ZAENAB. Hp: /
|
|
- Teguh Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR PENYAKIT AKIBAT KERJA ZAENAB OLEH H ZAENAB P Hp: / /
2 TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR 1. Pemeriksaan Kesehatan Awal,berkala,dan khusus. 2. Jenis,klasifikasi dan cara pelaporannya. p 3. Perbedaan Penyakit akibat kerja dgn penyakit lainnya. OLEH 4. Diagnosis spesifik ZAENABpenyakit akibat kerja 5. Penerapan P Konsep five level of Prevention disease pada PAK
3 PENDAHULUAN. PAK telah ada seusia peradaban manusia. Namun secara terbuka berkaitan dengan penyakit akibat kerja baru ditulis oleh Bernardino Ramazzini ( ), seorang Dokter keluarga D Este di Modena, bukunya yg berjadul De Morbis Artificum. Masa revolusi Industri di Inggris, setelah penyakit yg banyak muncul di kalangan pekerja industri sangat meresahkan, buku ini baru dilirik dan pemikirannya mulai dipertimbangkan.untuk pekerja.
4 PENDAHULUAN. PAK merupakan manifestasi dari kesehatan kerja, atau kondisi kesehatan dari tenaga kerja ata Kesehatan Kerja meliputi berbagai upaya penyerasian antara pekerja dengan pekerjaan dan lingkungan kerjanya baik fisik maupun psikis dalam hal cara/ metode kerja, proses kerja.
5 Proses kerja dan kondisi kerja bertujuan : 1. Memelihra & meningkatkan derajat kesehatan kerja masyarakat pekerja disemua lapangan kerja setinggitingginya baik fisik, mental, maupun kesejahteraan sosialnya. 2. Mencegah timbulnya gangguan kesehatan pada masyarakat pekerja yg diakibatkan oleh keadaan / kondisi lingkungan kerjanya. 3. Memberikan pekerjaan & perlindungan bagi pekerja didalam pekerjaannya dari kemungkinan ki bahaya yg disebabkan oleh faktor- faktor yg membahayakan kesehatan. 4. Menempatkan & memelihara pekerja disuatu lingkungan pekerjaan yg sesuai dengan kemampuan fisik & psikis pekerjaannya.
6 Hal yg perlu dipertimbangkan dalam mengidentifikasi, i menganalisis i serta mengatasi PAK, adalah kapasitas kerja, beban kerja, dan lingkungan g kerja. Ketiganya memberikan andil yang sangat besar bagi timbulnya penyakit akibat kerja. Kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja merupakan tiga komponen utama dalam kesehatn kerja, dimana hubungan interaktif dan serasi antara ketiga komponen tersebut akan menghasilkan kesehatan kerja yg baik dan optimal. Kapasitas kerja yg baik seperti status kesehatan kerja dan Gizi kerja yg baik serta kemampuan fisik prima diperlukan agar seorang dapat melakukan pekerjaannya dengan baik.
7 Beban Kerja meliputi beban kerja Fisik maupun mental. Akibat beban b kerja yg terlalu l berat atau kemampuan fisik yg terlalu lemah dapat mengakibatkan seseorang pekerja menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Kondisi Lingkungan kerja ( panas, bising, debu, zat- zat kimia, dll) dapat merupakan beban tambahan terhadap pekerja. Beban- beban tambahan tersebut secara sendiri- sendiri i atau bersama - sama dapat menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja. Gangguan kesehatan pd pekerja disebabkan oleh faktor yg berhubungan dng pekerjaan maupun yg tdk berhubungan dengan pekerjaan.
8 PAK atau berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan bk oleh pemajanan di lingkungan kerja. Dewasa ini terdapat kesenjangan antara pengetahuan ilmiah tentang bagaimana bahaya- bahaya kesehatan dan usaha- usaha untuk mencegahnya, misalnya antara penyakit yg sudah jelas penularannya dapat melaui darah dan pemakaian jarum suntik yg berulang ulang, atau perlidungan yg belum baik pd pekerja rumah sakit dengan kemungkinan ki terpajan melalui l kontak k langsung. Untuk mengantisipasi hal ini, maka langkah awal penting adalah pengenalan/ identifikasi bahaya yang bisa timbul, dan evaluasi, kemudian dilakukan pengendalian.
