Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

dokumen-dokumen yang mirip
1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK DAN WBBM

DIREKTORAT JENDERAL PERIMBANGAN KEUANGAN

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MELALUI PELAYANAN PUBLIK INSPEKTORAT JENDERAL 2016

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepoti

BUPATI LANDAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM) PADA DIREKTORAT JENDERAL

RENCANA KERJA PEMBAGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI KEMENTERIAN AGAMA KOTA DENPASAR

PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BAPPEDA KOTA BANDA ACEH

PERATURAN KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA /PERMEN-KP/2017 TENTANG

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK / WBBM DI UNIT KERJA BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KABUPATEN BANYUWANGI

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B MANUAL MUTU PENJAMINAN MUTU PENGADILAN

MENTERI DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 52 TAHUN 2014 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN KECAMATAN CICURUG KABUPATEN SUKABUMI NOMOR : 30 Tahun 2018

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

EVALUASI REFORMASI BIROKRASI INSTANSI PEMERINTAH

MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA NOMOR 20 TAHUN 2012

PENGADILAN NEGERI BANTUL KELAS I B

DINAS LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN TANAH BUMBU

KORUPSI WILAYAH BIROKRASI BERSIH

SKEMA ZONA INTEGRITAS WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

SOSIALISASI PEDOMAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 Ya, apabila Tim telah dibentuk di dalam Satker/Satfung A/B/C A 1. Y/T Ya 1

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS DINAS PENDIDIKAN KOTA MALANG TAHUN Disusun oleh: TIM PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) DI DINAS PENANAMAN

SOSIALISASI PERATURAN MENTERI PAN DAN RB NOMOR 20 TAHUN 2012

BIROKRASI INDONESIA. Panjang, Berbelit dan Mahal

lingkungan Kementerian/Lembaga dan Pemerintahan Daerah

DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL UMUM POLDA METRO JAYA

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI BESAR PENGEMBANGAN PENGUJIAN MUTU BENIH TANAMAN PANGAN DAN HORTIKULTURA TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : TAHUN : 2014

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : PENGADILAN AGAMA SOE TAHUN : 2017

PENGUATAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

2012, No1294.

LAPORAN EVALUASI RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

PETUNJUK PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI DI LINGKUNGAN POLRI

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM DINAS PERHUBUNGAN KOTA BANDA ACEH

MEMBANGUN ZONA INTEGRITAS PEGAWAI NEGERI SIPIL DALAM RANGKA MEWUJUDKAN WILAYAH BEBAS KORUPSI DAN MELAYANI

PENGUATAN AREA PENGAWASAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI. Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2012 TENTANG

PENGADILAN NEGERI BOGOR

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

CURICULUM VITAE. Lahir di Bojonegoro pada tanggal 18 Desember 1966 Menikah pada tanggal 24 Mei 2002, dikaruniai 1 Putri dan 2 Putra

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : POLDA NTB TAHUN : 2016

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

Panel 2 : Konsensus Panel Asesor Penetapan Nilai Pelaksanaan RB dan Rencana Aksi Tindak Lanjut

Menteri adalah Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM) POLRES METRO

REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BPKP TERNATE, 12 APRIL 2017

KEBIJAKAN PENGAWASAN DAN AKUNTABILITAS APARATUR

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SESUAI DENGAN SURAT MENPAN RB NOMOR : B/14/D.I.PANRB-UPRBN/12/2015 TANGGAL 22 DESEMBER 2015

LAPORAN PELAKSANAAN PENILAIAN MANDIRI PROGRAM REFORMASI BIROKRASI BAB I PENDAHULUAN

- 2 - Pasal 3. Pasal 5 Area sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Kepala Badan ini.

MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA

PERAN INSPEKTORAT UTAMA DALAM MENDUKUNG REFORMASI BIROKRASI

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI. Powerpoint Templates Page 1

SOSIALISASI PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS (ZI) MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH BIROKRASI BERSIH & MELAYANI (WBBM)

Pelaksanaan Evaluasi berpedoman pada Peraturan MenPAN RB 14/2014 ttg Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi Instansi Pemerintah

ZONA INTEGRITAS POLDA SUMSEL MENUJU WBK

EVALUASI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI BNN TAHUN Jakarta, Juli 2015

Pilihan Jawaban. Jawaban Nilai % Keterangan. Y/T Ya 1 A/B/C A 1 A/B/C/D A 1

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS APARATUR DALAM KERANGKA REFORMASI BIROKRASI

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

SURAT EDARAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

CONTOH. File manajemen Perubahan. File Sub Tim Kerja Zi TIM KERJA. Membentuk Tim Kerja Pembangunan ZI

