BAB I PENDAHULUAN. Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi

dokumen-dokumen yang mirip
07. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. A. Latar Belakang

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa Tunadaksa(SMPLB D)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunarungu (SMALB B)

Contoh File KKM, PROTA, PROMES, SILABUS, RPP, SK & KD, PEMETAAN

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Guru Tahun 2012

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Awal Sertifikasi Guru Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan dari proses pembelajaran tersebut. Berbagai mata pelajaran diajarkan

Atikah Anindyarini Yuwono Suhartanto

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas Luar Biasa Tunanetra (SMALB A)

BAB I PENDAHULUAN. dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Sebagai bahasa negara, BI dapat

Bahasa dan Sastra Indonesia 3. untuk. SMP/MTs Kelas IX. Maryati Sutopo. Kelas VII. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Kurikulum berbasis kompetensi (Competency Based Curriculum) Pelaksanaan kurikulum berbasis kompetensi (Kurikulum 2004) sangat

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Proses pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Kejuruan

PERIMBANGAN SOAL DAN TINGKAT KESULITAN HASIL UJIAN NASIONAL BAHASA INDONESIA DILIHAT DARI STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

KISI UJI KOMPETENSI 2014 MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PROGRAM SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2016/ 2017

PERANGKAT PEMBELAJARAN STANDAR KOMPETENSI (SK) & KOMPETENSI DASAR (KD)

34. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunadaksa (SDLB-D)

35. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunalaras (SDLB-E)

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunanetra (SDLB-A)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Belajar bahasa pada

DINAS PENDIDIKAN KOTA SURABAYA KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH TULIS TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. terbentuk sehingga menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam

Berbahasa dan Bersastr

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Indonesia sangat diperlukan bagi perkembangan

BAHASA INDONESIA UNTUK

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Melalui pendidikan, diharapkan setiap individu

32. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah salah satu alat komunikasi. Melalui bahasa manusia

BAB I PENDAHULUAN. dan cipta serta pikir baik secara etis, estetis, dan logis.

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan intelektual, sosial,

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)

I. PENDAHULUAN. memjawab tantangan-tantangan yang terjadi dimasyarakat. Tantangan-tantangan

PANDUAN PENDIDIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SMP/MTS MAMAN SURYAMAN

BAB I PENDAHULUAN. hal-hal berikut. Pertama, guru dapat menumbuhkan rasa memiliki, mencintai,

Bahasa dan Sastra Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

KISI-KISI PENULISAN SOAL UJIAN SEKOLAH SMP KABUPATEN WONOGIRI TAHUN PELAJARAN

2015 PENERAPAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dan telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun 2003.

BAB I PENDAHULUAN. Secara umum pembelajaran diartikan sebagai suatu sistem yang di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum Nasional merupakan pengembangan dari Kurikulum 2013 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah dulce at utile. Menyenangkan dapat dikaitkan dengan aspek hiburan yang

KISI-KISI SOAL. Tahun Pelajaran : 2014/ Menentukan persamaan isi berita.

BAB I PENDAHULUAN. dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia SD/ MI secara eksplisit dinyatakan. kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi tujuan pembelajaran bahasa Indonesia yang tercantum dalam. budaya dan intelektual manusia Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. sarana mengungkapkan ide, gagasan, pikiran realitas, dan sebagainya. dalam berkomunikasi. Penggunaan bahasa tulis dalam komunikasi

KISI-KISI SOAL UJI KOMPETENSI GURU (UKG)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan penting dalam perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. deskripsi, eksposisi, argumentasi, proposal, surat resi, surat dinas, rangkuman,

BAB I PENDAHULUAN. budayanya dan budaya orang lain, serta mengemukakan gagasan dan

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

Penerapan Metode Bermain Peran Pada Materi Drama Anak Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SDN Gio

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk dapat mengaplikasikanya dalam kehidupan sehari harinya.

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

31. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aenurohmah, 2015

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Narasumber. (siswa) menit 2 x 40. Tentukan pola. Tulislah enam pokok laporan dari laporan. urutan laporan dan buktikan. dengarkan! yang kamu.

BAB 1 PENDAHULUAN. ke jenjang menengah itu, pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia merupakan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bangsa tersebut. Pendidikan bersifat umum atau universal. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan bagi bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang Undang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran adalah sebuah proses, pada proses tersebut adanya perubahan dan

BAB I PENDAHULUAN. Retno Friethasari, 2015 PENERAPAN METODE STORY TELLING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN. dua materi ajar, yakni materi bahasa dan materi sastra. Materi bahasa

KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR. MATA PELAJARAN BAHASA SUNDA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MADRASAH TSANAWIYAH (MTs.)

