Kependudukan yang Membahagiakan Rakyatnya melalui Pelayanan Pencatatan Sipil Yang Inovatif, Mudah, Cepat, Akurat dan Gratis

dokumen-dokumen yang mirip
Kependudukan yang Membahagiakan Rakyatnya melalui Pelayanan Pencatatan Sipil Yang Inovatif, Mudah, Cepat, Akurat dan Gratis

RUMUSAN HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL BATAM, 7-9 FEBRUARI 2018

RUMUSAN HASIL RAPAT KOORDINASI NASIONAL KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL JAKARTA, 9-11 NOVEMBER 2017

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL DALAM BINGKAI NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA. Oleh : Taufiqurrohman, SH, M.Si

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK DANA PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN PENERAPAN DAN PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) TAHUN 2014 DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA BANDA ACEH

Disusun

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

DASAR HUKUM PELAKSANAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN BAGI PETUGAS REGISTRASI DESA/KELURAHAN

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

7. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Re

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi % (1) (2) (3) (4) (5) Sasaran 1.1

PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANTUL

NASKAH AKADEMIS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG PERUBAHAN UU NO.23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

KECAMATAN COBLONG PROSEDUR MUTU PELAYANAN KK. No. Dok : PM SIEPEL - 02 No. Revisi : 00 Tgl. Berlaku : 12 September 2011 TIDAK DIKENDALIKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

- Dasar hukum Peraturan Daerah ini adalah : Pasal 18 Ayat (6) - Dalam Peraturan Daerah ini diatur tentang : Pasal 1 angka 8 dihapus

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 36 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 861 TAHUN 2011 T E N T A N G

BUPATI GROBOGAN PROVINSI JAWA TENGAH

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL. c) Dampak (dijelaskan dengan narasi yang didukung dengan data)

WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

ANOTASI UNDANG-UNDANG BERDASARKAN PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LABUHANBATU SELATAN TAHUN 2011 NOMOR 46 TAHUN 2011 SERI D NOMOR 16

BUPATI BANDUNG BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 2 TAHUN 2011 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 12 TAHUN 2014

DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA

KOTA PONTIANAK KEPUTUSAN KEPALA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PONTIANAK NOMOR 22 TAHUN 2015

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANDAK NOMOR 7 TAHUN 2010 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN KABUPATEN LANDAK

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

PERATURAN BERSAMA WALIKOTA DEPOK DAN KETUA PENGADILAN NEGERI DEPOK NOMOR : 32 TAHUN 2012 NOMOR : W11.U21/2238/UM.01.10/IX/2012

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 95 TAHUN 2010 TENTANG MEKANISME TEKNIS PELAYANAN DI KELURAHAN DAN KECAMATAN KOTA YOGYAKARTA

WALIKOTA JAMBI PROVINSI JAMBI

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 51 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANTUL PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 2 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 8 TAHUN 2011 TENTANG

2017, No Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Re

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BATANG HARI PROVINSI JAMBI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 14 TAHUN 2018 TENTANG LAYANAN BERJENJANG KEPEMILIKAN AKTA KELAHIRAN, AKTA KEMATIAN DAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN LAINNYA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARANGASEM NOMOR 2 TAHUN 2012 T E N T A N G PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program kerja Kementerian Dalam Negeri adalah memperbaharui

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

PEMERINTAH DAERAH NGAWI PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGAWI NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

rangkaa standar minimal menyeluruh untuk berdasarkan Nomor Kepulauan

DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KOTA PALANGKA RAYA

WALIKOTA BENGKULU PERATURAN DAERAH KOTA BENGKULU NOMOR 201 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KOTA MAKASSAR

Pelayanan Pengurusan Akta Kelahiran 1. Sistem Mekanisme dan Prosedur Pelayanan Akta Kelahiran

