HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK DEMOGRAFI MASYARAKAT DENGAN KEPUASAN PELAYAN BPJS DI PUSKESMAS BRINGIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

Kata Kunci : Tingkat Pendidikan, Pendapatan, Persepsi, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan.

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Keywords:. Knowledge, Attitude, Action in the Utilization of PHC.

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

GAMBARAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DIRUANG RAWAT INAP RSUD SULTANSYARIF MOHAMAD ALKADRIE KOTA PONTIANAK

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

HUBUNGAN KOMPENSASI DAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA TENAGA KEPERAWATAN DI RSJ. PROF. DR. V. L. RATUMBUYSANG MANADO

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Mayarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS TAMALANREA KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

ABSTRACT. Keywords: Dimensions of Quality of nurses services, Patient Satisfaction ABSTRAK

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

HUBUNGAN PERILAKU TENAGA KESEHATAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS MOPUYA KECAMATAN DUMOGA UTARA KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS LINGGA, KABUPATEN KUBU RAYAA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS) SEKOLAH PADA SISWA SEKOLAH DASAR NEGERI 112 MANADO

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN PERAWAT DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP KELAS 3 DI RSUD DR. R. GOETENG TAROENADIBRATA PURBALINGGA TAHUN 2016

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

Kata Kunci : Persepsi Pasien, Mutu Jasa Pelayanan.

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD

RELATIONSHIP BETWEEN EDUCATION AND KNOWLEDGE WITH KADARZI BEHAVIOR IN RURAL AREAS REPRESENTED BY KEMBARAN I DISTRICT

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

HUBUNGAN POLA ASUH IBU DAN BERAT BADAN LAHIR DENGAN KEJADIAN STUNTING

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN PETUGAS DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN PESERTA BPJS KESEHATAN PUSKESMAS BENGKOL KOTA MANADO

HUBUNGAN PELAYANAN POSYANDU X DENGAN TINGKAT KEPUASAN LANSIA

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP TERHADAP PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUANG INTERNA RSUD NOONGAN

Promotif, Vol.3 No.1 Okt 2013 Hal 19-26

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

Ika Setyaningrum *), Suharyo**), Kriswiharsi Kun Saptorini**) **) Staf Pengajar Fakultas Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DAN IMBALAN DENGAN KINERJA KADER POSYANDU DI KECAMATAN MODOINDING KABUPATEN MINAHASA SELATAN

ANALISIS FAKTOR RISIKO KEJADIAN GOUTHY ARTHRITIS

Kata kunci: Status Tempat Tinggal, Tempat Perindukkan Nyamuk, DBD, Kota Manado

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Achmad Rizal* Elvi Juliansyah**

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

HUBUNGAN KETEPATAN PELAKSANAAN TRIASE DENGAN TINGKAT KEPUASAN KELUARGA PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RSUP PROF. DR. R. D.

Kata Kunci : Pelatihan, Motivasi, Dukungan Keluarga dan Masyarakat, Keaktifan Kader Posyandu

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

KAJIAN FAKTOR DEMOGRAFI TERHADAP KEPUASAN PASIEN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL PADA FASILITAS KESEHATAN TINGKAT PERTAMA

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

ejournal Keperawatan (ekp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat survey analitik dengan rancangan cross sectionel study (studi potong lintang).

Hubungan antara Mutu Pelayanan Kefarmasian dengan Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Teling Atas Kota Manado

masyarakat dengan pemanfaatn Puskesmas (α=0,05< ρ=0,508). HUBUNGAN KARAKTERISTIK MASYARAKAT KELURAHAN TUMINTING DENGAN PEMANFAATAN PUSKESMAS

HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ZAINOEL ABIDIN, 2013.