Nas Haryati Suhardi Siti Cholisatul Hamidah Leo Idra Ardiana Sumiyadi. PUSAT PERBUKUAN Departemen Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. dan guru yang menerapkan komponen-komponen pembelajaran seperti strategi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar merupakan pembelajaran

I. PENDAHULUAN. pidato. Ketika menulis teks pidato, banyak faktor yang perlu diperhatikan seperti kosa kata,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. 20

BAB I PENDAHULUAN. sekelilingnya. Menurut Oemarjati dalam Milawati (2011: 1) tujuan pembelajaran

KOMPETENSI INTI (KI) Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, spiritual, sosial, kultural, emosional, dan intelektual.

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran bahasa Indonesia adalah menyimak, berbicara, membaca, dan. kesatuan dari aspek bahasa itu sendiri (Tarigan, 2008: 1).

SILABUS. Kegiatan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. yang dimilikinya. Makin kaya kosakata yang dimiliki, makin besar pula

BAB I PENDAHULUAN. Kemampuan berbicara merupakan kemampuan awal yang harus dimiliki

2015 PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN MELALUI TRANSFORMASI FILM DOKUMENTER

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehadiran bahasa Indonesia di tengah-tengah masyarakat Indonesia pada dasarnya berwajah ganda, yaitu sebagai alat pendidikan nasional di satu pihak dan sebagai salah satu media pembinaan bahasa Indonesia di pihak lain. sebagai bagian alat pendidikan nasional, pengajaran bahasa membimbing siswa agar ; 1) memiliki pengetahuan yang valid tentang BI, 2) terampil menggunakan bahasa Indonesia, baik untuk bertutur maupun untuk memahami atau mengapresiasi tuturan yang berwadahkan BI, 3) memiliki sikap mental (bangga, hormat, setia, dan prihatin) terhadap BI (Muslich, 2010: 127). Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dalam Pendidikan Dasar, yang meliputi; SD/MI/SDLB/ Paket A dan SMP/MTs/SMPLB/ paket B bertujuan; meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut (Mendiknas, 2006: 223). Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut; 1) Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulis, 2) Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa negara, 3) Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan, 4) Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, serta kematangan emosional dan sosial, 1

2 5) Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, dan 6) Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Sandar Kompetensi Bahasa Indonesia SMP/MTS meliputi; 1) Mendengarkan (Memahami wacana lisan dalam kegiatan wawancara, pelaporan, penyampaian berita radio atau tv, dialog interaktif, pidato, khotbah atau ceramah dan pembacaan karya sastra berbentuk dongeng, puisi, drama, novel remaja, syair, kutipan dan sinobsis novel). 2) Berbicara (menggunakan wacana lisan untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi, pengalaman, pendapat, dan komentar dalam kegiatan wawancara, persentasi, laporan, diskusi, protokoler, dan pidato. Serta dalam berbagai karya sastra dalam bentuk cerita pendek, novel remaja, puisi dan drama) 3) Membaca (menggunakan berbagai jenis membaca untuk memahami berbagai bentuk wacana tulis, dan berbagai karya sastra berbentuk puisi, cerita pendek, drama, novel remaja, antologi puisi, novel dari berbagai angkatan), dan 4) Menulis (Melakukan berbagai menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentuk buku harian, surat pribadi, pesan singkat, laporan, surat dinas, petunjuk, rangkuman,teks berita, slogan, poster, iklan baris, resensi karangan, karya ilmiah sederhana, pidato, surat pembaca, dan berbagai karya sastra berbentuk pantun, dongeng, puisi, drama, dan cerpen) (Mendiknas, 2006: 243)

3 Prestasi belajar adalah hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam belajar. Prestasi belajar sangatlah penting di dalam pendidikan formal. Pendidikan formal adalah proses yang memerlukan waktu, dana, dan usaha kerja sama berbagai pihak. Tidak layak menyatakan adanya suatu kemajuan atau keberhasilan program pendidikan tanpa memberi bukti peningkatan atau pencapaian yang diperoleh. Bukti pencapaian tersebut diambil dari pengukuran prestasi secara terencana yang dimiliki oleh siswa (Azwar, 1987: 11). Salah satu test untuk mengetahui tingkat kompetensi adalah taksonomi tujuan pendidikan yang dirumuskan oleh Bloom (dalam Azwar, 1987: 58) taksonomi ini mencakup sistem klasifikasi tujuan pendidikan dalam tiga kawasan, yaitu kawasan afektif berisi hal-hal yang berkenaan dengan minat dan sikap, kawasan kognitif berisi tentang aspek intelektual dan kawasan psikomotor berisi aspek keterampilan motorik. Adapun kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator (petunjuk adanya prestasi tertentu) dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diukur. Pengukuran hasil prestasi belajar bahasa Indonesia diukur melalui empat standar kompetensi yang sudah ditetapkan dalam kurikulum satuan pendidikan. Empat kompetensi tersebut meliputi; berbicara, mendengarkan, menulis, dan membaca. Setiap kompetensi sudah ditentukan indikator-indikator sebagai langkah untuk siswa memenuhi pencapaian prestasi di dalam bahasa Indonesia. Pencapaian prestasi belajar Indonesia juga diukur melalui tes yang sudah

