BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER

dokumen-dokumen yang mirip
APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

Universitas Sumatera Utara

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. beralamat di Jalan Prepedan Raya No 54, Kalideres, Jakarta Barat.

Bab 2. Tinjauan Pustaka

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

BAB III TEORI PENUNJANG

System Application and Product (SAP) in Data Processing

ABSTRACT. Universitas Kristen Maranatha


I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

Enterprise Management Information Systems

ALTIUS ERP. Oleh : I Ketut Widhi Adnyana

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E*/**

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Persaingan yang semakin ketat dalam dunia bisnis dan perkembangan

PROPOSAL PENAWARAN PEMBUATAN SYSTEM KOMPUTERISASI. Oleh Mardi Waluyo Software Engineer

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan lingkup bisnis yang semakin meluas menuntut setiap

DAFTAR ISI TUGAS AKHIR...

BAB I PENDAHULUAN. sempurna karena adanya kebutuhan project baru yang belum pasti, sehingga layout

BAB 1 PENDAHULUAN. sering disebut dengan e-commerce (Electronic Commerce). E-Commerce

ARTIKEL KERJA PRAKTEK RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENCATATAN PENJUALAN PADA CAFE WARUNK KOPI NOSTALGILA MENGGUNAKAN PHP DAN MYSQL

SISTEM INFORMASI PENJUALAN ONLINE SEPATU PADA TOKO STARS SHOP MEDAN


Keywords ; supply chain management system, distribution system, manajemen mata rantai suplai, tracking items, mata rantai distribusi.

PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN APLIKASI ORDER TRACKING UNTUK BAGIAN PURCHASING BERBASIS WEB PADA PT.ABC

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

APLIKASI MANAJEMEN PERKANTORAN E */**

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu paradigma baru bagi perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berbeda dengan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

serta Implementasi Single Sign On pada Enterprise Resource Planning (ERP)

Cronos ERP - Warehouse Management System

EVALUASI IMPLEMENTASI SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) BERBASIS ORACLE PADA MODUL ORDER MANAGEMENT (STUDI KASUS : PT.

RANCANGAN SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI PT. MTE BERBASIS SISTEM ENTERPRISE RESOURCE PLANNING MENGGUNAKAN SOFTWARE ODOO

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

53 Gambar 4. 1 Proses Bisnis sistem yang sedang berjalan Keterangan: 1. Peminjam wajib menyerahkan kwitansi atau bukti transaksi. 2. Staff admin memer

BAB II LANDASAN TEORI. Basis Data Terdistribusi didefinisikan sebagai sebuah collection of multiple,

IMPLEMENTASI SISTEM ERP BERBASIS SAP BUSINESS ONE PADA PT. HFD

BAB 1 PENDAHULUAN. yang penting bagi suatu perusahaan. Dengan adanya teknologi informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat penting bagi perusahaan di bidang apapun. Dengan memiliki serta

BAB 3 DESKRIPSI UMUM

Sistem Informasi Akuntansi I. Modul ke: 13Feb. Pengantar ERP (Enterprise Resource Planning) Fakultas. Afrizon, SE, M.Si, Ak. Program Studi Akuntansi

Puspita Ayu Kartika 1, Nia Ambarsari 2, R. Wahyu Wicaksono 3

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. manajemen, sumber daya manusia, piranti lunak (software), dan piranti keras. dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI).

ABSTRAK. Kata Kunci: Sistem Informasi, Penjualan, Mobile, Android, HTML 5. Universitas Kristen Maranatha

TRANSACTION PROCESSING

BAB 3 DESKRIPSI UMUM SISTEM. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Non-Productive Time Rig ini

ANALISIS IMPLEMENTASI ERP

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. di PT. POS INDONESIA khususnya pada layanan POS Express sudah

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pick List. Lampiran 1 Tampilan Pick List

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini dilakukan di supply chain division tvone. TvOne

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. Perusahaan ini bergerak di bidang pendistribusian produk Healthcaare berupa

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

BAB 1 PENDAHULUAN. sebuah perusahaan kini telah menjadi sebuah tuntutan. Penerapan Teknologi

Prosedur Menjalankan Program

3.2.4 Data Flow Diagram Level DFD Level 1 Penjualan. Gambar 3.8 DFD Level 1 Penjualan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Buku Panduan GDMS untuk Vendor

Sistem IT Inventory Tempat Penimbunan Berikat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi mempunyai peran penting dihampir semua aspek

INVENTORY CONTROL SYSTEM

RANCANGAN IMPLEMENTASI ENTERPRISE RESOURCE PLANNING (ERP) PT WORLD YAMATEX SPINNING MILLS BANDUNG MENGGUNAKAN OPENBRAVO *

