Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X

dokumen-dokumen yang mirip
repository.unisba.ac.id DAFTAR ISI ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

repository.unisba.ac.id BAB I PENDAHULUAN

APLIKASI AHP UNTUK PENILAIAN KINERJA DOSEN

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN NASABAH KARTU KREDIT BANK RAKYAT INDONESIA DENGAN METODE FUZZY ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

ANALISIS LOKASI CABANG TERBAIK MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

ANALISA FAKTOR PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERGURUAN TINGGI TINGKAT SARJANA MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALITICAL HIRARKI PROCESS)

ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) Amalia, ST, MT

JURNAL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMBERIAN KREDIT PADA KSP MITRA RAKYAT BERSAMA NGANJUK DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENERIMAAN DOSEN MENGGUNAKAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DENGAN EXPERT COICE

ANALISIS PEMILIHAN SUPPLIER MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Seleksi Ketua Osis Dengan Metode AHP SMK PGRI 23 Jakarta

METODE PENELITIAN. San Diego Hills. Visi dan Misi. Identifikasi gambaran umum perusahaan dan pasar sasaran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. artian yang lebih spesifik yakni pihak ketiga dalam supply chain istilah dalam

ANALISIS DAN USULAN SOLUSI SISTEM UNTUK MENDUKUNG KEPUTUSAN PENILAIAN KINERJA DOSEN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke masyarakat serta memberikannya jasa bank lainnya. 1 Sedangkan

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

PENERAPAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) GUNA PEMILIHAN DESAIN PRODUK KURSI SANTAI

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN KELAYAKAN PEMBERIAN KREDIT MENGGUNAKAN METODE AHP PADA BANK DANAMON CABANG SEGIRI SAMARINDA

Rekam Jejak Dosen Sebagai Model Pengambilan Keputusan Dalam Pemilihan Dosen Berprestasi

APLIKASI ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) PADA PEMILIHAN SOFTWARE MANAJEMEN PROYEK

PENERAPAN AHP UNTUK SELEKSI MAHASISWA BERPRESTASI

PEMILIHAN OBJEK WISATA DI SUMATERA UTARA DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

RANCANG BANGUN APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN MENGGUNAKAN MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PEMBERIAN BONUS KARYAWAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN REKOMENDASI PENGANGKATAN KARYAWAN PESERTA TRAINING MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI PT.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KADER KESEHATAN DI KECAMATAN PEUDAWA KABUPATEN ACEH TIMUR

METODE PENELITIAN. Kata Kunci analytical hierarchy process, analytic network process, multi criteria decision making, zero one goal programming.

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN BONUS KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE AHP SKRIPSI

PEMILIHAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN TOPSIS

IMPLEMENTASI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS DALAM PENENTUAN PRIORITAS KONSUMEN PENERIMA KREDIT. Sahat Sonang S, M.Kom (Politeknik Bisnis Indonesia)

PERBANDINGAN PENENTUAN PEMBOBOTAN EVALUASI TEKNIS JASA KONSULTANSI MENGGUNAKAN METODE AHP DAN FUZZY

Analytic Hierarchy Process

BAB III TEORI HIERARKI ANALITIK. Proses Hierarki Analitik (PHA) atau Analytical Hierarchy Process (AHP)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Sistem Pendukung Keputusan

Penerapan Analytical Hierarchy Process (AHP) Untuk Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Kinerja Karyawan Pada Perusahaan XYZ

PENGAMBILAN KEPUTUSAN ALTERNATIF ELEMEN FAKTOR TENAGA KERJA GUNA MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN SWOT DAN ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS

Aplikasi Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dalam Seleksi Karyawan (Studi Kasus: Pemilihan Staf Administrasi Di PT. XYZ)

SELEKSI PEMILIHAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS MENGGUNAKAN METODE AHP STUDI KASUS DINKES KABUPATEN BANTUL

METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PEMILIHAN GALANGAN KAPAL UNTUK PEMBANGUNAN KAPAL TANKER DI PULAU BATAM

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA DALAM MENGIKUTI LOMBA LKS DI SMK NEGERI 3 SEMARANG DENGAN METODE ANALITHICAL HIERARCHI PROCESS

EFEKTIFITAS PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DALAM PEMILIHAN PERANGKAT LUNAK PENGOLAH CITRA DENGAN MENGGUNAKAN EXPERT CHOICE

