PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEB

dokumen-dokumen yang mirip
SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI KOMPUTER SWASTA

DECISION SUPPORT SYSTEMS IN THE ADMISSION SELECTION OF VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENT Case Study: SMK Pelita Pesawaran. Abstract

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

2. Analisis Sistem Yang Akan Dikembangkan. Pelamar Kerja Administrasi Personalia. Buku arsip. Gambar 1: Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

IMPLEMENTASI SPK UNTUK SELEKSI CALON GURU DI SMK BINA MARTA

AHP UNTUK PEMODELAN SPK PEMILIHANSEKOLAH TINGGI KOMPUTER

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAKANAN PADA BAYI LIMA TAHUN (BALITA) DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENGADAAN ALAT KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN DURENAN MENGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCY PROCESS (AHP)

PEMILIHAN RANGE PLAFOND PEMBIAYAAN TERBAIK BMT DENGAN METODE AHP. Dwi Yuniarto, S.Sos., M.Kom. Program Studi Teknik Informatika STMIK Sumedang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENERIMAAN PESERTA DIDIK BARU DI SMA NEGERI 1 BODEH PEMALANG NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGGUNAAN JENIS TANAMAN DENGAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Penunjang Keputusan Penerimaan Dosen dengan Metode Analytic Hierarchy Process

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN GURU YANG BERHAK MENERIMA SERTIFIKASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

PEMILIHAN PROGRAM STUDI BAGI CALON MAHASISWA BARU DI STMIK EL RAHMA YOGYAKARTA, SEBUAH MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

SISTEM INFORMASI PENJUALAN KNALPOT MOTOR BERBASIS WEB DI SPM PRO EXHAUST YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Moh. Rif an

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

Jurnal SCRIPT Vol. 3 No. 1 Desember 2015

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN BARU

ANALISIS DAN PERANCANGAN WEBSITE SEBAGAI MEDIA PROMOSI PADA LPK NAVITA NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Hanif Abdan Syakuro

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

APLIKASI PENJADWALAN KEGIATAN UKM (UNIT KEGIATAN MAHASISWA) DI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA BERBASIS WEBSITE NASKAH PUBLIKASI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini akan membahas tentang tahapan penelitian. Tahapan penelitian

Aplikasi Metode Analitical Hierarchy Proces (AHP) Dalam Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia. Oleh Abulwafa Muhammad, S.Kom, M.

Penerapan Metode AHP Dan TOPSIS Untuk Mengevaluasi Pemohon Kredit Suku Cadang Motor Suzuki (Studi Kasus : PT. Riau Jaya Cemerlang Pekanbaru)

Okta Veza Program Studi Teknik Informatika Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina 1

Kata Kunci : AHP (Analytical Hierarchy Process), SPK, seleksi, bobot, calon karyawan.

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 1 NO. 1 MARET 2010

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN TYPE SEPEDA MOTOR YAMAHA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. evaluasi terhadap Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan STMIK Terbaik Di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

ISSN VOL 15, NO 2, OKTOBER 2014

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA PADA SMA 1 BOJA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SUPPLIER DENGAN METODE ANALYTICHAL HIERARCHY PROCESS

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

Irfandi Ricon 1), Rini Sovia, S.Kom, M.Kom 2), Shary Armonitha Lusinia, S.Kom, M.Kom 3)

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

Sistem Pendukung Keputusan Penasehat Akademik (PA) untuk Mengurangi Angka Drop Out (DO) di STMIK Bina Sarana Global

PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KELAYAKAN LOKASI CABANG BARU USAHA CLOTHING MENGGUNAKAN METODE AHP-TOPSIS

PERANCANGAN SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN UNTUK EVALUASI KINERJA KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE PROFILE MATCHING PADA CV. SANGGAR PUNOKAWAN BERBASIS DESKTOP

Sistem Pendukung Keputusan Memilih Perguruan Tinggi Swasta di Palembang Sebagai Pilihan Tempat Kuliah

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PRIORITAS PENGEMBANGAN INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN ANALITICAL HIERARCHY PROCESS

SISTEM INFORMASI KOPERASI PAGUYUBAN SIMPAN PINJAM MANUNGGAL SEYEGAN NASKAH PUBLIKASI

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB (STUDI KASUS CV. WISMA ANUNGKRIYA DEMAK) ARTIKEL ILMIAH

SISTEM INFORMASI APLIKASI PENJUALAN PADA BUTIK BIG SIZE NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Esa Apriyana

