BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

SKRIPSI. Oleh : YENNYFARIDHA K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Beberapa hal yang menentukan mutu tablet adalah kekerasan tablet dan waktu hancur tablet. Tablet yang diinginkan adalah tablet yang tidak rapuh dan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Pembuatan Amilum Biji Nangka. natrium metabisulfit agar tidak terjadi browning non enzymatic.

SKRIPSI. Oleh: HENI SUSILOWATI K FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA SURAKARTA 2008

Khasiatnya diketahui dari penuturan orang-orang tua atau dari pengalaman (Anonim, 2009). Salah satu tanaman yang telah terbukti berkhasiat sebagai

PEMBUATAN TABLET HISAP EKSTRAK ETANOLIK DAUN SAGA

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. adalah obat yang menentang kerja histamin pada H-1 reseptor histamin sehingga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. ilmu pengetahuan dan tuntutan dalam pemenuhan kesehatan. Maka diperlukan

kurang menyenangkan, meskipun begitu masyarakat percaya bahwa tanaman tersebut sangat berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit; selain itu tanaman ini

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki beberapa keuntungan antara lain: 1) ketepatan dosis, 2) mudah cara

A. DasarTeori Formulasi Tiap tablet mengandung : Fasedalam( 92% ) Starch 10% PVP 5% Faseluar( 8% ) Magnesium stearate 1% Talk 2% Amprotab 5%

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI GRANUL EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (GARCINIA MANGOSTANA. L) MENGGUNAKAN AEROSIL DAN AVICEL PH 101

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. A. Tinjauan Pustaka. Gambar 1. Tanaman dan Buah nangka (Artocarpus heterophylus)

FORMULASI TABLET PARACETAMOL SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN MENGGUNAKAN VARIASI KONSENTRASI AMILUM UBI JALAR (Ipomea batatas Lamk.) SEBAGAI PENGHANCUR

IFNA ANGGAR KUSUMA K

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FORMULASI TABLET KUNYAH EKSTRAK DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora L.) DENGAN KOMBINASI BAHAN PENGISI MANITOL-LAKTOSA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Tablet merupakan bahan obat dalam bentuk sediaan padat yang biasanya

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

tradisional, daun sirih digunakan sebagai pelengkap dalam upacara adat, misalnya dalam perkawinan adat Jawa (Anonim, 2010). Umumnya masyarakat

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembuatan Tablet Effervescent Tepung Lidah Buaya. Tablet dibuat dalam lima formula, seperti terlihat pada Tabel 1,

DIAN INDAH PERMATASARI K

OPTIMASI FORMULA TABLET EKSTRAK DAUN SAMBUNG NYAWA

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN TABLET TEOFILIN DENGAN STARCH 1500 SEBAGAI BAHAN PENGHANCUR DAN CMC

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Pragel pati singkong yang dibuat menghasilkan serbuk agak kasar

kurang dari 135 mg. Juga tidak boleh ada satu tablet pun yang bobotnya lebih dari180 mg dan kurang dari 120 mg.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Uji KLT Ekstrak Daun Sirih Hijau

Desain formulasi tablet. R/ zat Aktif Zat tambahan (eksipien)

FORMULASI TABLET EKSTRAK HERBA TAPAK DARA (Catharantus roseus (L) G. Don) DENGAN BAHAN PENGIKAT GELATIN DAN GOM ARAB PADA BERBAGAI KONSENTRASI SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada saat ini, banyak orang telah kembali pada pengobatan tradisional

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

POTENSI EKSTRAK KERING SIRIH MANADO:MIYANA SEBAGAI BAHAN BAKU TABLET HERBAL

OPTIMASI FORMULA TABLET DISPERSIBLE NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN BAHAN PENGHANCUR EXPLOTAB DAN BAHAN PELICIN PEG 6000 SKRIPSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