Penerapan Metode Multi Attribute Decision Making) MADM- (Weighted Product) WP dalam Pemilihan Supplier di PT. XYZ

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN PERUMAHAN DENGAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI PERANGKINGAN PEGAWAI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DAN SUPERIORITY INDEX

Fasilitas Penempatan Vektor Eigen (yang dinormalkan ) Gaji 0,648 0,571 0,727 0,471 0,604 Jenjang 0,108 0,095 0,061 0,118 0,096

IMPLEMENTASI KOMBINASI METODE AHP DAN SAW DALAM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN KREDIT PERUMAHAN RAKYAT ABSTRAK

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KRITERIA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BEASISWA BELAJAR BAGI GURU MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)

SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN SISWA BERPRESTASI DI SMP MA`ARIF 10 BANGUNREJO LAMPUNG TENGAH MENGGUNAKAN METODE AHP

Penentuan Toko Buku Gramedia ter Favorit pilihan Mahasiswa T Di Bogor Dengan Metode AHP (Analytical. Hierarchy Process)

PENENTUAN FAKTOR PENYEBAB KECELAKAAN LALULINTAS DI WILAYAH BANDUNG METROPOLITAN AREA

PENENTUAN DALAM PEMILIHAN JASA PENGIRIMAN BARANG TRANSAKSI E-COMMERCE ONLINE

PENENTUAN URUTAN PRIORITAS USULAN PENANGANAN RUAS-RUAS JALAN DI KOTA SAMARINDA

MODEL PENUNJANG KEPUTUSAN PENYELEKSIAN PEMBERIAN BEASISWA BIDIKMISI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

MODEL ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS UNTUK PENILAIAN DESA DALAM PROGRAM DESA MAJU INHIL JAYA. Muh. Rasyid Ridha

ANALISIS PENERAPAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP) UNTUK SELEKSI TENAGA KERJA (Studi Kasus PT. GE Lighting Indonesia Sleman Yogyakarta)

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN SARANG WALET MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHY PROCESS

Sesi XIII AHP (Analytical Hierarchy Process)

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

III. METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

APLIKASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENEMPATAN BIDAN DI DESA MENGGUNAKAN METODE ANALITYCAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

INTRO Metode AHP dikembangkan oleh Saaty dan dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang komplek dimana data dan informasi statistik dari masal

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 2 LANDASAN TEORI

PENERAPAN AHP SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN RUMAH BERSALIN CONTOH KASUS KOTA PANGKALPINANG

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENENTUAN PENJUALAN MOBIL MENGGUNAKAN METODE AHP BERBASIS WEB

IMPLEMENTASI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERIMA BERAS UNTUK KELUARGA MISKIN ( RASKIN ) MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS) Ilyas

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Analisa Pemilihan Kualitas Android Jelly Bean Dengan Menggunakan Metode AHP Pendekatan MCDM

PEDEKATAN MODEL FUZZY TIME SERIES DENGAN ANALYTIC HIERARCHY PROCESS UNTUK PERAMALAN MAHASISWA BERPRESTASI

SPK Evaluasi Peserta LBD (Local Business Development) Dengan Metode AHP (Studi Kasus Chevron Indonesia Company)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMBERIAN KREDIT SEPEDA MOTOR UNTUK KONSUMEN PT.FIF CABANG MEDAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTIC HIERARCHI PROCESS (AHP)

Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Mata Pelajaran Unggulan Pada LPI Al-Muhajirin Cibeurih

PENILAIAN KINERJA DOSEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE AHP (STUDI KASUS : DI STMIK POTENSI UTAMA MEDAN)

EVALUASI KINERJA INSTRUKTUR UNTUK MENINGKATKAN PROFESIONALISME PADA LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENERBANGAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM MENENTUKAN PENILAIAN PRESTASI KARYAWAN TERBAIK. Surmayanti, S.Kom, M.Kom

Kuliah 11. Metode Analytical Hierarchy Process. Dielaborasi dari materi kuliah Sofian Effendi. Sofian Effendi dan Marlan Hutahaean 30/05/2016

ANALISIS DATA Metode Pembobotan AHP

Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process )

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENERAPAN FUZZY ANALYTICAL NETWORK PROCESS DALAM MENENTUKAN PRIORITAS PEMELIHARAAN JALAN