9 Karena itu untuk mengantisipasi & mengetahui kemungkinan ki bahaya dilingkungan kerja ditempuh 3 langkah utama (WHO, 1997) yakni: 1. Pengenalan Lingkungan g Kerja 2. Evauasi Lingkungan Kerja. 3. Pengendalian Lingkungan Kerja.
10 PENGERTIAN Banyak TINJAUAN defenisi i tentang TENTANG t penyakit KAWASAN akibat kerja, PESISIR yang semuanya terkait dengan alat kerja dan pekerjaan. An occupational disease my be defined simply as one that is caused, or made worse, by exposure at work (Cherry, 1999). An occupational disease is a problem caused by exposure to a workpace hazard ( Workplace Safety and Insurance Board, 2005). OLEH ZAENAB Suatu masalah kesehatan yg disebabkan oleh pajananan P berbahaya ditempat kerja. PAK adalah penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan, alat kerja, bahan, proses maupun lingkungan kerja.
11 Ditempat kerja terdafat faktor2 yg menjadi TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR sebab PAK (Waldron,1990,Levy,1988:Suma mur,1997) 1. Golongan Fisik.: suhu, radiasi, penerangan lampu, suhu, tekanan yg tinggi. 2. Golongan kimiawi : debu,uap,gas,larutan,awan atau kabut. 3. Golongan Biologis:: OLEH bakteri, virus, parasit,maupunzaenab jamur. P Golongan mental-fisikologis: gangguan jiwa yg menonjol. 5. Golongan Psikososial : Lingkungan kerja yang g g g j y g mengakibatkan stress.
12 TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR Beberapa Penyakit Akibat Kerja 1. Ergonomi dan Penyakit Kerja 2. Penyakit akibat Bahan Berbahaya Beracun disebabkan oleh air raksa, kadmium,berlium,timbal, flour,kromium, fasfor, f mangan, arsen, karbondisulfida, OLEH benzena, 3. Penyakit infeksi dan Parasit ZAENAB 4. Penyakit Akibat Getran P Penyakit Akibat Tekanan Udara
13 TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR 6. Penyakit akibat radiasi Elektromagnetik tik 7. Penyakit akibat penggunaan komputer. 8. Nyeri tengkuk 9. Penyakit akibat kerja di RS OLEH 10.Stres akibat kerja ZAENAB P Depresi akibat kerja
14 DIAGNOSIS PENYAKIT AKIBAT KERJA; 1. Tentukan TINJAUAN Diagnosis TENTANG klinisx KAWASAN PESISIR 2. Tentukan pajanan yang dialami oleh tenaga kerja selama ini 3. Tentukan apakah pajanan tersebut memang dapat menyebabkan penyakit. 4. Tentukan apakah jumlah pajanan yang dialami cukup besar untuk dapat OLEH menyebabkan penyakit. ZAENAB 5. Tentukan apakah P 180 ada 120 faktor 4004 lain yang mungkin dapat mempengaruhi. 6. Cari adanya kemuat keputusan apakah penyakit tersebut disebabkan oleh pekerjaannya.
15 5 (Lima) TINJAUAN Macam Penyakit TENTANG akibat KAWASAN pencemaran PESISIR Partikel Debu di Udara. 1. Penyakit Silicosis 2. Penyakit Asbestosis 3. Penyakit Bisinosis 4. Penyakit kitantrakosis OLEH 5. Penyakit Beriliosis. ZAENAB P
16 Prinsip Pencegahan TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR 1. Pencegahan Awal ( Primer) * Penyuluhan * Prilaku K3 yg baik * Olahraga 2. Pencegahan setempaty (Sekunder) *P Pengendalian melaui OLEH undang-undang d ZAENAB * Pengendalian P melalui administrasi/organisasi 3. Pencegahan dini ( Tertier * Pemeriksaan kesehatan berkala.