LAPORAN PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

REFORMASI BIROKRASI PENGUATAN PENGAWASAN. Heru Suseno, Yudrika Putra, Nila Yantrisiana, Testianto Hanung F.P

DOKUMEN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS BALAI KARANTINA PERTANIAN KELAS I BANJARMASIN TAHUN Disusun oleh: TIM ZONA INTEGRITAS

LEMBAR KERJA EVALUASI REFORMASI BIROKRASI (INDEKS RB) INSTANSI : SETJEN WANTANNAS TAHUN : 2017

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN RI

ANGAN Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

PERATURAN MENPAN & RB NOMOR : 60 TAHUN 2012

- 9 - BAB II PENCAPAIAN DAN ISU STRATEGIS

2016, No Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 13); 4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 201

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU. wn.ayah BEBAS darl KORUPSI (WBl) &' WILAYAH BIROKRASIBERSIH MELAYANI (W88M) PENILAIAN R1SIKO DALAM PENERAPAN SPIP

BIDANG PENATAAN PERATURAN PERUNDANG- UNDANGAN

INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI PROGRAM PENUNTASAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS, WBK, DAN WBBM

LAPORAN MONITORING DAN EVALUASI SERTA TINDAK LANJUT RENCANA KERJA PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS KORUPSI (WBK) DAN WILAYAH

Dokumen Pendukung dan Catatan Tim Penilai Internal

Pendahuluan. Penguatan Pengawasan. Lemahnya Sistem Pengawasan. Perilaku koruptif ASN dan Pejabat Negara. Penyimpangan Birokrasi


LEMBAR KERJA EVALUASI (LKE) ZONA INTEGRITAS MENUJU WBK/WBBM KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM

REFORMASI BIROKRASI DI KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 1 Desember 2015

KERANGKA LOGIS PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI TINGKAT MAKRO

MENTERI KOORDINATOR BIDANG POLITIK, HUKUM, DAN KEAMANAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOORDINATOR

PEDOMAN PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS menuju WILAYAH BEBAS dari KORUPSI PADA K/L/PEMDA

LAPORAN PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2016

PROGRAM MIKRO REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI BNN Jakarta, 11 Februari 2016

Transkripsi:

Setyanta Nugraha Inspektur Utama Sekretariat Jenderal DPR RI

Menteri PAN dan RB, pelaksanaan proses pembangunan zona integritas harus dilaksanakan dengan perencanaan yang baik, karena di sini akan menentukan keberhasilan atau kegagalannya. Untuk itu diperlukan pembinaan oleh Unit Penggerak Integritas (UPI) yang secara exofficio dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) masing-masing K/L/Pemda. Setelah proses pembangunan ZI berlangsung dalam waktu yang cukup memadai, pimpinan instansi pemerintah yang sudah memperoleh opini minimal wajar dengan pengecualian (WDP) dari BPK melakukan identifikasi unit kerja yang dipandang berkinerja baik, dan dapat diusulkan menjadi unit kerja yang berpredikat WBK. Selanjutnya dapat diusulkan kepada Menteri PAN dan RB untuk dilakukan penilaian. Penilaian ini dilakukan oleh Tim Indenenden yang beranggotakan Kementerian PAN dan RB, KPK, ORI dan unsure terkait yang dianggap perlu. Ada dua indicator yang digunakan, yaitu indikator mutlak, dan indikator operasional. Indikator mutlak berupa minimum requirement harus dipenuhi, sebagai pre requisite untuk penilaian selanjutnya berdasarkan indicator operasional. Indikator mutlak meliputi nilai minimum indeks integritas berdasarkan penilaian KPK; dan indeks kepuasan masyarakat berdasarkan pedoman Kementerian PAN dan RB; jumlah maksimum keruigian negara yang belum diselesaikan berdasarkan penilaia BPK, maksimum temuan in-efektif, dan in-efisien berdasarkan penilaian APIP. Kemudian jumlah maksimum pegawai yang dijatuhi hukuman disiplin karena penyalahgunaan pengelolaan keuangan berdasarkan keputusan pejabat Pembina kepegawaian; jumlah atau pessentase pegawai yang menjadi tersangka korupsi berdasarkan keputusan pengadilan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap. Sedangkan indikator operasional, terdiri dari dua hal. Pertama, indikator utama pencegahan korupsi yang memiliki bobot penilaian 60 persen, dan kedua, indikator penunjang dengan bobot 40 persen. Di sini mencakup berbagai hal, antara lain tingkat kepatuhan menyampaikan LHKPN, nilai evaluasi AKIP, system perlindungan pelapor, kode etik, jumlah pengaduan masyarakat yang dapat diselesaikan dalam waktu satu tahun, promosi jabatan secara terbuka, e-procurement dan keterbukaan informasi publik. Untuk dapat ditetapkan sebagai unit kerja WBK oleh Menteri PAN dan RB, nilai dari kedua indikator tersebut harus lebih besar dari 75%. Penetapan bisa dicabut apabila di kemudian hari ditemukan hal-hal yang mengakibatkan tidak dipenuhinya lagi indikator penilaian, tegas Menteri. 2