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI MENGGUNAKAN METODE AHP (ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS)

PENERAPAN METODE ANALYTICAL HIERRARCHI PROCESS (AHP) UNTUK MEMILIH PROGRAM STUDI DI PERGURUAN TINGGI

ANALISIS SISTEM PEMBAYARAN PERKULIAHAN DI UKRIDA MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

DECISION SUPPORT SYSTEM UNTUK PROMOSI KENAIKAN JABATAN DI PT. XYZ

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Untuk Proses Perekrutan Karyawan Studi Kasus PT.Sumber AlfariaTrijaya Dengan Metode AHP.

PENERAPAN METODE ANP DALAM MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA KEPALA BAGIAN PRODUKSI (STUDI KASUS : PT. MAS PUTIH BELITUNG)

PEMANFAATAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) SEBAGAI MODEL SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK PEMILIHAN KARYAWAN BERPRESTASI

SISTEM INFORMASI PEMILIHAN JURUSAN di SMA N 1 JEKULO KUDUS MENGGUNAKAN METODE AHP NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Wayan Triana

Simposium Nasional Teknologi Terapan (SNTT) ISSN: X

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA TERHADAP KARYAWAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS DI PT SANSAN SAUDARATEX JAYA

PERANCANGAN APLIKASI PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN GURU TELADAN MENGGUNAKAN METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) DI SMK NEGERI 1 KEDIRI SKRIPSI

Transkripsi:

Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 1 Andre Wardhana, 2 Dewi Shofi, 3 Asep Nana 1,2,3 Prodi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung, Jl. Tamansari No. 1 Bandung 40116 e-mail: 1 andreteknikindustri@yahoo.com Abstrak. Sektor perbankan memiliki tugas untuk mengelola keuangan masyarakat. Untuk menjaga kepercayaan masyarakat, diperlukan perbaikan-perbaikan pada setiap aspek di dalam bank. Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan. Hal tersebut terjadi karena SDM memegang peranan penting dalam menjalankan proses bisnis perusahaan. Pentingnya aspek SDM, sangat diperhatikan oleh Bank X. Bank X memegang prinsip setiap jabatan dibutuhkan individu dengan kriteria yang sesuai dengan tanggung jawab posisi jabatan. Untuk menetapkan individu yang tepat pada setiap posisi jabatan, diperlukan pedoman penilaian kriteria pengisi jabatan, sehingga dapat mendukung dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah melakukan usulan perbaikan pedoman penilaian kriteria jabatan di Bank X. Jenis penelitian ini adalah metode kuantitatif, dengan metode yang digunakan adalah Metode AHP. Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder yang dilakukan melalui studi kepustakaan dan kuesioner terhadap para pakar (Decision Maker). Untuk mengetahui bobot penilaian terbesar pada lima divisi Bank X, digunakan analisis AHP. Hasil bobot penilaian terbesar untuk lima divisi Bank X, yaitu : Divisi Komersial pada aspek kepribadian (27,5 %), Divisi Konsumer pada aspek kepribadian (39,9 %), Divisi Mikro pada aspek teknis pekerjaan (40,3 %), Divisi Operasional pada aspek teknis pekerjaan (36,8 %), dan Divisi Keuangan pada aspek teknis pekerjaan (40,6 %). Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis dengan menggunakan Metode AHP, menghasilkan perankingan bobot peniliaian pada level kriteria dan subkriteria. Hal tersebut dapat digunakan dalam menetapkan individu yang tepat untuk mengisi posisi jabatan di Bank X, khususnya untuk tingkat manajer. Kata Kunci : Sumber Daya Manusia, Pengambilan Keputusan, Analytical Hierarchy Process A. Pendahuluan Bank merupakan lembaga keuangan dengan tugas utama yaitu menghimpun dana dan menyalurkan dana ke masyarakat. Sebagai lembaga keuangan yang memiliki tanggung jawab terhadap masyarakat, kepercayaan dan kepuasan nasabah merupakan hal penting yang perlu diperhatikan. Kepercayaan dan kepuasan nasabah dapat dicapai dengan memberikan kinerja terbaik perusahaan. Sumber daya manusia yang berkualitas dan berintegritas merupakan faktor utama untuk mendukung kinerja perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan individu-individu yang tepat untuk menempati setiap posisi strategis di dalam perusahaan. Penempatan individu pada setiap posisi jabatan harus sesuai dengan standar kriteria jabatan, di mana di dalam ilmu manajemen dikenal dengan istilah the right man on the right place. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan pengambilan keputusan yang tepat. Pada umumnya setiap perusahaan telah memiliki pedoman penilaian kriteria jabatan untuk setiap tingkat jabatan. Pedoman penilaian kriteria jabatan, merupakan alat bantu bagi pihak pengambil keputusan dalam melakukan tindakan. Diperlukan perancangan terhadap pedoman penilaian, untuk setiap tingkatan jabatan. Bank X merupakan bank umum berbentuk BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Pada tahun 2015, Bank X memiliki misi untuk berkembang dan memperbaiki kinerjanya terhadap para stakeholders. Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) menjadi landasan perbaikan dan peningkatan 35

