STIE DEWANTARA GCG Bank

dokumen-dokumen yang mirip
Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan Perantara Pedagang Efek SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN /SEOJK.04/20... TENTANG LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA MANAJER INVESTASI

Direksi Perusahaan Efek yang Melakukan Kegiatan Usaha sebagai Penjamin Emisi Efek dan/atau Perantara Pedagang Efek SALINAN

PIAGAM KOMITE AUDIT PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA Tbk

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE PEMANTAU RISIKO PT.BANK RIAU KEPRI

Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah

LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Seiring dengan berkembangnya. mendorong kesinambungan dan kelangsungan hidup perusahaan.

Self Assessment GCG. Hasil Penilaian Sendiri Pelaksanaan GCG

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT PERTAMINA INTERNASIONAL EKSPLORASI & PRODUKSI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 73 /POJK.05/2016 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Bagi perusahaan yang sebagian sahamnya dimiliki oleh masyarakat,

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/ 33 /PBI/2009 TENTANG PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE BAGI BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH

PT. MALINDO FEEDMILL, Tbk. No. Dokumen = 067/CS/XI/13 PIAGAM KOMITE AUDIT. Halaman = 1 dari 10. PIAGAM Komite Audit. PT Malindo Feedmill Tbk.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA KOMITE AUDIT PT.BANK RIAU KEPRI

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/POJK.03/2015 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN DAN KODE ETIK DEWAN KOMISARIS A. LANDASAN HUKUM

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) No.

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT. BPR KANAYA

BAB I PENDAHULUAN. kegagalan penerapan Good Corporate Governance (Daniri, 2005). Menurut

KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

-1- LAPORAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN EFEK YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SEBAGAI PENJAMIN EMISI EFEK DAN PERANTARA PEDAGANG EFEK

GUBERNUR BANK INDONESIA,

Audit Committee Charter- SSI. PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance yang diterbitkan

BAB I PENDAHULUAN. digariskan. Audit internal modern menyediakan jasa- jasa yang mencakup

KEPUTUSAN DEWAN KOMISARIS PT BANK PEMBANGUNAN DAERAH NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN DIREKSI DAN KOMISARIS PERSEROAN

PIAGAM KOMITE AUDIT. 1. Anggota Komite Audit diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris.

Konsep Dasar Kegiatan Bank

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 18/POJK.03/2014 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA TERINTEGRASI BAGI KONGLOMERASI KEUANGAN

Kebijakan Manajemen Risiko

- 2 - PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Angka 1 sampai dengan angka 13 Cukup jelas.

PIAGAM KOMITE AUDIT. CS L3 Rincian Administratif dari Kebijakan. Piagam Komite Audit CS L3

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT PT INDOFARMA (Persero) Tbk

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SINAR MAS AGRO RESOURCES & TECHNOLOGY Tbk.

PIAGAM KOMITE AUDIT 2015

KEBIJAKAN MANAJEMEN Bidang: Kepatuhan (Compliance) Perihal : Pedoman Tata Kelola Terintegrasi BAB I. No. COM/002/00/0116

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT BANK MASPION INDONESIA Tbk

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Teori agensi menjelaskan tentang pemisahan kepentingan atau

PT Asuransi Chubb Syariah Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Tahun 2016

2015 IIA Indonesia National Conference. J. SINDU ADISUWONO Jogjakarta, Agustus 2015

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI PEDOMAN TATA TERTIB KERJA KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI DESEMBER 2014

Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

PT MULTI INDOCITRA Tbk PIAGAM KOMITE AUDIT

PEDOMAN KERJA KOMITE AUDIT

PIAGAM KOMITE AUDIT PT DUTA INTIDAYA, TBK

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

PEDOMAN PERILAKU Code of Conduct KEBIJAKAN

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

PEDOMAN TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK PT SURYA CITRA MEDIA Tbk

BAB I PENDAHULUAN. Good Corporate Governance (GCG) adalah salah satu pilar dari sistem

Piagam Audit Internal. PT Astra International Tbk

PT Atlas Resources Tbk. Piagam Dewan Komisaris

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. Istilah good corporate governance pertama kali diperkenalkan oleh

PT. BUANA FINANCE, TBK PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

PIAGAM KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER) PT SUMBERDAYA SEWATAMA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DIREKSI

Pedoman dan Tata Tertib Kerja Direksi

PT Chubb General Insurance Indonesia. Laporan Tahunan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik

Internal Audit Charter

REVISI LAPORAN SELF ASESSMENT PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PT. BANK NTB PERIODE DESEMBER TAHUN 2012

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 55 /POJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

FAKTOR PENILAIAN: PELAKSANAAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN KOMISARIS

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /SEOJK.03/2016 TENTANG PENERAPAN TATA KELOLA BAGI BANK PERKREDITAN RAKYAT

