KATA PENGANTAR. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG

dokumen-dokumen yang mirip
G U B E R N U R L A M P U N G

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan karunia Nya

NO URUT JUMLAH RUMAH TANGGA JUMLAH KEPALA KELUARGA

G U B E R N U R L A M P U N G

BUPATI POLEWALI MANDAR

KATA PENGANTAR. Jakarta, April 2013 Plt. Direktur Pelaporan dan Statistik, Darlis Darwis, SE,MM

ANALISA PENDATAAN KELUARGA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. 2010) dan laju pertumbuhan penduduk antara tahun sebesar 1,49% yang

BAB I PENDAHULUAN. angka kelahiran adalah melalui program keluarga berencana nasional. Program KB

BAB I PENDAHULUAN. Masalah utama yang sedang dihadapi negara-negara yang sedang berkembang termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Umpan Balik Hasil Pelaksanaan Program KKB Kota Tegal Tahun 2015

ANALISIS DAN EVALUASI PENGENDALIAN LAPANGAN BULAN DESEMBER 2015

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi. Kontrasepsi

BAB 1 PENDAHULUAN. serta India, hal ini telah dipraktekkan sejak berabad-abad yang lalu, tetapi waktu itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN KB VASEKTOMI TERHADAP PENGETAHUAN SUAMI DI DESA SOCOKANGSI KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG BARAT NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

Tata cara pelaksanaan pendataan dan pemetaan Keluarga MELALUI POSDAYA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 15 TAHUN 2004 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BAB I PENDAHULUAN. mulai dari penyediaan fasilitas pendidikan, kesehatan, lapangan kerja, dan

BAB I PENDAHULUAN. Menurut WHO (World Health Organization) Keluarga Berencana adalah

HASIL PENDATAAN KELUARGA DI PROVINSI MALUKU UTARA TAHUN 2012

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang. Keluarga berencana telah menjadi salah satu sejarah keberhasilan pada

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan. Realita yang ada saat ini masih banyak masyarakat yang belum bisa

BAB I PENDAHULUAN. Keluarga Berencana (KB). Progam KB yang baru didalam paradigma ini

SALINAN NOMOR TENTANG. dan. Menimbang. Dasar : 1. Negara. Provinsi. Bangkaa. Indonesia Tahun Belitung (Lembaran 4268); Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. miliar jiwa. Cina menempati urutan pertama dengan jumlah populasi 1,357 miliar

URUSAN WAJIB KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA

BAB 1 PENDAHULUAN. dan peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan,

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATEN BANYUWANGI

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KELUARGA BERENCANA DAN KELUARGA SEJAHTERA DI KABUPATENBANYUWANGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Program keluarga berencana merupakan salah satu program pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. setinggi-tingginya. Derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. tidak disertai peningkatan kualitas hidupnya. Laporan BKKBN (2008)

PERATURAN BUPATI KABUPATEN KARANGANYAR NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan yang dihadapi Indonesia adalah jumlah penduduk yang besar

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan di bidang keluarga berencana (KB) yang telah dilaksanakan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1970, kemudian dikukuhkan dan diatur di dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Masalah utama yang dihadapi Indonesia adalah di bidang kependudukan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. oleh tiga faktor utama yaitu: kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Ledakan penduduk merupakan masalah yang belum terselesaikan sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia karena masih dijumpainya penduduk yang sangat miskin, yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemerintah Indonesia telah mencanangkan berbagai progam untuk

BAB I PENDAHULUAN. Kota Bandar Lampung merupakan Ibu Kota Provinsi Lampung. Kota Bandar

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Februari 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab mendasar dari timbulnya berbagai masalah. Mulai dari

BAB I PENDAHULUAN. terbesar di dunia (Cina, India, dan Amerika Serikat) dengan. 35 tahun (Hartanto, 2004).

