EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMA

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika. Vol 02 No 02 Tahun 2013, 13-18

Bab 4. Kesimpulan dan Saran. Setelah melakukan analisis pada kelas eksperimen dengan materi sakubun yang

PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI METODE KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR-SHARE (TPS)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT (Numbered Head Together) pada Materi Bilangan Bulat

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF BERBASIS TUTOR SEBAYA PADA MATERI HIMPUNAN DI KELAS VII-G SMPN 1 SEMANDING KAB. TUBAN

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TGT PADA STANDAR KOMPETENSI PERBAIKAN SISTEM PENGAPIAN SISWA KELAS XI TKR 3 SMK NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN AJARAN

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Kooperatif (Cooperatif Learning) Cooperative learning atau pembelajaran kooperatif adalah suatu model

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Materi Segiempat

Nur Cholisah Matematika, FMIPA, UNESA Kampus Ketintang Surabaya 60231, telp (031) , Ps. 304,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. tipe Team Games Tournament (TGT). Pada siswa kelas VIII SMP Islam

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang dialami langsung oleh siswa. Nana Sudjana. (2008:22) menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2013, hlm Muhammad Rohman dan Sofan Amri, Strategi & Desain Pengembangan Sistem

PROSIDING ISBN :

BAB I PENDAHULUAN. pembentukan diri secara utuh dalam arti pengembangan segenap potensi

Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima

OLEH ELLA CHINTYA PIARUCCI A1C110009

Nia Wati dan Suliyanah Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TGT (TEAM-GAME-TOURNAMENTS)

I. PENDAHULUAN. (2012:5) guru berperan aktif sebagai fasilitator yang membantu memudahkan

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas IV SDN Ambelang Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

BAB I PENDAHULUAN. penguasaan matematika yang kuat sejak dini (BNSP, 2007).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Risna Dewi Aryanti, 2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. menuntut kemajuan-kemajuan dalam berbagai bidang, baik dalam ilmu

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS III SMA SRIJAYA NEGARA PALEMBANG MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN TEAM GAMES TOURNAMENTS

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEAM GAMES TOURNAMENT UNTUK MENINGKATKAN TINGKAT PEMAHAMAN SISWA DALAM PELAJARAN EKONOMI SMA PADA ERA MEA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

`BAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan pembelajaran. Peran guru tidak hanya mentransfer ilmu kepada

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Pembelajaran kooperatif adalah bagian dari strategi pembelajaran yang

Akhmad Suyono *) Dosen FKIP Universitas Islam Riau

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. Nasional :

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI ANTARA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL JIGSAW DENGAN MODEL THINK PAIR SHARE KELAS XI DI SMA N 2 OKU

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

PROSIDING ISBN :

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Sarmin Siolan. Mahasiswa Program Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

STUDI PERBANDINGAN PEMBELAJARAN KOOPERTIF TIPE NUMBERD HEAD TOGETHER DENGAN TIPE STUDENT TEAM ACHIEVMENT DIVISION TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI. hasil penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh orang-orang yang lebih

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR TEMA KEGEMARAN

PENGGUNAAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT DILENGKAPI MODUL DAN LKS DITINJAU DARI AKTIVITAS SISWA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sri Istikomah, 2013

KOMPARASI KEEFEKTIFAN MODEL KOOPERATIF TIPE TAI DAN TIPE TGT DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses aktualisasi peserta didik melalui berbagai

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN EKONOMI

Putri Sarini, Ni Made Pujani, I Nyoman Suardana Jurusan Pendidikan IPA FMIPA Universitas Pendidikan Ganesha

PENINGKATAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT PADA SISWA KELAS V SDN 07 SUMBERPUCUNG MALANG

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika (JIPF) Vol. 05 No. 03, September 2016, ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 55 60

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lebih berkesan dan bermakna. Sejak beberapa tahun terakhir pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA

I. PENDAHULUAN. tugas dan kewajiban guru. Oleh karena itu, seorang guru memerlukan strategi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT PADA MATA PELAJARAN IPA UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

JURNAL ILMIAH KOHESI Vol. 1 No. 2 Juli 2017

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIIIC SMPN 3 PALOPO

Scaffolding 4 (1) (2015) Scaffolding.