17 E. Penerapan TINJAUAN Konsep TENTANG five KAWASAN level of prevention PESISIR disease pada PAK. 1. Health Promotion. (Promosi Kesehatan) 2. Spesific Protection.(Perlindungan khusus) 3. Early Diagnosa and promp treatment. (Pencegahan dini dan Pengobatan segera) 4. Disability limiton. it OLEH ZAENAB ( Membatasi dan P 180 mengurangi terjadix kecelakaan ) 5. Rehabilitation(Pemulihan)
18 TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR TRIMAKASIH OLEH ZAENAB P
MANAJEMEN KESEHATAN KERJA
MANAJEMEN KESEHATAN KERJA Pengertian Kesehatan Kerja Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat
Lebih terperinciPenyakit Akibat Kerja Kuliah 7
Penyakit Akibat Kerja Kuliah 7 PEKERJA KELUARGA KOMUNITAS/ WILAYAH Penyebab Kematian yang berhubungan dengan pekerjaan (ILO 1999) Kanker 34% 5% 15% Kecelakaan 25% 34% Peny. Sal. Pernafasan Khronis 21%
Lebih terperinciDASAR DASAR KESEHATAN KERJA
DASAR DASAR KESEHATAN KERJA Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter UNIVERSITAS JAMBI
Lebih terperinciPENCEGAHAN PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA Oleh : Dewi S. Soemarko Program Studi Kedokteran Kerja FKUI Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI
PENCEGAHAN PENYAKIT PARU AKIBAT KERJA Oleh : Dewi S. Soemarko Program Studi Kedokteran Kerja FKUI Dept. Ilmu Kedokteran Komunitas FKUI Pendahuluan Paru merupakan organ yang paling sering terganggu akibat
Lebih terperinciArmaidi Darmawan, dr. M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja PAK/PSPS UNJA
Armaidi Darmawan, dr. M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja 1. Mengetahui gambaran penyakit atau ggn kes pada pekerja 2. Menjelaskan pengertian PAK, PAHK 3. Mengetahui faktor risiko
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
Modul ke: Hubungan Industrial KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Fakultas Psikologi Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Rizky Dwi Pradana, M.Si Sub Bahasan 1. Tujuan K3 2. Macam-Macam Kecelakaan
Lebih terperinciKEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1993 TENTANG PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: Bahwa untuk lebih meningkatkan perlindungan terhadap
Lebih terperinciCEGAH KANTOR MENJADI LADANG PENYAKIT, KENALI KONDISI PEKERJAAN ANDA
Pernahkan anda merasa kurang sehat ketika pulang dari kantor, padahal sewaktu berangkat ke kantor anda merasa sehat? Jika pernah, bisa jadi anda terkena PAK atau penyakit akibat kerja, yang disebabkan
Lebih terperinciKeputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja
Keputusan Presiden No. 22 Tahun 1993 Tentang : Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja Oleh : PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor : 22 TAHUN 1993 (22/1993) Tanggal : 27 PEBRUARI 1993 (JAKARTA) DENGAN
Lebih terperinciKEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
KEPPRES 22/1993, PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJA Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor: 22 TAHUN 1993 (22/1993) Tanggal: 27 PEBRUARI 1993 (JAKARTA) Sumber: Tentang: PENYAKIT YANG TIMBUL KARENA
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kesadaran Menurut Hasibuan (2012:193), kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela menaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya. Menurut
Lebih terperinciEPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES co. id.
EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA ZAENAB, SKM., M.KES zaenabku@yahoo.co.id EPIDEMOLOGI KESEHATAN KERJA A. PENDAHULUAN Lingkungan Mc terdiri dari unsur yang mendasar Udara, Air, Makanan, disamping lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat adalah upaya untuk meningkatkan keadaan kesehatan yang lebih baik dari sebelumnya. Derajat kesehatan yang setinggitingginya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sarana kesehatan untuk menangani masalah kesehatan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan. Sebagai layanan masyarakat, rumah sakit mempunyai
Lebih terperinciKesehatan Lingkungan Kerja
Kesehatan Lingkungan Kerja 1. Pelarut dan kesehatan di lingk. kerja 2. Debu penyebab Pneumoconiosis (wordversion) 3. Dermatitis industri 4. Kebisingan industri 5. Konsep dasar keamanan radiasi pengion
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengimpor dari luar negeri. Hal ini berujung pada upaya-upaya peningkatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era industrialisasi di Indonesia kini telah memasuki masa dimana upaya swasembada bahan pokok sangat diupayakan agar tidak melulu mengimpor dari luar negeri. Hal
Lebih terperinciBAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA. A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi,
BAB IITINJAUAN PUSTAKA TINJAUAN PUSTAKA A. Manajemen Sumberdaya Manusia Manajemen Sumberdaya Manusia adalah penarikan seleksi, pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumberdaya manusia untuk mencapai
Lebih terperinciSISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES
SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES Definisi Sistem kesehatan suatu jaringan penyedia pelayanan kesehatan (supply side) & orang yang menggunakan pelayanan tersebut
Lebih terperinciUPAYA KESEHATAN KERJA
UPAYA KESEHATAN KERJA Untuk MEMPERTAHANKAN HIDUP, manusia perlu MAKAN/MINUM dan MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP dan KEHIDUPAN. Untuk MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP baik fisik, mental dan sosial, manusia perlu BEKERJA.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. demikian upaya-upaya berorientasi pada pemenuhan kebutuhan perlindungan tenaga
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Intensitas pembangunan yang semakin meningkat, seiring oleh pemanfaatan ilmu dan teknologi di berbagai bidang yang lebih maju, telah mendorong pesatnya laju pertumbuhan
Lebih terperinciDERAJAT SEHAT= SEHAT SEMPURNA-TINGKAT/DERAJAT SAKIT
ILMU KESEHATAN (ILMU KESEHATAN MASYARAKAT) Oleh: Oleh: FATKURAHMAN ARJUNA E-mail: Arjuna@UNY.ac.id PROGRAM STUDI IKORA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2011 PENGERTIAN KESEHATAN Sehat dan Kesehatan Sehat
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA
PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI NOMOR : PER.01/MEN/1981 TENTANG KEWAJIBAN MELAPOR PENYAKIT AKIBAT KERJA MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI Menimbang : a. bahwa penyakit akibat kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciAsuhan Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. Oleh : Retno Indarwati S.Kep.Ns
Asuhan Keperawatan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Oleh : Retno Indarwati S.Kep.Ns Definisi K3 Filosofi : Pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan : -Tenaga kerja baik jasmani maupun
Lebih terperinciBAB I DEFINISI. Pengertian
Pengertian BAB I DEFINISI a. RS Bhakti Yudha adalah jasa pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat umum dan sekitar. b. Direktur Rumah Sakit adalah Pimpinan yang bertugas
Lebih terperinciPENYAKIT AKIBAT KERJA Identifikasi dan rehabilitasi kerja oleh Dewi Sumaryani Soemarko*
PENYAKIT AKIBAT KERJA Identifikasi dan rehabilitasi kerja oleh Dewi Sumaryani Soemarko* Pendahuluan Setiap manusia membutuhkan pekerjaan untuk mendapatkan pendapatan, yang nantinya digunakan dalam pemenuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahaya mempengaruhi kesehatan) dapat meningkatkan angka kesakitan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bekerja dengan tubuh dan lingkungan yang sehat, aman serta nyaman merupakan hal yang di inginkan oleh semua pekerja. Lingkungan fisik tempat kerja dan lingkungan organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelayanan yang berkualitas bagi suatu organisasi harus ada kinerja yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan organisasi yang semakin luas berdampak pada peningkatan efektivitas dan efisiensi pelayanan yang akan diberikan. Pelayanan yang berkualitas bagi suatu organisasi