Tata Cara Pelaksanaan Pendataan & Pemetaan Keluarga melalui Posdaya. Oleh : Ir. Mintartio M.Si Ir. Yannefri Bachtiar, M.Si

KONSEP KELUARGA SEJAHTERA. OLEH Ns.HENNY PERMATASARI, M.Kep. Sp. Kom

MATRIK LAPORAN MINI SURVEI PEMANTAUAN PUS PROVINSI BENGKULU TAHUN 2009

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Maret 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Narasi Radalgram Data s.d Maret P a g e

BAB 1 PENDAHULUAN. Tingginya angka kelahiran di Indonesia masih menjadi masalah utama dalam

PROPOSAL KAMPUNG KB/KKB NUSA INDAH DESA GALANGGANG KECAMATAN BATUJAJAR KAB BANDUNG BARAT

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 mencapai 231,4 juta

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RENCANA KERJA BP3AKB (Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dan KB) KECAMATAN PANIMBANG TAHUN 2016

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 92

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu Negara berkembang dengan berbagai. masalah. Masalah utama yang dihadapi di Indonesia adalah dibidang

ANALISIS DAN PENILAIAN MULTI INDIKATOR PROGRAM KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL SEMESTER II TAHUN 2013

TINJAUAN HASIL SURVAI INDIKATOR KINERJA RPJMN 2015 BKKBN PROVINSI JAMBI

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan telah, sedang dan akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjadi BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) dengan. variabel yang mempengaruhi fertilitas (Wiknjosastro, 2009).

BAB 1 PENDAHULUAN. (bkkbn.go.id 20 Agustus 2016 di akses jam WIB). besar pada jumlah penduduk dunia secara keseluruhan. Padahal, jumlah penduduk

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Januari 2013 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pada saat ini Keluarga Berencana (KB) telah dikenal hampir di

BAB I PENDAHULUAN. kependudukan salah satunya adalah keluarga berencana. Visi program

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Biro Pelayanan Statistik (BPS) kependudukan, Ju mlah penduduk

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. besar dan berkualitas serta dikelola dengan baik, akan menjadi aset yang besar dan

GUBERNUR KALIMANTAN TI1\1lJR

BAB I PENDAHULUAN. adalah pengendalian tingkat kelahiran dan usaha penurunan tingkat

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Desember 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Mei 2012 Kabid ADPIN, Minarti, SE NIP Page 1

LAPORAN HASIL PRAKTEK LAPANGAN PELATIHAN REFRESHING PLKB TENTANG : UPAYA PENINGKATKAN KESERTAAN KB MOW DI KELURAHAN PEMATANG GUBERNUR

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 40 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN KELUARGA BERENCANA DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan. Sejak 2004, program keluarga berencana (KB) dinilai berjalan

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperaatan. Disusun oleh : SUNARSIH J.

BAB I PENDAHULUAN. utama yang dihadapi Indonesia. Dinamika laju pertumbuhan penduduk di

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN. 248,8 juta jiwa dengan pertambahan penduduk 1,49%. Lajunya tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

BAB I PENDAHULUAN. penduduk yang tinggi. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah penduduk laki-laki

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM KKBPK SEMESTER I-TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN. terhadap bayi premature (lahir muda) makin dapat diselamatkan dari kematian,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan pada umur kurang 15 tahun dan kehamilan pada umur remaja. Berencana merupakan upaya untuk mengatur jarak kelahiran anak

RESUME UMPAN BALIK PELKON dan DALLAP 2014 PERWAKILAN BKKBN PROVINSI RIAU

pemakaian untuk suatu cara kontrasepsi adalah sebesar 61,4% dan 11% diantaranya adalah pemakai MKJP, yakni IUD (4,2 %), implant (2,8%), Medis

KEGIATAN STRATEGIS BIDANG DALDUK

KATA PENGANTAR. Palembang, 15 Agustus 2012 Kabid Advokasi, Penggerakan dan Informasi, Minarti, SE NIP