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

RUMUSAN HASIL RAPAT KERJA NASIONAL PENCATATAN SIPIL TAHUN 2016 PEKANBARU, 24 26 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Pencatatan Sipil Tahun 2016 yang dilaksanakan pada tanggal 24 26 Agustus 2016 di Pekanbaru, diikuti oleh Kepala Biro/Dinas provinsi yang menangani kependudukan dan Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dari seluruh Indonesia. Rakernas dengan tema Menuju Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan yang Membahagiakan Rakyatnya melalui Pelayanan Pencatatan Sipil Yang Inovatif, Mudah, Cepat, Akurat dan Gratis diselenggarakan dengan narasumber Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Staf Ahli Menteri Dalam Negeri Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan, Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia, Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan dan Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Data dan Dokumen Kependudukan. Rapat koordinasi ini dilaksanakan untuk meneguhkan kembali koordinasi pusat - daerah dan memastikan pelayanan publik bidang administrasi kependudukan sudah dilakukan dengan wajah baru yaitu yang berisi kemudahan dan memotong prosedur yang tidak perlu karena data base kependudukan yang sudah semakin baik. Selain itu rakor ini juga dilaksanakan untuk membangun jiwa korsa dukcapil yaitu semangat untuk saling membantu, tidak mementingkan diri sendiri, penuh inisiatif dan memiliki loyalitas dan membangun kesadaran baru pelayanan yang lebih baik. Dukcapil harus memiliki perasaan senasib sepenanggungan untuk saling bahu membahu menuntaskan program nasional pemberian dokumen kependudukan. Jiwa korsa ini waj ib kita bangun kembali karena dukcapil itu bekerja secara sentralistik dalam suasana desentralisasi dengan tolok ukur semua outputnya sama, jaringan sama, data centre sama. Semua akta sama, KTP el sama, alat alat sama, sehingga dukcapil bisa saling membantu saat satu daerah kehabisan blanko, bisa meminjam daerah sekitarnya. Rakernas bertujuan antara lain untuk mensosialisasikan kebijakan administrasi kependudukan khususnya bidang pencatatan sipil yang didasarkan pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 yang telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, menyebarluaskan inovasi pelayanan pencatatan sipil yang telah ada sebagai solusi terhadap permasalahan dalam pelayanan pencatatan sipil, melaksanakan amanat Peraturan Presiden RI Nomor 2 Tahun 2015 bahwa Target Nasional Indikator Kepemilikan Akta Kelahiran di Kalangan Anak (usia 0 sampai dengan kurang dari 18 tahun), yaitu 75% pada Tahun 2015; 77,5% pada Tahun 2016; 80% pada tahun 2017; 82,5% pada tahun 2018 dan 85% pada Tahun 2019, serta merumuskan kebijakan dan strategi yang 1

perlu disusun untuk meningkatkan cakupan pencatatan sipil khususnya cakupan pencatatan kelahiran di kalangan anak sesuai dengan kebijakan nasional. II. HASIL RAKERNAS Dengan memperhatikan pengarahan Menteri Dalam Negeri, dan materi dari para Narasumber serta hasil diskusi, maka telah dirumuskan dan disepakati hal-hal sebagai berikut : A. YANG BERKAITAN DENGAN STRATEGI PENINGKATAN CAKUPAN AKTA PENCATATAN SIPIL 1. Strategi Peningkatan Cakupan Kepemilikan Akta Kelahiran di Kalangan Anak a. Seluruh jajaran Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk tidak ragu melaksanakan petunjuk dan kebijakan yang telah diberikan, terutama Permendagri Nomor 9 Tahun 2016 dan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 471/1768/SJ tertanggal 12 Mei 2016 sehingga gerak langkah pemerintah dalam pelayanan pencatatan kelahiran menjadi padu, satu, solid, satu garis tegak lurus dari atas sampai kebawah dari pusat sampai ke daerah. b. Melaksanakan pelayanan penerbitan akta kelahiran sesuai era yang baru dengan bekal database kependudukan nasional yang sudah dibangun bersama dan tidak diragukan lagi akurasi datanya sehingga persyaratan dan tatacara yang berbelit dalam pelayanan penerbitan akta kelahiran dapat disederhanakan. c. Upaya dan strategi yang sudah dilakukan perlu terus dilanjutkan yaitu melakukan konversi data kepemilikan akta kelahiran, melakukan pelayanan keliling, pembentukan UPT, pengangkatan petugas registrasi, kerjasama pelayanan pencatatan sipil dengan melibatkan instansi terkait dan pelayanan terpadu itsbat nikah, penerbitan buku nikah dan akta kelahiran. d. Mendorong untuk secepatnya dilaksanakan pelayanan penerbitan akta kelahiran secara online sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan di dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. B. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENCATATAN SIPIL 1. Azas Domisili Dalam Pencatatan Sipil Kebijakan azas domisili dalam pencatatan sipil sebagaimana tertuang dalam Pasal 102 huruf b Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 menggunakan pertimbangan yuridis bukan sosiologis. Penentuan domisili tidak ditentukan dari keberadaan riil tetapi berdasarkan pertimbangan yuridis, yang dibuktikan dengan dokumen kependudukan. 2