Lebih terperinciInformasi Bahan Berbahaya Beracun Dan Pencemar Organik Persisten (SIBP3POPs) di Kemenkes. Badan Litbang Kesehatan 2017
Informasi Bahan Berbahaya Beracun Dan Pencemar Organik Persisten (SIBP3POPs) di Kemenkes Badan Litbang Kesehatan 2017 Sistematika Pengertian: Bahan berbahaya dan beracun, pencemar organik persisten (POPs)
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi seluruh penduduk. Masyarakat diharapkan mampu berpartisipasi aktif dalam
Lebih terperinciISNANIAR BP PEMBIMBING I:
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR MANUSIA, LINGKUNGAN, MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PENYAKIT DAN KECELAKAAN KERJA PADA PERAWATDI RAWAT INAP RSUD ARIFIN ACHMAD PEKANBARU TESIS OLEH: ISNANIAR BP.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekerjaan merupakan bagian yang memegang peranan penting bagi kehidupan manusia, yaitu dapat memberikan kepuasan, tantangan, bahkan dapat pula menjadi gangguan dan
Lebih terperinciPRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS
PRAKIRAAN DAMPAK KEGIATAN TERHADAP KESMAS PENINGKATAN KUALITAS HIDUP MASYARAKAT PEMERINTAH PEMILIK USAHA SEHAT, merupakan suatu keadaan sejahtera (badan, jiwa,dan sosial). Hidup Produktif - Sosial - Ekonomi
Lebih terperincicommit to user 6 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Tempat Kerja Didalam Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, Tempat Kerja adalah ruangan atau lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. Dalam hal ini sarana pelayanan kesehatan harus pula memperhatikan keterkaitan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah lingkungan erat sekali hubungannya dengan dunia kesehatan. Untuk mencapai kondisi masyarakat yang sehat diperlukan lingkungan yang baik pula. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Era perdagangan bebas dan globalisasi telah meluas di seluruh kawasan Asia Tenggara sejak tahun 2003, dan akan diperluas lagi untuk kawasan Asia Pasifik pada tahun 2010
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumah Sakit merupakan sarana pelayanan kesehatan yang bertujuan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna, lebih difokuskan pada upaya promosi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. terkait keselamatan di RS yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk di RS. Isu penting terkait keselamatan di RS yaitu: keselamatan pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan,
Lebih terperinciPENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHAN
PENYAKIT AKIBAT KERJA DAN PENCEGAHAN Liza Salawati Abstrak. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja dalam perusahaan tidak terlepas dari adanya masalah yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH
RENCANA PROGRAM KERJA K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH TAHUN ANGGARAN 2015 TIM K3 RUMAH SAKIT BERSALIN AMANAH RENCANA PROGRAM KERJA KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
Lebih terperinciKESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018
KESEHATAN DAN SANITASI LINGKUNGAN TIM PEMBEKALAN KKN UNDIKSHA 2018 PENYEBAB??? Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya. Pentingnya
Lebih terperincikondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk
PERTEMUAN 8 kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Tenaga kerja merupakan tulang punggung di bidang industri yang sangat menentukan keberhasilan dari suatu usaha untuk mempertinggi produksi, produktivitas dan efisiensi
Lebih terperinciKESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
HUKUM PERBURUHAN (PERTEMUAN VIII) KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA copyright by Elok Hikmawati 1 Pasal 86 UU No.13 Th.2003 1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. keselamatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Kesehatan Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan, pada Pasal 23
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan menegaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan industri sekarang semakin pesat yang diikuti dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Hal tersebut yang mendukung penggunaan peralatan
Lebih terperinciFAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI
FAKTOR EKOLOGI SEBAGAI INDIKATOR STATUS GIZI Edited by: Suyatno,, Ir. MKes E-mail : suyatno@undip.ac.id Hp : 08122815730 Blog : suyatno.blog.undip.ac.id Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
Lebih terperincilandasan tempat kerja dan lingkungannya
Keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan 1. Melindungi tenaga kerja atas
Lebih terperinciAngka kecelakaan kerja di Indonesia tahun 2010 hingga Juli mencapai kasus.