BAB 1 PENDAHULUAN. petugas membantu dalam memilih dan memutuskan jenis kontrasepsi yang akan

BAB I PENDAHULUAN. hanya pemerintah, masyarakat juga diperlukan partisipasinya dalam

BAB I PENDAHULUAN. adanya permasalahan kependudukan, karena Indonesia merupakan negara

BAB I PENDAHULUAN. (International Conference on Population and Development) tanggal 5 sampai

ANALISIS DAN EVALUASI HASIL PELAKSANAAN PROGRAM KEPENDUDUKAN & KB NASIONAL PROVINSI KALIMANTAN TIMUR SAMPAI DENGAN BULAN DESEMBER

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak

Transkripsi:

KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur Kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan hidayah-nya Laporan Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang dapat diselesaikan, adapun sebagai dasar pelaksanaan Kegiatan Pendataan Keluarga ini sesuai dengan Instruksi Bupati Pandeglang Nomor : 4 Tahun 2013 tanggal 19 Juni 2013, tentang Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang. Pengumpulan data dan informasi program KB dilaksanakan mulai dari tanggal 01 Juli sampai dengan 30 September 2013, Petugas pengumpul data adalah PLKB/PKB bersama-sama Institusi Masyarakat Pedesaan (Kader, Pos KB Desa dan Sub Pos KB), dengan tekhnis Pendataan dilaksanakan melalui kunjungan dari rumah ke rumah keluarga diseluruh wilayah Kabupaten Pandeglang dan mewawancarai keluarga yang dituangkan dalam format R/I/KS/07. Laporan hasil Pendataan Keluarga ini kiranya dapat dijadikan salah satu bahan evaluasi dan penyusunan operasional Program KB dan Keluarga Sejahtera termasuk Program Pembangunan lainnya di Kabupaten Pandeglang dan Provinsi Banten. Dengan selesainya Pendataan Keluarga ini kami menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya proses pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2013, semoga mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amiin. Pandeglang, 29 November 2013 KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG Dra. Hj. TATI SUWAGIHARTI, MM Pembina Utama Muda NIP. 19610905 198703 2 005

D A F T A R I S I KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang... 1 B. Dasar... 2 C. Tujuan... 2 D. Ruang Lingkup... 2 E. Batasan dan Pengertian... 4 BAB II TAHAPAN KEGIATAN A. Persiapan... 6 B. Pelaksanaan... 6 C. Pelaporan... 6 BAB III CAKUPAN HASIL PENDATAAN A. Cakupan Wilayah... 7 B. Cakupan Aspek Demografi... 7 C. Cakupan Aspek Keluarga Berencana... 10 D. Cakupan Aspek Tahapan Keluarga Sejahtera... 11 E. Permasalahan... 12 BAB IV PENUTUP... 13 Lampiran-lampiran : - Instruksi Bupati Pandeglang Tentang Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2012 - Rek.Kab.R/I/KS/07 - Rek.Kab.R/I/Kel.Pra.s-KS.I/07 - Rek.Kec.R/I/KS/07

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program Keluarga Berencana yang dicanangkan sejak Tahun 1970 telah dikukuhkan dan diatur dalam Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera yang kemudian direvisi dengan Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan Pembangunan Keluarga bahwa Visi dan Misi Program KB semakin luas, terarah dan terfokus pada upaya pemantapan peningkatan kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan : 1. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) 2. Pengaturan Kelahiran/Kehamilan 3. Pembinaan Ketahanan Keluarga 4. Peningkatan Kesejahteraan Keluarga, untuk mewujudkan Keluarga Kecil, Bahagia dan Sejahtera. Sedangkan sebagai salah satu upaya pelaksanaan SIDUGA dalam menunjang penyediaan data dan informasi terhadap pengelolaan Program KB (terutama yang berkaitan dengan data potensi, proses kegiatan dan hasil kegiatan pelayanan KB) yaitu dengan melakukan kegiatan Pencatatan dan Pelaporan yang meliputi : a) Sub sistem Pencatatan dan Pelaporan Pelayanan kontrasepsi b) Sub sistem Pencatatan dan Pelaporan Pengendalian Lapangan c) Sub sistem Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga Pencatatan dan Pelaporan Pendataan Keluarga adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, data KB, data Tahapan Keluarga Sejahtera dan data Individu, yang hasilnya digunakan untuk keperluan operasional Program KB Nasional dalam rangka perencanaan Keluarga dan Pemberdayaan Keluarga.