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

KOMITE AUDIT CHARTER PT INDOFARMA (PERSERO) TBK

PT ARGHA KARYA PRIMA INDUSTRY, Tbk. PIAGAM UNIT INTERNAL AUDIT

PIAGAM AUDIT INTERNAL

PT. JABABEKA TBK Piagam Komite Audit

PIAGAM AUDIT INTERNAL

BAB 5 PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis mengenai Penerapan Good Corporate Governance

NOMOR 152/PMK.010/2012 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS PT WIJAYA KARYA BETON Tbk

BAB 1 PENDAHULUAN. pada sektor riil. Karakteristik industri perbankan berbeda jika dibandingkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Good Corporate Governance. Corporate Governance, antara lain oleh Forum for Corporate

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Industri yang bergerak di bidang keuangan (sektor perbankan),

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

PT KEDAUNG INDAH CAN TBK

PEDOMAN & TATA TERTIB KOMITE AUDIT (AUDIT COMMITTEE CHARTER)

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN

KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI ( PIAGAM KOMITE REMUNERASI DAN NOMINASI )

KOMITE AUDIT ( PIAGAM KOMITE AUDIT )

Arah Kebijakan bagi Bank Perkreditan Rakyat Dalam Rangka Penerapan Tata Kelola dan Manajemen Risiko

DAFTAR ISI CHARTER KOMITE AUDIT. I Pendahuluan 1. II Tujuan Pembentukan Komite Audit 1. III Kedudukan 2. IV Keanggotaan 2. V Hak dan Kewenangan 3

PEDOMAN DAN TATA TERTIB KERJA DEWAN KOMISARIS

2012, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK BAGI PERUSAHAAN PERASURANSIAN. BAB I KETEN

Transkripsi:

GCG Bank Manajemen Risiko, Sesi 5

Prinsip GCG a. Prinsip tata kelola perusahaan bagi bank adalah seperangkat ketentuan mengenai hubungan antara Dewan Komisaris, Dewan Direksi, seluruh pihak yang memiliki kepentingan secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan usaha bank (stakeholders) dan pemegang saham perusahaan. b. Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan, bank harus menerapkan prinsip-prinsip (PBI No.PBI/8/14/PBI/2006): - Keterbukaan (transparancy) - Akuntabilitas (accountability) - Pertanggungjawaban (responsibility) - Independensi (independency) - Kewajaran (fairness).

Tujuan Tata kelola perusahaan bertujuan untuk menciptakan struktur yang bisa membantu bank dalam: Menetapkan tujuan bank Menjalankan operasional bank sehari-hari Memperhatikan kepentingan stakeholder Memastikan bank beroperasi secara aman dan sehat Mematuhi hukum dan regulasi yang berlaku Melindungi kepentingan para penyimpan

Teknik & Strategi Terdapat delapan teknik dan strategi yang diperlukan untuk menciptakan suatu infrastruktur tata kelola perusahaan yang sehat (GCG) yaitu: 1. Nilai-nilai perusahaan, kode etik dan standar perilaku yang layak serta sistem yang digunakan untuk memastikan kepatuhan terhadap nilai-nilai perusahaan, kode etik dan standar perilaku tersebut. 2. Strategi perusahaan yang jelas dimana berdasarkan strategi tersebut kesuksesan perusahaan dan kontribusi setiap pegawai dapat diukur. 3. Penetapan tanggung-jawab dan kewenangan pengambilan keputusan yang jelas, termasuk hirarki persetujuan yang disyaratkan mulai dari semua pegawai hingga BOD.

Teknik & Strategi (Cont ) 4.Mekanisme interaksi dan kerjasama diantara Dewan Komisaris, BOD, senior management dan auditor. 5.Sistem pengendalian yang kuat, mencakup fungsi audit internal dan eksternal, fungsi manajemen risiko yang independen dari lini bisnis, dan sistem checks and balances lainnya. 6.Pemantauan khusus terhadap eksposur risiko yang mengandung benturan kepentingan, termasuk hubungan bisnis dengan peminjam yang terafiliasi dengan bank, pemegang saham pengendali, senior management atau pengambil keputusan kunci yang ada dalam bank. 7.Insentif finansial dan manajerial yang ditawarkan kepada senior management, manajemen lini bisnis dan pegawai dalam bentuk kompensasi, promosi atau bentuk penghargaan lainnya sesuai dengan ketentuan. 8.Arus informasi internal maupun eksternal (publik) yang baik.

Struktur GCG Struktur tata kelola perusahaan di bank dapat bervariasi bergantung pada kebiasaan yang berlaku, batasan hukum dan perkembangan sejarah tiaptiap bank. Meskipun tidak terdapat satu struktur yang ideal, namun terdapat isu-isu penting yang harus diterapkan dalam rangka memastikan kecukupan checks and balances yang terbangun dalam struktur, meliputi: Pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris, Dewan Direksi atau Dewan Pengawas. Pengawasan oleh seseorang yang tidak terlibat dalam menjalankan operasional bisnis. Pengawasan langsung terhadap area bisnis yang berbeda. Fungsi manajemen risiko dan fungsi audit yang independen. Terhadap personal kunci dilakukan fit and proper sesuai pekerjaannya. Laporan berkala.