BAB III METODE PENELITIAN TINDAKAN KELAS. menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan

Saintifik pada materi himpunan kelas VII Semester Ganjil MTs GUPPI Sumberejo Tahun Pelajaran ?

PEMBELAJARAN MOMENTUM DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA KARTU SOAL DAN KARTU PINTAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SUB MATERI KETELADANAN ROSULULLAH SAW PERIODE MEKAH. Oon Rehaeni.

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA

Deskripsi Efektivitas Pembelajaran Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Pada Materi Luas Dan Volume Kubus Dan Balok

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN MEDIA PHYSICROUND PADA MATERI CAHAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. dijenjang pendidikan formal mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat SMA

Harun Nasrudin 1, Choirun Nisa 2.

Risaftia Andini 1, Johni Azmi 2, Jimmi Copriady 2 No.

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GLOBALISASI DI KELAS IV SDN NO.

COOPERATIVE LEARNING TIPE TEAM GAME TOURNAMENTS (TGT) SEBAGAI ALTERNATIF MODEL PEMBELAJARAN BIOLOGI

Etik Prayudhawati ABSTRACT

DAFTAR ISI. : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 7 C. Tujuan Penelitian... 7 D. Kegunaan Hasil Penelitian...

BAB I PENDAHULUAN. yang diajarkan di sekolah dasar. Dalam mengajarkan mata pelajaran Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk. kehidupan Bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pembelajaran yang berasumsi dari

2013 IMPLEMENTASI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG SIFAT BAHAN DAN KEGUNAANNYA

Purhandayani SMP Teuku Umar Semarang

Novi Marlena, Renny Dwijayanti & Retno Mustika Dewi Universitas Negeri Surabaya

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING STAD

Eka Pratiwi Tenriawaru*, Nurhayati B, Andi Faridah Arsal. Program Studi Biologi, Fakultas MIPA Universitas Cokroaminoto Palopo ABSTRAK

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Kajian Teori. 1. Aktivitas Belajar. Anak senantiasa berinteraksi dengan sekitarnya dan selalu berusaha

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan kehidupan masyarakat dalam suatu negara sangat. dipengaruhi oleh kemajuan dalam dunia pendidikan. Secara formal, dunia

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Unesa Journal of Chemical Education ISSN: Vol. 2 No. 3, pp September 2013

EFEKTIVITAS PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN KIMIA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula dengan sumber belajar yang akan digunakan karena dari sumber

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

Transkripsi:

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT ( TGT) PADA PEMBELAJARAN FISIKA SMA Dwikoranto 1 1 Jurusan Fisika, FMIPA, Unesa, Surabaya, Indonesia dwi_bsc.saja@yahoo.co.id Abstrak Guru sebagai pendidik dan pengajar memiliki peran yang penting dalam proses belajar mengajar. Diantaranya sebagai fasilitator, motivator dan komunikator, demikian pula siswa berperan sebagai komunikan dan pebelajar. Bahan ajar yang diberikan oleh guru sebagai pengajar merupakan pesan yang harus dipelajari oleh siswa dan selanjutnya diadopsi sebagai bekal siswa setelah menyelesaikan studinya. Pembelajaran fisika di sekolah masih mengalami beberapa kendala, guru lebih dominan dan kurang sabar dalam memberikan kesempatan pada siswa untuk meningkatkan keterampilan belajar siswa, sehingga siswa menjadi pasif dan kurang mengambil peran. Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang memungkinkan siswa menyampaikan pendapatnya dan dalam kelompok belajar dengan proses belajar mengajar dengan mengadakan tournament-tournament kecil. Masing-masing individu yang mengikuti turnamen mendapat skor individu serta skor perkembangan yang dikumpulkan dan menjadi skor kelompok untuk penghargaan kelompok. Di mana skor dasar sebelum skor perkembangan diperoleh dari skor pre tes sebelum pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT). Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapat penghargaan sebagai super team, diikuti oleh great team dan good team. Sasaran penelitian adalah siswa kelas X-1 SMA Negeri 1 Gresik. Jenis penelitian yang digunakan adalah pra eksperimen dengan desain penelitian The One-Shot Case Study. Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes dan angket. Data dianalisis secara statistik dan deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TGT efektif diterapkan pada pembelajaran fisika pada pokok bahasan alat-alat optik. Efektivitas ini didasarkan pada (1)Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dinilai sangat baik oleh pengamat dengan persentase penilaian sebesar 81,37%, (2)Aktivitas guru selama proses pembelajaran telah sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT, di mana guru tidak mendominasi pembelajaran, (3)Aktivitas siswa di kelas mencerminkan pembelajaran berpusat pada siswa, (4)Hasil belajar siswa telah mencapai ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 8% dan respon siswa positif siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kata kunci : Efektivitas, model pembelajaran kooperatif Tipe TGT, fisika A. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Terdapat beberapa variasi dari model pembelajaran kooperatif yang merupakan bagian pendekatan dari kumpulan strategi mengajar bagi guru. Pendekatan atau type tersebut ada empat, diantaranya yaitu Student Teams Achievement Division (STAD), jigsaw, investigasi kelompok dan pendekatan struktural (Think-Pair-Share dan Numbered-Head-Together) (Ibrahim dkk, 2:2). Peneliti mencoba menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang memungkinkan siswa menyampaikan pendapatnya dan dalam kelompok belajar dengan kebersamaan berperan secara aktif dalam proses pembelajaran. Dengan pemberian teknik Teams Games Tournament (TGT) guru memberikan teknik pada proses belajar mengajar dengan mengadakan tournament-tournament kecil. Dalam kelas tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok belajar di mana masing-masing kelompok belajar mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang diajukan. Wakil-wakil dari masing-masing kelompok maju ke meja tournament untuk mengambil kartu, nomor kartu yang berisi pertanyaan pertanyaan tentang konsep fisika alat-alat optik. Siswa PF-43