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

HUBUNGAN STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASANMASYARAKAT TENTANG PELAYANAN JAMKESMASDI WILAYAH PUSKESMAS TANJUNGSARI KABUPATEN BOGORTAHUN 2010

Kata Kuci: Mutu Pelayanan Tenaga Kesehatan, Kepuasan Pasien

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KEPERAWATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PADA KLIEN STROKE DI RSUD WATES

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

Kata Kunci : Komunikasi Terapeutik Perawat, Kepuasan Pasien

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pemanfaatan pelayanan kesehatan secara umum bisa dikaitkan baik. di beberapa daerah yang mengalami kendala dalam

PENGARUH KARAKTERISTIK PASIEN TERHADAP INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT TENTANG PELAYANAN RAWAT JALAN PUSKESMAS BANYUMAS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN TINDAKAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO TAHUN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

HASIL PENELITIAN 1. Analisis Univariat. a. Gambaran Kepuasan Pasien Jamkesmas Pada Pelayanan Keperawatan

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi

An Nadaa JURNAL ILMIAH KESEHATAN MASYARAKAT. Volume 3, Nomor 1, Juni 2016 ISSN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci : Pengetahuan,Pekerjaan,Pendidikan,Pemberian ASI Eksklusif

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK KADER DALAM PENYULUHAN DI MEJA 4 PADA POSYANDU DI KELURAHAN NGALIYAN, KOTA SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN PARTISIPASI PRIA DALAM KELUARGA BERENCANA DI LINGKUNGAN IV KELURAHAN TELING ATAS KOTA MANADO

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 4 No. 4 NOVEMBER 2015 ISSN

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang atau individu mampu untuk hidup produktif dalam segi

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG REKAM MEDIS DENGAN KELENGKAPAN PENGISIAN CATATAN KEPERAWATAN JURNAL PENELITIAN MEDIA MEDIKA MUDA

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN KUALITAS PELAYANAN KEPERAWATAN: KENYAMANAN PADA KASUS KEGAWATAN ONKOLOGI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN PADA PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS KOTA MAKASSAR

The Association between Social Functions and Quality of Life among Elderly in Denpasar

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS GAJAHAN SURAKARTA DENGAN KEPUASAN PASIEN PESERTA PKMS (PEMELIHARAAN KESEHATAN MASYARAKAT SURAKARTA)

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

Oleh : Rahayu Setyowati

Kata Kunci : Pendidikan, Pendapatan, Pekerjaan, Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan

UNIVERSITAS ESA UNGGUL FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS Laporan analisis kasus, September 2014 ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEDISIPLINAN DAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PERAWAT DI RSUD KOTA KOTAMOBAGU

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

Transkripsi:

HUBUNGAN ANTARA STATUS DEMOGRAFI DENGAN KEPUASAN DALAM PELAYANAN PASIEN JAMKESMAS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS RATAHAN KABUPATEN MINAHASA TENGGARA Stevano A. Montol, Franckie R. R. Maramis, Sulaemana Engkeng Bidang Minat Administrasi Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRACT Background: Health service is an effort of improving health, prevent and recover illness for individuals, families, groups even community. Satisfaction is the level of feeling from a patient caused by the service received with their expectation. Demographic status can influence someone satisfaction such as age, gender, education, employment, and income. Public Health Insurance holds the guarantee of health service to disadvantaged communities, therefore they can obtain a proper and maximum health service. Research Method: This research is a type of analytic survey with cross sectional design and chisquare test. There are 93 patients who are taken with accidental sampling method. Result of The Research: The results obtained 76 patients are satisfied with the health services and 17 patients are not satisfied. Based on demographic status, 55 years (46 patients) >55years (47 patients), male (44 patients) female (49 patients), high education (32 patients) low education (61 patients), worked (50 patients) did not work (43 patients). Conclusion: Age (0,003), gender (0,008), employment (0,009) have a relationship with patient care satisfaction of Public Health Insurance and education (0,296) have not relationship with patient care satisfaction of Public Health Insurance. Keywords: Demographic status, satisfaction, service of Public Health Insurance patients.

RINGKASAN Latar Belakang: Pelayanan kesehatan merupakan upaya meningkatkan kesehatan, mencegah dan memulihkan penyakit baik perorangan, keluarga, kelompok, ataupun masyarakat. Kepuasan adalah tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari pelayanan yang diterima dengan apa yang diharapkan. Status Demografi dapat mempengaruhi kepuasan seseorang, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan. Jamkesmas melakukan penjaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kurang mampu, sehingga masyarakat kurang mampu mendapatkan pelayanan kesehatan yang maksimal dan selayaknya. Metode Penelitian: Penelitian ini adalah jenis penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional dan uji chi-square. Besar sampel 93 pasien yang diambil secara accidental sampling. Hasil Penelitian: Hasil penelitian yang diperoleh yaitu sebanyak 76 pasien puas dengan pelayanan kesehatan yang diterima dan 17 pasien tidak puas. Berdasarkan status demografi, umur 55 tahun 46 pasien dan > 55 tahun 47 pasien, jenis kelamin laki-laki 44 pasien dan jenis kelamin perempuan 49 pasien, pendidikan tinggi 32 pasien dan pendidikan rendah 61 pasien, bekerja 50 pasien dan tidak bekerja 43 pasien. Kesimpulan: Umur (0,003), Jenis Kelamin (0,008), Pekerjaan (0,009) mempunyai hubungan dengan kepuasan pelayanan pasien Jamkesmas sedangkan Pendidikan (0,296) tidak memiliki hubungan dengan kepuasan pelayanan pasien Jamkesmas. Kata kunci: Status Demografi, Kepuasan, Pelayanan Pasien Jamkesmas

PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan merupakan setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah, dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat (Azwar, 1996). Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan, bahwa kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Undang-undang RI No.36 Tahun 2009). Pelayanan kesehatan yang disediakan oleh institusi penyedia pelayanan harus bersifat menyeluruh (comprehensive health services) yang meliputi pelayanan kesehatan pencegahan, promosi kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi. Pelayanan kesehatan lewat staf kesehatan seperti dokter, perawat, dan tenaga administrasi menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari produk jasa pelayanan itu sendiri. Mereka adalah individu-individu yang bekerja untuk sebuah institusi pelayanan kesehatan. Baik buruknya reputasi sebuah institusi penyedia pelayanan kesehatan sangat ditentukan oleh kompetensi dan kesigapan staf institusi pelayanan kesehatan dalam memberikan jasa pelayanannya kepada para pengguna jasa pelayanan institusi tersebut (Muninjaya, 2011). Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu (Profil Puskesmas Ratahan, 2012). Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 1996). Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul

sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah pasien membandingkannya dengan apa yang diharapkannya. Kepuasan pasien merupakan keluaran layanan kesehatan dengan demikian pasien baru akan merasa puas apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya sama atau melebihi harapannya dan sebaliknya, ketidakpuasan akan muncul apabila kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya itu tidak sesuai dengan harapannya (Pohan, 2007). Status demografi dapat mempengaruhi kepuasan seseorang, misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan. Berdasarkan penelitian Budiman dkk mengenai hubungan status demografi dengan kepuasan masyarakat tentang pelayanan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) di wilayah Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun 2010, adapun hasil penelitian yang didapatkan sebanyak 68 dari 100 responden yang diteliti merasa tidak puas dengan pelayanan Jamkesmas (Budiman dkk, 2010). Tujuan penyelenggaraan Jamkesmas adalah melaksanakan penjaminan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dengan prinsip asuransi kesehatan sosial, sedangkan prinsip penyelenggaraan Jamkesmas adalah dikelola secara nasional, nirlaba, transparan, efisien, efektif. Tujuan utama dari penyelenggaraan Jamkesmas adalah meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan, sedangkan tujuan khususnya adalah memberikan kemudahan akses pelayanan kesehatan, peningkatan pelayanan kesehatan, keuangan yang transparan dan akuntabel. Peserta Jamkesmas tetap sebesar 76,4 juta jiwa (Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia). Untuk Puskesmas Ratahan, terdapat 2.777 jiwa pengguna Jamkesmas (Profil Puskesmas Ratahan, 2012). Salah satu Puskesmas yang menyediakan jasa pelayanan kesehatan pasien umum dan pasien Jamkesmas adalah Puskesmas Ratahan. Puskesmas Ratahan terletak di Kecamatan Ratahan dan dalam wilayah Kabupaten Minahasa Tenggara. Berdasarkan hasil observasi dan profil Puskesmas Ratahan didapati bahwa keadaan lingkungan sekitar puskesmas masih kurang tertata rapih,

