KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH KEEFEKTIFAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KETAATAN ATURAN AKUNTANSI, ASIMETRI INFORMASI, DAN KESESUAIAN KOMPENSASI TERHADAP KECENDERUNGAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengauditan disebut dengan fraud akhir akhir ini menjadi berita utama dalam

BAB I PENDAHULUAN. terpuji dan menimbulkan banyak kerugian bagi pihak pihak yang menggunakan

Nafi Inayati Zahro Universitas Muria Kudus

BAB I PENDAHULUAN. Permasalahan kecurangan akuntansi saat ini telah menarik banyak

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan keuntungan para pemilik (principal), namun di sisi lain

BAB I PENDAHULUAN. informasi yang terdapat antara manajer dan pemegang saham. Untuk itu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. hubungan antara agent dengan principal. Hubungan teori keagenan mucul

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG. Kecurangan belakangan ini menjadi sorotan publik dan menjadi

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. manajemen selaku agen dengan pemilik selaku principal. Jensen dan Meckling

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini, perkembangan dunia akuntansi sudah sangat pesat. Namun setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Era globalisasi dalam dunia perekonomian menyebabkan persaingan dunia

6. Variabel moralitas manajemen tidak memiliki pengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi.

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Teori keagenan adalah teori yang timbul dari adanya suatu hubungan

BAB I PENDAHULUAN. ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). tanggungjawab profesionalnya. Standar-standar ini meliputi pertimbangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. membawa Indonesia menuju ekonomi pasar bebas setiap organisasi dituntut untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. Pada bagian kajian pustaka dan hipotesis penelitian akan diuraikan teoriteori

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pemberitaan media akhir-akhir ini mengangkat kembali maraknya kasus

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari pelaporan keuangan adalah menyediakan informasi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebagai suatu hubungan kerja sama antara pemegang saham (principal)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN. BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah) dan DP2KAD (Dinas

Disusun Oleh : DHITA MILASARI B

BAB I PENDAHULUAN. ini dikarenakan sejalan dengan berkembangnya berbagai badan usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. perbankan. Etika itu sendiri adalah kesepakatan bersama dan pedoman untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kecurangan akuntansi dalam dunia usaha adalah suatu permasalahan yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. harus adanya pemisahan tanggung jawab antara prinsipal dan agen. Prinsipal

Judul : Pengaruh Audit Tenure

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, KETAATAN AKUNTANSI DAN ASIMETRI INFORMASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN KUDUS

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI. (Studi empiris pada Dinas Kota Surakarta) PUBLIKASI ILMIAH

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang pesat dan semakin berkembangnya sumber

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi memiliki dua fungsi dasar yang saling melengkapi, yaitu : untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam laporan keuangan (Mulyadi

BAB I PENDAHULUAN. pencatatan, penghilangan dokumen dan mark-up yang merugikan keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masing-masing. Pengertian laporan keuangan menurut Pernyataan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah adalah menyajikan informasi mengenai posisi keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan lain. Untuk dapat melakukan aktivitasnya dan dapat bersaing dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Kecurangan akuntansi yang berkembang secara luas menimbulkan

ABSTRACT

ABSTRAK. Kata Kunci : Kompetensi, Komitmen Organisasi, Skeptisme Profesional, Motivasi, Kualitas Audit.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu sumber informasi bagi stakeholder dalam menilai

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi dan pengembangan dunia bisnis di zaman sekarang

BABI PENDAHULUAN. penghilangan dokumen, dan mark-up yang merugikan keuangan atau

BAB I PENDAHULUAN. informasi mengenai prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak lain diluar

BAB I PENDAHULUAN. Investasi di pasar bursa indonesia sampai pada saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. (2006) menyebutkan bahwa informasi asimetri mempunyai dua tipe. Tipe pertama

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan (Zainal, 2013). Kecurangan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kausalitas (sebab-akibat), yaitu jenis penelitian

BAB 5 PENUTUP. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh financial leverage, net

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh dari komponen corporate

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan mark-up yang

BAB I PENDAHULAN. mengevaluasi bukti secara obyektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Audit adalah jasa profesi yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. untuk mengambil keputusan. Kewenangan ini akan membawa konsekuensi logis yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Solvabilitas terhadap Lamanya Waktu Penyelesaian Audit (Audit Delay) membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. terhadap good corporate governance yang selama ini kurang diperhatikan semakin