Memahami pentingnya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Memahami peranan manajemen dalam menciptakan keselamatan dan kesehatan kerja Memahami cara mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja Memahami
Lebih terperinciOVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU
OVERVIEW KONSEP HAZARD, RISK AND CONTROL PERTEMUAN 1 FIERDANIA YUSVITA PRODI KESEHATAN MASYARAKAT, FIKES UEU VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA UNGGUL Materi Sebelum UTS Overview konsep hazard, risk dan control
Lebih terperinciPENYAKIT AKIBAT KERJA
PENYAKIT AKIBAT KERJA 1. Pendahuluan Undang-undang No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan, Pasal 23 tentang Kesehatan Kerja menyatakan bahwa kesehatan kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja
Lebih terperinciTINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI KASUS DI KEPULAUAN TUPABIRING KAB. PANGKEP ZAENAB P ZAENAB
TINJAUAN TENTANG KAWASAN PESISIR ALAT PELINDUNG DIRI zaenabku@yahoo.co.id PENGERTIAN DAN MACAM APD -UU No 1 tahun 1970 tentang Kesker pasal 14 (3) menyatakan bahwa pengurus diwajibkan menyediakan secara
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai undang-undang Kesehatan RI No.23 tahun 1992, pasal 23 tentang Kesehatan Kerja, bahwa upaya kesehatan kerja harus diselenggarakan disemua tempat kerja, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah industri jasa yang mempunyai beragam masalah ketenagakerjaan, antara lain masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Tenaga Kerja di rumah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lebih terperinciMAKALAH PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) January 31, 2013 //
MAKALAH PENYAKIT AKIBAT KERJA (PAK) January 31, 2013 // 0 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap pekerjaan di dunia ini hampir pasti tak ada yang tak berisiko. Ibarat pepatah bermain air basah, bermain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumokoniosis merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu yang masuk ke dalam saluran pernafasan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pneumokoniosis merupakan penyakit paru yang disebabkan oleh debu yang masuk ke dalam saluran pernafasan (inhalasi). Pneumokoniosis membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akhir akhir ini persoalan limbah menjadi masalah yang cukup serius bagi pencemaran lingkungan, dimana aktiftitas dan jumlah penduduk yang semakin bertambah menambah
Lebih terperinciDEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH MODUL 4
DEFINISI SEHAT & POKOK-POKOK PENGERTIAN PUBLIC HEALTH MODUL 4 1 DEFENISI PUBLIC HEALTH WINDSLOW Public Health is the Science and art of : 1. Preventing disease 2. Prolonging life and 3. Promoting health
Lebih terperinciINFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN
1 INFEKSI NOSOKOMIAL OLEH : RETNO ARDANARI AGUSTIN PENGERTIAN Infeksi adalah proses ketika seseorang rentan (susceptible) terkena invasi agen patogen/infeksius dan menyebabkan sakit. Nosokomial berasal
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. depresi akan menjadi penyakit pembunuh nomor dua setelah penyakit jantung.untuk
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang World Health Organization (WHO) dalam model kesehatan yang dibuat sampai tahun 2020 meramalkan gangguan psikis berupa perasaan lelah yang berat dan berujung pada
Lebih terperinciKESEHATAN OLAHRAGA IKF 213
KESEHATAN OLAHRAGA IKF 213 SYLABUS MATAKULIAH KESEHATAN OLAHRAGA (IKF 213) @ Pengertian Kesehatan Olahraga @ Hubungan antara Kesehatan dan OR @ Respon dan adaptasi tubuh akibat Olahraga @ Rancangan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dan sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak lama telah diketahui bahwa pekerjaan dapat mengganggu kesehatan dan sebaliknya kesehatan dapat mengganggu pekerjaan. Tujuan pengembangan ilmu dan pelaksanaan upaya
Lebih terperinciPengertian (Definisi) Bahaya
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Pengertian (Definisi) Bahaya dan 5 Faktor Bahaya K3 Di Tempat Kerja Pengertian (definisi) bahaya (hazard) ialah semua sumber, situasi ataupun aktivitas yang berpotensi
Lebih terperinciPELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS
PELAYANAN KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc Disampaikan pada : Kuliah Blok 22 Tahun Ajaran 2013 / 2014 Program Studi Pendidikan Dokter FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciKECELAKAAN AKIBAT KERJA
KECELAKAAN AKIBAT KERJA Kecelakaan akibat kerja dapat disebabkan oleh 2 faktor, yaitu 1. Faktor mekanik dan lingkungan 2. Faktor manusia (80%) Kerugian 1. Biaya besar (langsung dan tidak langsung) 2. Efektivitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Kesehatan dan keselamatan kerja adalah upaya pecegahan dari kecelakaan dan melindungi pekerja dari mesin, dan peralatan kerja yang akan menyebabkan traumatic injury.
