BAB I PENDAHULUAN. oleh Belanda.Wilayah LabuhanBatu sangat menarik bagi Belanda karna kawasan ini letaknya

dokumen-dokumen yang mirip
Revolusi Fisik atau periode Perang mempertahankan Kemerdekaan. Periode perang

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Labuhan Batu merupakan salah satu Kabupaten terluas di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Pada masa kejayaan melayu di Sumatra Timur, Kesultanan Kotapinang

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN LABUHAN BATU UTARA. Sejarah dan Profil Kabupaten Labuhan Batu Utara

BAB I PENDAHULUAN. kontrak perkebunan Deli yang didatangkan pada akhir abad ke-19.

BAB 2 GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS

BAB I PENDAHULUAN. menjadi satu kesatuan yang utuh dan sekaligus unik.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Kota Tanjung Balai adalah salah satu kota di provinsi Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kota Labuhan Deli berada di pesisir Sumatera Timur dimana letaknya

BAB I PENDAHULUAN. 18, yaitu pada tahun 1750 berpusat di kota dalam. Setelah Raja Kahar wafat

BAB I PENDAHULUAN. menyebar dari Sabang sampai Merauke. Termasuk daerah Sumatera Utara yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Peninggalan sejarah merupakan warisan budaya masa lalu yang

BAB IV GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN ha, terletak pada kordinat 101'21 BT. Batas Kabupaten Rokanbb

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan kesultanan. Umumnya jabatan ini diduduki oleh orang orang

BAB I PENDAHULUAN. dari beberapa suku bangsa yang berasal dari propinsi, yaitu Fukien dan Kwantung

I. PENDAHULUAN. Bangsa Barat datang ke Indonesia khususnya di Bengkulu sesungguhnya adalah

BAB IV GAMBARAN UMUM KABUPATEN ROKAN HILIR. Rokan Hilir adalah sebuah kabupaten di Provinsi Riau

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bagi kelangsungan warga-warga masyarakat yang berada di

BAB I PENDAHULUAN. Deli. Bandar merupakan sebutan dari masyarakat suku Melayu Deli yang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan taraf hidup masyarakatnya agar menjadi manusia seutuhnya yang

MASA KOLONIAL EROPA DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Suku Banjar termasuk suku bangsa di negeri ini, selain memiliki kesamaan

PERATURAN DAERAH KOTA PEKANBARU NOMOR 08 TAHUN 2005 TENTANG PENETAPAN HARI JADI PEKANBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PEKANBARU,

PERATURAN DAERAH KOTA TANJUNGPINANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG HARI JADI KOTA OTONOM TANJUNGPINANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. menjadi dominan adalah Suku Dayak bukit sebagai penduduk asli kesamaan itu

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA KONSTRUKSI PADA UPT PSDA KUALUH BARUMUN DINAS PSDA PROVINSI SUMATERA UTARA TA 2012

BAB I PENDAHULUAN. Kisaran terbagi menjadi dua kecamatan yaitu Kecamatan Kisaran Timur dan

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

Batam Dalam Data

BAB V KESIMPULAN. Di dalam aktivitas pelayaran dan perniagaan internasional Nusantara

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1991 TENTANG PEMBENTUKAN KOTA ADMINISTRATIF RANTAU PRAPAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk

BAB II GAMBARAN UMUM KANTOR RESOR IMIGRASI POLONIA. Indonesia dan kota terbesar di Pulau Sumatera. Kota Medan pada awalnya merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Tidak terlepas dari struktur perekonomian Indonesia yang merupakan Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perdagangan adalah ibukota Kecamatan Bandar 1. di Selat Malaka, tepatnya di Kuala Tanjung Kabupaten Batu Bara.

BAB I PENDAHULUAN. Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah,

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem kekuasaan yang diterapkan di Indonesia sebelum adanya pengaruh

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Barusjahe adalah sebuah kecamatan yang berada di Kabupaten Karo,

LatarBELAKANG. kebutuhan akan transportasi laut. Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya. Masalah. Potensi

BAB II DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. Kabupaten Labuhanbatu dengan Ibukota Rantauprapat merupakan salah satu

1. PENDAHULUAN. lain, seperti misalnya pengaruh kebudayaan Tionghoaterhadap kebudayaan Indonesia.Etnis

BAB I PENDAHULUAN. kerajaan Aceh. Ia menjadi anak beru dari Sibayak Kota Buluh di Tanah Karo.