36 Andre Wardhana, et al. kualitas kinerjanya agar dapat tumbuh pada setiap lini usahanya. B. Landasan Teori Metode AHP mulai dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika yang bekerja pada University of Pittsburgh di Amerika Serikat, pada awal tahun 1970-an. Analytical Hierarchy Process (AHP) adalah suatu metoda yang sederhana dan fleksibel. Metoda ini menstruktur masalah dalam bentuk hierarki dan memasukkan pertimbangan-pertimbangan untuk menghasilkan skala prioritas relatif. AHP bahkan dapat berfungsi tanpa data keras, selama pemakai memiliki pemahaman yang baik mengenai masalah tersebut. Kekuatan AHP terletak pada struktur hierarkinya sendiri yang memungkinkan seseorang memasukan semua faktor penting, dan mengaturnya dari atas ke bawah mulai dari yang paling penting ke tingkat yang berisi alternatif, untuk dipilih mana yang terbaik. Metode AHP dapat memecahkan masalah yang rumit dengan aspek atau kriteria yang cukup banyak. Kerumitan ini disebabkan oleh struktur masalah yang belum jelas, ketidakpastian pandangan dalam pengambilan keputusan, serta ketidakpastian tersedianya atau bahkan tidak ada sama sekali data statistik yang akurat. AHP dapat diterapkan pada aneka ragam situasi dan masalah pengambilan keputusan. AHP ini memungkinkan kita untuk menstruktur suatu sistem serta lingkungannya dalam bagian-bagian yang saling berinteraksi, lalu mensintesis bagianbagian ini dengan mengukur dan membuat peringkat pengaruh bagian-bagian ini terhadap keseluruhan sistem. Metode AHP banyak digunakan untuk pengambilan keputusan dalam menyelesaikan masalah-masalah dalam perencanaan, penentuan alternatif, penyusunan prioritas, pemilihan kebijakan, alokasi sumber daya, penentuan kebutuhan, peramalan hasil, perencanaan hasil, perencanaan sistem, pengukuran performansi, optimasi dan pemecahan masalah. Terdapat tiga prinsip dalam menyelesaikan persoalan dengan analisis logis eksplisit, yaitu penyusunan hierarki, penetapan prioritas, dan konsistensi logis. C. Hasil Penelitian dan Pembahasan Terdapat beberapa langkah yang dilakukan dalam metode ini, seperti pembuatan struktur hierarki, pembuatan matriks perbandingan berpasangan (MPB), perhitungan vektor prioritas, perhitungan nilai Eigen maksimum, indeks konsistensi, dan rasio konsistensi. 1. Membuat Struktur Hierarki Dalam menyusun hierarki bergantung pada jenis keputusan yang perlu diambil. Jika persoalannya adalah memilih alternatif, kita dapat mulai dari tingkat dasar dengan mengurutkan semua alternatif itu. Jika alternatif yang meragukan tadi masih secara signifikan (berarti) di atas yang lainnya dalam hal prioritas menyeluruh, maka dia adalah pilihan yang tepat bagi kita. Adapun struktur hierarki calon pengisi jabatan di Bank X seperti pada Gambar 3.1 Volume 2, No.1, Tahun 2016