SISTEM INFORMASI PENENTUAN LOKASI TPA SAMPAH MENGGUNAKAN METODE AHP Studi Kasus: Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Malang

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI BERDASARKAN KINERJA MENGGUNAKAN METODE ANALITYC HIERARCY PROCESS

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

Penelitian Bidang Komputer Sains dan Pendidikan Informatika V2.i1( )

Penerapan Metode Analytical Hierarky Process (AHP) Pada Penentuan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Berbasis Web Pada PT.Bank Rakyat Indonesia

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

Sistem Pendukung Keputusan Pembiayaan Mitra Madani Metode Analytycal Hierarchy Process (AHP) Pt. BPR Syariah Artha Madani Bekasi

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN KERJA LULUSAN SMK AL BADAR TULUNGAGUNG MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SKRIPSI

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DOSEN BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN JURUSAN DI SMA ISLAM SUDIRMAN AMBARAWA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Alit Suryo Irawan

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS SEBAGAI PENDUKUNG KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT) PEMILIHAN LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KOS UNTUK KARYAWAN

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih Kendaraan Bekas Dengan Menggunakan Metode Analitic Hierarchy Process (AHP)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN ASURANSI JIWA MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Pemanfaatan Analytical Hierarchy Process(AHP) sebagai Model Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Penerimaan Karyawan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN LOKASI TOKO BUKU BERBASIS WEB DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (Studi Kasus : Tembilahan) Darmawati

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN POSISI PEMAIN DALAM STRATEGI FORMASI FUTSAL

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

ANALYTIC HIERARCHY PROCESS METODE PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI MANDIRI UTAMA ABSTRACT

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Memilih Tempat Kursus Bahasa Inggris Dikota Medan Dengan Penerapan Metode Analitycal Hierarchy Process (AHP)

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Majalah Ilmiah UPI YPTK, Volume 21, No.21, Oktober 2014 ISSN :

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan metode pengembangan sistem yang digunakan peneliti merupakan

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PENGAJAR LES PRIVAT UNTUK SISWA LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR DENGAN METODE AHP (STUDI KASUS LBB SYSTEM CERDAS)

BAB III METODE PENELITIAN. dilaksanakan pada Semester Genap Tahun Ajaran 2014/2015. Perangkat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Program Keahlian di SMK Syubbanul Wathon Magelang

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMAAN SISWA BARU MA ARRAHMAH MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) ARTIKEL SKRIPSI

SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Karyawan Terbaik Menggunakan Metode AHP

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PONDOK PESANTREN DI PURWOKERTO (STUDI KASUS : MAHASISWA STAIN PURWOKERTO)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

Transkripsi:

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEB (Study Kasus: KJKS BMT SAM Wonogiri) NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Eko Trimakno Susilo 11.11.4669 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2015

PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PERSETUJUAN PEMBIAYAAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) BERBASIS WEB (Study Kasus: KJKS BMT SAM Wonogiri) Eko Trimakno Susilo 1), Armadyah Amborowati 2), 1,2) Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email : eko.4669@students.amikom.ac.id 1), armadyah.a@amikom.ac.id 2) Abstract - Baitul Mal wat Tamwil (BMT) Surya Artha Mandiri an Islamic financial institution engaged in the field of micro finance to hold funds from the society in the form of deposits and channeled back to the society in the form of financing. To obtain financing approval, customers must go through the process of evaluating the requirements specified by BMT. Things are emerging from the assessment process is a BMT does not have a system with a standard method of decisionmaking, so that there is a difficulty to assess quickly and accurately. In addition, there is no database of media files for storage before analysis. Based on these constraints, we need a decision support system funding approval using AHP (Analytical Hierarchy Process) based websites. Through this system, customers fill out the form requirements for approval of financing that provides information directly whether the application is accepted or rejected. If accepted, the prospective customer print out the form that contains the customer ID and then bring the form to the BMT to complete the requirements of the next financing request. Making this system using the PHP programming language and MySQL as database. Keywords: Decision Support System, Analytical Hierarchy Process, funding. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pengambilan keputusan pembiayaan di BMT SAM Wonogiri hingga saat ini masih menggunakan proses manual. Akibat dari belum adanya sistem komputerisasi yang baik dalam menentukan pengambilan keputusan pembiayaan menyebabkan timbulnya beberapa masalah. Masalah yang sering kali dihadapi adalah proses penilaian calon nasabah pembiayaan membutuhkan waktu yang lama. Masalah yang lain adalah kurang tepatnya pemberian dana pembiayaan, misalnya calon nasabah yang seharusnya tidak layak mendapatkan pembiayaan tetapi mendapatkan pembiayaan, sebaliknya ada calon nasabah yang seharusnya layak mendapatkan pembiayaan tetapi tidak mendapatkan pembiayaan tersebut. Masalah seperti ini disebabkan karena kurangnya ketelitian dan belum adanya proses penilaian yang tetap. Dari beberapa permasalahan yang dihadapi oleh BMT SAM Wonogiri tersebut maka diambil solusi sebuah sistem pendukung keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk menentukan calon nasabah yang layak mendapatkan pembiayaan di BMT SAM Wonogiri. Penilaian dilakukan berdasarkan dari kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan oleh BMT. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan permasalahan yang akan diselesaikan yaitu bagaimana merancang sebuah sistem pendukung keputusan yang dapat memudahkan penentuan penerimaan pembiayaan dengan cepat dan tepat di BMT SAM. 1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dari sistem pendukung keputusan persetujuan pembiayaan ini adalah: 1. Sistem pendukung keputusan persetujuan pembiayaan ini ditujukan pada pihak BMT SAM Wonogiri. 2. Sample data penentu kriteria penilaian yang digunakan sesuai dasar penilaian persetujuan pembiayaan di BMT SAM Wonogiri. 3. Informasi yang dihasilkan oleh sistem akan menjadi data pembantu pembuatan keputusan. 4. Model yang digunakan untuk pengambilan keputusan menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). 2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Sistem Pendukung Keputusan Little (1970) mendefinisikan DSS sebagai sekumpulan prosedur berbasis model untuk data pemrosesan dan penilaian 1

