BAB V PENUTUP. Dari hasil pembahasan analisis struktur ketiga cerita Sage yaitu Kobold in

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dengan hal-hal di luar karya sastra. Faktor sejarah dan lingkungan ikut

ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI

BAB V. diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut. 1. Karakter tokoh utama perempuan yang terdapat dalam novel Sebuah Cinta

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:

1 dari 1. Kompetensi Dasar Indikator Materi Pokok Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu Sumber Belajar. Pengertian apresiasi

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

BAB V PENUTUP. N 1 Rembang, Purbalingga yang dilaksanakan dalam dua siklus. Namun, sebelum

NILAI-NILAI KARAKTER TOKOH WANITA DALAM NOVEL GADIS PANTAI KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER

KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI

ANALISIS UNSUR INTRINSIK PADA NOVEL CINTA DI UJUNG SAJADAH KARYA ASMA NADIA SKRIPSI. Oleh : JANA SISWANTO

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

ANALISIS MAJAS DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN RELEVANSINYA DENGAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS DI KELAS XI SMA

BAB V PENUTUP. bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut. Pertama, penggunaan media

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL 99 HARI DI PRANCIS KARYA WIWID PRASETIYO DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

Fantasi dalam Kisah Petualangan Novel Incognito Karya Windhy Puspitadewi Kajian; Fiksi Fantasi. Ambar Ekamawati. Departemen Sastra Indonesia

ANALISIS DIKSI DALAM NOVEL DALAM MIHRAB CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY SKRIPSI

Eksistensialisme dalam Novel Tarian Bumi Karya Oka Rusmini

BAB V PENUTUP. tertentu, menekankan penuturan atau emosi, menghidupkan gambaran, menunjukkan bahwa bahasa kias mempunyai peranan yang penting dalam

NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

UNSUR INTRINSIK PADA CERPEN MENJELANG LEBARAN, MBOK JAH, DAN DRS CITRAKSI DAN DRS CITRAKSA

II. LANDASAN TEORI. dan pengenalan yang tepat, pertimbangan, penilaian dan pernyataan yang

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI. sosial yang terjadi dalam drama Maria Magdalena dan penyebab

ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan yang telah diuraikan pada

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

KAJIAN PROSA FIKSI IN 210

KAJIAN TEMATIK PADA NOVEL DADAISME KARYA DEWI SARTIKA SKRIPSI. Oleh: Bungah Wijayanti

ANALISIS TOKOH DAN PENOKOHAN NOVEL SEBELAS PATRIOT KARYA ANDREA HIRATA. Sudaryono dan Iswandinata FKIP UNIVERSITAS JAMBI

BAB V PENUTUP. 1. Wujud sarana retorika yang digunakan dalam Puisi-puisi Anak di Harian

NILAI RELIGIUS NOVEL BUTIRAN DEBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN NILAI DIDAKTIS CERITA RAKYAT SEBAGAI KONSTRIBUSI PENYUSUNAN BAHAN BACAAN PESERTA DIDIK DALAM BUKU TEKS BAHASA INDONESIA

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB V PENUTUP. Dari hasil penelitian dan pembahasan dari novel Garuda Putih karya Suparto. Brata maka dapat ditarik simpulan sebagai berikut.

NILAI PENDIDIKAN NOVEL AIR BASUHAN KAKI IBU KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB II LANDASAN TEORI

MENU UTAMA UNSUR PROSA FIKSI PENGANTAR PROSA FIKSI MODERN

BAHAN PELATIHAN PROSA FIKSI

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL BUMI CINTA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ABSTRAK. Kata kunci : unsur intrinsik, nilai moral, bahan pembelajaran sastra

NILAI PENDIDIKAN KARAKTERNOVEL BURLIANKARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBALAJARANNYA DI SMA

DAFTAR PUSTAKA. Ahmad, B. (2003). Patu mbojo: struktur, konteks pertunjukan, proses penciptaan, dan fungsi. Disertasi, Universitas Indonesia.