1. Zona Integritas (ZI) adalah predikat yang diberikan kepada instansi pemerintah yang pimpinan dan jajarannya mempunyai komitmen untuk mewujudkan WBK/WBBM melalui reformasi birokrasi, khususnya dalam hal pencegahan korupsi dan peningkatan kualitas pelayanan publik. 2. Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (Menuju WBK) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, dan penguatan akuntabilitas kinerja. 3. Menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (Menuju WBBM) adalah predikat yang diberikan kepada suatu unit kerja yang memenuhi sebagian besar manajemen perubahan, penataan tatalaksana, penataan sistem manajemen SDM, penguatan pengawasan, penguatan akuntabilitas kinerja, dan penguatan kualitas pelayanan publik. 4. Unit Kerja adalah Unit/Satuan Kerja di instansi pemerintah, serendah-rendahnya eselon III yang menyelenggarakan fungsi pelayanan. 5. Tim Penilai Internal (TPI) adalah tim yang dibentuk oleh pimpinan instansi pemerintah yang mempunyai tugas melakukan penilaian unit kerja dalam rangka memperoleh predikat Menuju WBK/Menuju WBBM. 6. Tim Penilai Nasional (TPN) adalah tim yang dibentuk untuk melakukan evaluasi terhadap unit kerja yang diusulkan menjadi Zona Integritas Menuju WBK dan Menuju WBBM. Tim Penilai Nasional terdiri dari unsur Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), dan Ombudsman Republik Indonesia (ORI). 3

Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) Merupakan predikat yang diberikan kepada unit kerja pada instansi pemerintah yang memenuhi indikasi bebas dari korupsi dan melayani publik dengan baik 4

DASAR HUKUM PERMENPAN 1. UU 28 / 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme; 2. UU 31 / 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. UU 30 / 2002 tentang Komisi Tindak Pidana Korupsi; 4. UU 14 / 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik ; 5. UU 25 /2009 tentang Pelayanan Publik ; 6. PP 60 / 2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah; 7. Perpres 54 / 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; 8. Perpres 81 / 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010 2025; 9. Perpres 55 / 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Inpres 2 / 2014 Tentang Aksi Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi; 10. Permen PAN dan RB 14 / 2014 tentang Pedoman Evaluasi Pelaksanaan Reformasi Birokrasi PERMENPAN tentang ZI Permen PANRB 20 / 2012 tentang Pedoman Umum Pembangunan ZI menuju Wilah Bebas dari Korupsi diubah Permen PANRB 60 / 2012 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di Lingkungan K/L dan Pemda diubah Permen PANRB 52 / 2014 tentang Pedoman Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM di Lingkungan Instansi Pemerintah 5

SYARAT WBK WBBM TINGKAT INSTANSI PEMERINTAH Sekretariat Jenderal TINGKAT UNIT KERJA Biro Persidangan II Opini BPK WTP Nilai AKIP minimal CC Setingkat Es. I s.d Es. III Opini BPK WTP selama minimal 2 tahun berturutturut Peran dan penyelenggaraan fungsi pelayanan strategis Melaksanakan program-program reformasi birokrasi secara baik Mengelola sumber daya yang cukup besar Telah sebelumnya mendapat predikat WBK 6

MANAJEMEN PERUBAHAN (5) PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK (10) P E N G U N G K I T ( 6 0 % ) H A S I L ( 4 0 % ) PENATAAN TATALAKSANA (5) PENATAAN MANAJEMEN SDM (15) PENGUATAN PENGAWASAN (15) PEMERINTAH YANG BERSIH DAN BEBAS KKN (20) Nilai persepsi korupsi (survei eksternal) (15) Presentase penyelesaian TLHP (5) PENGUATAN AKUNTABILITAS KINERJA (10) PENINGKATAN PELAYANAN PUBLIK (20) ) Nilai persepsi kualitas pelayanan (survei eksternal) (20) P E R B A I K A N D A N P E M B E L A J A R A N 7

