ARSITEKTUR LANSKAP ANALISIS TAPAK TAHAPAN KEGIATAN ARL 9/7/2014 ARL 200. Departemen Arsitektur Lanskap CONTOH ANALISIS TAPAK

dokumen-dokumen yang mirip
TAHAPAN KEGIATAN ARL PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA & INFORMASI ANALISIS TAPAK/LANSKAP SINTESIS PERENCANAAN TAPAK/LANSKAP

METODOLOGI Waktu dan Tempat

II. TINJAUAN PUSTAKA

III METODOLOGI. Gambar 2. Peta lokasi penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara beriklim tropis yang kaya raya akan

BAB III BAHAN DAN METODE

METODOLOGI. Tabel 1. Jenis, Sumber, dan Kegunaan data No Jenis Data Sumber Data Kegunaan

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Desa Mulo, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta (Sumber: Triple A: Special Province of Yogyakarta)

METODOLOGI. Gambar 6 Peta lokasi penelitian. Sumber: www. wikimapia.com 2010 dan BB Litbang Sumber Daya Lahan, 2008.

III METODOLOGI. Desa Ketep. Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian. Tanpa Skala

Gambar 3. Peta Orientasi Lokasi Studi

METODOLOGI. Peta Jawa Barat. Peta Purwakarta Peta Grama Tirta Jatiluhur. Gambar 2. Peta lokasi penelitian, Kawasan Wisata Grama Tirta Jatiluhur

METODOLOGI. Lokasi dan Waktu. Keterangan Jl. KH. Rd. Abdullah Bin Nuh. Jl. H. Soleh Iskandar

3.2 Alat. 3.3 Batasan Studi

Proses Desain (1) 10/18/2016. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006) (ARL 200) PRAKTIKUM MINGGU 10

PERENCANAAN LANSKAP BUMI PERKEMAHAN RANCA UPAS BERDASARKAN PENDEKATAN DAYA DUKUNG EKOLOGI MUHAMMAD ICHWAN A

BAB III METODOLOGI 3.1. Tempat dan Waktu Studi

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Perencanaan DESAIN/PERANCANGAN 16/09/2015. Proses perencanaan (Simonds & Starke, 2006)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, diperoleh kesimpulan

METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu

BAB III METODOLOGI. Gambar Peta Lokasi Tapak

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

9/16/2013 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PENGERTIAN LANSKAP PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

Gambar 2 Peta lokasi studi

9/4/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

9/16/2015 BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM BAHAN & WAKTU PRAKTIKUM PERKENALAN PRAKTIKUM 1 PENGENALAN ARSITEKTUR LANSKAP

Tabel 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian

PERANCANGAN LANSKAP WATERFRONT SITU BABAKAN, DI PERKAMPUNGAN BUDAYA BETAWI SETU BABAKAN, JAKARTA SELATAN

BAB III BAHAN DAN METODE

BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL

METODOLOGI. Gambar 2. Peta orientasi lokasi penelitian (Sumber: diolah dari google)

BAB III METODOLOGI. 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan RTH Kota Berbasis Infrastruktur Hijau dan Tata Ruang

RINGKASAN. mendukung keberadaan Taman Laut Banda dengan mempertimbangkan aspek

TINJAUAN PUSTAKA Estetika

TINJAUAN PUSTAKA. A. Perencanaan Lanskap. berasal dari kata land dan scape yang artinya pada suatu lanskap terdapat

III. METODOLOGI. Gambar 1 Peta lokasi penelitian

METODOLOGI. Gambar 14. Peta Lokasi Penelitian (Sumber: Data Kelurahan Kuin Utara) Peta Kecamatan Banjarmasin Utara. Peta Kelurahan Kuin Utara

Konservasi Tingkat Komunitas OLEH V. B. SILAHOOY, S.SI., M.SI

STUDI DAYA DUKUNG BIOFISIK KAWASAN REKREASI KEBUN RAYA BOGOR

LANSKAP. Mempunyai karakter (tropis, temperate; gurun, gunung, pantai; rural, urban; oriental, western; tradisional/etnik, modern, dll) time

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bioregion

BAB III METODE PERANCANGAN. permasalahan terkait dengan objek rancangan. Setelah itu akan dirangkum dalam

Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

1. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Sumber : BAPEDDA Surakarta

BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. sedangkan kegiatan koleksi dan penangkaran satwa liar di daerah diatur dalam PP

METODOLOGI. Tempat dan Waktu

Hutan Mangrove Segara Anakan Wisata Bahari Penyelamat Bumi

Gambar 1 Lokasi penelitian.