KETOKONAZOL TABLET PREFORMULASI DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 (SATU) C S1 FARMASI 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

mempermudah dalam penggunaannya, orally disintegrating tablet juga menjamin keakuratan dosis, onset yang cepat, peningkatan bioavailabilitas dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tanaman Jati belanda (Guazuma ulmifolia Lamk.) merupakan salah satu

bebas dari kerusakan fisik, serta stabil cukup lama selama penyimpanan (Lachman et al., 1986). Banyak pasien khususnya anak kecil dan orang tua

obat-obat tradisional yang telah menggunakan cara-cara modern. Umumnya masyarakat jaman dahulu menggunakan daun sirih merah masih dalam cara yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan hasil uji formula pendahuluan (Lampiran 9), maka dipilih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sub kingdom : Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh ) Super divisio : Spermatophyta ( menghasilkan biji )

BAB I PEHDAHULUAN. Tablet merupakan bentuk sediaan oral yang banyak. digunakan masyarakat saat ini karena mempunyai banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. perlahan agar mendapatkan efek lokal (Mohr, 2009), parameter yang perlu

OPTIMASI FORMULA SEDIAAN TABLET GETAH KUNING TANAMAN ASHITABA

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KEMANGI (Ocimum sanctum L.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN MENGGUNAKAN AMILUM MANIHOT SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Pemeriksaan Bahan Baku Ibuprofen

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK AKAR PASAK BUMI (Eurycoma longifolia) DENGAN POLIVINILPIROLIDON (PVP) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT SKRIPSI

Bahan tambahan tablet

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan. Tablet ODT merupakan tablet yang larut dimulut, dengan bantuan saliva sampai terdispersi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyakit kurang kalori protein (KKP) dan defisiensi vitamin A serta anemia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

FORMULASI TABLET EKSTRAK DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata N.) SECARA KEMPA LANGSUNG DENGAN KOMBINASI MANITOL SORBITOL SEBAGAI BAHAN PENGISI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. baik pada zaman dahulu maupun masa sekarang. Penggunaan obat-obat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tidak hanya orang tua tetapi para remaja sekarang ini juga banyak yang menderita

PEMBAHASAN. R/ Acetosal 100 mg. Mg Stearat 1 % Talkum 1 % Amprotab 5 %

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

BAB I PENDAHULUAN. mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kolang-kaling merupakan olahan buah pohon aren atau enau (Arenga

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Bahan-bahan yang digunakan adalah verapamil HCl (Recordati, Italia),

FORMULASI SEDIAAN TABLET PARASETAMOL DENGAN PATI BUAH SUKUN (Artocarpus communis) SEBAGAI PENGISI

Prosiding Penelitian SPeSIA Unisba 2015 ISSN

PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN PENGHANCUR AMPROTAB TERHADAP SIFAT FISIK TABLET EKSTRAK DAUN ALPUKAT (Persea americana Mill.) SECARA GRANULASI BASAH SKRIPSI

terhadap masalah kesehatan melalui pengobatan tradisional sangat dirasakan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya yaitu menggunakan ramuan-ramuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

OPTIMASI FORMULA TABLET EKSTRAK ETANOL SALAM-SAMBILOTO MENGGUNAKAN PVP K-30 SEBAGAI PENGIKAT DAN CROSPOVIDONE SEBAGAI PENGHANCUR

FORMULASI TABLET PARASETAMOL MENGGUNAKAN TEPUNG BONGGOL PISANG KEPOK (Musa paradisiaca cv. Kepok) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT

terbatas, modifikasi yang sesuai hendaknya dilakukan pada desain formula untuk meningkatkan kelarutannya (Karmarkar et al., 2009).

LAPORAN PRAKTIKUM FORMULASI TABLET PERCOBAAN 2 EVALUASI GRANUL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. modifikasinya tidak pelak lagi merupakan sediaan yang paling popular

dan minyak atsiri (Sholikhah, 2006). Saponin mempunyai efek sebagai mukolitik (Gunawan dan Mulyani, 2004), sehingga daun sirih merah kemungkinan bisa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini di Indonesia, pemanfaatan tanaman obat sebagai obat tradisional

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu contoh jenis tanaman obat yang bisa dimanfaatkan yaitu daun pepaya (Carica papaya). Menurut penelitian Maniyar dan Bhixavatimath (2012), menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya memiliki efek sebagai antihiperglikemik. Dari hasil penelitian ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas biologis yaitu flavonoid, saponin dan tanin. Senyawa kimia tersebut yang diduga menyebabkan peningkatan sekresi insulin dari sel beta pankreas atau mungkin karena peningkatan serapan jaringan dari glukosa dengan peningkatan sensitivitas insulin. Daun pepaya (Carica papaya) masih digunakan sampai sekarang yaitu bagian akar maupun daun sebagai obat tradisional yang berkhasiat untuk obat antimalaria, penurun panas, perawatan paska persalinan, cara penggunaannyapun masih tradisional yaitu dengan direbus lalu diminum (Rahayu dkk, 2006). Obat tradisional perlu dikembangkan yakni dengan bentuk sediaan yang lebih stabil dan praktis digunakan tetapi tidak menghilangkan khasiat pada zat aktif, yaitu dengan dibuat dalam bentuk tablet. Bahan tambahan yang digunakan dalam formulasi tablet yaitu bahan pengikat dan bahan penghancur. Bahan pengikat berfungsi untuk memberikan kohesivitas yang diperlukan untuk mengikat partikel-partikel padat sehingga terbentuk suatu tablet yang kompak (Siregar dkk, 2010). Bahan pengikat yang digunakan yaitu polivinil pirolidon dengan konsentrasi berkisar 0,5-5% (Author, 2009). Bahan penghancur berfungsi untuk memudahkan hancurnya tablet ketika di saluran cerna (Sahoo, 2007). Starch 1500 dalam formula tablet sebagai bahan penghancur dengan konsentrasi berkisar 5-10% (Author, 2009). PVP level tinggi dan Starch 1500 level rendah mampu menurunkan keseragaman bobot dan kerapuhan tablet sedangkan pada PVP level rendah dan Starch 1500 level 1

2 tinggi dapat menurunkan waktu hancur (Permatasari, 2010). Metode optimasi yang digunakan yaitu factorial design, kelebihan metode ini yaitu dengan jumlah percobaan sedikit dapat menentukan persamaan dan contour plot sehingga didapatkan kombinasi faktor yang diinginkan (Fayuktika, 2010). Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh PVP dan Starch 1500 tehadap sifat fisik tablet yakni keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur serta memperoleh formula optimum menggunakan metode factorial design. B. Perumusan Masalah 1. Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi bahan pengikat polivinil pirolidon dan penghancur starch 1500 terhadap sifat fisik tablet (keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur) pada ekstrak daun pepaya? 2. Berapa perbandingan konsentrasi untuk mendapatkan tablet yang optimum antara bahan pengikat polivinil pirolidon dan penghancur starch 1500 pada tablet ekstrak daun pepaya? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi polivinil pirolidon dan starch 1500 terhadap sifat fisik tablet (keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan, dan waktu hancur) 2. Untuk memperoleh formula tablet ekstrak daun pepaya yang optimum pada perbandingan polivinil pirolidon dan starch 1500. D. Tinjauan Pustaka 1. Uraian Tanaman a. Sistematika Tanaman Daun Pepaya (Carica papaya) Kingdom termasuk plantae (tumbuh-tumbuhan), divisio termasuk spermatophyta (tumbuhan berbiji), sub divisio termasuk angiospermae (berbiji tertutup), class termasuk dicotyledonae (biji berkeping dua), ordo termasuk

3 caricales, familia ternasuk caricaceae, genus termasuk carica dan spesies termasuk Carica papaya L. (Depkes dalam Astuti, 2009) b. Nama Daerah Carica papaya atau pepaya memiliki sebutan berbeda-beda pada setiap daerah, diantaranya yaitu sikailo (Mentawai), kates (Jawa Tengah), padu (Flores), papaya (Manado) (Depkes dalam Astuti, 2009). c. Kandungan Kimia Dari hasil penelitian Maniyar dan Bhixavatimath (2012) ekstrak daun pepaya memiliki aktivitas biologis yaitu flavonoid, alkaloid, saponin dan tanin. Dalam penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan senyawa yang berkhasiat sebagai antihiperglikemik yaitu dengan cara ekstraksi. Ekstraksi merupakan proses pemisahan suatu komponen pada campurannya menggunakan pelarut (solven) yang sesuai dengan sifat-sifat polaritas senyawa yang akan diekstraksi (Maulida dan Zulkarnaen, 2010). Metode ekstraksi yang digunakan yaitu metode maserasi, merupakan cara penyarian yang sederhana yaitu dengan cara merendam serbuk serbuk simplisia dalam pelarut. 2. Tinjauan Tablet a. Pengertian tablet Tablet adalah bentuk sediaan padat kompak yang mengandung satu jenis zat aktif atau lebih yang dikompresi dengan atau tanpa bahan tambahan dan pelepasan obatnya memberikan efek terapi (Sahoo, 2007). b. Bahan eksipien Tablet terdiri dari zat aktif dan bahan tambahan (eksipien) dalam bentuk bubuk yang dibuat secara kempa cetak. Eksipien yang digunakan adalah: 1) Bahan pengisi (diluent/filler) Bahan pengisi digunakan dalam formulasi tablet untuk memberikan sifat tablet yang lebih baik seperti meningkatkan kohesi, meningkatkan massa agar ukuran partikel tablet sesuai pada saat pencetakan. Contoh bahan pengisi diantaranya laktosa, amilum, kalsium sulfat dihidrat (Sahoo, 2007).