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 PURWOREJO

NILAI MORAL DALAM NOVEL MENEBUS IMPIAN KARYA ABIDAH EL KHALIEQY DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS PERWATAKAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL LAYAR TERKEMBANG KARYA SUTAN TAKDIR ALISJAHBANA SKRIPSI

STRATEGI DAN PERANAN KURIBAYASHI TADAMICHI PADA PERANG IWOJIMA DALAM NOVEL CHIRUZO KANASHIKI KARYA KAKEHASHI KUMIKO (Melalui Pendekatan Mimesis)

NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVEL MOGA BUNDA DISAYANG ALLAH KARYA TERE-LIYE DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL EDENSOR KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan kehidupan yang diwarnai oleh sikap, latar belakang dan

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA KELAS V SDN BULAK 1 BENDO MAGETAN. Cerianing Putri Pratiwi 1

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan terhadap novel Sundari karya Oskandar R

CITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL LANGIT TAMAN HATI KARYA CUCUK HARIYANTO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB V PENUTUP. dalam novel Lintang Kemukus Dini Hari karya Ahmad Tohari terdapat peran tokoh

BAB V KESIMPULAN. Tanggapan pembaca akademik terhadap drama Die Dreigroschenoper karya

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA APRESIATIF DENGAN KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA PEMBANGUNAN LABOLATORIUM UNP

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

ANALISIS KEMAHIRAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 3 TANJUNGPINANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

ANALISIS NILAI EDUKATIF DALAM LEGENDA BATU BERDAUN KECAMATAN SINGKEP KABUPATEN LINGGA

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha. 2002), hlm.122.

Pengaruh Media Komik terhadap Kemampuan Menulis Cerpen Siswa Kelas VII MTs. Abdullah Mojo Kediri Tahun Pelajaran

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Kumpulan puisi Calligrammes karya Guillaume Apollinaire memiliki

Seorang pembaca teks drama tanpa menyaksikan pementasan drama tersebut, maka mau tidak mau sang pembaca harus membayangkan peristiwa yang terjadi di

PENGGUNAAN DIKSI DAN GAYA BAHASA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY SKRIPSI

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KOLABORASI PADA SISWA KELAS X SEMESTER II SMA N 9 PURWOREJO

ANALISIS GERAKAN PROPAGANDA DALAM SKENARIO FILM GIE KARYA RIRI RIZA SKRIPSI. Oleh Heri Prabowo NIM

Oleh: Anisah Prabawati NIM pendidikan bahasa dan sastra Indonesia Kata kunci: Menulis cerpen, metode kuantum

BAB I PENDAHULUAN. ataupun kitab-kitab pengajaran, Teeuw dalam Susanto (2012 : 1).

Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS NILAI MORAL PADA NOVEL BUMI BIDADARI KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KARAKTERISASI TOKOH DALAM NOVEL GENI JORA KARYA ABIDAH EL KHALIEQY SKRIPSI

NILAI MORAL NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

NILAI MORAL NOVEL SEPATU DAHLAN KARYA KHRISNA PABICHARA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

II. KAJIAN PUSTAKA. makhluk lainnya. Dalam kehidupan sehari-hari pasti mengalami apa itu proses. dalam kehidupan sosial (Soekanto, 1996: 140).

ANALISIS NILAI SOSIOLOGI NOVEL RANTAU 1 MUARA KARYA AHMAD FUADI DAN SKENARIO PEMBELAJARAN DI KELAS IX SMA

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN LIRIK LAGU SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 2 BINTAN TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013.

NILAI MORAL NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR BERSERI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL SANG PEMIMPI KARYA ANDREA HIRATA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMSA

REPRESENTASI KRITIK SOSIAL DALAM ANTOLOGI CERPEN SENYUM KARYAMIN KARYA AHMAD TOHARI: KAJIAN SOSIOLOGI SASTRA

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

KAJIAN ASPEK-ASPEK SOSIOLOGI PADA NOVEL KIDUNG SHALAWAT ZAKI & ZULFA KARYA TAUFIQURRAHMAN AL-AZIZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA STKIP PGRI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. lirik dan drama. Karya sastra yang termasuk ke dalam prosa antara lain

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI-NILAI KULTURAL JAWA DALAM KEHIDUPAN WONG CILIK PADA NOVEL CANTING KARYA ARSWENDO ATMOWILOTO (TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA) SKRIPSI

Transkripsi:

