THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

dokumen-dokumen yang mirip
THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD

The Experiment Antioxidant Activity Of Aleurites moluccana (L.) Willd Leaves Ethanolic Extract By DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) Method.

Jatmiko Susilo, Istianatus Sunnah, Lalu Ahmad Fahrurrozi

BAB III METODE PENELITIAN. salam dan uji antioksidan sediaan SNEDDS daun salam. Dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

KAJIAN AWAL AKTIFITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI POLAR KELADI TIKUS (typhonium flagelliforme. lodd) DENGAN METODE DPPH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia dan Laboratorium Kimia Instrumen

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian meliputi aspek- aspek yang berkaitan dengan

BAB III MATERI DAN METODE. Laboratorium Nutrisi dan Pakan Ternak Fakultas Peternakan dan Pertanian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian ini adalah ekstrak etanol daun pandan wangi.

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRIH HITAM (Piper sp.) TERHADAP DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYL HYDRAZYL) ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Material Jurusan Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA EKSTRAK DAUN SIRSAK (ANNONA MURICATA L.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

UNIVERSITAS PANCASILA DESEMBER 2009

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Juni 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset, Jurusan Pendidikan Kimia,

Prosiding SNaPP2015 Kesehatan pissn eissn

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah kentang merah dan

BAB III METODE PENELITIAN. di Laboratorium Kimia Riset Makanan dan Laboratorium Kimia Analitik

Aktivitas Antioksidan Fraksi Dietileter Buah Mangga Arumanis (Mangifera indica L.) dengan Metode DPPH

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian akan dilaksanakan pada bulan November 2016 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. kandungan fenolik total, kandungan flavonoid total, nilai IC 50 serta nilai SPF

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang dilakukan pada penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji aktivitas antioksidan pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PERNYATAAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... PRAKATA...

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. (Pandanus amaryllifolius Roxb.) 500 gram yang diperoleh dari padukuhan

UJI FITOKIMIA DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN RAMBUTAN (Nephelium lappaceum)dengan METODE DPPH (1,1-diphenyl-2-picryhidrazyl)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FRAKSI ETIL ASETAT DAUN WUNGU (Graptophyllum pictum (Linn) Griff) DENGAN METODE FRAP (FERRIC REDUCING ANTIOXIDANT POWER)

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental, karena

BAB III METODE PENELITIAN. ini berlangsung selama 4 bulan, mulai bulan Maret-Juni 2013.

Penentuan Aktivitas Antioksidan dari Ekstrak Etanol Daun Ketapang (Terminalia catappa L) dengan Metode 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH)

BAB III METODE PENELITIAN. Neraca analitik, tabung maserasi, rotary evaporator, water bath,

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen. Termasuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium.

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) SECARA KROMATOGRAFI KOLOM

Rahmani Prastiwati, Wranti Sri Rahayu, Dwi Hartanti

ANALISIS KADAR FLAVONOID TOTAL PADA RIMPANG, BATANG, DAN DAUN BANGLE (Zingiber purpureum Roscoe)

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BIJI EDAMAME (Glycin max (L) Merril) DENGAN METODE DPPH

BAB III METODE PENELITIAN

ETIL ASETAT DAN EKSTRAK METANOL

METODE Waktu dan Tempat Bahan dan Alat Tahapan

METODE. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN-BANGUN (Plectranthus amboinicus (Lour.) Spreng.)

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

IDENTIFIKASI FITOKIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL TAUGE (Phaseolus radiatus L.)

AKTIVITAS EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PIDADA MERAH (SONNERATIA CASEOLARIS L.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN

BAB III METODE PENELITIAN. dengan tempat penelitian sebagai berikut :

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain neraca analitik,

OPTIMASI JENIS PELARUT PENGEKSTRAKSI TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH

EKSTRAKSI SENYAWA BIOAKTIV DARI DAUN MORINGA OLEIFERA

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai Juni 2014 bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Dalam kegiatan penelitian ini yang diperlukan adalah peralatan laboratorium,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. identitas tanaman tersebut, apakah tanaman tersebut benar-benar tanaman yang

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Akademi Farmasi Prayoga ISSN-Online : X Diterbitkan Oleh Akademi Farmasi Prayoga Padang jurnal.akfarprayoga.ac.