guna membantu para manajer mengambil keputusan. Dia menyatakan bahwa untuk sukses, sistem tersebut haruslah sederhana, cepat, mudah dikontrol, adaptif, lengkap dengan isuisu penting, dan mudah berkomunikasi [1]. 2.2 Pengertian AHP Analytic Hierarchy Process (AHP) merupakan salah satu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan oleh Dr. Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika dari Universitas Pittsburg, Amerika Serikat pada awal tahun 1970-an. AHP merupakan salah satu model pengambilan keputusan yang dapat membantu kerangka berfikir manusia. Dasar berfikirnya metode AHP adalah proses membentuk skor secara numerik untuk menyusun rangking setiap alternatif keputusan yang berbasis pada bagaimana sebaiknya alternatif itu dicocokkan dengan kriteria pembuat keputusan [2]. 3. Analisis dan Perancangan 3.1 Profil BMT SAM Wonogiri Koperasi Jasa Keuangan Syariah BMT Surya Artha Mandiri Wonogiri tepatnya berdiri 12 Desember 2005 dengan alamat di jalan Dokter Cipto II Nomor 39 Kelurahan Giripurwo Kecamatan Wonogiri. KJKS BMT SAM Wonogiri merupakan badan usaha yang dalam pelaksanaan kegiatannya mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip koperasi.. 3.2 Variabel Seleksi Pembiayaan Dalam melakukan seleksi permohonan pembiayaan nasabah, BMT SAM Wonogiri menggunakan beberapa variabel, yaitu: 1. Kelayakan pembiayaan 2. Nilai agunan 3. Kelayakan usaha 4. Kelengkapan adminstrasi 3.3 Analisis Model 3.3.1 Perhitungan AHP Ada 3 level dalam perhitungan AHP, yaitu: Goal, Kriteria, dan Alternatif. 3.3.2 Gambaran Umum Diagram AHP Secara umum, diagram AHP pada sistem ini adalah sebagai berikut: Gambar 1. Diagram AHP Sistem 3.3.3 Contoh Perhitungan Bobot Kriteria 1. Membuat Matrik Perbandingan Berpasangan Pada tahap ini dilakukan penilaian perbandingan antara satu kriteria dengan kriteria yang lain. Tabel 2. Penentuan nilai perbandingan antar kriteria Kelayakan Agunan Usaha Administrasi Kelayakan 1 2 2 3 Agunan 0.5 1 2 2 Usaha 0.5 0.5 1 2 Administrasi 0.33 0.5 0.5 1 Jumlah 2.33 4 5.5 8 Angka 1 pada kolom kelayakan baris kelayakan menggambarkan tingkat kepentingan yang sama antara kelayakan dengan kelayakan, Sedangkan angka 3 pada kolom administrasi baris kelayakan menunjukkan kelayakan lebih penting dari administrasi. Angka 0.5 pada kolom kelayakan baris agunan merupakan hasil perhitungan dari 1/nilai pada kolom agunan baris kelayakan. Angka-angka yang lain diperoleh dengan cara yang sama. 2. Membuat matriks nilai kriteria Matrik ini diperoleh dengan rumus berikut: nilai baris kolom baru = nilai baris kolom lama/ jumlah masingmasing kolom lama. Tabel 3. Matrik Nilai Kriteria Kelayakan Agunan Usaha Administrasi Jml Prio Kelayakan 0.43 0.50 0.36 0.38 1.67 0.42 Agunan 0.21 0.25 0.36 0.25 1.08 0.27 Usaha 0.21 0.13 0.18 0.25 0.77 0.19 Administrasi 0.14 0.13 0.09 0.13 0.48 0.12 Nilai 0.43 pada kolom kelayakan baris kelayakan diperoleh dari nilai kolom kelayakan Tabel 3.3. Nilai kolom jumlah pada tabel 3.4 diperoleh dari penjumlahan siteap baris. Untuk baris pertama, nilai 1.67 merupakan hasil penjumlahan dari 0.43+0.50+0.36+0.38. Nilai kolom prioritas diperoleh dari nilai pada kolom jumlah dibagi dengan jumlah kriteria, dalam hal ini 4 kriteria. 3. Membuat matrik perkalian prioritas dengan elemen Matrik ini dibuat dengan mengambil nilai kolom prioritas dari tabel 3.4 dan nilai perbandingan antar kriteria tabel 3.3 Tabel 4. Matrik Perkalian Prioritas Dengan Elemen Kelayakan Agunan Usaha Administrasi Prioritas 0.42 0.27 0.19 0.12 Kelayakan 1 2 2 3 Agunan 0.5 1 2 2 Usaha 0.5 0.5 1 2 Administrasi 0.33 0.5 0.5 1 4. Membuat matrik penjumlahan tiap baris Matrik ini dibuat dengan mengalikan nilai prioritas dengan matrik perbandingan berpasangan tabel 3.5. Hasil perhitungan disajikan dalam tabel 3.4. 2