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 37 SELEKSI KARYAWAN ASPEK TEKNIS PEKERJAAN ASPEK NON TEKNIS ASPEK KEPRIBADIAN ASPEK KEPEMIMPINAN Efektivitas & efesiensi pekerjaan Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas Tertib administrasi Tanggung jawab & loyalitas Koordinasi Anggota Kontrol Anggota Kemampuan dalam mencapai target Kerjasama & koordinasi Ketaatan terhadap instruksi Delegasi Tanggung Jawab & Wewenang Kecepatan & Ketepatan dalam Pengambilan Keputusan Kepemimpinan Gambar 3.1 Hierarki Alternatif Kriteria Calon Pengisi Jabatan 2. Penyusunan MPB Data dalam matriks berpasangan ini diperoleh dari hasil kuesioner yang disebarkan di Bank X. Kuesioner yang disebarkan adalah kuesioner untuk menentukan nilai skala perbadingan dari setiap kriteria dan subkriteria. Nilai skala perbandingan berpasangan tersebut akan digunakan ke dalam matriks perbadingan berpasangan. Tabel MPB untuk tingkat kriteria Divisi Komersial dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1 Matriks Berpasangan Antar Kriteria (Divisi Komersial) Kriteria Aspek Teknis Pekerjaan Aspek Non Teknis Aspek Kepribadian Aspek Kepemimpinan Aspek Teknis Pekerjaan 1 0.901 0.465 1.552 Aspek Non Teknis 1.110 1 0.901 0.998 Aspek Kepribadian 2.150 1.110 1 0.581 Aspek Kepemimpinan 0.644 1.002 1.722 1 Jumlah 4.904 4.013 4.088 4.130 3. Perhitungan Vektor Prioritas Matrik perbandingan berpasangan antar kriteria yang telah dibuat (Tabel 1) kemudian dihitung vektor prioritasnya yang merupakan bobot prioritas dari elemenelemen matriks. Menghitung nilai Vprior dengan cara mengalikan setiap baris elemen matriks berpasangan (Tabel 1) dengan hasil penjumlahan disetiap kolomnya. Tabel vektor prioritas dapat dilihat pada Tabel 3.2. Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

38 Andre Wardhana, et al. Tabel 3.2 Vektor Prioritas Masing-Masing. Kriteria (Divisi Komersial) Kriteria Aspek Teknis Pekerjaan Aspek Non Teknis Aspek Kepribadian Aspek Kepemimpinan Vprior Aspek Teknis Pekerjaan 0.204 0.225 0.114 0.376 0.229 Aspek Non Teknis 0.226 0.249 0.220 0.242 0.234 Aspek Kepribadian 0.438 0.277 0.245 0.141 0.275 Aspek Kepemimpinan 0.131 0.250 0.421 0.242 0.261 4. Menghitung Nilai Eigen Maksimum ( Maks) Menghitung nilai EVe dengan cara mengalikan setiap baris elemen matriks berpasangan dengan vektor prioritasnya. Perhitungan nilai eigen dapat dilihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Nilai EV (Divisi Komersial) Kriteria EVe Vprior EV Aspek Teknis Pekerjaan 0.974 0.229 4.243 Aspek Non Teknis 0.997 0.234 4.256 Aspek Kepribadian 1.180 0.275 4.291 Aspek Kepemimpinan 1.117 0.261 4.280 Jumlah 17.070 Nilai Eigen Maksimum diperoleh dari rata-rata nilai EV atau seluruh komponen matriks dengan perhitungan sebagai berikut. maks = / n = 17.070 / 4 = 4.267 5. Menghitung Indeks (CI) Nilai Indeks konsistensi (CI) dapat dihitung dengan cara berikut ini. CI (Komersial) = = = 0.089 6. Menghitung Rasio (RI) Nilai konsistensi rasio (CR) dapat dihitung dengan cara berikut ini. Nilai RI diperoleh dari tabel indeks rasio. CR (Komersial) = = = 0.099 Nilai CR yang diperoleh untuk matriks perbandingan berpasangan antar kriteria untuk Divisi Komersial adalah 0.099 atau 9.9%. Nilai CR tidak melebihi 0.10 atau 10% sehingga matriks perbandingan berpasangan dapat dinyatakan konsisten. 7. Rekapitulasi Bobot Global Lokal dan Global Bobot lokal di dapatkan dari hasil vektor prioritas setiap kriteria dan subkriteria Volume 2, No.1, Tahun 2016