B. Dasar a. Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga b. Perpres No.62 Tahun 2010 tentang Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional c. Instruksi Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Nomor : 191/HK-011/D2/2000 tentang Pencatatan dan Pelaporan Program Keluarga Berencana Nasional d. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 10 Tahun 2003 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 26 Tahun 2001 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang e. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 11 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Pandeglang f. Keputusan Bupati Pandeglang Nomor 15 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang g. Instruksi Bupati Pandeglang Nomor 4 Tahun 2013 tanggal 19 Juni 2013 tentang Pelaksanaan Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang h. Juknis Pendataan Keluarga Tahun 2007. C. Tujuan a. Diperolehnya data dan informasi yang akurat tentang data Demografi, Keluarga Berencana dan Tahapan Keluarga Sejahtera di Kabupaten Pandeglang b. Terevaluasinya dampak operasional Program KB dan Keluarga Sejahtera serta tersusunnya Program Kegiatan Tahun 2013 yang bersumber dari Data Base Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 khususnya di Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana serta Instansi sektoral lainnya yang membutuhkan di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Pandeglang D. Ruang Lingkup a. Jangkauan Pendataan Keluarga dilaksanakan diseluruh wilayah Kabupaten Pandeglang, yang meliputi cakupan data di : - 35 Kecamatan - 339 Desa/Kelurahan - 2.065 RW dan 6.302 RT

b. Sasaran Seluruh Keluarga yang berdomisili tetap di wilayah Kabupaten Pandeglang, materi data yang digali dan dikumpulkan adalah mencakup 3 (tiga) aspek data yaitu Demografi, Keluarga Berencana dan Tahapan Keluarga. 1. Aspek Demografi terdiri dari variable : - Jumlah Kepala Keluarga - Kepala Keluarga menurut Jenis Kelamin, status Perkawinan, Status Pendidikan - Jumlah Jiwa dalam Keluarga, dirinci dengan Jenis Kelamin dan Kelompok Umur - Jumlah WUS (Wanita Usia Subur) 2. Aspek Keluarga Berencana, terdiri dari variable : - PUS (Pasangan Usia Subur) - Peserta KB Aktif - Tempat memperoleh Pelayanan Kontrasepsi (Pemerintah dan Swasta) - Peserta KB Implant yang dicabut Tahun ini - PUS yang bukan peserta KB (Hamil dan Tidak hamil) 3. Aspek Tahapan Keluarga, terdiri dari : - Agama - Keluarga Berencana - Pangan - Tabungan - Sandang - Interaksi Dalam Keluarga - Papan - Interaksi dalam Lingkungan - Kesehatan - Informasi - Pendidikan - Peranan Dalam Masyarakat