PENGARUH TOTAL QUALITY MANAGEMENT, SISTEM PENGUKURAN KINERJA DAN SISTEM PENGHARGAAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 BAB V PENUTUP. memiliki tujuan untuk menganalisis bagaimana pengaruh ethical leadership dan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. principal dengan agent yaitu wewenangan yang diberikan principal kepada agent

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. likuiditas, dan pertumbuhan perusahaan terhadap opini audit going concern

BAB I PENDAHULUAN. memiliki risiko terjadinya kecurangan atau Fraud. Kecurangan atau biasa disebut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori keagenan (agency theory) merupakan basis teori yang mendasari praktik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Tujuan dasar akuntansi keuangan adalah untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Namun, selain itu manajer juga bertanggung jawab menyajikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. dikendalikan oleh pihak lain, tidak tergantung pada orang lain, serta adanya kejujuran

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. kelompoknya yang secara langsung merugikan pihak lain (Tuanakotta,

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan yang selanjutnya data tersebut digunakan sebagai dasar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2013, Hal JURNAL AKUNTANSI INDONESIA

DEWI KURNIASIH Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang 2014

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Segala bentuk kegiatan dan keputusan investasi di pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan juga harus memenuhi karakteristik kualitatif sehingga laporan keuangan

BAB II TEORI AGENSI, PERATURAN BAPEPAM VIII G.7, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, NILAI PERUSAHAAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kontrak yaitu pihak (principal) mengikat pihak lain (agent) untuk melalukan

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

Nurlaila

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

PROFESIONALISME AUDITOR EKTERNAL TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS UNTUK TUJUAN AUDIT LAPORAN KEUANGAN KLIEN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan modern. Akuntansi dan auditing memainkan peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance) merupakan

Transkripsi:

KECENDERUNGAN KECURANGAN AKUNTANSI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA Nafi Inayati Zahro Fakultas Ekonomi, Universitas Muria Kudus E-mail: nafi_umk@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini mengambil tema tentang faktor-faktor eksternal yang diproksikan dengan keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, asimetri informasi, terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh pegawai SKPD Kabupaten Kudus. Sampel dalam penelitian ini diambil secara purposive sampling, dengan mengambil sampel pada SKPD kabupaten Kudus. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi Analisis Berganda. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi berpengaruh signifikan negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi, sedangkan asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kecenderungan kecurangan Kata kunci: pengendalian, internal, kecurangan, akuntansi 1. Pendahuluan Kasus kecurangan akuntansi berkaitan dengan korupsi. Dalam korupsi, tindakan yang lazim dilakukan antaranya adalah memanipulasi pencatatan, penghilangan dokumen, dan lain-lain. Kecurangan pada dasarnya merupakan upaya yang disengaja untuk menggunakan hak orang lain untuk kepentingan pribadi. Etika dan integritas akan semakin menuntut peran para sektor pubik maupun di sektor swasta agar menjadi lebih berkualitas lagi. Hal tersebut terjadi di instansi pemerintahan ataupun di perbankan pada umumnya. Realita di pemerintah daerah maupun di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) masih banyak para kinerja pemerintah yang bekerja hanya sebagai kewajiban belaka, maksudnya sebagian dari mereka hanya memanfaatkan wewenangnya untuk cenderung melakukan kecurangan akuntansi. Hal ini berakibat masyarakat tidak memiliki kepercayaan penuh terhadap para kinerja pemerintah, dan pada umumnya menjadi tidak efektif lagi. Kondisi ini bisa ditangkap bahwa para kinerja pemerintah harus mampu menciptakan kepercayaan masyarakat terhadap mutu jasa mengenai pekerjaannya. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecenderungan kecurangan akuntansi adalah keefektifan pengendalian internal. Untuk menangani masalah kecurangan akuntansi, diperlukan monitoring, untuk mendapatkan hasil monitoring, diperlukan pengendalian internal yang efektif (Wilopo, 2006). Jika pengendalian internal suatu perusahaan lemah kemungkinan terjadinya kesalahan dan kecurangan semakin besar. Sebaliknya, jika pengendalian internalnya kuat, maka kemungkinan terjadinya kecurangan dapat diperkecil, (Kusumastuti, 2012). Keefektifan pengendalian internal mempunyai pengaruh yang besar dalam upaya pencegahan kecenderungan kecurangan akuntansi. Dengan adanya pengendalian internal maka pengecekan akan terjadi secara otomatis terhadap pekerjaan seseorang oleh orang lain. Aturan akuntansi memberikan pedoman bagi manajemen bagaimana melakukan kegiatan akuntansi dengan baik dan benar sehingga menghasilkan laporan 19