Dwikoranto / Efektivitas Model Pembelajaran... yang mendapat kartu bernomor tertinggi akan mendapat pertanyaan terlebih dahulu. Setelah turnamen pertama berakhir selanjutnya diganti dengan siswa lain dari masing-masing kelompok. Masing-masing individu yang mengikuti turnamen mendapat skor individu serta skor perkembangan yang dikumpulkan dan menjadi skor kelompok untuk penghargaan kelompok. Di mana skor dasar sebelum skor perkembangan diperoleh dari skor pre tes sebelum pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams games Tournament (TGT). Kelompok yang mendapat nilai tertinggi akan mendapat penghargaan sebagai super team, diikuti oleh great team dan good team. Dalam turnamen ini siswa akan merasa tertantang untuk bersaing secara sehat dengan masing-masing anggota kelompok maupun antar anggota kelompok dan memudahkan memahami konsep fisika alat-alat optik (Nur, Muhammad. 28: 4). Rumusan Masalah Rumusan masalah yang dapat dikemukakan sebagai fokus dari penelitian ini adalah sebagai berikut Bagaimana efektivitas model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik?. Berdasarkan indikator efektivitas pembelajaran, maka rumusan masalah di atas dapat dijawab setelah 5 pertanyaan berikut terjawab, yaitu: 1. Apakah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran telah mencapai standar efektivitas pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah ditetapkan? 2. Apakah aktivitas guru selama proses pembelajaran telah mencapai standar efektivitas aktivitas guru dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah ditetapkan? 3. Apakah aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik selama proses pembelajaran telah mencapai standar efektivitas aktivitas siswa dalam pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) yang telah ditetapkan? 4. Apakah ketuntasan belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan optik geometri telah mencapai standar ketuntasan yang telah ditetapkan? 5. Bagaimana respon siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat optik? Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui keefektivitasan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada pembelajaran fisika di kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik, yaitu untuk : 1. Mendeskripsikan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat optik. 2. Mendeskripsikan aktivitas guru selama proses pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat-alat optik berlangsung. 3. Mendeskripsikan aktivitas siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik selama proses pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat-alat optik berlangsung. 4. Mendeskripsikan ketuntasan belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik setelah mengikuti model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat-alat optik. 5. Mengetahui respon siswa kelas X SMA Negeri 1 Kebomas Gresik terhadap pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat-alat optik. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut Sebagai salah satu alternatif bagi pihak sekolah, guru-guru pengajar SMA Negeri 1 Kebomas Gresik khususnya guru fisika dalam memilih model pembelajaran yang dapat di terapkan di kelas. Bagi siswa, penelitian ini memberikan kesempatan untuk bisa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Sebagai masukan atau acuan untuk penelitian lebih lanjut. PF-44