E. Batasan dan Pengertian Dalam pelaksanaan Pendataan Keluarga ini dipergunakan batasan/pengertian terhadap beberapa istilah sebagai berikut : 1. Pendataan Keluarga Adalah kegiatan pengumpulan data primer tentang data Demografi, Keluarga Berencana, Tahapan Keluarga dan administrasi Kependudukan secara serentak dalam kurun waktu tiga bulan (Juli sampai dengan September) setiap tahun melalui kunjungan dari rumah ke rumah oleh petugas pendata. 2. Keluarga Adalah unit terkecil dalam Mayarakat yang terdiri dari Suami/ayah, Istri/ibu dan anaknya; Suami dan Istri ; Ayah dan Anaknya ; Ibu dan Anaknya (Pasal 1, ayat 10, UU No.10/92). Secara Implicit dalam batasan ini, yang dimaksud anak adalah anak yang belum menikah. 3. Wanita Usia Subur (WUS) Adalah wanita yang berumur 15-49 tahun, baik yang berstatus kawin maupun yang belum menikah atau janda. 4. Pasangan Usia Subur (PUS) Adalah pasangan suami istri yang istrinya berusia antara 15-49 tahun atau kurang dari 15 tahun dan lebih dari 5o tahun tapi sudah/masih haid (datang bulan). 5. Peserta Keluarga Berencana Adalah pasangan usia subur yang pada saat pendataan sedang memakai atau menggunakan salah satu alat/cara kontrasepsi modern. Kedalam pengerrtian ini termasuk cara-cara kontrasepsi tradisional, seperti pijat, urut, jamu dan juga tidak termasuk cara-cara KB alamiah seperti pantang berkala, senggama terputus dan sebaginya. 6. Sarana Kesehatan Adalah sarana kesehatan seperti Rumah Sakit, Puskesmas, Balai Pengobatan Apotik, Posyandu, Poliklinik, Bidan Desa dan sebagainya. 7. Luas Lantai 8 M2 Adalah keseluruhan luas lantai rumah, baik tingkat bawah, termasuk bagian dapur, kamar, paviliun, garasi dan gudang dibagi dengan jumlah penghuni rumah. 8. Keluarga Pra Sejahtera (Pra-S) Adalah keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasarnya (Basic Neeeds) secara minimal, seperti kebutuhan akan pengajaran agama, pangan, sandang, papan dan kesehatan.

9. Keluarga Sejahtera Tahap I (KS-I) Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara minimal, tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan social psikologisnya (Sosio Psychological Needs), seperti kebutuhan akan pendidikan, Keluarga Berencana, interaksi dalam keluarga, interaksi dalam lingkungan, tempat tinggal dan transportasi. 10. Keluarga Sejahtera Tahap II (KS-II) Adalah keluarga yang disamping telah dapat memenuhi kebutuhan dasarnya, juga telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan social psikologisnya, akan tetapi belum dapat memenuhi seluruh kebutuhan perkembangannya (Developmental Needs) seperti kebutuhan untuk menabung dan memperoleh informasi. 11. Keluarga Sejahtera Tahap III (KS-III) Adalah keluarga yang telah dapat memenuhi seluruh kebutuhan dasar, kebutuhan social psikologis dan kebutuhan pengembangannya, namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) yang maksimal terhadap masyarakat, seperti secara teratur (waktu tertentu memberikan sumbangan dalam bentuk material dan keuangan untuk kepentingan social kemasyarakatan juga berperan serta secara aktif dengan menjadi pengurus lembaga kemasyarakatan atau yayasanyayasan social, keagamaan, kesenian, olah raga, pendidikan dan sebagainya. 12. Keluarga Tahap III Plus (KS-III +) Yaitu keluarga-keluarga yang telah memenuhi seluruh kebutuhannya, baik yang bersifat dasar, social psikologis maupun yang bersifat pengembangan serta telah dapat pula memberikan sumbangan yang nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.

