BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian diperlukan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. memperoleh data dan informasi yang objektif dibutuhkan data-data dan

BAB III METODE PENELITIAN

Moleong (2012: 6) mengemukakan pengertian metode penelitian kualitatif sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah penerapan penentuan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENELITIAN. atau dengan menggunakan alat kuantifikasi yang lain, melainkan melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. desa Mungseng sebagai tempat penelitian karena desa Mungseng merupakan

BAB III METODE PENELITIAN. Bandarlampung sebagai tempat penelitian ini karena sekolah ini merupakan salah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. keinginan penulis yang berusaha semaksimal mungkin yang didasarkan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara

BAB III METODE PENELITIAN. bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

BAB III METODE PENELITIAN. organisasi dalam badan sosial tersebut. cukup untuk diolah, maka peneliti akan memperpanjang waktu.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Bab ini merupakan kunci bagi pelaksanaan penelitian yang penulis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kota Yogyakarta, yaitu; 1) Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian Kota

BAB III METODE PENELITIAN. Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan agar kegiatan praktis terlaksana secara rasional dan terarah sehingga

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah pelaporan Corporate Social

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba

BAB III METODE PENELITIAN. sadar diarahkan untuk mengetahui atau mempelajari fakta-fakta baru. 73 Dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan deskripsi dari objek penelitian. Metodologi penelitian merupakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini dijelaskan mengenai metode yang digunakan dalam

Sedangkan Sugiyono (2006) menyatakan bahwa:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di TK Negeri Pembina Kihajar Dewantoro Kecamatan Kota

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. jenis penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah suatu metode yang juga

BAB III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian

BAB III POSEDUR PENELITIAN. A. Metode Penelitian Dua istilah penting dalam metode penelitian yaitu metode dan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Tlogowungu Kabupaten Pati Provinsi Jawa Tengah. Peneliti melakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penggunaan pendekatan penelitian kualitatif didasarkan atas pertimbangan bahwa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dikategorikan sebagai penelitian deskriptif. Sugiyono (2010:11),

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis.

III. METODE PENELITIAN. kualitatif dengan permasalahan yang dikaji oleh peneliti yang bersifat sosial, oleh

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan tujuan penelitian dan perumusan masalah yang dikaji,maka

BAB III METODE PENELITIAN. A. Jenis dan Desain Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. (Mulyana, 2002: 145) merupakan proses, prinsip, dan prosedur yang kita

BAB III METODE PENELITAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengenai dunia alam ataupun dunia sosial. memprioritaskan pada gambaran kejadian-kejadian yang berlangsung pada

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. program pelatihan dengan mendeskripsikan hasil temuan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. pengumpulan data, dan juga dapat mempermudah menentukan berhasil tidaknya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dan Taylor (Moleong, 2000:3) penelitian kualitatif adalah prosedur

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan bukan berupa angka-angka, melainkan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan. dan pengawasan dalam pengelolaan jum at berinfaq Dengan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Objek dalam penelitian ini adalah Corporate Social Responsibility (CSR)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang kesiapan kepala sekolah dan guru SLB terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. Pemuda Hijau Indonesia) regional Yogyakarta ini menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Magelang. Alasan peneliti memilih lokasi ini karena di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 76 Dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Dimaksud

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian diperlukan untuk memecahkan suatu masalah dalam penelitian. Secara umum metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan tindakan, atau suatu kerangka berfikir menyusun gagasan, yang beraturan, terarah dan terkonteks, yang relevan dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode adalah suatu sistem untuk melalukan suatu tindakan. Adapun metode penelitian menurut pendapat Sugiono, (2007:3) diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif karena penelitian ini bermaksud memperoleh gambaran yang objektif dan faktual mengenai Pelaksanaan Pendidikan Seksual Pada Anak Tunagrahita Di sekolah. Bogdan dan Taylor dalam (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Menurut Williams dalam (Moleong, 2006:05) penelitian kualitatif adalah pengumpulan data pada suatu latar alamiah, dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau peneliti yang tertarik secara alamiah. Creswell,(1998:15) mengemukakan bahwa Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Menurut Strauss dan Corbin (1997: 11-13), yang dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan 44

penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedurprosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). Pada pendekatan kualitatif peneliti diharapkan mampu menghasilkan uraian yang mendalam tentang ucapan, tulisan, dan atau perilaku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok, masyarakat, dan atau organisasi tertentu dalam suatu setting konteks tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif, dan holistik. Menurut pendapat Hadjar,1996 dalam (Basrowi dan Sukidin, 2002:2) Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari perpektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu, tetapi didapat setelah melakukan analisis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian. Berdasarkan analisis tersebut kemudian ditarik kesimpulan berupa pemahaman umum yang sifatnya abstrak tentang kenyataan-kenyataan. Kesimpulan dari beberapa definisi diatas yaitu penelitian kualitatif sebagai penelitian yang berupaya mendeskripsikan fenomena sosial yang terjadi secara alamiah dalam bentuk bahasa dan kata-kata dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Penelitian ini juga lebih menekankan pada makna dan terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan. Penelitian ini mencoba mengungkap kenyataankenyataan yang ada di lapangan dan memahami kenyataan-kenyataan tersebut. Pemahaman terhadap kenyataan-kenyataan yang terjadi di lapangan dapat terwujud apabila diungkapkan melalui penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif. 45

Metode deskriptif adalah metode penelitian yang berupaya untuk memecahkan masalah atau menjawab pertanyaan dari masalah yang sedang dihadapi tersebut pada masa sekarang, yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis data yang dikumpulkan, serta menginterpretasikan data. Metode deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya. Tujuan utama penggunaan metode ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk pencarian fakta mengenai kejadian atau peristiwa yang terjadi pada saat penelitian dengan interpretasi yang tepat, mempelajari masalah-masalah, serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruhpengaruh dari suatu fenomena. Metode deskriptif cocok digunakan dalam penelitian ini karena sejalan dengan tujuan penelitian yaitu untuk memecahkan dan mengungkapkan permasalahan-permasalahan yang ada pada saat penelitian dilakukan. Sesuai dengan judul penelitian yaitu : Pelaksanaan Pendidikan Seksual Pada Anak Tunagrahita Di Sekolah, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif, dengan tujuan memperoleh gambaran tentang situasi/kejadian apa adanya. Kejadian-kejadian yang ada di lapangan kemudian dirangkum menjadi suatu data yang dikumpulkan oleh peneliti dengan menggunakan instrument penelitian yang telah dibuat. 46

B. Tempat Penelitian Adapun tempat diadakannya penelitian ini yaitu di Sekolah Luar Biasa Pambudi Dharma I Cimahi yang beralamat di Jl. Kolonel Masturi Km 3 Cimahi Utara Cipageran. Tingkatan pendidikan yang diselenggarakan di sana meliputi tingkat TKLB, SDLB, SLTPLB, SMLB, dan kelas keterampilan. C. Sumber Data Dalam penelitian ini untuk menggali data tentang pelaksanaan pendidikan seks pada anak tunagrahita diperoleh dari responden sebagai sumber informasi. Pemilihan responden dalam penelitian ini bertujuan untuk memperkaya data atau informasi dari sumber-sumber yang relevan dan memperoleh keabsahan data pada tahap triangulasi. Responden dalam penelitian ini merupakan komponen utama yang mempunyai kedudukan penting dalam suatu penelitian, karena dari responden data maupun informasi yang menjadi fokus penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data atau responden adalah guru SLB yang mengajar dari jenjang SDLB-C sampai dengan SMPLB-C yang dianggap mampu menjadi sumber informasi langsung dari masalah yang diteliti. Guru SLB ini berjumlah 5 orang guru yaitu: No. Kode Nama Jenis Kelamin Jabatan 1. ES Perempuan Guru 2. EK Perempuan Guru 3 HY Perempuan Guru 4 LM Perempuan Guru 5 RS Laki-laki Guru Tabel 3.1 47

D. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan langkah untuk mendapatkan data karena tujuan utama dalam suatu penelitian untuk memperoleh data yang disesuaikan dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Menurut pendapat Burhan Bungin (2009:108) Observasi adalah kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya. Adapun tujuan dilakukan observasi yaitu untuk mengamati hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu mengenai pelaksanaan pendidikan seksual pada anak tunagrahita di sekolah. Menurut Burhan Bungin (2009:108) wawancara adalah Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara untuk tujuan penelitian. Wawancara dilakukan dengan tujuan memperoleh informasi atau data dari informan mengenai pandangannya terhadap apa yang diketahuinya. Wawancara dalam penelitian ini dilakukan terhadap sumber langsung yaitu guru sebagai sumber informasi. Adapun studi dokumentasi menurut Burhan Bungin (2007:121) adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Metode atau studi dokumenter adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Studi dokumenter ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari sumber non-manusia. Sumber-sumber informasi 48

non-manusia ini seringkali diabaikan dalam penelitian kualitatif, padahal sumber ini kebanyakan sudah tersedia dan siap pakai. Dokumen berguna karena dapat memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian. Foto merupakan salah satu bahan dokumenter. Foto bermanfaat sebagai sumber informasi karena foto mampu membekukan dan menggambarkan peristiwa yang terjadi. Pada saat penelitian kita tidak boleh menggunakan kamera sebagai alat pencari data secara sembarangan, sebab orang akan menjadi curiga. Gunakan kamera ketika sudah ada kedekatan dan kepercayaan dari objek penelitian dan mintalah ijin ketika akan menggunakannya. 2. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan suatu pengumpul data yang digunakan dalam suatu penelitian, diasumsikan dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan penelitian. Seperti yang dikatakan Sugiyono (1994: 84) bahwa instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Agar data yang diperoleh akurat sehingga mudah diolah, maka dalam penelitian ini diperlukan penggunaan instrument sebagai alat untuk mengumpulkan data. Adapun instrument atau alat pengumpul data yang akan digunakan adalah pedoman observasi, pedoman wawancara, dan pedoman studi dokumentasi. Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam menyusun instrument penelitian adalah sebagai berikut: 1) Membuat kisi-kisi pedoman observasi, wawancara, dan studi dokumentsi Kisi-kisi observasi dan wawancara dibuat sesuai dengan fokus masalah dan aspek yang akan diungkap dalam penelitian. 49

2) Membuat pedoman observasi Pedoman observasi dibuat sesuai dengan aspek yang akan diungkap dalam penelitian. Pedoman observasi tidak berupa pertanyaan akan tetapi hanya berupa point-point saja. 3) Membuat pedoman wawancara Pedoman wawancara dibuat sesuai dengan aspek yang akan diungkap dalam penelitian. Pedoman wawancara berupa pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan aspek yang akan diungkap. 4) Membuat pedoman studi dokumentasi Pedoman studi dokumentasi dibuat sesuai dengan aspek yang akan diungkap dalam penelitian. Pedoman studi dokumentasi tidak berupa pertanyaan akan tetapi hanya berupa point-point saja. E. Pengujian Keabsahan Data Dalam penelitian ini pengujian keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Pengecekan data dilakukan terhadap sumber yang berbeda, waktu yang berbeda, serta kemungkinan teknik yang berbeda, namun tentang topik yang sama. Menurut sugiyono (2007:125-127) triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu. Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan adalah triangulasi berdasarkan sumber data yang dilakukan dengan cara menanyakan kebenaran data yang diperoleh melalui wawancara kepada informan. F. Teknik Analisis Data Menurut pendapat Sugiyono, (2007:89) Analisis data adalah Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke 50

dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Moleong (1993:103) berpendapat bahwa analisis data merupakan Proses mencari dan mengatur secara sistematis transkip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang telah dihimpun untuk menambah pemahaman mengenai bahan-bahan itu dan melaporkan yang telah ditemukan dilapangan kepada pihak lain. Dengan demikian disimpulkan bahwa analisis data adalah pengorganisasian data, mengurutkan dan membentuknya kedalam pola, kategori, dan uraian dasar untuk pemberian makna dan pemahaman. Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung. Dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya jenuh. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam menganalisis data adalah : a. Reduksi data Reduksi data yaitu proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang. Data dikelompokkan dalam kategori maupun sub-sub kategori berdasarkan pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan temuan-temuan di lapangan. b. Display data, Display data yaitu proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Dengan mendisplay data maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. 51

