BAB III METODOLOGI 3.1 TINJAUAN UMUM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI 3.1. TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI 3. 1 TINJAUAN UMUM

3.1 GARIS BESAR LANGKAH KERJA

III - 1 BAB III METODOLOGI

BAB III METODOLOGI III.1 Persiapan III.2. Pengumpulan Data

BAB III METODOLOGI III-1

3.2 TAHAP PENYUSUNAN TUGAS AKHIR

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI. Bab III Metodologi 3.1. PERSIAPAN

3.2. PENGUMPULAN DATA

3.2. TAHAP PERANCANGAN DESAIN

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI. Persiapan. Pengamatan Pendahuluan. Identifikasi Masalah. Alternatif Pendekatan Masalah. Pengumpulan Data Data Primer Data Sekunder

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LAYANG SUMPIUH - BANYUMAS

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN - - TELAAH PERMASALAHAN - - INVENTARISASI KEB. DATA PENGUMPULAN DATA AWAL PENGOLAHAN DATA ANALISA DATA & EVALUASI

PENGANTAR PERENCANAAN JALAN RAYA SO324 - REKAYASA TRANSPORTASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2006

BAB III METODOLOGI. Mulai. Persiapan. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Data. Pengumpulan Data. 1. Kondisi Data Primer eksisting : jalan, meliputi :

BAB III METODOLOGI III-1

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI 3.1. PERSIAPAN

BAB III METODOLOGI START PERSIAPAN SURVEI PENDAHULUAN PENGUMPULAN DATA ANALISA DATA

BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data. Survey dan Pengumpulan Data. Data Cukup?

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

Perencanaan Peningkatan Jalan Ungaran-Cangkiran BAB III METODOLOGI START. Identifikasi Masalah dan Inventarisasi Kebutuhan Data

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL KANCI - PEJAGAN

LEMBAR PENGESAHAN. TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN LINGKAR SELATAN SEMARANG ( Design of Semarang Southern Ringroad )

BAB I PENDAHULUAN I-1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN Tahapan Perencanaan Teknik Jalan

BAB 3 Bab 3 METODOLOGI PENELITIAN

III - 1 BAB III METODOLOGI BAB III METODOLOGI

PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN BATAS KOTA MEDAN TANAH KARO KM KM TUGAS AKHIR

B2 STA STA KM

I - 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI. 3.2 TAHAPAN PENULISAN TUGAS AKHIR Bagan Alir Penulisan Tugas Akhir START. Persiapan

BAB III METODOLOGI III 1

Perencanaan Geometrik & Perkerasan Jalan PENDAHULUAN

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR EVALUASI DAN PERANCANGAN PENINGKATAN JALAN SELATAN-SELATAN CILACAP RUAS SIDAREJA - JERUKLEGI

STA s/d STA TUGAS AKHIR. Oleh BINSAR T.M. PAKPAHAN NIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kesejahteraan manusia adalah salah satunya dengan menyediakan

LAPORAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN JALAN TOL SEMARANG KENDAL

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI. 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah B A. Studi Pustaka MULAI. Permasalahan. Observasi Lapangan. Pengumpulan Data

PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN PADA PROYEK PENINGKATAN JALAN BATAS KABUPATEN TAPANULI UTARA SIPIROK (SECTION 2)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERBANDINGAN KONSTRUKSI PERKERASAN LENTUR DAN PERKERASAN KAKU PADA PROYEK PEMBANGUNAN PASURUAN- PILANG KABUPATEN PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 PARAMETER PERENCANAAN GEOMETRIK JALAN

Penyusunan laporan dari pengumpulan data sampai pengambilan kesimpulan beserta saran diwujudkan dalam bagan alir sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN I - 1

PERENCANAAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN RUAS JALAN ARIMBET-MAJU-UJUNG-BUKIT-IWUR PROVINSI PAPUA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 TINJAUAN UMUM

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pencapaian penelitian secara optimal sangat ditentukan pada kadar pemahaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PELAKSANAAN

3.2. METODOLOGI PERENCANAAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu Penelitian yaitu pada jam-jam sibuk sekitar jam 06:00 sampai jam

BAB IV METODOLOGI. Gambar 4.1 Flow Chart Rencana Kerja Tugas Akhir

Bab I Pendahuluan I-1 BAB I PENDAHULUAN I.1 TINJAUAN UMUM

ANALISA DESAIN OVERLAY DAN RAB RUAS JALAN PONCO - JATIROGO LINK 032, STA KM

BAB III METODOLOGI III - 1 BAB III METODOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Tinjauan Umum

ABSTRAK PERENCANAAN GEOMETRIK DAN TEBAL PERKERASAN JALAN NGIPIK KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK

BAB III METODOLOGI. Bagan alir dalam penulisan tugas akhir ini terdiri dari :

SISTEM DRAINASE PERMUKAAN

Solo. Reza Febriano, S.IP,ST,MT. Arie Irianto, ST,MT. Kepala Seksi Perencanaan Teknik. Staf Madya Divisi Pembangunan. Surabaya, November 2008

terjadi, seperti rumah makan, pabrik, atau perkampungan (kios kecil dan kedai

D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

BAB III METODOLOGI Uraian Umum

Pembimbing : Ir. Agung Budipriyanto, M.Eng,P.hD

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PERENCANAAN PENINGKATAN JALAN UNGARAN - CANGKIRAN. (Design Increasing Ungaran Cangkiran of Road)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. khusus untuk mengangkut hasil tambang batu bara dari (Pit) di Balau melalui

MODUL 3 : PERENCANAAN JARINGAN JALAN DAN PERENCANAAN TEKNIS TERKAIT PENGADAAN TANAH

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL

D3 TEKNIS SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB I PENDAHULUAN

Bab 3 Metodologi. Setelah mengetahui permasalahan yang ada, dilakukan survey langsung ke lapangan yang bertujuan untuk mengetahui :

BAB I PENDAHULUAN. Perancangan Peningkatan Ruas Jalan Ketapang Pasir Padi (KM PKP s/d KM PKP ) Di Kota Pangkalpinang Provinsi Kep.

BAB III METODOLOGI III - 1

BAB III METODOLOGI LAPORAN TUGAS AKHIR

Pertemuan 3. PSDA! Indradi Wijatmiko

LAPORAN AKHIR VOLUME 2 : STUDI KELAYAKAN DAFTAR ISI PETA LOKASI DAFTAR ISI DAFTAR SINGKATAN RINGKASAN EKSEKUTIF

BAB III METODOLOGI. Pada bagian berikut ini disampaikan Bagan Alir dari Program Kerja.

3.1. METODOLOGI PENDEKATAN MASALAH

Tugas Akhir 2012 BAB IV METODOLOGI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI. Mulai. Identifikasi Masalah. Identifikasi kebutuhan Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penanganan banjir pada sistem drainase perlu dilakukan dalam beberapa

PERENCANAAN JEMBATAN LAYANG UNTUK PERTEMUAN JALAN MAYOR ALIANYANG DENGAN JALAN SOEKARNO-HATTA KABUPATEN KUBU RAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI. moda, multi disiplin, multi sektoral,dan multi masalah, hal ini dikarenakan banyaknya

METODOLOGI BAB III Tinjauan Umum Diagram Alir BAB III METODOLOGI

BAB IV ANALISA DATA BAB IV ANALISA DAN PENGOLAHAN DATA IV - 1

BAB I PENDAHULUAN. jaringan jalan. Transportasi merupakan bagian yang tidak dapat. dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat hubungan erat antara

BAB I PENDAHULUAN. raya adalah untuk melayani pergerakan lalu lintas, perpindahan manusia dan

Transkripsi:

III - 1 BAB III 3.1 TINJAUAN UMUM Di dalam suatu pekerjaan konstruksi diperlukan suatu rancangan yang dimaksudkan untuk menentukan fungsi struktur secara tepat dan bentuk yang sesuai serta mempunyai fungsi estetika. Begitu juga dengan pelaksanaan konstruksi jalan diperlukan urutan kegiatan yang dapat mempermudah dalam proses rancangan. Oleh karena itu dibutuhkan metodologi dalam rancangannya yang akan mengarahkan urutan proses rancangan dari mulai persiapan sampai dengan dibuatkannya dokumen lelang. Dalam proses rancangan konstruksi jalan, adanya perbedaan antara perencana/ Engineer satu dengan yang lainnya sangat mungkin terjadi, tergantung pada kemampuan dan pengalamannya masing-masing, akan tetapi perbedaan-perbedaan tersebut tidak boleh menyebabkan gagalnya proses rancangan suatu proyek konstruksi. Selain itu perencana/engineer harus mampu menjelaskan dan mencari relevansi antara parameterparameter yang berbeda tersebut, membatasi masalah, serta menyusun integritas batasan yang sesuai sehingga akan didapatkan konsep terbaik mengenai analisis rancangan jalan yang akan dikerjakan. Karena itu perlu dipahami adanya suatu proses desain sebelum melakukan perhitungan dan pengerjaan konstruksi perkerasan jalan tol tersebut. Proses rancangan jalan yang terstruktur dan sistematis sangat diperlukan untuk menghasilkan rancangan konstruksi jalan yang efektif dan efisien. Urutan rangkaian proses rancangan akan menjadi suatu pedoman bagi seorang perencana dalam mengumpulkan, mengolah, menganalisis dan mengevaluasi data yang ada hingga menjadi suatu gambar desain/gambar kerja yang siap dilaksanakan di lapangan. Pada metodologi rancangan jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan ini ada beberapa tahapan proses yang bisa dilaksanakan seperti yang tersaji pada Gambar 3.1 mengenai Flowchart rancangan jalan, yakni sebagai berikut :

III - 2 START PERMASALAHAN OBSERVASI LAPANGAN BINA MARGA PGLK MKJI PP NO 15 TAHUN 2005 TENTANG JALAN TOL IDENTIFIKASI MASALAH INVENTARISASI KEBUTUHAN DATA STUDI PUSTAKA PENGUMPULAN DATA DATA SEKUNDER Data dari instansi terkait: - Data LHR - Data Tanah - Data Hidrologi - Peta Topografi TIDAK DATA CUKUP ASPEK GEOMETRIK JALAN ASPEK HIDROLOGI ASPEK LALU LINTAS ASPEK GEOTEKNIK ASPEK KONSTRUKSI PERKERASAN JALAN PENGOLAHAN DATA ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF OPTIMAL YA TIDAK YA A B

III - 3 A B EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL EVALUASI LALU LINTAS EVALUASI TRASE JALAN EVALUASI GEOMETRIK JALAN EVALUASI STRUKTUR PERKERASAN JALAN GAMBAR RANCANGAN BOK DAN TARIF TOL KESIMPULAN END Gambar 3.1 Bagan alir rancangan jalan tol Kanci-Pejagan 3.2 PERMASALAHAN Tahap permasalahan merupakan suatu rangkaian kegiatan sebelum identifikasi masalah. Pada tahap awal ini dilihat terlebih dahulu masalah-masalah yang ada yang berhubungan dengan rancangan proyek jalan tol, lalu dirumuskan dan ditindak lanjuti secara tepat untuk memudahkan dalam pencarian solusi yang terbaik sesuai dengan yang diharapkan. Dalam konteks pelaksanaan konstruksi jalan tol Kanci-Pejagan ini, ada beberapa permasalahan pokok yang bisa dijadikan alasan yakni sering terjadinya kemacetan lalu lintas di jalur Pantura dan juga banyaknya ruas jalan di sepanjang jalur tersebut yang mengalami kerusakan sangat parah khususnya diantara Kabupaten Cirebon sampai dengan Kabupaten Brebes.

III - 4 3.3 OBSERVASI LAPANGAN Observasi lapangan adalah suatu kegiatan survai yang dilaksanakan secara langsung di lapangan/lokasi rancangan dengan tujuan untuk mengetahui kondisi secara umum, aktual pada lokasi yang menjadi objek studi sehingga akan mendapatkan gambaran yang lebih nyata dan juga bisa memudahkan dalam penyelesaian masalah yang timbul di lapangan. 3.4 IDENTIFIKASI MASALAH Identifikasi masalah adalah penandaan pada pokok masalah guna menentukan sejauh mana pembahasan masalah tersebut dilakukan untuk suatu rancangan jalan tol. Dalam rancangan jalan tol tentunya didasari dengan permasalahan yang muncul pada lokasi rancangan jalan tol tersebut. Pada tahap identifikasi ini merupakan tahap dimana seorang perencana/engineer mendapatkan masukkan permasalahan baik dari hasil pengamatan langsung/dari informasi pihak-pihak yang terkait maupun dari masyarakat sekitar lokasi proyek. Dari berbagai permasalahan tersebut kemudian diidentifikasi faktor-faktor yang melatar belakangi permasalahan dan dikaji seberapa besar permasalahan itu berdampak pada rancangan jalan sehingga akan memunculkan beberapa alternatif solusi. Pada tahap ini sangat diperlukan studi pustaka yang tepat dan relevan untuk memudahkan dalam rancangan konstruksi. 3.5 INVENTARISASI KEBUTUHAN DATA Inventarisasi kebutuhan data adalah suatu kegiatan mencatat dan mengklasifikasikan data-data yang diperlukan dalam rancangan jalan tol seperti data tanah, data hidrologi, data lalu lintas maupun peta topografi. 3.6 PENGUMPULAN DATA Pengumpulan data merupakan tahap untuk menentukan penyelesaian suatu masalah secara ilmiah setelah data-data untuk rancangan jalan tol tersebut lengkap semua. Ini merupakan tahap awal sebelum menganalisis kondisi jalan tol yang direncanakan. Hal itu

III - 5 tentunya didasari dengan dasar teori dan peranan instansi yang terkait. Ada beberapa metode pengumpulan data yang dapat dilakukan, yakni sebagai berikut : 3.6.1 Metode Literatur Metode literatur adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mengumpulkan, mengidentifikasi dan mengolah data tertulis dan metode kerja yang digunakan. 3.6.2 Metode Observasi Metode observasi adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara melakukan survai langsung ke lapangan/lokasi agar dapat diketahui kondisi yang sebenarnya di lapangan dan bisa menghindari adanya asumsi-asumsi yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai pertimbangan dalam rancangan desain struktur konstruksi. 3.6.3 Metode Wawancara Metode wawancara adalah suatu metode untuk mendapatkan data dengan cara mewawancarai atau menanyakan secara langsung kepada narasumber/beberapa instansi yang dianggap mengetahui permasalahan yang terjadi dilokasi sebagai masukan dan referensi acuan yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang diperlukan. Data yang didapat dari metode wawancara ini antara lain hasil wawancara dengan masyarakat sekitar tentang kondisi permasalahan, kemacetan lalu lintas di jalur Pantura dan kerusakan jalan yang parah di jalur tersebut. Untuk mempermudah dalam proses rancangan suatu jalan tol, maka terlebih dahulu ditentukan kebutuhan data yang tentunya berdasarkan pada dasar teori. Penentuan kebutuhan data ini dilakukan dengan cara mencatat data yang diperlukan untuk rancangan jalan tol. Dalam rancangan jalan tol Kanci-Pejagan ini jenis-jenis data yang diperlukan berdasar fungsinya dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu :

III - 6 A. Data Teknis Data teknis adalah data-data yang berhubungan langsung dengan perancangan peralihan jalan dan peningkatan fasilitas jalan seperti : 1. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata ( LHR ). 2. Data hidrologi. 3. Data kondisi tanah. 4. Peta Topografi. 1. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata ( LHR ) Data ini berupa data jenis kendaraan dan volume kendaraan. Data ini diperlukan untuk menghitung volume lalu lintas harian rata-rata sehingga dapat diketahui kelas jalan rencana, lebar efektif jalan tol, jumlah lajur yang diperlukan, dan dapat ditentukan tebal perkerasan jalannya. 2. Data Hidrologi Data ini terdiri dari peta topografi daerah aliran sungai, peta situasi dimana jalan tol akan dibangun, data curah hujan dari stasiun pemantau terdekat, dan data debit sungai. Data ini diperlukan untuk menentukan lokasi jalan tol rencana yang paling ideal dengan tetap mempertimbangkan kondisi alam lingkungan sekitarnya dan untuk menentukan rancangan drainase serta elevasi perkerasan jalan tol. 3. Data Tanah Data ini terdiri dari data sondir dan data boring yang diperlukan untuk mengetahui kedalaman tanah keras dan jenis tanahnya. Data ini berfungsi untuk mengetahui daya dukung tanah ( CBR dan DDT ) pada ruas jalan tol Kanci-Pejagan sehingga bisa digunakan untuk menentukan jenis perkuatan tanah dan kestabilan lereng serta tebal perkerasan jalan tersebut. 4. Peta Topografi Peta ini menggambarkan kontur di daerah sekitar lokasi proyek sehingga nantinya didapatkan kondisi medan/landscape yang sebenarnya. Data peta topografi ini berguna untuk mengetahui elevasi permukaan tanah asli dan permukaan jalan tol, sehingga pada akhirnya bisa menentukan rencana trase jalan tol yang paling tepat dan efisien sesuai dengan aspek geometrik dan perkerasan jalan.

III - 7 B. Data Non Teknis Data Non Teknis adalah data yang bersifat sebagai penunjang, tidak berhubungan secara langsung dengan rancangan jalan tol. Data non teknis ini berguna untuk mempertimbangkan jenis-jenis perkembangan di daerah tersebut, seperti arah/orientasi perkembangan daerah, kondisi sosial ekonomi masyarakat, tingkat kepemilikan kendaraan, dan lain-lain. Berdasarkan sifat data maka dapat dibedakan menjadi 2 macam yakni : 1. Data Primer Data Primer adalah data-data yang diperoleh secara langsung dengan mengadakan survai di lapangan. Metode pengumpulan data tersebut dapat dilakukan dengan cara observasi, yaitu mengamati kondisi lapangan yang sebenarnya. Data Primer yang diperlukan untuk rancangan jalan tol ini dapat berupa : a. Adanya kemacetan yang terjadi di jalur Pantura, khususnya ruas jalan antara Kabupaten Cirebon sampai dengan Kabupaten Brebes, diperoleh dengan cara survai langsung dan wawancara dengan masyarakat sekitar serta narasumber terkait. b. Adanya kerusakan jalan yang terjadi di jalur Pantura, khususnya ruas jalan antara Kabupaten Cirebon sampai dengan Kabupaten Brebes, diperoleh dengan cara survai langsung dan wawancara dengan masyarakat sekitar serta narasumber terkait. c. Tingkat perekonomian pada wilayah rancangan, diperoleh dengan cara survai langsung dan wawancara dengan masyarakat sekitar serta narasumber terkait. d. Data arah tujuan moda transportasi jalan raya, diperoleh dengan cara survai langsung dan wawancara dengan masyarakat sekitar serta narasumber terkait. e. Kondisi jalan Cirebon-Brebes saat ini, diperoleh dengan cara observasi atau survai langsung ke lapangan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait. Data sekunder ini tidak berhubungan secara langsung tapi sangat membantu dalam pelaksanaan rancangan jalan tol. Data sekunder yang diperoleh antara lain data lalu lintas, data hidrologi, peta topografi dan data tanah. Pada rancangan jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan, instansi yang dapat dijadikan narasumber untuk mendapatkan data rancangan adalah sebagai berikut :

III - 8 a. Data curah hujan daerah sekitar area rancangan, data debit sungai, dan data peta topografi pada areal rancangan jalan tol. Sumber Instansi : Badan Pusat Statistik Jawa Tengah dan Jawa Barat, PSDA Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. b. Data Lalu Lintas Harian Rata-Rata ( LHR ) dari ruas jalan yang akan direncanakan jalan tol. Sumber Instansi : DPU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. c. Data tanah pada lokasi rancangan jalan tol. Sumber Instansi : DPU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. d. Peta topografi daerah rancangan jalan tol. Sumber Instansi : BAPPEDA, DPU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat. Adapun penggolongan data menurut aspek yang ditinjau, dapat dilihat pada Tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Penggolongan data menurut aspek yang ditinjau Nomor Jenis data Rincian Fungsi analisis Tujuan perancangan 1. Data tanah CBR Menghitung daya dukung Perancangan Subgrade perkerasan jalan tol 2. Data tanah Sondir Menentukan daya dukung tanah Penentuan tipe/jenis perkerasan jalan tol 3. Data tanah Boring Menentukan kedalaman tiap lapisan tanah Penentuan tebal lapisan perkerasan jalan tol 4. Data LHR - Menghitung angka - Penentuan lalu-lintas pertumbuhan lalu-lintas Fungsi/tipe - Mengetahui tingkat lalu lalu- jalan

III - 9 lintas - Penentuan jumlah - Mengetahui tingkat lalu lintas lajur, lebar jalur, harian rata-rata dan komposisi bahu jalan kendaraan. - Penentuan aspek - Menentukan kapasitas jalan geometrik jalan tol termasuk alinyemen horizontal dan alinyemen vertikal 5. Data Curah - Menghitung debit limpasan - Mendimensi hidrologi hujan permukaan penampang dalam - Memprediksi tinggi muka air rancangan saluran banjir drainase jalan tol. - Mengetahui karakteristik - Menentukan aliran sungai. elevasi permukaan perkerasan jalan tol - Menentukan jenis/bentuk saluran drainase jalan tol 6. Peta Peta - Mengetahui kondisi medan/ - Rancangan rencana topografi topografi Landscape wilayah lokasi trase jalan tol lokasi proyek jalan tol - Rancangan aspek sekitar - Mengetahui kontur wilayah geometrik dan proyek proyek perkerasan jalan jalan tol. - Mengetahui elevasi tol, termasuk permukaan perkerasan jalan alinyemen tol yang direncanakan horizontal dan alinyemen vertikal

III - 10 Dalam rancangan jalan tol, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan antara lain : kehandalan kekuatan elemen perkerasan jalan, kelayakan jalan tol, keawetan ( umur rencana ), kemudahan dalam pelaksanaan, ekonomis, dan nilai estetika serta mampu melayani arus lalu lintas kendaraan secara aman dan nyaman. Untuk mendapatkan rancangan yang sesuai dengan prinsip di atas maka kebutuhan akan data lokasi rancangan harus mencukupi, karena bila terjadi kekurangan data akan menghambat rancangan dan yang lebih fatal lagi adalah salah dalam rancangan konstruksi. Oleh karena itu dibutuhkan data yang lengkap, seimbang, dan akurat untuk merencanakan sebuah jalan tol. Kelengkapan akan kebutuhan data dalam rancangan sangatlah penting. Oleh karena itu sebelum melangkah pada proses selanjutnya data yang sudah didapatkan harus dicek kelengkapannya. Apabila hasil cek terdapat data yang belum lengkap maka proses pengumpulan data dilakukan kembali. Akan tetapi apabila data yang didapat dirasa sudah cukup untuk menentukan rancangan jalan tol, maka proses analisis dan pengolahan data dapat dilakukan. 3.7 PENGOLAHAN DATA Analisis dan pengolahan data adalah proses identifikasi data yang dilakukan berdasarkan data primer maupun data sekunder yang sudah diperoleh, baik yang berasal dari survai pengamatan langsung yang ada di lokasi rancangan jalan tol ataupun yang didapat dari instansi terkait, untuk kemudian data tersebut akan diolah dan dianalisis. Proses analisis dan pengolahan data ini dimaksudkan agar diperoleh pemecahan masalah yang efektif dan terarah, sehingga diperoleh solusi rancangan jalan tol yang terbaik. 3.8 ANALISIS DATA Pada tahap ini ada beberapa data yang sangat diperlukan untuk dihitung dan dianalisis, yang kemudian digunakan dalam rancangan jalan tol. Data-data yang dipakai yaitu : a. Data Volume Lalu Lintas. Data ini diperoleh dari DPU Bina Marga Provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat yang berupa jumlah/volume lalu lintas kendaraan yang melintasi suatu titik pengamatan dalam satu satuan waktu tertentu ( hari, jam, menit ). Biasanya data volume lalu lintas kendaraan yang

III - 11 digunakan ini berkisar pada rentang waktu tertentu. Khusus untuk rancangan jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan, dipakai data lalu lintas 5 tahun terakhir yakni antara tahun 2004 sampai dengan tahun 2009. Sehingga berdasarkan data ini, dapat digunakan untuk memperkirakan tingkat pertumbuhan volume lalu lintas kendaraan pada tahun-tahun mendatang, yang sangat diperlukan dalam rancangan geometrik dan struktur perkerasan jalan tol termasuk penentuan jumlah serta lebar lajur. Data volume lalu lintas juga dapat berguna untuk mengetahui/memperkirakan lalu lintas harian rata-rata ( LHR ), yang kemudian dari LHR itu dapat mengetahui perilaku lalu lintas baik itu yang berupa kapasitas jalan, derajat iringan, derajat kejenuhan, dan sebagainya yang terkait dengan tingkat kinerja dan pelayanan jalan terhadap arus lalu lintas kendaraan yang melewati ruas jalan Kabupaten Cirebon dan Kabupaten Brebes. b. Data Hidrologi. Data hidrologi ini diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan Dinas PSDA Jawa Tengah dan Jawa Barat. Data ini dapat berupa besarnya angka curah hujan, debit aliran sungai, dan keadaan cuaca suatu wilayah. Data hidrologi berfungsi untuk dua rancangan yaitu : 1. Menentukan besarnya debit limpasan air yang terjadi pada Catchment Area suatu ruas jalan, dimana besarnya angka debit ini digunakan sebagai dasar acuan untuk menghitung/merencanakan dimensi penampang dan jenis saluran drainase jalan tol. Data yang diperlukan adalah data curah hujan yang berada di sekitar lokasi proyek jalan tol. 2. Menentukan tinggi muka air banjir yang akan digunakan sebagai referensi acuan dalam rencana tebal dan elevasi struktur perkerasan jalan tol tersebut. c. Data Tanah ( Data Sondir, Boring, dan CBR ) Data tanah ini berguna untuk mengetahui kondisi tanah yang berada di lokasi rencana jalan tol Kanci-Pejagan terutama menyangkut daya dukung tanah, stabilitas tanah, dan jenis tanah dasar sehingga bisa ditentukan tebal dan jenis perkerasan jalan tol yang direncanakan.

III - 12 3.9 ANALISIS PEMILIHAN ALTERNATIF Dari beberapa pengembangan alternatif rancangan yang telah diketahui kelebihan dan kekurangannya, maka dipilih satu alternatif rancangan jalan tol yang terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat memecahkan permasalahan pada lokasi rancangan jalan tol tersebut. Sebelum menentukan rancangan jalan tol yang akan dilaksanakan, terlebih dahulu dilakukan identifikasi beberapa alternatif yang potensial, baik dari segi trase jalan, geometrik jalan, struktur perkerasan jalan, dan juga dampak akibat adanya pembangunan jalan tol. Dari beberapa hal tadi harus bisa diperhatikan dan dipertimbangkan secara matang untuk memperoleh manfaat yang optimal dengan dibangunnya jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan. 3.10 EVALUASI RANCANGAN JALAN TOL Setelah tahap analisis dan pengolahan data selesai untuk dievaluasi, maka langkah selanjutnya adalah tahap evaluasi rancangan jalan tol. Evaluasi rancangan jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan ini dilakukan dengan membuat evaluasi lalu lintas, evaluasi trase jalan, evaluasi geometrik jalan dan evaluasi struktur perkerasan jalan. Rancangan jalan tol ini juga didesain agar mempunyai umur rencana tertentu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat pertumbuhan arus lalu lintas. 3.11 GAMBAR RANCANGAN Gambar rancangan merupakan visualisasi dari analisis dan rancangan struktur jalan tol. Gambar ini menunjukkan jenis/tipe konstruksi yang digunakan untuk pelaksanaan konstruksi perkerasan jalan tol. Hal tersebut bisa dijadikan gambaran awal ataupun sebagai referensi dalam pelaksanaan pembangunananya nanti. Adapun tujuan dari gambar rancangan diantaranya adalah : 1. Mempermudah dalam pembuatan estimasi volume dan biaya pekerjaan. 2. Sebagai pedoman dalam pelaksanaan konstruksi. 3. Mempermudah dalam pengawasan saat pelaksanaan konstruksi. Gambar rancangan dibuat dengan benar dan selengkap mungkin, agar mempermudah dalam pembacaan, sehingga aplikasi konstruksi di lapangan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Beberapa hal yang terdapat dalam gambar rancangan adalah sebagai berikut :

III - 13 1. Gambar peta lokasi pekerjaan. 2. Gambar Site Plan rencana. 3. Gambar tampak atas dan potongan memanjang. 4. Gambar potongan melintang. 5. Gambar struktur geometrik jalan tol. 6. Gambar struktur perkerasan jalan tol. 7. Gambar bangunan pelengkap jalan tol. 8. Gambar saluran drainase jalan tol. 9. Gambar detail-detail lainnya. 3.12 STANDAR YANG DIGUNAKAN DALAM RANCANGAN JALAN TOL Dalam rancangan jalan tol ini standar-standar yang digunakan yaitu : a. BINA MARGA BINA MARGA digunakan untuk acuan dalam merencanakan struktur perkerasan pada jalan tol. b. PGJLK ( Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota ) PGJLK digunakan untuk acuan dalam merencanakan geometrik jalan yang berkaitan dengan geometrik jalan tol. c. MKJI ( Manual Kapasitas Jalan Indonesia ) MKJI digunakan untuk acuan dalam perhitungan lalu lintas yang nantinya akan didapat kelas jalan serta jumlah lajur sehingga dapat direncanakan lebar jalan tol. d. PP NO. 15 TAHUN 2005 ( Tentang Jalan tol ) Peraturan pemerintah tentang jalan tol ini digunakan sebagai acuan untuk mengetahui standar yang telah ditetapkan pemerintah mengenai jalan tol, hal ini dikarenakan untuk menghindari pelaksanaan konstruksi yang menyimpang sesuai dengan kesepakatan dokumen kontrak dan menurut aturan yang berlaku.

III - 14 3.13 KESIMPULAN HASIL RANCANGAN JALAN TOL Dari hasil analisis kelayakan ekonomi maka dapat diambil kesimpulan tentang layak atau tidaknya rancangan jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan ini. Apabila pada rancangannya sudah dilakukan evaluasi kelayakan ekonomi dan ternyata dinyatakan layak dan dibutuhkan, maka diperlukan tindak lanjut dari pemerintah pusat ataupun daerah untuk merealisasikan pembangunan proyek jalan tol Trans Java Kanci-Pejagan berdasarkan aspek teknis dan non teknis.