ada beberapa atap yg bocor serta toilet dan wastafel yang masih kurang bersih dan ada yang rusak, nurse station yang disatukan dengan ruang Unit Gawat Darurat (UGD), meja pasien yang catnya terkelupas serta kursi roda pasien yang rusak. Hal-hal tersebut berdasarkan salah satu indikator dimensi kepuasan pasien yaitu bukti fisik dapat mempengaruhi tingkat kepuasan pasien. Para pasien terutama yang memegang kartu Jamkesmas sudah banyak yang mengantri tapi bagian loket serta dokter masih belum buka, hal ini yang banyak dikeluhkan oleh para pasien Jamkesmas. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul Hubungan antara Status Demografi dengan Kepuasan dalam Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Minahasa Tenggara, selain itu juga belum pernah dilakukan penelitian dengan judul tersebut. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan rancangan cross sectional di Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara pada bulan November 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien peserta Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. Sampel di ambil secara accidental sampling yaitu peneliti mengumpulkan data dari subyek yang ditemuinya saat itu. Sampel penelitian berjumlah 93 pasien. Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui distribusi frekuensi dari data masing-masing variabel dan analisis bivariat untuk untuk menunjukkan hasil uji hubungan antara variabel bebas (umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan) dan variabel terikat (kepuasan pasien) dengan menggunakan Uji Chi Square. HASIL PENELITIAN Demografi Pasien Jumlah pasien berdasarkan kategori umur yaitu 55 Tahun 46 pasien dan > 55 Tahun 47 pasien, jenis kelamin laki-laki 44 pasien, perempuan 49 pasien, pendidikan tinggi 32 pasien, pendidikan rendah 61 pasien, bekerja 50 pasien, tidak bekerja 43 pasien.

ANALISIS BIVARIAT 1. Hubungan antara umur dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 1. Analisis Hubungan Antara Umur dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas Umur puas Tidak puas Total ρ value 55 32 14 46 Tahun > 55 44 3 47 0,003 Tahun Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,003 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu umur pasien dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. 2. Hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 2. Analisis Hubungan Antara Jenis Kelamin dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas. Jenis Kelamin Puas Tidak puas Total ρ value Laki-laki 31 13 44 Perempuan 45 4 49 0,008 Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,008 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu jenis kelamin pasien dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. 3. Hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 3. Analisis Hubungan Antara Pendidikan dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas. Pendidikan puas Tidak puas Total ρ value Tinggi 28 4 32 Rendah 48 13 61 0,296 Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar

0,296 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih besar dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu pendidikan pasien dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. 4. Hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien Jamkesmas Tabel 4. Analisis Hubungan Antara Pekerjaan dengan Kepuasan Pasien Jamkesmas. Pekerjaan puas Tidak puas Total Bekerja 36 14 50 Tidak Bekerja ρ value 40 13 43 0,009 Total 76 17 93 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa perhitungan menggunakan tes chi square dengan bantuan program SPSS 20 menghasilkan nilai probabilitas sebesar 0,009 dengan tingkat kesalahan 0,05. Bila nilai probabilitas lebih kecil dari tingkat kesalahan maka dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan antara kedua variabel yang diteliti yaitu pekerjaan pasien dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. PEMBAHASAN Hubungan Umur dengan Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Minahasa Tenggara Umur seorang pasien ikut menentukan bagaimana sikap pasien pada penyakitnya dan terhadap hubungan pasien dengan tenaga kesehatan (Gunarsa dan Gunarsa, 2012). Hasil penelitian sebanyak 32 dari 93 (34,4%) pasien berumur 55 tahun puas terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dan 14 dari 93 (15,1%) pasien berumur 55 tahun tidak puas. Sedangkan 44 dari 93 (47,3%) pasien berumur >55 tahun puas terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dan 3 dari 93 (3,2%) pasien berumur > 55 tahun tidak puas. Dari hasil uji statistik didapati terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan, dimana nilai ρ sebesar 0,003 < alpha (0,05). Hal ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2011) mengenai Studi Tentang Kepuasan Pasien Rawat Inap

Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu yang mengatakan tidak ada hubungan antara umur dengan kepuasan pasien. Menurut Davis, 1994 dalam Lestari 2011, semakin tua usia, harapan terhadap pelayanan semakin rendah, sehingga mereka cenderung lebih mudah puas. Hal ini didapati dalam penelitian bahwa 44 (> 55 tahun) dari 93 pasien puas terhadap pelayanan Jamkesmas. Tidak adanya hubungan antara umur dengan kepuasan pasien karena pada umumnya menurut Barata (2006) dalam Budiman dkk (2010) umur tidak dapat menjadi tolak ukur untuk menentukan kepuasan, karena seseorang yang lebih muda pun dapat lebih berpengalaman dan lebih puas dibandingkan dengan seseorang yang lebih tua. Sedangkan faktor yang menyebabkan terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan pasien menurut Resmisari (2008) dalam Budiman dkk (2010) disebabkan karena seringnya pasien berumur memanfaatkan waktu yang ada untuk bertanya kepada petugas puskesmas mengenai keadaannya, hasilnya kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman terhadap kesehatan dapat terpenuhi. Sedangkan kelompok umur usia produktif cenderung lebih banyak menuntut dan berharap lebih banyak terhadap kemampuan pelayanan dasar dan cenderung mengkritik. Hubungan Jenis Kelamin dengan Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Minahasa Tenggara Berdasarkan hasil penelitian, pasien dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 31 dari 93 (33,3%) pasien dan 45 dari 93 (48,4%) pasien perempuan puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Sedangkan 13 dari 93 (14%) pasien laki-laki dan 4 dari 93 (4,3%) pasien perempuan tidak puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Dari hasil uji statistik didapati terdapat hubungan antar jenis kelamin dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dimana nilai ρ 0,008 < alpha (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian Budiman dkk (2010) mengenai Hubungan Status Demografi dengan Kepuasan Masyarakat tentang Pelayanan Jamkesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun 2010 yang menyatakan bahwa jenis

kelamin berhubungan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Berdasarkan pendapat Lumenta (1989) dalam Budiman dkk (2010) yang menyatakan bahwa jenis kelamin mempengaruhi kepuasan, dimana laki-laki mempunyai tuntutan lebih besar sehingga cenderung untuk tidak puas dibandingkan wanita. Menurut Green (1980) dalam Budiman dkk (2010) bahwa jenis kelamin merupakan faktor predisposisi yang mempengaruhi perilaku. Hubungan Pendidikan dengan Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Minahasa Tenggara Pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatannya (Notoatmodjo,2010) berdasarkan hasil penelitian sebanyak 48 dari 93 pasien (51,6%) yang berpendikan rendah dan 28 dari 93 pasien (30,1%) yang berpendidikan tinggi puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Sedangkan 13 dari 93 pasien (14%) yang berpendidikan rendah dan 4 dari 93 pasien (4,3%) yang berpendidikan tinggi tidak puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Dari hasil uji statistik didapati tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dimana nilai ρ 0,296 > alpha (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian Tombi (2012) mengenai Hubungan antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan Sindulang I dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting yang menyatakan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan pemanfaatan puskesmas. Faktor yang menyebabkan pendidikan tidak ada hubungan dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di puskesmas Ratahan yaitu meskipun pasien berpendidikan tinggi ataupun rendah tapi jika diperhadapkan dengan antrian yang lama dalam mendapatkan pelayanan kesehatan maka tingkat kepuasan juga akan berpengaruh. Namun berbeda dengan penelitian Budiman dkk (2010) mengenai Hubungan Status Demografi dengan Kepuasan Masyarakat tentang Pelayanan Jamkesmas di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun

2010 yang mengatakan bahwa ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan kepuasan pelayanan Jamkesmas. Tingkat pendidikan yang tinggi diharapkan petugas kesehatan lebih mudah menyampaikan pesan-pesan dan memberikan motivasi agar pasien lebih mengerti dengan pelayanan kesehatan yang diterima. Menurut Barata (2006) dalam Budiman dkk (2010) orang yang berpendidikan rendah jarang memikirkan hal-hal yang di luar nalarnya, sedangkan orang yang berpendidikan lebih tinggi cenderung untuk memenuhi kebutuhannya itu sesuai dengan daya nalar yang dimilikinya karena pengaruh dari tingkat pendidikannya, sehingga orang berpendidikan lebih tinggi cenderung merasa tidak puas dibandingkan orang yang berpendidikan rendah. Menurut pendapat Lumenta (1989) dalam Budiman dkk (2010) menyatakan bahwa seseorang yang berpengetahuan dan berpendidikan kurang, membutuhkan lebih banyak perhatian khusus terhadap pelayanan medis. Hubungan Pekerjaan dengan Kepuasan Terhadap Pelayanan Pasien Jamkesmas di Wilayah Kerja Minahasa Tenggara Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebanyak 40 dari 93 pasien (43%) yang tidak bekerja dan sebanyak 36 dari 93 pasien (38,7%) yang bekerja puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Sedangkan sebanyak 3 dari 93 pasien (3,2%) yang tidak bekerja dan 14 dari 93 pasien (15,1%) yang bekerja tidak puas dengan pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan. Dari hasil uji statistik didapati terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien terhadap pelayanan Jamkesmas di Puskesmas Ratahan dimana nilai ρ 0,009 < alpha (0,05). Hal ini sejalan dengan penelitian Lestari (2011) mengenai Studi Tentang Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu yang mengatakan ada hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan pasien rawat inap di RSUD Kabupaten Indramayu. Namun berbeda dengan penelitian Tombi (2012) mengenai Hubungan antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan Sindulang I dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting yang mengatakan bahwa tidak