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 39 dari semua divisi. Tabel rekapitulasi bobot lokal dapat dilihat pada Tabel 3.4. Tabel 3.4 Rekapitulasi Bobot Lokal Kriteria Dari Setiap Divisi Kriteria Aspek Teknis Pekerjaan Aspek Non Teknis Aspek Kepribadian Aspek Kepemimpinan Manajer Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan 0.229 0.251 0.403 0.368 0.406 0.234 0.204 0.236 0.161 0.163 0.275 0.399 0.202 0.324 0.265 0.261 0.146 0.159 0.147 0.166 Untuk rekapitulasi bobot lokal dari subkriteria dapat dilihat pada Tabel 3.5. Tabel 3.5 Rekapitulasi Bobot Lokal Dari Setiap Divisi Aspek Teknis Pekerjaan Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Efektivitas & efesiensi pekerjaan 0.229 0.132 0.190 0.138 0.155 Kemampuan dalam mencapai target 0.114 0.115 0.112 0.140 0.103 Ketepatan waktu dalam menyelsaikan tugas 0.173 0.198 0.112 0.097 0.104 0.112 0.118 0.114 0.155 0.243 0.111 0.073 0.082 0.063 0.100 0.127 0.062 0.195 0.223 0.162 Pengalaman 0.134 0.303 0.195 0.184 0.134 Aspek Non Teknis Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Tertib administrasi 0.297 0.370 0.442 0.394 0.514 0.295 0.127 0.235 0.122 0.204 Kerjasama & koordinasi 0.408 0.503 0.323 0.484 0.283 Aspek Kepribadian Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan 0.065 0.114 0.074 0.087 0.114 0.089 0.080 0.120 0.096 0.180 Tanggung jawab & loyalitas 0.113 0.094 0.154 0.141 0.160 Ketaatan terhadap instruksi 0.106 0.114 0.114 0.141 0.156 0.114 0.102 0.064 0.115 0.042 0.113 0.061 0.067 0.059 0.053 0.177 0.175 0.211 0.160 0.067 0.103 0.091 0.064 0.069 0.093 0.120 0.169 0.131 0.134 0.135 Aspek Kepemimpinan Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Koordinasi anggota Kontrol anggota Delegasi tanggung jawab & wewenang Kecepatan & ketepatan pengambilan keputusan 0.164 0.198 0.163 0.209 0.267 0.170 0.227 0.161 0.132 0.140 0.141 0.103 0.158 0.131 0.110 0.296 0.281 0.173 0.324 0.342 0.229 0.191 0.344 0.205 0.140 Bobot global merupakan hasil kali dari bobot lokal dengan vektor prioritas kriterianya. Adapun hasil bobot global dapat dilihat pada Tabel 3.6. Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