INTISARI UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengambilan sampel buah Debregeasia longifolia dilakukan di Gunung

BAB III METODELOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN DALAM SELADA AIR (Nasturtium officinale R.Br)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN BERTONI (Stevia rebaudiana) DARI TIGA TEMPAT TUMBUH

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dengan judul kelarutan senyawa fenolik dan aktivitas antioksidan

NOVILA INGGRID RELANI

STUDI FITOKIMIA DAN POTENSI ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI KAYU MANIS (CINNAMOMUM SP.) DENGAN METODE PERKOLASI YOANITA EUSTAKIA NAWU

BAB III MATERI DAN METODE. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2016 Mei 2017 di

Potensi Tumbuhan Tembelekan (Lantana camara Linn) Sebagai Sumber Bahan Farmasi Potensial ABSTRAK

Anang Budi Utomo, Agus Suprijono, Ardan Risdianto. Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang

PHARMACY, Vol.14 No. 01 Juli 2017 p-issn ; e-issn X

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. pendahuluan berupa uji warna untuk mengetahui golongan senyawa metabolit

Lampiran 1. Surat Keterangan Determinasi

III. METODE PENELITIAN

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL 70% DAUN BINAHONG

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Asam Jawa (Tamarindus indica L) yang diujikan pada bakteri P. gingivalis.

FRAKSINASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA ANTIOKSIDAN PADA EKSTRAK ETANOL DAUN PACAR KUKU (Lawsonia inermis Linn.) SECARA KOLOM KROMATOGRAFI

BAB III METODE PENELITIAN

Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara

SKRIPSI PENGARUH KONSENTRASI ETANOL DAN WAKTU MASERASI TERHADAP PEROLEHAN FENOLIK, FLAVONOID, DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK RAMBUT JAGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK METANOL DAN PROFIL KLT PARTISI CAIR-PADAT EKSTRAK DAUN JAHE BALIKPAPAN (Etlingera balikpapanensis)

FORMULASI DAN UJI EFEKTIFITAS ANTIOKSIDAN KRIM EKSTRAK ETANOL KORTEKS KAYU JAWA (LANNEA COROMANDELICA HOUT MERR) DENGAN METODE DPPH

Transkripsi:

THE EXPERIMENT ANTIOXIDANT ACTIVITY OF RUMPUT TEKI LEAVES (Cyperus rotundus L.) ETHANOLIC EXTRACT WITH DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) METHOD Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P ABSTRACT Cyperus rotundus L. leaves were predicted to be potential as a natural antioxidant. One of compound chemicals in Cyperus rotundus L. leaves were quersetin. Quersetin was compound that has been proven as a strong antioxidant activity. The purpose of this research to prove the antioxidant activity ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves that was analyzed by using DPPH method (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl) compared with ascorbic acid compound showed by IC 50 value. Antioxidant activity was examined as scavengers of DPPH radical using UV-Vis spectrophotometer at maximum wavelength 518 nm. Concentration ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves were 250 ppm, 500 ppm, and 750 ppm. Whereas the concentration of ascorbic acid as positive control were 2 ppm, 4 ppm, And 8 ppm. The research results showed that IC50 value of Cyperus rotundus L. was 198,36 ppm and ascorbic acid was 10,25 ppm. This research concluded that ethanolic extract of Cyperus rotundus L. leaves has low antioxidant activity and ascorbic acid has a very strong antioxidant activity. Keywords : Cyperus rotundus L. leaves, Quersetin, Antioxidant, DPPH (2,2-Diphenyl-1- Picrylhydrazyl), IC 50. 1

2 UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DAUN RUMPUT TEKI (Cyperus rotundus L.) DENGAN METODE DPPH (2,2-Difenyl-1-Pikrylhydrazyl) Richa Yuswantina, Istianatus Sunnah, Enny Septiarni P.L.P INTISARI Daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) diduga berpotensi sebagai antioksidan alami. Salah satu senyawa kimia yang terdapat dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah senyawa quersetin. Quersetin merupakan senyawa yang telah terbukti sebagai antioksidan kuat. Tujuan Penelitian ini untuk membuktikan adanya aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan metode DPPH (2,2-Difenil-1-Pikrilhidrazil) dibandingkan dengan vitamin C yang ditunjukkan dengan nilai IC 50. Aktivitas antioksidan diukur melalui penangkapan radikal DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang serapan maksimum 518 nm. Konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) adalah 250 ppm, 500 ppm, dan 750 ppm. Sedangkan konsentrasi vitamin C sebagai pembanding adalah 2 ppm, 4 ppm, dan 8 ppm. Hasil penelitian menunjukkan nilai IC 50 untuk ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm dan vitamin C sebesar 10,25 ppm. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki daya antioksidan yang rendah sedangkan vitamin C memiliki daya antioksidan yang sangat kuat. Kata kunci: Cyperus rotundus L, Quersetin, Antioksidan, DPPH (2,2-Difenil-1- Pikrilhidrazil), IC 50. PENDAHULUAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kesehatan manusia dalam pengobatan adalah keseimbangan antara kandungan radikal bebas dan antioksidan di dalam tubuh. Kurangnya asupan antioksidan yang cukup dari makanan yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat saat ini merupakan penyebab ketidakseimbangan tersebut. Ketidakseimbangan ini menjadi penyebab radikal bebas dominan di dalam tubuh,

