BAB I PENDAHULUAN. Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari

dokumen-dokumen yang mirip
repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. Gorengan adalah produk makanan yang diolah dengan cara menggoreng

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Indonesia dikenal sebagai negara penghasil kopi terbesar di dunia setelah Brazil,

Ibnu Sina Biomedika Volume 1, No.1 (2017) 17

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teh merupakan salah satu minuman yang sangat populer di dunia.

STRUKTUR HISTOLOGI PANKREAS TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus L) YANG DIINDUKSI GLUKOSA SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE PER-ORAL

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis dan (7) Waktu dan Tempat Penelitian.

YANG TERKANDUNG DALAM SEDUHAN KOPI ROBUSTA

I. PENDAHULUAN. dalam family Rubiaceae dan genus Coffea. Kopi merupakan bahan minuman tidak

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

BAB 1 PENDAHULUAN. Infertilitas adalah ketidakmampuan pasangan suami istri dengan kehidupan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. jumlah banyak akan menimbulkan stres oksidatif yang dapat merusak sel yang pada

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan dasar yang sama dengan telepon tetap kabel, namun dapat

I PENDAHULUAN. Pemikiran, (6) Hipotesis Penelitian, dan (7) Tempat dan Waktu Penelitian.

UKDW BAB I PENDAHULUAN

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perkembangan bahan restorasi juga semakin meningkat. Bahan restorasi warna

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara dengan konsumsi rokok keempat di dunia setelah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bahan pewarna saat ini memang sudah tidak bisa dipisahkan dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lemak oleh manusia, akhir-akhir ini tidak dapat dikendalikan. Hal ini bisa

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan nyamuk. Dampak dari kondisi tersebut adalah tingginya prevalensi

BAB I PENDAHULUAN. air putih yang bersih, jernih dan steril sebagai minuman utama untuk dikonsumsi.

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sasaran utama toksikasi (Diaz, 2006). Hati merupakan organ

BAB I PENDAHULUAN. yang mengenainya. Terdapat tipe - tipe dari luka, diantaranya luka insisi, memar,

BAB I PENDAHULUAN. Udara yang dimaksud adalah udara bersih belum tercemar dan tidak

Makanan Gorengan Pembawa Kanker?

PENGARUH PEMBERIAN KOMBUCHA TEA PER-ORAL TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L.) TUA SKRIPSI

BAB 6 PEMBAHASAN. tahun, usia termuda 18 tahun dan tertua 68 tahun. Hasil ini sesuai dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. KHS terjadi di negara berkembang. Karsinoma hepatoseluler merupakan

BAB I PENDAHULUAN. banyak digunakan karena bahan ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. ekstraksi biji tanaman kopi. Kopi merupakan minuman psikostimulant yang akan

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Konsumsi alkohol telah menjadi bagian dari peradaban manusia selama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit perlemakan hati non alkohol atau non alcoholic fatty liver

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran kortikosteroid mulai dikenal sekitar tahun 1950, dan preparat

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatur perbaikan Deoxyribonucleic Acid (DNA) sehingga

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Buah Pinang (Areca catechu) adalah semacam tumbuhan palem

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hiperglikemia akibat gangguan sekresi insulin, aksi insulin, atau keduanya.

BAB I PENDAHULUAN. Secara global, prevalensi penderita diabetes melitus di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. limfoid, dan sel neuroendocrine. Dari beberapa sel-sel tersebut dapat berubah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rokok adalah gulungan tembakau yang dibungkus dengan kertas. a. Perokok aktif adalah orang yang memang sudah merokok.