4 diberikan guru kepada siswa. Secara kognitif siswa dituntut untuk bisa mencapai kompetensi yang sudah menjadi acuan pendidikan. Keterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang harus dikuasai siswa, karena kompetensi keterampilan berbicara adalah komponen terpenting dalam tujuan pembelajaran bahasa Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia bertujuan agar siswa memiliki sikap positif yaitu menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam berkomunikasi (Jari, 2012). Lingkungan budaya baik itu bahasa, seni, ekonomi, dan organisasi adalah sesuatu yang berada di alam sekitar yang memiliki makna/ pengaruh terhadap karakter seseorang baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bahasa adalah hasil penemuan manusia untuk alat komunikasi bagi kehidupan bermasyarakat dan berbudaya dalam hal ini bahasa, sejajar dengan sistem kemasyarakatan, kepercayaan, seni dan lain-lain (Oka, 1987: 134). Menurut Pei (dalam Chaer dan Agustina, 2004: 216) anak-anak pada usia 5 tahun telah dapat menguasai pola bahasa pertamanya, betapapun pola bahasa itu sangat ruwet bagi orang asing. Dengan demikian ketika anak Indonesia yang bahasa pertamanya adalah bahasa daerah mulai mempelajari bahasa Indonesia mereka sudah terbiasa dengan pola-pola bahasa pertamanya. Kebiasaan dengan pola bahasa pertamanya ini akan menjadi kendala atau penyebab kalau mereka belajar bahasa Indonesia. Semua anak yang normal paling sedikit memperoleh satu bahasa alamiah bahasa pertama atau bahasa asli; bahasa ibu. Pemerolehan bahasa pertama sangat erat kaitannya dengan perkembangan kognitif dan perkembangan sosial

5 sang anak. Secara perkembangan kognitif sang anak tidak akan selamanya membicarakan pikiran seseorang terus-menerus kepada orang lain. anak akan sadar bahwa apa yang dibicarakan orang lain. tersebut bisa digunakan dirinya untuk berinteraksi atau berkomunikasi dengan orang lain, sedangkan secara perkembangan sosial bahasa pertama memudahkan sang anak untuk memperoleh nilai-nilai budaya, moral, agama, dan nilai-nilai lainnya dari masyarakat (Tarigan, 1998: 83). Pemerolehan bahasa pertama atau PBI bersifat primer. Menurut urutan memang pertama dan dari segi kegunaan hampir digunakan seumur hidup. Akan tetapi, dalam kehidupan nyata dapat kita lihat bahwa banyak orang yang mempelajari lebih dari satu bahasa. Seorang anak mungkin saja mempergunakan dua bahasa atau lebih sejak lahir, misalnya kalau orang tuanya menggunakan bahasa yang berbeda. Ibu menggunakan bahasa Jawa sedangkan ayah berbahasa Sunda. Ayah dan ibu mempergunakan dua bahasa tersebut dalam kehidupan sehari-hari keluarga mereka. Menurut Esti Kurniawati dalam penelitiannya yang berjudul Peranan Bahasa Ibu Pada Usia Dini. Bahasa ibu merupakan bahasa pertama yang dikuasai manusia sejak lahir melalui interaksi dengan sesama anggota masyarakat bahasanya, seperti keluarga dan masyarakat lingkungannya, Sehingga orang tua berperan penting dalam proses pemerolehan bahasa pertama anak. Hal ini tentunya akan berdampak terhadap perkembangan anak dalam permerolehan bahasa kedua anak. Sehingga peranan bahasa ibu terhadap pendidikan anak usia dini aadalah sebagai berikut: (1) Bahasa ibu merupakan alat