keuangan yang efektif dan mampu menghasilkan informasi yang handal kepada pihak yang berkepentingan. Selain aturan akuntansi, faktor yang mempengaruhi kecurangan akuntansi adalah asimetri informasi. Asimetri itu sendiri adalah suatu keadaan dimana agen memiliki akses informasi yang tidak dimiliki oleh prinsipal. Anthony dan Govindarajan (2001) dalam Zilmy (2013) menyatakan bahwa kondisi asimetri informasi muncul dalam teori keagenan (agency theory), yaitu principal (pemilik/atasan) memberikan wewenang kepada agen untuk mengatur perusahaan yang dimilikinya. 2. Tinjauan Pustaka 2.1. Keefektifan Pengendalian Internal Tiga tujuan pengendalian internal menurut Mulyadi (2002) yaitu: a. Keandalan informasi keuangan manajer bertanggung jawab atas menyiapkan laporan keuangan untuk investor, kreditur, dan para pemakai lainnya. Manajemen mempunyai tanggung jawab baik hukum dan profesional untuk menyakinkan bahwa informasi tersebut disiapkan secara wajar, b. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Kendali dalam suatu organisasi dimaksudkan untuk mendorong penggunaan yang efektif dan efisien atas sumber dayanya, mencakup personel untuk mengoptimalkan sasaran manajemen, c. Efektifitas dan efisiensi operasi. Perusahaan harus mampu meningkatkan efektifitas dan efisiensi operasi perusahaan tidak boleh bertentangan dengan ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku. 2.2. Ketaatan Aturan Akuntansi Aturan akuntansi mengatur tentang pelaporan keuangan yang berpedoman pada PSAK yang dikeluarkan oleh IAI. Informasi yang tersedia dalam laporan keuangan sangat penting bagi nivestor dan manajemen sehingga harus dapat diandalkan. Sehingga dibutuhkan suatu aturan untuk menjaga keandalan informasi tersebut dan menghindari tindakan yang menyimpang yang dapat merugikan perusahaan atau organisasi dalam Rahmawati (2012). 2.3. Asimetri Informasi Menurut Scott (2003) terdapat dua macam asimetri informasi, yaitu: Adverse selection, yaitu bahwa para manajer serta orang-orang dalam lainnya biasanya mengetahui lebih banyak informasi tentang keadaan dan prospek perusahaan dibandingkan investor pihak luar dan Moral hazard, yaitu bahwa kegiatan yang dilakukan oleh seorang manajer tidak seluruhnya diketahui oleh pemegang saham maupun pemberi pinjaman. Sehingga manajer dapat melakukan tindakan diluar pengetahuan pemegang saham dengan melanggar kontrak yang sebenarnya secara etika atau norma mungkin tidak layak dilakukan. 20

2.4. Kecurangan Akuntansi Kecurangan akuntansi merupakan salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan, yaitu salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabuhi pemakai laporan keuangan. Kecurangan akuntansi juga diartikan sebagai salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva (sering kali disebut penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan pencurian aktiva, entitas yang berkaitan laporan keuangan tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia (IAI,2001). 2.5. Kerangka Pemikiran Keefektifan pengendalian internal Ketaatan Aturan Akuntansi Asimetri Informasi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi H1: Keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi H2: Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi H3: Asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi 3. Populasi dan Sampel Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2005). Populasi dalam penelitian ini adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Kudus. Responden dalam penelitian ini adalah Kepala bagian keuangan dan staf bagian keuangan pada 20 SKPD di Pemerintah Daerah Kabupaten Kudus. 4. Hasil dan Pembahasan Model analisis data yang digangunakan adalah analisis Regresi Berganda. Model ini terdiri dari dua variabel independen yaitu keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi, dan asimetri informasi, sedangkan variabel dependennya adalah kecenderungan kecurangan akuntansi. 21