Lebih terperinciBernardino Ramazzini(abad ke-18) -penyakit yg diderita pekerja tambang: disebabkan pekerjaan mereka ada hubungan atr penyakit kerja dgn penanganan bah
Promosi Kesehatan di Tempat Kerja URGENSI PKDTK (HEALTH PROMOTION IN WORKPLACE) Bernardino Ramazzini(abad ke-18) -penyakit yg diderita pekerja tambang: disebabkan pekerjaan mereka ada hubungan atr penyakit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerjanya. Potensi bahaya menunjukkan sesuatu yang potensial untuk mengakibatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga kerja sebagai sumber daya manusia memegang peranan utama dalam proses pembangunan industri. Sehingga peranan sumber daya manusia perlu mendapatkan perhatian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Di dalam rumah sakit pula terdapat suatu upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan sebuah institusi perawatan kesehatan profesional, pusat terapi dan diagnosis yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumberdaya manusia yang dimiliki perusahaan. Faktor-faktor produksi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persaingan industri yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin
1 BAB I PENDAHULUAN Teknologi dalam industri diterapkan untuk mempermudah pekerjaan dan meningkatkan hasil kerja. Mesin-mesin dalam industri merupakan terapan dari teknologi canggih yang biasa digunakan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent )
LAMPIRAN 1 Lembar Persetujuan Menjadi Responden ( Informed Consent ) Kepada Yth. Responden di Tempat Dengan Hormat, Saya mahasisiwi S1 sarjana ekstensi FKM Universitas Esa Unggul Nama : Rismayani Nim :
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pencemaran serta polusi. Pada tahun 2013 industri tekstil di Indonesia menduduki
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peningkatan pembangunan dan penggunaan teknologi di sektor industri berdampak positif terhadap peningkatan kualitas hidup dan pendapatan namun juga berdampak negatif
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada anak-anak. Indonesia merupakan negara dengan tingkat kejadian DBD
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan suatu penyakit endemik di daerah tropis yang memiliki tingkat kematian tinggi terutama pada anak-anak. Indonesia merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis A. Pengawasan Fungsi pengawasan merupakan fungsi terakhir dari manajemen. Fungsi ini terdiri dari tugas-tugas memonitor dan mengevaluasi aktivitas perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. sebagai daerah penghasilan furniture dari bahan baku kayu. Loebis dan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan menjadi masalah utama baik di pedesaan maupun di perkotaan. Khususnya di negara berkembang pencemaran udara yang disebabkan adanya aktivitas dari
Lebih terperinciPEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA
PEDOMAN PENGGOLONGAN DIAGNOSIS GANGGUAN JIWA DAN MANFAATNYA TERHADAP KEPERAWATAN 1 PENDAHULUAN Linneacus (1707-1778) memulai klasifikasi yang teratur Thn 1853 dlm Kongres statistik internasional William
Lebih terperinci2.4. Penyakit Akibat Kerja Tujuan Tantangan dan Ancaman
2.4. Penyakit Akibat Kerja 2.4.1. Tujuan Pencegahan dan Penanggulangan penyakit Akibat kerja bertujuan untuk meningkatkan derajat Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai unsur penerapan SMK3 (Sistem Manajemen
Lebih terperinciMODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA. (Prinsip Keselamatan Kerja)
MODUL 10 SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (Prinsip Keselamatan Kerja) TINGKAT : XI PROGRAM KEAHLI AN TEKNI K PEMANFAATAN TENAGA LI STRI K DISUSUN OLEH : Drs. SOEBANDONO SISTEM MANAJEMEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020,
digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi dan pasar bebas yang akan berlaku pada tahun 2020, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. operasi, sisa suntikan, obat kadaluarsa, virus, bakteri, limbah padat dan lain-lain.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah sakit merupakan sumber limbah B3 yang harus mendapat perhatian. Limbah B3 yang dikeluarkan dari rumah sakit meliputi limbah infeksius, sisa operasi, sisa suntikan,
Lebih terperinciRekayasa Lingkungan???