ada hubugan antara pekerjaan dengan pemanfaatan puskesmas Tuminting. Menurut Notoatmodjo (2007b) dalam Tombi (2012), pekerjaan seseorang mencerminkan keadaan sosial dari individu atau keluarga di dalam masyarakat. Individu yang berbeda pekerjaan mempunyai kecenderungan yang tidak sama dalam mengerti dan bereaksi terhadap pelayanan kesehatan yang diterima. KESIMPULAN 1.Kelompok umur > 55 tahun lebih banyak yaitu berjumlah 47 pasien sedangkan kelompok umur 55 tahun hanya berjumlah 46 pasien. 2. Jenis kelamin perempuan lebih banyak yaitu berjumlah 49 pasien dan laki-laki sebanyak 44 pasien. 3. Pendidikan rendah lebih banyak yaitu 61 pasien dan pendidikan tinggi berjumlah 32 pasien. 4. Pasien yang berkerja lebih banyak yaitu 50 pasien dan pasien yang tidak bekerja berjumlah 43 pasien. 5. Pasien puas dengan pelayanan Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara lebih banyak yaitu 76 pasien, sedangkan yang tidak puas berjumlah 17 pasien. 6.Terdapat hubungan antara umur dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. 7.Terdapat hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. 8.Tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di wilayah kerja Puskesmas Ratahan Kabupaten Minahasa Tenggara. 9. Terdapat hubungan antara pekerjaan dengan kepuasan dalam pelayanan pasien Jamkesmas di wilayah kerja Minahasa Tenggara. SARAN 1. Bagi Puskesmas Ratahan Dapat memperhatikan status demografi pasien sehingga mutu pelayanan kesehatan dapat ditingkatakan dan juga berdampak positif bagi puskesmas itu sendiri.

2. Bagi Pasien Pasien tidak segan mengemukakan apa yang dirasakan serta pelayanan kesehatan apa yang diharapan kepada petugas kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dapat ditingkatkan. 3. Bagi penelitian selanjutnya Hasil penelitian ini bisa bermanfaat dan dipergunakan dalam pembuatan penelitian lebih lanjut dengan penambahan variabel serta karakteristik pasien yang lain. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2010. Undang-Undang Kesehatan (Undang-undang RI No.36 Tahun 2009). Jakarta: Penerbit Harvarindo. Anonim. JAMKESMAS (Jaminan Keseatan Masyarakat). Jakarta. Anonim. 2012. Profil Puskesmas Ratahan. Ratahan. Azwar, A. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Jakarta: Binarupa Aksara. Budiman, Suhayat, Herlina. 2010. Hubungan Status Demografi dengan Kepuasan Masyarakat Tentang Pelayanan Jamkesmas di Wilayah Puskesmas Tanjungsari Kabupaten Bogor Tahun 2010, (Online), (www.stikesayani.ac.id/publikasi/ejournal/.../jurnal%20april%202010.pdf, diakses 9 Juni 2013). Gunarsa S, Gunarsa Y. 2012. Psikologi Keperawatan. Jakarta: Penerbit Libri. Lestari D. 2011. Studi Tentang Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Indramayu, (Online). (http://elibrary.unisba.ac.id/files/de wisri_10050005009_skr_2011_stu di_tentang_kepuasan.pdf, diakses 29 Oktober 2013). Muninjaya A. 2011. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Notoatmodjo S. 2010. Promosi Kesehatan Teori & Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta. Pohan I. 2007. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-dasar Pengertian dan Penerapan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Tombi H. 2012. Hubungan Antara Karakteristik Masyarakat Kelurahan Sindulang I Dengan Pemanfaatan Puskesmas Tuminting. (Skripsi), Manado: Fakultas Kesehatan Masyarakat.