3 sehingga timbul berbagai macam penyakit seperti jantung koroner, kanker, diabetes, hati, dan penuaan dini (Pasaribu et al, 2011 cit Widjaya, 1996). Salah satu tumbuhan yang diduga berpotensi memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Penelitian yang dilakukan Mirna Lumbessy, Jemmy Abidjulu dan Jessy J.E. Paendong (2013) menunjukkan daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa golongan flavonoid. Total flavonoid dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 6,505 mg/ml. Fungsi flavonoid dalam tubuh manusia adalah sebagai antioksidan. Isolasi dan identifikasi quercetin yang dilakukan oleh Samariya Krishna dan Sarin Renu menunjukkan quercetin yang terkandung dalam daun rumput teki sebesar 0,43 mg/gdw. Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin melakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan bahwa daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1 Picrylhydrazyl), serta membandingkan aktivitasnya dengan antioksidan alami yaitu vitamin C. Penelitian ini diharapkan memberikan informasi ilmiah tentang potensi ekstrak etanol daun rumput teki sebagai antioksidan alami yang dapat dipakai secara luas oleh masyarakat. BAHAN DAN CARA Alat untuk membuat ekstrak antara lain gelas ukur, cawan penguap, ayakan no 30 mesh, kain flannel, timbangan elektrik, blender, dan waterbath. Alat untuk pengujian senyawa flavonoid dan pengujian aktivitas antioksidan antara lain tabung reaksi, pipet tetes, gelas ukur, kertas saring, lampu spritus, sentrifuge, mikropipet, pipet volume, inkubator dan spektrofotometer UV-VIS. Bahan utama yang digunakan adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang diperoleh dari sekitar wilayah Ungaran Barat Kabupaten Semarang. Sediaan yang digunakan dalam bentuk serbuk kering daun rumput teki. Reagen yang digunakan adalah etanol 70 %, etanol p.a, larutan DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl), ammonia encer, H 2 SO 4 pekat, dan metanol. Determinasi Tumbuhan Determinasi tanaman dilakukan di Laboratorium Ekologi dan Biosistematik Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Diponegoro Semarang untuk memastikan kebenaran tanaman. Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Pembuatan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode maserasi dengan perbandingan 1 : 10 bagian untuk 100% ekstrak murni. Maserasi

4 pertama dengan perbandingan 1 : 7,5 bagian. Sebanyak 100 g serbuk kering simplisia ditambahkan dengan pelarut etanol 70 % sebanyak 1 L. Maserasi dilakukan selama 7 hari dalam ruangan yang terlindung dari cahaya matahari dan dilakukan pengadukan secara berkala. Maserasi pertama dilakukan selama 5 hari dengan etanol sebanyak 750 ml selama penyarian diaduk 5 kali. Setelah itu ekstrak yang diperoleh disaring dengan menggunakan kain flannel, kemudian hasil sarinya di remaserasi sebanyak 1 kali selama 2 hari dengan perbandingan 1 : 2,5 bagian. Remaserasi dilakukan menggunakan sisa dari pelarut etanol sebesar 250 ml dan didapatkan ampas. Maserat I dan II digabungkan, hasil dari maserat tersebut diuapkan pada waterbath pada temperatur 50 0 C sehingga diperoleh hasil ekstrak kental (Anief, 2000). Uji Kualitatif Senyawa Flavonoid Filtrat ekstrak kental daun rumput teki sebanyak 0,5 ml ditambahkan 5 ml ammonia encer dan 5 ml H 2 SO 4 pekat. Adanya senyawa flavonoid ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi kuning karena penambahan H 2 SO 4 pekat (Markham, 1988). Pembuatan Seri Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Rumput Teki (Cyperus Rotundus L.) Ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C masing-masing dibuat dalam 3 seri konsentrasi. Konsentrasi ekstrak daun rumput teki adalah 250 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan vitamin C adalah 2 ppm, 4 ppm dan 8 ppm. Pengujian Aktivitas Antioksidan Masing-masing konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diambil sebanyak 100 µl dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kedalam tiap tabung reaksi ditambahkan 1 ml larutan DPPH 0.4 mm dalam etanol p.a, volume dicukupkan dengan etanol p.a sampai 5 ml, Selanjutnya dihomogenkan dengan vortex selama 1 menit dan diinkubasi pada suhu 37 0 C selama 10 menit sesuai hasil penentuan operating time yang diperoleh. Selanjutnya serapan diukur dengan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang antara 518 nm sesuai hasil penentuan panjang gelombang maksimum yang diperoleh. Sebagai kontrol digunakan larutan DPPH. Nilai IC 50 dihitung masing-masing dengan menggunakan rumus persamaan regresi dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Analisis Data Data yang diperoleh berupa nilai absorbansi dari ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C yang didapat dari pengukuran serapan radikal