BAB II TAHAPAN KEGIATAN Kegiatan Pendataan Keluarga dan Pemutakhiran Data Keluarga Tahun 2013 di kabupaten Pandeglang, dilaksanakan melalui tahapan sebagai berikut : A. Persiapan 1. Menginventarisir Kebutuhan Jumlah Tenaga Pendata Sarana (Form Register Pendataan keluarga R/I/KS/07) 2. Orientasi Pelaksanaan Pendataan Keluarga Petugas Pendata 3. Sosialisasi Pendataan Keluarga Tahun 2013 (Pembahasan Pengisian Form R/I/KS) 4. Melakukan Koordinasi dan Kerjasama dengan Instansi/Organisasi terkait 5. Menyusun dan Menetapkan pola Operasional Pendataan Keluarga dengan mengacu kepada Instruksi Bupati Pandeglang Nomor 4 tanggal 19 Juni 2013 di Kabupaten Pandeglang dan Juknis Pendataan Keluarga. B. Pelaksanaan 1. Pendataan Keluarga dilaksanakan oleh petugas pendata yang telah ditunjuk dengan cara kunjungan dari rumah ke rumah Keluarga di tiap-tiap RT 2. Petugas Pendata melakukan wawancara langsung dengan keluarga yang dikunjungi tidak ada di tempat, dilakukan kunjungan ulang sehingga data yang diperlukan sesuai/bersumber dari keluarga yang bersangkutan. C. Pelaporan 1. Petugas Pendata melaporkan Hasil Pendataan keluarga (R/I/KS/07) Tahun 2013 pada Sub PPKBD 2. Sub PPKBD merekap R/I/KS Hasil Pendataan keluarga Tahun 2013 kedalam Rek.RW.R/I/KS/07 dan melaporkan kepada PPKBD pada tanggal 14 Oktober 2013 3. PPKBD bersama-sama PLKB/PKB merekap Rek.RW.R/I/KS/07 Hasil Pendataan keluarga tahun 2013 kedalam Rek.Des.R/I/KS/07 dan melaporkan kepada PPLKB di tingkat Kecamatan pada tanggal 21 Oktober 2013 4. PPLKB merekap Rek.Des.R/I/KS/07 Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 kedalam Rek.Kec.R/I/KS/07 dan melaporkan kepada Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana kabupaten Pandeglang pada tanggal 28 Oktober 2013, dengan tembusan kepada Camat setempat. 5. Badan Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kabupaten Pandeglang merekap Rek.Kab.R/I/KS/07 Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 dan melaporkan kepada Bupati Pandeglang dengan tembusan kepada Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Banten.

BAB III CAKUPAN HASIL PENDATAAN KELUARGA KABUPATEN PANDEGLANG A. Cakupan Wilayah Pendataan keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang dilaksanakan diseluruh wilayah Kabupaten Pandeglang NO WILAYAH ADA DIDATA % 1. Kecamatan 35 35 100,00 2. Desa/Kelurahan 339 339 100,00 3. RW/Dusun 2.065 2.065 100,00 4. RT 6.302 6.302 100,00 B. Cakupan Aspek Demografi a. Keluarga 1) Jumlah Kepala Keluarga sebanyak 311.794

2) Jumlah Kepala Keluarga menurut Jenis Kelamin, Status Perkawinan dan Status Pendidikan, sebagai berikut : NO U R A I A N J U M L A H % 1. Jenis Kelamin : a. Laki-laki b. Perempuan c. Jumlah (a+b) 2. Status Perkawinan : a. Kawin b. Janda/Duda c. Jumlah (a+b) 3. Status Pendidikan : a. Tidak Tamat SD b. Tamat SD-SLTP c. Tamat SLTA d. Tamat AK/PT e. Jumlah 275.877 35.917 311.794 268.127 37.008 305.135 57.212 178.115 54.472 15.336 305.135 88,43 11,57 100,00 87,87 12,13 100,00 18,75 58,37 17,85 5,03 100,00 3) Jumlah Kepala Keluarga yang mendapatkan Kredit Mikro NO U R A I A N J U M L A H % 1. Keluarga yang Mendapatkan Kredit Mikro 25.035 8,20 2. Keluarga yang Tidak Mendapatkan Kredit Mikro 280.100 91,80 JUMLAH 305.135 100,00