Tabel 1. Ringkasan Hasil Variabel Koefis 22 t hitung Prob (Sig) ien Keefektifan Pengendalian Internal 1-0.166-2.211 0.017 Ketaatan Aturan Akuntansi 3-0.214-3.149 0.022 Asimetri Informasi 4 0.370 3.823 0.043 R square R 2 0.506 Berdasarkan tabel 1 diatas, menunjukkan bahwa keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini terlihat dari koefisien beta sebesar -0,166 dengan signifikansi 0,017 yang lebih kecil dari 0,05. Maka hipotesis kedua yang menyatakan keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wilopo (2006) yang menemukan bahwa keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akunt ansi. Adanya pengendalian internal yang efektif, memungkinkan terjadinya pengecekan terhadap pekerjaan seseorang oleh orang lain. Hal ini menurunkan peluang terjadinya kecenderungan kecurangan akuntansi. Semakin efektif pengendalian internal di instansi, semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi. Ketaatan aturan akuntansi juga berpengaruh negatif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa koefisien beta sebesar -0,214 dengan signifikansi 0,022 yang lebih kecil dari 0,05. Tindakan kecurangan yang tidak dapat dideteksi oleh auditor ditimbulkan karena kegagalan penyusunan laporan keuangan yang disebabkan karena ketidaktaatan pada aturan akuntansi seperti yang diutarakan oleh Wolk and Tearney (2000). Sedangkan asimetri informasi berpengaruh positif terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Hal ini ditunjukkan dari tabel bahwa koefisien beta sebesar 0,370 dengan signifikansi 0,043 kurang dari 0,05. Bila terjadi asimetri informasi, manajemen perusahaaan akan menyajikan laporan keuangan yang bermanfaat bagi mereka, demi motivasi untuk memperoleh kompensasi bonus yang tinggi, mempertahankan jabatan dan lain-lain (Khang, 2002) dalam (Kusumastuti, 2012). 5. Kesimpulan dan Saran 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa: 1. Keefektifan pengendalian internal berpengaruh negatif signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Semakin efektif pengendalian internal di instansi, semakin rendah kecenderungan kecurangan akuntansi. 2. Ketaatan aturan akuntansi berpengaruh negatif signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. Semakin tinggi ketaatan pada aturan akuntansi maka semakin rendah kecenderungan kecurangan perusahaan untuk melakukan kecurangan akuntansi.

3. Asimetri informasi berpengaruh positif signifikan terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi. pemberian informasi secara merata kepada staf sesuai bidang masing-masing, akan menumbuhkan rasa tanggung jawab pada para staf. 5.2. Saran 1. Penelitian selanjutnya hendaknya dapat dilakukan dengan memperbanyak sampel dengan memperluas jumlah Satuan Kerja Perangkat Daerah yang dijadikan objek penelitian, seperti di wilayah Eks-Karesidenan Pati. 2. Bagi penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan teknik pengumpulan data tambahan seperti wawancara dengan pihak perusahaan atau instansi dengan tujuan memperoleh informasi yang lebih lengkap. 6. Daftar Pustaka Ikatan Akuntan Indonesia, 2001, Standar Profesional Akuntan Publik, Salemba Empat:Jakarta Kusumastuti, Nur Ratri. 2012. Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi Dengan Perilaku Tidak Etis Sebagai Variabel Intervening. Skripsi. Universitas Diponegoro. Mulyadi, 1998. Auditing. Buku Satu. Salemba Empat. Rahmawati, Ardiana Peni. 2012. Analisis pengaruh Faktor Internal dan Moralitas Manajemen Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi. Tesis. Semarang : Universitas Diponegoro. Scott, WR. 2003. Financial Accounting Theory (3 rd ed).toronto: Prentice Hall Sugiyono. 2005. Hal: 33-37. Memahami Penelitian Kualitatif. Cetakan ke I. ALFABETA. Bandung. Wilopo, 2006. Analisis Faktor Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Kecurangan Akuntansi : Studi pada Perusahaan Publik dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.9. Wolk, H.I., Tearney, M.G. & Dodd, J.L. 2000. Accounting Theory: A Conceptual and Institutional Approach. 5th edition. USA: South-Western College. Zilmy, Rian Putra. 2013. Pengaruh Kesesuaian Kompensasi, Asimetri Informasi, dan Moralitas Terhadap Kecenderungan kecurangan akuntansi. Studi Eksperimen pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Padang. Jurnal Akuntansi. 23

Halaman Ini Sengaja Dibiarkan Kosong 24