6 ekspresi dan komunikasi bagi anak; (2) Bahasa ibu mudah dipelari oleh anak; (3) Bahasa ibu merupakan sumber pengetahuan bagi anak; (4) Bahasa ibu merupakan pertahanan yang kuat untuk melawan tergerusnya pemakaian bahasa daerah yang terjadi di era globalisasi; (5) Bahasa ibu sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah (2013). Berdasarkan observasi mayoritas bahasa pertama atau bahasa ibu yang digunakan siswa kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo adalah bahasa Madura. 70 siswa yang terdiri dari 33 siswa kelas VIII A dan 37 siswa kelas VIII B MTs Nurur Rahmah dengan persentase 16 siswa menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama, dan 54 siswa menggunakan bahasa Madura sebagai bahasa pertama. Waktu 6 jam merupakan pendidikan yang berada di dalam sekolah atau pendidikan formal. MTs Nurur Rahmah adalah salah satu pendidikan yang berada di Desa Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo. Sekolah ini berada di bawah naungan Pondok Pesantren Nurur Rahmah serta berada di lingkungan masyarakat yang mayoritas bahasa pertama menggunakan bahasa Madura. Berdasarkan latar belakang di atas peneliti mengangkat permasalahan dengan judul Pengaruh Bahasa Pertama Terhadap Prestasi Belajar Berbicara Berbahasa Indonesia Siswa Kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo Tahun Ajaran 2013/2014. Dalam penelitian ini hanya di fokuskan pada prestasi belajar berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII Mts Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo yang meliputi penggunaan kata dan penggunaan kalimat dalam berbicara berbahasa Indonesia.

7 Berbeda dengan penelitian Esti kurniawati yang memfokuskan pada dampak bahasa ibu terhadap anak usia dini tentang bahasa lisan dan bahasa tulis dalam bahasa Indonesia. 1.2 Batasan Masalah Keterampilan berbahasa Indonesia siswa kelas VIII semester I terdiri dari keterampilan menulis, berbicara, mendengarkan, dan membaca, sehingga perlu dibatasi agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Berdasarkan latar belakang di atas, maka batasan masalah dalam penelitian dibatasi pada pengaruh bahasa pertama terhadap prestasi belajar berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah penguasaan bahasa pertama berpengaruh terhadap keterampilan menggunakan kata dalam berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTS Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014? 2) Apakah penguasaan bahasa pertama berpengaruh terhadap keterampilan menggunakan kalimat dalam berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII

8 MTS Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014? 1.4 Tujuan Penelitian 1) Tujuan Umum Berdasarkan fokus masalah yang telah dirumuskan, penelitian ini secara umum bertujuan memperoleh deskripsi tentang pengaruh bahasa pertama terhadap prestasi belajar berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014. 2) Tujuan Khusus a. Mendeskripsikan apakah penguasaan bahasa pertama berpengaruh terhadap keterampilan menggunakan kata dalam berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014. b. Mendeskripsikan apakah penguasaan bahasa pertama berpengaruh terhadap keterampilan menggunakan kalimat dalam berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTs Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014. 1.5 Manfaat Penelitian 1) Manfaat Praktis a. Bagi siswa, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahasa pertama terhadap prestasi belajar siswa di sekolah

9 khususnya dalam berbicara berbahasa Indonesia pada mata pelajaran bahasa Indonesia. b. Bagi orang tua, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui bagaimana seharusnya orang tua ikut bertanggung jawab terhadap prestasi anaknya di sekolah khususnya dalam keterampilan berbicara anak dalam berbahasa Indonesia. c. Bagi sekolah, penelitian ini bermanfaat untuk mengetahui seberapa besar pengaruh bahasa pertama peran orang tua terhadap prestasi belajar siswa di sekolah khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, sehingga sekolah lebih memperhatikan bagaimana siswa menggunakan bahasa yang baik dan benar. 2) Manfaat Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi guna penelitian ini lebih lanjut yang berkaitan dengan Prestasi belajar berbicara berbahasa Indonesia siswa dalam mencapai target belajar yang diinginkan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia. 1.6 Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Ha = penguasaan bahasa pertama berpengaruh terhadap keterampilan berbicara berbahasa Indonesia siswa kelas VIII MTS Nurur Rahmah Sambirampak Lor Kotaanyar Probolinggo tahun ajaran 2013/2014.

10 1.7 Penegasan Istilah Bahasa : Sebuah sistem, artinya, bahasa itu dibentuk oleh sejumlah komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan (Chaer dan Agustina, 2004: 12). Bahasa pertama : Bahasa pertama adalah satu sistem linguistik yang pertama kali dipelajari secara alamiah dari ibu atau sebuah keluarga yang memelihara seorang anak (Chaer dan Agustina, 2004: 8) Prestasi Belajar : Prestasi belajar ialah hasil usaha belajar yang berupa nilai-nilai ukuran kecakapan dari usaha belajar yang telah dicapai seseorang baik di sekolah maupun di luar sekolah Abu ahmadi (dalam Haryanto, 2010). Berbicara : Keterampilan reproduksi arus sistem bunyi artikulasi untuk menyampaikan kehendak, gagasan, kebutuhan, perasaan dan keinginan (Tarigan, 1987: 15). Berbahasa Indonesia : Bahasa yang digunakan penutur intrabangsa. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia harus menjadi salah satu identitas kenasionalan Indonesia (Chaer dan Agustina, 2004: 212).