Rekayasa Lingkungan Semester V Norma Puspita, ST. MT. Rekayasa Lingkungan??? Lingkungan Hidup adalah semua benda, daya dan kondisi yang terdapat dalam suatu tempat atau ruang tempat manusia atau makhluk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dipakai. Menurut American Hospital Association, 1974 dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan organisasi pelayanan jasa yang mempunyai spesifikasi dalam hal sumber daya manusia, sarana prasarana dan peralatan yang dipakai. Menurut American
Lebih terperinciArmaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja
Armaidi Darmawan, dr, M.Epid Bagian Ilmu Kedokteran Komunitas/Keluarga PSPD Unja 1. Mengetahui latar belakang klinik di tempat kerja 2. Menjelaskan pengertian, kedudukan dan fungsi klinik di tempat kerja
Lebih terperinciKerugian Kecelakaan Kerja (Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja)
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) Kerugian Kecelakaan Kerja (Teori Gunung Es Kecelakaan Kerja) Gunung Es kerugian pada kecelakaan kerja kerugian yang "tampak/terlihat" lebih kecil daripada kerugian
Lebih terperinciKajian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Puskesmas Mekarmukti Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2014
Kajian Risiko Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Puskesmas Mekarmukti Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi Tahun 2014 Gustanti Listyani, Zulkifli Djunaidi Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja,
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. Hasil penelitian mengenai penerapan Medical Check Up (MCU) berkala di PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU sebagai berikut :
BAB V PEMBAHASAN Hasil penelitian mengenai penerapan Medical Check Up (MCU) berkala di PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU sebagai berikut : 1. PT. Antam (Persero) Tbk. GMBU telah menyelenggarakan pelayanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis. Pencapaian tujuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan pembangunan bidang kesehatan menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keselamatan (safety) telah menjadi issue global termasuk juga untuk rumah sakit. Ada lima (5) issue penting yang terkait dengan keselamatan (safety) rumah sakit,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. fasilitas pelayanan kesehatan yang setiap pelayanannya menghasilkan limbah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelayanan kesehatan merupakan tempat yang sangat dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat. Hampir semua orang tidak tergantung usia dan tingkat sosial yang menyadari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dijadikan tanaman perkebunan secara besar-besaran, maka ikut berkembang pula
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Karet alam merupakan salah satu komoditi pertanian yang penting, baik untuk lingkup internasional dan teristimewa bagi Indonesia. Di Indonesia karet merupakan salah
Lebih terperinci: Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas. : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas
Nama : Evi Karota Bukit, SKp, MNS NIP : 19671215 200003 1 002 Departemen Mata Kuliah Topik : Kep. Jiwa & Kep. Komunitas : Keperawatan Komunitas : Asuhan Keperawatan Jiwa - Komunitas LAPORAN WHO (2002)
Lebih terperinciPLENO SKENARIO 5. Blok Community Medicine Oleh : Kelompok Tutorial 7
PLENO SKENARIO 5 Blok Community Medicine Oleh : Kelompok Tutorial 7 Anggota Kelompok Tutorial 7 Andika Razannur H 1218011013 Andika Mahatidanar 1218011014 Andika Yusuf R 1218011015 Andini Winda Yati 1218011016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit merupakan salah satu pelayanan jasa yang di dalamnya terdapat banyak aktivitas yang tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Setiap
Lebih terperinciAGEN, HOST, DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA
TUGAS INDIVIDU PENGENDALIAN PENYAKIT MENULAR DAN TIDAK MENULAR AGEN, HOST, DAN LINGKUNGAN SERTA HUBUNGANNYA Disusun oleh RISA KARTIKA PUTRI 25010113130321 FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di zaman globalisasi dan pasar bebas WTO (World Trade Organization) dan GATT (General Agreement On Tariffs And Trade) yang akan berlaku pada tahun 2020 mendatang, kesehatan
Lebih terperinci2015 GAMBARAN PENGETAHUAN SISWA SISWI KELAS XI TENTANG PENYAKIT MENULAR SEKSUAL DI SMA NEGERI 24 BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, parasit atau jamur, yang penularannya terutama melalui hubungan seksual dari seseorang
Lebih terperinci