4 2) Bahan pengikat (binder) Bahan pengikat adalah bahan tambahan yang dapat berupa bahan kering atau basah berfungsi untuk memberikan kohesivitas yang diperlukan untuk mengikat partikel-partikel padat sehingga terbentuk suatu tablet yang kompak Contoh bahan pengikat yaitu Na alginat, metil selulosa, polivinil pirolidon (Sahoo, 2007). 3) Bahan pelicin (lubrikan) Bahan pelicin berfungsi untuk mengurangi gesekan antar partikel dan dapat meningkatkan laju aliran granulasi pada tablet. Contohnya yaitu magnesium stearat, PEG (polietilen glikol), asam stearat (Sahoo, 2007). 4) Bahan penghancur (disintegrant) Bahan penghancur ditambahkan ke formulasi tablet berfungsi untuk memudahkan hancurnya tablet ketika berada di saluran cerna. Contohnya adalah starch, amilum, alginat, selulosa (Sahoo, 2007). c. Metode pembuatan tablet Metode pembuatan tablet ada berbagai cara yang digunakan yaitu dengan 2 cara yaitu metode granulasi basah dan granulasi kering, dan dengan metode cetak langsung. Metode pembuatan tablet yang digunakan adalah granulasi basah. Granulasi basah adalah suatu perlakuan terhadap bahan untuk meningkatkan homogenitas, kompresibilitas, dan sifat alir (Lachman dalam Rosadi, 2007). 3. Pemeriksaan sifat fisik granul Pemeriksaan terhadap sifat granul yang akan dikempa perlu dilakukan uji yang bertujuan untuk menjamin bahwa granul tersebut telah memenuhi persyaratan atau kualitas yang ditetapkan. Pemeriksaan sifat fisik granul akan mempengaruhi kualitas tablet, bila sifat alir baik maka menghasilkan bobot tablet yang seragam. Sifat fisik granul yakni kecepatan alir, sudut diam, dan pengetapan (Voigt dalam Pratiwi dan Hadisoewingnyo, 2010). Kecepatan alir adalah waktu yang diperlukan granul untuk mengalir, kecepatan alir granul dipengaruhi oleh kerapatan jenis, bentuk dan ukuran partikel. Sudut diam merupakan timbunan granul berbentuk kerucut yang keluar