40 Andre Wardhana, et al. Tabel 3.6 Rekapitulasi Bobot Global Aspek Teknis Pekerjaan Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Efektivitas & efesiensi pekerjaan 0.053 0.033 0.077 0.051 0.063 Kemampuan dalam mencapai target 0.026 0.029 0.045 0.052 0.042 Ketepatan waktu dalam menyelsaikan tugas 0.040 0.050 0.045 0.036 0.042 0.026 0.029 0.046 0.057 0.099 0.026 0.018 0.033 0.023 0.040 0.029 0.015 0.079 0.082 0.066 Pengalaman 0.031 0.076 0.079 0.068 0.054 0.229 0.251 0.403 0.368 0.406 Aspek Non Teknis Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Tertib administrasi 0.070 0.075 0.104 0.064 0.084 0.069 0.026 0.056 0.020 0.033 Kerjasama & koordinasi 0.096 0.103 0.076 0.078 0.046 0.234 0.204 0.236 0.161 0.163 Aspek Kepribadian Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan 0.018 0.045 0.015 0.028 0.030 0.025 0.032 0.024 0.031 0.048 Tanggung jawab & loyalitas 0.031 0.038 0.031 0.046 0.042 Ketaatan terhadap instruksi 0.029 0.046 0.023 0.046 0.041 0.031 0.041 0.013 0.037 0.011 0.031 0.024 0.014 0.019 0.014 0.049 0.070 0.043 0.052 0.018 0.028 0.036 0.013 0.022 0.025 0.033 0.068 0.027 0.043 0.036 0.275 0.399 0.202 0.324 0.265 Aspek Kepemimpinan Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Koordinasi anggota Kontrol anggota Delegasi tanggung jawab & wewenang Kecepatan & ketepatan pengambilan keputusan 0.043 0.029 0.026 0.031 0.044 0.044 0.033 0.026 0.019 0.023 0.037 0.015 0.025 0.019 0.018 0.077 0.041 0.028 0.048 0.057 0.060 0.028 0.055 0.030 0.023 0.261 0.146 0.159 0.147 0.166 Berdasarkan rekapitulasi bobot lokal dan global maka bobot tersebut dapat dimasukkan kedalam struktur hierarki, sehingga informasi dapat dibaca lebih mudah. Struktur Hierarki Divisi Komersial dapat dilihat pada Gambar 3.2. Goal SELEKSI KARYAWAN Kriteria ASPEK TEKNIS PEKERJAAN 0.229 ASPEK NON TEKNIS 0.234 ASPEK KEPRIBADIAN 0.275 ASPEK KEPEMIMPINAN 0.261 Efektivitas & efesiensi pekerjaan 0.053 Kemampuan dalam mencapai target 0.026 Ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas 0.040 Tertib administrasi 0.070 0.069 Kerjasama & koordinasi 0.096 0.018 0.025 Tanggung jawab & loyalitas 0.031 Ketaatan terhadap instruksi 0.029 0.043 Koordinasi Anggota 0.044 Kontrol Anggota 0.037 Delegasi Tanggung Jawab & Wewenang 0.077 0.026 0.026 0.031 0.031 Kecepatan & Ketepatan dalam Pengambilan Keputusan 0.060 0.029 0.049 Pengalaman 0.031 0.028 0.033 Gambar 3.2 Sturktur Hierarki Divisi Komersial Volume 2, No.1, Tahun 2016

Perancangan Penilaian Karyawan di Bank X 41 8. Analisis Perbandingan Nilai Manual dan Software Berdasarkan perhitungan manual untuk tingkat subkriteria yang telah dilakukan sebelumnya, maka untuk tingkat subkriteria juga dapat dibandingkan dengan perhitungan software. Perbandingan bobot manual dan software untuk tingkat subkriteria dapat terlihat pada Tabel 3.7. Tabel 3.7 Rekapitulasi Perbandingan Bobot Manual dan Software Aspek Teknis Pekerjaan Efektivitas & efesiensi pekerjaan Kemampuan dalam mencapai target Ketepatan waktu dalam menyelsaikan tugas Pengalaman Aspek Non Teknis Tertib administrasi Kerjasama & koordinasi Aspek Kepribadian Tanggung jawab & loyalitas Ketaatan terhadap instruksi Aspek Kepemimpinan Koordinasi anggota Kontrol anggota Delegasi tanggung jawab & wewenang Kecepatan & ketepatan pengambilan keputusan Berdasarkan Tabel.7 dapat dilihat bahwa perbandingan nilai manual dan software tidak berbeda jauh, sehingga perhitungan manual dan software dapat dinilai akurat. D. Kesimpulan Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software 0.053 0.054 0.033 0.034 0.077 0.076 0.051 0.050 0.063 0.060 0.026 0.027 0.029 0.030 0.045 0.043 0.052 0.049 0.042 0.042 0.040 0.039 0.050 0.051 0.045 0.042 0.036 0.035 0.042 0.043 0.026 0.024 0.029 0.030 0.046 0.045 0.057 0.055 0.099 0.095 0.026 0.025 0.018 0.020 0.033 0.032 0.023 0.020 0.040 0.038 0.029 0.027 0.015 0.017 0.079 0.079 0.082 0.076 0.066 0.063 0.031 0.028 0.076 0.077 0.079 0.078 0.068 0.067 0.054 0.056 0.229 0.224 0.251 0.259 0.403 0.395 0.368 0.352 0.406 0.397 Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software 0.070 0.077 0.075 0.078 0.104 0.105 0.064 0.063 0.084 0.082 0.069 0.076 0.026 0.028 0.056 0.056 0.020 0.019 0.033 0.032 0.096 0.098 0.103 0.107 0.076 0.077 0.078 0.077 0.046 0.045 0.234 0.251 0.204 0.213 0.236 0.238 0.161 0.159 0.163 0.159 Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software 0.018 0.019 0.045 0.043 0.015 0.015 0.028 0.031 0.030 0.033 0.025 0.025 0.032 0.031 0.024 0.024 0.031 0.034 0.048 0.051 0.031 0.032 0.038 0.036 0.031 0.031 0.046 0.047 0.042 0.043 0.029 0.029 0.046 0.045 0.023 0.023 0.046 0.048 0.041 0.042 0.031 0.031 0.041 0.041 0.013 0.013 0.037 0.039 0.011 0.014 0.031 0.032 0.024 0.023 0.014 0.014 0.019 0.021 0.014 0.011 0.049 0.049 0.070 0.069 0.043 0.043 0.052 0.053 0.018 0.021 0.028 0.029 0.036 0.034 0.013 0.013 0.022 0.024 0.025 0.027 0.033 0.033 0.068 0.066 0.027 0.027 0.043 0.044 0.036 0.038 0.275 0.279 0.399 0.388 0.202 0.202 0.324 0.341 0.265 0.280 Komersial Konsumer Mikro Operasional Keuangan Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software Manual Software 0.043 0.039 0.029 0.031 0.026 0.027 0.031 0.031 0.044 0.044 0.044 0.038 0.033 0.030 0.026 0.028 0.019 0.019 0.023 0.022 0.037 0.037 0.015 0.013 0.025 0.023 0.019 0.019 0.018 0.018 0.077 0.074 0.041 0.038 0.028 0.031 0.048 0.048 0.057 0.056 0.060 0.058 0.028 0.027 0.055 0.056 0.030 0.030 0.023 0.024 0.261 0.246 0.146 0.139 0.159 0.165 0.147 0.147 0.166 0.164 Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan Metode AHP pada Bank.X, maka dapat disimpulkan : 1. Penggunaaan Metode AHP pada kasus penilaian karyawan dalam penentuan pengisi jabatan dapat mendukung sistem penilaian karyawan yang sudah ada. 2. Berdasarkan hasil perhitungan manual dan software maka dapat diketahui untuk Divisi Komersial dan Konsumer, bobot tertinggi terdapat pada Aspek Kepribadian. Pada Divisi Mikro, Operasional, dan Keuangan, Aspek Teknis Pekerjaan memiliki bobot terbesar dibandingkan kriteria lainnya. 3. Pada kasus penentuan calon pengisi jabatan, usulan perbaikan pedoman penilaian kinerja dapat membantu dalam menentukan calon terbaik berdasarkan skor terbesar yang dimiliki. Diharapkan penilaian kinerja karyawan dapat dilakukan dengan lebih objektif dan akurat. Teknik Industri, Gelombang 1, Tahun Akademik 2015-2016