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil pembahasan analisis struktur ketiga cerita Sage yaitu Kobold in der Mühle, der Kobold, dan der Bauer mit seinem Kobold dapat disimpulkan sebagai berikut 1. Tokoh Sage Kobold in der Mühle; Kobold, Rinteln Studenten, dan Mühler. Sage Der Bauer mit seinem Kobold, tokohnya adalah Kobold dan Bauer. Sage Der Kobold; Bauer, Kochin, dan Magd. Tokoh dalam cerita ini difokuskan pada tokoh Kobold. Kobold adalah makhluk gaib yang mempunyai tugas membantu menyelesaikan tugas manusia. Wujud Kobold digambarkan dalam wujud anak kecil, yang memakai rok warna-warni, bermata lebar, bertelinga lancip dan memegang pisau di belakang punggung. Karakter Kobold digambarkan sebagai makhluk yang setia tapi juga nakal. Apabila mereka tidak mendapatkan kesukaannya, tidak jarang mereka mengganggu dan merugikan manusia yang memeliharanya. 2. Alur Alur yang digunakan dalam ketiga Sage adalah alur maju a. Kobold in der Mühle; cerita dimulai dari kedua mahasiswa Rinteln yang hendak menginap di penggilingan. Konflik awal mulai muncul saat makanan Kobold dimakan oleh alah satu mahasiswa tersebut, dan klimaksnya adalah 59

60 Kobold mengganggu kedua orang tersebut. Sebagai anti klimaksnya adalah kemunculan keberanian salah seorang mahasiswa melawan gangguan Kobold. b. Der Bauer mit seinem Kobold; cerita diawali dengan keluhan petani terhadap Kobold yang dianggap merugikan dia dengan ulah nakal para Kobold, kemudian dia melakukan aksi pembakaran Kobold sebagai peristiwa puncak. Ditutup dengan kaburnya Kobold dari tempat kejadian c. Der Kobold; kejadian diawali dari peternakan, dimana Kobold mulai ditempatkan untuk bekerja. Kemudian masalah muncul ketika Kobold tidak bekerja sesuai dengan apa yang diinginkan oleh petani. Cerita kedua adalah tentang juru masak. Kejadian awal dimulai dari ketika juru masak memelihara Kobold sebagai asisten pribadi. Masalah mulai muncul ketika dia lupa memberikan apa yang diminta oleh Kobold. Puncak kejadiannya adalah sang juru masak terkena kecelakaan dan dipecat oleh Tuannya. Cerita ketiga adalah seorang pelayan wanita. Permasalahan awalnya dimulai dengan keinginannya melihat Kobold. Puncak masalah muncul ketika dia melihat Kobold dengan perilaku yang aneh dan jatuh pingsan. Kejadian ditutup dengan melupakan hasrat melihat Kobold.

61 3. Latar Kobold in der Mühle. Latar tempat yang digunakan adalah kehidupan di pedesaan dengan pusat kejadian di tempat penggilingan. Latar waktu puncak kejadian adalah tengah malam. Latar sosialnya adalah masyarakat lebih percaya sesuatu yang bersifat gaib sebagai penolong daripada sesuatu yang logis, misalnya kerja keras, disiplin, dan patuh kepada Tuhan. Bauer mit seinem Kobold. Latar tempat cerita ini adalah lumbung padi. Latar waktu adalah siang hari. Latar sosial yang terjadi adalah masyarakat lebih percaya sesuatu yang bersifat gaib sebagai penolong daripada sesuatu yang logis, misalnya kerja keras dan pengeleloaan hasil panen yang baik a. Der Kobold Latar tempat yang diambil dalam cerita ini ada dua. Latar tempat pertama adalah di peternakan dan yang kedua adalah rumah bangsawan. Latar waktu kedua cerita adalah malam hari dan siang hari. Latar sosialnya adalah masyarakat lebih percaya sesuatu yang bersifat gaib sebagai penolong daripada sesuatu yang logis, misalnya kerja keras, disiplin, dan patuh kepada Tuhan.

62 4. Tema Cerita Kobold in der Mühle. Tema sentral dalam ketiga cerita Sage ini adalah perjanjian manusia dengan makhluk gaib. Cerita Kobold in der Mühle, ide cerita utamanya adalah penentangan atau penolakan mahkluk gaib, yaitu pertentangan pemikiran antara sarjana Rinteln dan pemilik penggilingan tentang keberadaan Kobold, meskipun pada akhirnya kedua orang tersebut akhirnya bersinggungan dengan Kobold. Dalam cerita der Kobold menceritakan tentang karakteristik pengabdian Kobold. Cerita ini juga menggambarkan deskripsi kerja Kobold dan akibat mengikat perjanjian dengan Kobold. Cerita der Bauer mit seinem Kobold menceritakan tetang usaha melakukan pemutusan penjanjian dengan makhluk gaib, karena dirasa keberadaan makhluk gaib tersebut dianggap merugikan. Manusia tidak dapat sepenuhnya mengendalikan sifat alami Kobold. 5. Amanat (Moralische Lehre) a. Pesan Religius/Keagamaan Kobold in der Mühle; larangan mmeberikan sesaji kepada makhluk gaib dan larangan memakan dan meminum apa-apa yang dipersembahkan selain kepada Tuhan. Bauer mit seinem Kobold; Ajaran moral dalam Sage ini adalah larangan mengambil sekutu dengan makhluk gaib. Der Kobold; menolak sekutu dengan makhluk gaib dan ajakan untuk bekerja keras