PENCANANGAN ZONA INTEGRITAS. TETAPKAN UNIT KERJA YANG AKAN DIJADIKAN ZONA INTEGRITAS MENUJU WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)/WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM). TETAPKAN RENCANA AKSI REFORMASI BIROKRASI UNTUK UNIT KERJA ZONA INTEGRITAS. PELAKSANAAN RENCANA AKSI. UKUR INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI. LAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI ATAS INDIKATOR HASIL DAN PROSES YANG DICAPAI. AJUKAN USULAN UNTUK DIEVALUASI OLEH KEMENTERIAN PANRB. 8

Unit Kerja Percontohan (Biro Persidangan II) Penilaian TPI (Inspektorat Utama) Pemenuhan Indikator Hasil Reviu TPN MEMENUHI SYARAT TIDAK MEMENUHI SYARAT MWBK MWBBM Pemenuhan Indikator Proses 9

SYARAT WBK WBBM Nilai Total (Pengungkit dan Hasil) minimal Nilai komponen hasil Terwujudnya Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN minimal Nilai sub-komponen Survei Persepsi Anti Korupsi minimal Nilai sub-komponen Persentasi TLHP minimal Nilai komponen hasil Terwujudnya Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik kepada Masyarakat minimal 75 85 18 18 13,5 13,5 3,5 3,5-16 10

5 Manajemen Perubahan 10 Penguatan Akuntabilitas 5 Penataan Tatalaksana 15 Penguatan Pengawasan 15 Penataan Sistem Manajemen SDM 10 Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik 11

Manajemen Perubahan Tim Kerja (1) Rencana Kerja pembangunan ZI (1) Tim telah dibentuk Penentuan anggota tim selain pimpinan dipiih melalui prosedur yang jelas Rencana kerja pembangunan ZI telah dibuat. Dalam dokumen pembangunan terdapat target-target prioritas Telah terdapat mekanisme atau media untuk mensosialisasikan pembangunan ZI menuju WBK/WBBM 12

Manajemen Perubahan Pemantauan Dan Evaluasi Pembangunan WBK/WBBM (2) Perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja (1) Kegiatan pembangunan telah dilaksanakan sesuai rencana Monitoring dan evaluasi terhadap pembangunan Zona Integritas Hasil Monitoring dan Evaluasi telah ditindaklanjuti Pimpinan berperan sebagai role model dalam pelaksanaan Pembangunan WBK/WBBM Agen perubahan sudah ditetapkan Pelatihan budaya kerja dan pola pikir di lingkungan organisasi Keterlibatan anggota organisasi dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBK/WBBM 13

Penataan Tatalaksana Prosedur Operasional Tetap (SOP) Kegiatan Utama (1,5) SOP mengacu proses bisnis instansi Prosedur operasional tetap (SOP) telah diterapkan Prosedur operasional tetap (SOP) telah dievaluasi. E-government (2) Sistem pengukuran kinerja unit sudah menggunakan teknologi informasi Operasionalisasi manajemen SDM sudah menggunakan teknologi informasi Pemberian pelayanan kepada publik sudah menggunakan teknologi informasi. Monitoring dan dan evaluasi terhadap pemanfaatan teknologi informasi dalam pengukuran kinerja unit, operasionalisasi SDM, dan pemberian layanan kepada publik 14

Penataan Tatalaksana Keterbukaan Informasi Publik (1,5) Menerapkan kebijakan keterbukaan informasi publik Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kebijakan keterbukaan informasi publik. 15

Penataan Sistem Manajemen SDM Perencanaan Kebutuhan Pegawai sesuai dengan kebutuhan (2) Pola Mutasi Internal (2) Pengembangan Pegawai Berbasis Kompetensi (3) Kebutuhan pegawai yang disusun oleh unit kerja mengacu kepada peta jabatan dan hasil analisis beban kerja untuk masing-masing jabatan Penempatan pegawai hasil rekrutmen murni mengacu kepada kebutuhan pegawai yang telah disusun per jabatan Monitoring dan dan evaluasi terhadap penempatan pegawai rekrutmen untuk memenuhi kebutuhan jabatan dalam organisasi telah memberikan perbaikan terhadap kinerja unit kerja Dalam melakukan pengembangan karier pegawai, apakah telah dilakukan mutasi pegawai antar jabatan Mutasi pegawai antar jabatan telah memperhatikan kompetensi jabatan dan mengikuti pola mutasi yang telah ditetapkan Monitoring dan evaluasi terhadap kegiatan mutasi yang telah dilakukan dalam kaitannya dengan perbaikan kinerja Unit Kerja melakukan Training Need Analysis Untuk pengembangan kompetensi Penyusunan rencana pengembangan kompetensi pegawai, apakah mempertimbangkan hasil pengelolaan kinerja pegawai Persentase kesenjangan kompetensi pegawai yang ada dengan standar kompetensi yang ditetapkan untuk masing-masing jabatan Unit kerja melakukan upaya pengembangan kompetensi kepada pegawai (dapat melalui pengikutsertaan pada lembaga pelatihan, in-house training, atau melalui coaching, atau mentoring, dll) Monitoring dan evaluasi pengembangan pegawai berbasis kompetensi secara berkala 16

