DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii INTISARI... xv ABSTRACT... xiv BAB I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar belakang Masalah... 1 B. Perumusan Masalah... 3 C. Tujuan Penelitian... 3 BAB II. STUDI PUSTAKA... 4 A. Tinjauan Pustaka... 4 1. Brotowali.. 4 a. Klasifikasi... 4 b. Nama Daerah... 5 c. Morfologi tanaman... 5 d. Pemerian... 5 e. Kegunaan brotowali... 5 f. Kandungan kimia... 6 2. Cacing Ascaridia galli Schrank 8 a. Klasifikasi... 8 b. Morfologi... 8 c. Daur hidup cacing. 9 d. Patogenesis... 9 3 Anthelmintika 10 a. Penyakit cacing. 11 b. Pengobatan... 12 c. Jenis penyakit... 12 viii
d. Pirantel pamoat... 14 4. Infudasi... 15 5. Skrining fitokimia... 16 6. Kromatografi lapis tipis... 16 B. Landasan Teori...... 17 C. Hipotesa... 18 BAB III. METODE PENELITIAN... 19 A. Bahan dan Alat... 19 1. Bahan... 19 2. Alat... 19 B. Cara Penelitian... 20 1. Determinasi tanaman dan cacing... 20 2. Penyiapan serbuk batang brotowali... 20 3. Pembuatan infusa... 21 4. Pembuatan larutan pirantel pamoat... 23 5. Pembuatan larutan fisiologis... 23 6. Uji kelangsungan hidup cacing... 23 7. Uji Anthelmintika... 24 8. Skrining fitokimia... 25 9. Uji KLT... 26 C. Analisis Data... 26 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 A. Determinasi bahan...... 28 1. Determinasi tumbuhan... 28 2. Determinasi hewan... 28 B. Uji Kelangsungan Hidup... 29 C. Analisis Uji Daya Anthelmintika...... 31 1. Analisis secara deskriptif... 31 2. Analisis statistika dengan analisis Kruskal-Wallis dan Mann-Whitney... 32 3. Analisis statistik dengan Orthogonal Polinomial Contras... 34 ix
4. Analisis statistik dengan Probit... 35 D. Skrining Fitokimia dan Kromatografi Lapis Tipis... 35 a. Skrining fitokimia... 35 b. Kromatografi lapis tipis... 37 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 42 A. Kesimpulan... 42 B. Saran... 42 DAFTAR PUSTAKA... 43 LAMPIRAN... 47 x
DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Struktur pirantel pamoat... 16 Gambar 2. Skema pembuatan infusa batang brotowali... 22 Gambar 3. Skema pembuatan larutan pirantel pamoat... 23 Gambar 4. Skema pembuatan larutan natrium klorida... 23 Gambar 5. Grafik perbandingan kelangsungan hidup cacing jantan dan betina dalam larutan NaCl 0,9 % b/v... 29 Gambar 6. Grafik kematian cacing pada media NaCl 0,9 % b/v, pirantel pamoat 0,125 % b/v, infusa batang brotowali 5 % b/v, 10 % b/v, 15 % b/v dan 20 % b/v... 31 Gambar 7. Kurva hubungan antara perlakuan dengan rata-rata kematian seluruh cacing hasil analisis statistik Orthogonal polynomial contrast 34 Gambar 8. Kromatogram hasil deteksi infusa batang brotowali dengan fase diam silica gel GF 254, fase gerak etil asetat methanol air (3:2:1) dan pereaksi semprot Dragendorff... 38 Gambar 9. Kromatogram hasil deteksi infusa batang brotowali dengan fase diam silica gel GF 254, fase gerak n- Hexan - etil asetat (1:3) dan pereaksi semprot Anisaldehid-asam sulfat... 39 Gambar 10. Kromatogram hasil deteksi infusa batang brotowali dengan fase diam silica gel GF 254, fase gerak n- Butanol asam asetat - air (1:3) dan pereaksi semprot besi (III) klorida... 41 xi
DAFTAR TABEL Tabel I. Hasil analisis statistik dengan Mann-Whitney Test... 33 Tabel II. Harga hrf dan warna bercak pada kromatogram hasil deteksi alkaloid... 38 Tabel III. Harga hrf dan warna bercak pada kromatogram hasil deteksi saponin... 40 Tabel IV. Harga hrf dan warna bercak pada kromatogram hasil deteksi polifenol... 41 xii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Gambar tanaman brotowali (Tinospora crispa Miers.)... 48 Lampiran 2. Gambar batang brotowali (Tinospora crispa Miers.)... 49 Lampiran 3. Gambar cacing Ascaridia galli Schrank.. 50 Lampiran 4. Gambar ujung anterior cacing Ascaridia galli Schrank... 51 Lampiran 5. Gambar ujung posterior cacing Ascaridia galli betina... 52 Lampiran 6. Gambar ujung posterior cacing Ascaridia galli jantan... 53 Lampiran 7. Foto uji daya anthelmintika masing masing perlakuan... 54 Lampiran 8. Hasil uji kelangsungan hidup cacing Ascarisdia galli Schrank jantan dan betina pada media NaCl 0,9 % b/v... 55 Lampiran 9. Persentase kumulatif cacing Ascaridia galli Schrank jantan dan betina pada larutan NaCl 0,9 %... 56 Lampiran 10.Hasil uji daya anthelmintik infusa batang brotowali dengan konsentrasi 5 % b/v, 10 % b/v, 15 % b/v, 20 % b/v, pirantel pamoat 0,125 % b/v, dan NaCl 0,9 % b/v... 57 Lampiran 11. Jumlah kumulatif cacing mati hasil uji daya anthelmintik infusa batang brotowali dengan konsentrasi 5 % b/v, 10 % b/v, 15 % b/v, 20% b/v, pirantel pamoat 0,125 % b/v, NaCl 0,9 % b/v. 58 Lampiran 12. Hasil analisis statistic Kruskall-Wallis dan Mann-Whitney 59 Lampiran 13. Hasil analisis statistic dengan Orthogonal polynomial contrast... 63 Lampiran 14. Hasil analisis statistic dengan probit... 65 Lampiran 15. Gambar kromatogram hasil deteksi alkaloid dengan fase gerak ethyl asetat ; methanol ; air (3 : 2 : 1) v/v dan pereaksi semprot dragendorf pada sinar UV 254, UV 366 dan sinar tampak. 68 Lampiran 16. Gambar kromatogram hasil deteksi asaponin dengan fase gerak n-hexan ; etil asetat (1 : 3) v/v dan pereaksi semprot Anisaldehida asam sulfat pada sinar UV 254, UV 366 dan sinar tampak... 69 Lampiran 17. Gambar kromatogram hasil deteksi polifenol dengan xiii
fase gerak n-butanol ; asam asetat ; air (3 : 1 : 1) dan pereaksi besi (III) klorida pada sinar UV 254, UV 366 dan sinar tampak... 70 xiv