BAB I PENDAHULUAN. Berbagai usaha dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Misalnya

1 Universitas Kristen Maranatha

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L)

II. TINJAUAN PUSTAKA. penting dalam masalah budidaya kopi di berbagai Negara hanya beberapa

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat bervariasi dan begitu populer di kalangan masyarakat. Kafein

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kopi merupakan minuman yang tidak mengandung alkohol. Selain sebagai obat dalam budaya pengobatan tradisional Arab

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit kardiovaskular saat ini merupakan penyebab utama kematian di

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan. Mencapai Derajat Sarjana S-1. Diajukan Oleh : DHYNA MUTIARASARI PAWESTRI J

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masing-masing sebesar ton dan hektar. Selama lima

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN. imunologi sel. Sel hati (hepatosit) mempunyai kemampuan regenerasi yang cepat,

1 Universitas Kristen Maranatha

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. fungsi fonetik, mastikasi, dan estetik (Jubhari, 2007). Hal tersebut dapat

I. PENDAHULUAN. Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. empat terbesar dari jumlah penderita DM dengan prevalensi 8,6% dari

I. PENDAHULUAN. Dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun-daun yang muda untuk kemudian

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan, termasuk di bidang kedokteran, salah satunya adalah ilmu Anti Aging

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Global status report on alcohol and health 2014 (WHO, 2014),

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya anti nyamuk digunakan sebagai salah satu upaya untuk mengatasi

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN UKDW. Kafein adalah kristal putih, alkaloid pahit, dengan rumus kimia C 8 H 10 N 4 O 2

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemukan didunia. Tumor ini sangat prevalen didaerah tertentu

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai hal yang menyusahkan, bahkan membahayakan jiwa. Namun di era

KADAR GLUKOSA DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG TERBEBANI KOLESTEROL SETELAH PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Warna merupakan salah satu sifat yang penting dari makanan, di samping juga

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan manusia sangat padat dan beraneka ragam. Manusia menjalani

BAB I PENDAHULUAN I.A. LATAR BELAKANG MASALAH. Infeksi virus hepatitis B (VHB) merupakan salah. satu masalah kesehatan utama dengan tingkat morbiditas

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pilihan bagi masyarakat moderen karena lebih praktis dan bergengsi.

I. PENDAHULUAN. Tuberkulosis merupakan infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium

InfoDATIN SITUASI PENYAKIT KANKER. 4 Februari-Hari Kanker Sedunia PUSAT DATA DAN INFORMASI KEMENTERIAN KESEHATAN RI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman kopi. merupakan tanaman unggulan yang sudah dikembangkan dan juga menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karsinoma sel hati merupakan tumor ganas hati primer yang berasal dari hepatosit, demikian pula dengan karsinoma fibrolamelar dan hepatoblastoma. Seluruh tumor ganas hati yang pernah didiagnosis, 85% merupakan karsinoma sel hati, 15% adalah jenis lainnya (Unggul, 2014). Kasus karsinoma sel hati di dunia berada di negara berkembang seperti Asia Timur, Asia Tenggara, dan Afrika Tengah (Sub-Sahara), yang diketahui sebagai wilayah dengan prevalensi tinggi hepatitis virus. Sirosis Hati merupakan faktor risiko utama karsinoma sel hati di dunia dan melatarbelakangi lebih dari 80% kasus karsinoma sel hati. Setiap tahun 3-5% dari pasien sirosis hati akan menderita karsinoma sel hati, dan karsinoma sel hati merupakan penyebab utama kematian pada sirosis hati (Nurdjanah, 2014). Kopi merupakan salah satu minuman yang digemari masyarakat dunia sejak berabad-abad silam. Kecanduan terhadap kopi sudah mendunia sejak abad ke-8 Masehi. Kopi merupakan salah satu komoditas minuman yang akrab di berbagai lapisan (Cahyono, 2011). Data statistik dari International Coffee Organization pada tahun 2000-2013, menyatakan bahwa konsumsi kopi meningkat 3-4% setiap tahunnya. Di Indonesia kopi yang paling sering dikonsumsi antara lain kopi arabika dan kopi robusta sedangkan yang paling banyak dibudidayakan di Indonesia adalah kopi robusta (Rahardjo, 2012). 1