5 DPPH (2,2-Diphenyl-1-Picrylhydrazyl) menggunakan spektrofotometer UV-VIS tereduksi pada panjang gelombang maksimum 518 nm, kemudian dihitung persentase aktivitas antioksidannya dengan rumus : % aktivitas antioksidan = absorbansi kontrol absorbansi sampel absorbansi kontrol x 100% Setelah didapatkan persentase aktivitas antioksidan dari masing-masing konsentrasi, dilanjutkan dengan perhitungan secara regresi linier (x,y) untuk mendapatkan nilai IC 50, dimana x sebagai konsentrasi (ppm) dan y sebagai persentasi aktivitas antioksidan. Nilai IC 50 menunjukkan konsentrasi yang dapat meredam radikal DPPH sebanyak 50%. IC 50 ekstrak etanol daun rumput teki dan vitamin C diperoleh dengan rumus: Y = BX + A Nilai IC 50 didapatkan dari nilai x setelah mengganti y dengan 50. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil determinasi tanaman rumput teki Cyperus rotundus L. adalah sebagai berikut : 1b-2b-3b-4a-5b..20. Familia Cyperaceae 1a-2b-3a..3. Genus Cyperus. Spesies Cyperus rotundus L. Berdasarkan hasil determinasi dapat diperoleh kepastian bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Metode pembuatan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) menggunakan metode maserasi menggunakan etanol 70 %. Hasil ekstrak kental daun rumput teki diperoleh sebanyak 11,2 gram dengan perhitungan rendemen sebanyak 11,2 % yang berarti kandungan zat aktif yang tersari cukup bagus karena memenuhi standar minimum yaitu lebih dari 10 %. Ekstrak kental daun rumput teki yang diperoleh berwarna kuning tua dan berbau khas. Hasil pengujian kualitatif senyawa flavonoid menunjukkan daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) mengandung senyawa flavonoid yang ditunjukkan dengan perubahan warna dari kuning kehijauan menjadi warna kuning karena penambahan ammonia encer dan H 2 SO 4 pekat. Pengujian aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) diawali dengan penentuan panjang gelombang maksimum DPPH pada rentang ƛ 495-530 nm. Hasil yang diperoleh yaitu DPPH 0,4 mm dalam etanol p.a memiliki panjang gelombang maksimum sebesar 518 nm dengan absorbansi sebesar

6 0,795. Langkah selanjutnya yaitu penentuan operating time. Berdasarkan hasil penentuan operating time diperoleh bahwa pengujian antioksidan akan sangat baik jika dilakukan inkubasi pada suhu 37 0 C selama 10 menit. Inkubasi selama 10 menit menunjukkan bahwa sampel yang mengandung antioksidan telah optimum dalam meredam radikal bebas DPPH. Hal ini ditunjukkan dengan nilai absorbansi yang stabil. Tabel hasil pengujian aktivitas antioksidan vitamin C dan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) pada berbagai konsentrasi Replikasi % aktivitas antioksidan Konsentrasi vitamin C (ppm) Konsentrasi ekstrak R.teki (ppm) 2 4 8 250 500 750 1 4,030 20,000 36,980 51,824 70,818 80,252 2 3,020 19,370 37,230 50,314 70,566 86,918 3 3,900 22,520 38,110 52,075 68,931 80,881 4 2,770 24,470 42,260 51,570 74,717 73,836 5 5,280 19,870 29,310 51,321 71,824 83,522 Ratarata±SD 3,80 ± 0,990 21,246 ± 2,178 36,778± 4,686 51,421 ± 0,680 68,855 ± 3,896 81,082 ± 4,828 IC 50 (ppm) 10,25 198,36 Dari tabel diatas dapat diketahui hubungan antara konsentrasi dengan persen aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C, dimana semakin besar konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C yang ditambahkan dalam pengujian, maka persen penangkapan radikal DPPH semakin besar pula. Konsentrasi vitamin C yang digunakan dalam pengujian antioksidan lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Hal ini dikarenakan vitamin C merupakan senyawa yang telah terbukti sebagai antioksidan kuat sehingga dengan konsentrasi yang kecil saja telah dapat menunjukkan persentase penghambatan radikal DPPH. Dalam penelitian ini diperoleh hasil persentase aktivitas antioksidan vitamin C pada berbagai konsentrasi lebih kecil dibandingkan dengan persentase aktivitas antioksidan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) pada berbagai konsentrasi. Namun daya antioksidan vitamin C lebih besar dibandingkan dengan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.), karena dengan konsentrasi yang kecil saja telah mampu menunjukkan persentase penghambatan