4) Jumlah Jiwa dalam Keluarga NO U R A I A N J U M L A H % 1. Jenis Kelamin Jiwa dalam Keluarga : a. Laki-laki b. Perempuan c. Jumlah (a+b) 2. Kelompok Umur Jiwa dalam Keluarga : a. Dibawah 1 tahun b. 1 - < 5 tahun c. 5-6 tahun d. 7 15 tahun e. 16 21 tahun f. 22 59 tahun g. 60 tahun keatas h. Jumlah (a+b) 603.822 581.414 1.185.236 24.617 85.257 51.019 249.977 166.737 542.712 64.917 1.185.236 50,95 49,05 100,00 2,08 7,19 4,30 21,09 14,07 45,79 5,48 100,00 5) Usia Jiwa 7-15 tahun yang sekolah dan tidak sekolah : NO JENIS KELAMIN SEKOLAH % TIDAK SEKOLAH % JUMLAH 1. 2. Laki-laki 117.674 52,19 13.065 54,57 130.739 Perempuan 108.259 47,81 10.979 45,43 119.238 JUMLAH 225.933 100,00 24.044 100,00 249.977 6) Wanita Usia Subur (WUS) sebanyak 317.964 atau 54,69 % dari Jumlah Jiwa Perempuan sebanyak 581.414 Jiwa

C. Cakupan Aspek Keluarga Berencana a. Pasangan Usia Subur (PUS) sebanyak 227.870 Pasangan NO UMUR PUS J U M L A H % 1. 2. 3. < 20 tahun 20 29 tahun > 30 tahun 13.908 87.766 126.196 6,10 38,52 55,38 JUMLAH 227.870 100,00 b. Peserta KB Dari total PUS 227.870 telah menjadi peserta KB sebanyak 151.261 atau 66,38 % (PA/PUS), tempat Pelayanan Pemerintah sebanyak 124.299 atau 82,18 % dari total Peserta KB Aktif dan Swasta 26.962 atau 17,82 % dari total PA, dengan Mix Kontrasepsi sebagai berikut : TEMPAT PELAYANAN NO MIX KONTRASEPSI TOTAL PA % PEMERINTAH % SWASTA % 1. IUD 8.753 5,79 8.024 6,46 729 2,70 2. MOP 2.075 1,37 2.071 1,67 4 0,02 3. MOW 2.243 1,48 2.164 1,74 79 0,29 4. IMPLANT 18.132 11,99 18.087 14,55 45 0,17 JUMLAH MJP 31.203 20,63 30.346 24,42 857 3,18 5. SUNTIK 85.519 56,54 66.521 53,52 18.998 70,46 6. PIL 32.084 21,21 25.015 20,12 7.069 26,22 7. KONDOM 2.455 1,62 2.417 1,94 38 0,14 JUMLAH NON MJP 120.058 79,37 93.953 75,58 26.105 96,82 TOTAL 151.261 100,00 124.299 100,00 26.962 100,00

c. PUS bukan Peserta KB NO U R A I A N J U M L A H % 1. HAMIL 9.160 11,96 2. TIDAK HAMIL : a. Ingin Anak Segera (IAS) b. Ingin Anak Ditunda (IAT) c. Tidak Ingin Anak Lagi (TIAL) 16.073 21.951 29.425 20,98 28,65 38,41 JUMLAH 76.609 100,00 D. Cakupan Aspek Tahapan Keluarga Sejahtera Dari cakupan Keluarga yang terdata (303.731 Keluarga) dapat digolongkan kedalam tahapan keluarga sebagai berikut : NO TAHAPAN KELUARGA JUMLAH % 1. Keluarga Pra Sejahtera 87.159 28,56 2. KS I 87.203 28,58 3. KS II 69.056 22,63 4. KS III 47.901 15,70 5. KS III Plus 13.816 4,53 JUMLAH 305.135 100,00