63 b. Pesan kritik sosial Kobold in der Mühle; Pesan Kritik sosial dalam Sage ini adalah kemiskinan. Bauer mit seinem Kobold; Pesan Kritik sosial dalam Sage ini adalah kerja keras. Der Kobold; kerja keras, disiplin dan pandai mengelola pekerjaan dan waktu B. Implikasi Hasil analisis ini merujuk pada pemahaman terhadap sebuah karya sastra Jerman yang berbentuk Sage, khususnya mengenai analisis struktur. Penelitian yang telah dilakukan tersebut tidak terlepas dari pemahaman terhadap Sage dan teori-teori yang mendukungnya, sehingga diharapkan adanya kesesuaian di antara keduanya. Hasil yang didapat adalah analisis terhadap tiga cerita Sage dari kumpulan Deutsche Sagen oleh Brüder Grimm memiliki kesesuaian dengan teori-teori yang mendukungnya. Hasil penelitian ini dapat ditindak lanjuti menjadi bahan ajar bahasa Jerman di SMA. Sage dapat dipakai sebagai bahan ajar pelengkap dari materi pokok yang telah ada. Misalnya dalam pembelajaran membaca dan struktur. Pembelajaran membaca di SMA dengan menggunakan Sage dapat diterapkan dalam berbagai bentuk, misalnya mencari informasi sederhana teks dengan model soal menjodohkan. Dalam pembelajaran struktur, dapat diterapkan untuk pembelajaran kata kerja präteritum atau pun perfekt.

64 C. Saran 1. Bagi peneliti lain diharapkan ada penelitian lanjutan yang membahas lebih banyak judul Sage, karena penelitian ini hanya menganalisis tiga judul kumpulan Sage dari Brüder Grimm. 2. Bagi para peneliti lain yang menginginkan penelitian lebih lanjut, diharapkan cerita-cerita Sage tersebut diteliti dengan teori lain.

DAFTAR PUSTAKA Danandjaja, James.1986. Folklor Indonesia. Jakarta : Pustaka Grafitipers Duden. 1985. Duden das Bedeutungswörterbuch. Mannheim : Dudenverlag Duden. 2003. Duden Universal Wörterbuch. Mannheim : Dudenverlag. Hartoko, Dick & B. Rahmanto. 1986. Pemandu di Dunia Sastra. Yogyakarta: Kanisius Jabrohim (ed). 2003. Metodologi Penelitian Sastra. Yogyakarta: Haninditya Marquaß, Reinhard. 1997. Erzählende Prosatexte Analysieren. Germany: Dudenverlag Nurgiantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.1998. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta. Gadjah Mada University Press Poerwadaminta,W.J.S, 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Ratna, Nyoman Kutha. 2004. Teori, Metode, dan Tehnik Penelitian Sastra. Sage. 2011. http://www.buecher-wiki.de/index.php/ BuecherWiki/ Sage diunduh pada 8 Juni 2011 Sayuti, Suminto A. 2000. Berkenalan dengan Prosa Fiksi. Yogyakarta. Gama Media Semi, Atar, 1984. Anatomi Sastra. Padang : Angkasa Raya Stanton, Robert. 2007. Teori Fiksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Sudjiman, Panuti. 1988. Memahami Cerita Rekaan. Jakarta: Pustaka Jaya Sugiarti, Yati. Haryati, Isti. Marzuki, Ahmad. 2005. Literatur I (Fabel, Lyrik, Märchen, Kurzgeschichte und Konkrete Poesie) Zusatzmaterial für den Unterricht Literatur I. Yogyakarta : Universitas Negeri Yogyakarta. 65

66 Sumardjo, Yakob dan Saini K.M. 1991. Apresiasi Kesusasteraan. Jakarta : Gramedia Tarigan, Henry Guntur. 1984. Membaca Ekspresif. Jakarta: Angkasa Teeuw, A. 1991. Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 1984. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya