RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

dokumen-dokumen yang mirip
SAMBUTAN MENTERI PPN/KEPALA BAPPENAS PADA PEMBUKAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) PROVINSI JAMBI TAHUN Jambi, 6 April 2011

Jakarta, 10 Maret 2011

Sambutan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS)

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 2010: PEMELIHARAAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Anggaran yang Menyejahterakan

CATATAN ATAS PRIORITAS PENANGGULANGAN KEMISKINAN DALAM RKP Grafik 1. Tingkat Kemiskinan,

REFLEKSI TERHADAP DESAIN DAN IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEJAHTERAAN SATU DASAWARSA TERAKHIR

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

SAMBUTAN KEPALA BAPPEDA PROV JATENG

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2010

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. dihadapi oleh semua negara di dunia. Amerika Serikat yang tergolong sebagai

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 2014

KEMISKINAN DAN UPAYA PENGENTASANNYA. Abstrak

SIMPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN EVALUSI DAN RENCANA TINDAK LANJUT. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan

MENINGKATKAN EFEKTIFITAS STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN DENGAN PEMERINTAH DAERAH TAH

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL TAHUN 2015

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

BAHAN MENTERI DALAM NEGERI PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2015

Jakarta, 7 Februari Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan Kementerian PPN/BAPPENAS

Disampaikan Pada: Bimtek Penyusunan RKPD Kabupaten Situbondo Mei 2012

ARAH KEBIJAKAN PENGANGGARAN BELANJA 2012 dan 2013

SAMBUTAN/PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA PEMBUKAAN MUSRENBANG REGIONAL KALIMANTAN TAHUN 2016 Jakarta, 11 Maret 2016

SAMBUTAN MENTERI PERINDUSTRIAN RI PADA RAPAT KERJA DEPARTEMEN PERINDUSTRIAN DENGAN DINAS PERINDUSTRIAN KABUPATEN/KOTA KAWASAN TIMUR INDONESIA TAHUN

SAMBUTAN GUBERNUR SULAWESI TENGAH SELAKU KETUA BKPRS PADA: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN (MUSRENBANG) REGIONAL SULAWESI TAHUN 2018

Menteri Perindustrian Republik Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. multidimensi, yang berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek. hidupnya sampai suatu taraf yang dianggap manusiawi.

BAB I PENDAHULUAN. suatu negara yang sudah menjadi agenda setiap tahunnya dan dilakukan oleh

Bismillahirrahmanirrahim, Assalamu alaikum wr. wb, dan Salam sejahtera bagi kita semua.

Keynote Speech STRATEGI INDONESIA MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN, INKLUSIF, DAN BERKEADILAN

KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA BAHAN MASUKAN MENKO KESRA PADA SUMATERA UTARA

Deputi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bidang Kemiskinan,Ketenagakerjaan dan UKM

PADA MUSRENBANG RKPD PROVINSI KALIMANTAN TIMUR TAHUN Drs. REYDONNYZAR MOENEK, M. Devt.M

DISAMPAIKAN OLEH : DIREKTUR JENDERAL INDUSTRI AGRO PADA RAPAT KERJA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2013 JAKARTA, FEBRUARI 2013 DAFTAR ISI

RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2011

Kinerja Perekonomian Indonesia dan Amanat Pasal 44 RUU APBN 2012

RANCANGAN TEKNOKRATIK RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL (RPJMN)

PROGRAM KEGIATAN DITJEN PPI TAHUN 2011 DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN KLASTER INDUSTRI PRIORITAS

ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DAFTAR ISI. PERATURAN BUPATI MURUNG RAYA KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... vii

OLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011

BAB IV ANALISIS ISU - ISU STRATEGIS

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian POKOK-POKOK MASTER PLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA (MP3EI) TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2014

Disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi i Musrenbangprov Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Pembangunan Nasional, sebagaimana diamanatkan dalam. Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan

AKSELERASI INDUSTRIALISASI TAHUN Disampaikan oleh : Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI RIAU 2014

BAB VII PENGEMBANGAN WILAYAH MALUKU TAHUN 2011

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa waktu terakhir, pemerintah telah menerapkan sistem. pembangunan dengan fokus pertumbuhan ekonomi dengan menurunkan tingkat

Evaluasi Pelaksanaan Program Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang

RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015

Mendukung terciptanya kesempatan berusaha dan kesempatan kerja. Meningkatnya jumlah minat investor untuk melakukan investasi di Indonesia

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD)

Gambar 3.A.1 Peta Koridor Ekonomi Indonesia

PENGARUSUTAMAAN ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

Jawa Barat Tahun perlu regional, nasional, dolar AS per. Bahan sangat. menurunkan inflasi. pembangkit listrik diperkirakan III - 1

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI BANTEN 2014

RANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN RPJMD TAHUN KE-4

I. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator yang penting dalam

PEMBANGUNAN KORIDOR EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH

RANCANGAN PAGU INDIKATIF TA 2010 DEPUTI BIDANG PENDANAAN PEMBANGUNAN BAPPENAS

PERTUMBUHAN EKONOMI KALIMANTAN SELATAN TRIWULAN II- 2014

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

ADHI PUTRA ALFIAN DIREKTUR PEMBERDAYAAN KOPERASI DAN UKM BATAM, 18 JUNI 2014

KERANGKA PELAKSANAAN TUJUAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN (TPB)