Tabel 5. Matrik Penjumlahan Tiap Baris Kelayakan Agunan Usaha Administrasi Jml Kelayakan 0.42 0.54 0.38 0.36 1.70 Agunan 0.21 0.27 0.38 0.24 1.10 Usaha 0.21 0.14 0.19 0.24 0.78 Administrasi 0.14 0.14 0.10 0.12 0.49 Nilai 0.42 pada baris kelayakan kolom kelayakan diperoleh dari kolom kelayakan baris prioritas dikalikan dengan kolom kelayakan baris kelayakan. Nilai 0.21 diperoleh dari kolom kelayakan baris prioritas dikalikan dengan kolom kelayakan baris agunan. Kolom jumlah diperoleh dengan menjumlahkan nilai masing-masing baris pada tabel tersebut. 5. Penghitungan rasio konsistensi Penghitungan ini digunakan untuk memastikan bahwa rasio konsistensi (CR) <= 0,1. Jika ternyata nilai CR lebih besar dari 0,1 maka matrik perbandingan berpasangan harus diperbaiki. Untuk menghitung rasio konsistensi, dibuat tabel seperti berikut : 3.4 Flowchart Sistem Gambar 2. Flowchart Sistem 3.5 DFD 3.5.1 DFD Level 0 Tabel 6. Perhitungan Rasio Konsistensi Jml per brs Prioritas Hasil Kelayakan 1.70 0.42 2.12 Agunan 1.10 0.27 1.37 Usaha 0.78 0.19 0.97 Administrasi 0.49 0.12 0.61 Jumlah 5.06 ג Maks 1.27 CI (Maks-n)/(n-1) -0.91 CR (CI/IR) -1.01 Kolom jumlah perbaris diperoleh dari kolom jumlah tabel 3.6, sedangkan kolom prioritas diperoleh dari kolom prioritas tabel 3.4. Dari tabel 3.7 diperoleh nilai-nilai sebagai berikut: Jumlah (jumlah dari nilai-nilai hasil) : 5,06 n (nilai kriteria) : 4 : 1,27 (jumlah/n) Maksג CI(( ( maks-n)/nג : -0,91 CR(CI/IR) : -1,01 Oleh karena CR<=0,1, maka rasio konsistensi dari perhitungan tersebut bisa diterima. 3.5.2 DFD Level 1 Gambar 3. DFD Level 0 Gambar 4. DFD Level 1 4. Implementasi dan Pembahasan 4.1 Pembuatan Database Pembuatan database dilakukan dengan menjalankan service di xampp terlebih dahulu. Selanjutnya buka browser dan akses alamat http://localhost/phpmyadmin dan buat basis data dengan nama bmtsam. Gambar 5. Pembuatan Database 3