2. Stelsel Aktif Dalam Pelayanan Pencatatan Kelahiran dan Kematian Stelsel aktif dalam pelayanan pencatatan kelahiran dan kematian dapat diberikan tanpa harus adanya permohonan. Dengan demikian pelayanan pencatatan sipil seperti pencatatan kelahiran dan kematian dapat diberikan tanpa adanya permohonan sepanjang peristiwa penting jelas. Kelahiran dan kematian yang tejadi di rumah sakit dapat langsung diterbitkan akta kelahiran atau kematian tanpa surat pengantar dari RT atau RW. Pencatatan kelahiran dan kematian tidak memerlukan tanda tangan saksi dalam register akta kelahiran dan akta kematian. 3. Penandatangan Akta Pencatatan Sipil Bila Kepala Dinas Berhalangan Plt atau Plh Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil dapat menandatangani akta-akta pencatatan sipil sesuai dengan kewenangan yang diberikan. 4. Penghapusan Sanksi Admnistratif Pasal 89 dan 90 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2006 terkait sanksi administrasi akan direvisi sesuai dengan nafas Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 yaitu dengan menghapus sanksi administratif. 5. Pelayanan Pencatatan Sipil Secara Online Pelayanan secara online dapat dilakukan apabila Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah menggunakan SIAK versi 5 dan melakukan konsolidasi data kependudukan. Saat ini dari 514 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota hanya 47 kabupaten/kota yang belum menggunakan SIAK versi 5. 6. Penghapusan Hal-hal Yang Menghambat Pelayanan Tidak diperbolehkan menambahkan persyaratan yang tidak relevan dalam pengurusan akta-akta pencatatan sipil, misalnya meminta tanda bukti lunas membayar Pajak Bumi Bangunan (PBB), Surat Keterangan Berkelakuan Baik dari Kepolisian dan lain-lain. C. LAIN-LAIN 1. Pembaharuan dan Inovasi dalam Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil sepakat untuk melakukan pembaharuan dan inovasi dalam peningkatan kepemilikan dokumen kependudukan. 2. Pencapaian Target Perekaman KTP Elektronik Sesuai dengan Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 471/1768/SJ Tentang Percepatan Penerbitan KTP-el dan Akta Kelahiran bahwa perekaman KTP-el penduduk yang pada tanggal 1 Mei 2016 sudah berusia lebih dari 17 tahun 3

atau sudah menikah dan tidak sedang menetap di luar negeri wajib melakukan perekaman paling lambat tanggal 30 September 2016. 3. Kelembagaan Instansi Pelaksana Dalam pembentukan perangkat daerah yang menangani urusan Administrasi Kependudukan dan Pencatatan Sipil, wajib mempedomani Pasal 27 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2007 yang mengamanatkan bahwa nomenklatur instansi pelaksana urusan administrasi kependudukan adalah Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. 4. Pembiayaan Program Dan Kegiatan Kependudukan dan Pencatatan Sipil Program dan kegiatan kependudukan dan pencatatan sipil di daerah pada tahun 2017 tidak lagi melalui mekanisme Dekonsentrasi Dan Tugas Pembantuan tetapi melalui mekanisme Dana Alokasi Khusus. Bagi daerah yang serapan anggaran dana dekonsentrasi dan tugas pembantuannya masih sangat rendah, apabila sampai dengan akhir September 2016 tidak terdapat peningkatan penyerapan anggaran, maka anggaran akan dialihkan untuk pengadaan blangko KTP-el. 5. Laporan Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan Menyerahkan Laporan Penyelenggaraan Layanan Administrasi Kependudukan dari Kabupaten/kota ke Provinsi pada tanggal 28 setiap bulannya, dan dari Provinsi ke Menteri Dalam Negeri cq. Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil pada tanggal 5 setiap bulannya, termasuk penggunaan blangko KTP Elektronik. 6. Jabatan Fungsional Pengusulan jabatan fungsional Administrator Database Kependudukan dan jabatan fungsional operator SIAK sedang dalam tahap pembahasan dengan Kementerian PAN dan RB, serta ditargetkan pada tahun 2016 selesai diproses. 7. Pengangkatan Pejabat Struktural Dukcapil Pengangkatan pejabat struktural yang menangani administrasi kependudukan di provinsi dan kabupaten/kota yang tidak sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 76 Tahun 2015 akan berdampak terhadap keabsahan dokumen kependudukan. 8. Pemanfaatan SIAK dalam Mendukung Pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil a. Telah dilakukan pengembangan bidang pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil melalui SIAK yang meliputi antara lain : pendaftaran penduduk non permanen, penerbitan Kartu Identitas Anak, perekaman dan pencetakan KTP-el di luar domisili dan penerbitan akta kelahiran dengan menggunakan Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak(SPTJM) serta penerbitan KTP-el Bagi Petugas Khusus. 4

5