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI BENGKULU 2014

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

DIREKTIF PRESIDEN PERCEPATAN DAN PENINGKATAN EKONOMI NASIONAL

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Bappenas. Bahan Konferensi Pers Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

MDGs. Kebijakan Nasional Penanggulangan Kemiskinan. dalam. Direktorat Penanggulangan Kemiskinan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional September 2007

PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT: SEKTOR PERTANIAN-PERDESAAN

BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA 2014

BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

Disampaikan oleh: Kepala Bappeda provinsi Jambi. Jambi, 31 Mei 2016

Visi, Misi Dan Strategi KALTIM BANGKIT

I. PENDAHULUAN. Distribusi Persentase PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000 Tahun

ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Medan Tahun BAB 1 PENDAHULUAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Appendix 1. The Process of Deriving Macropropositions

PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 Oleh : Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Provinsi Jambi Jambi, 6 April 2011

ISU PEMBANGUNAN 1 2 Memperkuat ketahanan pangan dan ketahanan energi Percepatan pengurangan kemiskinan dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berpihak pada masyarakat miskin 3 Pembangunan inklusif dan berkeadilan dengan meningkatkan keterlibatan dan peranserta semua pemangku kepentingan 4 5 Peningkatan nilai tambah dari pemanfaatan sumber daya alam, bonus demografi, potensi industri, dan pasar domestik yang besar Penerapan prinsip pembangunan berkelanjutan (pro-environment) 2

ARAHAN PRESIDEN RI (RAKER 10 JANUARI 2011) UNTUK PELAKSANAAN RKP 2011 1. Mengatasi kenaikan harga pangan dan energi; 2. Pelaksanaan APBN secara tepat dan efektif; 3. Terealisasikannya pembangunan infrastruktur dan listrik; 4. Penciptaan iklim investasi yang baik; 5. Pengurangan penyimpangan dan korupsi; 6. Penertiban praktek usaha pertambangan dan kehutanan yang ilegal dan merusak lingkungan; 7. Pengikisan dan pencegahan politik uang; 8. Pelaksanaan program pro-rakyat dan pelayanan masyarakat; 9. Peningkatan bantuan dan perlindungan tenaga kerja; 10. Kesiagaan dan kesigapan bencana di Pusat dan Daerah. Butir yang berwarna merah masih relevan bagi pelaksanaan RKP 2012 3

PERCEPATAN PERTUMBUHAN EKONOMI 1. Selama krisis keuangan dan resesi global, ekonomi Indonesia th 2009 mampu tumbuh sebesar 4,6 persen dan sekaligus mengurangi pengangguran dan kemiskinan. 2. Pertumbuhan ekonomi perlu dan memiliki momentum untuk didorong agar tumbuh lebih tinggi. 3. Tingkat kesejahteraan masyarakat masih rentan terhadap gejolak harga (inflasi). 4. Persentase penduduk miskin terus menurun, namun masih jauh dari target 8-10 persen pada tahun 2014. 5. Tingkat pengangguran terbuka juga terus menurun, namun kategori setengah pengangguran dan pekerja informal masih relatif tinggi. 6. Peningkatan investasi diperlukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi 7. Dari sisi sektor produksi, pertumbuhan perlu lebih digerakkan oleh sektor-sektor tradable. 4

KRONOLOGI TEMA PEMBANGUNAN? % 6,2 % 6,3 % Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkeadilan Bagi Peningkatan Kesejahteraan Rakyat Percepatan dan Perluasan Pertumbuhan Ekonomi: Mengembangkan Koridor Ekonomi Indonesia Memperkuat konektivitas nasional Memperkuat peningkatan kemampuan SDM dan Iptek Percepatan Pembangunan Papua, Papua Barat dan NTT Inklusif dan Berkeadilan: Partisipasi Luas (Stakeholders) Swasta Affirmative Action (4 Klaster Penanggulangan Kemiskinan + Peningkatan Kesempatan Kerja) 5

UPAYA PELAKSANAAN RKP 2012 6

PENURUNAN KEMISKINAN 1. MELALUI MEKANISME EKONOMI EKONOMI TUMBUH, LAPANGAN KERJA TERCIPTA DGN BEKERJA, SESEORANG DAPAT PENGHASILAN => KEMISKINAN BERKURANG 2. MELALUI FASILITASI & BANTUAN PEMERINTAH PROGRAM 3 KLASTER (SUDAH BERJALAN) PENINGKATAN & PERLUASAN 3 KLASTER YG ADA 7