4.2 Manual Program Manual program digunakan sebagai panduan bagi user dalam mengoperasikan program aplikasi. Berikut petunjuk menjalankan aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Permohonan Pembiayaan BMT SAM Wonogiri. 1. Halaman Login Halaman ini berfungsi untuk memberikan informasi tentang data operator, menambah data operator baru dengan menekan tombol tambah, dan jika terjadi kesalahan pada data tersebut pengguna bisa menghapus atau mengubahnya pada kolom aksi. 4. Halaman Data Status Nilai Gambar 6. Halaman Login Halaman login merupakan tampilan utama ketika pengguna akan masuk kedalam sistem. Pengguna harus memasukkan username dan password pada kolom yang tersedia. 2.Halaman Utama Admin Gambar 9. Halaman Data Status Nilai Halaman ini berfungsi untuk menampilkan data parameter nilai diterima atau ditolak. Untuk mengubah data parameter, tekan tombol edit. 5. Halaman Data Kriteria Utama Gambar 7. Halaman Utama Admin Menu utama akan mucul apabila Admin berhasil memasukkan username dan password dengan benar pada form login. Pada halaman ini terdapat berbagai menu yang digunakan untuk pengolahan data permohonan pembiayaan. 3. Halaman Data Admin Gambar 10. Halaman Data Kriteria Utama Halaman ini berfungsi untuk memberi informasi hasil pembobotan kriteria utama. Untuk mengubah bobot nilai perbandingan tekan tombol Edit pada kolom aksi. 6. Halaman Data Subkriteria Kelayakan Gambar 11. Halaman Data Subkriteria Kelayakan Gambar 8. Halaman Data Admin 4

Halaman ini berfungsi untuk memberi informasi hasil pembobotan subkriteria kelayakan. Untuk mengubah bobot nilai perbandingan tekan tombol Edit pada kolom aksi. 7. Halaman Tambah Data Perhitungan 5.2 Saran Pada penelitian ini tentu masih banyak kekurangan dan perlu adanya pengembangan yang lebih baik dari sisi penulisan laporan maupun dari sistem. Oleh karena itu sangat diharapkan penelitian ini dapat dikembangkan oleh pembaca. Untuk lebih menyempurnakan aplikasi ini ada beberapa saran, diantaranya: 1. Dalam sistem ini dapat ditambah fitur untuk menambah, mengubah, atau menghapus kriteria dan subkriteria data perbandingan. 2. Sistem dapat ditambah fitur untuk menampilkan data yang belum disurvey, proses survey, dan hasil survey. Daftar Pustaka Gambar 12. Halaman Tambah Data Perhitungan Pada halaman ini pengguna harus memasukkan data pada form yang sudah tersedia kemudian tekan tombol Tambah untuk melihat hasil perhitungan. 8. Halaman Data Laporan [1] E. Turban, J. E. Aronson dan T. P. Liang. 2005. Decision Support System and Intelegent Systems 7th Ed. Jilid 1 (Sistem Pendukung Keputusan dan Sistem Cerdas). Yogyakarta: Andi Offset. [2] T. L. Saaty. 1999. Decision Making for Leaders: AHP in a Complex Word, 3rd penyunt. Pittsburgh: RWS Publication. Biodata Penulis Eko Trimakno Susilo, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2015. Armadyah Amborowati, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom) di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh gelar Magister Teknologi Informasi (M.Eng) di Universitas Gajah Mada. Saat ini menjadi dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta. Gambar 13. Halaman Data Laporan Pada halaman ini pengguna dapat menampilkan serta mencetak data laporan yang diinginkan. Dalam contoh diatas berupa laporan hasil perhitungan. Untuk mencetak laporan tersebut pengguna harus menekan tombol Print yang berada di pojok kanan atas. 5. Kesimpulan dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di bab-bab sebelumnya hingga tahap implementasi sistem maka dapat diambil kesimpulan, yaitu: sistem pendukung keputusan persetujuan pembiayaan telah berhasil dibuat. Hasil pengujian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa sistem mampu membantu memberi keputusan diterima atau ditolak permohonan pembiayaan yang diajukan serta sistem terbukti lebih cepat dan tepat dibanding sistem yang sebelumnya yang masih menggunakan proses manual. 5