Penetapan Tujuan Strategis Penting bagi bank menetapkan tujuan strategis dan ethos perusahaan yang jelas. Penting juga mengkomunikasikan kebijakan tersebut kepada seluruh unit di bank. Bank yang tidak memiliki tujuan strategis akan menemui kesulitan dalam mengelola aktivitasnya karena penggunaan sumber daya menjadi tidak fokus. Dengan penetapan etos perusahaan, bank akan mampu menjalankan bisnis sesuai dengan nilai yang sudah terdefinisi secara jelas.

Penerapan Nilai-Nilai & Kebijakan Perusahaan Nilai-nilai perusahaan harus diterapkan di seluruh unit yang ada di bank termasuk BOD. Nilai-nilai tersebut harus mendorong terciptanya pelaporan permasalahan secara tepat waktu serta larangan korupsi dan suap baik internal maupun eksternal. Nilai-nilai tersebut harus ditunjang oleh kebijakan untuk mencegah situasi yang dapat mempengaruhi pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Kebijakan yang jelas akan memperkuat nilai-nilai bank dalam mengatasi situasi seperti ini. BOD harus memastikan bahwa perusahaan memiliki sistem dan proses untuk memonitor dan melaporkan kepatuhan terhadap kebijakan tersebut.

Wewenang & Tanggung Jawab Agar pemantauan dan pengendalian aktivitas bank berjalan efektif, BOD harus menetapkan garis wewenang dan tanggung-jawab yang jelas, termasuk juga tugas dan tanggung-jawab BOD sendiri. Seluruh area aktivitas bisnis harus memiliki akuntabilitas yang jelas untuk memastikan bahwa setiap masalah mendapat perhatian yang fokus dari manajemen. Bank memiliki tingkat kewenangan yang jelas. Garis akuntabilitas yang jelas menciptakan kondisi lingkungan yang stabil untuk pengelolaan operasional bank sehari-hari dan memungkinkan proses pengambilan keputusan yang efisien.

Pengawasan Dewan Komisaris Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab harus dilakukan secara independen dan memastikan setiap usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi telah memenuhi prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. Salah satu kunci utama dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan adalah adanya pengawasan aktif dari Dewan Komisaris.

Komite Pengawasan Dalam melaksanakan pengawasan aktif tersebut Dewan Komisaris dapat membentuk komite-komite: Komite Audit Bertugas mengawasi audit internal dan eksternal serta memastikan bahwa manajemen telah mengambil tindakan perbaikan yang benar secara tepat waktu untuk memperbaiki kelemahan pengendalian, ketidakpatuhan terhadap kebijakan, hukum dan regulasi. Komite Remunerasi Bertugas mengawasi kompensasi senior management dan personil kunci lain serta memastikan bahwa paket kompensasi konsisten dengan budaya bank, tujuan, strategi dan lingkungan kontrol bank. Komite Pemantau Risiko Bertugas memantau seluruh proses manajemen risiko (identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian) di Bank.

Peran Dewan Direksi Elemen kunci dalam tata kelola perusahaan yang baik adalah adanya satu kelompok pejabat yang bertanggungjawab dalam menjalankan aktivitas bank yaitu Dewan Direksi. Dewan Direksi harus mengawasi manajemen lini secara komprehensif. Keputusan Direksi yang bersifat strategik harus dibuat oleh lebih dari satu Direktur. Beberapa hal yang harus dihindari oleh anggota Direksi, antara lain: Terlibat penuh dalam pengambilan keputusan pada lini bisnis dan yang ditunjuk mengelola satu area bisnis dan tidak memiliki keahlian dan pengetahuan yang memadai. Enggan melakukan kontrol terhadap pegawai kunci yang sukses (seperti trader) karena takut kehilangan mereka.

Peran Auditor Dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik, selain peran aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi diperlukan juga peran Auditor internal dan eksternal. Fungsi utama dari Auditor internal dan eksternal memastikan bahwa seluruh aktivitas bank sudah dijalankan berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan. Agar peran Auditor internal dan eksternal optimal maka Direksi harus memahami bahwa mereka merupakan agen penting bagi Perusahaan/Bank.

Dukungan Direksi Terhadap Audit Memahami pentingnya proses audit dan mengkomunikasikan kepada seluruh jajaran bank. Menetapkan ukuran untuk meningkatkan independensi dan status auditor. Memanfaatkan temuan audit dengan efektif dan tepat waktu. Memastikan independensi kepala audit melalui garis pelaporan langsung kepada BOD atau komite audit. Melibatkan auditor eksternal untuk menilai efektivitas pengendalian internal yang ada. Menetapkan batas waktu perbaikan yang harus dilakukan manajemen atas permasalahan yang sudah diidentifikasi oleh auditor.

SKB TERIMA KASIH