BAB V ANALISIS SINTESIS

DESAIN LANSKAP WISATA PANTAI KELAPA RAPAT (KLARA), KABUPATEN PESAWARAN, PROVINSI LAMPUNG OLEH : YUSTIANI YUDHA PUTRI A

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 1990 TENTANG PENGELOLAAN KAWASAN LINDUNG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap 2.2 Wisata Terpadu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Rekreasi dan Wisata 2.2 Perencanaan Kawasan Wisata

LANSKAP PERKOTAAN (URBAN LANDSCAPE)

BAB III BAHAN DAN METODE

DAFTAR ISI ABSTRAK ABSTRACT DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

19 Oktober Ema Umilia

ANALISIS DAN SINTESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

III. METODOLOGI. Gambar 2. Peta Lokasi Magang (Sumber: metroterkini.com dan PT. RAPP)

BAB III METODE PENELITIAN. Kegiatan penelitian ini dilaksanakan di Desa Guci Kecamatan Bumijawa Kabupaten

Kajian Lanskap Wisata Pantai Puteh di Kabupaten Kepulauan Talaud Provinsi Sulawesi Utara

III. METODOLOGI. 2). Waktu penelitian sejak pelaksanaan hingga pembuatan laporan hasil studi berlangsung selama 9 bulan (Februari 2011-Oktober 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Bengawan Solo :

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Kerangka Pikir Studi...

BAB III. Metode Perancangan. sarana atau tempat untuk refreshing. Hal ini tidak terlepas dari metode

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN DIREKTORAT JENDERAL KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM DAN EKOSISTEM

DAFTAR ISI LEMBAR JUDUL ± LEMBAR PENGESAHAN ±± LEMBAR PERSEMBAHAN LEMBAR MOTTO ABSTRAKSI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR

I. PENDAHULUAN. masyarakat Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Pesawaran. Selain itu taman

KONDISI UMUM Batas Geografis dan Administratif Situs Candi Muara Takus

Lampiran 1 Panduan Wawancara Kepada Pengelola Hutan Kota Universitas Riau

PERNYATAAN ABSTRAK ABSTRACT KATA

BAB 3 METODE PERANCANGAN. khas, serta banyaknya kelelawar yang menghuni gua, menjadi ciri khas dari obyek

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

STUDI EVALUASI PENETAPAN KAWASAN KONSERVASI TAMAN NASIONAL BUKIT TIGAPULUH (TNBT) KABUPATEN INDRAGIRI HULU - RIAU TUGAS AKHIR

Keputusan Presiden No. 32 Tahun 1990 Tentang : Pengelolaan Kawasan Lindung

HASIL DAN PEMBAHASAN

PERSEPSI KUALITAS ESTETIKA DAN EKOLOGI PADA JALUR WISATA ALAM TAMAN NASIONAL GEDE PANGRANGO. Oleh DIDIK YULIANTO A

PENGEMBANGAN KAWASAN TAMAN REKREASI PANTAI KARTINI REMBANG Penekanan Desain Waterfront

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1 Hewan primata penghuni hutan tropis

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

II. LANSKAP DAN KARAKTERISTIK

BAB III. Penelitian inii dilakukan. dan Danau. bagi. Peta TANPA SKALA

LINGKUP DAN SKALA ARSITEKTUR LANSKAP LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL LINGKUP KEGIATAN ARL KEGIATAN PERENCANAAN DESAIN PENGELOLAAN KONSULTASI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III METODE PENELITIAN. Putih yang terletak di Kecamatan Ranca Bali Desa Alam Endah. Wana Wisata

TATA CARA PENELITIAN. B. Metode Penelitian dan Analisis Data. kuisioner, pengambilan gambar dan pengumpulan data sekunder. Menurut

PENDAHULUAN. lebih pulau dan memiliki panjang garis pantai km yang merupakan

Transkripsi:

TAHAPAN KEGIATAN ARL ARSITEKTUR LANSKAP ARL 200 PERSIAPAN PENGUMPULAN DATA & INFORMASI ANALISIS TAPAK/LANSKAP SINTESIS PERENCANAAN TAPAK/LANSKAP Departemen Arsitektur Lanskap PERANCANGAN/DESAIN TAPAK/LANSKAP ANALISIS TAPAK Proses memahami kualitas & karakter tapak untuk mendukung tahapan perencanaan & perancangan tapak. Proses riset, kajian & penelitian terhadap tapak & lingkungan sekitarnya guna merencanakan suatu perlakuan terhadap tapak tersebut. Proses penguraian potensi & kendala tiap elemen pembentuk tapak untuk mendapatkan hasil perencanaan & perancangan tapak yang diinginkan (berkelanjutan, kenyamanan, keindahan, kesejahteraan, dll) CONTOH ANALISIS TAPAK Setiap aspek pada lanskap dianalisis apakah sesuai/mendukung tujuan perencanaan lanskap Hasil Analisis setiap aspek, selain dituangkan dalam text, juga dituangkan ke dalam PETA ANALISIS (seperti gambar di samping) 1

PROSES PERENCANAAN TAPAK/LANSKAP CONTOH ANALISIS TAPAK Untuk menarik kesimpulan, dilakukan OVERLAY terhadap Analisis setiap aspek hasil overlay adalah kesimpulan dari analisis lanskap,apakah sumberdaya lanskap mendukung/tidak mendukung untuk tujuan perencanaan CONTOH ANALISIS TAPAK Pada lanskap skala kecil, hasil analisis dapat dituangkan ke dalam gambar dengan langsung menuliskan catatan- catatan penting pada gambar. Catatan tersebut dapat berupa potensi, kendala, amenity dan danger signal pada tapak/bagian tapak LANSKAP bagian dari alam yang dapat dinikmati oleh manusia melalui inderanya TAPAK Total/bagian dari lanskap yang akan direncanakan/dirancang untuk tujuan pemanfaatan tertentu SETIAP TAPAK MEMILIKI: Ukuran (kecil-luas), elemen pembentuk Karakter & kualitas Potensi, amenity, kendala, danger signal DIANALISIS UNTUK MENYESUAIKAN DG TUJUAN ARL KLASIFIKASI ELEMEN PEMBENTUK TAPAK ELEMEN FISIK/LINGKUNGAN : Geologi & Tanah, Lahan, Topografi & Kemiringan, Hidrologi, Iklim, Vegetasi & Satwa, View, Ekosistem ELEMEN SOSIAL BUDAYA Adat, Norma, Kebiasaan, Agama, Kepercayaan, Perilaku ASPEK LEGAL Peraturan (lokal, nasional, internasional) ELEMEN ALAMI/LINGKUNGAN : Geologi & Tanah, Lahan, Topografi & Kemiringan, Hidrologi, Iklim, Vegetasi & Satwa, View, Ekosistem ELEMEN NON ALAMI/BUATAN Lokasi, Bangunan, Jalan, Utilitas, Atraksi budaya, dll 2

CONTOH ANALISIS ELEMEN TAPAK ELEMEN-ELEMEN TAPAK DIANALISIS UNTUK MEMENUHI KEBUTUHAN : 1. FUNGSIONAL MANUSIA/PENGGUNANYA: hidup, bergerak, belanja, bekerja, belajar, dll 2. KENYAMANAN : rekreasi, keindahan, istirahat, ketenangan, dll 3. PROSES ALAMI dari lingkungan fisik/biologis : interaksi lahan, tanaman & satwa dalam proses alami SETIAP TAPAK MEMILIKI KUALITAS YG AKAN DIANALISIS: Contoh Potensi tapak 1. POTENSI Peluang penggunaan yg terbaik dari tapak 2. AMENITY Keunikan, kenyamanan, kelangkaan yg harus dilestarikan dari tapak 3. KENDALA Penghambat pengembangan g tapak, tetapi berpeluang untuk diperbaiki 4. DANGER SIGNAL Penghambat pengembangan tapak yg harus dihindari karena perbaikannya akan mahal Satwa Burung di PT PHE WMO Gresik-Sumber:AAH Untuk Tapak yang direncanakan sebagai kawasan Rekreasi Outdoor, keberadaan badan air seperti danau/kolam alami/sungai merupakan potensi sebagai objek rekreasi Untuk Tapak yang direncanakan sebagai kawasan konservasi, keberadaan pepohonan Rhizopora apiculata adalah potensi sebagai habitat satwa burung 3