7 radikal DPPH. Besarnya konsentrasi yang dapat menghambat 50 % (IC 50 ) radikal DPPH oleh ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dan vitamin C dapat dilihat pada tabel diatas, dimana nilai IC 50 vitamin C sebesar 10,25 ppm sedangkan nilai IC 50 ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) sebesar 198,36 ppm. Nilai IC 50 berbanding terbalik dengan daya antioksidan. Semakin besar nilai IC 50 maka daya antioksidannya semakin kecil begitupun sebaliknya, sehingga dapat disimpulkan bahwa vitamin C mempunyai daya antioksidan yang lebih besar dibanding ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.). Secara spesifik suatu senyawa dikatakan sebagai antioksidan sangat kuat jika nilai IC 50 kurang dari 50 ppm, kuat untuk IC 50 bernilai 50-100 ppm, sedang jika IC 50 bernilai 100-150 ppm, rendah jika IC 50 bernilai 151-200 ppm, dan sangat rendah jika IC 50 bernilai >200 ppm. Vitamin C memiliki daya antioksidan yang kuat sedangkan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas antioksidan yang rendah. Hal ini dikarenakan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) hanya memiliki satu jenis senyawa yang berkhasiat sebagai antioksidan yaitu senyawa quersetin, sehingga ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) tidak memiliki potensi antioksidan yang kuat seperti vitamin C. Selain itu juga, vitamin C merupakan senyawa murni yang memiliki potensi kuat sebagai antioksidan, sedangkan ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) masih merupakan campuran dari beberapa macam senyawa seperti kaempferol dan catechin yang mungkin dapat mengganggu dalam proses pengujian aktivitas antioksidan. Kesimpulan 1. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang sangat rendah dengan nilai IC 50 sebesar 198,36 ppm. 2. Ekstrak etanol daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) tidak memiliki daya aktivitas antioksidan yang sebanding dengan vitamin C. Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai isolasi quersetin dan senyawa lain yang terkandung dalam daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) yang dapat berpotensi sebagai antioksidan. 2. Perlu dilakukan penelitian mengenai aktivitas antioksidan dari daun rumput teki (Cyperus rotundus L.) dengan berbagai metode baik secara in vitro maupun in vivo.

8 UCAPAN TERIMA KASIH 1. Kepada Drs. Jatmiko Susilo, Apt., M.Kes., selaku ketua Program Studi Farmasi STIKES Ngudi Waluyo. 2. Seluruh staff dan dosen program studi farmasi STIKES Ngudi Waluyo Ungaran yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. DAFTAR PUSTAKA 1. Pasaribu, G., Setyawati T., 2011, Aktivitas Antioksidan dan Toksisitas Ekstrak Etanol Kulit Kayu Raru (Cotylelobium SP), J: Penelitian Hasil Hutan, 29 (4), 322-330. 2. Lumbessy, M., Abidjulu, J., dan Paendong J.J.E., 2013, Uji Total Flavonoid Pada Beberapa Tanaman Obat Tradisonal Di Desa Waitina Kecamatan Mangoli Timur Kabupaten Kepulauan Sula Provinsi Maluku Utara, J:MIPA, 2 (1), 50-55. 3. Khrisna, S., Renu, S., 2012, Isolation and Identification Of Flavonoids From Cyperus Rotundus Linn ( In Vivo and In Vitro), J: Drug Delivery & Therapeutics, 3 (2), 109-113. 4. Anief, M., 2000, Ilmu Meracik Obat, Cetakan ke sembilan, 169, Gadjah Mada UI Press, Yogyakarta. 5. Markham, K.R., 1988, Cara Mengidentifikasi Flavonoid, Oleh Padmawinata, K., 10, 15, Penerbit ITB, Bandung.

9