KAJIAN PELESTARIAN KAWASAN BENTENG KUTO BESAK PALEMBANG SEBAGAI ASET WISATA TUGAS AKHIR. Oleh : SABRINA SABILA L2D

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ROKAN HILIR NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN KECAMATAN PEKAITAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HILIR,

BAB I PENDAHULUAN. dalam sekelompok masyarakat. Masyarakat terbentuk oleh

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BINTAN

GAMBARAN UMUM SUKU BANJAR

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemekaran wilayah merupakan suatu proses pemecahan wilayah, dari

SEJARAH BERDIRINYA PEMERINTAHAN KABUPATEN LABUHANBATU SEBELUM ZAMAN PENJAJAHAN BELANDA.

BAB I PENDAHULUAN. tinjauan ini dilakukan.tapanuli Utara,yang dikenal sebagai Afdeeling

BAB IV BUDAYA DAN ALAM PIKIR MASA PENGARUH KEBUDAYAAN ISLAM DAN BARAT

BAB II KEHIDUPAN MASYARAKAT DI DESA TANJUNG LEIDONG SEBELUM 1970

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

KAJIAN DAMPAK PENGEMBANGAN WILAYAH PESISIR KOTA TEGAL TERHADAP ADANYA KERUSAKAN LINGKUNGAN (Studi Kasus Kecamatan Tegal Barat) T U G A S A K H I R

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

BAB I PENDAHULUAN. dengan sebutan Tembakau Deli, yang ditanam di wilayah Sumatera Timur.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sumatera Timur adalah wilayah yang ada di Pulau Sumatera. Kawasan ini

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

BAB I PENDAHULUAN. yang berkembang pada abad ke-19 untuk menamakan wilayah di sekitar pantai timur Pulau

BAB I PENDAHULUAN. tentang dirinya sendiri. Semua usaha yang tidak menentu untuk mencari identitas-identitas

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.

BAB II TINJAUAN UMUM

BAB 8 KERAJAAN NEGERI-NEGERI MELAYU. 1. Kerajaan Melayu Tua terdiri daripada kerajaan : (ms 122) a. b. c.

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki banyak suku bangsa

BAB II GEOGRAFI DAN MASYARAKAT. Bengkalis di sebelah Tenggara, dan Selat Malaka di bagian Timur Laut. 14 Luas

KEKAYAAN ALAM PEKAN BARU DAN DUMAI UTUK INDONESIA

ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR

I. PENDAHULUAN. Palembang muncul sebagai Kesultanan Palembang sekitar pada tahun 1659 dan

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial yang dibahas dalam studi ini terjadi di Semenanjung

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Mega Destatriyana, 2015 Batavia baru di Weltevreden Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Deli Serdang adalah sebuah Kabupaten di Provinsi Sumatera

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 46 TAHUN 2007 TENTANG KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS BATAM

BAB 5 : KEGEMILANGAN KESULTANAN MELAYU MELAKA

BAB III KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR

BAB II KONDISI KESULTANAN KOTA PINANG SEBELUM PROKLAMASI RI. Kesultanan Kota Pinang terletak di daerah Kabupaten Labuhan Batu Selatan

PENDAHULUAN. pertanian. Kenyataan yang terjadi bahwa sebagian besar penggunaan lahan di. menyangkut kesejahteraan bangsa (Dillon, 2004).

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) CABANG RANTAU PRAPAT. Sejarah kelistrikan di Sumatera Utara bukanlah hal baru. Jika listrik mulai

B. Peran Daerah dalam Kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia

PENDAHULUAN. dan juga nursery ground. Mangrove juga berfungsi sebagai tempat penampung

tempat pelatihan secara nyata. Dengan demikian, kegiatan yang dilakukan selain pelatihan penerapan teknologi FRP, sebagai bahan pembuatan kapal, juga

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal

LANGKAH DAN STRATEGI. Paparan Bupati Batu Bara. Pada Tanggal 08 Januari 2015 di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian R.

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah suatu jaringan yang secara fisik menghubungkan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dikenal dengan negara kepulaun, yang sering pula disebut negara maritim yang

BAB I PENDAHULUAN. berada di pusat pemerintahan Afdeling Asahan. Letaknya sangat diuntungkan karena