c. Membuat kesimpulan Membuat kesimpulan adalah kegiatan akhir yang dilakukan dalam menganalisis data yang mengacu pada permasalahan yang diteliti. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan melihat kembali data untuk menemukan makna dari data yang sudah dianalisis. d. Verifikasi Data, Verifikasi data yaitu proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat-padat dan mudah dipahami, serta dilakukan dengan cara berulangkali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada. G. Tahap-Tahap Penelitian Adapun tahap penelitian yang dilakukan adalah: 1. Tahap Pra Penelitian a. Menyusun rancangan penelitian Kegiatan awal dalam penelitian adalah mengajukan rancangan penelitian kepada dewan skripsi mengenai masalah yang akan diteliti. Setelah disetujui kemudian menghubungi dosen pembimbing untuk mengadakan konsultasi mengenai masalah yang akan diteliti apakah sudah benar atau masih ada perbaikan. Setelah rancangan penelitian disetujui dosen pembimbing kemudian peneliti mengikuti seminar proposal penelitian. Setelah proposal disetujui dalam seminar lalu peneliti memperbaiki proposal dengan memasukan saran-saran dari penelaah. kemudian peneliti melanjutkan bimbingan yang lebih serius dengan dosen pembimbing agar skripsi lebih terarah. 52

b. Memilih Lapangan Penelitian Pemilihan lapangan penelitian disesuaikan dengan penemuan masalah penelitian dan hasil konsultasi dengan dosen pembimbing. Tujuannya agar peneliti lebih mengenal keadaan di lingkungan penelitian. c. Mengurus Perizinan Tahap selanjutnya adalah mengurus perizinan untuk penelitian yang sifatnya administratif dimulai dari: 1. Mengurus izin dari jurusan sebagai pengantar ke fakultas dan mengurus SK Dosen Pembimbing I dan II 2. Kemudian mengurus surat izin penelitian di Fakultas sebagai pengantar penelitian ke rektorat yang disampaikan melalui BAAK 3. Selanjutnya, mengurus surat perizinan ke BAAK, untuk Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah. 4. Mengurus izin kepada Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Daerah. Instansi ini mengeluarkan surat rekomendasi kepada Dinas Pendidikan untuk mengadakan penelitian 5. Setelah surat rekomendasi diperoleh dari Dinas Pendidikan untuk melakukan penelitian, selanjutnya surat rekomendasi disampaikan kepada sekolah yang dijadikan tempat penelitian. d. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian Sebelum mengadakan penelitian di lapangan, penulis perlu menyiapkan beberapa perlengkapan yang dibutuhkan dalam penelitian. 53

2. Tahap eksplorasi Pada tahap ini peneliti langsung terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang selengkap-lengkapnya sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti. Tahap ini peneliti melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan waktu yang tersedia. Agar data yang diperoleh akurat maka peneliti menggunakan pedoman observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Melalui aktivitas tersebut, diharapkan peneliti dapat memperoleh gambaran yang menyeluruh serta kelengkapan informasi. 3. Tahap Pelaporan Setiap perolehan data selalu dikonfirmasikan dan diteliti kembali kepada sumbernya kemudian diolah. Kegiatan ini dilaksanakan selama kegiatan penelitian berlangsung dan pelaksanaannya terus dimantapkan sampai penelitian dianggap selesai. Pada tahap ini adalah proses menganalisis data yang diperoleh dari lapangan. Hasil dari perolehan data di lapangan diposes melalui reduksi data dengan menelaah dari semua sumber data, pengkategorian data yaitu dengan mengelompokkan data menurut fokus penelitian, dan penafsiran data dengan membandingkan data yang sudah disusun dengan teori yang sudah ada. Tahap selanjutnya menyusun laporan dari hasil penelitian. Keseluruhan temuan di lapangan beserta analisisnya disusun. 54