Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7
PEKERJA KELUARGA KOMUNITAS/ WILAYAH
Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999) Kanker 34% 5% 15% Kecelakaan 25% 34% Peny. Sal. Pernafasan Khronis 21% 21% Peny. Kardiovaskuler 15% 25% Lain-lain 5%
Faktor Penyebab Penyakit Akibat Kerja Penyakit Akibat Kerja (PAK) biasanya sering terjadi pada pekerja yang sering mengabaikan safety, atau bisa pula karena manajemen perusahaan yang kesadaran akan safetynya rendah, berikut beberapa penyebab akibat kerja : 1. GOLONGAN FISIKA 1. Bunyi : Bising 2. Suhu Tinggi : dehidrasi dan pengeluaran elektrolit tubuh yang banyak 3. Hyperpirexia, 4. Heat Cramp, 5. Heat Exhaustion, 6. Heat Stroke 7. Radiasi Sinar Elektromagnetik : 8. Infra merah Katarak 9. Ultraviolet Konjungtivitis 10. Sinar α, β dan γ dan Bahan radioaktif lainnya 11. Tekanan Udara Penyakit Caison s s 12. Pencahayaan Tajam penglihatan berkurang 13. Getaran Penyempitan pembuluh darah (Raynaud disease)
2. GOLONGAN KIMIA 1. Perusahaan/ Perindustrian i :P upuk, Pestisida, id Kertas, Refinery, Pengolahan gas bumi, obat-obatan banyak menggunakan bahan kimia sebagai bahan baku atau pembantu 2. Penggunaan bahan kimia tadi bisa menyebabkan bahaya Kebakaran, Peledakan, Iritasi i dan Keracunan 70% PAK adalah disebabkan oleh bahan kimia berbahaya yang masuk lewat mulut, pernafasan atau kulit 3. Bahan Kimia Berbahaya bisa berupa padat, gas, partikel maupun uap Masuknya Bahan kimia i tadi bisa menimbulkan gejalanya secara akut atau kronik Keracunan Akut biasanya terjadi akibat masuknya bahan kimia dalam jumlah besar pada waktu singkat, misalnya : 1. i. Keracunan gas CO 2. ii. Keracunan asam Sianida (HCN) 3. iii. Keracunan Kronik terjadi karena masuknya bahan kimia tadi dalam jumlah sedikit tetapi dalam jangka panjang, misalnya : 4. iv. Keracunan Benzena 5. v. Keracunan Uap Pb Leukemia 6. vi. Keracunan bahan-bahan Karsinogen Kanker
3. GOLONGAN BIOLOGI : 1. Virus (Hepatitis) 2. Bakteri (Tuberkulosis pada petugas medis) 3. Parasit (Malaria) 4. Cacing 5. Jamur 4. GOLONGAN FISIOLOGI (ERGONOMI) Terjadi akibat malposisi sewaktu bekerja (bungkuk, backache atau cedera punggung) 5. GOLONGAN MENTAL PSIKOLOGI 1. Suasana Kerja monoton 2. Hubungan kerja yang kurang baik 3. Upah tidak sesuai 4. Tempat kerja yang terpencil Stress Perubahan tingkah laku, Tidak bisa mengambil keputusan, Tekanan Darah naik Penyakit lain atau Kecelakaan
Penyakit Akibat Kerja Adanya hazard pada pekerjaan/lingkungan kerja dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada tenaga kerja yang dikenal sebagai penyakit akibat kerja. Penyakit Akibat Kerja (PAK) biasanya terjadi akibat pajanan kumulatif yaitu setelah bekerja bertahun-tahun pada lingkungan kerja atau mengerjakan pekerjaannya pada kondisi yang tidak memenuhi standar. Penyakit Akibat Kerja biasanya bersifat kronis sulit/tidak bisa disembuhkan dan menyebabkan kecacadan atau/dan kematian Berbagai istilah yang berhubungan: Penyakit akibat kerja Occupational Disease: Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik atau asosiasi kuat dengan pekerjaan, yang pada umumnya terdiri dari satu agen penyebab yang sudah diakui
Keppres RI no 22/1993 Penyakit yang timbul karena hubungan kerja Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan g kerja. Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja berhak mendapat jaminan Kecelakaan Kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir.
LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TANGGAL 27 Pebruari 1993
Penerapan Pencegahan dalam lingkungan kerja Dalam kesehatan kerja pencegahan memegang peranan yang utama. Berikut ini i beberapa b contoh penerapan lima tingkat pencegahan di lingkungan kerja: a. Health Promotion: Penyuluhan & Pelatihan: Cara Kerja yg baik Pemakaian alat pelindung diri yang benar Gizi kerja Olah-raga b. Specific Protection: Pengendalian Teknis: Substitusi Isolasi Ventilasi Alat Pelindung Dirii
Pengendalian Administratif Rotasi, pembatasan jamkerja Imunisasi c. Early Diagnosis: Pemeriksaan pra-kerja Pemeriksaan berkala Pemeriksaan lingkungan secara berkala d. Prompt Treatment: Pengobatan segera bila ditemukan adanya gangguan kesehatan pada pekerja Pengendalian segera di tempat kerja e. Disability Limitation & Rehabilitation: Evaluasi kecacadan Evaluasi kembali bekerja Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi pekerja Mengganti pekerjaan sesuai dengan kemampuan pekerja