata Kuliah Asuhan Kebidanan Persalinan Mata kuliah yang diberikan pada semester III dengan beban studi 4 SKS ini memberikan kemampuan kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan kebidanan pada ibu dalam persalinan dengan pendekatan manajemen kebidanan didasari konsep-konsep, sikap dan ketranpilan serta hasil "evidence based" dengan pokok bahasan konsep dasar persalinan, beberapa faktor yang mempengaruhi persalinan, proses adaptasi psikologi dalam persalinan, kebutuhan dasar pada ibu dalam proses persalinan, asuhan pada setiap kala persalinan, deteksi dini komplikasi persalinan dan cara penanganannya, asuhan kebidanan pada bayi segera setelah lahir, cara pendokumentasian asuhan masa persalinan (Depkes, 2007). HIPOTESIS Ada hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 2010-2011. METODE PENELITIAN Jenis rancangan yang digunakan adalah cross sectional yaitu jenis penelitian yang. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun ajaran 2010-2011 sebanyak 100 mahasiswa. Sampel sebagian mahasiswa semester III Program Studi DIII Kebidanan Universitas Islam Lamongan Tahun Ajaran 2010-2011. Diambil secara Simple Random Sampling. uji statistik Spearman. HASIL PENELITIAN Hasil penelitian bahwa hampir seluruh mahasiswa memiliki motivasi positif/mendukung yaitu 77 responden (96,25%). Dimana sebagian besar responden dengan hasil belajar baik sebanyak 60 responden (75%), sebagian kecil responden dengan hasil belajar amat baik sebanyak 16 responden (20%), dan sebagian kecil dengan hasil belajar cukup sebanyak 1 responden (1,25%) memiliki motivasi yang baik/mendukung. Sedangkan sebagian kecil responden dengan hasil belajar cukup yakni 3 responden (3,75%) memiliki motivasi yang kurang baik/tidak mendukung. Hasil uji statistik Rank Spearman (rs) menunjukkan signifikansi dari hubungan kedua variabel tersebut adalah (p value) = 0,000 sehingga p < α 0,05. Sedangkan Koefisien Korelasi (rs) = 0,430, karena p < α 0,05 maka H 0 ditolak dan H 1 diterima yakni berarti terdapat hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun ajaran 2010-2011. Arah korelasinya merupakan arah positif jadi semakin tinggi motivasi belajar maka semakin tinggi hasil belajar asuhan kebidanan II pada mahasiswa. PEMBAHASAN Motivasi Belajar Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh responden memiliki motivasi yang mendukung. Dari 80 responden yang diteliti, 77 5

responden memiliki motivasi yang positif (96,25%). Motivasi belajar menurut Dimyati, dkk (2002:88), dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada pemenuhan harapan atau pencapaian tujuan. Dorongan yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti dari pada motivasi. Hal ini terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang mempengaruhi motivasi belajar seperti lingkungan sekitar dan pergaulan seseorang (teman bermain), mengingat sebagian besar responden termasuk dewasa awal (17-20 tahun) yakni sebanyak 58 responden (72,5%) dimana masamasa ini adalah masa peralihan dari remaja akhir ke dewasa awal sehingga rasa ingin tahu dan cara pandang seseorang masih terpengaruh dengan lingkungan sekitar, oleh karena itu dukungan dan perhatian dari keluarga diharapkan dapat menjaga seorang anak dari pergaulan yang tidak baik yang dapat mempengaruhi pencapaian hasil belajarnya. Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan hasil belajar Baik sebanyak 60 responden (75%) memiliki motivasi yang mendukung atau positif. Hal ini dapat mempermudah seseorang mengikuti pelajaran yang ada di DIII Kebidanan apabila mahasiswa sebelumnya telah mengenal ilmu-ilmu alam dari SMA seperti Biologi, Kimia, Fisika dan Matematika. Sehingga akan lebih cepat menangkap materi yang diberikan oleh pengajar dengan baik pula. Akan tetapi ketekunan dan kedisiplinan dalam belajar tetap dibutuhkan dalam proses belajar di Perguruan Tinggi, sekalipun seseorang itu tidak berasal dari SMA jika memiliki motivasi dan keinginan yang besar untuk mencapai hasil belajar yang baik maka seseorang itu akan dapat mencapainya. Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Hasil Belajar Mata Kuliah Asuhan Kebidanan II Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruhnya memiliki motivasi positif/mendukung yaitu 77 responden (96,25%). Dimana sebagian besar responden dengan hasil belajar Baik sebanyak 60 responden (75%), sebagian kecil responden dengan hasil belajar amat baik sebanyak 16 responden (20%), dan sebagian kecil dengan hasil belajar cukup sebanyak 1 responden (1,25%) memiliki motivasi yang baik/mendukung. Sedangkan sebagian kecil responden dengan hasil belajar cukup yakni 3 responden (3,75%) memiliki motivasi yang kurang baik/tidak mendukung. Hasil penelitian bahwa ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III Program Studi D-III Kebidanan Universitas Islam Lamongan tahun ajaran 2010-2011. Hal ini menunjukkan antara motivasi belajar dan prestasi akademik mempunyai hubungan timbal balik yang sangat erat. pemberian motivasi mempengaruhi prestasi belajar, sehingga semakin tinggi pemberian motivasi kepada mahasiswa maka semakin baik hasil belajarnya, sebaliknya semakin rendah 6

pemberian motivasi maka semakin rendah hasil belajarnya. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Ada hubungan yang signifikan antara motivasi belajar dengan hasil belajar mata kuliah Asuhan Kebidanan II pada mahasiswa semester III. Saran Sebagai dosen agar memaksimalkan kualitas pengajaran pada anak didiknya dengan cara menciptakan suasana belajar yang tidak monoton, memberikan motivasi, bimbingan, pengarahan serta memberikan tugas-tugas kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajarnya. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi, Haji. (2007). Psikologi Sosial. Cetakan ketiga. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Goleman, Daniel. 2004. Kecerdasan Emosional :Mengapa EQ lebih penting daripada IQ?. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hidayat Alimul A. (2007). Metode Penelitian dan Teknis Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Oemar, Hamalik, (2007), Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar Berdasarkan CBSA, Cetakan kedua, Sinar Baru Algensindo, Bandung. Sardiman, A.M. 2008. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta. PT. Raya Grafindo Persada. Anni, Chatarina Tri. (2006). Psikologi Belajar. Semarang : UPT UNNES Press. Azhar Arsyad. (2010). Media Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada DEPKES RI. 2007. Kurikulum Pendidikan Diploma III Kebidanan. Jakarta Djamarah, Syaiful Bahri. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Dimyati, dkk. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT. Tenika Cipta. 7