42 Andre Wardhana, et al. Daftar Pustaka Antonio, Muhammad Syafi i. 2011. Bank Syariah : Dari Teori ke Praktik. Jakarta : Gema Insani Press. Arif, H.A. Kholiq. 2008. Meningkatkan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Pustaka Pesantren. Budihardjo, M. 2015. Panduan Praktis Penilaian Kinerja Karyawan. Jakarta: Raih Asa Sukses (Penebar Swadaya Group). Hansson, Sven Ove. 2005. Decision Theory : A Brief Introduction. Stockholm : Royal Institute of Technology Hariandja, D. M. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia (Pengadaan, Pengembangan, Pengkompensasian, dan Peningkatan Produktivitas Pegawai). Jakarta: Grasindo. Hasibuan, M. 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Ivancevich, John M. dkk. 2007. dan Manajemen Organisasi (Edisi Ketujuh). Jakarta : Erlangga Kasmir. 2008. Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Perss Kusumadewi, Sri. dkk. 2007. Fuzzy Multi Atribute Decision Making (Fuzzy MADM). Yogyakarta : Graha Ilmu. Marimin, dkk. 2013. Teknik dan Analisis Pengambilan Keputusan Fuzzy Dalam Manajemen Rantai Pasok. Bogor : PT. Penerbit IPB Press Ruky, Achmad S. 2006a. Sistem Manajemen Kinerja : Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima (Fourth Edition). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Umum Saaty, Thomas L. 2012. Models, Methods, Concepts & Applications of the Analytic Hierarchy Process (Second Edition). New York: Springer Salusu, 2015. Pengambilan Keputusan Stratejik Untuk Organisasi Publik dan Organisasi Nonprofit. Jakarta : PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Volume 2, No.1, Tahun 2016