5 dari mulut corong kemudian diukur diameter dan tinggi granul, sudut diam dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, dan kelembaban. Pengetapan merupakan penurunan volume granul akibat hentakan dan getaran (Lachman dalam Jihan, 2010). 4. Pemeriksaan sifat fisik tablet Pemeriksaan sifat fisik suatu tablet dilakukan untuk menjamin kualitas tablet, agar diperoleh tablet yang kompak, dan stabil sebelum didistribusikan ke pasaran. Pemeriksaan sifat tablet meliputi keseragaman bobot, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, dan waktu hancur (Voigt dalam Pratiwi dan Hadisoewingnyo, 2010). Keseragaman bobot merupakan rata-rata bobot dari sejumlah tablet untuk mengetahui banyaknya penyimpangan pada tiap tablet. Kekerasan tablet merupakan parameter untuk mengetahui ketahanan tablet terhadap tekanan mekanik seperti gocangan dan keretakan tablet, pada saat pembuatan, pengemasan, pengepakan. Kerapuhan tablet merupakan gambaran lain ketahanan tablet terhadap goncangan dan pengikisan. Waktu hancur yakni waktu yang diperlukan untuk hancurnya tablet dalam medium tertentu (Parrott dalam Kuswahyuning dan Soebagyo, 2005). 5. Optimasi factorial design Factorial design merupakan desain yang menjelaskan efek dari beberapa faktor dan melihat interaksi faktor tersebut terhadap respon (Fayuktika, 2010). a. Faktor Faktor merupakan variabel yang ditetapkan yaitu suhu, waktu dan bahan. Factorial design dapat memiliki satu faktor atau lebih. Analisis ANOVA lebih baik jika hanya memiliki satu faktor saja. b. Level Level merupakan harga yang ditetapkan untuk faktor, contohnya 20 o C dan 60 o C untuk faktor suhu. Factorial design yang paling sederhana memiliki dua

6 faktor dengan dua level yaitu maksimum (+1) dan minimum (-1) sehingga jumlah percobaan ada empat. Jumlah percobaan= 2 n Keterangan: 2 = jumlah level ; n= jumlah faktor yang diteliti c. Respon Respon merupakan percobaan untuk memperoleh hasil terukur, tergantung dari variasi level d. Efek Efek merupakan perubahan level faktor yang menyebabkan perubahan respon. Main effect merupakan rata-rata respon pada level tinggi dikurangi respon pada level rendah. e. Interaksi Interaksi merupakan tidak adanya afiditas dari penambahan efek-efek faktor. Dapat bersifat antagonis (efek interaksi lebih kecil dari efek seluruh faktor) atau sinergis (efek interaksi lebih besar dari efek seluruh faktor). Persamaan umum factorial design: Y = B 0 + B a X A + B b X b + B ab X a X B (1) Keterangan: Y= respon yang terukur ; B a B b B a = koefisien dapat dihitung dari percobaan X A X B = level faktor A dan B ; B 0 = intersep atau rata-rata hasil percobaan 6. Monografi a. Avicel 101 Mikrokristalin selulosa adalah pemurnian, sebagian selulosa terdepolimerisasi yang terjadi yakni kristal putih, tidak berbau, hambar, bubuk terdiri dari partikel berpori (Author, 2009). b. Polivinil pirolidon (PVP) Rumus molekul (C 6 H 9 NO) n menggambarkan bahwa polivinil pirolidon sebagai polimer sintetik yang terdiri dari linier kelompok 1-vinyl-2-pyrrolidinone. Dalam tablet digunakan sebagai bahan pengikat dengan konsentrasi 0,5-5% pada granulasi basah (Author, 2009).

7 c. Starch 1500 Dengan rumus molekul (C 6 H 10 O 5 ) n merupakan pati yang berasal dari jagung, kentang atau tepung beras. Starch 1500 sebagai bahan penghancur dengan konsentrasi 5-10% (Author, 2009). d. Talk Talk merupakan bubuk hablur, sangat halus, putih keabu-abuan, tidak berbau, lembut bila disentuh. Talk dalam formulasi tablet sebagai bahan pelicin dengan konsentrasi 1-10% (Author, 2009). E. Landasan Teori Penelitian Permatasari (2010) menunjukkan PVP level tinggi dan Starch 1500 level rendah mampu menurunkan kecepatan alir, kadar air, keseragaman bobot, serta kerapuhan tablet dan mampu meningkatkan sudut diam dan pengetapan, sedangkan pada PVP level rendah dan Starch 1500 level tinggi dapat menurunkan waktu hancur. Daerah contour plot super impossed didapatkan perbandingan PVP dan Starch 1500 (2,40 mg : 15,39 mg) yang dapat menghasilkan formula optimum pada tablet ekstrak daun sambung nyawa. F. Hipotesis Variasi konsentrasi bahan pengikat PVP dan bahan penghancur Starch 1500 diduga dapat dapat mempengaruhi sifat fisik tablet (keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur) ekstrak daun pepaya dan memperoleh formula tablet ekstrak daun pepaya yang optimum.