BAB 5. Buku Putih Sanitasi Kabupaten Labuhanbatu Utara, 2014

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah wilayah Kerajaan Siak ditaklukkan oleh Belanda maka wilayah Kerajaankerajaan yang ada di daerah Sumatera Timur seperti LabuhanBatu juga dapat ditaklukkan oleh Belanda.Wilayah LabuhanBatu sangat menarik bagi Belanda karna kawasan ini letaknya sangat strategis yakni dekat dengan semenanjung Malaka dan ramai dilintasi oleh kapal-kapal dagang dari Eropa. Sehingga memungkinkan bagi Belanda melakukan perdagangan melalui selat Malaka. Disamping itu kawasan ini jugamemiliki tanah yang subur sehingga menghasilkan kekayaan alam yang melimpah, Hasil bumi LabuhanBatu pada masa sebelum Belanda memasuki daerah ini antara lain : rotan,pinang,kopi-kopi dan hasil laut. Potensi alamiah inilah yang telah mendorong kalangan penguasa Belanda menanamkan modalnya di LabuhanBatu dan sekaligus menguasainya. Adapun daerah-daerah yang dikuasai belanda selain Labuhanbatu yakni kerajaankerjaan kecil seperti Asahan,Batu Bara,Kualuh, Kota Pinang,dan Bilah. Pada masa Perang Padri (1805-1825) Belanda telah menduduki daerah LabuhanBatu,Kedatangan mereka hanya sekedar memenuhi permintaan Sultan Mustafa (Sultan Kota Pinang) untuk membantu melawan Tuanku Tambusai.Sesuai dengan perjanjian Belanda dengan Siak,Maka pada tahun 1825 Belanda mulai meduduki wilayah LabuhanBatu Melalui sungai Barumun,Dibagian hulu kota Labuhan Bilik sekarang Belanda mendirikan suatu wilayah pendaratan. Pada saat Belanda menaklukkan Labuhan Batu banyakmendapat perlawanan keras dari Sultan Asahan.Ancaman Residen Netscher yang akan membinasakan Kerajan Asahan karna menentang Belanda,tidakdihiraukan sama sekali bahkan utusannya sendiri diperlakukan kasar 1 oleh Sultan Asahan. Untuk menaklukkan Asahan maka Belanda menyerang kerajaan tersebut.

Setelah Belanda berhasil menguasai wilayah Labuhan Batu, maka daerah-daerah lainnya di LabuhanBatupun mengalami ancaman penaklukan.kedatangan Belanda ke Labuhan Batu telah membawa dampak negatif. Sekitar tahun 1860-an terjadi perselisihan dan perpecahan antara Raja-raja di Labuhan Batu. Dengan demikian di Labuhan Batu yang pada Zaman pemerintahan Belanda dibagi menjadi 3 Onder Afdeeling seperti : 1. Onder Afdeeling Batu Bara ibukotanya Labuhan Ruku 2. Onder Afdeeling Asahan ibukotanya Tanjung Balai 3. Onder Afdeeling Labuhan Batu ibukotanya Labuhan Batu Belanda membagi tiap-tiap Kerajaan yang ada di Labuhan Batu dan dikepalai oleh seorang Districhoefd yang memerintah daerah seluas sekecamatan sekarang selain Labuhan Batu kerajaan Bilah juga takluk kepada Belanda, Kerajaan Labuhan Batu yang terdiri dari Banyak Kerajaan-kerajaan kecil juga takluk kepada Belanda seperti kerajaan : Kerajaan Rantau Prapat Kerajaan Siringo-ringo Kerajaan Janji Kerajaan Marbau Kerajaan Sipare-pare, dll Salah satu kerajaan yang ditaklukkan oleh Belanda adalah Kerajaan RantauPrapat. Kerajaan Rantau Prapat tidak terlepas dari cerita para Raja pada masa itu walau kerajaan ini kecil tetapi memili daya tarik sendri bagi Belanda.Sekitar Tahun 1870-an kawasan Rantau Prapat terkenal dengan kawasanpintu 10 yang pada masa itu yang sudah menjadi pusat pemerintahan Kerajaan Rantau Prapat yang dipimpin oleh seorang Raja Bernama Mangaraja Lela Setia Muda I, tetapi semenjak tahun 1902,sesudah Raja Rantau Prapat I mangkat dari