E. Permasalahan Berdasarkan hasil evaluasi dari mulai persiapan sampai dengan pelaksanaan dan pelaporan terdapat beberapa permasalahan, anatara lain : 1. Persiapan a. Sehubungan dengan dukungan yang terbatas, Posko Pendataan Keluarga tidak semua tingkatan wilayah disiapkan b. Sosialisasi tekhnis Pendataan Keluarga dilakukan secara berjenjang dan hanya di tingkat Kabupaten sedangkan di tingkat Kecamatan dan Desa belum dapat dilakukan hal ini karena keterbatasannya anggaran, serta masih terdapat persepsi yang berbeda tentang cara dan tekhnis pengisian Register R/I/KS/07 terutama devinisi keluarga itu sendiri c. Aktivitas Institusi Masyarakat dalam Program KB menurun, akibatnya petugas pendatapun terbatas d. Koordinasi lintas sectoral kurang maksimal 2. Pelaksanaan a. Waktu Pelaksanaan Pendataan keluarga di tingkat Desa tidak serempak b. Masih ada keluarga yang tidak bisa ditemui, karena tidak ada di tempat pada saat kunjungan rumah/masih bekerja c. Karena orang tuanya tidak ada ditempat, masih ada yang memberikan informasi data mikro keluarga oleh anggota keluarga/anaknya, sehingga ada beberapa hal yang kurang jelas mengenai informasi yang disampaikan d. Dukungan anggaran terbatas e. Adanya pergantian PPKBD/Sub PPKBD/Petugas Pendata dilapangan sehingga dirasakan perlu adanya sosialisasi pendataan Tk. lapangan 3. Pelaporan a. Blanko R/I/KS/07 sebagai alat pengumpul data keluarga masih berbentuk lembaran sehingga data hasil pendataan mudah tercecer b. Rekap Laporan Hasil Pendataan Keluarga mulai dari tingkat RT sampai tingkat Desa masih lambat, sehingga laporan ke tingkat atas tidak tepat waktu.

BAB IV P E N U T U P Data dan informasi Hasil Pendataan Keluarga utamanya dimanfaatkan untuk operasional Program KB Nasional misalnya untuk perencanaan keluarga dan Pemberdayaan Keluarga serta pengembangan Program Kependudukan yaitu untuk mengendalikan kualitas serta mengarahkan mobilitas penduduk serta untuk segmentasi sasaran operasional sector pembangunan lainnya secara sectoral untuk saat ini dan pada masa yang akan datang, oleh karenanya secara terus menerus perlu diupayakan suatu pembinaan system Pencatatan dan Pelaporan Program KB Nasional, khususnya sub System Pencatatan Pelaporan Pendataan keluarga disetiap tingkatan wilayah dan lini lapangan, sehingga data dan informasi yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas data yang diharapkan oleh semua pihak. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan Pendataan Keluarga telah dilaksanakan baik dilakukan oleh tingkat Kabupaten, Kecamatan dan Desa sehingga Hasil Pendataan Keluarga kualitasnya dapat meningkat. Upaya sosialisasi Hasil Pendataan keluarga beserta makna dan implikasinya disetiap tingkatan wilayah, masih perlu terus ditingkatkan sehingga semua pihak dapat memahami kekuatan sekaligus keterbatasannya. Dengan demikian pemanfaatan dan penggunaan data dapat lebih proporsional sesuai dengan maksud dan tujuan. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Rekapitulasi Hasil Pendataan Pendataan Keluarga masih banyak kekurangan, karena itu kritik dan saran untuk penyempurnaan sangat kami harapkan, semoga dapat bermanfaat dan dapat menambah referensi data dan informasi Hasil Pendataan Keluarga Tahun 2013 di Kabupaten Pandeglang. KEPALA BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN, PERLINDUNGAN ANAK DAN KELUARGA BERENCANA KABUPATEN PANDEGLANG Dra. Hj. TATI SUWAGIHARTI, MM Pembina Utama Muda NIP. 19610905 198703 2 005