PENINGKATAN DAN PERLUASAN PROGRAM PRO-RAKYAT RTHM RTM RTSM Klaster-1 1.BEASISWA MISKIN 2.JAMKESMAS 3.RASKIN 4.PKH 5.BLT (Bila diperlukan) 6.Dll. MASTER PLAN EKONOMI Klaster-2 PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (PNPM) Klaster-3 KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat, serta Perluasan dan Peningkatan Kesempatan Kerja RTHM Klaster-4 1. PROGRAM RUMAH SANGAT MURAH Pengurangan Angka 2. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM MURAH 3. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT Kemiskinan RTM 4. PROGRAM LISTRIK MURAH & HEMAT *) 5. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN *) 6. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT RTSM PINGGIR PERKOTAAN *) *) *) PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN DAN PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT PINGGIR PERKOTAAN MERUPAKAN PROGRAM DENGAN TARGET SASARAN KELOMPOK TERTENTU, PADA UMUMNYA 60% RTS TERMISKIN. 8

SASARAN PEMBANGUNAN NASIONAL RPJMN 2010-2014 1 Pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,3 6,8% per tahun, yang diharapkan sebelum tahun 2014 pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 7% per tahun 2 Inflasi terkendali pada kisaran 4 6 % per tahun 3 Tingkat pengangguran diturunkan menjadi 5 6% pada akhir 2014 2014 Menjadi kekuatan ekonomi 14 besar di dunia PDB nominal: US$ 1,206 B PDB nominal/kapita: US$ 4,803; Pertumbuhan Ekonomi: 6,3 6,8 % 4 Tingkat kemiskinan dapat ditekan menjadi 8 10% pada akhir 2014 9

ISU PEMBANGUNAN JAMBI 1. PDRB Provinsi Jambi dengan migas dan nonmigas berada di peringkat 19 dan 22 dari seluruh provinsi. Sektor pertanian, sektor perdagangan, hotel dan restoran, dan jasa-jasa, menjadi sektor utama menurut penyerapan tenaga kerja. Untuk itu, diperlukan peningkatan kinerja sektoral melalui peningkatan produktivitas, penguatan dayasaing, dan dorongan penciptaan nilai tambah. 2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Jambi pada tahun 2009 berada pada peringkat 15 dari 33 provinsi, menunjukkan bahwa pembangunan manusia di Jambi harus tetap menjadi perhatian utama dalam penyusunan prioritas program dan kegiatan pembangunan daerah. 3. Jumlah pengangguran tahun 2010 (Agustus) sekitar 83,3 ribu jiwa (5,39 persen), sedangkan jumlah penduduk miskin tahun 2010 (Maret) sekitar 241,6 ribu jiwa (8,34 persen). Dengan mempertimbangkan daerah-daerah miskin di Provinsi Jambi, maka upaya pengurangan pengangguran dan kemiskinan harus tetap menjadi prioritas utama. 4. Dari perspektif kesenjangan pembangunan antardaerah masih terdapat sebanyak 2 kabupaten atau18 persen dari total kabupaten yang masih tergolong daerah tertinggal. Kondisi ini menunjukkan masih perlunya keberpihakan pembangunan melalui upaya percepatan pembangunan di daerah tertinggal. 10

FOKUS PEMBANGUNAN JAMBI 1. Untuk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi di Jambi, program strategis yang perlu diprioritaskan pengembangan dan penyelesaiannya, seperti pengembangan jalur kereta api Pekanbaru Jambi Palembang Lampung serta peningkatan kapasitas beberapa pelabuhan utama di Jambi untuk mendukung pembangunan klaster industri pengolahan terpadu kelapa sawit dan karet serta menjadi andalan investasi dalam koridor ekonomi di wilayah Sumatera bagian timur 2. Upaya percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi tersebut dilakukan terutama oleh swasta dalam investasi, produksi dan distribusi, sedangkan Pemerintah memiliki peran utama dalam regulasi, fasilitasi dan katalisasi. 3. Pelaksanaan dan implementasi dari upaya-upaya perluasan pertumbuhan ekonomi hendaknya dibarengi dengan pengintergrasian pengurangan risiko bencana dan peningkatan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana yang dimulai sejak tahap perencanaan pembangunan dalam rangka kesinambungan pembangunan. 4. Perlu diversifikasi dan derivasi produk dari potensi komoditas unggulan di Jambi, seperti pada potensi minyak bumi, gas bumi, batubara, kelapa sawit maupun karet, untuk meningkatkan nilai tambah investasi sekaligus dalam penyediaan lapangan kerja di Jambi. 11

HARAPAN DARI PELAKSANAAN MUSRENBANG PROVINSI JAMBI TAHUN 2011 Musrenbang Provinsi diharapkan dapat menghasilkan: 1. Kesepakatan prioritas pembangunan provinsi. 2. Kesepakatan prioritas yang memerlukan dukungan kementerian/lembaga. 3. Keluaran berupa kesepakatan UPPD-SKPD yang akan menjadi bahan Pra-Musrenbang Nasional pada tanggal 18-26 April 2011 mendatang. 4. Pemda provinsi diharapkan dapat mempertajam dan menetapkan skala dan kegiatan prioritas UPPD-SKPD yang akan dibahas dalam Pra- Musrenbangnas. 5. Kesepakatan hasil pertemuan Musrenbang Provinsi menjadi bahan pertimbangan utama dalam rangka penyusunan RKP tahun 2012 di daerah, baik di tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota. 12

Selamat bermusyawarah SEKIAN DAN TERIMA KASIH. 13