singasanah nya dan digantikan oleh anaknya Raja Putoro yang bergelar Mangaraja Lela Setia muda II,kondisi kawasan itu semakin ramai. Pada umumnya Rantau Prapat terkenal dengan tatanan Kota tua atau belasan jejeran ruko tua dikawasan jalan veteran atau jalan Martinus Lubis RantauPrapat.Yang merupakan awal bermulanya dikenal Kota Rantau Prapat adalah di Kampung Tempel.Ruko-ruko berasiktektur tua itu memiliki Histori tersendiri dalam Pembentukan Kota Rantau Prapat.kawasan pintu 10 itu dikenal dengan istilahsepuluh rumah toko(ruko) Selain sebagai pusat keramaian kawasan pintu 10 juga sebagai pusat perniagaan di Kerajaan Rantau Prapat Khususnya ketika tahun 50-an silam,dulunya kawasan pintu 10 diramaikan para pengunjung yang datang dari hulu dan hilir sungai bilah,rantauprapat.ketika itu modal Transportasi yang dominan adalah Sungai.Sarana transportasi juga berupa sampan.dahulu ke Rantau Prapat orang-orang pribumi dari hulu dan hilir naik perahu dan kapal tongkang.kapal-kapal tongkang dan perahu kayu berjajar di sepanjang daerah aliran sungai Bilah. Dikawasan pintu 10 juga merupakan salah satu tempatperdagangan atau pusat bisnis,disana segala produk di perdagangkan dan diperjual belikan dalam perniagaan.sebab tak jauh dari pintu terdapat pusat perdagangan,yang sekarang Masyarakat Rantau Prapat mengenal nya dengan sebutan Pasar Lama Rantau Prapat.Di pasar lama itu sendiri para pedagang dan pembeli masih menerapakan sistem perdagangan dengan memakai pola barter. Dan pada sekarang ini Pasar lama ini masih sangat terkenal dan ramai didatangi masyarakat Rantau Prapat, pasar lama ini adalah salah satu pasar tertua di Rantau Prapat,pasar lama ini adalah pembangunan nyata yang sampai sekarang ini masih dipergunakan untuk menjual berbagai barang sehari-hari masyarakat. Selain itu pembangunan Daerah Labuhan Batu merupakan bagian (Sub-sistem) yang tidak terpisahkan dari Pembangunan Nasional.Dalam Pelaksanaan pembangunan perkotaan di Labuhanbatu perhatian utama di arahkan kepada pengembangan Kota Rantau Prapat yang

mempunyai peranan penting dalam pengembangan daerah sesuai dengan kedudukan nya sebagai pusat pelayanan Pemerintah, pusat perdagangan dan jasa, pusat konsentrasi penduduk dan sebagai pusat pertumbungan sosial ekonomi bagi daerah-daerah sekitarnya Sejalan dengan itu, Tujuan pengembangan perkotaan di Rantau Prapat dimaksudkan agar kota dapat berperan sebagai pusat pelayanan bagi pembangunan wilayah sesuai dengan fungsinya menurut hirarki kota, seperti yang dipolakan dalam rangkaian regionalisasi pembangunan.menyadari betapa pentingnya mengetahui Bagaimana Rantau Prapat masa dulu hingga sekarang dan apa saja kemajuan atau Hambatan dalam membangun Kota Rantau Prapat yang menjadi salah satu kota dengan pembangunan yang lebih nyata seperti dibidang demokrasi politik, sosial budaya dan ekonomi. maka dengan itu Fokus penelitian pada Perkembangan Kota Rantau Prapat pasca Kemerdekaan (18 Agustus 1945-19 Agustus 1965) B. Identifikasi Masalah Berdasarkam uraian latar belakang di atas,maka masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. Sejarah singkat RantauPrapat 2. Bagaimana perkembangan Kota Rantau Prapat pasca kemerdekaan 3. Bagaimana perkembangan Kota Rantau Prapat setelah menjadi ibukota Kabupaten LabuhanBatu C. Pembatasan Masalah Luasnya permasalahan yang akan dikaji maka penulis membatasi permasalahn penelitian secara lingkup spasial (Ruang), penelitian ini hanya terbatas di Rantau Prapat.

D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang menjadi fokus kajian ini adalah sebagaimana disebutkan dibawah ini,yaitu: 1. Bagaimanakahsejarah singkat Kota Rantau Prapat? 2. Bagaimana Perkembangan Kota Rantau Prapat pasca kemerdekaan? 3. Bagaimana perkembangan Kota Rantau Prapatsetelah menjadi Ibukota Kabupaten Labuhan Batu? E. Tujuan Penelitan Adapun tujuan utama yang ingin dicapai dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejarah Singkat Rantau Prapat 2. Untuk mengetahui Perkembangan Kota Rantau Prapat pasca kemerdekaan 3. Untuk perkembangan Kota Rantau Prapat setelah menjadi Ibukota Kabupaten LabuhanBatu F. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang akan diperoleh dari pelaksanaan penelitian ini adalah sebagaimana yang dicantumkan dibawah ini,yaitu: 1. Memberikan informasi dan data-data kepada masyarakat luas tentang sejarah proses perkembangan RantauPrapat 2. Memberi informasi kepada pemerintah setempat tentang proses perkembangan Rantau Prapat untuk penetapan kerangka dalam membangun Rantau Prapat 3. Menjadi masukan bagi instansi terkait dalam khasanah desentralisasi 4. Acuan dalam penelitian selanjutnya dengan tema-tema yang relevan dengan kajian ini