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 B. METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan Pre Experimental Design, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu kelas saja, The One-Shot Case Study tidak ada kelas lain yang disebut dengan kelas pembanding atau kelas kontrol. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kebomas Gresik. Sasaran pada penelitian ini adalah siswa kelas X-1 semester genap tahun ajaran 28-29 sebanyak 35 siswa. Instrumen Penelitian berupa Lembar Observasi untuk mengamati aktivitas guru dan siswa, Lembar Soal Tes Hasil Belajar untuk mengukur penguasaan konsep siswa. Lembar Angket Siswa untuk menjaring pendapat dan segala sesuatu yang berhubungan dengan itu. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah 1. Metode Observasi Metode ini digunakan untuk mengetahui situasi kelas saat pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) berlangsung. yang meliputi lembar observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) serta lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). 2. Metode Tes Metode tes digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Metode ini diberikan dalam bentuk tes yang diadakan di awal(post tes) dan di akhir(pre tes) pembelajaran. Dimana hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ketuntasan belajar siswa. C. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Aktivitas Guru Setelah dilakukan anaisis data hasil observasi aktivitas guru pada pembelajaran kooperatif tipe TGT pada sub pokok bahasan Alat-alat Optik, maka diperoleh hasil seperti pada tabel berikut. Tabel 1 Analisis data hasil observasi aktivitas guru No. Aktivitas Guru Presentase (%) 1. Memotivasi siswa dan menyampaikan 6,4 tujuan pembelajaran. 2. Menyajikan informasi 6,57 3. Mengorganisasikan siswa untuk 1,26 mengerjakan LKS. 4. Membimbing dan memberikan bantuan 8,82 kepada kelompok yang membutuhkan bantuan. 5. Melatihkan keterampilan kooperatif pada 23,3 siswa. 6. Mengawasi siswa saat melakukan 23,94 kegiatan turnamen. 7. Memberikan penghargaan. 6,46 8. Perilaku yang tidak relevan dengan KBM. Σ persentase aktifitas guru 85,74 b. Aktivitas Siswa Setelah dilakukan analisis data hasil observasi aktivitas siswa pada pembelajaran kooperatif tipe TGT pada sub pokok bahasan Alat-alat Optik, diperoleh hasil seperti pada tabel 2 PF-45

Dwikoranto / Efektivitas Model Pembelajaran... Tabel 2 Persentase Nilai Aktivitas Siswa Kelas X-1 No. Aspek yang diamati Persentase (%) 1. Mendengarkan atau memperhatikan guru 27,28 2. Menyampiakan pendapat/ mengkomunikasikan kepada kelas atau guru 18,96 3 Berlatih melakukan ketrampilan kooperatif 17,65 4. Melakukan percobaan sesuai LKS 1,9 5. Mempresentasikan data hasil percobaan 9,4 6. Melakukan turnamen sesuai dengan aturan 6,58 7. Aktif dalam pelaksanaan turnamen 5,98 8. Perilaku tidak relevan 4,5 Σ persentase aktifitas siswa 99,99 c. Tes Hasil Belajar Dalam penelitian ini, data yang diperoleh merupakan data kuantitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian yaitu berupa hasil pre test yang berupa nilai yang diberikan pada kelas X-1 sebelum perlakuan dan nilai post test yang diberikan pada kelas X-1 setelah diberikan perlakuan oleh peneliti yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Dari tabel di atas kemudian akan ditentukan persentase ketuntasan belajar secara klasikal. Dari analisis yang dilakukan diperoleh persentase ketuntasan belajar secara klasikal sebesar 8 %. d. Analisis Angket Respon Siswa Angket respon siswa ini digunakan untuk mengetahui pendapat siswa mengenai perangkat pembelajaran dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan alat-alat optik. Dari analisis yang telah dilakukan diperoleh hasil seperti ditunjukkan pada tabel Tabel 3. Persentase Angket Respon Siswa No. Pertanyaan Respon (%) 1. Bagaimana perasaan anda apabila dalam a. Tidak senang 2,9 kegiatan belajar mengajar diterapkan b. Kurangs senang 14,3 pembelajaran kooperatif tipe TGT dalam mempelajari fisika? c. Senang d. Sangat senang 62,9 2 2. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT apakah proses belajar mengajar dikelas lebih efektif? 3. Apakah anda berminat mengikuti pelajaran yang mengunakan pembelajaran kooperatif tipe TGT? 4. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT membuat materi pelajaran yang telah disampaikan oleh guru dapat membantu anda untuk lebih memahami pelajaran? 5. Apakah diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe TGT materi pelajaran yang disampaikan oleh guru dikelas sangat jelas dan berkembang sehingga saat materi di sampaikan anda termotivasi untuk mengikutinya? 6. Apakah pembelajaran koopertif tipe TGT membuat anda lebih jelas memahami materi? PF-46 a. Tidak efektif b. Kurang Efektif c. Efektif d. Sangat efektif a. Tidak berminat b. Kurang berminat c. Berminat d. Sangat berminat a. Tidak membantu b. Kurang membantu c. Membantu d. Sangat membantu a. Tidak memotivasi b. Kurang memotivasi c. Memotivasi d. Sangat memotivasi a. Tidak jelas b. Kurang jelas 5,7 77,1 17,1 2,9 8 2,9 22,9 65,7 74,3 14,3