Penataan Sistem Manajemen SDM Penetapan Kinerja Individu (4) Penetapan kinerja individu yang terkait dengan kinerja organisasi Ukuran kinerja individu sesuai dengan indikator kinerja individu level diatasnya Pengukuran kinerja individu dilakukan secara periodik Hasil penilaian kinerja individu telah dijadikan dasar untuk pemberian reward (pengembangan karir individu, penghargaan dll). Penegakan Aturan Disiplin/Kode Etik/Kode Perilaku Pegawai (3) Aturan disiplin/kode etik/kode perilaku telah dilaksanakan/diimplementasik an Sistem Informasi Kepegawaian (1) Data informasi kepegawaian unit kerja telah dimutakhirkan secara berkala. 17

Penguatan Akuntabilitas Kinerja Keterlibatan Pimpinan (5) Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Perencanaan Pimpinan terlibat secara langsung pada saat penyusunan Penetapan Kinerja Pimpinan memantau pencapaian kinerja secara berkala Pengelolaan Akuntabilitas Kinerja (3) Dokumen perencanaan sudah ada Dokumen perencanaan telah berorientasi hasil Indikator Kinerja Utama (IKU Indikator kinerja telah SMART Laporan kinerja telah disusun tepat waktu Upaya peningkatan kapasitas SDM yang menangani akuntabilitas kinerja Pengelolaan akuntabilitas kinerja dilaksanakan oleh SDM yang kompeten 18

Penguatan Pengawasan Pengendalian Gratifikasi (3) Dilakukan public campaign Penanganan gratifikasi telah diimplementasikan Penerapan SPIP (3) Laporan harta kekayaan Dilakukan penilaian risiko atas pelaksanaan kebijakan Dilakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko yang telah diidentifikasi SPI telah diinformasikan dan dikomunikasikan kepada seluruh pihak terkait Pengaduan Masyarakat (3) Penanganan pengaduan masyrakat telah diimplementasikan Hasil penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti Telah dilakukan monitoring dan evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat Hasil evaluasi atas penanganan pengaduan masyarakat telah ditindaklanjuti 19

Penguatan Pengawasan Whistle-Blowing System (3) Penanganan Benturan Kepentingan (3) Whistle Blowing System telah diinternalisasi Whistle Blowing System telah diterapkan Telah dilakukan evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System Hasil evaluasi atas penanganan Whistle Blowing System telah ditindaklanjuti Telah terdapat identifikasi/pemetaan benturan kepentingan dalam tugas fungsi utama Penanganan Benturan Kepentingan telah disosialisasikan/internalisasi Penanganan Benturan Kepentingan telah diimplementasikan. Dilakukan evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan. Hasil evaluasi atas Penanganan Benturan Kepentingan telah ditindaklanjuti 20

Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Standar Pelayanan (3) Terdapat kebijakan standar pelayanan. Standar pelayanan telah dimaklumatkan. Terdapat SOP bagi pelaksanaan standar pelayanan Dilakukan reviu dan perbaikan atas standar pelayanan dan SOP Budaya Pelayanan Prima (3) Sosialisasi/ pelatihan dalam upaya penerapan Budaya Pelayanan Prima. Informasi tentang pelayanan mudah diakses melalui berbagai media. Terdapat sanksi/reward bagi pelaksana layanan serta pemberian kompensasi kepada penerima layanan bila layanan tidak sesuai standar. Terdapat sarana layanan terpadu/terintegrasi. Terdapat inovasi pelayanan Penilaian Kepuasan terhadap Pelayanan (4) Dilakukan survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Hasil survey kepuasan masyarakat dapat diakses secara terbuka Dilakukan tindak lanjut atas hasil survey kepuasan masyarakat 21

Pemerintah yang Bersih dan Bebas KKN (20) Nilai Persepsi Korupsi (Survei Eksternal) (15) Persentase temuan hasil pemeriksaan (Internal dan eksternal) yang ditindaklanjuti (5) Kualitas Pelayanan Publik (20) Nilai Persepsi Kualitas Pelayanan (Survei Eksternal) (20) 22

23