Enterprise Resource Planning (ERP)

Nama : - Kartika Rahel - Mayke - Rinaras - Radhika Frisdela

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Bab IV Hasil Kerja Praktek Dan Analisis

BAB IV PERANCANGAN. 4.1 Proses Bisnis Pengadaan Barang

SERVICE LEVEL AGREEMENT (SLA) LAYANAN TEKNOLOGI INFORMASI

TIN409 - Enterprise Resources Planning Materi #3 Ganjil 2014/2015. TIN409 - Enterprise Resources Planning

LAMPIRAN WAWANCARA. Produk yang diproduksi dan dijual kepada pelanggan PT. Lucky Print Abadi. adalah kain bercorak. Kain dijual dalam ukuran yard.

BAB 4 HASIL EVALUASI IMPLEMENTASI SAP. 4.1 Analisis Kesesuaian Sistem dengan Kebutuhan Perusahaan

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Sistem Informasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

PERANCANGAN KEMBALI SISTEM INFORMASI KEBUTUHAN MATERIAL PADA DEPARTEMEN PROJECT CONSTRUCTION DI PT PRASETIA DWIDHARMA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB IV EVALUASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PADA PT. BERNOFARM

3. TANGGUNG-JAWAB UTAMA / TUGAS POKOK (PRINCIPAL ACCOUNTABILITIES)

Sekolah Tinggi Manajemen Bandung LOGISTICS MANAGEMENT

PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

DAFTAR ISI. repository.unisba.ac.id

BAB IV DESKRIPSI GLOBAL PERANGKAT LUNAK. dimana akan dapat digunakan secara online oleh pihak-pihak berkepentingan.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Prosedur Pencatatan Persediaan di PT. Phoenix Bumiputera

2 digudang juga harus tetap terpantau terus menerus. Untuk itu diperlukan sebuah sistem yang dapat memanajemen atau merencanakan keluar masuknya baran

BAB I PENDAHULUAN. dan keahliannya serta tuntutan akan penggunaaan teknologi di segala bidang akan

Pengantar Sistem Produksi Lanjut. BY Mohammad Okki Hardian Reedit Nurjannah

BAB IV Sistem Pengadaan Barang yang Sedang Berjalan di Logistic Section pada PT RCTI

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KUSTOMISASI DAN PENERAPAN SOFTWARE OPEN-ERP

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

ABSTRAK. Kata Kunci: Web-Based, Software,Hardware, COBIT, Service Desk. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan perbaikan dibagi menjadi 4 kategori yaitu :

SISTEM INFORMASI CREATED BY:

BAB V ANALISA DATA. M. Arif Rahmadi. Kajian penerapan..., FT UI., 2008.

ABSTRAK. Kata Kunci : E-commerce, Website Penjualan buku, Customer, dan Error Handling. iii. Universitas Kristen Maranatha

Analisa Proses dan Perencanaan Bisnis

Perancangan Basis Data

Transkripsi:

BAB IV GLOBAL PURCHASE ORDER 4.1 Arsitektur Bisnis Arsitektur Bisnis pada aplikasi Global Purchase Order (GPO) ini digambarkan melalui beberapa komponen yang tercantum pada bab ini dan bab sebelumnya yaitu Proses Bisnis, Struktur Organisasi dan Cross Functional Flow. Dari bab sebelumnya terlihat bahwa perusahaan XYZ terfokus kepada production process yang mengutamakan on time delivery dan quality assurance. Dalam hal ini teridentifikasi bahwa proses-proses bisnis utama penunjang perusahaan adalah proses-proses dimana informasi yang akurat berkenaan dengan produk yang akan dibuat, harus dapat diterima dengan baik oleh Factory Business Partner sehingga proses produksi dapat berjalan dengan cepat dan lancar sesuai dengan waktu yang ditargetkan dan menghasilkan produk yang baik sesuai spesifikasi. Informasi yang diterima oleh Factory BP pada saat Perusahaan XYZ melakukan order terhadap produk baru yang akan dibuat, tertera secara lengkap di dalam Purchase Order (PO) yang dikirimkan ke Factory BP. PO inilah yang merupakan informasi utama yang harus diterima oleh Factory agar mereka dapat mulai melakukan proses produksi terhadap produk sepatu Perusahaan XYZ. Pada gambar 4.1 ditunjukkan bahwa pada sisi WHQ terdapat aplikasi Purchase Order untuk menangani order management systems. Order Entry person di WHQ dapat melakukan create, manage dan query PO Information pada systems ini. Manufacturing Operation Assistant di Liaison Office dapat melakukan general monitoring terhadap PO status dan update GAC (Goods At Consolidator) melalui Enterprise Portal. Dimana Enterprise Portal ini merupakan interface dari GPO 28