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 7. Bila anda dapat menjawab pertanyaan guru yang benar, kemudian anda dan kelompok anda mendapatkan penghargaan apakah hal tersebut membuat anda menjadi lebih baik bertambah lebih baik, bertambah semangat untuk belajar fisika? 8. Apakah pembelajaran kooperatif tipe TGT membuat anda lebih berani menyampaikan pendapatnya? c. Jelas d. Sangat jelas a. Tidak semangat b. Kurang semangat c. Semangat d. Sangat semangat 77,1 2 74,3 5,7 a. Tidak berani b. Kurang berani c. Berani d. Sangat berani 2 65,7 5,7 No. Pertanyaan Respon (%) 9. Menurut anda digunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang telah diterapkan, apakah dapat meningkatkan daya kompetensi antar siswa? 1. Apakah anda setuju apabila pembelajaran kooperatif tipe TGT diterapkan dalam mempelajari pokok bahasan lain? a. Tidak meningkatkan b. Kurangmeningkat kan c. Meningkatkan d. Sangat meningkatkan a. Tidak setuju b. Kurang setuju c. Setuju d. Sangat setuju 11,4 82,9 5,7 14,3 62,9 14,3 B. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT). Berdasarkan hasil observasi pada tabel di atas, menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) pada sub pokok bahasan Alat Optik secara keseluruhan termasuk kategori sangat baik dengan persentase penilaian sebesar 85,68%. Hal ini menunjukkan bahwa guru guru sebagai peneliti telah mampu melakukan keterampilan-keterampilan dalam kegiatan pembelajaran, yaitu meliputi tahap kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan penutup pembelajaran. Selain itu, pengelolaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru telah sesuai dengan sintak-sintak model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). Aspek persiapan memperoleh 2,83 yang dikatergorikan baik, menunjukkan bahwa guru sudah baik dalam menyiapkan dan memusatkan perhatian. Aspek pendahuluan dengan cara memotivasi siswa memperoleh 3,5 yang dikategorikan sangat baik. Pada kegiatan inti, kemampuan guru juga dapat dikategorikan sangat baik, dengan kategori 3,45. Aspek penutup mendapat nilai 3,5 yang dikategorikan sangat baik, ini berarti guru sudah baik dalam membimbing siswa menyimpulkan materi alat-alat optik. Pada aspek pengelolaan waktu, peneliti banyak memfasilitasi siswa dengan kegiatan penyelidikan yang akan menjembatani siswa menuju konsep-konsep penting dalam materi alat-alat optik, yaitu tentang macam-macam alat optik sepeti kamera, mata, lup, mikroskop dan teleskop. Persentase pada aspek pengelolaan waktu yaitu 3,83 yang masuk kategori sangat baik. Selanjutnya aspek pengamatan suasana kelas menunjukkan nilai 3,56 yang dikategorikan sangat baik. Berdasarkan uraian di atas, maka pengelolaan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) sudah efektif, dengan persentase keseluruhan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran sebesar 85,68%. PF-47