2 Kandungan terbesar kopi sebagai antioksidan adalah asam klorogenat. Asam klorogenat termasuk antioksidan golongan phenol yang memiliki peranan penting dalam makanan (Lestari, 2009). Pengolahan kopi yang paling populer adalah proses roasted, selama roasting biji-biji dipanaskan hingga suhu 200-240 C selama 10-15 menit tergantung derajat roasting yang diminta, hal ini membuat perubahan pada komposisi kimia dan aktivitas biologi kopi. Proses roasting mengakibatkan banyak senyawa poliphenol yang rusak, diantara senyawa poliphenol itu adalah asam klorogenat (Ridwansyah, 2013). Kandungan Asam klorogenat 4,5-11,1% dari berat kopi sebelum roasted, dalam pertengahan proses roasted kandungan asam klorogenat menurun sebesar 30%, dan setelah selesai berkurang sebesar 70% (Kreicbergs, 2011). Proses roasting membentuk senyawa lain yaitu acrylamide. Acrylamide digolongkan sebagai senyawa karsinogenik yang dapat memicu kanker. Proses roasting memiliki pengaruh paling signifikan terhadap tingkat acrylamide dalam kopi alami. Acrylamide biasanya ditemukan pada makanan yang mengandung karbohidrat yang diproses menggunakan suhu tinggi di atas 150ºC. Konsentrasi acrylamide dalam cangkir 6mg kopi per 250 ml adalah 0,32-1,46 μg/30ml (Mark, 2012). Penelitian yang ada tidak memberikan bukti bahwa mengkonsumsi kopi dapat menaikkan faktor risiko kanker terutama karsinoma sel hati, yang pernah dibuktikan adalah penelitian tentang pengaruh alkohol, rokok dan kopi terhadap peningkatan resiko kanker, bahkan ditemukan juga adanya kemungkinan efek

3 perlindungan antara kopi pada beberapa tipe kanker. Penelitian terdahulu menyebutkan bahwa Cafestol dan kahweol, dua zat yang dikandung kopi merupakan zat yang secara spesifik memberi perlindungan dengan aktivitas antikarsinogenik (Holzhaeusera, 2010). Kontroversi ini membuat kopi menarik untuk diteliti. Kopi dengan manfaat antioksidan yang tinggi dalam proses pengolahan roasted menyebabkan antioksidan seperti asam klorogenat mengalami penurunan sebanyak 70%, dan membentuk senyawa acrylamide. Penulis juga tertarik meniliti tentang hepar sebagai organ metabolisme awal kopi untuk mengetahui gambaran histologi setelah mendapat pengaruh antioksidan dan acrylamide yang terkandung dalam roasted kopi robusta. 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana pengaruh acrylamide yang terkandung dalam seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. Robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar)? 1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh pemberian acrylamide yang terkandung dalam seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. Robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar strain wistard (Rattus norvegicus strain wistar) jantan. 1.3.2 Tujuan Khusus

4 1. Mengetahui besarnya pengaruh acrylamide yang terkandung dalam seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar gambaran sel hepatosit normal, tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 2. Mengetahui hubungan antara dosis seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. Robusta) dengan perubahan morfologi sel hepatosit hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Manfaat Akademik Dapat digunakan sebagai salah satu dasar penelitian lebih lanjut terutama tentang bahaya dan manfaat seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 1.4.2 Manfaat Klinis 1. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh acrylamide yang terkandung dalam seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 2. Memberikan informasi ilmiah tentang pengaruh acrylamide terkandung dalam seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. robusta) dapat sebagai pencetus penyakit Non-Communicable Disease yaitu karsinoma sel hati. 1.4.3 Manfaat Masyarakat

5 1. Memberikan informasi kepada masyarakat dan dapat menambah ilmu pengetahuan tentang bahaya dan manfaat seduhan kopi robusta (Coffea canephora var. robusta) terhadap perubahan morfologi sel hepatosit hepar pada tikus putih jantan (Rattus norvegicus strain wistar). 2. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa kebiasaan minum kopi dapat meningkatkan resiko penyakit karsinoma sel hati.