29 Systems yang merupakan integration systems dari Purchase Order Systems dan Business Warehouse. Dengan merancang suatu portal yang bersifat enterprise sebagai integration systems, maka rancangan systems ini bersifat adaptive dan fleksibel untuk dikembangkan dan di integrasikan dengan database systems atau functional systems baru yang dibutuhkan oleh bisnis dikemudian hari. Gambar 4.1 Cross Functional Flowchart PO Process Melalui GPO, semua order process berjalan secara online, Factory dapat langsung me-review dan me-retrieve PO dari Perusahaan XYZ melalui Enterprise Portal. Update juga dapat dilakukan oleh factory bila memang diperlukan. Factoy juga dapat melakukan ASN (Advance Shipping Notification) ke pihak Freight Forwarder melalui Portal ini. Dan pihak Freight Forwader juga langsung dapat meng-update ASN information untuk keperluan Perusahaan XYZ.

30 4.2 Arsitektur Aplikasi Dalam penjelasan sebelumnya sesungguhnya telah dijelaskan bahwa GPO adalah integrasi dari beberapa aplikasi/modul yang mendukung proses bisnis utama manufaktur. Aplikasi-aplikasi atau modul-modul tersebut antara lain adalah: PO Service, Labeling, DPO (Delivery Product Order), Production Order Planning, dan Business Warehouse. Karena sifatnya yang terintegrasi dengan semua modul yang dibutuhkan dalam bisnis proses manufaktur, maka layananlayanan atau service-service yang ada dalam GPO systems ini juga bisa diakses oleh Business Partner yaitu Factory, Material Vendor, ataupun Logistic Service Provider. Factory Business Partner dapat mengakses langsung layanan PO Service dengan login melalui Enterprise Portal. Didalam PO Service ini dirancang bahwa Factory Business Partner dapat melihat detail PO Information untuk produk yang akan diproduksi di pabrik yang bersangkutan termasuk informasi GAC date (Goods At Consolidator) dan waktu delivery-nya. Factory BP juga dapat melakukan acceptance PO proses langsung pada systems untuk setiap PO yang diterima, dan juga dapat melakukan update terhadap status produksi yang sedang berjalan atau biasa disebut sebagai Work in Process. Diharapkan tidak ada proses manual lagi dalam GPO systems, baik dari sisi Perusahaan XYZ ataupun Business Partner-nya. Begitu pula halnya dengan proses labeling, yang semula dilakukan secara manual dengan cara mengirimkan data text melalui email dan di import ke dalam computer labeling. Melalui systems yang dibangun ini, semua informasi label dapat langsung diambil dari GPO dan dilakukan proses pencetakan langsung ke mesin-mesin label yang telah ditentukan. Informasi label inipun dapat diakses oleh Logistic Service Provider melalui Enterprise Portal untuk kepentingan shipping information.

31 4.3 Arsitektur Teknologi Seperti telah diutarakan sebelumnya bahwa layanan-layanan yang dibangun pada perencanaan infrastruktur di Perusahaan XYZ adalah layanan yang mendukung bisnis utama yaitu proses produksi atau manufaktur. Dengan adanya pemakaian informasi dan data yang sama secara bersama dengan pihak Business Partner, maka semua layanan dibangun dengan prinsip arsitektur yaitu reusable. Dimana satu layanan dapat dipergunakan bersama dengan user yang berbeda atau layanan tersebut merupakan penggabungan dari beberapa DBMS sehingga pemakaian tidak hanya terbatas pada satu kelompok pengguna. Gambar 4.2 Arsitektur GPO

32 Gambar 4.2 memperlihatkan Arsitektur GPO secara keseluruhan yang didalamnya termasuk juga digambarkan layanan-layanan reusable yang dibangun. Layanan-layanan pada systems tersebut ditandai dengan kotak-kotak berwarna merah. Terlihat disitu bahwa ada 5 layanan utama yang dibangun yaitu PO Service, Labeling Service, DPO Service, Reporting Service dan Production Order Service. Masing-masing layanan tersebut dihasilkan dari beberapa Database yang ada di dalam GPO systems, seperti database Purchase Order, Business Warehouse Database dan lainnya. Dan Kelima layanan tersebut dapat dipakai bersama-sama oleh users Perusahaan XYZ dan users Business Partner melalui 2 application server yaitu Order Management Server dan Production Planning Server.