Dwikoranto / Efektivitas Model Pembelajaran... 2. Aktifitas Guru Dari Tabel di dapat diketahui bahwa aktivitas guru yang sering muncul adalah mengawasi siswa saat melakukan kegiatan turnamen sebesar 23,94%. Guru membagi giliran kepada siswa untuk menantang lawan apabila ada yang tidak setuju dengan jawaban. Tahap ini efektif dilakukan untuk memperdalam materi alat optik yang sudah di ajarkan tadi. Adapun kegiatan guru saat memotivasi siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran adalah sebesar 6,4% sedangkan persentase saat menyajikan informasi sebesar 6,57%, hal ini disebabkan guru sebagai fasilitator yang hanya menyajikan informasi pada siswa melalui buku siswa alat-alat optik. Aktivitas guru melatihkan keterampilan kooperatif pada siswa persentasenya sebesar 23,3%, pada tahap ini guru mendorong siswa supaya siswa dapat berlatih keterampilan kooperatif, antara lain: siswa dapat menggunakan suara dengan pelan, siswa dapat menghormati pendapat individu, siswa dapat mendengarkan dengan aktif., siswa dapat menerima tanggung jawab dan siswa dapat bertanya. Persentase pada saat guru mengawasi siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa secara berkelompk adalah sebesar 1,26 %. Persentase aktivitas guru dalam memberikan penghargaan sebesar 6,46%.dan pada pembelajaran kooperatif tipe TGT ini tidak terdapat perilaku guru yang tidak relevan. Berdasarkan uraian di atas, maka aktivitas guru pada pembelajaran kooperatif tipe TGT pada sub pokok bahasan alat-alat optik ini dapat dikatakan efektif dengan jumlah persentase aktifitas guru sebesar 85,74% yang dapat dikategorikan sangat baik. 3. Aktivitas Siswa Berdasarkan hasil aktivitas siswa pada kelas X-1 diperoleh aktivitas rata-rata siswa dengan aspek yang diamati adalah mendengarkan atau memperhatikan guru (27,37%), menyampaikan pendapat/mengkomunikasikan informasi kepada kelas atau guru (19,2%), berlatih melakukan ketrampilan kooperatif (17,71%), melakukan percobaan sesuai dengan LKS (1,13%), mempresentasikan data hasil percobaan (9,43%), melakukan turnamen sesuai dengan peraturan (6,6%), aktif dalam pelaksanaan turnamen (6,6%) dan perilaku tidak relevan dalam kegiatan belajar mengajar sebesar (4,5%). Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh nilai aktivitas rata-rata siswa pada kelas X-1, berarti bahwa siswa dapat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) dengan baik. Mereka juga antusias terhadap penerapan model pembelajaran yang belum pernah mereka terima. 4. Data Hasil Belajar Siswa Berdasarkan tabel di atas, dapat diperoleh jumlah siswa yang tuntas belajar adalah 35 siswa dan 4 siswa tidak tuntas belajar. Ketuntasan belajar secara klasikal sudah memenuhi kriteria tuntas, yaitu mencapai 8%. Karena di SMA Negeri 1 Kebomas Gresik, suatu kelas dikatakan tuntas belajar apabila 8%. Sedangkan persentase siswa yang tidak tuntas adalah 11,4%. Ketuntasan ini disebabkan karena siswa merasa mendapatkan model pembelajaran yang baru, yaitu model pembelajaran kooperatif tipe TGT serta siswa merasa perangkat pembelajaran, suasana belajar-mengajar dan cara penyajian materi yang diberikan oleh guru adalah baru, sehingga antusiasme siswa tinggi dan dapat memudahkan mereka untuk memahami dan mengingat materi pelajaran yang telah diajarkan, walaupun ada beberapa siswa yang belum paham terhadap materi alat-alat optik yang telah dipelajari dan tidak tuntas belajar. 5. Angket Respon Siswa Berdasarkan analisis angket respon siswa dapat diketahui respon positif siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif TGT cukup tinggi. Respon positif tersebut diketahui pada item (c) dan (d) dengan masing-masing perolehan skor dapat dilihat pada tabel 4.21 yang menyatakan senang (82,9%), pembelajaran menjadi lebih efektif (94,2%), berminat (88.6%), membantu dalam memahami materi (74,3%), memotivasi (17,2%), jelas dalam menerima materi (85,7%), lebih bersemangat untuk belajar fisika (8%), lebih berani berpendapat (71,4%), meningkatkan semangat kompetensi sebesar (8%), dan setuju apabila pembelajaran fisika pada pokok bahasan lain menggunakan pembelajaran koopratif tipe TGT adalah sebesar (77,2%). PF-48

Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan, dan Penerapan MIPA Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 16 Mei 29 SIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan, dapat dissimpulkan sebagai berikut : 1. Kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) telah mencapai standar efektif. 2. Aktivitas guru selama kegitan belajar pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) aspek yang paling menonjol adalah melatihkan keterampilan kooperatif. Aktifitas guru selama kegiatan pembelajaran telaah mencapai standar efektif. 3. Aktivitas siswa selama kegitan belajar pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) aspek yang paling menonjol adalah mendengarkan atau memperhatikan guru, menyampaikan pendapat/mengkomunikasikan kepada kelas atau guru serta berlatih melakukan ketrampilan kooperatif teams games tournament (TGT). Dari hasil tersebut aktivitas siswa lebih dominan sehingga suasana kelas lebih tercipta dengan pembelajaran kooperatif. 4. Ketuntasan belajar siswa yang didapatkan dari penelitian adalah nilai prestasi belajar siswa kelas X-1 dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT) adalah tuntas. 5. Respon siswa terhadap pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) adalah positif, dimana siswa lebih berani berpendapat, antusias mengikuti pembelajaran, serta setuju dalam pokok bahasan lain diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT). SARAN Berdasarkan simpulan diatas maka peneliti memberikan saran untuk perbaikan penelitian selanjutnya antara lain : 1. Untuk penelitian dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) hendaknya mempersiapkan dengan matang mulai dari susunan kelompok, materi maupun alokasi waktu pembelajaran. Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar guru hendaknya dalam kegiatan membimbing siswa pada masing-masing kelompok, sebelumnya guru mempelajari dulu kesulitan-kesulitan belajar siswa yang berkemampuan rendah agar saat membimbing siswa dengan dengan kemampuan tinggi dapat diketahui sejauh mana kesulitan teman sekelompoknya. 2. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif metode pengajaran untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebelum pembelajaran dimulai, sebaiknya perrangkat pembelajaran yang diberikan pada siswa (buku siswa, LKS, soal turnamen, dan soal post-test) diperiksa/diteliti lebih lanjut agar tidak terdapat kekeliruan pada saat diberikan pada siswa. Pada penelitian selanjutnya, perlu dikembangkan evaluasi pembelajaran yang tidak hanya berpusat pada kemampuan kognitif saja, tetapi juga kemampuan psikomotor dan afektif. PF-49

Dwikoranto / Efektivitas Model Pembelajaran... DAFTAR PUSTAKA [1]Budiningarti, Hermin. 23. Model Pembelajaran Kooperatif. Makalah, Surabaya : UNESA. [2]Ibrahim, dkk. 2. Model Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : Unpress UNESA. [3]Ischak, Warji. 1987. Program Remidial Dalam Proses Belajar Mengajar. Yogyakarta. Liberty. [4]Isjoni. 27. Cooperatif Learning : Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta. [5]Kurikulum SMA/MA.26.Departemen Pendidikan Nasional-Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah-Direktorat Pendidikan Menengah Atas. [6]Mulyasa, 27. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. [7]Nasution.1991.Metode Research (Penelitian Ilmiah).Bandung:Jemmars. [8]Nur, Mohammad. 25. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya : PSMS Universitas Negeri Surabaya. [9]Riduwan. 25. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta CV. [1]Soekartawi.1995.Meningkatkan Efektivitas Mengajar.Jakarta:Dunia Pustaka Jaya. [11]Sudjana, Nana. 1996. Metode Statistika. Bandung : Tarsito. [12]Suharsimi,Arikunto.26. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.Jakarta: Rineka Cipta. [13]Uzer,Usman.26. Menjadi Guru Profesional.Bandung:Remaja Rosdakarya. PF-5