Contoh Kendala Tapak Untuk Tapak yang direncanakan sebagai kawasan Hutan Kota, kondisi tanah yang kurang subur adalah kendala dalam upaya penanaman pohon Contoh Amenity Pemandangan Tepi pantai yang alami, dengan tumbuhan Lamun (sea grass) dan pemandangan sunset adalah amenity yang dapat ditemui di Pulau Kapoposang Dermaga Pulau Kapoposang-Sumber:Niagara Hutan Kota Waduk Sunter-Sumber:AAH Untuk Tapak yang direncanakan sebagai pengembangan wisata pesisir, kondisi dermaga yang rusak adalah kendala bagi kegiatan wisata Contoh Danger Signal Dieng-Kuliah lapang 2010 Kawah Gunung yang masih aktif dan dapat mengeluarkan gas CO2 secara tiba-tiba seperti di Pegunungan Dieng, dapat menjadi DANGER SIGNAL, walaupun di sisi lain dapat menjadi POTENSI sebagai objek wisata yang menarik ASPEK TAPAK ELEMEN ALAMI ELEMEN NON ALAMI ELEMEN SOSIAL BUDAYA REGULASI ELEMEN TAPAK Geologi Tanah Lahan Topografi Air, dll Jalan Akses Utilitas dll Perilaku Adat dll Peraturan nasional Peraturan daerah Peraturan adat ANALISIS,Danger Potensi, Ken ndala, Amenity, proses Fungsiona al, kenyamana, alami 4

KEPULAUAN RAJA EMPAT, PAPUA o POTENSI o AMENITY o KENDALA o DANGER SIGNAL o POTENSI o AMENITY o KENDALA o DANGER SIGNAL Sumber : ARL 200 Sumber : ARL 200 ANALISIS DILAKUKAN UNTUK MENILAI : KEMAMPUAN tapak/lanskap untuk mendukung aktifitas yang akan dikembangkan dalam tapak/lanskap (dihitung dengan daya dukung tapak/lanskap) KESESUAIAN terhadap aktifitas yang akan dikembangkan (misalnya untuk rekreasi alam, untuk taman bermain, untuk areal edukasi, untuk permukiman) KESELARASAN terhadap lingkungan/lanskap dan area sekitarnya (misalnya visual, sosial) TAHAPAN ANALISIS TAPAK 1. KUNJUNGAN KE TAPAK Mengumpulkan data, baik yg terdapat dalam tapak juga diluar tapak yg diprakirakan akan mempengaruhi pengembangan tapak, feel of the land 2. RISET SUMBERDAYA YG TERDAPAT PADA TAPAK Analisis data eksisting seperti peta-peta tapak dari berbagai sumber (foto udara, utilitas, jaringan jalan, dll) 3. PERTANYAAN & WAWANCARA Pada orang-orang yg berperan & mengetahui kondisi tapak (knowledgeable ld people) l) untuk mengetahui kesejarahan & nilai budaya tapak 4. INTERRELASI DATA YANG TELAH DIKUMPULKAN Menguji & membanding antar data yg telah didapatkan. 5

BENTUK/CARA MENGANALISIS TAPAK 1. DESKRIPTIF menjelaskan/menerangkan berbagai data yang telah dikumpulkan serta keterkaitan antar data tersebut untuk mendukung tujuan pengembangan tapak 2. TABULAR data dalam bentuk tabel yang selanjutnya akan diperbandingkan antar data yang telah dikumpulkan 3. SPASIAL data dalam bentuk spasial/ruang/peta yang selanjutnya akan dioverlay antar data peta yang telah dikumpulkan 6

9/7/2014 7 ARSITEKTUR LANSKAP ARSITEKTUR LANSKAP ARSITEKTUR LANSKAP ARSITEKTUR LANSKAP

9/7/2014 8 ARSITEKTUR LANSKAP